Anda di halaman 1dari 20

POWER POINT KELOMPOK XII IPS 2

KELOMPOK 1 : PERANG TELUK IRAN - IRAK

Perang Teluk adalah beberapa seri peperangan di daerah


Teluk Persia pada abad ke-20 dan ke-21 yang diakibatkan oleh
banyak faktor seperti, ideologi, ras, agama, politik, sejarah dan
ego para pemimpin negara timur tengah.

1. Perang Teluk I ( 2 Agu 1990 - 28 feb 1991)


Latar belakang : Dampak perang Teluk I :
o Perseteruan Irak dan Iran di masa o - memakan banyak korban jiwa
lalu o - terhambat nya perekonomian dua
o Sengketa wilayah Iran dan Irak negara tersebut
o Percobaan pembunuhan terhadap
pejabat Irak
Akhir perang :
Perang yang terjadi selama 8 tahun berakhir seri dan mengakhiri perang pada tahun
1988 setelah Iran bersedia menerima Resolusi dari Dewan Keamanan PBB nomor 598.

2. Perang Teluk II ( 1990 - 1991 )


Latar belakang
- serangan Amerika Serikat ke Iraq
- tuduhan presiden amerika serikat untuk menyerang Iraq

Dampak Perang
Dampak Ekonomi : Ekonomi : Dampak politik :
Memiliki pandangan anti Memiliki pandangan anti Iran mendapat sansk PBB
Amerika Serikat. Amerika Serikat yang membuat rakyat iraq
membuat pandangan anti
Amerika Serikat
Akhir Perang
Perang teluk kemudian resmi berakhir pada 27 Februari 1991 setelah Presiden
Amerika Serikat mengumumkan bahwa irak telah menyetujui 12 resolusi yang diajukan PBB.
Irak akhirnya dipaksa untuk meninggalkan Kuwait.
3. Perang Teluk III
Latar belakang :
Perang Teluk III terjadi akibat serangan Amerika Serikat dan sekutunya pada 20 Maret
2003, tanpa izin dari PBB, yang disebabkan oleh tuduhan Amerika Serikat bahwa Iraq
mengembangkan senjata pemusnah massal.

Dampak Perang Teluk III • Pemilihan pemerintah Irak yang


• Jatuhnya Partai Baath dan Saddam baru
Hussein Akhir Perang Teluk III
• Pengambil alihan pemerintahan Pada tanggal 15 Desember 2011,
Irak Perang Irak dinyatakan berakhir, ditandai
• Munculnya pembrontak Irak dan dengan pernyataan penutupan misi militer
kekerasan antar kelompok di irak pasukan Amerika Serikat di Irak oleh
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon
Panetta.

KELOMPOK 2 : KASUS KAMBOJA


Kasus Kamboja sebelum 1975
 Kamboja merupakan negara di kawasan Indochina yang menganut sistem
pemerintahan monarki konstitusional.Kamboja menjadi sebuah negara berdaulat sejak
kepergian Perancis dari Indochina sekitar 1955.
 Periodisasi konflik di Kamboja dapat dibagi menjadi tiga, yaitu konflik masa
pemerintahan Sihanouk (1955-1970), Lon Nol (1970-1975) dan Pol Pot (1975-1979).

Konflik masa Sihanouk


• Pada tahun 1955, Sihanouk diangkat sebagai kepala pemerintahan Kamboja. Pada
masa pemerintahannya, Sihanouk menerapkan dan mendominasi sistem demokrasi
parlementer Kamboja. Ia juga menciptakan ideologi Sosialisme Buddha sebagai
ideologi nasional.
• Konflik pada masa Sihanouk bermula saat ia menjalin kedekatan dengan negara-
negara komunis seperti Vietnam Utara dan China.Selain itu, Sihanouk juga menolak
bantuan dan memutuskan hubungan diplomasi dengan Amerika Serikat pada tahun
1963. Kebijakan tersebut menimbulkan kekecewaan golongan oposisi di
Kamboja.Pada perkembangannya, konflik semakin meruncing ketika rezim Sihanouk
melakukan korupsi dan pemborosan yang menimbulkan permasalahan ekonomi di
Kamboja. Hal tersebut menimbulkan pemberontakan dari Khmer Merah di bawah
pimpinan Lon Nol.
• Pada tahun 1970, Lon Nol berhasil menguasai pedesaan dan melakukan kudeta
terhadap rezim Sihanouk. Selanjutnya, Lon Nol mendirikan Republik Khmer dengan
dukungan dari Amerika Serikat

Konflik masa Lon Nol


• Pendirian Republik Khmer dengan dukungan Amerika Serikat memicu konflik baru di
Kamboja. Golongan Khmer Merah revolusioner pimpinan Pol Pot melakukan upaya
kudeta terhadap Lon Nol pada tahun 1975.
• Disadur dari buku Sejarah Asia Tenggara (1988) karya D.G.E Hall, pasukan
revolusioner dapat menguasai Pnomh Penh dan menjatuhkan kekuasaan Lon Nol pada
bulan April 1975. Selanjutnya Pol Pot mendirikan negara Demokratik Kamboja yang
bercorak otoriter militeristik.
• Perang Kamboja-Vietnam (Vietnam: Chiến dịch phản công biên giới Tây-Nam Việt
Nam) adalah konflik yang terjadi antara Republik Sosialis Vietnam dan Kamboja.
Perang ini dimulai dengan invasi dan pendudukan Vietnam terhadap Kamboja dan
penurunan Khmer Merah dari kekuasaan.
• Konflik ini juga mengemukakan bagaimana perpecahan Tiongkok-Soviet telah
merusak pergerakan komunis. Partai Komunis Vietnam memihak kepada Uni Soviet,
sementara Partai Komunis Kamboja tetap setia dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Masa Genosida 1975-1979


• Pembantaian bangsa Kanaan oleh bangsa Yahudi pada milenium pertama sebelum
Masehi.
• Pembantaian bangsa Helvetia oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM.
• Pembantaian suku bangsa Keltik oleh bangsa Anglo-Saxon di Britania dan Irlandia
sejak abad ke-7.
• Kasus pembantaian pembantaian besar-besaran terhadap suku bangsa (genosida)
tercatat dalam sejarah peradaban. Sederet genosida membuat memiriskan moral
manusia. Banyak pertanyaan kenapa genosida bisa terjadi? Bagaimana sekelompok
manusia mampu membantai kelompok manusia lainnya? Apa yang melatarbelakangi
genosida?

1. Genosida Nanking
Pada 1937, Jepang melakukan genosida saat menguasai Kota Nanking, China.
Genosida itu dilakukan dengan cara memperkosa dan membunuh warga secara massal.
Maka itu, peristiwa genosida ini juga dikenal dengan pemerkosaan Nanking.
Jepang melakukan pembantaian selama enam minggu sejak 13 Desember 1937 atau
hari pertama mereka menguasai Nanking. Selama periode ini antara 40.000-300.000
warga sipil China dibunuh dan dilucuti oleh Tentara Kekaisaran Jepang.

2. Holocaust Nazi Jerman


Peristiwa ini terjadi pada Perang Dunia II atau sekitar 1939 hingga 1945. Peristiwa
pembantaian oleh Nazi kepada orang-orang Yahudi itu dilakukan dengan cara genosida
atau pembantaian secara sistematis untuk menghancurkan suatu kaum.
Pembunuhan ini langsung dipimpin oleh Adolf Hitler yang merupakan Ketua Partai
Nazi atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP). Israel beserta
sekutunya menyebut genosida ini menewaskan 6 juta orang. Namun ada yang menyebut
bahwa mereka hanya mendramatisasi karena korbannya tidak sampai 1 juta.

3. Genosida Armenia
Pembantaian massal era Perang Dunia I dan deportasi hingga 1,5 juta orang Armenia
oleh Turki Ottoman adalah masalah yang sangat sensitif baik di Armenia maupun Turki.
Sejak 1915, etnis Armenia yang tinggal di Kesultanan Ottoman dikumpulkan,
dideportasi, dan dieksekusi atas perintah pemerintah.
Pembantaian, pemulangan, deportasi paksa dan kematian karena penyakit di kamp-
kamp konsentrasi diperkirakan telah menewaskan lebih dari 1 juta etnis Armenia, Asyur
dan Yunani antara 1915 dan 1923.
• Pembantaian massal era Perang Dunia I dan deportasi hingga 1,5 juta orang Armenia
oleh Turki Ottoman adalah masalah yang sangat sensitif baik di Armenia maupun
Turki. Sejak 1915, etnis Armenia yang tinggal di Kesultanan Ottoman dikumpulkan,
dideportasi, dan dieksekusi atas perintah pemerintah
• Pembantaian, pemulangan, deportasi paksa dan kematian karena penyakit di kamp-
kamp konsentrasi diperkirakan telah menewaskan lebih dari 1 juta etnis Armenia,
Asyur dan Yunani antara 1915 dan 1923.
Kamboja setelah 1979
• Genosida akhirnya berhenti pada tahun 1979 setelah invasi Front Persatuan untuk
Keselamatan Nasional Kamboja dan Tentara Rakyat Vietnam. Seiring dengan invasi
ini rezim ini runtuh, dan kemudian Republik Rakyat Kamboja didirikan, yang
memiliki pemerintah pro-Soviet.
• Kamboja menjadi sebuah negara berdaulat sejak kepergian prancis dari Indochina

Kamboja Demokratik adalah penyebutan bagi Kamboja pada tahun 1975 sampai
1979, ketika Kamboja dikuasai pemerintahan kediktatoran totaliter komunis di bawah
pimpinan Pol Pot dan Partai Komunis Kamboja. Pada tahun 1975 saat Republik Khmer
jatuh dan rezim Lon Nol terguling pemerintahan ini didirikan, dan berakhir dengan
Invasi Vietnam ke Kamboja yang menghasilkan kemenangan Vietnam dan berakibat
jatuhnya rezim Pol Pot.
• Khmer Merah sangat dipengaruhi oleh Maoisme, Partai Komunis Prancis dan tulisan-
tulisan Marx dan Lenin, serta ide-ide superioritas ras Khmer. Hal ini mengakibatkan
dorongan untuk membuat sebuah etnis murni dan masyarakat Khmer tanpa kelas.
Kepemimpinan Partai Komunis Kamboja (CPK) menyebut pemerintahan mereka
sebagai "Angkar Padevat" selama periode ini. Pada konstitusinya,
• pemerintahan didefinisikan sebagai "Negara rakyat, buruh, petani, dan semua pekerja
Kamboja yang lain"

KELOMPOK 3 : KASUS BANGLADESH (konflik antar jalur bukit chittagong atau


JBC dan pemerintahan Bangladesh)

Kasus Bangladesh
Serangkaian kasus yang terjadi di Bangladesh,
terutama di wilayah Jalur Bukit Chittagong (JBC) sejak
terbentuknya negara Bangladesh tahun 1971 sampai
tercapainya kesepakatan perdamaian di JBC tahun 1997.
1860 => Dimulainya Kolonidadi di Inggris JBC.
1900 => Dikeluarkan peraturan CHT regulation 1900. Perlindungan identitas budaya suku
jumma.

1947 => Terjadi peristiwa partition of India, Pemisahan koloni Inggris diwilayah Asia
Selatan menjadi India dan Pakistan, Pakistan terbagi menjadi Pakistan timur dan
Pakistan barat.

1971 => Pakisatan Timur menyatakan kemerdekaan dan mengubah nama negara menjadi
Bangladesh. Sebagian besar peraturan CHT Regulation 1900 dihapuskan. Proses suku Jumma
diabaikan oleh pemerintah Bangladesh

1972 => Suku Jumma membentuk PCJSS.

1973 => PCJSS membentuk organisasi bersenjata dengan nama Shanti Bahini (SB).

1977 => SB melakukan perlawanan bersenjata dengan pemerintah Bangladesh

Maret 1989 => pemerintah banglades mengesahkan undang-undang penyelesaian konflik di


JBC.

Februari 1994 => pemerintah Bangladesh mengumumkan kebijakan pengampunan hukum


bagi milisi yang berasal dari suku jumma.

2 Desember 1977 => Ditandatangani perjanjian damai JBC antara PCJS dengan pemerintah
Bangladesh.

KELOMPOK 4 : KONFLIK DI ASIA TIMUR (KONFLIK TIONGKOK, PERANG


KOREA)

PERANG ASIA TIMUR


Perang yang terjadi antara Jepang dan pihak Sekutu (yang termasuk Tiongkok,
Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina, Australia, Belanda dan Selandia Baru) di Samudra
Pasifik dan Asia di tahun 1937 dan 1945. PENYEBAB Perang ini merupakan akibat dari
kebijakan imperialis Jepang yang sudah berlangsung selama beberapa dekade. Jepang
bermaksud mendominasi Tiongkok secara politis dan militer untuk menjaga cadangan bahan
baku dan sumber daya alam yang sangat banyak dimiliki Tiongkok.
PERANG TIONGKOK – JEPANG
Perang Tiongkok-Jepang Pertama
Jepang mengalahkan Dinasti Qing pada Perang Tiongkok-Jepang pertama. Tiongkok
terpecah belah dan tidak mampu melawan serbuan asing
Ekspedisi Utara Kuomintang
Kuomintang (Partai Nasionalis Tiongkok), pemerintahan saingan yang berpusat di
Guangzhou melancarkan Ekspedisi Utara sampai berhenti ke Shandong, wilayah yang berada
dalam kekuasaan Jepang setelah direbut dari Jerman dalam perang Dunia I.
Insiden Jinan 3 Mei 1928
Perselisihan di Jinan, Shandong antara Kuomintang yang dipimpin oleh Chiang Kai-
shek dengan Pemimpin militer Beiyang, Zhang Zongchang yang didukung Jepang berusaha
menghentikan Pasukan Kuomintang dalam menyatukan Tiongkok.
Insiden Mukden 1931
Jepang menyerang Manchuria yang dikenal Insiden Mukden. Jepang menganggap
Manchuria sebagai sebuah sumber bahan baku yang tidak terbatas dan juga sebagai sebuah
negara penyangga terhadap ancaman Uni Soviet.
Jepang Keluar Liga Bangsa-Bangsa
Tiongkok meminta bantuan terhadap Liga Bangsa-Bangsa (sekarang PBB). Hasilnya
terbitlah Laporan Lytton yang menyebutkan mengutuk Jepang karena telah menyerang
Manchuria. Jepang memutuskan untuk mengundurkan diri
Insiden Jembatan Marcopolo

Awal dari pecahnya perang antara Kekaisaran Jepang dan Republik Tiongkok Tahap 2.
Insiden Jembatan Marcopolo terjadi pada 7-9 Juli 1937. Lokasi pertempuran bertempat di
dekat Beijing Tiongkok. Insiden Marcopolo juga membuat hubungan antara Jepang dan
Tiongkok semakin memanas.

PERANG KOREA – JEPANG


Sementara itu di Tiongkok, kelompok nasionalis Tentara Revolusi Nasional dan
kelompok komunis Tentara Pembebasan Rakyat mengorganisir (sayap-kanan dan sayap-kiri)
patriot Korea yang mengungsi. Kelompok komunis, berada dibawah pimpinan Kim Il-sung,
bertempur melawan Jepang di Korea.
Sesuai perjanjian AS-Soviet, Uni Soviet mendeklarasikan perang pembebasan Korea
dari Jepang pada tanggal 9 Agustus 1945, dan, pada tanggal 10 Agustus, Tentara Merah
berhasil menduduki Korea bagian utara, dengan pendaratan amfibi di bagian utara paralel ke-
38. Soviet juga berhasil mengusir tentara Jepang dan masuk melalui Manchuria. Tiga minggu
kemudian, pada 8 September 1945, Letnan Jendral John R. Hodge dari Amerika Serikat tiba
di Incheon untuk menerima penyerahan Jepang di wilayah Selatan paralel ke-38.

• 1937 Gubernur-Jenderal Jirō Minami memerintahkan dilakukannya asimilasi budaya


Jepang terhadap 23,5 juta penduduk koloni dengan melarang bahasa, sastra, dan
budaya Korea, dan menggantinya dengan budaya Jepang,

• Memerintahkan orang Korea mengganti nama mereka menjadi nama Jepang.

• 1938 pemerintahan kolonial menjalankan sistem kerja paksa;

• 1939 2,6 juta orang Korea bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja paksa;

• 1942 pria-pria di Korea dipaksa menjadi tentara Jepang.

Kekaisaran Jepang menduduki Kekaisaran Korea (1897–1910) yang dipimpin oleh Kaisar
Gojong.

PERANG KOREA

Perang Korea adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi sejak
25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953. Perang tersebut berawal dari invasi blok Korea Utara
terhadap wilayah selatan Korea. Serangan itu disinyalir karena pemimpin daerah
selatan Korea Syngman Rhee, menyebarkan ideologi liberalnya di sekitar
perbatasan kedua wilayah tersebut.

Di Amerika Serikat, perang ini


secara resmi dideskripsikan sebagai aksi
polisional karena tidak adanya deklarasi
perang resmi dari Kongres AS. Perang ini
juga sering disebut "perang yang
terlupakan" atau "perang yang tidak
diketahui", karena dianggap sebagai urusan
PBB yang berakhir dengan kebuntuan
(stalemate), sedikitnya korban dari pihak
AS, dan kurang jelasnya isu-isu penyebab perang ini bila dibandingkan dengan Perang
Vietnam dan Perang Dunia II. Sekutu utama Korea Selatan adalah Amerika Serikat,
Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di
bawah bendera PBB.

Sekutu Korea Utara, seperti Republik Rakyat Tiongkok (menyediakan kekuatan


militer),dan Uni Soviet (menyediakan penasihat perang, pilot pesawat, dan juga
persenjataan untuk pasukan Tiongkok dan Korea Utara).

PERANG TIONGKOK – UNI SOVIET

Konflik Tiongkok-Soviet 1929 adalah konflik


bersenjata kecil yang berlangsung antara Uni
Soviet dan panglima perang Zhang
Xueliang dari Republik Tiongkok. Konflik ini
disebabkan oleh upaya Tiongkok untuk
menasionalisasi Jalur Kereta Api Manchuria pada
tahun 1929 yang dengan cepat dibalas oleh Soviet
dengan melakukan intervensi militer untuk
mengakhiri krisis dan memaksa Tiongkok mengembalikan administrasi gabungan Tiongkok-
Soviet.

AKHIR PERANG

Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat


Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, dan
Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan
senjata. Presiden Korea Selatan, Syngman Rhee,
menolak menandatanganinya namun berjanji
menghormati kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Namun secara resmi, perang ini belum berakhir sampai
dengan saat ini.

KELOMPOK 5 : KONFLIK DI EROPA (Perang Kosovo dan Irlandia Utara)


PERANG KOSOVO (1989-1999)

1. Penyebab terjadinya Perang Kosovo

Serangkaian konflik politik yang terjadi di wilayah Kosovo sebagai akibat dari
adanya keinginan Serbia untuk menguasai Kosovo.

2. Jalannya Perang Kosovo

a. 1925 e. 20 Maret 1999

• Kosovo diberi status sebagai • Slobodan Milosevic


negara otonom. memerintahkan serangan militer ke
wilayah Kosovo.
b. 1989
f. 24 Maret 1999
• Pencabutan status daerah otonom
Kosovo oleh Slobodan Milosevic. • NATO yang mendapat
kewenangan dari PBB untuk
c. 1997
melindungi Kosovo memutuskan

• Kosovo Liberation Army melakukan penyerangan ke Serbia

mendeklarasikan perang total


g. 10 Juni 199
melawan Serbia.
• NATO menghentikan serangan
d. 23 September 1998
militer di wilayah Serbia.

• Resolusi 1 1199 DK PBB.


• Serbia menarik mundur pasukan

• Serbia mengabaikan resolusi PBB. dari Kosovo.

PERANG IRLANDIA UTARA

1. Penyebab terjadinya Konflik Irlandia Utara

• Serangkain konflik yang terjadi di Irlandia Utara sebagai akibat dari adanya
perpecahan politik terkait kedaulatan Irlandia Utara sejak memutuskan bergabung
dengan Inggris 1921.

2. Jalan Konflik Irlandia Utara


a. 1921 • Peristiwa Bloody Sunday
menyebabkan meninggalnya 14
• Irlandia terpacah menjadi Irlandia
orang penduduk Irlandia Utara.
Selatan dan Irlandia Utara.
• The Irish Republican Army (IRA),
• Irlandia Utara bergabung dalam
organisasi yang dibentuk tahun
Persemakmuran Inggris Raya.
1917 mengadakan perlawanan

• Perpolitikkan Irlandia Utara bersenjata kepada Inggris.

menjadi 2 kubu, yaitu kelompok


e. 15 November 1985
Nasionalis dan kelompok Unionis.
• Kesepakatan perjanjian Anglo-Irish
b. 1968
Agreement dikenal sebagai langkah

• Kelompok Nasionalis mengadakan menuju perdamaian di Irlandia

aksi protes terhadap Inggris. Utara.

c. Agustus 1969 f. 10 April 1998

• Inggris mengirim tentara ke • Penandatanganan Perjanjian

wilayah Irlandia Utara. Belfast (Perjanjian Jumat Agung).

d. 30 Januari 1972 • Sebagai langkah penyelesaian


konflik Irlandia Utara.

KELOMPOK 6 : KONFLIK DI AFRIKA

Pasukan pemberontak NPFL saat terlibat kontak


senjata dengan pasukan pemerintah Liberia. Liberia
adalah nama dari sebuah negara kecil yang terletak di
pantai barat Benua Afrika. Negara tersebut berbatasan
dengan Pantai Gading di sebelah timur, Guinea di
utara, Sierra Leone di barat, & Samudera Atlantik di
sebelah selatan. Nama Liberia pada negara ini berasal
dari kata "liberty" yang berarti "kebebasan" karena negara tersebut awalnya memang
didirikan untuk menampung budak-budak kulit hitam dari Amerika Serikat yang baru saja
dibebaskan oleh pemerintah setempat. Namun di "tanah kebebasan" ini pula, salah satu
perang sipil paling berdarah & paling brutal di Afrika pernah terjadi.
erang sipil Liberia - sesuai namanya - adalah perang saudara yang mengambil tempat
di Liberia. Berdasarkan waktu kejadiannya, perang tersebut bisa dibagi ke dalam 2 fase :
perang fase I (1989 - 1996) & perang fase II (1999 - 2003). Akibat perang tersebut, hampir
setengah juta rakyat Liberia kehilangan nyawanya & jutaan lainnya terpaksa menjadi
pengungsi dinegara-negara lain.

LATAR BELAKANG
Berdasarkan asal muasalnya, penduduk Liberia bisa dibagi ke dalam 2 golongan
utama : golongan kulit hitam pribumi yang persentase jumlahnya mencapai 95 % & golongan
kulit hitam keturunan Amerika Serikat (AS) yang persentasenya hanya sekitar 5 %. Golongan
kulit hitam keturunan AS itu sendiri aslinya adalah budak-budak kulit hitam ASyang baru
saja dibebaskan oleh pemerintah setempat.
Usai dibebaskan, para mantan budak tersebut lalu dikirim ke tanah yang kelak
menjadi cikal bakal negara Liberia supaya mereka bisa mendirikan negara sendiri. Dengan
begitu, pemerintah AS tidak perlu bersusah payah mencarikan pekerjaan baru untuk para
mantan budak tersebut seandainya mereka tetap tinggal di AS.

Peta lokasi Liberia


Walaupun hanya berstatus sebagai golongan
minoritas jika ditinjau dari segi jumlah, aktivitas
perpolitikan Liberia sejak kelahiran negara tersebut
di tahun 1847 selalu didominasi oleh orang-orang
kulit hitam keturunan AS. Partai politik True Whig
Party (TWP) menjadi andalan utama orang-orang
kulit hitam keturunan AS untuk mendominasi
pemerintahan Liberia.

Tahun 1980, sejumlah tentara Liberia yang dipimpin oleh Samuel K. Doe - seorang
tokoh pribumi Afrika - melakukan kudeta militer yang sukses mengakhiri kekuasaan Presiden
William R. Tolbert, Jr. & dominasi politik komunitas kulit hitam keturunan AS. Doe
kemudian membekukan konstitusi sehingga ia kini menjadi sosok paling berkuasa di Liberia.
Namun akibat tekanan dari negara-negara Bara t
yang selama ini menjadi penyokong ekonomi
Liberia, Doe terpaksa melunak & menggelar pemilu
presiden pada tahun 1985. Pemilu tersebut berhasil
dimenangkan oleh Doe, namun hasil dari pemilu
tersebut menuai kecaman dari dalam & luar negeri
karena pelaksanaan pemilunya dianggap penuh
dengan kecurangan.
Di luar masalah hasil akhir dari pemilu presiden yang kontroversial, aspek kesukuan
& diskriminasi sosial juga sangat berperan dalam menumbuhkan bibit-bibit konflik di
Liberia. Selama berkuasa, Doe cenderung menelantarkan orang-orang dari suku Gio & Mano.
Di lain pihak, Doe mendapatkan banyak dukungan dari suku Krahn & Madingo mengingat
Doe beserta orang-orang dekatnya memang berasal dari suku Krahn. Selain sentimen
kebencian antar suku pribumi tadi, komunitas kulit hitam keturunan AS juga mengintip
peluang untuk mengembalikan kembali dominasi mereka di Liberia.

PERANG SAUDARA LIBERIA PERTAMA (1989 - 1996)


 Liberia versus NPFL & INPFL
Bulan Desember 1989, kelompok pemberontak
yang menyebut diri mereka National Patriotic Front of
Liberia (NPFL; Front Patriotik Nasional Liberia) &
dipimpin oleh Charles Taylor melakukan serangan ke
provinsi Nimba, Liberia timur, dari balik perbatasan Pantai
Gading.
Charles Taylor adalah seorang kulit hitam keturunan AS yang sempat menjabat sebagai
kepala lembaga pelayanan umum negara saat Doe berkuasa, namun ia melarikan diri keluar
Liberia pada tahun 1983 dengan alasan yang tidak jelas. Saat berada di luar Liberia inilah, ia
beserta para pengikutnya mendapatkan dukungan finansial & pelatihan militer dari
pemerintah Libya.
 Charles Taylor
Menurut laporan dari media & organisasi HAM internasional, sebanyak 200 orang
dilaporkan tewas akibat operasi militer yang dilakukan oleh pasukan Liberia. Tindakan
pasukan Liberia tersebut tak pelak membuat banyak penduduk lokal yang semakin tidak
bersimpati dengan pemerintah pusat Liberia sehingga mereka kemudian bergabung ke dalam
NPFL.
Kedatangan pasukan ECOMOG berhasil memperpanjang napas dari rezim Doe untuk
beberapa lama. Namun, Doe akhirnya menemui ajalnya setelah pada bulan September 1990,
ia ditangkap & disiksa hingga tewas oleh pasukan INPFL saat sedang mengunjungi markas
ECOMOG di dekat Monrovia.
Situasi semakin runyam setelah pada tahun 1991, sisa-sisa simpatisan Samuel Doe
yang melarikan diri ke Sierra Leone - negara tetangga Liberia di sebelah barat - membentuk
kelompok bersenjata baru yang bernama United Liberation Movement of Liberia for
Democracy (ULIMO; Gerakan Pembebasan Bersatu Liberia untuk Demokrasi).
Walaupun munculnya ULIMO membuat
perkembangan konflik di Liberia semakin berlarut-
larut, keberadaan mereka juga membawa dampak
positif tersendiri untuk ECOMOG / ECOWAS.
Pasalnya berkat kedatangan pasukan ULIMO ke
Liberia di tahun 1992, pasukan ECOMOG yang
dibantu oleh ULIMO berhasil mempertahankan Monrovia dari serbuan pasukan NPFL
sehingga impian Taylor untuk menjadi penguasa baru Liberia via jalur militer gagal terwujud.
Suasana dalam pemilu presiden Liberia di tahun 1997.
Di tahun yang sama, ULIMO mengalami perpecahan internal hingga menghasilkan 2
kelompok baru : ULIMO-J pimpinan Roosevelt Johnson (mayoritas anggotanya berasal dari
suku Krahn) & ULIMO-K pimpinan Alhaji G.V. Kromah (mayoritasnya suku Mandingo).
Meskipun konflik masih berlangsung, celah untuk mengakhiri konflik akhirnya mulai
nampak menyusul bergulirnya rencana untuk segera mengadakan pemilu presiden di Liberia.
Pemilu yang dimaksud akhirnya digelar pada tahun 1997 & diharapkan bisa menjadi solusi
untuk mengakhiri perang.
Ringkasan Perang Sipil Pertama (negara) – liberia, negara-negara anggota
Waktu dan lokasi pertempuran ECOWAS
Waktu; 1989 – 1996 (grup) – ULIMO melawan
Lokasi; liberia (grup) – NPFL melawan
Pihak yang bertempur (grup) – INPFL
Hasil akhir
Perang berakhir tanpa pemenang, Tumbangnya rezim liberia pimpinan Samuel K. Doe di
tahun 1990, Digelarnya pemilu untuk menentukan presiden baru liberia pada tahun 1997
Korban jiwa Sekitar 200.000 jiwa
B. KONFLIK SOMALIA
Jalle Mohamed Siad Barre
Kepala Negara Somalia Periode 1969-1991
Sekitar 1,5 penduduk Somalia menghadapi bencana kelaparan, PBB kemudia mengatur
sebuah operasi bantuan besar-besaran. Tetapi, dijarah oleh kelompok yang bertikai pada
Perang Sipil. Upaya untuk membangun Pemerintah baru pada 2001 tidak dapat terealisasi
karna adanya Perang Sipil yang berkepanjangan.
 Pada tahun 1969, Presiden Siad Bare menjalankan kediktatoran militer di
Somalia,negara yang berada di Timur laut Afrika.
 Pada 1991, Pasukan Pemberontak berhasil merebut Ibu Kota Mogadishu, dan Barre
melarikan diri ke Kenya. Selanjutnya terjadi Perang Sipil di Somalia, ribuan orang
tewas dan banyak warga yang melarikan dian ri dmenjadi pengungsi di Ethiopia.
Somalia dilanda kekeringan.
 Pada 1998, Somalia National Movement (SNM) memulai pemberontakan bersenjata
sebagai perlawanan terhadap Pemerintah Barre.
C. ERITREA MEMPEROLEH KEMERDEKAAN
Perang ini berlangsung selama 30 tahun hingga 1991
ketika Front Pembebasan Rakyat Eritrea mengalahkan tentara
Ethiopia di Eritrea dan menguasainya. Pada April 1993 dalam
referendum yang didukung Ethiopia, penduduk Eritrea
memilih merdeka. Pengakuan kemerdekaan Eritrea diikuti
pada tahun yang sama.
Dari September 1961 sampai Mei 1991, Eritrea telah
menjalankan perang kemerdekaan yang panjang menghadapi
Etiopia, yang berakhir dengan referendum dan pemisahan
secara damai pada April 1993. Pada saat kemerdekaan
Eritrea, perbatasan antar kedua negara tidak ditetapkan
dengan jelas, dabeberapa bagian menjadi diperebutkan.
Latar Belakang:
1. Sentimen negatif masyarakat eritrea terhadap Ethiopia
2. Sengketa atas tanah-tanah diperbatasan
Perang antara Eritrea dan Ethiopia terjadi pada tahun
1998-2000 dikawasan perbatasan kedua negara

