Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IPS

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

SRI SULFIANA
AKILAH BALKIS
NADIA
JUSMIATI
A. REZA ALAMSYAHA
MUH. SYAWAL
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

A. Uang
Dalam dunia perdagangan, uang tentu saja mempunyai peranan penting.
Apa itu uang?
Pengertian Uang
Ada banyak ekonom yang mendefenisikan uang. Di antaranya adalah
R.J. Thomas, Sir Dennis Holme Robertson dan Mankiw. R.J. Thomas
mengatakan bahwa uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum
diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang
berharga lainnya, serta untuk pembayaran utang. Sementara itu, menurut Sir
Dennis Holme Robertson, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam
pembayaran untuk mendapatkan barang. Pandangan yang hampir sama
diungkapkan oleh Mankiw. Menurut Mankiw, uang adalah seperangkat modal
dalam ekonomi yang digunakan orang secara teratur untuk membeli barang dan
jasa dari orang lain. Berdasarkan beberapa pandangan ini, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa uang mempunyai ciri dapat diterima umum, dapat digunakan
sebagai alat tukar, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Sejarah Uang
Uang sangat penting dalam aktivitas ekonomi. Sejarah uang tidak dapat
dipisahkan dari evolusi sistem pembayaran. Evolusi sistem pembayaran berawal
dari sistem barter di kalangan masyarakat primitif. Barter merupakan sistem
pembayaran dengan komoditas barang tertentu yang merepresentasikan suatu
nilai tertentu. Misalnya, seeokor kambing ditukar dengan 20 ikat padi. Sistem
pertukaran barang dengan barang (sistem barter) mempunyai banyak kelemahan,
seperti transaksi hanya dapat terjadi karena ada dua keinginan pada waktu
tertentu.
Orang mulai mencari komoditas yang dapat dijadikan sebagai alat tukar.
Namanya uang komoditas atau benda uang. Uang komoditas merupakan barang
yang terima secara umum sebagai alat tukar. Barang itu tetap memiliki nilai
meskipun tidak sedang digunakan sebagai uang. Uang komoditas harus
memenuhi beberapa syarat, seperti disukai umum, tahan lama atau tidak mudah
rusak, mempunyai nilai tinggi dan stabil, dapat diterima secara umum, dan mudah
disimpan serta dibawa-bawa. Contoh uang komoditas antara lain berbagai logam
mulia, seperti emas dan perak.
Pada ada awalnya, logam mulia yang digunakan sebagai uang berbentuk
koin dengan berbagai ukuran. Koin pertama sekali muncul di Tiongkok sekitar
1.000 SM dan di Yunani sekitar 700 SM. Pemerintah memproduksi koin logam
dengan bobot dan kemurnian standar. Tujuannya agar proses transaksi
dipermudah, karena orang yang bertukar koin tidak perlu menimbang dan
memeriksa kemurniannya. Koin memiliki tanda yang dicap sebagai identifikasi.
Misalnya, Negara kota Athena mengeluarkan koin perak dengan Dewi Athena
pada bagian depan dan burung hantu di bagian belakang. Alexander Agung
memutuskan agar gambar wajanya menjadi cap pada koin kerajaannya. Inilah
awal tradisi uang dengan gambar para pemimpin politik. Koin emas dan perak
beredar di seluruh dunia sampai pertengahan abad kedua puluh.
Kelemahan uang komoditas antara lain adalah sebagai berikut.
a. Hanya diterima sebagai alat tukar secara lokal dan tidak berlaku secara
universal.
b. Tidak memiliki nilai yang stabil dan berfluktuasi sesuai dengan pasokan dan
permintaan untuk komoditas tersebut.
c. Tidak dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan.
d. Tidak nyaman untuk dibawa karena kebanyakan berukuran besar dan berat.
Dengan kelemahan ini, akhirnya, uang komoditas diganti dengan uang
fiat. Uang fiat adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat
pembayaran yang sah. Uang fiat melibatkan pengaturan secara hukum dan negara
dapat mengubahnya sesuai dengan keinginannya. Uang fiat diterima secara luas,
karena dinyatakan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah dan sebaga
alat untuk menyelesaikan masalah utang piutang.
Baik uang kertas maupun uang logam ternyata mempunyai kelemahan.
Kelemahan keduanya antara lain adlaah mudah dicuri dan cukup berat untuk
dibawa dalam jumlah besar. Untuk mengatasi masalah ini, digunakanlah cek
dalam sistem pembayaran. Cek adalah perintah dari seseorang ke bank tempat dia
memiliki rekening untuk mengirimkan uang dari rekeningnya ke rekening orang
lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Dengan adanya
cek, transaksi ekonomi dapat terjadi tanpa ada sejumlah besar uang. Dengan ini
sistem pembayaran pun semakin efisien. Meskipun demikian, cek juga
mempunyai kelemahan. Pertama, kita tidak dapat melakukan pembayaran yang
cepat dengan orang di lokasi yang berbeda. Selain itu, biaya administrasinya juga
mahal. Kesulitan-kesulitan ini mulai teratasi dengan ditemukannya transaksi
pembayaran melalui internet. Teknologi pembayaran secara elektronik tidak
hanya menggantikan cek tetapi juga tunai dengan e-money. Bentuk pertama
e-money adalah kartu debit.
Fungsi Uang
Uang mempunyai fungsi bagi kehidupan manusia. Ada dua kelompok
fungsi uang. Kedua kelompok itu adalah sebagai berikut.
a. Fungsi asli uang, yaitu sebagai alat tukar dan alat satuan hitung.
1) Alat tukar. Fungsi uang sebagai alat tukar tidak diragukan lagi. Misalnya,
seorang penulis membutuhkan komputer. Dia dapat menjual hasil
tulisannya untuk mendapatkan uang. Uang hasil penjualan tulisannya itu
digunakan untuk membeli komputer. Sebagai seorang siswa, kamu akan
membeli buku dengan uang. Jadi, uang berfungsi sebagai alat tukar.
2) Alat satuan hitung (pengukur nilai). Sebagai satuan hitung, uang
digunakan untuk menghitung harga sebuah barang. Nilai suatu barang
dapat diukur dengan uang. Contohnya, harga kuas Rp65.000,00 dan alat
lukis Rp130.000,00. Ini menunjukkan bahwa nilai alat lukis dua kali nilai
kuas lukis.
b. Fungsi turunan uang yang mencakup standar atau ukuran pembayaran yang
ditunda, alat penyimpan kekayaan, dan alat pengalih kekayaan.
1) Standar atau ukuran pembayaran yang ditunda (Standard of Deferred
Payment). Dalam fungsi ini, uang digunakan untuk menyatakan ukuran
uang. Uang dijadikan daya beli umum yang dapat dinyatakan dengan unit-
unit yang pasti dan menurut pedoman atau ukuran.
2) Alat penyimpan kekayaan. Manusia berusaha untuk tidak mengonsumsi
semua pendapatannya. Sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi, disimpan
di rumah atau di bank untuk keperuan pada masa yang datang.
3) Alat pengalih nilai/kekayaan.
Jenis Uang
 Berdasarkan pihak yang mengeluarkan :
1) Uang kartal adalah uang kertas atau uang logam yang beredar di
masyarakat.
2) Uang giral adalah alat pembayaran berupa cek, bilyet, giro, dan
sejenisnya.
 Berdasarkan bahan yang digunakan :
1) Uang logam adalah uang yang bahannya terbuat dari logam berupa emas,
perak atau logam lainnya.
2) Uang kertas adalah uang yang bahannya terbuat dari kertas serta
penggunaannya diatur oleh undang-undang dan kebiasaan.
 Berdasarkan negara yang mengeluarkan :
1) Uang dalam negeri adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
bersangkutan.
2) Uang luar negeri adalah uang yang beredar dalam suatu negara, tetapi
yang mengeluarkannya adalah negara lain.
 Berdasarkan perbandingan nilai bahan dan nilai tukar :
1) Uang bernilai penuh adalah uang yang dinilai bahannya (nilai
instrinsiknya) sama dengan nilai nominal atau nilai penuh yang terdapat
pada standar emas.
2) Uang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai bahannya (nilai
instrinsiknya) lebih kecil dari pada nominalnya.
Syarat Uang
Uang harus memenuhi syarat-syarat tertentu, agar uang dapat berfungsi
dengan baik. Syarat-syarat itu adalah sebagai berikut.
a. Mudah dibawa (portability).
b. Tahan lama (durability)
c. Dapat dipecah menjadi unit yang lebih kecil (divisibility) untuk memudahkan
transaksi.
d. Nilainya stabil (stability)
e. Diterma secara umum (acceptability) sebagai alat tukar, alat ukur dan standar
pembayaran dalam proses pertukaran barang dan jasa.
f. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah
dipalsukan.
g. Syarat psikologi, bahwa uang harus bisa memuaskan keinginan orang yang
memilikinya. Orang akan terlihat lebih tenang dan puas jika membawa uang
daripada membawa barang.
Standar Uang
Standar mata uang adalah benda yang ditetapkan sebagai objek
pembandingan atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu
sebagai alat satuan hitung. Dengan kata lain, standar uang menunjukkan
hubungan suatu jenis uang dengan suatu benda tertentu. Sebagai contoh, dulu
US$1 sama nilainya dengan 0,8 gram emas. Artinya, dolar sebagai satuan hitung
di Amerika Serikat pernah disetarakan nilainya dengan 0,8 gram emas. Standar
uang yang digunakan dapat berupa standar Logam (Metallic Standard) dan
standar uang kertas (Paper Currency Standard). Standar logam adalah suatu
penetapan logam tertentu sebagai standar dalam keuangan. Logam tersebut dapat
berupa emas atau perak. Standar kertas mengacu pada fakta di mana orang
menerimanya karena uang kertas itu sah.
Unsur Pengaman Rupiah
a. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features)
b. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features).
Untuk memilih unsur pengaman uang kertas, hal-hal adalah sebagai berikut.
a. Semakin besar nominal pecahan, semakin diperlukan unsur pengaman yang
lebih baik, kompleks, dan canggih.
b. Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan
pertimbangan perkembangan teknologi.
Ciri-ciri Uang Rupiah
Ciri umum uang rupiah kertas paling sedikit memuat hal-hal berikut.
a. Gambar lambang negara “Garuda Pancasila”;
b. Frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
c. Frasa “Bank Indonesia”;
d. Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya;
e. Tanda tangan Pemerintah dan Bank Indonesia;
f. Nomor seri pecahan;
g. Teks “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK
INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGAI ALAT
PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI...”; dan
h. Tahun emisi dan tahun cetak.
Ciri umum uang rupiah logam paling sedikit memuat hal-hal berikut.
a. Gambar lambang negara “Garuda Pancasila”;
b. Frasa “Republik Indonesia”;
c. Frasa “Bank Indonesia”;
d. Sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
e. Tahun emisi.
Ciri khusus uang rupiah memiliki fungsi sebagai pengaman yang terdapat pada
desain, bahan dan teknik cetak. Bank Indonesia menetapkan desain uang rupiah
yang terdiri atas ciri, tanda tertentu, ukuran dan unsur pengaman. Tanda tertentu
mencakup warna, gambar, ukuran, besar, bahan baku uang rupiah, dan tanda
lainnya. Unsur pengaman mencakup ciri atau tanda yang dapat dipergunakan oleh
tunanetra.
Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia
Bank Indonesia melakukan pengelolaan uang rupiah yang meliputi
tahapan berikut.
a. Perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah yang dicetak dengan
memperhatikan antara lain asumsi tingkat inflasi, asumsi pertumbuhan
ekonomi, rencana macam dan pecahan uang rupiah, serta perkiraan jumlah
uang rupiah yang dimusnahkan.
b. Pencetakan uang rupiah di dalam negeri dengan menunjuk badan usaha milik
negara sebagai pelaksana pencetakan uang rupiah.
c. Penetapan tanggal, bulan dan tahun mulai berlakunya yang rupiah sebagai alat
pembayaran yang sah.
d. Pengedaran uang rupiah sesuai dengan kebutuhan jumlah uang beredar
melalui kegiatan layanan kas dan kegiatan distribusi uang rupiah.
e. Pencabutan dan penarikan uang rupiah untuk menjaga kualitas uang rupiah
yang beredar dan mencegah beredarnya uang rupiah palsu.
f. Pemusnahan uang rupiah yang tidak layak edar atau yang berdasarkan
pertimbangan tidak lagi mempunyai manfaat ekonomis dan/atau yang sudah
tidak berlaku.
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Uang yang Beredar
Jumlah uang beredar diputuskan oleh Bank Indonesia. Keputusan Bank
Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
a. Tingkat bunga. Jika tingkat bunga terlalu tinggi. Bank Indonesia akan
mengurangi jumlah uang beredar sehingga tingkat bunga kembali turun.
b. Tingkat inflasi. Jika tingkat inflasi tinggi, Bank Indonesia akan mengurangi
jumlah uang beredar. Tujuannya adalah agar tingkat bunga turun dan biaya
produksi dapat ditekan oleh perusahaan. Dengan ini, harga bisa turun.
c. Pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin
akan memperbanyak jumlah uang beredar. Tujuannya adalah agar dunia
perbankan dan dunia usaha bergairah.
d. Kondisi kesehatan dunia perbankan. Jika dunia perbankan tidak sehat,
biasanya Bank Indonesia akan menurunkan jumlah uang beredar. Hal ini
sekaligus meningkatkan suku bunga dan menarik minat nasabah untuk
menyimpan uangnya di bank-bank.
e. Nilai tukar rupiah. Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan
menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum
keseimbangan permintaan dan penawaran, tingkat bunga akan naik, dan nilai
rupiah pun terangkat.
Kebijakan Pemerintah Untuk Mengendalikan Uang Beredar
Untuk mengendalikan uang beredar, pemerintah menerapkan beberapa
kebijakan. Kebijakan-kebijakan itu sebagai berikut.
a. Kebijakan Penetapan Cadangan Kas (Cash Reserve Ratio Policy).
b. Kebijakan diskonto (Discount Policy)
c. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Ketiga kebijakan tersebut di atas dalam istilah ekonomi sering disebut
instrumen kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang
diambil pengusaha moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk
memengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang. Secara umum,
kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
disebut kebijakan uang ketat (tight money policy). Adapun kebijakan moneter
yang bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar disebut kebijakan
uang longgar (easy money policy).
Motif Menyimpan Uang
Ada beberapa motif yang mendorong seseorang menyimpan dan
menahan uang. Di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Motif melakukan transaksi (Transactional Motive) untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b. Motif berjaga-jaga (Precautional Motive) untuk mengatasi hal-hal yang tidak
pasti dan tidak diinginkan.
c. Motif spekulasi (Speculative Motive). Orang yang memiliki uang akan
cenderung melakukan transaksi yang bersifat spekulasi (coba-coba) untuk
mendapatkan keuntungan yang besar meskipun dengan risiko yang tinggi.

B. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatannya di
bidang keuangan dapat menarik atau menyalurkan uang kepada masyarakat.
Lembaga keuangan yang paling utama adalah bank. Selain bank, masih ada
lembaga keuangan bukan bank (LKBB).
Bank
Pengertian Bank
Kegiatan penukaran uang, pinjaman dan fungsi perbankan lainnya sudah
dilakukan pada tahun 2.000 SM di Babilonia kuno. Fungsi dasar bank untuk
menerima deposito, meminjamkan uang dan bertindak sebagai mengumpulkan
dan membayar agen pada tahun 1401 sudah ditemukan di Bank of Barcelona di
Spanyol.
Bank menurut G.M. Verryn Stuart adalah suatu badan usaha yang
bertujuan untuk memberi kredit, baik dengan uang sendiri maupun uang yang
dipinjamkan dari orang lain, dan mengedarkan alat penukar berupa uang kertas
serta uang giral.
Fungsi Bank
Berdasarkan Pasal 3 UU No. 7 Tahun 1992 jo UU No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, “Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat”. Selain itu, bank juga berfungsi
sebagai pelayan.
a. Penghimpun dana dari masyarakat karena bank dipercaya oleh masyarakat
sebagai tempat yang aman untuk menyimpan dana, melakukan investasi dan
memperoleh keuntungan atas simpanannya.
b. Penyalur dana ke masyarakat baik dalam bentuk kredit untuk bank
konvensional dalam bentuk pembiayaan untuk Bank Syariah dan dalam
bentuk lainnya. Pendapatan dari kegiatan ini merupakan pendapatan yang
terbesar.
c. Pelayan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelayanan
jasa kepada nasabah. Di antaranya adalah jasa pengiriman uang (transfer),
pemindahbukuan, penagihan surat-surat berharga, kliring letter of credit,
inkaso, safe deposit box dan garansi bank. Dalam hal ini bank berfungsi
sebagai agent of service.
Tampak bahwa bank adalah lembaga perantara keuangan (financial
intermediary). Sebagai lembaga perantara keuangan, bank berfungsi
menjembatani kebutuhan dua nasabah berbeda, yakni pihak pemilik dana dan
pihak yang membutuhkan dana.
Prinsip Kegiatan Usaha
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perbankan berpegang pada
beberapa prinsip berikut.
1. Prinsip kehati-hatian (prudential principle), yaitu prinsip yang harus
diterapkan oleh bank dalam menjalankan fungsi dna kegiatan usahanya untuk
melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya dan menjaga agar
bank selalu dalam keadaan sehat.
2. Prinsip kepercayaan (fiduciary principle). Menurut Pasal 29 UU No. 10 Tahun
1998, bank terutama bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan
pada bank atas dasar kepercayaan.
3. Prinsip kerahasiaan (confidental principle) adalah prinsip yang mengharuskan
atau mewajibkan bank merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan keuangan dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman
dunia perbankan (wajib) dirahasiakan.
4. Prinsip mengenal nasabah (know your customer principle), yaitu prinsip yang
diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah,
memantau kegiatan transaksi nasabah, dan melaporkan setiap transaksi yang
mencurigakan.
Jenis Bank
Berdasarkan jenis kegiatannya, bank dapat dikelompokkan atas Bank
Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Bank Sentral
Bank sentral adalah sebuah badan keuangan, yang pada umumnya
dimiliki pemerintah, dan bertanggung jawab untuk mengatur kestabilan badan-
badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan tersebut
dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Bank sentral mempunyai fungsi dan peran yang strategis dalam
mendukung perkembangan perekonomian suatu negara. Kebijakan yang ditempuh
bank sentral berpengaruh langsung terhadap peredaran uang dan suku bunga
dalam perekonomian, serta operasi dan kesehatan perbankan, yang pada
gilirannya akan memengaruhi tidak hanya perkembangan sektor keuangan, tetapi
juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.
Menurut Samuelson, Bank Sentral memiliki sejumlah tujuan dalam
menjalankan kebijakan moneter sesuai dengan tujuan ekonomi makro. Di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan.
b. Penggunaan tenaga kerja yang tinggi (tingkat pengangguran yang rendah).
c. Stabilitas harga.
d. Stabilitas suku bunga.
e. Stabilitas pasar keuangan, dan
f. Stabilitas pasar nilai tukar.
Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum sering juga disebut bank
komersial (commercial bank). Usaha dan fungsi bank umum meliputi hal-hal
berikut.
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan lainnya.
b. Memberikan kredit dan menerbitkan surat pengakuan utang.
c. Membeli, menjual, dan menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya terhadap surat wesel, surat
pengakuan utang dan kertas dagang lainnya, kertas perbendaharaan negara
dan surat jaminan pemerintah. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi,
surat dagang berjangka waktu hingga satu tahuh.
d. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan
nasabah.
e. Menempatkan dan meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan sarana komunikasi seperti surat maupun dengan wesel, cek,
atau sarana lainnya.
f. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan pihak ketiga.
g. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
h. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.
i. Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
j. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali
amanat.
k. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan
prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Selain kegiatan di atas, bank umum dapat pula melakukan hal-hal
berikut.
a. Kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.
b. Kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi,
serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
c. Kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat
harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang
berlaku.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan
dari masyarakat hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk
lainnya dan memberikan pinjaman kepada masyarakat. Usaha dan fungsi BPR
antara lain sebagai berikut.
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain.
Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankan
Produk Perbankan
Sebagian besar dana yang disalurkan bank kepada masyarakat
sebenarnya bersumber dari masyarakat. Aliran dana dari masyarakat yang masuk
ke bank disebut kredit pasif, karena uang tersebut tersimpan di bank. Sebaliknya,
dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif disebut kredit aktif.
Adapun yang termasuk kredit pasif adalah sebagai berikut.
1) Giro adalah simpanan atau tabungan dari nasabah di bank yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran.
2) Tabungan berjangka (deposito berjangka) adalah sejumlah uang yang
disimpan oleh nasabah di bank dengan jangka waktu penarikan yang telah
ditentukan.
3) Tabungan adalah simpanan nasabah di bank yang penarikan dananya dapat
dilakukan setiap saat, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4) Deposit on call adalah jenis tabungan tetap yang dapat diambil setelah ada
pemberitahuan terlebih dahulu dari si penabung.
5) Deposit automatic roll over adalah suatu jenis deposito yang jika uangnya
tidak diambil sampai dengan waktu jatuh tempo, deposito langsung
diperpanjang dan bunganya langsung dihitung secara otomatis.
Dana yang diberikan bank kepada masyarakat untuk berbagai tujuan
disebut kredit aktif. Jenis kredit aktif adalah sebagai berikut.
1) Kredit rekening koran (R/K) adalah kredit yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan.
2) Kredit reimburs (Letter of Credit) adalah pinjaman yang diberikan suatu bank
kepada nasabah dengan cara membayar harga beli suatu barang.
3) Kredit aksep adalah kredit yang diberikan bank dengan cara menandatangani
aksep atau surat pengakuan hutang yang ditarik oleh nasabah (pelanggan).
4) Kredit dokumenter adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah
(pelanggan) atas jaminan dokumen yang diserahkan ke bank.
5) Kredit dengan jaminan surat-surat berharga adalah kredit yang diberikan oleh
bank kepada pelanggan untuk membeli surat-surat berharga.
Jasa-Jasa Perbankan
Usaha pokok dari bank adalah memberikan kredit kepada masyarakat
dengan uangnya sendiri atau dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Selain
itu, bank juga menjual atau melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan dana.
Di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Jual beli valuta asing.
b. Jasa penyimpanan.
c. Pengiriman/transfer uang.
d. Pemberian jaminan.
e. Kartu kredit.
f. Cek perjalanan.
g. ATM (Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine)
h. Kartu debit.
Jasa perbankan dan lembaga keuangan lainnya hendaknya dimanfaatkan
dengan baik pemanfaatan jasa perbankan dan lembaga keuangan lainnya didorong
oleh berbagai alasan berikut.
a. Menumbuhkan sikap hidup hemat dengan cara menabung.
b. Menambah penghasilan dari bunga uang atau bagi hasil.
c. Memperkuat keamanan.
d. Meningkatkan produktivitas.
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang bergerak di
bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung, menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat. Lembaga keuangan bukan bank tidak
diizinkan untuk menghimpun dana dalam bentuk tabungan.
Jenis dan Produk Lembaga Keuangan Bukan Bank
 Lembaga pembiayaan pembangunan dan lembaga perantara penerbitan serta
perdagangan surat berharga.
 Asuransi.
 Leasing (Sewa Guna Usaha).
C. Perdagangan Internasional
Uang dan lembaga keuangan mempunyai peranan penting dalam
perdagangan. Perdagangan merupakan salah satu bentuk kegiatan distribusi.
Teori Perdagangan Internasional
Ada banyak teori perdagangan internasional, di antaranya adalah teori
dari Adam Smith dan David Ricardo. Adam Smith terkenal dengan teori
Keunggulan Mutlak (theory of absolute advantage). Sementara itu, David Ricardo
menawarkan teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage).
Manfaat Perdagangan Internasional
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perdagangan
internasional di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Memperoleh devisa.
2. Memperluas kesempatan kerja.
3. Menstabilkan harga-harga.
4. Meningkatkan kualitas konsumsi.
5. Mempercepat alih teknologi.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor pendorong perdagangan internasional. Di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Sumber daya alam setiap negara berbeda-beda.
b. Selera juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perdagangan
internasional.
c. Penghematan Biaya Produksi (Efesiensi).
d. Perbedaan teknologi.
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional.
Perdagangan internasional dapat dihambat oleh beberapa faktor. Di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Kebijakan ekonomi internasional oleh Pemerintah.
b. Tidak amannya suatu negara.
c. Tidak stabilnya kurs mata uang asing.
Pembayaran Internasional
Alat-alat pembayaran internasional yang umumnya digunakan adalah
uang tunai, barang, dan emas. Pembayaran internasional dapat dilakukan dengan
beberapa cara berikut.
1. Tunai. Umumnya eksportir menghendaki pembayaran tunai antara lain karena
mereka belum mengenal importir.
2. Transfer telegrafis (cable order) adalah perintah pembayaran yang dikeluarkan
bank di dalam negeri melalui faksimili, radiogram, telepon, atau alat
komunikasi lainnya pada bank di luar negeri.
3. Wesel (commercial bills fo exchange) adalah surat perintah untuk membayar
sejumlah uang kepada pihak yang namanya tertulis pada surat wesel atau
order.
Berdasarkan ada tidaknya dokumen pengiriman barang sebagai
lampiran, wesel terdiri atas clean drafts dan documentary drafts. Clean drafts
adalah wesel yang ditandatangani oleh importir meskipun tidak dilengkapi
dengan lampiran dokumen penerima barang. Sementara itu, documentary
drafts adalah wesel yang ditandatangani oleh importir karena sudah dilengkapi
dokumen pengiriman barang.
4. Letter of Credit (L/C) adalah sebuah surat yang ditandatangani oleh bank yang
menyetujui akan membayar wesel yang ditarik oleh eksportir.
Dampak Perdagangan Nasional
Perdagangan internasional tentu saja mempunyai dampak bagi Indonesia.
Dampak positif perdagangan internasional bagi Indonesia antara lain sebagai
berikut.
a. Penduduk di negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa
dengan mudah dan murah sebagai akibat dari adanya efesiensi dan
spesialisasi.
b. Devisa negara meningkat.
c. Terbukanya kesempatan kerja.
d. Terciptanya persahabatan dan kerja sama antarnegara di berbagai bidang.
e. Terdorongnya kegiatan ekonomi dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai