Anda di halaman 1dari 6

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

PENGERTIAN

A. QADHA

- Bahasa: Ketentuan, peraturan, ukuran.

- Istilah: Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah dan
kehendak-Nya.

B. QADAR

- Bahasa: Qadar menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan

- Istilah: Keputusan Allah yang berlaku untuk makhluk-Nya

Jadi, makna Iman kepada Qadha dan Qadar adalah: Meyakini dengan sepenuh keimanan, bahwa Allah
memiliki kehendak, ketetapan dan keputusan terhadap makhluk-Nya, baik atau buruk.

HUBUNGAN ANTARA QADHA DAN QADAR

• Qadha dan Qadar sering disebutkan dengan satu makna TAKDIR.

• Qadha adalah ketentuan, sedangkan Qadar adalah kenyataan.

• Hubungan antara Qadha dan Qadar adalah ibarat hubungan RENCANA dan PERBUATAN.

Firman Allah:

ٍ ُ‫َر َم ْعل‬
‫وم‬ ٍ ‫َي ٍء إِاَّل ِع ْن َدنَا خَ زَائِنُهُ َو َما نُن َِّزلُهُ إِاَّل بِقَد‬
ْ ‫َوإِ ْن ِم ْن ش‬

Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS. Al Hijr: 21)

Adakah Takdir Buruk?

Takdir baik dan buruk disisi Allah sama saja, seperti keimanan seseorang atau kekafiran seseorang
tidaklah berpengaruh terhadap kemuliaan Allah, jika manusia beriman, maka keimanan tersebut akan
bermanfaat untuk dirinya sendiri, dan jika manusia ingkar, maka balasan keburukan diakherat untuk
dirinya sendiri.
Takdir buruk maksudnya adalah karena anggapan manusia, misal sakit menahun, bencana, tidak lulus
ujian dan sebagainya, kembali kepada sikap manusia terhadap takdir, jika ia bersabar maka itu baik
baginya, dan jika ia tidak sabar lalu ingkar maka itu buruk baginya.

MAKNA QADHA DALAM AL QUR’AN

• Hukum atau keputusan (QS. Surat An-Nisa’:65)


• Mewujudkan atau menjadikan (QS. Surat Fussilat:12)
• Kehendak (Q.S. Surat Ali Imran:47)
• Perintah (QS. Surat Al-Isra’:23)

Hadits Iman Kepada Takdir

ِ ‫ َوتُ ْؤ ِمنَ بِاْلقَد َِر َخ‬, ‫وم ْاألَ ِخ ِر‬


‫ير ِه َو َشرِّ ِه‬ ِ َ‫ َو ْالي‬, ‫ َو ُر ُسلِ ِه‬, ‫ َو ُكتُبِ ِه‬,‫أَ ْن تُ ْؤ ِمنَ بِاهللِ َو َماَل ئِكتِ ِه‬

• Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari


akherat dan engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.”( Hr. Muslim)

MAKNA QADAR DALAM AL QUR’AN

• Mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (QS. Surat Fussilat:10)


• Ukuran (QS. Surat Ar- Ra’du:17)
• Kekuasaan atau kemampuan (QS. Surat Al- Baqarah:236)
• Ketentuan atau kepastian (QS. Al- Mursalat:23)
• Perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk
batasan tertentu (QS. Al-Qomar:49)

DALIL IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk (QS. Al A’la: 3)

• ‫َي ٍء فَقَ َّد َرهُ تَ ْق ِديرًا‬


ْ ‫ق ُك َّل ش‬ ِ ‫ك فِي ْال ُم ْل‬
َ َ‫ك َو َخل‬ ِ ‫ض َولَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَدًا َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ش‬
ٌ ‫َري‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ ُ ‫الَّ ِذي لَهُ ُم ْل‬
َ ‫ك ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

“Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu
bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya”. (QS .Al-Furqan ayat 2)

DALIL IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR DALAM HADITS

‫ ثم ير َس ُل إليه الملك فينفخ فيه‬،‫ ثُ َّم يكون مضغةً مث َل ذلك‬،‫ ثم يكون علقةً مث َل ذلك‬،‫إن أحدكم يُجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما ً نطفة‬
‫ فو هللا الذي ال إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما‬.‫ب رزقه وأجله وعمله وشق ٌي أو سعي ٌد‬ ِ ‫ بكَت‬:‫ ويُؤ َم ُر بأربع كلمات‬،‫الروح‬
‫ وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إال‬،‫يكون بينه وبينها إال ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار فيدخلُها‬
‫ع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة فيدخلها" رواه البخاري ومسلم‬ ٌ ‫ذرا‬.

