Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia–Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan analisis ini dengan baik.
Penyusunan analisis ini disusun sebagai salah satu tugas Etika
Keperawatan. Analisis ini berisikan tentang Konsep Pasien/Klien,Perawat
dan Keluarga.
Dengan adanya bantuan serta kerjasama dari kelompok,
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan Analisis ini dengan baik.
Analisis ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar di masa yang akan datang lebih baik lagi.
Akhirnya kami berharap semoga tugas analisis ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami serta bagi para pembaca Makalah
Analisis ini pada umumnya.

Bekasi, 28 November 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.....................................................................
1
DAFTAR ISI .................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 3
1.1 Latar Belakang................................................................... 3
BAB II HUBUNGAN PASIEN DAN PERAWAT ...................... 4
2.1 Tanggung Jawab Perawat Terhadap Klien......................... 4
2.2 Tahap Hubungan Perawat Dan Klien................................. 4-5
2.3 Faktor Hubungan Perawat Dan Klien.................................
5
BAB III KODE ETIK KEPERAWATAN MENURUT ICN................... 5-6
BAB IV POLA HUBUNGAN ANTARA PERAWAT DAN KLIEN.... 6-8
BAB V PENUTUP & CONTOH KASUS.......................................... 8-13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana untuk
mengaplikasikan proses keperawatan pada saat perawat dan pasien berinteraksi
kesediaan untuk terlibat guna mencapai tujuan asuhan keperawatan. Hubungan
perawat dan pasien adalah hubungan yang direncanakan secara sadar,bertujuan
dan kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tiuan klien. Dalam hubungan itu
perawat menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan
yang efektif. Pada dasarnya hubungan perawat dan pasien bersifat professional
yang diarahkan pada pencapaian tujuan. Hubungan perawat dengan pasien
merupakan hubungan interpersonal titik tolak saling memberi pengertian.
Kewajiban perawat memberikan asuhan keperawatan  dikembangkan
hubungan saling percaya dibentuk dalam interaksi ,hubungan yang dibentuk
bersifat terapetik dan bukan hubungan social,hubungan perawat dan klien sengaja
dijalin terfokus pada klien,bertujuan menyelesaikan masalah klien. ada 2 tahap
interaksi yang dilalui dalam berhubungan banyak factor yang perlu diperhatikan
baik klien maupun perawat.
a. perawat professional bila mampu menciptakan hubungan terapetik
dengan klien.
b. keikhlasan,empati dan kehangatan diciptakan dalam berhubungan
dengan klien.

3
BAB II
HUBUNGAN PASIEN DAN PERAWAT

2.1 TANGGUNG JAWAB PERAWAT TERHADAPA KLIEN


Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,keluarga,atau
komunitas,perawat sangat memerlukan etika keperwatan yang merupakan filsafat
yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan
pratek keperawatan. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan
masyarakat, di perlukan peraturan tentang hubungan antara perawat dengan
masyarakat yaitu sebagai berikut ;
1) Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman
pada tanggung jawab yang bersumber dari adannya kebutuhan terhadap
keperawatan terhadap individu, keluarga dan masyarakat .
2) Perawat, dalam melaksanakan memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
3) Perawat, dalam melaksanakan kewajiban terhadap individu keluarga dan
masyarakat,senantiasa di landasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat
dan tradisi luhur keperawatan.
4) Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga, dan
masyarakat, khusus nya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari
tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2.2 TAHAP HUBUNGAN PERAWAT DAN KLIEN

1.      Tahap orientasi

Di mulai pada saat pertama kali berhubungan.Tujuan utama tahap orientasi adalah
membangun trust.

4
2.Tahap bekerja

1. Menyatukan proses komunikasi dengan tindakan keperawatan

2. Membangun suasana yang mendukung untuk berubah

3.Tahap terminasi

a. Penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan

b. Terminasi disampaikan sejak awal atau tidak mendadak

2.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN


PERAWAT DAN KLIEN

1.  Perbedaan perkembangan

2.  Perbedaan budaya

3.  Perbedaan gender

4.  Gangguan pendengaran

5. Gangguan penglihatan

BAB III
KODE ETIK KEPERAWATAN MENURUT ICN
Icn adalah suatu fedrasi perhimpunan perawat nasuional diseluruh dunia
yang didirikan pada tanggal 1 juli 1899 oleh mrs.bedford fenwich di hanover
squqre, london direvisi pada tahun 1973.

1) Tanggung Jawab Utama Perawat


Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesejahteraan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi
penderitaan HIV. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama
tersebut, perawat harus meyakini bahwa:

5
a. Kebutuhan terhadap layanan keperawatan diberbagai tempat adalah
sama;
b. Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada
penghargaan terhadap kehidupan yang bermartabat dan
menjujunjung tinggi hak asasi manusia;
c. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan / atau keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat
mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.

2) Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat


Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu,
dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan
lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada
dimasyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menjadi pasien / clientnya.
Perawat dapat memgang teguh rahasia pribadi ( privasi) dan hanya
dapat memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.

a. Perawat dan lingkungan masyarakat


Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai
inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menemukan
masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi dimasyarakat.

BAB IV
POLA HUBUNGAN YANG BAIK ANTARA
KLIEN/PASIEN DENGAN PERAWAT

6
Pasien/klien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan yang di berikan
oleh perawat, sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Dasar hubungan
antara perawat dan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan(mutual
humanity). Perawat mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan asuhan
keperawatan seoptimal mungkin dengan pendekatan bio, psiko, sosial spritual
sesuai dengan kebutuhan pasien.

Hubungan yang baik antar perawat dengan pasien akan terjadi bila :

1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien


2. Perawat benar-benar memahami  tentang hak-hak pasien dan harus
melindungi hak tersebut,salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi
pasien.
3. Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi pada pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang
dideritanya,antara lain kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam
menentukan sikap  atau pilihan sehingga tidak dapat menggunakan hak
dan kewajibannya dengan baik.
4. Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat bersikap
sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral.
5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang
mungkin timbul selama pasien dalam perawatannya.
6. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara
nilai-nilai pribadi pasien dengan cara membina hubungan baik antara
pasien,keluarga,dan teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasien

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu,keluarga,atau


komunitas,perawat  sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan
filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasar terhadap
pelaksanaan peraktek  keperawatan,dimana inti dari filsafat tersebyut adalah hak
dan martabat manusia. Karena itu,fokus dari etika keperawatan ditujukan terhadap
sifat manusia yang unik. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan

7
masyarakat diperlukan peraturan tentang hubungan antara perawat dengan
masyarakat,yaitu sebagai berikut :

1. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman pada


tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap
keperawatan individu,kelurga,dan masyarakat.
2. Perawat dalam melaksanakan pengabdian dibidang
keperawatan,memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya,adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
individu,keluarga,dan masyarakat.
3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu,keluarga
dan masyarakat,senantiasa dilandasi rasa tulus,ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.
4. Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu,keluarga dan
masyarakat,khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesehatan serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari
tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

8
BAB V

PENUTUP
Tenaga Keperawatan memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan
merawat dan penyembuhan Pasien. Memberikan pelayanan secara paripurna
melalui berbagai kegiatan yang mendukung kesembuhan pasien yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, antara lain dengan melakukan
monitoring dan mengevaluasi keberhasilan dalam perawatan pasien, memberikan
rekomendasi kepada pasien, memberikan pendidikan dan konseling dan bekerja
sama erat dengan pasien dalam penyembuhan secara total dalam sehari-hari,
merupakan salah satu tugas tenaga keperawatan.
Untuk dapat berperan secara profesional dalam pelayanan keperawatan
dan penyembuhan pasien tentu saja diperlukan dukungan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang memadai. Oleh sebab itu sangat penting bagi seorang tenaga
kesehatan yang akan memberikan pelayanan dan membekali diri sebaik-baiknya
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
klien adala fokus dari upaya asuhan keperawatn yang diberikan oleh
perawat, sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan.

CONTOH KASUS:

Klien berumur 18 tahun yang beranggapan bahwa ia akan meninggal,


mengatakan pada perawat bahwa ia menjelang ajal dengan perasaan bersalah dan
mengakui bahwa pada usia 15 tahun, ia menekan kepala saudaranya dibawah air
sampai tenggelam. Ia mengatakan bahwa orang tuanya percaya saudaranya tsb
tenggelam akibat kecelakaan. Pertanyaan : haruskah perawat mengatakan pada
seseorang, dokter, penyelia,kepada orang tua klien, mengenai informasi tersebut??

9
Contoh diatas merupakan masalah perawat dan klien yang sangat
dilematis bagi perawat karena bila perawat terus terang mengatakan yang
sebenarnya, masalah klien akan semakin berat. Dalam hal ini, kejujuran perawat
dapat berakibat patal bagi klien karena disatu sisi, profesi perawat sesuai etika
harus berkata jujur. Disisi lain, perawat dituntut untuk menjadi pembelah hak
klien yang kondisi fisik maupun mentalnya masih lemah. Disini, posisi perawat
tsb mengalami konflik nilain. Haruskah perawat mengatakan secar jujur ataukah
ia harus berbohong ? perawat harus berkata secara bijaksana bahwa kesehtan klien
lebih penting untuk dipertahankan. Perawat juga dapat mempertahankan
pendapatnya, bagi keluarga, petugas lain, maupun teman sejawat

DIALOG ROLEPLAYER KASUS DIATAS :


Pada suatu hari ketika keadaan Rumah sakit Indah Belia sedang sunyi dan
damai datang seorang pasien bersama sang kakak untuk melanjutkan rawat
jalannya. Sang pasien yang berumur sekitar 18 tahun di duga mengidap kanker
darah sadium akhir akan tetapi beliau lebih memilih untuk melakukan rawat jalan
dari pada kemoterapi atau rawat inap di rumah sakit tersebut, sang kakak yang
hanya bisa menerima dan menemani sang adik dengan ikhlas ketika mereka
sampai di ruangan. Sang pasien di anjurkan untuk berkonsultasi dengan sang
perawat mengenai penyakitnya dan juga apakah ada perkembangan atau tidak
Kakak : “ Assalamu’alaikum suster saya ingin mengantar adik saya untuk
mengechek keadaannya”
Perawat: “ oh baik Pak, Bapak bisa tunggu di luar sebentar ya pak”
Kakak : “oh baik sus, saya serahkan adik saya ya sus terimakasih ”
Perawat: “ iya pak insya Allah saya akan merawatnya dengan sebaik mungkin”
Ketika sang kakak sudah keluar dari ruangan itu mulailah mereka saling
berinteraksi dan berkonsultasi
Perawat : “ Assalamu’alaikum dek, bagaimana keadaan adik sudah lebih baikan”
walaupun sang perawat tahu jika pasien yang tidak di rawat untuk kemoterapi
dalam tahap kanker tersebut sangat sulit untuk sembuh tetapi peran perawat di sini
adalah selalu menyemangati sang pasien agar tidak patah semangat untuk hidup
Pasien : “wa’alaikumussalam sus iya saya semakin baik alhamdulillah” dengan
wajah yang lesunya sang pasien tidak terlihat bersemnagat

10
Perawat : “jika adik memang baik – baik saja namun kenapa dengan wajah adik
yang begitu lesu, tenanglah kematian di tangan Allah adik hanya harus selalu
bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada adik”
Pasien : “iya saya tau sus, saya ngerti kok akan tetapi semakin hari saya
memikirkannya saya semakin tidak bisa untuk melupakan kejadian itu sus.”
Perawat : “ada kejadian apa memangnya ceritakan saja kepada saya insya Allah
saya akan membantumu jika saya bisa”
Pasien : “Tapi saya harap suster tidak cerita ke siapapun tentang ini!”
Perawat: “baiklah”
Pasien : “kejadiannya mungkin tiga tahunyang lalu sus, sebelum di vonis penyakit
ini. Saya mempunya seorang adik laki-laki, pada saat liburan kami sekeluarga
pergi ke pantai di sana saya bermain dengan adik laki – laki saya akan tetapi
dikarenakan adik saya yang jail dan bermain dengan saya hingga membuat kesal
saya di kala itu sus, dan saya pun mungkin sedang dirasuki oleh syeitan yang
sayapun sampai sekarang tidak mengerti kenapa saya melakukan itu.”ketika suster
mulai khawatir dengan pasien
Perawat : “apa yang telah kau lakukan dik”
Pasien : “saya telah membunuh adik saya” sang pasien menceritakannya dengan
mengeluarkan perasaannya yang mungkin telah ia pendam lama sekali membuat
sebuah pertanyaan di benak sang perawat
Perawat : “tapi bagaimana bisa dik kalau saya boleh tahu” sang perawat bertanya
dengan sangat pelan takut jika sang pasien semakin sedih
Pasien : “saya menenggelamkannnya saya menekannya ke dalam air dan saya tak
membiarkan adik saya untuk ke permukaan hingga dia akhirnyapun tak kembali
ke permukaan” sang pasien menceritakan itu dengan air mata yang jatuh ke
tangannya
Perawat : “apakah orangtuamu mengetahuinya? Tentang kejadian ini?”
Pasien : “tidak orangtuaku hanya tahu jika dia tenggelam tanpa mengetahui kalau
aku yang sengaja membuatnya tenggelam. Saya tidak berani kepada kedia orang
tua saya sus tetapi sayapu lelah dengan perasaan bersalah yang telah menghantui

11
hamba selama 3 tahun ini. Mungkin penyakit yang saya derita ini di karenakan
dosa saya kepada adik saya ini sus” tutur sang pasien
Perawat: “kamu tidak boleh pesismis, saya yakin jika kamu tidak sengaja
melakukannya Allah juga pasti akan memaafkanmu kamu tidak boleh menyerah
dengan keadaanmu ini oke! Kamu harus semangat. Saya yakin Allah akan
mengampunimu jika kamu bertaubat dengan sungguh – sungguh dik”
Pasien : “baiklah sus”
Sedangkan sang pasien mendapatkan perawatannya dan kembali pulang
oleh kakaknya.
Setelah itu sang perawat hanya diam dan mencari cara bagaimana orang
tuanya mengetahui ini “setidaknya satu dari keluarganya harus mengetahui
masalah ini” , batin sang perawat akan tetapi dia sudah berjanji untuk tidak
menceritakan hal ini kepada siapapun apakah dia harus menceritakannya atau
tidak. Jika dia menceritakannya berarti dia telah melanggar janjinya, akan tetapi
jika dia tidak menceritakannya maka beban sang pasien itupun akan bertambah.
Sang perawatpun gundah gulana apa yang seharusnya dia lakukan?
Dan sang perawatpun bertekat untuk hanya memberitahunya kepad sang
ibunda saja dikarenakan sang perawat takut jika sang anak akan mengalami
depresi yang lebih buruk dari sekarang, dan akhirnya sang perawat menghubungi
sang ibunda
Perawat : “Assalamu’alaikum ibu maaf saya mengganggu ibu bisa datang ke
rumah sakit siang ini”
Ibu P. : “iya ada apa ya sus?”
Perawat: “iya ibu maaf mengganggu saya ingin membicarakan anak ibu”
Ibu P : “baik sus saya akan segera kesana”
Ketika sang ibu sudah sampai di rumah sakit beliau bergegas menemui
sang perawat untuk mengetahui apa yanaag ingin di bicarakan oleh sang suster
Ibu P. : “ Assalamu’alaikum sus ada apa ya memanggil saya kemari “
Perawat : “iya wa’alaikumussalam ibu sebelumnya saya minta maaf sekali jika
harus mengganggu waktu ibu, saya di sini hanya akan memberitahu masalah anak
ibu.”

12
Ibu P : “Iya sus silahkan”
Perawat : “iya sebelumnya ibu sudah tahu kan mengenai penyakit anak ibu, pasti
ibu sudah tahu di karenakan penyakit anak ibu, seharusnya anak ibu tidak
mengalamu depresi atau stress ibu, jadi proses pengobatannya mungkin akan
terkendala karena anak ibu banyak fikiran”
Ibu P. : “baik sus nanti akan saya perhatikan lagi anak saya”
Perawat : “dan ada satu hal lagi ibu” sang perawat menceritakan kembali apa
yang di ceritakan oleh sang anak kepada sang ibu, sang ibu yang mendengarnya
terperanjat kaget akan apa yang di beritahu oleh sang perawat
Ibu P. : “ jadi selama ini !”
Sang perawat berusaha menenangkan
Perawat : “iya ibu tapi saya harap ibu bisa membuat anak ibu tidak memiki
rkannya kembali dan mengikhllaskannya ibu, membuatnya menyesalinya tanpa
menambah beban yang sudah ada ibu, saya mohon sekali lagi jangan menambah
beban berat yang sudah di pikul oleh anak ibu
Ibu P. : “baik terimakasih sus atas informasinya saya akan mencoba untuk
mengurangi beban anak saya”
Perawat: “iya ibu semoga masalah ibu dan anak ibu cepat terselesaikan”
Ibu P. : “iya sus saya permisi”
Sang perawat melihat perginya sang ibu dengan keadaan tenang, sang perawat
merasa bersalah di satu sisi akan tetapi dia mengambil hikmah tentang memberi
tahu keluarga pasien sepahit-pahitnya informasi tersebut untuk mengurangi beban
fikiran si pasien dan perawat harus bisa menjaga sikapnya dan rahasia terhadap
masing masing pasien dan keluaga pasien

13

Anda mungkin juga menyukai