Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Hemant Bakshi Lihat Foto Presiden Direktur PT
Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Hemant Bakshi (KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA)
Selain itu, pembuatan es krim tersebut agar perusahaan yang bergerak di industri barang konsumsi ini
bisa melangsungkan bisnis di tengah isu resesi. Seperti diketahui, isu resesi menghantui ekonomi dunia.
Bila resesi mengganggu daya beli, secara otomatis perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi bakal
terkena imbasnya. Sebagai produk yang menyasar segmen kelas bawah, es krim Seru nantinya akan
hadir di warung-warung kecil, tidak seperti kebanyakan es krim yang bertengger manis di kotak
pendingin minimarket.
Tidak hanya es krim, Hemant mengatakan, pihaknya juga mulai merambah produk sambal, yang diberi
nama Jawara. Dia yakin, Jawara akan mudah diterima pasar mengingat orang Indonesia teramat suka
pedas. "Saya yakin bisa diterima dengan baik di pasar. Saya rasa akan berhasil. Kamu harus mencoba,"
ujar dia. Sebagai informasi, Unilever juga bakal mengeluarkan beberapa produk baru lainnya, seperti
pelembab (body lotion) untuk wanita berhijab, mayones, cairan pencuci muka, dan sebagainya.
Sumber Referensi :
https://money.kompas.com/read/2019/10/07/071200926/keluarkan-es-krim-seharga-rp-2000-an-ini-
alasan-unilever
https://cerdasco.com/penetapan-harga-berbasis-pasar/
Sumber Referensi :
http://nisrinadhifaa.blogspot.com/2018/11/segmentasi-pasar-magnum.html
2) b. Analisa penetapan harga, apakah perusahaan menggunakan pendekatan Cost-based pricing atau
Market-based pricing di Pasar Internasional ?
Contohnya pada produk Wall’s yaitu Magnum yang memposisikan diri sebagai produk yang
tidak kalah dengan produk mahal lainnya tetapi mudah terjangkau. Produk “Magnum” difokuskan
untuk dapat dinikmati oleh orang-orang yang berpenghasilan 3-15 juta rupiah. Hal ini dikarenakan
segmentasi produk “Magnum” berdasarkan pendapatan adalah kalangan menengah ke atas dan
disesuaikan dengan mutu bahan “Magnum” yang selalu dijaga pada mutu terbaik, sehingga mereka
berani menawarkan produknya dengan harga di atas rata-rata. Produk “Magnum” umumnya
dipasarkan di minimarket dan supermarket atau toko-toko tertentu. Hal ini dikarenakan segmentasi
pasar yang dituju adalah masyarakat dengan kondisi sosial metropolitan namun masih dapat diakses
oleh pelanggan.
Jadi, perusahaan memberikan bobot variabel tersebut secara lebih signifikan daripada biaya. PT
Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah mengeluarkan merek es krim baru, menyusul para
pendahulunya seperti Magnum, Walls, dan Paddle Pop.
Market-Based Pricing contohnya pada produk Wall’s yaitu Es krim yang akan diberi nama Seru
dan dibanderol dengan kisaran harga Rp 2.000 hingga Rp 3.000. Lebih murah dari harga termurah
Paddle Pop, yang biasanya dibanderol seharga Rp 5.000. Presiden Direktur PT Unilever Indonesia
Tbk (UNVR), Hemant Bakshi mengatakan, latar belakang perusahaannya membuat es krim tersebut
agar semua segmen masyarakat bisa menikmati es krim, termasuk kelas menengah ke bawah. es
krim Seru nantinya akan hadir di warung-warung kecil, tidak seperti kebanyakan es krim yang
bertengger manis di kotak pendingin minimarket ataupun supermarket.