Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH UMUM

“KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM


BIDANG EKONOMI, POLITIK DAN
MILITER PADA AWAL KEMERDEKAAN
SAMPAI TAHUN 1950”

DI

OLEH :

KELOMPOK :
1. AFANDI
2. MUH. RYAN ZULKIFLI
3. RISKAWATI

YAYASAN AL-MA’ARIF
MADRASAH ALIYAH POMPANUA
TAHUN PELAJARAN
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebijakan
Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi, Politik dan Militer Pada Awal Kemerdekaan
Sampai Tahun 1950”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah dan
untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang apa saja pengaruh-pengaruh
yang dirasakan rakyat Indonesia pada awal kemerdekaan sampai tahun 1950
khususnya yang terjadi dalam bidang ekonomi, politik dan militer.
Penulis mengalami beberapa hambatan terutama dalam masalah
pengumpulan materi dan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Guru
Bidang Studi Sejarah dan rekan-rekan siswa yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan tetapi penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan dan manfaat bagi para pembaca.

Pompanua, 30 Januari 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 1
D. Manfaat......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Kondisi Ekonomi Indonesia Awal Kemerdekaan........................ 2
B. Faktor Penyebab Kacaunya Perekonomian Indonesia
Tahun 1945-1950.......................................................................... 2
C. Kebijakan Pemerintah Menghadapi Buruknya Kondisi
Ekonomi Indonesia ...................................................................... 3
D. Kebijakan Pemerintah Di Bidang Militer Sampai Tahun 1950.... 5
E. Perkembangan Keragaman Ideologi dan Partai Politik................ 6
F. Ideologi Hubungannya Dengan Perubahan Otoritas KNIP.......... 6
G. Menata Kehidupan Ekonomi di Awal Kemerdekaan Indonesia. . 6

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9


A. Kesimpulan................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah proklamasi, Indonesia masih belum sepenuhnya dikatakan
merdeka. Karena Indonesia harus berbenah diri mulai dari pemerintahan hingga di
daerha-daerah. Hari-hari setelah proklamasi, pemerintahanpun mulai dibangun.
Presiden dan wakil presiden diangkat, UUD ditetapkan, Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk untuk membantu presiden sembari menunggu
pelaksanaan pemilu, struktur pemerintahan dan struktur militer mulai disusun dan
ditetapkan.
Sementara itu, kehidupan di luar pemerintahan tidak seluruhnya
menggembirakani. Banyak raja-raja di luar Jawa yang memilih status quo
bersama Belanda dan tidak mendukung proklamasi. Konflik sosial di pedesaan
antar kelompok juga sering terjadi.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah tentang kondisi
Negara republik Indonesia di awal kemerdekaan baik itu di bidang ekonomi,
politik, dan militer samapai tahun 1950.

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
kondisi ekonomi, politik dan militer pada saat awal kemerdekaan samapai tahun
1950.

D. Kegunaan dan Manfaat


Kegunaan dan manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui perkembanagan ekonomi, politik
dan militer di awal kemerdekaan .
2. Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana strategi Negara republik
Indonesia menghadapi tantangan ekonomi, politik dan militer pada saat itu  .
3. Agar dapat mengetahui kemajuan yang dicapai oleh bangsa pada saat awal
kemerdekaan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN


Kondisi ekonomi pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau
dan sulit. Hal ini disebabkan karena Indonesia yang baru saja merdeka belum
memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang
bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia. Sebagai negara baru
Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi
keuangan. Hal itu diperparah dengan Kondisi keamanan dalam
negeri yang tidak stabil serta  Belanda yang masih tetap tidak mau mengakui
kemerdekaan Indonesia.
Selain itu keadaan politik yang cepat berubah-ubah semakin
memperburuk keadaan. Banyak rapat serta kegiatan penting dilakukan mulai dari
penunjukan presiden dan wakilpresiden,  pembentukan partai poitik,
pembentukan perdana mentri serta cabinet, bahka pemindahan ibukota dilakukan
pada saat itu.

B. FAKTOR PENYEBAB KACAUNYA PEREKONOMIAN INDONESIA


TAHUN 1945-1950
Faktor- faktor penyebab kacaunya perekonomian Indonesia 1945-1950
adalah sebagai berikut .
1. Terjadi Inflasi yang sangat tinggi
Inflasi tersebut disebabakan karena :
 Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak
terkendali (pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di
Jawa sedangkan secara umum uang yang beredar di masyarakat mencapai
4 milyar).
 Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan Sekutu
dari bank-bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi dan gaji
pegawai yanh jumlahnya mencapai 2,3 milyar.
 Repubik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga
pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang
tidak berlaku.
Karena inflasi ini kelompok yang paling menderita adalah para petani
sebab petani merupakan produsen yang paling banyak menyimpan mata uang
Jepang. Hasil pertanian mereka tidak dapat dijual, sementara nilai tukar mata
uang yang mereka miliki sangat rendah.
Pemerintah Indonesia yang baru saja berdiri tidak mampu
mengendalikan dan menghentikan peredaran mata uang Jepang tersebut sebab
Indonesia belum memiliki mata uang baru sebagai penggantinya. Pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk sementara waktu menyatakan ada 3 mata uang
yang berlaku di wilayah RI, yaitu:
 Mata uang De Javasche Bank
 Mata uang pemerintah Hindia Belanda
 Mata uang pendudukan Jepang
2. Adanya Blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir)
pintu keluar-masuk perdagangan RI terutama melalui jalur laut dan
pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini dilakukan mulai bulan November
1945. Adapun alasan dari pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :
 Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
 Mencegah kelurnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing
lainnya.

2
 Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
bangsa lain.
Dengan adanya blokade tersebut menyebabakan:
 Barang-barang ekspor RI terlambat terkirim.
 Barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat di ekspor bahkan
banyak barang-barang ekspor Indonesia yang dibumi hanguskan.
 Indonesia kekurangan barang-barang import yang sangat dibutuhkan.
 Inflasi semakin tak terkendali sehingga rakyat menjadi gelisah.
Tujuan/harapan Belanda dengan blokade ini adalah
 Agar ekonomi Indonesia mengalami kekacauan
 Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya kepada
pemerintah Indonesia,  sehingga pemerintah Belanda dapat dengan mudah
mengembalikan eksistensinya.
 Untuk menekan Indonesia dengan harapan bisa dikuasai kembali oleh
Belanda.
3. Kekosongan kas Negara
Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk
lainnyasangat berkurang sementara pengeluaran negara semakin bertambah.
Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena
dukungan dari bidang pertanian inilah pemerintah Indonesia masih bertahan,
sekalipun keadaan ekonomi sangat buruk.

C. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN MENGHADAPI BURUKNYA KONDISI


EKONOMI INDONESIA
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonominya
mulaidilakukan pertama tama adalah dengan melakukan pinjaman nasional.
Pelaksanaan pinjaman ini cukup mendapat dukungan dari masyarakat. Namun
kekacauan semakin bertambah dengan munculnya mata uanga NICA di daerah
yang diduduki sekutu pada tanggal 6 Maret 1946 oleh Panglima AFNEI yang
baru (Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford). Uang NICA ini dimaksudkan untuk
menggantikan uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun saat itu. Karena
tindakan sekutu tersebut maka pemerintah Indonesiapun mengeluarkan uang
kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI)sebagai pengganti uang Jepang.
Upaya mengatasi blokade Belanda
Upaya pemerintah untuk keluar dari masalah blokade tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Usaha bersifat politis, yaitu Diplomasi Beras ke India
Pemerintah Indonesia bersedia untuk membantu pemerintah India
yang sedang ditimpa bahaya kelaparan dengan mengirimkan 500.000 ton
beras. Pemerintah melakukan hal ini sebab akibat blokade oleh Belanda maka
hasil panen Indonesia yang melimpah tidak dapat dijual keluar
negeri pemerintah berasumsi  pada pada musim panen 1946 akan diperoleh
suplai hasil panen sebesar 200.000 sampai 400.000 ton.
2. Usaha bersifat ekonomis
a. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri
Membuka hubungan dagang langsung ke luar negeri dilakukan oleh pihak
pemerintah maupun pihak swasta. Usaha tersebut antara lain:
1) Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta Amerika
(Isbrantsen Inc.). Tujuan dari kontak ini adalah membuka jalur
diplomatis ke berbagai negara. Dimana usaha tersebut dirintis oleh
BTC (Banking and Trading Corporation) atau Perseroan Bank dan
Perdagangan, suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang
membantu usaha ekonomi pemerintah, dipimpin oleh Sumitro
Djojohadikusumo dan Ong Eng Die. Hasil transaksi pertama dari
kerjasama tersebut adalah Amerika bersedia membeli barang-barang

