Anda di halaman 1dari 2

Hindari Toxic People

Apa sih toxic people ? Toxic people alias orang-orang yang “beracun” adalah jenis pribadi
yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional.
Kita harus berhati-hati tetap sadar diri dan selalu waspada dengan yang namanya toxic
people. Salah satu kriteria toxic people biasanya hidup dengan susah bahagia. Hidupnya
selalu dibayang-bayangkan rasa tidak puas, sering mengeluh dan merasa resah dengan
keadaannya. Mungkin dari kalian yang membaca ini pernah berada di fase atau lingkungan
yang penuh dengan toxic people alias teman, sahabat, pacar, sekalipun keluarga yang
“beracun”. Toxic people tidak hanya ditemukan di kehidupan nyata tetapi, banyak juga
ditemukan di sosial media yang sekarang menjadi salah satu media bersosialisasi satu
sama lain yang sering digunakan.

Untuk mengetahui dan menghidari seseorang yang termasuk dalam kriteria toxic people
ialah : Pertama, biasanya tujuan dari toxic people adalah untuk membuat orang yang dia
tuju melakukan apa yang mereka inginkan. Semuanya harus tentang mereka dan
melupakan apa yang kamu inginkan. Karena, berhubungan dengan toxic people tidak akan
pernah mencapai kesetaraan atau mencapai keinginan bersama. Mereka hanya
menginginkan kehendaknya sendiri tidak memikirkan perasaan seseorang, terlalu egois dan
mempedulikan dirinya sendiri. Setiap hubungan yang baik harus didasarkan pada
keseimbangan, mendengarkan dan didengarkan. Tetapi Toxic people hanya akan
memberikan sesuatu untuk mendapatkan lebih banyak hal, Yang tetap hanya untuk dirinya
sendiri. Hal ini membuat para toxic people sangat senang menginterupsi cerita orang lain
dan mengubah topik pembicaraan menjadi segala tentang dirinya atau menambah-
nambahkan cerita hanya untuk membuat orang terkesan dengannya. Kedua, toxic people
sangat tidak memiliki empati atau bersimpati kepada orang. Kita jangan sesekali
mengharapkan orang yang “beracun” untuk sepenuhnya memahami diri kita. Mereka ialah
salah satu ciri orang yang tidak bisa mengerti dan memahami kondisi orang lain. Misalnya
kita curhat atau menceritakan permasalahan tentang kita kepadanya hanya untuk
mendapatkan solusi darinya. Tetapi toxic people bukannya mendukung, menghibur atau
memberikan solusi untuk permasalahan kita, justru mereka tidak peduli dan acuh kepada
kita dan sibuk menyudutkan, menyalahkan balik kepada kita. Ketiga, toxic people lebih
merendahkan dan suka meremehkan orang-orang yang mereka lihat berhasil, sukses
mendapatkan sesuatu yang lebih darinya. Mereka suka sekali menyangkal dan membuat
kita kesal karena mereka tidak suka melihat kita jauh lebih baik darinya. Intinya, toxic people
tidak senang melihat keberhasilan seseorang dibanding dirinya bahkan mereka bisa
menjatuhkan kita didepan orang banyak sekalipun. Terakhir, kebiasaan toxic people tidak
mau mengakui kesalahan yang mereka buat dan tidak ingin meminta maaf atas kesalahan
mereka.

Hubungan dengan toxic people ini, tidak layak kita pertahankan. Dari seorang psikolog di
Western New York Developmental Disabilities State Operations and Offices (DDSO)
Rebecca Aquilina Bala mengatakan, “Ketika sempat berpikir bahwa individu beracun itu
melelahkan, kita perlu mengambil langkah mundur yang besar”. Dan lebih lanjut Rebecca
mengatakan bahwa berpisah dengan teman atau toxic people sebenanya penting bagi
kesehatan mental emosional dan fisik kita. Saat kita menjalin hubungan dengan toxic
people, kita bisa saja mengalami stres yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Kita mungkin merasa mudah tersinggung, lesu, atau berakhir pada sakit kepala kronis,
bahkan nyeri dada.

Dan untuk menghidari dan mengatasi toxic people yang paling efektif itu beri batasan
terhadapnya. Selalu tenang dan tetap rasional dalam menghadapinya dan mungkin menurut
kalian mereka telah berlebihan, kita juga bisa memutuskan hubungan dengannya. Terlebih
menjauhi atau memilih untuk tetap berhati-hati dengan toxic people, dan lebih baik lagi jika
kita bisa dikelilingi dengan orang-orang yang dapat memberikan energi positif. Kita jangan
takut untuk menetapkan batsan ketat atau mengakhiri hubungan pertemanan tersebut.
Karena hal itu akan sangat menyelamatkan kesehatan mental dan fisik kita. Di samping itu
juga, kita bisa mencurahkan perhatian kepada orang-orang yang pantas mendapatkannya.
(Desi Intan Mutira)

Biodata Penulis

Nama : Desi Intan Mutiara


TTL : Sekayu, 1 Desember 1999
Alamat : Jl. Sukabangun 1 Palembang
Profesi : Mahasiswi
Instansi : Universitas Sriwijaya
Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai