Kondisi politik dan ekonomi sebelum masa orde baru sangat tidak stabil Berakhirnya kekuasaan
Soekarno melalui TAP MPRS XXXIII/MPRS/1967. Soeharto menjadi presiden seutuhnya dalam
sidang umum MPRS melalui TAP No. XLIV/MPRS/1968. Presiden Soeharto segera
melaksanakan program untuk mencpitakan stabilitas politik dan ekonomi pada saat itu
Langkah awal Soeharto: (1) Membuat kebijakan politik luar negeri, (2) Membuat kebijakan
politik dalam negeri, (3) Rehabilitasi Ekonomi
Setelah setahun menjadi presiden, Soeharto dilantik menjadi presiden republik Indonesia pada
tanggal 27 Maret 1968 dalam sidang umum MPRS melalui TAP No. XLIV/MPRS/1968.
Langkah 1: Soeharto membuat kebijakan politik Luar Negeri. Politik Luar Negeri Soekarno
condong ke Blok Komunis atau Blok Timur. Politik Luar Negeri Soekarno dinilai menyimpang
dari Pancasila dan UUD 1945 Politik luar negeri Soeharto tidak condong ke blok apapun,
Pemerintah Orde baru ingin menerapkan Politik Luar Negeri Bebas Aktif di Indonesia.
3 Upaya Politik Luar Negeri Bebas Aktif
1. Mengakhiri Konfrontasi dengan Malaysia. (Masa demokrasi terpimpin, hubungan
Indonesia dan Malaysia tidak baik, akhirnya pemerintah mengadakan pertemuan antara
Menteri luar negeri Indonesia yaitu Adam Malik dan Menteri Luar Negeri Malaysia, Tun
Abdul Razak (29 Mei 1966). Setelah itu hubungannya kian membaik)
2. Kembali menjadi anggota PBB. (Soekarno pernah menyatakan bangsa Indonesia keluar
dari PBB, PEMERINTAH orde baru mengupayakan Indonesia Kembali ke PBB,
akhirnya 28 sept 1966, Indonesia disahkan menjadi ANGGOTA TIDAK TETAP dewan
KEAMANAN PBB.)
3. Memprakarsai pembentukan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand. Sebuah organisasi regional yang
dibentuk pada Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1966.)
Langkah 2: Melaksanakan Kebijakan-kebijakan Politik dalam Negeri
Melaksanakan PEMILU (Pemilu pertama ORDE BARU tahun 1971) Sistem
Multipartai (10 Partai). Pemilu dengan dasar hukum UUD 1945, Demokrasi Pancasila,
dan system multipartai. PEMILU 1971 ini dimenangkan oleh Golkar.
NU, PARMUSI
PSII, PERTI, PNI, PARKINDO
Partai Katolik, Partai Murba, dan IPKI
Dan 1 Organisasi Masyarakat (Golkar)