Dampak Perang
Dampak Ekonomi : Ekonomi : Dampak politik :
Memiliki pandangan anti Memiliki pandangan anti Iran mendapat sansk PBB
Amerika Serikat. Amerika Serikat yang membuat rakyat iraq
membuat pandangan anti
Amerika Serikat
Akhir Perang
Perang teluk kemudian resmi berakhir pada 27 Februari 1991 setelah Presiden
Amerika Serikat mengumumkan bahwa irak telah menyetujui 12 resolusi yang diajukan PBB.
Irak akhirnya dipaksa untuk meninggalkan Kuwait.
3. Perang Teluk III
Latar belakang :
Perang Teluk III terjadi akibat serangan Amerika Serikat dan sekutunya pada 20 Maret
2003, tanpa izin dari PBB, yang disebabkan oleh tuduhan Amerika Serikat bahwa Iraq
mengembangkan senjata pemusnah massal.
1. Genosida Nanking
Pada 1937, Jepang melakukan genosida saat menguasai Kota Nanking, China.
Genosida itu dilakukan dengan cara memperkosa dan membunuh warga secara massal.
Maka itu, peristiwa genosida ini juga dikenal dengan pemerkosaan Nanking.
Jepang melakukan pembantaian selama enam minggu sejak 13 Desember 1937 atau
hari pertama mereka menguasai Nanking. Selama periode ini antara 40.000-300.000
warga sipil China dibunuh dan dilucuti oleh Tentara Kekaisaran Jepang.
3. Genosida Armenia
Pembantaian massal era Perang Dunia I dan deportasi hingga 1,5 juta orang Armenia
oleh Turki Ottoman adalah masalah yang sangat sensitif baik di Armenia maupun Turki.
Sejak 1915, etnis Armenia yang tinggal di Kesultanan Ottoman dikumpulkan,
dideportasi, dan dieksekusi atas perintah pemerintah.
Pembantaian, pemulangan, deportasi paksa dan kematian karena penyakit di kamp-
kamp konsentrasi diperkirakan telah menewaskan lebih dari 1 juta etnis Armenia, Asyur
dan Yunani antara 1915 dan 1923.
• Pembantaian massal era Perang Dunia I dan deportasi hingga 1,5 juta orang Armenia
oleh Turki Ottoman adalah masalah yang sangat sensitif baik di Armenia maupun
Turki. Sejak 1915, etnis Armenia yang tinggal di Kesultanan Ottoman dikumpulkan,
dideportasi, dan dieksekusi atas perintah pemerintah
• Pembantaian, pemulangan, deportasi paksa dan kematian karena penyakit di kamp-
kamp konsentrasi diperkirakan telah menewaskan lebih dari 1 juta etnis Armenia,
Asyur dan Yunani antara 1915 dan 1923.
Kamboja setelah 1979
• Genosida akhirnya berhenti pada tahun 1979 setelah invasi Front Persatuan untuk
Keselamatan Nasional Kamboja dan Tentara Rakyat Vietnam. Seiring dengan invasi
ini rezim ini runtuh, dan kemudian Republik Rakyat Kamboja didirikan, yang
memiliki pemerintah pro-Soviet.
• Kamboja menjadi sebuah negara berdaulat sejak kepergian prancis dari Indochina
Kamboja Demokratik adalah penyebutan bagi Kamboja pada tahun 1975 sampai
1979, ketika Kamboja dikuasai pemerintahan kediktatoran totaliter komunis di bawah
pimpinan Pol Pot dan Partai Komunis Kamboja. Pada tahun 1975 saat Republik Khmer
jatuh dan rezim Lon Nol terguling pemerintahan ini didirikan, dan berakhir dengan
Invasi Vietnam ke Kamboja yang menghasilkan kemenangan Vietnam dan berakibat
jatuhnya rezim Pol Pot.
• Khmer Merah sangat dipengaruhi oleh Maoisme, Partai Komunis Prancis dan tulisan-
tulisan Marx dan Lenin, serta ide-ide superioritas ras Khmer. Hal ini mengakibatkan
dorongan untuk membuat sebuah etnis murni dan masyarakat Khmer tanpa kelas.
Kepemimpinan Partai Komunis Kamboja (CPK) menyebut pemerintahan mereka
sebagai "Angkar Padevat" selama periode ini. Pada konstitusinya,
• pemerintahan didefinisikan sebagai "Negara rakyat, buruh, petani, dan semua pekerja
Kamboja yang lain"
Kasus Bangladesh
Serangkaian kasus yang terjadi di Bangladesh,
terutama di wilayah Jalur Bukit Chittagong (JBC) sejak
terbentuknya negara Bangladesh tahun 1971 sampai
tercapainya kesepakatan perdamaian di JBC tahun 1997.
1860 => Dimulainya Kolonidadi di Inggris JBC.
1900 => Dikeluarkan peraturan CHT regulation 1900. Perlindungan identitas budaya suku
jumma.
1947 => Terjadi peristiwa partition of India, Pemisahan koloni Inggris diwilayah Asia
Selatan menjadi India dan Pakistan, Pakistan terbagi menjadi Pakistan timur dan
Pakistan barat.
1971 => Pakisatan Timur menyatakan kemerdekaan dan mengubah nama negara menjadi
Bangladesh. Sebagian besar peraturan CHT Regulation 1900 dihapuskan. Proses suku Jumma
diabaikan oleh pemerintah Bangladesh
1973 => PCJSS membentuk organisasi bersenjata dengan nama Shanti Bahini (SB).
2 Desember 1977 => Ditandatangani perjanjian damai JBC antara PCJS dengan pemerintah
Bangladesh.
Awal dari pecahnya perang antara Kekaisaran Jepang dan Republik Tiongkok Tahap 2.
Insiden Jembatan Marcopolo terjadi pada 7-9 Juli 1937. Lokasi pertempuran bertempat di
dekat Beijing Tiongkok. Insiden Marcopolo juga membuat hubungan antara Jepang dan
Tiongkok semakin memanas.
• 1939 2,6 juta orang Korea bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja paksa;
Kekaisaran Jepang menduduki Kekaisaran Korea (1897–1910) yang dipimpin oleh Kaisar
Gojong.
PERANG KOREA
Perang Korea adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi sejak
25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953. Perang tersebut berawal dari invasi blok Korea Utara
terhadap wilayah selatan Korea. Serangan itu disinyalir karena pemimpin daerah
selatan Korea Syngman Rhee, menyebarkan ideologi liberalnya di sekitar
perbatasan kedua wilayah tersebut.
AKHIR PERANG
Serangkaian konflik politik yang terjadi di wilayah Kosovo sebagai akibat dari
adanya keinginan Serbia untuk menguasai Kosovo.
• Serangkain konflik yang terjadi di Irlandia Utara sebagai akibat dari adanya
perpecahan politik terkait kedaulatan Irlandia Utara sejak memutuskan bergabung
dengan Inggris 1921.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan asal muasalnya, penduduk Liberia bisa dibagi ke dalam 2 golongan
utama : golongan kulit hitam pribumi yang persentase jumlahnya mencapai 95 % & golongan
kulit hitam keturunan Amerika Serikat (AS) yang persentasenya hanya sekitar 5 %. Golongan
kulit hitam keturunan AS itu sendiri aslinya adalah budak-budak kulit hitam ASyang baru
saja dibebaskan oleh pemerintah setempat.
Usai dibebaskan, para mantan budak tersebut lalu dikirim ke tanah yang kelak
menjadi cikal bakal negara Liberia supaya mereka bisa mendirikan negara sendiri. Dengan
begitu, pemerintah AS tidak perlu bersusah payah mencarikan pekerjaan baru untuk para
mantan budak tersebut seandainya mereka tetap tinggal di AS.
Tahun 1980, sejumlah tentara Liberia yang dipimpin oleh Samuel K. Doe - seorang
tokoh pribumi Afrika - melakukan kudeta militer yang sukses mengakhiri kekuasaan Presiden
William R. Tolbert, Jr. & dominasi politik komunitas kulit hitam keturunan AS. Doe
kemudian membekukan konstitusi sehingga ia kini menjadi sosok paling berkuasa di Liberia.
Namun akibat tekanan dari negara-negara Bara t
yang selama ini menjadi penyokong ekonomi
Liberia, Doe terpaksa melunak & menggelar pemilu
presiden pada tahun 1985. Pemilu tersebut berhasil
dimenangkan oleh Doe, namun hasil dari pemilu
tersebut menuai kecaman dari dalam & luar negeri
karena pelaksanaan pemilunya dianggap penuh
dengan kecurangan.
Di luar masalah hasil akhir dari pemilu presiden yang kontroversial, aspek kesukuan
& diskriminasi sosial juga sangat berperan dalam menumbuhkan bibit-bibit konflik di
Liberia. Selama berkuasa, Doe cenderung menelantarkan orang-orang dari suku Gio & Mano.
Di lain pihak, Doe mendapatkan banyak dukungan dari suku Krahn & Madingo mengingat
Doe beserta orang-orang dekatnya memang berasal dari suku Krahn. Selain sentimen
kebencian antar suku pribumi tadi, komunitas kulit hitam keturunan AS juga mengintip
peluang untuk mengembalikan kembali dominasi mereka di Liberia.
D. GENOSIDA DI RWANDA
Genosida Rwanda adalah sebuah
pembantaian 800.000 suku Tutsi dan Hutu
moderat oleh sekelompok ekstremis Hutu yang
dikenal sebagai Interahamwe yang terjadi dalam
periode 100 hari pada tahun 1994. Rwanda
sendiri adalah sebuah negeri berpenduduk 7,4
juta jiwa dan merupakan negara terpadat di Afrika Tengah.
Peristiwa ini bermula pada tanggal 6 April 1994, ketika Presiden Rwanda, Juvenal
Habyarimana menjadi korban penembakan saat berada di dalam pesawat terbang. Beberapa
sumber menyebutkan Juvenal Habyarimana tengah berada di dalam sebuah helikopter
pemberian pemerintah Prancis. Saat itu, Habyarimana yang berasal dari etnis Hutu berada
dalam satu heli dengan presiden Burundi, Cyprien Ntarymira. Mereka baru saja menghadiri
pertemuan di Tanzania untuk membahas masalah Burundi. Sebagian sumber menyebutkan
pesawat yang digunakan bukanlah helikopter melainkan pesawat jenis jet kecil Dassault
Falcon 50.
Kekhawatiran sekaligus kekecewaan berlebihan inilah yang akhirnya memuncak
menjadi tindak pembunuhan terhadap presiden sendiri. Lebih mengerikan lagi, peristiwa ini
memicu pembantaian etnis besar-besaran di Rwanda. Hanya dalam beberapa jam setelah
Habyarimana terbunuh, seluruh tempat di Rwanda langsung diblokade.
Dimulai dari ibu kota Rwanda, ketiga kelompok bersenjata itu mulai membunuh siapa
saja yang mendukung Piagam Arusha tanpa memedulikan status dan sebagainya. Perdana
Menteri Rwanda yang berasal dari suku Tutsi tak lepas dari pembunuhan kelompok
bersenjata. Selain dia, masih ada nama-nama dari kalangan menteri, pastor dan siapa saja
yang mendukung maupun terlibat dalam negosiasi Piagam Arusha
Sebagian besar korban digeletakkan begitu saja dan
tidak dimakamkan secara layak. Kenyataan ini sangat
disayangkan oleh berbagai pihak. Ketika konfrensi tentang
pembantaian etnis dilaksanakan di Kigali tahun 2004,
disebutkan secara jelas, forum menunjuk Amerika Serikat,
Belgia, Prancis dan Inggris berada di balik tragedi
pembantaian.
E. KEJATUHAN MOBUTU DI ZAIRE
Zaire merupakan nama negara sebelum berganti
menjadi Kongo. Republik Demokraktik Kongo
merupakan salah satu negara di Afrika yang memiliki
kekayaan Alam berupa sumber air mineral. Wilayah
Kongo telah menjadi medan perebutan sejak periode
Perang dingin, bahkan agen CIA juga turut terlibat
dalam periode tersebut.
Latar Belakang
Lima tahun sejak kemerdekaan dari Belgia pada
1960, Mobuto berkuasa di Zaire, dibawah pemerintahannya
yang korup. Zaire tetap menjadi salah satu negara termiskin
di Afrika. Mobuto telah mengeploitasi sumber kekayaan
negeri Zaire selama 30 tahun hasilnya hanya dinikmati oleh
segelintir elite dan rezim yang berkuasa.
Pada dekade 90-an muncullah kekecewaan ketidak
puasan dari rakyat terhadap rezim Mobuto yang korup ditambah dengan kondisi ekonomi
Zaire yang hancur. Antara tahun 1996-1997, terjadi perang antarapasukan Zaire dan pasukan
AFDL –milisi anti-Mobuto.
Pasca krisis
Pasca berakhirnya krisis Kongo, Mobutu kii menjadi
pemimpin kongo yang tak terbantahkan. Nama
“kongo”diubah menjadi “Zaire” pada tahun 1971. bendera nasional kongo/zaire diubah
motifnya menjadi warna hijau dengan gambar obor ditengah
Disektor politik, Mobutu meniadakan posisi perdana mentri dan menjadikan Zaire
layaknya negara kediktatoran. Dalam mengawali pemerintahan yang baru, Laurent-Desire
selaku pemimpin kelompok. AFDI, kemudian mengambil alih pemerintahan dan menjadi
presiden Zaire. Dalam mengawali pemerintahan yang baru. Laurent-Desire mengganti nama
Zaire menjadi Republik Demokratik Kongo.
Krisis Kuba
Secara umum, krisis misil Kuba adalah konfrontasi
antara Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Kuba yang hampir
menyebabkan perang nuklir. Amerika Serikat sendiri takut
dengan adanya rudal misil yang diletakkan Uni Soviet di
Kuba, dan Uni Soviet sendiri tidak mau melepaskan
kesempatan menaruh rudal misil di Kuba yang jaraknya
hanya beberapa mil dari daratan Amerika Serikat. Krisis
misil ini sendiri tidak berlanjut menjadi perang nuklir karena ada diplomasi dan perjanjian
antara John F. Kennedy (Presiden Amerika Serikat saat itu) dan Nikita Kruschev (perdana
menteri Uni Soviet saat itu).
Latar belakang dari krisis misil Kuba ini adalah
hubungan buruk antara Amerika Serikat dan Kuba
pasca revolusi yang dilakukan oleh Fidel Castro.
Saat itu Fidel Castro melakukan kudeta yang
akhirnya menggulingkan presiden Kuba yang
didukung Amerika Serikat, yaitu Fulgencio Batista.
Untuk kembali menjatuhkan Fidel Castro, Amerika Serikat sempat melakukan dua operasi
rahasia dan embargo ekonomi. Pada tahun 1961 dilakukan operasi Margoose yang akhirnya
gagal.
Konflik di Nikaragua
Sejak tahun 1933, Nikaragua diperintah oleh keluarga
diktator Somoza yang disokong oleh AS. Sikap tangan
besinya dalam memerintah & tingginya angka kemiskinan
serta kesenjangan sosial di seantero Nikaragua lantas
membuat sebagian rakyat Nikaragua berinisiatif untuk
memberontak. Adalah Roman Raudales & para pengikutnya
yang memulai aktivitas pemberontakan di Nikaragua utara
sejak tahun 1958. Namun, aktivitas pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh militer
Nikaragua dalam waktu relatif singkat.
Walaupun aktivitas pemberontakan yang dilakukan oleh Raudales tidak bertahan
lama, namun aktivitas pemberontakannya berhasil menginspirasi kelompok-kelompok lain di
Nikaragua yang tidak menyukai rezim Somoza untuk melakukan hal yang sama. Adalah
sekelompok orang yang umumnya merupakan mahasiswa penganut sayap kiri yang kemudian
berinisiatif membentuk kelompok pemberontak baru bernama Frente de Liberacion Nacional
(FLN; Front Pembebasan Nasional) pada tahun 1961.
Perang Falklan/Malfinas
Perang Kepulauan Falkland atau Malvinas adalah perang yang berlangsung selama
kira-kira 2 bulan antara Argentina dan Britania Raya karena memperebutkan Kepulauan
Falkland dan Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan. Kepulauan Falkland terdiri
dari 2 pulau besar dan beberapa pulau kecil lainnya di bagian selatan Samudra Atlantik,
bagian timur wilayah Argentina.
Perang Falkland berawal dari klaim Argentina terhadap
wilayah Falkland. Klaim yang dilakukan Argentina terhadap
Falkland didasarkan pada kedekatan geografis dan budaya.
Argentina menganggap bahwa kepulauan Falkland adalah
bekas wilayah Spanyol yang gagal dinasionalisasi pada tahun
1916.
Dampak perang Falkland
Penyerangan argentina terhadap Falkland dilaksanakan pada kondisi krisis ekonomi
dan politik. Maka dari itu, merekah mengalami kekalahan telak dari pasukan inggris.
Amerika Serikat Menginvasi Panama
Invasi Amerika Serikat ke Panama pada tahun 1989 yang
dikenal dengan nama Operation Just Cause dilatarbelakangi oleh
upaya Amerika Serikat (AS) untuk memerangi peredaran
narkotika di negerinya sendiri khususnya dari Panama. vasi Amerika Serikat ke Panama pada
tahun 1989 yang dikenal dengan nama Operation Just Cause dilatarbelakangi oleh upaya
Amerika Serikat (AS) untuk memerangi peredaran narkotika di negerinya sendiri khususnya
dari Panama.
Awalnya, Presiden Manuel Noriega, yang direkrut
sebagai agen CIA guna menghentikan peredaran narkotika
dari Panama-AS, bekerja kooperatif. Rekruitmen Noriega
sebagai tangan kanan CIA, itu terjadi pada tahun 1976 ketika
George H. W. Bush atau George Bush (ayah George W. Bush)
menjabat sebagai direktur CIA. Sebagai imbalan Noriega
menerima bayaran sebesar 110.000 dolar AS.