D. GENOSIDA DI RWANDA
Genosida Rwanda adalah sebuah
pembantaian 800.000 suku Tutsi dan Hutu
moderat oleh sekelompok ekstremis Hutu yang
dikenal sebagai Interahamwe yang terjadi dalam
periode 100 hari pada tahun 1994. Rwanda
sendiri adalah sebuah negeri berpenduduk 7,4
juta jiwa dan merupakan negara terpadat di Afrika Tengah.
Peristiwa ini bermula pada tanggal 6 April 1994, ketika Presiden Rwanda, Juvenal
Habyarimana menjadi korban penembakan saat berada di dalam pesawat terbang. Beberapa
sumber menyebutkan Juvenal Habyarimana tengah berada di dalam sebuah helikopter
pemberian pemerintah Prancis. Saat itu, Habyarimana yang berasal dari etnis Hutu berada
dalam satu heli dengan presiden Burundi, Cyprien Ntarymira. Mereka baru saja menghadiri
pertemuan di Tanzania untuk membahas masalah Burundi. Sebagian sumber menyebutkan
pesawat yang digunakan bukanlah helikopter melainkan pesawat jenis jet kecil Dassault
Falcon 50.
Kekhawatiran sekaligus kekecewaan berlebihan inilah yang akhirnya memuncak
menjadi tindak pembunuhan terhadap presiden sendiri. Lebih mengerikan lagi, peristiwa ini
memicu pembantaian etnis besar-besaran di Rwanda. Hanya dalam beberapa jam setelah
Habyarimana terbunuh, seluruh tempat di Rwanda langsung diblokade.
Dimulai dari ibu kota Rwanda, ketiga kelompok bersenjata itu mulai membunuh siapa
saja yang mendukung Piagam Arusha tanpa memedulikan status dan sebagainya. Perdana
Menteri Rwanda yang berasal dari suku Tutsi tak lepas dari pembunuhan kelompok
bersenjata. Selain dia, masih ada nama-nama dari kalangan menteri, pastor dan siapa saja
yang mendukung maupun terlibat dalam negosiasi Piagam Arusha
Sebagian besar korban digeletakkan begitu saja dan
tidak dimakamkan secara layak. Kenyataan ini sangat
disayangkan oleh berbagai pihak. Ketika konfrensi tentang
pembantaian etnis dilaksanakan di Kigali tahun 2004,
disebutkan secara jelas, forum menunjuk Amerika Serikat,
Belgia, Prancis dan Inggris berada di balik tragedi
pembantaian.
E. KEJATUHAN MOBUTU DI ZAIRE
Zaire merupakan nama negara sebelum berganti
menjadi Kongo. Republik Demokraktik Kongo
merupakan salah satu negara di Afrika yang memiliki
kekayaan Alam berupa sumber air mineral. Wilayah
Kongo telah menjadi medan perebutan sejak periode
Perang dingin, bahkan agen CIA juga turut terlibat
dalam periode tersebut.
Latar Belakang
Lima tahun sejak kemerdekaan dari Belgia pada
1960, Mobuto berkuasa di Zaire, dibawah pemerintahannya
yang korup. Zaire tetap menjadi salah satu negara termiskin
di Afrika. Mobuto telah mengeploitasi sumber kekayaan
negeri Zaire selama 30 tahun hasilnya hanya dinikmati oleh
segelintir elite dan rezim yang berkuasa.
Pada dekade 90-an muncullah kekecewaan ketidak
puasan dari rakyat terhadap rezim Mobuto yang korup ditambah dengan kondisi ekonomi
Zaire yang hancur. Antara tahun 1996-1997, terjadi perang antarapasukan Zaire dan pasukan
AFDL –milisi anti-Mobuto.
Pasca krisis
Pasca berakhirnya krisis Kongo, Mobutu kii menjadi
pemimpin kongo yang tak terbantahkan. Nama
“kongo”diubah menjadi “Zaire” pada tahun 1971. bendera nasional kongo/zaire diubah
motifnya menjadi warna hijau dengan gambar obor ditengah
Disektor politik, Mobutu meniadakan posisi perdana mentri dan menjadikan Zaire
layaknya negara kediktatoran. Dalam mengawali pemerintahan yang baru, Laurent-Desire
selaku pemimpin kelompok. AFDI, kemudian mengambil alih pemerintahan dan menjadi
presiden Zaire. Dalam mengawali pemerintahan yang baru. Laurent-Desire mengganti nama
Zaire menjadi Republik Demokratik Kongo.

KELOMPOK 7 : KONFLIK DI AMERIKA LATIN (Krisis Kuba, Konflik di


Nikaragua, Perang Falklan/Malfinas, Amerika Serikat Menginvasi
Panama)

Krisis Kuba
Secara umum, krisis misil Kuba adalah konfrontasi
antara Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Kuba yang hampir
menyebabkan perang nuklir. Amerika Serikat sendiri takut
dengan adanya rudal misil yang diletakkan Uni Soviet di
Kuba, dan Uni Soviet sendiri tidak mau melepaskan
kesempatan menaruh rudal misil di Kuba yang jaraknya
hanya beberapa mil dari daratan Amerika Serikat. Krisis
misil ini sendiri tidak berlanjut menjadi perang nuklir karena ada diplomasi dan perjanjian
antara John F. Kennedy (Presiden Amerika Serikat saat itu) dan Nikita Kruschev (perdana
menteri Uni Soviet saat itu).
Latar belakang dari krisis misil Kuba ini adalah
hubungan buruk antara Amerika Serikat dan Kuba
pasca revolusi yang dilakukan oleh Fidel Castro.
Saat itu Fidel Castro melakukan kudeta yang
akhirnya menggulingkan presiden Kuba yang
didukung Amerika Serikat, yaitu Fulgencio Batista.
Untuk kembali menjatuhkan Fidel Castro, Amerika Serikat sempat melakukan dua operasi
rahasia dan embargo ekonomi. Pada tahun 1961 dilakukan operasi Margoose yang akhirnya
gagal.
Konflik di Nikaragua
Sejak tahun 1933, Nikaragua diperintah oleh keluarga
diktator Somoza yang disokong oleh AS. Sikap tangan
besinya dalam memerintah & tingginya angka kemiskinan
serta kesenjangan sosial di seantero Nikaragua lantas
membuat sebagian rakyat Nikaragua berinisiatif untuk
memberontak. Adalah Roman Raudales & para pengikutnya
yang memulai aktivitas pemberontakan di Nikaragua utara
sejak tahun 1958. Namun, aktivitas pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh militer
Nikaragua dalam waktu relatif singkat.
Walaupun aktivitas pemberontakan yang dilakukan oleh Raudales tidak bertahan
lama, namun aktivitas pemberontakannya berhasil menginspirasi kelompok-kelompok lain di
Nikaragua yang tidak menyukai rezim Somoza untuk melakukan hal yang sama. Adalah
sekelompok orang yang umumnya merupakan mahasiswa penganut sayap kiri yang kemudian
berinisiatif membentuk kelompok pemberontak baru bernama Frente de Liberacion Nacional
(FLN; Front Pembebasan Nasional) pada tahun 1961.
Perang Falklan/Malfinas
Perang Kepulauan Falkland atau Malvinas adalah perang yang berlangsung selama
kira-kira 2 bulan antara Argentina dan Britania Raya karena memperebutkan Kepulauan
Falkland dan Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan. Kepulauan Falkland terdiri
dari 2 pulau besar dan beberapa pulau kecil lainnya di bagian selatan Samudra Atlantik,
bagian timur wilayah Argentina.
Perang Falkland berawal dari klaim Argentina terhadap
wilayah Falkland. Klaim yang dilakukan Argentina terhadap
Falkland didasarkan pada kedekatan geografis dan budaya.
Argentina menganggap bahwa kepulauan Falkland adalah
bekas wilayah Spanyol yang gagal dinasionalisasi pada tahun
1916.
Dampak perang Falkland
Penyerangan argentina terhadap Falkland dilaksanakan pada kondisi krisis ekonomi
dan politik. Maka dari itu, merekah mengalami kekalahan telak dari pasukan inggris.
Amerika Serikat Menginvasi Panama
Invasi Amerika Serikat ke Panama pada tahun 1989 yang
dikenal dengan nama Operation Just Cause dilatarbelakangi oleh
upaya Amerika Serikat (AS) untuk memerangi peredaran
narkotika di negerinya sendiri khususnya dari Panama. vasi Amerika Serikat ke Panama pada
tahun 1989 yang dikenal dengan nama Operation Just Cause dilatarbelakangi oleh upaya
Amerika Serikat (AS) untuk memerangi peredaran narkotika di negerinya sendiri khususnya
dari Panama.
Awalnya, Presiden Manuel Noriega, yang direkrut
sebagai agen CIA guna menghentikan peredaran narkotika
dari Panama-AS, bekerja kooperatif. Rekruitmen Noriega
sebagai tangan kanan CIA, itu terjadi pada tahun 1976 ketika
George H. W. Bush atau George Bush (ayah George W. Bush)
menjabat sebagai direktur CIA. Sebagai imbalan Noriega
menerima bayaran sebesar 110.000 dolar AS.

Anda mungkin juga menyukai