3
ekspor Indonesia seperti gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi
selanjutnya kapal Amerika yang mengangkut barang pesanan RI dan
akan memuat barang ekspor dari RI dicegat dan seluruh muatannya
disita oleh kapal Angkatan Laut Belanda.
2) Karena blokade Belanda di Jawa terlalu kuat maka usaha diarahkan
untuk menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan
tujuan Malaysia dan Singapura. Usaha tersebut dilakukan sejak 1946
sampai akhir masa perang kemerdekaan. Hasilnya Indonesia berhasil
menyelundupkan karet yang mencapai puluhan ribu ton dari Sumatera
ke luar negeri, terutama ke Singapura. Dan Indonesia berhasil
memperoleh senjata , obat-obatan dan barang-barang lain yang
dibutuhkan.
3) Pemerintah RI pada 1947 membentuk perwakilan resmi di Singapura
yang diberi nama Indonesian Office (Indoff). Secra resmi badan ini
merupakan badan yang memperjuangkan kepentingan politik di luar
negeri, namun secara rahasia berusaha menembus blokade ekonomi
Belanda dengan melakukan perdagangan barter. Diharapkan dengan
upaya ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
4) Dibentuk perwakilan kemetrian pertahanan di luar negeri yaitu
Kementrian Pertahanan Urusan Luar Negeri (KPULN) yang dipimpin
oleh Ali Jayengprawiro. Tugas pokok badan ini adalah membeli
senjata dan perlengkapan angkatan perang.
b. Konferensi Ekonomi I (Februari 1946)
Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat
lainnya yang bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di
Jawa, yang dipimpin oleh Menteri Kemakmuran (Darmawan
Mangunkusumo). Tujuan Konferensi ini adalah untuk memperoleh
kesepakatan dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, seperti :
1) Konsepsi untuk menghapuskan sistem autokrasi local warisan jepang
dan menggantikannya dengan system sentralisasi.
2) Bahan makanan akan ditangani oleh pemerintah secara sentral oleh
organisasi pengawas makanan rakyat yang merubah namanya menjadi
badan persediaan dan pembagi makanan (BPPM) yang dipimpin oleh
dr.sudarsono
3) Semua perkebunan akan diawasi pemerintah untuk meningkatkan
produksinya.
c. Konferensi ekonomi II ( 6mei 1946 )
Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946 membahas mengenai masalah
program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian
harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia. Wapres Moh. Hatta
mengusulkan mengenai rehabilitasi pabrik gula, dimana gula merupakan
bahan ekspor penting sehingga harus dikuasai oleh negara. Untuk
merealisasikan keinginan tersebut maka pada 6 Juni 1946 dibentuk
Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).
d. Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.
Badan ini dibentuk atas usul dari menetri kemakmuran AK. Gani. Badan
ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan
ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang akhirnya disepakati
Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.
Badan ini bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi
yang telah ada dengan mengubah ke dalam bentuk badan hukum. Hal ini
dilakukan dengan harapan agar Indonesia dapat menggunakan semua
cabang produksi secara maksimal dan kuat di mata hukum internasional.

4
e. Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
Menteri persediaan makanan rakyat I J Kasimo menghasilkan rencana
prokuksi 5  tahun yangdikenal dengan kasimo plan. Program ini meliputi
rencana produksi tiga tahun 1948-1950 mengenai usaha swasembada
pangan isinya antara lain:
1) Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
2) Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
3) Penanaman kembali tanah kosong
4) Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke
Sumatera dalam jangka waktu 10-15 tahun
f. Pinjaman Nasional
Program ini dilaksanakan oleh mentri keuangan ir.surachman dengan
persetujuan BP-KNIPpinjaman nasional akan dibayar kembali selama 40
tahun.pada bulan juli 1946 besar pinjaman sebesar 1 milyar, pada tahun
pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah 500milyar. Ini menunjukkan
besarnya dukungan dari rakyat Indonesia.
g. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948
Program ini bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang
ekonomi, selain meningkatkan efisiensi. Rasionalisasi meliputi
penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi

D. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG MILITER SAMPAI TAHUN


1950
Mengingat pentingnya peran militer dalam suatu Negara,maka Presiden
Soekarno membentuk panitia kecil yang membahas masalah-masalah terkait
upaya pertahanan Negara.Panitia ini dipimpin oleh Otto Iskandardinata dan
mengusulkan hal-hal sbb:
1. Rencana pembelaan Negara dari BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang menganduk unsur politik perang tidak dapat
diterima.
2. Tentara PETA di Jawa dan Bali,serta Laskar Rakyat di Sumatera dibubarkan
karena dianggap sebagai organisasi buatan Jepang yang kedudukannya
didunia Internasional tidak memiliki ketentuan.
Pada tanggal 19 Agustus 1945 peserta sidang mengusulkan agar Presiden
memanggil tokoh-tokoh yang handal dibidang militer untuk membentuk
ketentaraan yang kuat.Sidang menerima usulan secara aklamasi,tetapi untuk
urusan kepolisian masih menjadi bagian Departemen Dalam Negeri.Peserta
sidang juga mengusulkan untuk menunjuk Panitia Pelaksana agar dapat
mempersiapkan pembentukan tentara kebangsaan dan kepolisian.Anggota sidang
juga membahas perlunya ketentraman dansegera dimulainya perjuangan bangsa.
Pada tanggal 23 Agustus 1945 Presiden Soekarno dalam pidatonya
melalui radio menyatakan pembentukan tiga badan baru yaitu Komite Nasional
Indonesia(KNI),Partai Nasional Indonesia(PNI),dan Badan Keamanan
Rakyat(BKR).Untuk jabatan pimpinan BKR Pusat, Presiden menunjuk Kaprawi
(Ketua Umum), Sutalaksana (Ketua 1) dan Latief Hendraningrat (Ketua II)
dengan dibantu Arifin Abdurrachman Mahmud dan Zulkifli Lubis.
Para pemuda menolak dengan tegas kehadiran BKR dan mereka
menginginkan pembentukan tentara nasional, namun usul para pemuda itu ditolak
presiden, sehingga para pemuda menamakan diri mereka komite van aksi dengan
anggotanya yang terdiri dari banyak kelompok pertahanan yang tersebar
diberbagai daerah yang salah satunya adalah API (angkatan pemuda Indonesia).
Meningkatkan produksi
Setelah mengalami tindakan provokatif dari belanda, pemerintah
menyadari bahwa keberadaan suatu tentara regular sangat penting dalam Negara.
Maka pada tanggal 5 oktober 1945 dikeluarkan maklumat presiden tentang

5
pendirian TKR (tentara keamanan rakyat) dengan pemimpin pertamanya yaitu
Supriyadi dan MOH Suroadikusumo sebagai mentri keamanan rakyat. Tapi
karena mangkir dari pekerjaannya supriyadi diganti dengan jendral sudirman.
Pada bulan januari 1946 TKR merubah namanya menjadi TRI(tentara
rakyat Indonesia). Sementara itu badan-badan perjuangan mengadakan kongres
pemuda pada tanggal 10 november 1945dan sepakat membentuk BKPI (badan
kongres pemuda Indoneskedua kelompok itu selanjutnya diintegrasikan menjadi
TNI (tentara nasional Indonesia).

E. PERKEMBANGAN KERAGAMAN IDEOLOGI DAN PARTAI POLITIK


Pemerintah merencanakan pembentukan partai tunggal dengan
menetapkan partai nasional Indonesia (PNI) sebagai satu-satunya partai
politik,reaksi keras bermunculan. Akhirnya rencana itu dibatalkan dengan
keluarnya maklumat presiden yang menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara
demokrasi. Setelah itu bermunculan partai politik yang digolongkan kedalam latar
belakang dan ideologi berbeda, yaitu ideology yang bersifat nasional,
agama,sosialis dan komunis.
1. Ideology partai yang bersifat nasionalisme
Partai ini didasarkan pada faktor kemanusiaan. Partai ini mengutamakan
tercapainya persatuan bangsa dengan mengutamakan terwujudnya kebebasan
nasional, karena kebebasan nasional merupakan pintu gerbang ke arah
kemakmuran suatu bangsa. Contoh PNI.
2. Ideology partai yang bersifat agama
Partai ini mengutamakan penyebaran dan penerapan kaidah-kaidah atau
hukum-hukum yang berlaku pada agama yang bersangkutan. Contoh partai
nahdatul ulama( beraliran islam), partai Kristen (beraliran Kristen)
3. Ideology partai yang bersifat sosialisme-komunisme
Dasar perjuangan partai yang berideology sosialisme-komunisme adalah
internasionalisme. Partai ini menjunjung tinggi komunisme dan cendrung
tunduk kepada Moscow yang dikenal sebagai kiblat dan pusat komunisme
dunia. Aliran ini sangat anti pemerintahyang menanamkan system demokrasi.
Sebagai contoh PKI (partai komunis Indonesia). PKI dituding sebagai dalang
dalam peristiwa berdarah yang membunuh banyak petinggi ABRI. Melalui
ketetapan MPRS, PKI dijadikan sebagai partai terlarang dan haram untuk
dipelajari masa orde baru.

F. IDEOLOGI HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN OTORITAS KNIP


Ketidaksamaan ideology pada partai politik berakibat pada muncul dan
berkembangnya erbedaan strategi yang dipakai partai politik yang ada dalam
menghadapi keinginan belanda kembali untuk menguasai Indonesia. hal ini
terlihat jelas dari dasar dan tujuan partai-partai politik yang ada di Indonesia.
Berbagai cara dilakukan oleh partai politik yang ada dalam menghadapi
belanda, misalnya satu partai bersikap radikal, yang lain bersikap progresif,
reaksioner, konservatif, moderat atau cara lainnya. Karna ketidaksamaan itulah
yang menyebabkan partai politik tidak dapat bertahan lama.

G. MENATA KEHIDUPAN EKONOMI DI AWAL KEMERDEKAAN


INDONESIA
Pada awal kemerdekaaan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia sangat
memprihatinkan hal ini disebabkan karena :
1. Mewarisi sistem ekonomi Jepang
2. Adanya inflasi yang disebabkan beredarnya uang Jepang yang tidak terkendali
3. Kas negara kosong
4. Tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran negara.

6
5. Blokade ekonomi oleh Belanda sebab perhitungan Belanda bahwa dengan
senjata ekonomi akan dapat merobohkan RI.
Dalam rangka membangun kepercayaan rakyat dan membangun
ekonomi yang sehat pemerintah Republik Indonesia melakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut :
1. Menetapkan tiga mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia
Belanda dan mata uang penduduk Jepang.
2. Untuk mengatasi kesulitan moneter dengan persetujuan BP-KNIP, Menteri
Keuangan Ir. Surachman melaksanakan pinjaman nasional yang akan
dibayarkan kembali selambat-lambatnya 40 tahun.
3. Pada tanggal 1 Oktober 1946 pemerintah mengeluarkan uang kertas yang
Oeang Repoeblik Indonesia atau ORI. Hal ini disebabkan tanggal 6 Maret
1946, Panglima Sekutu mengumumkan berlakunya uang NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) di daerah-daerah yang diduduki Serikat sebagai
pengganti uang Jepang.
4. Pembentukan Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946 yang
bertugas untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di
Indonesia.
Dalam usahanya untuk menembus blokade ekonomi musuh Pemerintah
RI melakukan berbagai usaha untuk mematahkan blokade ekonomi tersebut,
usahanya antara lain :
1. Memberikan batuan beras kepada pemerintah India yang saat itu sedang
dilanda kelaparan dengan didasarkan kepada segi kemanusiaan. Namun,
secara politik tindakan tersebut menegaskan kehadiran Republik Indonesia di
dunia.
2. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri, antara lain
dengan perusahaan swasta Amerika yaitu BTC (Banking and Trading
Corporation) suatu badan perdagangan semi pemerintah yang dipimpin oleh
Sumitro Djoyohadikusumo.
3. Mengalihkan kegiatan perdagangan dari pulau Jawa ke pulau
Sumatera.Misalnya, hasil karet dari Sumatera di ekspor ke wilayah Singapura.
4. Membentuk perwakilan resmi di Singapura pada tahun 1947 dengan nama
Indonesia Office (indof) yang bertugas memperjuangkan kepentingan luar
negeri Indonesia, menembus blokade Belanda dan perdagangan barter. Badan
ini digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menembus blokade ekonomi
oleh Belanda.
5. Konsep Ketahanan ekonomi.
Sejak bulan Febuari 1946. pemerintah membuat konsep-konsep
penanggulangan masalah ekonomi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Pada bulan Febuari 1946 menyelenggarakan konferensi ekonomi yang
bertujuan untuk memperoleh kkesepakatan yang bulat dalam menanggulangi
masalah-masalah ekonomi yang mendesak dan menghasilkan Konsepsi untuk
menghapuskan sistem autokrasi lokal warisn Jepang dan menggantikannya
dengan sistem sentralisasi, Bahan makanan akan ditangani oleh pemerintah secara
sentral oleh organisasi Pengawas Makanan Rakyat yang kemudiuan berubah
nama menjadi Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (BPPM), dan untuk
meningkatkan produksinya semua perkebunan akan diawasi oleh pemerintah.
Pada tanggal 6 Mei 1946 diadakan konferensi ekonomi kedua di Solo
yang membahas masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan
negara, pengendali harga, distribusi dan alokasi tenaga manusia.
 Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Bcard (Badan perancang
ekonomi0 yang bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka
waktu 2 sampai tiga tahun. Kemudian I.J Kasimo sebagai menteri Persediaan
Makanan Rakyat menghasilkan rencana produksi lima tahun yang dikenal dengan
nama Kasimo Plan, isinya Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul,

7
Pencegahan penyembelihan hewan pertanian, Penanaman kembali tanah kosong,
dan Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera
dalam jangka waktu 1-15 tahun.
 Pemerintah mendorong para pengusaha swasta untuk ikut serta dalam
perkembangan ekonomi nasional. Menggiatkan kembali Persatuan Tenaga
Ekonomi (PTE) sebagai organisasi perusahaan swasta yang telah berdiri sejak
zaman Jepang Antara lain PTE (Persatuan Tenaga Ekonomi). Gabungan
Perusahaan Perindustrian, Pusat Perusahaan Tembakau Indonesia, Gabungan
Saudagar Indonesia Daerah Aceh (Gasida).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bidang Ekonomi dan Bidang Keuangan
Di awal kemerdekaan ekonomi Indonesia sangat terpuruk sekali, ada beberapa
hal yang menyebabkan perekonomian Indonesia memburuk antara lain:
a. Mewarisi sistem ekonomi Jepang
b. Adanya inflasi yang disebabkan beredarnya uang Jepang yang tidak
terkendali
c. Kas negara kosong
d. Tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran negara.
e. Blokade ekonomi oleh Belanda sebab perhitungan Belanda bahwa dengan
senjata ekonomi akan dapat merobohkan RI
2. Bidang Politik
Perkembangan situasi politik dan kenegaraan Indonesia pada awal
kemerdekaan sangat dipengaruhi oleh pembentukan KNIP serta
dikeluarkannya Maklumat Politik 3 November 1945 oleh wakil Presiden Moh.
Hatta. Isi maklumat tersebut menekankan pentingnya kemunculan partai-
partai politik di Indonesia. Ada 4 dinamika politik yang berkembang pada
awal kemerdekaan sampai sekarang yaitu:

B. Saran
Memang semua hal tersebut sudah berlalu namun melalui makalah ini
dapat kita sadari bahwa dengan adanya hal tersebut, pemerintahan Indonesia
harusnya dapat belajar dari kesalahan-kesalahan pada masing-masing masa dan
dapat mengambil kelebihan dari masing-masing masa tersebut sehingga
kesalahan-kesalahan tersebut dapat diperbaiki dan kelebihan tersebut dapat
digunakan kembali pada masa sekarang. Pemerintah Indonesia juga dapat
menambahkan beberapa hal yang diyakini bisa membawa Indonesia menuju
negara yang lebih baik lagi dengan menambahkan beberapa solusi atau cara
dalam sistem pemerintahannya baik itu dalam bidang ekonomi maupun sosial-
budaya yang sesuai dengan masa modern ini.
           
           

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Magdalia, dkk. 2003. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XI Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Esis.
Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal. Suharjoko,
Puji. http://www.babejoko.web.id/2011/06/16/ekonomi-pada-masa-demokrasi-
libral.php.
Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin. Suharjoko,
Puji. http://www.babejoko.web.id/2011/06/16/ekonomi-pada-masa-demokrasi-
terpimpin.php.
Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966). Rois,
Mustaqim. http://mustaqimzone.wordpress.com/2009/11/21/indonesia-masa-
demokrasi-terpimpin-1959-1966/.
Indonesia Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1966. Rois,
Mustaqim. http://mustaqimzone.wordpress.com/2009/11/21/indonesia-masa-
demokrasi-terpimpin-1959-1966/.
Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal (1950-
1959). http://abigdream.wordpress.com/2010/04/01/indonesia-pada-masa-demokrasi-
liberal-1950-1959/.
Masa Demokrasi Parlementer. Lintangsari, Putri Ayu
Asmaningtyas. http://ayouk91.blogspot.com/2012/01/masa-demokrasi-
parlementer.html.
Pengertian Demokrasi di Indonesia. http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-
demokrasi-di-indonesia.html.
Praptanto, Eko. 2010. Sejarah Indonesia Zaman Orde Lama. Jakarta: Bina Sumber
Daya MIPA.
Sejarah Demokrasi Terpimpin. http://sma.pustakasekolah.com/sejarah-demokrasi-
terpimpin.html.
Supriatna, Nana, dkk. 2006. IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah).
Jakarta: Grafindo Media Pratama.

10

Anda mungkin juga menyukai