Terjemah Hadits

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu ia berkata,”Rasulullah bersabda
kepada kami, sedang beliau adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya:”Sesungguhnya seseorang
diantara kalian dikumpulkan ciptaannya dalam perut ibu, selama 40 hari berupa nuthfah ( sperma), lalu
menjadi ‘alaqah (gumpalan darah ) selama 40 hari, lalu menjadi mudghah ( gumpalan daging ), pada
waktu yang sama pula ( 40 hari ), lalu Allah mengirimkan malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya, ia
juga diperintahkan untuk menulis 4 perkara,”rezeki, ajal, amal, sengsara dan bahagianya. Demi Allah ,
Dzat yang tiada Tuhan selain-Nya, sesungguhnya seseorang beramal dengan amalan penghuni surga
hingga jarak antara surga dengannya hanya dzira’ (begitu dekat), lalu kitab suratan takdir
mendahuluinya, sehingga orang tersebut beramal dengan perbuatan penghuni neraka, maka iapun
masuk neraka. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kalian yang beramal dengan amalan penghuni
neraka hingga jarak antara dia dan neraka hanya dzira’ ( begitu dekat ), lalu suratan takdir
mendahuluinya, lalu orang tersebut beramal dengan perbuatan penghuni surga, maka iapun masuk
surga.” ( Bukhari-Muslim)

Proses Penciptaan Manusia

17. Pembagian takdir

 Takdir Muallaq : Terkait dengan usaha manusia, bisa diperjuangkan.


Contoh: Budi ingin menjadi dokter, lalu ia bersungguh-sungguh belajar dan kuliah dan takdir
Allah, Budi akhirnya lulus menjadi seorang Sarjana Kedokteran.
 Takdir Mubram : Tidak dapat diusahakan oleh manusia, sudah ditetapkan Allah.
Contoh: Seseorang terlahir menjadi bangsa China, Indonesia , suku Jawa, Sunda dan lain
sebagainya, yang sudah ditetapkan Allah, tidak bisa dirubah.

18. Dalil takdir Muallaq

Takdir Muallaq Kaitannya dengan ikhtiar (usaha) manusia, Seperti dalam firman Allah.

َّ ‫بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬


‫إن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّرُوا َما‬

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra’du:11)

Contoh:

• Orang bodoh tetapi berusaha terus belajar akhirnya pandai.


• Orang miskin tetapi rajin bekerja, berusaha dan berdoa akhirnya kaya.
• Sukses duniawi perlu perjuangan.
19. Dalil takdir Mubram

Merupakan ketentuan milik Allah saja dan tidak dapat diusahakan manusia.

‫يَ ْستَأْ ِخرُونَ َسا َعةً ۖ َواَل يَ ْستَ ْق ِد ُمونَ َولِ ُكلِّ أُ َّم ٍة أَ َج ٌل ۖ فَإِ َذا َجا َء أَ َجلُهُ ْم اَل‬

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya (QS. Al-A’raf:34)

Contoh:

• Matahari bersinar
• Jenis kelamin bayi
• Maut
• Pasang surut air laut
• Kapan bencana terjadi
• Kapan seseorang memliki keturunan

20. Perbedaan Nasib dan Takdir

Nasib

• Bisa dirubah (takdir Mu’allaq)


• Tidak melekat permanen pada seorang manusia, tergantung usahanya.

Takdir

• Tak bisa dirubah (takdir Mubram)


• Sudah ada pada seorang manusia sejak lahir

21. Hubungan (korelasi) antara Takdir dan Usaha

• Manusia diperintahkan untuk berusaha dan tidak berpangku tangan mengharapkan


kesuksesan tanpa usaha.
• Jika manusia ingin kaya, maka ia harus bekerja dengan giat dan cerdas untuk memperoleh
kekayaan tersebut, dengan tidak melupakan Allah.
• Pada intinya manusia harus berusaha dengan maksimal, dan hasilnya diserahkan kepada
Allah dengan bertawakkal, sehingga jika ia sukses ia akan ingat Allah, dan jika ia gagal, ia
tidak akan melupakan Allah dan menjadi kafir.

22. Golongan manusia dalam iman kepada takdir

• QADARIYAH
Kelompok yang berkeyakinan bahwa tidak ada peran Allah dalam menentukan takdir manusia, karena
manusia bisa berusaha sendiri tanpa ada kaitannya dengan Allah, bahagia atau sengsara manusia
tergantung manusia itu sendiri. Ini golongan yang sesat.

• JABARIYAH

Jabariyah artinya paksaan. Kebalikan dari Qadariyyah, ini adalah kelompok yang berlebihan dalam
menetapkan takdir sehingga hamba seolah-olah dipaksa tanpa mempunyai kemampuan dan ikhtiar
(usaha) sama sekali. Bahwa semua kondisi manusia sudah ditentukan Allah, dan manusia tidak perlu
berusaha sama sekali. Ini juga termasuk golongan sesat.

• AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH

Golongan inilah yang sesuai dengan ajaran Islam, Allah Maha Mengatur takdir manusia dan makhluk,
sedangkan manusia berkewajiban berusaha untuk mewujudkan cita-cita dan keinginannya, adapun
hasilnya kita bertawakal kepada Allah.

26. HIKMAH IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

1. Mendidik manusia agar sabar kepada ketentuan Allah.


2. Menjadikan manusia pandai bersyukur
3. Memberikan ketenangan jiwa
4. Melatih manusia agar tidak sombong
5. Membiasakan manusia bertawakal kepada Allah.
6. Melatih manusia giat berusaha dan tidak berputus asa.

27. APAKAH TAKDIR BISA DIRUBAH?

‫ت َو ِعن َدهُ أُ ُّم‬


ُ ِ‫ب يَ ْمحُو اللَّـهُ َما يَ َشا ُء َوي ُْثب‬
ِ ‫ْال ِكتَا‬

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-
Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). (QS. Al-Ra’ad:39)

• takdir itu mutlak urusan Allah, jika Dia berkehendak maka jadilah. Dan tugas manusia adalah
berdoa dan berusaha agar Allah menetapkan takdir terbaik untuk kita.

28. Apakah Doa Dapat Merubah Takdir?

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba dapat terhalang dari
rizki karena dosa yang dia lakukan. Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa dan tidak ada yang
dapat menambah usia kecuali bakti kebaikan. (HR. Tirmizi & Ibnu Majah)
Yang dimaksud doa bisa menolak takdir terdapat dua makna:

• Jika seseorang tidak berdoa, maka takdirnya seperti itu saja.


• Kalau seseorang berdoa, maka hidupnya akan dijalani dengan kemudahan dari Allah.

29-31 kisah”

32. Evaluasi

1. Jelaskan makna qadha dan qadar secara bahasa dan istilah

A. QADHA

• Bahasa: Ketentuan, peraturan, ukuran.


• Istilah: Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah dan
kehendak-Nya.

B. QADAR

• Bahasa: Qadar menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan
• Istilah: Keputusan Allah yang berlaku untuk makhluk-Nya

2. Sebutkan dalil beriman kepada takdir baik dan buruk dari Al Qur’an dan hadits!
Hadits Iman Kepada Takdir
ِ َ‫ َوتُ ْؤ ِمنَ بِاْلقَد َِر خ‬, ‫وم ْاألَ ِخ ِر‬
‫ير ِه َو َشرِّ ِه‬ ِ َ‫ َو ْالي‬, ‫ َو ُر ُسلِ ِه‬, ‫ َو ُكتُبِ ِه‬,‫أَ ْن تُ ْؤ ِمنَ بِاهللِ َو َماَل ئِكتِ ِه‬
• Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
hari akherat dan engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.”( Hr. Muslim)

3. Apakah hikmah beriman kepada takdir?


 Mendidik manusia agar sabar kepada ketentuan Allah.
 Menjadikan manusia pandai bersyukur
 Memberikan ketenangan jiwa
 Melatih manusia agar tidak sombong
 Membiasakan manusia bertawakal kepada Allah.
 Melatih manusia giat berusaha dan tidak berputus asa.

4. Jelaskan pembagian takdir beserta contoh-contohnya.


 Takdir Muallaq : Terkait dengan usaha manusia, bisa diperjuangkan.
Contoh: Budi ingin menjadi dokter, lalu ia bersungguh-sungguh belajar dan kuliah dan takdir
Allah, Budi akhirnya lulus menjadi seorang Sarjana Kedokteran.
 Takdir Mubram : Tidak dapat diusahakan oleh manusia, sudah ditetapkan Allah.
Contoh: Seseorang terlahir menjadi bangsa China, Indonesia , suku Jawa, Sunda dan lain
sebagainya, yang sudah ditetapkan Allah, tidak bisa dirubah.

Anda mungkin juga menyukai