Anda di halaman 1dari 35

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

(1959-1965)
OLEH : OKY PUSPITOSARI, S.PD.
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memahami perkembangan politik pada masa Demokrasi


Terpimpin mulai dari Menuju Demokrasi Terpimpin, Peta
Kekuatan Politik Nasional, Perjuangan Pembebasan Irian
Barat (Trikora) dan Konfrontasi Malaysia (Dwikora).
2. Memahami kebijakan dan sistem ekonomi pada masa
Demokrasi Terpimpin terkait dengan Dewan Perancang
Nasional, Devaluasi Mata Uang, Deklarasi Ekonomi.
APA ITU DEMOKRASI TERPIMPIN ?

Sebuah sistem demokrasi di mana seluruh


keputusan serta pemikiran berpusat kepada
pemimpin negara
LATAR BELAKANG DITERAPKANNYA SISTEM
DEMOKRASI TERPIMPIN :

• Instabilitas politik akibat seringnya pergantian kabinet pada masa


Demokrasi Liberal
• Partai politik saling bersaing dan saling menjatuhkan. Dengan adanya
keadaan ini, Presiden berkeinginan untuk membentuk konsep
“Kabinet Berkaki Empat” yang menitikberatkan kepada 4 partai
pemenang; PNI, Masyumi, NU, PKI
• Dewan Konstituante tidak menyelesaikan tugasnya
• Keadaan darurat di Indonesia yang mengancam persatuan dan
kesatuan RI
UPAYA MENUJU DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

• Konsep demokrasi terpimpin sudah ditawarkan oleh Presiden Soekarno


Februari
1957

• Pembentukan Dewan Nasional yang bertugas memberi nasihat kepada presiden. KSAD
Jenderal A.H Nasution menyarankan agar Presiden memberlakukan kembali UUD 1945.
6 Mei 1957 Dewan Nasional tidak setuju, Presiden setuju

• Presiden menyampaikan keputusan untuk kembali pada UUD 1945 dihadapan DPR, kemudian
2 Maret & 22 Dewan Konstituante
April 1959
• Konstituante mengadakan rapat untuk pemungutan suara sebanyak 3 kali namun
30 Mei, 2, 3 hasil tidak memenuhi kuorum ²/3
Juni 1959

• Presiden dan instansi terkait mengadakan rapat untuk memutuskan diberlakukan


kembali UUD 1945 melalui dekrit
3 juli 1959

• Dekrit Presiden 5 Juli 1959


5 juli 1959
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
Minggu, 5 Juli 1959 pukul 17:00 WIB di Istana Merdeka Presiden Soekarno
mengumumkan dekrit presiden yang memuat 3 hal :

1. Menetapkan pembubaran Konstituante


2. Menetapkan UUD 1945 berlaku bagi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai tanggal penetapan
dekrit dan tidak berlakunya lagi UUD Sementara
3. Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR ditambah dengan
utusan-utusan dan golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara (DPAS)
KEBIJAKAN POLITIK DALAM NEGERI
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Melalui dekrit ini, konsep demokrasi terpimpin yang dirumuskan dapat
terealisasikan melalui Staatsnoodrecht, hukum negara dalam keadaan darurat.

• Pembentukan Kabinet Kerja disertai pembentukan DPA Sementara dan Soekarno sebagai
Perdana Menteri. Pelantikan pada 15 Agustus 1959
10 Juli 1959

• Pidato “Penemuan Kembali Revolusi Kita” yang isinya menguraikan ideologi demokrasi
Terpimpin yang mencakup revolusi, gotong royong, demokrasi, anti imperialisme-
17 Agustus kapitalisme, anti demokrasi liberal, dan perubahaan secara total.
1959

• DPA menetapkan isi pidato “Penemuan Kembali Revolusi Kita” dimasukkan dalam
November GBHN dengan nama “Manifesto Politik”
1959
• Pembentukan MPRS yang ditunjuk oleh Presiden
• Penyederhanaan Partai-Partai politik yang tidak sesuai dengan Penetapan Presiden No. 7 Tahun
1959. Dimana partai yang tidak mendukung Penpres itu dibubarkan, seperti Masyumi dan PSI
31 Des 1959 yang dibubarkan pada 17 Agustus 1960

• DPR yang terpilih pada pemilu 1955 dibubarkan karena DPR menolak Rencana Anggaran
Pembelanjaan Negara, kemudian membentuk DPR GR berdasarkan komposisi 5 golongan, yaitu
Nasionalis, Islam, Komunis, Kristen-Katolik, dan golongan fungsional. DPR-GR dilantik 25 Juni
5 Maret 1960 1960

• Front Nasional yang diketuai Soekarno dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No. 13 tahun
1959. Tugas : memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam UUD
1945
Agustus 1960
• Berdasarkan Ketetapan Presiden No. 94 tahun 1962, Presiden
Sukarno melakukan pengintegrasian lembaga-lembaga tertinggi &
1962 tinggi negara dengan eksekutif

• Berdasarkan Penetapan Presiden No. 4/1962, presiden membentuk


lembaga baru Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR)
1962

• Penataan organisasi pertahanan dan keamanan, dengan


menggabungkan unsur TNI (AD, AL, AU) dengan POLRI menjadi
1962 Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
AJARAN NASAKOM DAN RESOPIM
NASIONALIS, AGAMA, KOMUNIS (NASAKOM)

• Munculnya ide nasakom dilatarbekangi adanya perbedaan ideologi pada masa


demokrasi parlementer yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
• Untuk mencegah terjadinya perpecahan itulah maka pada masa demokrasi terpimpin
pemerintah mengambil langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menyampaikan ajaran NASAKOM
(Nasionalis, Agama, dan Komunis). Tujuannya untuk menggalang persatuan bangsa.
REVOLUSI, SOSIALISME INDONESIA, PIMPINAN NASIONAL
(RESOPIM)

• Inti dari ajaran Resopim adalah bahwa seluruh unsur kehidupan berbangsa dan
bernegara harus dicapai melalui revolusi, dijiwai oleh sosialisme, dan dikendalikan
oleh satu pimpinan nasional yang disebut Panglima Besar Revolusi (PBR), yaitu
Presiden Soekarno.
• Dampak dari pemasyarakatan ajaran Resopim ini kedudukan lembaga-lembaga
tinggi dan tertinggi negara ditetapkan di bawah presiden. Hal ini terlihat dengan
adanya pemberian pangkat menteri kepada pimpinan lembaga tersebut, padahal
kedudukan menteri seharusnya sebagai pembantu presiden.
• Jadi Resopim cenderung ditujukan untuk memperkuat kedudukan Presiden
Soekarno.
KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
POLITIK NEFO DAN OLDEFO

• Merupakan politik konfrontasi dgn pembagian dunia menjadi 2 kekuatan, yaitu


OLDEFO dan NEFO.
• NEFO (New Emerging Forces) merupakan kekuatan baru yang sedang muncul yaitu
negara-negara progresif revolusioner yang anti imperialisme & kolonialisme.
• OLDEFO (Old Establishes Forces) merupakan kekuatan lama yang telah mapan
yaitu negara-negara kapitalis yang neokolonialis dan imperialis (Nekolim).
• Untuk mewujudkan NEFO maka dibentuk poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-
Peking-Pyong Yang.
• Dampaknya ruang gerak Indonesia di forum internasional menjadi sempit sebab
hanya berpedoman ke negara-negara komunis. Dan ini merupakan bentuk
penyelewenan terhadap kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.
POLITIK MERCUSUAR

• Politik Mercusuar dijalankan oleh Presiden Sukarno sebab beliau menganggap


bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang dapat menerangi jalan bagi NEFO di
seluruh dunia.
• Untuk mewujudkannya maka diselenggarakan proyek-proyek besar dan spektakuler
yg diharapkan dapat menempatkan Indonesia pada kedudukan yang terkemuka di
kalangan NEFO. Proyek-proyek tersebut membutuhkan biaya yg sangat besar
mencapai milyaran rupiah diantaranya diselenggarakannya GANEFO (Games of the
New Emerging Forces ), pendirian kompleks Olahraga Senayan serta MONAS
(Monumen Nasional), Hotel Sarinah, dan Jembatan Semanggi.
GERAKAN NON-BLOK

• Gerakan Non-Blok merupakan gerakan persaudaraan negara-negara Asia-Afrika


yang kehidupan politiknya tidak terpengaruh oleh Blok Barat maupun Blok Timur.
• Selanjutnya gerakan ini memusatkan perjuangannya pada gerakan kemerdekaan
bangsa-bangsa Asia-Afrika dan mencegah perluasan Perang Dingin.
• GNB merupakan gerakan yang bebas mendukung perdamaian dunia dan
kemanusiaan. Bagi RI, GNB merupakan pancaran dan revitalisasi dari UUD1945
baik dalam skala nasional dan internasional
PEMBEBASAN IRIAN BARAT

• Masalah Irian Barat merupakan kelanjutan dari kesepakatan KMB


• Karena jalan damai yang ditempuh selama satu dasawarsa untuk merebut Irian Barat
selalu gagal, membuat pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas, diantaranya :
• Melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia
• Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda pada 17 Agustus 1960
• Membawa masalah Irian Barat ke Sidang Majelis Umum PBB pada 30 September 1960
• Melakukan operasi militer yang diawali dengan mengadakan rapat raksasa di Yogyakarta, 19 Desember
1961, dimana dalam rapat tersebut Presiden mengeluarkan komando yang dikenal dengan Trikora
• Untuk memperkuat operasi militer, Indonesia membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
dibawah pimpinan Mayor Jenderal Suharto dan mendapat bantuan persenjataan dari Uni Soviet.
KELUAR DARI PBB

• Pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan PBB
• Sebab utama Indonesia keluar dari PBB, karena Malaysia diangkat menjadi anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Bagi Indonesia Malaysia adalah bentuk dari neo-
imperialisme, sehingga dengan diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap
DK-PBB membuat Indonesia menganggap PBB sebagai organisasi sarang negara-
negara imperialis.
POLITIK KONFRONTASI MALAYSIA

• Berawal ketika Tengku Abdul Rahman dari persekutuan Tanah Melayu dan Lee Kuan Yu dari Republik
Singapura berencana untuk menyatukan kedua negara tersebut menjadi Federasi Malaysia, yang
kemudian ditentang oleh Indonesia dan Filipina
• Indonesia menolak pembentukan negara negara federasi Malaysia karena dianggap sebagai proyek
neokolonialisme Inggris yang membahayakan revolusi Indonesia.
• Untuk meredakan ketegangan diadakan Konferensi Maphilindo (Malaysia, Philipina dan Indonesia) di
Filipina pada tanggal 31 Juli-5 Agustus 1963. Inti pokok perundingan tersebut adalah Indonesia dan
Filipina menyambut baik pembentukan Federasi Malaysia jika rakyat Kalimantan Utara menyetujui hal
itu.
• Tindak lanjut dari Konferensi Maphilindo adalah pembentukan tim penyelidik oleh PBB yang dipimpin
oleh Lawrence Michelmore. Tim tersebut memulai tugasnya di Malaysia pada tanggal 14 September
1963. Namun sebelum misi PBB selesai menjalankan tugasnya, Federasi Malaysia diproklamasikan pada
tanggal 16 September 1963. Hal ini membuat pemerintah RI marah dan menganggap proklamasi tersebut
sebagai pelecehan atas martabat PBB dan pelangggaran Komunike Bersama Manila.
• Terjadi aksi-aksi demonstrasi menentang Malaysia terjadi di
Indonesia dan kemudian dibalas pula oleh Malaysia. Hingga
akhirnya pada 17 September 1963, hubungan diplomatik
Indonesia-Malaysia putus.
• Pemerintah RI pada tanggal 21 September 1963 memutuskan
pula hubungan ekonomi dengan Malaya, Singapura, Serawak
dan Sabah.
• Pada Tahun 1963 pemerintah RI menyatakan dukungannya
terhadap perjuangan rakyat Kalimantan Utara dalam melawan
Neokolonilisme Inggris.
• Dalam rangka konfrontasi tersebut Presiden mengumumkan Dwikora (Dwi
Komando Rakyat) pada tanggal 3 Mei 1964, yang isinya sebagai berikut :
• Perhebat Ketahanan Revolusi Indonesia.
• Bantu perjuangan rakyat Malaysia untuk membebaskan diri dari Nekolim Inggris.
• Untuk menjalankan konfrontasi Dwikora, Presiden Soekarno membentuk Komando
Siaga dengan Marsekal Madya Oemar Dani sebagai Panglimanya.
• Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia semakin panas ketika pada tanggal 7 Januari
1965 Malaysia dinyatakan diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB, dan itu membuat Presiden Sokearno dengan spontan menyatakan “Indonesia
keluar dari PBB”
• Dalam konfrontasi dengan Malaysia, gugur 2 prajurit KKO (Marinir) bernama
Sersan Usman dan Kopral Harun.
PETA POLITIK KEKUATAN POLITIK MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN

PRESIDEN

ABRI

PKI
PERKEMBANGAN EKONOMI MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN
PENGERTIAN EKONOMI TERPIMPIN

• Herordering ekonomi : alat-alat produksi dan distribusi yang vital harus


dimiliki dan dikuasai oleh negara atau minimal di bawah pengawasan negara.
1

• Pengaturan ekonomi berjalan dengan sistem komando.


2

• Sikap dan kemandirian ekonomi (berdikari) menjadi dasar bagi kebijakan


ekonomi
3
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN EKONOMI
TERPIMPIN

27
DEWAN PERANCANG NASIONAL (DEPERNAS)

• Dibentuk pada 15 Agustus 1959 di bawah Kabinet Karya yang dipimpin oleh Mohammad Yamin dengan beranggotakan 80 orang
1

• Tugas : menyusun overall planning dan grand strategy yang meliputi bidang ekonomi, kultural dan mental.
2

• Menyusun program kerja disebut Pola Pembangunan Semesta Berencana dengan mempertimbangkan faktor pembiayaan dan waktu
pelaksanaan pembangunan
3

• Pola Pembangunan Semesta dan Berencana terdiri atas Blueprint tripola, yang meliputi Pola proyek pembangunan, pola penjelasan
pembangunan dan pola pembiayaan pembangunan
4

• Pola Proyek Pembangunan Nasional Semesta Berencana tahap pertama dibuat untuk tahun 1961-1969, disetujui oleh MPRS melalui Tap
MPRS No. I/MPRS/1960 tanggal 26 Juli 1960 dan pada 1 Januari 1961 resmi dilaksanakan oleh Presiden Soekarno.
5
BADAN PERANCANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(BAPPENAS)

• Dibentuk pada tahun 1963 menggantikan DEPERNAS dan dipimpin


langsung oleh Presiden Soekarno.
1
• Tugasnya menyusun rancangan pembangunan jangka panjang dan jangka
pendek, baik nasional maupun daerah, serta mengawasi laporan
pelaksanaan pembangunan, dan menyiapkan dan menilai Mandataris untuk
2 MPRS

29
KEBIJAKAN SANERING

• Dilaksanakan pada 25 Agustus 1959 pukul 06.00 berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 2/1959
1

• Tujuannya mengurangi banyaknya uang yang beredar untuk kepentingan perbaikan keuangan dan perekonomian negara.
2

• Uang kertas pecahan Rp500 dan Rp1000 yang ada dalam peredaran pada saat berlakunya peraturan itu diturunkan nilainya menjadi Rp50
dan Rp100.
3

• Kebijakan pembekuan sebagian simpanan pada bank-bank yang nilainya di atas Rp25.000 dengan tujuan untuk mengurangi jumlah uang
yang beredar.
4

• Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 6/1959 yang isi pokoknya ialah ketentuan bahwa bagian uang lembaran Rp1000 dan
Rp500 yang masih berlaku harus ditukar dengan uang kertas bank baru yang bernilai Rp100 dan Rp50 sebelum tanggal 1 Januari 1960.
5
DEKLARASI EKONOMI (DEKON)

• Strategi dasar ekonomi Indonesia dalam rangka pelaksanaan Ekonomi Terpimpin.


1
• Tahapan pertama strategi Ekonomi Terpimpin dalam Dekon menciptakan suasana ekonomi yang bersifat nasional
demokratis yang bersih dari sisa-sisa imperialisme dan kolonialisme. Tahapan ini merupakan persiapan menuju
2 tahapan kedua yaitu tahap ekonomi sosialis.

• Beberapa peraturannya merupakan upaya mewujudkan stabilitas ekonomi nasional dengan menarik modal luar
negeri serta merasionalkan ongkos produksi dan menghentikan subsidi.
3
• Karena program DEKON banyak mendapat protes dari PKI, maka Presiden Soekarno akhirnya menunda
pelaksanaan peraturan pemerintah yang mengatus program DEKON pada bulan September 1963 dengan alasan
4 sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia.
PROYEK-PROYEK MERCUSUAR

• Proyek Mercusuar membuat Kondisi ekonomi semakin memburuk karena anggaran


belanja negara setiap tahunnya terus meningkat tanpa diimbangi dengan pendapatan

1 negara yang memadai.

• Proyek mercusuar lebih bersifat politis dari pada ekonomi, misalnya pembangunan
Monumen Nasional (Monas), pertokoan Sarinah, dan kompleks olahraga Senayan
yang dipersiapkan untuk Asian Games IV dan Games Of the New Emerging Forces
2 (Ganefo)
UPAYA PENGUMPULAN DANA REVOLUSI

• Kondisi perekonomian yang sangat merosot mendorong pemerintah berusaha mendapatkan devisa kredit (kredit impor) jangka
panjang yang harus dibayar kembali setelah satu atau dua tahun
1

• melakukan pungutan terhadap perusahaan atau perseorangan yang memperoleh fasilitas kredit antara Rp250 juta sampai Rp 1
milyar.
2

• Dampak dari kebijakan tersebut membuat ekonomi semakin semrawut dan kenaikan barang mencapai 200-300% pada tahun 1965
sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa pecahan mata uang Rp1000 (uang lama) diganti dengan Rp1 (uang baru).
3

• Tindakan penggantian uang lama dengan uang baru diikuti dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar yang mengakibatkan
reaksi penolakan masyarakat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menyuarakan
4 aksi-aksi Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
APAKAH DEMOKRASI TERPIMPIN SUDAH SESUAI
DENGAN PANCASILA DAN UUD 1945 ?
KESIMPULAN

• Demokrasi terpimpin menyalahi dasar negara, yakni Pancasila,


terutama sila ke-4.
• Demokrasi seharusnya dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,
bukan ditentukan segala sesuatunya oleh presiden
• Dari awal penetapan sistem demokrasi terpimpin, kestabilan
politik di Indonesia kembali terguncang

Anda mungkin juga menyukai