A. Pengertian E-Money
1. Pengertian Uang
Untuk bisa mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan uang, kita harus bisa
memberikan pengertian atau definisi serta fungsi dari uang itu. Uang selalu kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari adalah sesuatu yang bisa diterima oleh umum sebagai alat
pembayaran dan sebagai alat tukar- menukar.
Dari sudut pandang ekonom, uang (money) merupakan stok asset-aset yang digunakan
untuk transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat
pembayaran atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja, tetapi tidak berarti
segala sesuatu itu adalah uang. Misal kita mengenal uang kertas sebagai transaksi, tetapi tidak
semua kertas itu adalah uang.(Sumber Tamrin Abdullah :Bank dan Lembaga Keuangan)
Bukan karena harga kertasnya yang sangat murah, melainkan karena tidak diterima atau
dipercaya oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran. Kita pernah mendengar di zaman
dahulu uang emas atau dinar yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan tinggi
nilainya. Di zaman modern ini, walaupun harga emas tetap masih tinggi, uang logam emas
tidak lagi digunakan sebagai alat transaksi, karena kedudukannya telah digantikan oleh
bentuk-bentuk uang yang lain. (Tamrin Abdullah: Bank dan Lembaga Keuangan, hal. 44)
Uang komoditas adalah uang yang nilainya sebesar nilai komoditas itu sendiri.
Contohnya, pada masa lalu nilai sekeping uang perunggu adalah lebih kecil dari nilai
satu keeping uang perak, tetapi satu keeping uang perak nilainya lebih kecil dari nilai
satu keeping uang emas, sebab nilai perunggu lebih murah dari perak, sedangkan perak
lebih murah dari emas. Dalam sistem perekonomian mana pun, fungsi utama uang
adalah sebagai alat tukar (medium of exchange).
Dalam sistem perekonomian kapitalis, uang tidak hanya sebagai alat tukar yang
sah (legal tender) melainkan juga sebagai komoditas. Menurut sistem kapitalis, uang
juga dapat diperjualbelikan dengan kelebihan baik on the spot maupun secara tangguh.
Lebih jauh, dengan cara pandang demikian, maka uang juga dapat disewakan (leasing).
4. Fungsi Uang
Ada beberapa fungsi uang yang penting kita pahami selain sebagai alat tukar menukar
dalam pembayaran dan sebagainya, fungsi uang dibagi menjadi empat fungsi, antara lain:
5. Sejarah E- Money
Dari instrumen E-money yang beredar per Februari 2014, transaksinya mencapai
36,81 juta, lebih besar dari posisi akhir 2012 yang sebesar 21,87 juta atau jumlah pada
akhir 2011 yang masih 14,30 juta. Selain menggenjot. transaksi E-money berbasis kartu,
transaksi E-money berformat mobile phone dan internet account yang umumnya
diterbitkan oleh institusi non Bank juga berpotensi kian tumbuh.
Pertumbuhan pesat juga terlihat dari infrastruktur uang elektronik. Pada Desember
2016 jumlah mesin pembaca masih sebanyak 374.861 buah. Namun, pada akhir 2017
jumlah melonjak menjadi 691.331 buah. Beberapa factor meningkatnya penggunaan uang
elektronik di Indonesia adalah kewajiban pembayaran tol nontunai dan berkembangnya
transportasi online serta pesatnya jual beli secara online. Saat ini terdapat 27 penerbit uang
elektronik di Indonesia. Penertbit didominasi oleh Bank dan Perusahaan Telekomunikasi.
uang elektronik adalah alat pembayaran yang berbentuk elektronik yang nilai uangnya
sesuai dengan nilai uang yang disetorkan kepada penerbit atau agen- agen penerbit yang
kemudian nilai uang tersebut dimasukan dalam media elektronik yang berupa chip atau
media server.
Jadi uang elektronik merupakan alat transaksi keuangan yang berbasis elektronik
atau digital dan berbentuk kartu yang mana nilai uang di catat dan dikelola oleh penerbit.
Jumlah uang yang kita setorkan sesuai dengan catatan yang ada pada uang elektronik yang
kita miliki. Dan uang elektronik tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi
pembayaran yang mana antara penerbit dan pedangan (merchant) saling berkerja sama
dalam transaksi elektronik.
3. PBI Nomor 10/8/PBI/2008 tentang Perubahan Atas PBI Nomor 7/5/PBI/2005 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
7. PBI Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI Nomor 11/11/PBI/2009 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
8. PBI Nomor 16/8/PBI/2014 tentang Perubahan atas PBI Nomor 11/12/PBI/2009 tentang
Uang Elektronik (Electronic Money)
9. PBI Nomor 18/17/PBI/2016 tentang Perubahan Kedua atas PBI Nomor 11/12/PBI/2009
tentang Uang Elektronik (Electronic Money)
10. PBI PBI Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Perubahan Ketiga atas PBI Nomor
18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik (Electronic Money)
Alat pembayaran menggunakan kartu (kartu kredit, ATM/kartu debit) dan Uang
Elektronik (E-money) juga diatur di dalam sejumlah Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI),
yaitu:
1. SE BI Nomor 7/59/DASP/2005 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu
Jawaban:
Baik Syukron,
Kalah Pertanyaan yang Gaptek itu, disinilah Peran Era Kolaborasi dimana penyikapan
terhadap Gaptek ini bisa terjadi karena dua Hal satu Dari Pemerintah belum
mensosialisasikan Pencerdasan di Era digital tsb, atau yang kedua Sudah ada Fasilitas
dari pemerintah tapi kita masih bertahan pada Hal-hal yang tradisional maka yang terjadi
Distrupsi,/ kenapa ojek Pengkolan sekarang Tergerus Oleh OJOL karena mereka tidak
mau beradaptasi dengan perkembangan Zaman, nah makanya kita disini perlu Sinergi
karena sekarang adalah Eranya Kolaborasi, siapa yang tidak Bisa beradaptasi maka Dia
akan tergerus Oleh Zaman.
Lebih detailnya silahkan Buka Fatwa DSN MUI no 116 tentang E Money
didalam Fatwa tsb di jelaskan Bahwa E-Money ini masih terbatas penggunaannya karena
beberapa Hal silahkan bukan Pembahasan ke Empat saya tadi yang di atas.
c. Jajang_KSEI IsEF_STEI SEBI
pada penjelasan sebelumnya dikatakan bahwa e-money konvensional
diperkenankan jika belum ada alternatif e-money syariah. Nah di Indonesia sendiri
bagaimana eksistensi dan perkembangan dari e-money syariah?. Kemudian bagaimana cara
mudah untuk membedakan antara e-money konvensional dengan e-money syariah,
bukankah keduanya hanya saldo digital saja?Terimakasih..
jawaban: