Anda di halaman 1dari 31

QADA

DAN
QADAR
ASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
KELOMPOK 4
01 AMALIA
NAFIATURRAHMAH (03)

02 AYU RETNO
PAMBAYUN (11)
LOMAS
03 WULANDININGRUM (20)

VITTA
04 NURHALIZA (33)
WAHYU WULAN
05 RAMDANI (34)
PENGERTIAN
PETA KONSEP
MAKNA DALIL

MACAM TAKDIR
SIKAP OPTIMIS
KAITAN IKHTIAR
DOA

TAWAKAL
HIKMAH BERIMAN
HIKMAH
CONTOH PERILAKU
QADA DAN QADAR
01 Qada adalah kehendak Allah SWT.
mengenai segala hal dan keadaan,
Qadar adalah perwujudan kehendak
Allah SWT. terhadap semua makhluk-Nya
kebaikan, atau keburukan yang sesuai dalam bentuk-bentuk dan batasan-batasan
dengan apa yang akan diciptakan dan tertentu, baik mengenai zatnya atau sifat-
tidak akan berubah sampai terwujudnya sifatnya. Jadi, qada disebut juga takdir.
kehendak tersebut. Artian dalam bahasa Qadar adalah
Artian dalam bahasa Qada memiki kepastian, peraturan dan ukuran. Menurut
beberapa arti seperti hukum, ketetapan, istilah qadar adalah suatu perwujudan
perintah, kehendak, pemberitahuan dan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu
penciptaan. Menurut istilah, qada adalah yang berkaitan dengan makhluk-Nya yang
ketentuan dan ketetapan Allah SWT dari telah ada sejak zaman Azali dan pastinya
sejak zaman azali atas segala sesuatu sesuai dengan iradah-Nya.
yang berkaitan dengan iradah atau
kehendak-Nya, baik itu kebaikan dan
keburukan, hidup dan mati, dan lain
sebagainya.
ILUSTRASI

• Qadha : Ketentuan meninggal, menikah, memperoleh

02 anak, istri, atau lain-lain yang belum terjadi.

• Qadar : Seorang Siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian


atau seseorang yang mengalami kecelakaan.
Perbedaan Qada dan Qadar
PERBEDAAN QADA QADAR
Pengertian menurut Hukum, ketetapan, Kepastian, peraturan, dan

03
bahasa pemberitahuan, ukuran.
penciptaan, perintah, dan
kehendak.
Pengertian menurut istilah Ketetapan Allah sejak Perwujudan dari ketetapan
zaman azali terkait semua (qada) Allah terhadap
hal yang berhubungan semua yang berkenaan
dengan makhluk ciptaan- dengan makhluk-Nya yang
Nya sudah ada sejak zaman
azali
Perubahan Dapat diubah Tidak dapat diubah
Contoh Rezeki Ajal manusia
04 1.
Golongan Qada dan Qadar
Pendapat Qodariyah dan Mu’tazilah

Golongan Qadariyah dan Mu’tazilah berpendapat, bahwa manusia


adalah Mukhayyar, yaitu mempunyai kebebasan untuk memilih dan
menentukan perbuatannya sendiri tanpa campur tangan dari Allah
swt. Pendapat golongan Qadariyah dan Mu’tazilah didasarkan pada
firman Allah swt. dalam (Q.S. ar-Ra’d [13] : 11)

2. Pendapat Jabariyah

Golongan Jabariyah berpendapat bahwa, manusia adalah musayyar,


yaitu tidak mempunyai kekuasaan untuk mewujudkan keinginannya.
Golongan ii berpendapat , bahwa manusia terpaksa dalam
melakukan perbuatannya atau disebut majbur. Pendapat ii
didasarkan pada firman Allah swt. dalam (Q.S. al-Anfal [8] : 17)
04 3.
Golongan Qada dan Qadar
Pendapat Ahlussunah wal Jamaah

Golongan ketiga ini menggabungkan pendapat Jabariyah,Qadariyah,


dan Mu’tazilah. Ahlussunah wal Jamaah berpendapat bahwa segala
sesuatu yang terjadi pada manusia memang telah ditentukan oleh
Allah swt. tetapi manusia juga memilki peran dalam mewujudkan
perbuatannya, karena Alah memberikan kasab pada mereka.
Menurut Ahlussunah wal Jamaah, yang disebut kasab adalah
perbuatn manusia dengan kehendak Allah berjalan beriringan.
DALIL NAQLI

Dalil adalah suatu penjelasan atau keterangan yang

05 dijadikan bukti/alasan suatu kebenaran. Dalil naqli adalah


bukti kebenaran yang berdasarkan pada Al-Qur’an atau
hadis. Berikut dalil naqli qada dan qadar :
1. Q.S. At-Taubah : 51
2. Q.S. Al-Qamar : 49
3. Q.S. An-Nahl : 61
4. Hadis
DALIL NAQLI
1. ‫َّللا َف ْليَتَ َو اك ِل‬
ِ ‫َّللا ُ َل َنا ُه َو َم ْو ََّل َنا ۚ َو َع َلى ا‬
‫ب ا‬ َ َ‫ُق ْل َل ْن ي ُ ِصيبَ َنا إ ِ اَّل َما َكت‬
05 َ ‫ا ْل ُم ْؤ ِم ُن‬
‫ون‬
Artinya: "Katakanlah, sesekali-sekali tidak akan menimpa kami,
melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah
pelindung kami dan hanya kepada Allah orang beriman harus
bertawakal." (QS. At Taubah: 51)

2. ‫ي ٍء َخ َل ْق َناهُ ب ِ َقد ٍَر‬ َ ‫إ ِ انا ُك ال‬


ْ ‫ش‬
Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran." (QS Al Qamar: 49)
DALIL NAQLI
3. ‫اس ب ِ ُظ ْل ِم ِه ْم َما تَ َر َك َع َل ْي َها ِم ْن دَابا ٍة َو َل ِك ْن‬ ‫اخ ُذ ا‬
َ ‫َّللا ُ ال ان‬ ِ ‫َو َل ْو ي ُ َؤ‬
ۖ ‫سا َع ًة‬َ ‫ون‬ َ ‫ستَ ْأ ِخ ُر‬ْ َ‫س ًّمى ۖ َفإِ َذا َجا َء َأ َج ُل ُه ْم ََّل ي‬
َ ‫ي ُ َؤ ِخ ُر ُه ْم إ ِ َلى َأ َج ٍل ُم‬
05 ‫ون‬َ ‫ستَ ْق ِد ُم‬ ْ َ‫َو ََّل ي‬
Artinya: “Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya,
niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari
makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai
kepada waktu yang ditentukan. maka apabila telah tiba waktu (yang
telah ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula
mendahulukannya." (QS An Nahl: 61)
DALIL NAQLI

05 4. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dikatakan


bahwa telah diperintahkan kepada Malaikat Jibril supaya menulis empat
perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya, dan nasib rugi atau
beruntungnya.
Qada dan Qadar dari Segi Waktu

1. At-Taqdiirul ‘Aam (Takdir yang bersifat umum).

06 2.
3.
4.
5.
At-Taqdiirul Basyari (Takdir yang berlaku untuk manusia).
At-Taqdiirul ‘Umri (Takdir yang berlaku bagi usia).
At-Taqdiirus Sanawi (Takdir yang berlaku tahunan).
At-Taqdiirul Yaumi (Takdir yang berlaku harian).
Qada dan Qadar dari Segi Waktu
1. At-Taqdiirul ‘Aam (Takdir yang bersifat umum).
Ialah takdir Rabb untuk seluruh alam, dalam arti Dia
mengetahuinya (dengan ilmu-Nya), mencatatnya,
menghendaki, dan juga menciptakannya.

06 Jenis ini ditunjukkan oleh berbagai dalil, di antaranya firman


Allah Ta’ala:
ِ َّ َ‫َل‬
‫َّللا يَ ِسير‬ ِ ‫اء َو ْاْل َ ْر‬
َ ََ ‫ض ۗ ِإ َّن َذ ِل ََ فِي ِِتَاٍ ِإ َّن َذ ِل‬
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
َ َّ ‫أَلَ ْم ت َ ْعلَ ْم أ َ َّن‬
َّ ‫َّللا يَ ْعلَ ُم َما فِي ال‬
ِ ‫س َم‬

mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?


Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab
(Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat
mudah bagi Allah”. [Al-Hajj/22 : 70]
Qada dan Qadar dari Segi Waktu
2. At-Taqdiirul Basyari (Takdir yang berlaku untuk manusia).
Ialah takdir yang di dalamnya Allah mengambil janji atas semua
manusia bahwa Dia adalah Rabb mereka, dan menjadikan mereka sebagai
saksi atas diri mereka akan hal itu, serta Allah menentukan di dalamnya

06 orang-orang yang berbahagia dan orang-orang yang celaka. Dia berfirman:


‫ش ِه ْدنَا ۛ أَ ْن تَقُولُوا َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِإنَّا ُِنَّا‬
َ‫َ ْن َه َذا غَا ِف ِلين‬ َ
َ ۛ َ‫َلَ أَ ْنفُ ِس ِه ْم أَلَ ْستُ ِب َر ِب ُِ ْم ۖ قَالُوا َبل‬

“Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam


dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
َ ‫ور ِه ْم ذُ ِريَّتَ ُه ْم َوأَ ْش َه َد ُه ْم‬ ُ ‫َو ِإ ْذ أَ َخ َذ َرب ََُّ ِم ْن َب ِني آ َد َم ِم ْن‬
ِ ‫ظ ُه‬

(seraya berfirman), Bukankah Aku ini Rabb-mu. Mereka menjawab, Betul


(Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya kami (Bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb).” [Al-
A’raaf/7 :172]
Qada dan Qadar dari Segi Waktu
3. At-Taqdiirul ‘Umri (Takdir yang berlaku bagi usia).
Ialah segala takdir (ketentuan) yang terjadi pada hamba dalam
kehidupannya hingga akhir ajalnya, dan juga ketetapan tentang
kesengsaraan atau kebahagiaannya.

06 Hal tersebut ditunjukkan oleh hadits ash-Shadiqul Mashduq (Nabi Muhammad


Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dalam Shahiihain dari Ibnu Mas’ud secara
marfu’:
َ ‫ ث ُ َّم يُ ْر‬،ََ ‫ضغَةً ِمثْ َل َذ ِل‬
‫س ُل‬ َ ََ ‫ ث ُ َّم يَ ُِ ْو ُن فِي َذ ِل‬،‫ط ِن أ ُ ِم ِه أَ ْربَ ِعيْنَ يَ ْو ًما‬
ْ ‫ ث ُ َّم يَ ُِ ْو ُن فِ ْي َذ ِل ََ ُم‬،ََ ‫َلَقَةً ِمثْ َل َذ ِل‬ ْ َ‫ِإ َّن أَ َح َد ُِ ْم يُ ْج َم ُع خ َْلقُهُ فِ ْي ب‬
َ ‫ي أَ ْو‬
‫س ِعيْد‬ ٌّ ‫ش ِق‬ َ ‫ َو‬،‫ َوأَ َج ِل ِه‬،‫ٍ ِر ْزقِ ِه‬
َ ‫ َو‬،‫َ َم ِل ِه‬ ُّ ‫ فَيَ ْنفُ ُخ فِ ْي ِه‬، ََُ‫ْال َمل‬
ِ ْ‫ بِ َِت‬،‫ َويُؤْ َم ُر بِأ َ ْربَعِ َِ ِل َمات‬،‫الر ْو َح‬
“Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam
perut ibunya selama mpat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah
seperti itu pula (empat puluh hari), kemudian menjadi segumpal daging
seperti itu pula, kemudian Dia mengutus seorang Malaikat untuk meniupkan
ruh padanya, dan diperintahkan (untuk menulis) dengan empat kalimat:
untuk menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia(nya).”[5]
Qada dan Qadar dari Segi Waktu
4. At-Taqdiirus Sanawi (Takdir yang berlaku tahunan).
Yaitu dalam malam Qadar (Lailatul Qadar) pada setiap tahun. Hal itu
ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala:
‫فِي َها يُ ْف َر ُق ُِ ُّل أَ ْمر َح ِِيم‬
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” [Ad-
Dukhaan/44 : 4]

06 Dan dalam firman-Nya:


‫طلَعِ ْالفَ ْج ِر‬
ْ ‫ي َحت َّ َم‬ َ ‫س ََلم ِه‬ ُّ ‫تَن ََّز ُل ْال َم ََلئِ َِةُ َو‬
َ ‫الرو ُح فِي َها بِإِ ْذ ِن َربِ ِه ْم ِم ْن ُِ ِل أَ ْمر‬
“Pada malam itu turun para Malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin
Rabb-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar.” [Al-Qadr/97 : 4-5]

Disebutkan, bahwa pada malam tersebut ditulis apa yang akan terjadi dalam
setahun (ke depan,-ed.) mengenai kematian, kehidupan, kemuliaan dan
kehinaan, juga rizki dan hujan, hingga (mengenai siapakah) orang-orang
yang (akan) berhaji. Dikatakan (pada takdir itu), fulan akan berhaji dan fulan
akan berhaji.
Qada dan Qadar dari Segi Waktu
5. At-Taqdiirul Yaumi (Takdir yang berlaku harian)

Dalilnya ialah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala


‫ُِ َّل يَ ْوم ُه َو فِي شَأْن‬

06 “Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” [Ar-Rahmaan/55 : 29]


Disebutkan mengenai tafsir ayat tersebut: Kesibukan-Nya ialah memuliakan
dan menghinakan, meninggikan dan merendahkan (derajat), memberi dan
menghalangi, menjadikan kaya dan fakir, membuat tertawa dan menangis,
mematikan dan menghidupkan, dan seterusnya. [7]
MACAM TAKDIR
1. Takdir Muallaq
Suatu ketetapan yang sebenarnya sudah ada sejak zaman Azali jauh di waktu lampau.
Namun dalam kenyataan di kehidupan takdir ini dapat menyesuaikan dikarenakan oleh sebab
perbuatan manusia itu sendiri.

07 Hukum sebab akibat, tentang bagaimana keras manusia berdoa dan berusaha akan
menentukan. Kegagalan menjadi tidak akan pernah terjadi jika manusia itu tekun dan
bersungguh-sungguh dalam usaha dan berdoa.
Takdir muallaq ini dapat dicontohkan, kemiskinan yang tidak akan terjadi pada orang
yang hemat dan rajin bekerja. Nilai jelek tidak didapatkan oleh siswa yang memperhatikan dan
belajar dengan giat.
2. Takdir Mubram
Takdir mubram yaitu takdir yang merupakan suatu ketetapan dan menjadi kepastian tidak
dapat ditawar,Banyak yang menyebutkan bahwa kematian, kelahiran, dan jodoh adalah bagian dari
takdir mubram. Namun sebenarnya tidak hanya itu. Semua ketetapan pasti menjadi takdir
mubram. Termasuk didalamnya adalah tentang kiamat, tentang siapa orang tua dan
dimana dilahirkan.
Hal-hal semacam itu tidak akan pernah dapat dirubah oleh manusia. Bahkan dengan
menggunakan kepintaran dan teknologi apapun. Ketetapan Allah SWT tersebut akan tetap terjadi.
CONTOH TAKDIR MUBRAM DAN MU’ALLAQ
Contoh Takdir Mubram
1. Datangnya hari kiamat
2. Jenis kelamin bayi yang baru lahir

07 3. Kematian seseorang
4. Jodoh
5. Usia seseorang

Contoh Takdir Mu’allaq


1. Untuk menjadi pandai, kita harus belajar dengan tekun dan sungguh-
sungguh.
2. Untuk menjadi kaya, kita harus rajin bekerja dan berusaha dengan
sungguh-sungguh.
3. Untuk menjadi sehat, kita harus sungguh-sungguh menjaga kebersihan
secara menyeluruh.
KAITAN BERIMAN KEPADA QADA
DAN QADAR

1. Sikap optimis

08 Keyakinan terhadap Qadha dan Qadar dapat


menumbuhkan sikap yang optimis tidak mudah putus asa.
Karena ia yakin walau sering gagal, pasti suatu saat akan
berhasil sehingga tidak akan berputus asa. Firman Allah SWT
:
Artinya : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)
KAITAN BERIMAN KEPADA QADA
DAN QADAR

2. Ikhtiar

08 Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati


dalam menggapai cita-cita dan tujuan.
Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Anbiyaa’/21:90 artinya : “sungguh
mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan)
perbuatan-perbuatan baik”.
Dalam Q.S. al-Mukminuun/23:60, Allah Swt. berfirman : “mereka
itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah
orang-orang yang segera memperolehnya”.
KAITAN BERIMAN KEPADA QADA
DAN QADAR
3. Doa

Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang meyakininya. Hal ini
karena doa merupakan bagian dari motivasi intrinsik.

08 Firman Allah Swt. : “aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia berdoa
kepada-Ku, …: (Q.S. al-Baqarah/2:186).

4. Tawakal
Tawakal (berserah diri) kepada Allah SWT akan tumbuh pada diri seseorang jika ia meyakini
bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah. Allah Maha bijaksana sehingga menurut keyakinannya
Allah tidak mungkin menyengsarakannya. Allah sumber kebaikan sehingga tidak mungkin Allah
menghendaki hamba-Nya kepada keburukan.

Firman Allah SWT :


Artinya : “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu. Tidak ada satu
binatang melata pun, melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di
atas jalan yang lurus.” (QS. Hud : 56).
HIKMAH IMAN KEPADA QADA DAN
QADAR
1. Mampu menjadi pribadi yang optimis dengan melakukan doa dan ikhtiar serta tawakal.
2. Kita tidak akan memiliki prasangka buruk, baik kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya.
3. Menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan tentu memiliki hikmah tersendiri,
di antaranya untuk saling mengenal dan bekerja sama.

09
4. Dapat menyadari bahwa segala yang diciptakan dan yang terjadi di dunia ini tidak pernah
luput dari kekuasaan Allah swt. Oleh karena itu, manusia tidak pantas untuk berperilaku
sombong.
5. Manusia berhak memilih untuk melakukan sesuatu. Dengan kesadaran itu, maka
konsekuensi yang akan diterima di akhirat kelak baik berupa ganjaran surga dan neraka
menjadi niscaya bagi setiap manusia.
6. Allah tidak pernah menjadikan sesuatu dengan sia-sia. Oleh karena itu, manusia tinggal
mempergunakan karunia tersebut dengan sebaik-baiknya.
7. Keberhasilan atau kesuksesan bukan sebuah khayalan karena bila kita mau berusaha, Allah
pasti telah membuka jalan-Nya.
8. Menjadi pribadi yang tidak pernah berputus asa dan lupa diri apabila menghadapi sesuatu,
baik kesenangan maupun kesedihan.
PERILAKU CERMINAN IMAN KEPADA
QADA DAN QADAR
1. Yakin terhadap qada dan qadar dari Allah karena pada hakikatnya qada dan qadar tersebut
sangat logis (masuk akal). Apabila kita sulit memahaminya, maka hal tersebut berarti bahwa

10
kita sendiri yang belum memiliki pemahaman secara menyeluruh mengenai hal tersebut.
2. Pemahaman yang menyeluruh mengenai qada dan qadar akan melahirkan pribadi yang mau
bekerja keras dalam meraih sesuatu.
3. Allah tidak akan menyalami hukum-Nya (sunatullah) sehingga manusia harus yakin akan
kekuasaan-Nya atas hidup dan kehidupan manusia.
4. Kita tidak boleh sombong apabila kita berhasil meraih sesuatu karena semua itu tidak
semata-mata atas usaha kita sendiri.
5. Tidak boleh putus asa karena senantiasa husnuzan pada keadilan Allah.
6. Mampu menyusun strategi, khususnya dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dun
efisien.
7. Bersyukur apabila memperoleh rezeki apa pun bentuknya dan senantiasa bersabar apabila
mendapatkan ujian atau musibah.
KESIMPULAN

Qadha’ adalah merupakan realisasi atau pelaksanaan dari rencana Allah


yang telah disusun, dan qadar merupakan rencana atau ketentuan yang Allah susun

11
untuk direalisasikan kepada kehidupan nyata ini. Oleh karena itu, banyak sekali
perbedaan pendapat mengenai kebebasan manusia. Manusia memiliiki kebebasan
dalam bertindak, namun dalam setiap tindakannya Allah memberikan aturan
tersendiri, yang memberikan batasan disetiap tindakan yang dilakukan oleh manusia.
Manusia memiliki kewajiban untuk berusaha (ikhtiar), do’a, dan kemudian akhirnya
mereka bertawakkal kepada Allah swt., dan hasilnya ini merupakan takdir dari allah
SWT. Dengan kita mempercayai atau beriman kepada Qadha’ dan Qadar maka kita
akan memiliki ketenangan dalam menjalani hidup ini dan mengurangi sifat kufur atas
nikmat Allah SWT.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Termasuk dalam apakah orang yang tidak percaya kepada takdir?

Orang yang tidak beriman. Karena Iman kepada takdir (qadha dan qadar)
merupakan rukun Iman ke-6.

2. Mengapa tidak semua doa yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah?

12 Alasan mengapa do'a tdk dikabulkan , karena kebodohan mereka


tentang syarat-syarat doa, apabila tidak terpenuhi salah satu syarat tersebut, maka
doa tersebut tidak dikabulkan. Termasuk ketika melakukan Perbuatan Maksiat Dan
Dosa

beberapa penyebab do'a tdk terkabulkan


1) Makanan, Minuman Dan Pakaiannya Berasal Dari Harta Haram
2) Isi Doanya Berupa Dosa Dan Pemutusan Hubungan Silaturahim
3) Berdoa Dengan Tergesa-Gesa
4) Tidak Yakin Doanya Dikabulkan Dan Tidak Bersungguh-Sungguh Dalam Berdoa

do'a tdk dikabulkan juga bisa jadi sebagai ujian dari Allah , apakah kita akan tetap
ber'doa dan berusaha dg ikhlas krn Allah atau justru sebaliknya.
Pertanyaan dan Jawaban

4. Apakah kehendak Allah menjadi sebab manusia menyimpang dari


peraturan/norma-norma?
Keyakinan bahwa seorang hamba itu memiliki ketidakterkaitan
dengan takdir, dalam amal perbuatannya baik maupun buruk. Semua

12 perbuatan itu tidaklah atas kehendak Allah, namun kehendak si hamba


sendiri. Allah yang Maha suci sungguh tidak mungkin kekuasaannya itu
ditembus oleh sesuatu tanpa kehendak-Nya. Sungguh Maha Suci Allah
dari semua itu.

5. Bagaimana pendapatmu tentang pelaku maksiat yang berdalih bahwa


kemaksiatannya karena takdir Allah?
5. Bagaimana pendapatmu tentang pelaku maksiat yang berdalih bahwa
kemaksiatannya karena takdir Allah?

Keyakinan bahwa seorang hamba itu memiliki ketidakterkaitan


dengan takdir, dalam amal perbuatannya baik maupun buruk. Semua perbuatan
itu tidaklah atas kehendak Allah, namun kehendak si hamba sendiri. Allah yang
Maha suci sungguh tidak mungkin kekuasaannya itu ditembus oleh sesuatu
tanpa kehendak-Nya. Sungguh Maha Suci Allah dari semua itu.
6. Sebutkan tanda-tanda keimanan kepada Qada dan Qadar
Yakin dengan ada ketetapan yang bisa diubah dan ada pula yang tidak
bisa diubah,selalu berikhtiar, menyempurnakan ikhtiar dengan doa,pandai
bersyukur dan bersabar, jiwanya tenang dan tidak sombong dengan kelebihan
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai