Anda di halaman 1dari 146

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa. Sholawat dan salam sejahtera
kepada baginda Nabi terakhir, yang tiada Nabi sesudahnya.
Nabi saw bersabda :



.(1)"

Barang siapa yang menerapkan kebiasaan yang baik dalam Islam maka
baginya pahala dan pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi
sedikitpun pahalanya. (HR. Muslim)
Menjadi suatu kenikmatan yang besar bagi kami mendapatkan
kesempatan untuk menyiapkan bekal akhirat kami, yaitu kesempatan
untuk berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan untuk berkontribusi dalam
perbaikan karakter dan moral mahasiswa.

... Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia
baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah
seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati. (HR. Bukhori dan
Muslim)
Buku ini mengarahkan tutor dalam persiapan, petunjuk dalam FGD, dan
materi-materi FGD yang hendak disampaikan. Buku ini merupakan
perangkat utama bagi para tutor untuk menjalankan FGD.
Semoga buku ini bermanfaat bagi kami dan juga banyak orang disekitar.
Departemen Learning Center Lembaga Dakwah Kampus UNJ

(1) .2060/4 2674 704/2 1017


1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... 1


Daftar Isi .............................................................................................................. 2
Tujuan Khusus FGD ........................................................................................ 4
Petunjuk Teknis FGD ...................................................................................... 4
Kriteria Tutor ..................................................................................................... 5
Seni Membina Hubungan ................................................................................. 7
Kiat Jitu Menjadi Tutor Produktif dan Dinamis ........................................ 11
Biodata Tutor ..................................................................................................... 14
Biodata Mentee ................................................................................................... 15
Evaluasi Perkembangan FGD ........................................................................ 17

Materi FGD
FGD Itu Penting ............................................................................................. 18
Motivasi Muslim Prestatif ............................................................................ 24
Allah In My Heart .......................................................................................... 26
Alquran dan Ilmu Pengetahuan ................................................................. 34
Meneladani Akhlak Rasulullah .................................................................... 40
Effective Planning ........................................................................................... 46
Untungnya Sholat ........................................................................................... 59
Mahasiswa dan Perubahan ............................................................................ 62
Karya Ilmiah ..................................................................................................... 76
Personal Excellent .......................................................................................... 80
Komunikasi Efektif ......................................................................................... 82
Muslim Brotherhood ...................................................................................... 89
Ikhlash ............................................................................................................... 95
Allah is The One ...................................................................................... 98
Syirik No Way ................................................................................................. 101
Allah Always Watches Us !! ................................................................... 106
Mulutmu Harimaumu .................................................................................... 108
Belajar Selezat Coklat .................................................................................... 114
Seni Bergaul ..................................................................................................... 116

2
Berbakti pada Kedua Orangtua .............................................................. 121
Who Am I ................................................................................................ 130
Controll Your Eyes ................................................................................. 133
Bacaan Ahli Syurga ................................................................................. 137
Perang Pemikiran .................................................................................... 143

3
TUJUAN KHUSUS FGD

Diharapkan peserta FGD:


1. Menjadi pribadi yang berkarakter terbaik dan berakhlaq mulia

2. Memiliki semangat untuk memperbaiki diri dan orang lain


3. Mampu mengembangkan potensi diri
4. Melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran dan kecintaan

5. Bersimpati bahkan berpartisipasi dalam perbaikan masalah


bangsa

PETUNJUK TEKNIS FGD

Frekuensi : Setiap pekan satu kali


Waktu : Kesepakatan antara tutor dengan mentee
Tempat : Di masjid dan mushalla kampus atau tempat kondusif lainnya
Materi : Terlampir

Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Studi kasus
4. Menyimak cerita, lagu, drama, film
5. Simulasi dan game
6. Dan lain lain

4
KRITERIA TUTOR

1. Tutor adalah mahasiswa UNJ yang telah mengikuti pelatihan


CLEAN
2. Kompetensi Tutor

a. Kompetensi akademis, yakni kemampuan dan keterampilan yang


bersifat akademis, menyangkut pengetahuan dan pemahaman
dasar-dasar ilmu keislaman. Dasar-dasar ilmu keislaman adalah
pengetahuan, pemahaman, dan pengamalan aqidah, syariat, dan
akhlak. Secara rinci kompetensi akademik meliputi:
Pemahaman tentang kaidah-kaidah yang ada dalam lingkup
aqidah Islamiah dan menampilkannya dalam berpikir dan
bertindak.
Pemahaman dan pengamalan kaidah-kaidah, dalil-dalil, dan
tata cara peribadatan, khususnya salat, puasa, zakat, dan haji
serta kebermaknaannya dalam kehidupan sosial.
Menampilkan sikap dan perilaku yang menggambarkan akhlak
mulia dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia, dan
dengan alam lingkungannya.

b. Kompetensi pedagogis, yakni kompetensi yang berkaitan dengan


pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pembelajaran dalam
bentuk penguasaan komunikasi edukatif, penciptaan suasana
pendidikan yang melahirkan penghayatan terhadap nilai-nilai
agama secara mendalam sehingga dapat melahirkan kesadaran
diri dan mendorong lahirnya perilaku (akhlak) yang baik. Secara
rinci kompetensi pedagogis mencakup:
Kemampuan berkomunikasi dan mengkomunikasikan dan
menanamkan nilai-nilai Islam kepada peserta.
Kemampuan menciptakan suasana atau iklim yang mendukung
terhayatinya nilai-nilai Islam oleh peserta.
Kemampuan menata situasi pendidikan yang mampu
memberikan kesadaran diri peserta terhadap tujuan dan tugas
hidupnya sebagai abdullah dan khalifatullah.

5
c. Kompetensi sosial/ kepribadian meliputi keterampilan dalam
berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya serta kesadaran
untuk menampilkan citra dirinya sebagai muslim dalam ucapan
maupun perbuatan. Kompetensi ini mencakup kepandaian dan
sikap:
Bergaul, yakni kemampuan untuk menempatkan diri dalam
interaksi sosial sebagai kemampuan awal untuk memberikan
pengaruh kepada orang lain.
Tawadhu, yaitu sikap rendah hati dan menghormati orang
lain, tidak sombong dan egois.
Perhatian dan bersahabat, yakni sikap selalu memberikan
perhatian pada orang lain, dan selalu mengembangkan
persahabatan dengan siapa saja.
Kasih sayang, yakni sikap senang menebarkan kasih sayang
kepada setiap orang yang dijumpainya sehingga menarik
orang lain untuk mendekatinya.

6
SENI MEMBINA HUBUNGAN

Mengendalikan tindakan orang lain :

Pakailah sikap yang anda inginkan untuk diperlihatkan oleh orang lain.
Jika anda ingin orang lain memperlihatkan sikap antusias, berarti anda
hams mengenakan sikap antusias. Karena ANTUSIASME ITU
MENULAR!! Bahkan lebih mudah menular dibandingkan flu.

Kalau anda yakin terhadap diri sendiri, dan bertindak seolah-olah anda
yakin terhadap diri sendiri, orang lain akan yakin terhadap diri anda. Oleh
karena itu masukanlah daya pesona dalam kepribadian anda, sebagai
berikut:

1) perhatikan cara berjalan anda, tindakan fisik anda menyatakan


sikap mental anda;
2) jadikan jabat tangan anda mantap dan akrab, beri sedikit remasan;
3) tenangkan nada suara anda;
4) gunakan tombol ajaib: SENYUMAAAN!

Jadi, mulai sekarang, untuk menjadi komunikator efektif, kembangkanlah


sikap dan cara yang antusias dan penuh keyakinan. Berbicaralah dengan
jelas! Perhatikan postur tubuh anda! Tegakkan kepala anda! Berjalanlah
dengan langkah penuh keyakinan seolah-olah anda harus pergi ke sebuah
tempat yang sangat penting.

Menciptakan kesan yang baik: Sebelum bicara, tanyakan pada diri anda
sendiri; "apa yang saya inginkan dari pembicaraan ini? Suasana hati apa
yang harus muncul?"

Dunia membentuk pendapatnya tentang kita terutama dari pendapat kita


tentang diri sendiri. Ingat! Setiap kita menghakimi sesuatu, kita member
sinyal kepada orang lain untuk menghakimi diri kita. Jangan mengkritik
pesaing. Orang tidak saja menyukai pembicaraan negativ, tetapi dengan
mengkritik anda telah menyiapkan panggung, situasi, dan suasana
negativ. Ajukan pertanyaan yang memancing jawaban positif.

Mengkritik orang tanpa menyakiti hatinya :


7
Pandanglah kritik dengan cara pandang baru:
1) kritik harus disampaikan secara pribadi;
2) awalilah kritik dengan kata-kata manis atau pujian;
3) buatlah kritik itu impersonal, kritik lah perbuatannya, bukan orangnya;
4) berikan jawaban dan solusinya;
5) mintalah kerjasama, jangan menuntutnya;
6) satu kritik untuk sau pelanggaran;
7) selesaikan dengan cara bersahabat.

Menarik orang lain dengan "triple A" :

Acceptance (penerimaan). Dengan menyukai orang lain apa adanya, anda


memberinya kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri.

Approval (persetujuan). Menerima orang lain walaupun bersalah dan kita


masih mau bersahabat dengannya. Hal ini memberi arti positif karena ia
lebih dari sekedar menoleransi kesalahan.

Appreciation (apresiasi). Apresiasi berarti menangkat nilai. Berhentilah


dan renungkanlah betapa berharganya orang lain bagi diri anda!!!

Belajar berkomunikasi secara efektif :


Berhentilah berusaha menjadi sempurna!!
Obrolan tidak harus berupa pembicaraan cerdas.
Panaskan pokok pembicaraan anda!
Buatlah orang lain berbicara tentang diri mereka.
Ajukan pertanyaan yang membangkitkan minat orang lain.
Berbicaralah tentang diri sendiri bila diundang dan diminta.
Gunakan pembicaraan yang menyenangkan!
Duduk yang tenang, dan tuliskan sebuah surat untuk diri anda
sendiri.
Lawanlah godaan dengan mengusik dan menyindir.

Seni mendengarkan orang lain :


1. Pandanglah orang yang sedang berbicara.
2. Tunjukkan minat yang mendalam.
3. Condongkan badan anda.
8
4. Ajukan pertanyaan.
5. Jangan menyela; mintalah orang lain berbicara lebih banyak.
6. Tetaplah pada topik si pembicara.
7. Gunakan kata-kata si pembicara untuk menyampaikan maksud
anda.

Pentingnya membuat orang lain merasa penting!!

Cara membuat orang lain merasa penting :


1. Berpikirlah bahwa orang lain penting.
2. Perhatikan orang lain dengan seksama.
3. Jangan bersaing dengan orang lain; cara terefektif untuk memberi
kesan baik pada orang lain adalah memberi tahu mereka bahwa
anda terkesan pada mereka.
4. Jangan berusaha memenangkan semua pertentangan kecil!

Membuat orang sependapat :

Respon alamiyah terhadap orang yang berbeda keinginan atau pendapat


dengan kita adalah berdebat! Kita harus belajar membuat respon alamiah
kita menjadi persuasi! Satu-satunya cara untuk memenangkan perdebatan
adalah membuat orang lain mengubah pikiran mereka. Ajak mereka
mempertimbangkan mana yang lebih penting; masalahnya atau cara
melihat masalah? Tekanan rendah adalah rahasianya! Bergaul sejalan
dengan qodrat ego manusia. Ketika kita menjual ide, kita harus menjadi
menarik bagi pikiran bawah sadar orang lain. Berusahalah menyelipkan
ide anda ke dalam alam bawah sadar seseorang dengan cara yang tidak
diketahuinya. Anda akan berhasil memenangkan perdebatan apabila
menyelipkan ide melewati ego dan alam bawah sadar orang lain. Aturan
main dalam memenangkan perdebatan :

1. Biarkan orang lain menyatakan pendapat mereka.


2. Tunggulah sejenak sebelum anda menjawab.
3. Jangan bersikeras untuk jawaban 100 %.
4. Ungkapkan persoalan nada dengan tenang dan akurat.
5. Berbicaralah melalui pihak ketiga.

9
6. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk menyelamatkan
muka; anggap mereka tidak mempunyai semua fakta; "saya juga
sama. Hingga saya mendapatkan informasi yang mengubah cara
pandang saya.

Memberi pujian

PUJIAN MELEPASKAN ENERGI!!! Pujian yang tulus memberi kita


energi dan hidup baru. Aspek penting dalam memberi pujian :
1. Harus tulus dan wajar, pujian yang berlebihan akan mudah
ketahuan dan tidak ada gunanya. Selalu ada yang layak dipuji jika
anda mencarinya. Jauh lebih baik memuji seseorang terhadap
sesuatu yang kecil dan berarti, daripada yang besar tetapi tidak
berarti.
2. Pujilah perbuatan atau sifatnya, bukan orangnya. Bila anda
memuji perbuatan atau sifat, pujian anda spesiflk dan lebih tulus.
Orang tahu dengan pasti hal-hal apa yang ada dalam dirinya yang
memang pantas dipuji.
3. Bermurah hatilah dengan kata-kata dan muka manis.

Aturan main mengucapkan terimakasih :


1. Ucapan terimakasih hams tulus!
2. Jangan bergumam: ucapkan dengan jelas.
3. Ucapkan terimakasih dengan menyebut nama.
4. Pandanglah orang yang anda beri ucapan terimakasih.
5. Berusahalah untuk selalu berterimakasih.
6. Ucapkan terimakasih ketika orang merasa paling tidak
memerlukan kata iru.

10
KIAT JITU MENJADI TUTOR PRODUKTIF DAN DINAMIS

Yang sangat penting untuk dilakukan!

1. Siapkan diri kita. Mulailah dengan niat yang ikhlas. Usahakan untuk
mengembalikan semua urusan kepada Allah. Dia-Iah yang memiliki
segalanya. Untuk Allah saja-lah apa yang kita lakukan di program
FGD ini. Tidak ada yang lain. Sehingga hanya kepada Allah kita
penuh harap dan takut. Cobalah motivasikan diri kita dengan janji
Allah bahwa ketika kita bisa menjadi jalan hidayah bagi orang lain
maka bumi langit dan seluruh isinya, belum sebanding dengan apa
yang kita lakukan! itu pun jika hanya satu orang, lalu bagaimana
jadinya jika semua mentee yang kita bina menjadi soleh semua?
Subhanallah, bukan? Namun, jika pun masih ada celah-celah yang
membuat niat kita terkotori, cobalah istighfar dengan hati dan up-
grade kembali niatan kita dengan banyak-banyak meminta nasihat
kepada orang-orang saleh dan melangkah lebih dekat kepada Allah
SWT.
2. Do'a. Ketika kita yakin dengan kekuatan do'a, maka apapun akan
menjadi sesuatu yang dahsyat. Jadi kita hams mulai membiasakan
diri untuk senantiasa mendo'akan mentee dalam setiap selesai salat
kita (selain mendo'akan orang tua dan muslim secara global).
Do'akan agar mentee mudah menerima materi yang kita sampaikan,
do'akan agar mentee (adik-adik tercinta kita) menjadi orang-orang
yang soleh, do'akan agar mentee mencintai forum-forum keislaman
semacam FGD FGD ini, do'akan agar besok kita bisa nadir dengan
semangat, do'akan agar besok kita bisa tampil maksimal, do'akan
agar terjalin cinta di antara kita dan mentee karena Allah, berdo'a,
berdo'a, dan terus berdo'a sebanyakbanyaknya. Sungguh, Allah tidak
akan pemah bosan mendengar do'a-do'a kita, apalagi do'anya positif
semacam ini. Allah pasti akan senang dan jika do'a dilakukan dengan
ihsan Insya Allah akan dikabulkan. Do'a juga tidak hanya dilakukan
di awal saja, tetapi juga di akhir pertemuan sebagai "pengikat".
Mudah-mudahan do'a ini memang menjadi kekuatan terdahsyat yang
bisa kita berikan karena Allah.

11
3. Siapkan ruhiyah kita. Cobalah mengisi hari-hari kita dengan
memperbanyak salat malam, tilawah, membaca referensi pembangun
jiwa, dan sebagainya. Tahukah kita bahwa kekuatan ruhiyah mampu
membangkitkan semangat orang lain? Contohnya saja, bagaimana
ketika Syaikh Ahmad Yasin berbicara di depan banyak orang, beliau
tidak memiliki kemampuan public speaking yang menggelegar-
gelegar, tetapi dengan kekuatan ruhiyah yang tinggi, beliau mampu
memberikan motivasi dan semangat jihad kepada saudarasaudaranya.
Jadi, walaupun kemampuan komunikasi itu penting, dampaknya
mungkin hanya sementara jika tidak dibarengi dengan kekuatan
ruhiyah/spiritual yang tinggi. Hal ini sering terjadi kan? Ketika
beberapa orang tampak memukau dalam berpidato, tetapi efek
setelah kurang begitu diminati.
4. Siapkan amunisi dengan banyak-banyak membaca referensi untuk
materi halaqah yang akan kita berikan. Ya.., walaupun mungkin kita
sudah cukup mengerti dengan materi tersebut, tidak ada salahnya
mengulang untuk sekedar meng-upgrade pengetahuan. Buatlah kisi-
kisi materi yang sistematis, sehingga dalam penyampaian materi
tidak membosankan atau ngaler-ngidul ten paruguh (tidak jelas
arahnya). Minimal meng-upgrade materi satu malam sebelum
pelaksanaan FGD. Cukup alokasikan waktu beberapa menit untuk
persiapan ini. Gampang, kan?
5. Ketika akan mengisi FGD, perhatikan penampilan kita, mulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki (untuk ikhwan), ujung jilbab sampai
ujung kaos kaki (untuk akhwat). Bersihkan segala kotoran yang
menempel di tubuh kita, baik itu kotoran fisik mapun kotoran non-
fisik. Jangan sampai penampilan kita menjadi penghambat jalan
dakwah kita dalam mengisi FGD. Tidak perlu berlebihan, bahkan
sederhana lebih diutamakan.
6. Berikan perhatian yang positif kepada setiap mentee. Jadi jangan
sampai kita tidak bisa mengenal dan menghapal mereka lebih dari
satu pekan! Ini sangat penting untuk dilakukan, karena orang akan
merasa diperhatikan ketika kita mengenal dan mengetahui mereka,
bukan hanya nama saja, bisa jadi hobi, alamat, tanggal lahir,
makanan kesukaan, dan seterusnya, perlu juga kita ketahui.
12
7. Jika memungkinkan, cobalah untuk membuat program sms dengan
mentee. Tidak perlu formal, bahkan jangan sampai terlalu formal,
sms ringan lebih baik. Misalnya, bertanya mengenai kabar mentee,
memberikan semangat ketika UTS atau UAS, memberikan informasi
yang berguna dan dibutuhkan oleh mentee, dan sebagainya. Cobalah
untuk bisa menjadi penyalur semangat mereka dengan sms ini. Ada
kalanya beberapa mentee merasa enggan bertanya kepada kita dalam
sebuah pertemuan halaqah, di sini kita harus cerdas, berikanlah
nomor kontak kita sambil berkata, "kalau ada masalah, apapun, sms
atau telepon saja ke nomor ini. Insya Allah kalau ada pulsa akan saya
balas. Dan kalau gak punya pun akan saya usahakan balas..., ngutang
sms ke teman misalnya, hehe.. ."hal ini terbukti efektif, karena
dialami sendiri oleh beberapa orang yang telah melakukannya
(beberapa tutor yang baik hati dan dermawan terhadap pulsa mereka,
semoga Allah mengganti pulsa yang dikeluarkan dengan cinta dan
surga-Nya. Aamiin)
8. Jangan segan-segan untuk silaturahim kepada mentee. Jadi,
alokasikan waktu kita untuk menyapa dan mengobrol dimanapun
kita bertemu dengan mereka (misal; di masjid ketika ba'da salat,
ketika bertemu dalam perjalanan, dan sebagainya), tapi tentunya
dalam momen yang tepat. Sekalikali ajaklah mereka main ke tempat
kita untuk sekedar akrabisasi.
9. Sering-seringlah mengevaluasi apa yang telah kita lakukan ketika
mengisi FGD. Sudah sebaik apa ikhtiar yang kita lakukan. jadikan
hal ini sebagai pemacu bagi kita untuk bisa lebih baik lagi di
pertemuan berikutnya.

Tentunya semua ini adalah ikhtiar yang kita lakukan. Selanjutnya,


serahkan segala kepada Allah untuk memberikan yang terbaik atas apa
yang telali kita lakukan, mudah-mudahan kemuliaan di sisi Allah dapat
kita nuh dengan terus istiqomah menjadi tutor.
Aamiin. Wallahu alam bis-shawab.

13
BIODATA TUTOR

Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Prodi/Jurusan/Angkatan :
Alamat :
Nomor Telepon/ HP :
E-Mail :

Hobbi dan kesukaan :


Riwayat Pendidikan :

Riwayat Organisasi :

Motto hidup :

Tanda tangan

( )

14
BIODATA MENTEE

Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :

15
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Program Studi/Jurusan/Angkatan :
No. Kontak :
Alamat :

16
EVALUASI PERKEMBANGAN FGD
Hari / Tgl : LAPORAN PEKANAN
FAKULTAS TUTOR HADIR/TDK
TEMPAT LIQO'AT JUMLAH ANGT
WAKTU (WIB) JUMLAH YG HADIR
AGENDA ACARA
NO ACARA KETERANGAN
1 IFTITAH MC:
2 TILAWAH / TAHFIDZ S.D HAL/SURAT & AYAT:
3 KULTUM
4 INFAQ Rp.
5 TALAQQI MADAH
6 TATSQIF / TAUSHIYAH TEMA: OLEH:
7 TA'LIMAT (Khusus)

8 RENCANA MENDATANG

MUTABA'AH/EVALUASI INDIVIDU
KODE PESERTA Rerata
NO AKTIVITAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WASAIL TARBAWIYAH (isi dgn 1 jk dilakukan dan 0 utk sebaliknya)
1 HADIR
2 TALIM/TATSQIF/KAJIAN/SEMINAR
3 MABIT/L. KATIBAH/J. RUHIYAH
4 BACA BUKU
5 TAHSIN
6 MUKHAYAM/RIYADHOH
AMALIYAH UBUDIYAH (isi dengan kuantitasnya dlm satu pekan)
1 SHALAT BERJAMAAH DI MASJID
2 TILAWAH
3 QIYAMUL-LAIL
4 MATSURAT SUGHRA
5 SHAUM SUNNAH
6 SHALAT DHUHA

KODE PESERTA:
Jam Hadir/Ket Jam Hadir/Ket Jam Hadir/Ket
1. 5. 9.
2. 6. 10.
3. 7. 11.
4. 8. 12.

17
1. FGD ITU PENTING
Tujuan Instruksional:
1. Peserta memahami pentingnya mempelajari Islam melalui FGD secara
kontinue
2. Menumbuhkan semangat peserta untuk terus mempelajari Islam dan
tetap mengikuti FGD

Poin muwashofat mutsafaqah fikri. Menuntut ilmu adalah kewajiban


bagi setiap muslim, terutama ilmu agama. Betapa banyak kaum muslimin
hari ini yang tidak mengenal dan enggan mempelajari Islam. Hal ini
semakin memperburuk gambaran dunia Islam yang terhina, terjajah, dan
tertinggal.

Belajar Islam dan mengetahui kondisi dunia Islam tidak melulu


membosankan dan hanya sekadar tahu atau sekadar hapal saja. Tetapi, ia
adalah sebuah kebutuhan yang mendasar bagi seorang muslim dalam
menjalani hidupnya, mengokohkan semangat, dan bermanfaat

FGD

FGD merupakan diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas


suatu masalah tertentu, dalam suasana informal dan santai. Jumlah
pesertanya bervariasi antara 8-12 orang, dilaksanakan dengan panduan
seorang moderator atau fasilitator.

Makna dan Hakikat Pendidikan Islam (perlu diketahui oleh tutor tetapi
tidak harus diberikan pada peserta FGD. Yang penting maksudnya
tersampaikan)

Dalam bahasa Arab pendidikan Islam disebut At-Tarbiyah Al-


Islamiyah. Secara bahasa, tarbiyah memiliki beberapa arti:

Roba-Yarbu = tumbuh berkembang


Robiya-Yarba = tumbuh secara alami
Robba-Yarubbu = memperbaiki, meningkatkan

Berarti proses pendidikan Islam seharusnya menumbuhkembangkan


secara alami, juga sebagai proses perbaikan peningkatan diri bagi orang

18
yang terlibat di dalamnya. Pendidikan Islam bukan hal yang mengada-
ada, dia memang ada.

Perintah Mencari Ilmu

1. Tuhanku! Tambahlah ilmu pengetahuanku! (Q.S. Toha: 114)


2. Katakanlah: Apakah orang-orang yang berpengetahuan sama dengan
orang-orang yang tidak berpengetahuan amalnya dalam keadaan
terbuka. (Aku katakan): Bacalah buku amal kamu. Cukuplah kamu
sendiri menghitungnya hari ini. (Q.S.Al-Isra: 13-14)
3. Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
memudahkannya jalan ke syurga. (HR. Muslim)
4. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Sesungguhnya para malaikat
menundukkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu karena ridho
terhadap apa yang diperbuatnya.
5. Menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam, pria dan wanita.
(HR. Ibnu Abdil-Barr dari Anas)
6. Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan
rasa takut kepada Allah, menuntutnya merupakan ibadah, mengulang-
ulangnya merupakan tasbih, pembahasannya merupakan jihad,
mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya merupakan
sadakah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan pendekatan
diri kepada Allah (HR. Ibn Abdil-Barr)

Kenapa sih perlu FGD?

Lihat deh kondisi umat Islam hari ini 

Umat Islam tidak memahami Islam itu sendiri

Akibatnya: umat terjebak dalam kondisi kebodohan, kelemahan dan


kehinaan
Umat Islam berada dalam kerusakan

Penyebab itu semua adalah


1. Kecintaan kepada dunia yang berlebihan dan takut mati
2. Saling berpecah-belah
3. Mengkotak-kotakkan ajaran Islam
4. Meninggalkan jihad

19
Hakikat Jiwa Manusia

Allah menciptakan manusia dalam keadaan vakum akan ilmu. Lalu,


Dia memberinya perangkat ilmu guna menggali ilmu dan belajar (16:78).

Memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa)


Terbuka untuk menerima hidayah (petunjuk)
Solusi?

Melihat kondisi umat saat ini serta memperhatikan hakikat jiwa


manusia so kita butuh banget belajar Islam (baca: sebuah pendidikan
Islam bagi umat Islam).

Kayak Apa sih?

Ya salah satunya seperti FGD kita ini! Intinya, pendidikan Islam


(tarbiyah Islamiyah) itu harus bersifat:

Kontinu (Mustamiroh)
Membentuk syahsiyah Islamiyah bukan sekedar transfer ilmu
(Takwiniyah)
Bertahap atau terprogram (Mutadarrijah)
Menyeluruh tidak parsial (Kaaffah)

Beberapa Adab Mencari Ilmu

1. Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi kesulitan


dan tantangan. (ingat kisah Laskar Pelangi? )
2. Bersikap baik terhadap guru, memuliakannya, dan menghormatinya
(Q.S. Al-Kahfi: 67-70)
3. Tidak pernah kenyang mencari ilmu (Q.S. Thoha: 114)
4. Diniatkan karena Allah SWT

Ilustrasi :

Kisah Abu Sofyan dan Pengajiannya Rasulullah di Darul Arqam

Pernah dengar nama Abu Sofyan?


Dia adalah salah seorang pembesar kaum musyrikin Quraisy di Mekah.
Ketika masih kafir, di suatu malam, Abu Sofyan mengendap-endap
20
mendekati rumah Muhammad saw. Diam-diam dia mencuri dengar
Muhammad yang sedang membaca Al-Quran. Mulanya, Abu Sofyan
hany sekadar ingin tahu. Kayak gimana sih yang katanya wahyu Allah
yang dibawa oleh Muhammad? Tanpa sadar, Abu Sofyan bergumam
dalam hatinya, Ini adalah kebenaran. Ini adalah wahyu Tuhan! Dan
tanpa sadar, air matanya pun mnegalir. Ia menangis tanpa suara.
Setelah tidak terdengar lagi suara Muhammad, Abu Sofyan berpikir,
Lho, kenapa mau-maunya saya percaya sama dia? Dia kan manusia juga
sama sepertiku. Kedudukanku lebih mulia daripadanya.
Lalu, Abu Sofyan bangkit henda pulang. Tiba-tiba ia hampir bertabrakan
dengan seseorang. Lalu, muncul seorang lagi dari tempat lain. Ternyata,
keduanya masih satu genk Abu Sofyan, yaitu Abu Jahal dan Al-Mughirah.
Sama-sama orang kafir Quraisy.
Eh, elo dari mana? celetuk salah satu dari mereka.
Eh, enggak kok! Enggak dari mana-mana, jawab Abu Sofyan agak
gemeteran.
Eh, sama. Gue juga gak dari mana-mana! kata satu orang lain.
Akhirnya mereka pun bubar tanpa banyak bertanya.
Karena penasaran, besoknya Abu Sofyan kembali melakukan hal yang
sama. Lagi-lagi ia sempat tersadar dan menangis. Dan ketika ingin
pulang, lagi-lagi ia bertemu dengan dua orang yang kemarin.
Dengan agak terpaksa, ketiganya saling mengaku. Ternyata mereka
sama-sama sengaja dating untuk mendengarkan Muhammad membaca
Al-Quran.
Akhirnya mereka membuat perjanjian. Udah deh, pokoknya besok kita
jangan dating lagi dengerin Muhammad lagi baca sesuatu! Titik! kata
mereka sepakkat.
Namun esoknya, lagi-lagi ketiga orang itu melakukan hal yang sama!
Nah, lho! Mau disimpan di mana muka Abu Sofyan?!
Eh, kenapa sih pada dateng lagi? Bukannya kita sudah sepakat? Tanya
salah satu dari mereka.

21
Lah, elo juga?! celetuk seorang lagi.
Sudah! potong Abu Sofyan. Kalian tahu nggak? Kita sedang kena sihir
Muhammad! Dia tuh tukang sihir! Kita dibuatnya terpengaruh sama kata-
katanya.
Oh, iya, ya! jawab dua orang itu sambil mengangguk. Dengan perasaan
kesal akhirnya mereka pulang.
Kisah ini adalah kisah nyata. Kisah ini dituturkan oleh Abu Sofyan setelah
ia masuk Islam di masa Futuh Mekah. Percakapan aslinya tidak berlogat
betawi, tapi berlogat arab.

Games:

Alat dan Bahan : Benda-benda yang dapat ditunjukkan seperti spidol,


penggaris, buku, pena, dsb.
Waktu : 3 menit

Langkah-langkah : Tutor menyiapkan benda untuk ditunjukkan kepada


peserta. Peserta harus dapat menyebutkan nama benda tersebut dengan
cepat setiap kali diangkat atau ditunukkan oleh tutor (lakukan beberapa
kali). Sekarang, benda ditukar namanya. Misalnya, jika buku yang
diangkat, maka peserta harus menyebutnya spidol. Begitu pula sebalknya.
Jka yang diangkat spdol, maka peserta harus menyebutnya buku.

Ibroh : Betapa nilai-nilai Islam sudah jelas dan pasti. Namun, jika seorang
muslim tidak mengenal Islam-nya sendiri dengan baik maka dia tidak
pernah tahu dan menyadari bahwa ia telah begitu jauh dari Islam
sehingga mudah diperdaya, ditipu, dan tersesat. Oleh karena itu, terlebih
di tengah globalisasi dan maraknya ghazul fikri, menambah dan
menguatkan pengetahuan kita tentang Islam sangat mutlak harus
dilakukan oleh setiap muslim.

Referensi :
1. Abu Ridho, Tarbiyah Islamiyah, Inqilab Press.
2. Games for Islamic Mentoring, Muhammad Ruswandi & Tim ILNA
Learnng Center.
3. Super Mentoring Junior, Farid Muliana & Tim ILNA YOSEN (Youth
Center).
22
2. MOTIVASI MUSLIM PRESTATIF
Faktor Penentu Keberhasilan dan Kegagalan Anda ada dalam DIRI
Anda (Internal). Sedangkan Lingkungan LUAR Anda merupakan bagian
dari Daya DUKUNG Anda dalam Mencapai Keberhasilan (Eksternal)

IQ menyumbang 20% untuk KEBERHASILAN Anda, sedangkan 80%


nya adalah EQ & SQ

SUKSES ITU.

Hasil penemuan Prof. Isaac Asimov dalam The Brain

Mengapa kita tidak menjadi pemikir yang lebih cepat, padahal pikiran
kita bergerak dengan kecepatan lebih dari 500 km perjam ? (lebih cepat
dari kereta tercepat ?)

Karakter Hidup SMART :

Spirit (Semangat)
Modesty (Etika)
Adventurous (Jiwa Petualang)
Resourceful (Bertindak Cepat)
Tenacious (Kedisiplinan)

Sumber utama perubahan pribadi berasal dari KEKUATAN sebuah


HARAPAN. Karena HARAPAN akan menghasilkan Arah & PETA
Perjalanan Hidup Anda.

Hambatan TERBESAR Anda dalam Meraih PRETASI ada dalam


DIRI Anda, Oleh karena itu WASPADALAH.

Kesempurnaan Fisik adalah hal penting yang dapat membantu Anda


dalam meraih PRESTASI, namun itu bukan segalanya. Banyak orang
yang Lemah Fisiknya namun mereka bisa MENGUKIR PRESTASI. Inti
PRESTASI adalah Kemauan yang di Ikuti dengan TINDAKAN.

Rahasia Kecerdasan

Suatu ketika Ibnu Abbas ra. ditanya oleh salah seorang sahabatnya:

Bagaimana Anda dapat menjadi seorang yang demikian cerdas ?


23
Jawab Ibnu Abbas ra.:

Dengan akal yang gemar berpikir, dan dengan lisan yang gemar
bertanya.

Kiat Hidup yang mengantarkan prestasi :

Melihat
Mendengarkan
Merasakan
Membaca
Menanyakan
Memikirkan
Menyimpulkan
Mengamalkan
Mendoakan

24
3. ALLAH IN MY HEART
Tujuan:

1. Peserta FGD mengetahui urgensi dan jalan/cara mengenal Allah


2. Peserta FGD termotivasi untuk mengenal Allah.
3. Tumbuh rasa cinta pada Allah di hati peserta

Marifatullah adalah mengetahui atau mengenal Allah-Sang Pencipta


bukan melalui zat-Nya tetapi melalui tanda-tanda kebesaran-Nya berupa
ciptaan-Nya. Pemahaman akan marifatullah akan memberikan keyakinan
yang mendalam, marifatullah-lah yang akan mengeluarkan manusia dari
kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang.

MENGGAPAI CAHAYA DENGAN ILMU TERTINGGI

Ilmu tertinggi dalam kehidupan manusia adalah ilmu yang bisa


mengantarkan manusia untuk mengetahui hakikat kehidupannya.
Dengannya, ia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan asasi yang
melingkupi benak pikiran kecilnya. Dengan ilmu itu manusia menggapai
cahaya yang senantiasa menerangi kehidupannya.

Ilmu tertinggi itu adalah marifatullah. Makna marifatullah adalah


mengetahui atau mengenal Allah-Sang Pencipta bukan melalui zat-Nya
tetapi melalui tanda-tanda kebesaran-Nya berupa ciptaan-Nya.
Pemahaman akan marifatullah akan memberikan keyakinan yang
mendalam, marifatullah-lah yang akan mengeluarkan manusia dari
kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang.

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan
Kami berikan kepadanya cahaya yang terangyang dengan cahaya itu dia
dapat berjalan ditengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar
daripadanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang
baik apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al-Anaam :112)

LAPANGNYA HIDUP VS SEMPITNYA HIDUP

Seseorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang


lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin, ia
25
akan sabar, sebab ia akan tahu bahwa dibalik kehidupan fana ini ada
kehidupan yang abadi, muara segala kenikmatan. Seandainya ia seorang
kaya, ia akan bersyukur, sebab harta yang ada padanya ini hanyalah
titipan Allah yang diamanatkan kepadanya. Panorama kehidupan yang
indah ini terangkum dalam hadits Rasulullah saw:

Amat mengherankan terhadap urusan orang mukmin, seandainya baik hal


itu tidak terdapat kecuali pada orang mukmin, bila ditimpa musibah ia
sabar, dan bila diberi nikmat ia bersyukur. (Hadits Riwayat Muslim)

Lain halnya dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Ia akan


merasakan kehidupan dunia ini sempit, bagaimanapun keadaannya.

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya


penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta. (QS, Thaahaa:124)

MERETAS JALAN MENGENAL ALLAH

Tidak akan tercapai suatu tujuan tanpa sebuah proses. Mengenal


Allah-pun membutuhkan sebuah proses. Semua yang ada di langit dan di
bumi adalah gugusan jalan untuk mengenal Allah. Secara umum jalan-
jalan mengenal Allah adalah melalui:

1. AKAL

Akal yang diciptakan Allah sebagai pelengkap kehidupan manusia


adalah alat yang hebat untuk memahami ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda
di alam semesta) dan ayat-ayat Qauliyah (firman Allah). Banyak sekali
fenomena di alam ini sebagai ayat kauniyah-Nya yang menunujukan
kebesaran Allah:
Fenomena terjadinya alam

Setiap sesuatu yang ada pasti ada yang mengadakan, begitu pula alam
semesta ini tentu ada yang menciptakan. Lihatlah gunung hijau yang
kokoh berdiri, aliran sungai yang kesemuanya bermuara ke laut, langit
yang tegak tanpa tiang, planet yang beredar penuh keteraturan..
mungkinkah kesemuanya ada dengan sendirinya.

26
apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang
menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka yang telah
menciptakan langit dan bumi itu? (QS. Ath Thuur:35-36)

Fenomena kehendak yang tinggi.


Jika saja persentase oksigen 5% lebih dari udara, bukan 21%, maka
semua materi yang bisa terbakar yang ada di bumi ini segera saj
terbakar, karena andaikan bunga api pertama yang ada pada kilat itu
menimpa pohon niscaya segera menghapus seluruh hutan. Andaikan
persentae oksigen 10%, sulit untuk dibayangkan peradaban manusia
bisa seperti ini. Apakah persentase oksigen ini merupakan suatu
kebetulan?

Renungkanlah, siapa yang mengatur dan memformulasikan agar kadar


oksigen di udara 21% sehingga ada kehidupan di bumi ini? Bukankah
hal itu menunjukan kehendak yang agung yang bersumber dari Dzat
Maha Pintar dan Maha Bijaksana bahwa Dia berkehendak
menentukan segala sesuatu sebagai ketetapan yang terbaik.

sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya


malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (QS.
Al Imran:190)

Fenomena Kehidupan

Kehidupan berbagai makhluk di atas bumi ini menunjukan bahwa ada


Dzat yang menciptakan, membentuk, menentukan rezekinya, dan
meniup ruh kehidupan pada dirinya. (lihat QS. Al Ankabut:20, QS. Al
Anbiya:30). Bagaimanapun pintarnya manusia, ia tidak akan sanggup
menciptakan seekor lalat pun. (lihat QS. Al Hajj:73-74).

Fenomena Petunjuk dan Ilham

Hal apakah yang mendorong seekor ayam betina membalik-balikan


telur yang sedang dieraminya, agar anak-anak ayam yang sedang
mengalami proses didalam telur tidak mengalami pengendapan?
Dengan cara itulah generasi ayam tetap lestari sampai saat ini. Siapa
yang mengajarinya untuk melakukan hal itu?? Bukankah disana ada

27
hidayah yang sempurna untuk mempertahankan kelangsungan jenis
dari Dzat yang Maha Memgetahui ciptaanNya??

Musa berkata: Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan


kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiaanya, kemudian memberinya
petunjuk. (Q.S. Thaahaa : 50)

Fenomena Hikmah
Mengapa bibir-bibir unta terbelah? Banyak hikmah dibalik ini,
diantaranya adalah untuk membantunya memakan tumbuh-tumbuhan
padang pasir yang berduri dan keras. Kakinya pun sesuai dengan
daerah berpasir, sehingga ia tidak mengalami kesulitan. Bulu matanya
panjang bagaikan jaring, bisa melindungi kedua matanya dari debu-
debu yang bertebaran. Punuknya berfungsi untuk menyimpan
makanan untuk waktu yang lama pada saat tidak adanya makanan
karena harus mengarungi padang pasir. berjuta penciptaan segala
sesuatu di bumi ini menunjukkan adanya Allah yang Maha Mencipta
Hikmah.

Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi


yang mereka melaluinya, sedang mereka berpalin daripadanya? (QS.
Yusuf:105)
Fenomena Pengabulan Doa

Manusia yang penuh kelemahan akan menemui saat-saat dimana ia


tidak mungkin bergantung pada siapapun kecuali Allah. Baik muslim
maupun kafir, ketika menghadapi hal-hal yng membahayakan, pasti
akan berdoa. Saat doa dikabulkan, adalah saat seharusnya manusia
merenung tentang siapa yang mendengar doa dan mengabulkannya.
Q.S Al Isra :67, Yunus :22-23, Al-anaam : 63-64.

Selain ayat-ayat Kauniyah sebagai tanda kebesaran Allah, terdapat


ayat-ayat Quran sebagai ayat qauliyah yang merupakan mukjizat
yang terbesar sepanjang zaman. Bahasa Al-quran yang indah telah
mengetuk hati penyair yang hebat di zaman Rasulullah SAW,
sehingga mengakui mustahil Alquran dibuat oleh manusia. Keragu-

28
raguan manusia akan kebenaran alquran sebagai wahyu Allah sudah
dijawab oleh Quran Surat Al-baqarah : 23.

Pengetahuan tentang umat di masa lampau dan akan datang tidak


mungkin diketahui oleh seorang manusia tanpa pemberitahuan dari
Zat Yang Maha Mengetahui, al Quran pun menyertakan fenomena
sejarah umat manusia masa lampau dan pemberitahuan kejadian yang
akan datang sebagai penguatan bahwa ada Zat yang Maha
Mengetahuisegala urusan manusia, dialah Allah, yang menurunkan Al
Quran untuk hamba-hamba-Nya. Seperti yang tertera di surat Ar
Ruum ayat 1-3 tentang kemenangan atas bangsa romawi timur
menyusul kekalahan beberapa tahun sebelumnya.

2. ASMAUL HUSNA

Jalan untuk mengenal Allah yang lain adalah dengan memahami asma-
asma-Nya. Pengetahuan dan keyakinan akan asma Allah akan menambah
keimanan seseorang. Bahwa Allah-lah yang menciptakan segala sesuatu
di bumi dan di langit (Q.S. 40:68), dan Allah yang memberi rizki jutaan
makhluk di jagat raya ini.

Hitunglah jumlah ikan di lautan, pernahkan mereka serentak mati


karena satu hari saja tidak mendapat makanan. Ambillah segumpal tanah,
amati jutaan mikroba yang hidup diatasnya, pernahkah terpikir siapa
yang memberi rezeki mereka, disetiap waktu, di setiap penjuru dunia??
Subhanallah, dalam kekuasaan Allah-lah semua nyawa makhluk hidup
dalam ketentuan-Nya pula bagian rezeki dari masing-masing makhluk-
Nya.

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-pun
yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang
itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang
nyata (Lauh Mahfuzh) (Q.S. Huud:6)

Hai manusia ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, adakah sesuatu


pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari
langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia, maka mengapakah kamu
berpaling (dari ketauhidan)?? (Q.S. Faathir : 3)

29
Demikianlah lewat akal dan lewat kehebatan asma-Nya, seseorang
dituntun untuk mengenal siapa Allah. Ketika rasa marifatullah itu telah
tumbuh subur, ketika itu pula ia bisa memahami hakikat kehidupan yang
dijalaninya. Itulah saat-saat seorang manusia merasakan kehidupan,
keindahan hidup yang hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang
mengenal penciptanya.

Ilustrasi :

SAAT OCEANOGRAFER PRANCIS ITU MERASAKAN


KEHEBATAN-NYA

Pada suatu hari, ketika sedang melakukan eksplorasi bawah laut, tiba-tiba
ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat
sedap rasanya karena tidak tercampur/tidak melebur dengan air laut
yang asin disekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membrane yang
membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu membuat penasaran Mr. Costeau dan mendorongnya


untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di
tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu halusinasi atau
khayalan suatu menyelam. Waktupun terus berlalu setelah kejadian
tersebut, namun tak kunjung mendapat jawaban yang memuaskan
tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari, ia bertemu dengan seorang professor muslim,


kemudian ia meceritakan fenomena ganjil tersebut. Professor itu teringat
pada ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan (Q.S. Ara-Rahman:
19-20) yang sering diidentikkan dengan terusan Suez. Ayat itu berbunyi
Dia biarkan dua lautan bertemu, diantara keduanya ada batas yang tidak bisa
ditembus. Kemudian di bacakan surat Al-Furqan: 53 Dan Dialah yang
membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang satu lagi asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan
batas yang menghalangi

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat Alquran itu melebihi


kekagumannya meliaht keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di
lautan yang dalam. Alquran mustahil disusun oleh Muhammad yang
hidup di abad ketujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang
30
canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman
samudera.

Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang suatu fenomena ganjil 14 abad


yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau berkata bahwa
Alquran memang sungguh-sungguh kitab suci yang berisi firman Allah,
yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika ia pun
memeluk islam. Allahu Akbar! Oceanographer handal tersebut mendapat
hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Mahabenar Allah Pencipta
setiap fenomena alam.

Cara Menumbuhkan Kecintaan pada Allah

1. Membaca Al-Quran dengan merenungi dan memahami makna dan


maksudnya.
2. Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan amalan sunnah
setelah ibadah-ibadah wajib, seperti yang dijelaskan Allah pada sebuah
hadits qudsi
... HambaKu selalu mendekat kepadaKu dengan sesuatu yang
paling aku cintai, yakni apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan
hambaKu itu masih selalu mendekat kepadaKu dengan ibadah
sunnah sehingga Aku mencintainya. (HR.Bukhari)
3. Senantiasa mengingatnya dalam kondisi apapun, baik dengan hati,
lisan, amal, dan di setiap keadaan.
4. Lebih mengutamakan apa yang Dia cintai daripada apa yang kita cintai
saat bergumuk dengan hawa nafsu.
5. Mengetahui atau mengenal Allah melalui asma, sifat-sifat, dan
perbuatannya.
6. Mempersaksikan kebaikan, kekuasaan, dan nikmat-nikmatNya yang
lahir maupun yang bathin karena hal tersebut dapat melahirkan
kecintaan kepadaNya.
7. Keluuhan hati yang total kepada Allah.
8. Berkhalwat dengan Allah saat Dia turun ke langit bumi. Bermunajat
kepadaNya, membaca firmanNya, menghadap dengan sepenuh hati,
dan memperhatikan tata cara ubudiyah kepadaNya, lalu menutupnya
dengan permohonan ampun dan taubat.
9. Berkumpul dengan orang-orang yang tulus mencintai Allah.

31
10. Menjauhkan segala sebab yang dapat menjadi penghalang antara hati
dan Allah.

Tanda-tanda Seorang Hamba Cinta Kepada Allah

1. Senang bersua dengan Allah di syurga.


2. Lebihmengutamakan apa yang dicintai Allah dari pada apa yang
dicintainya.
3. Siapa yang mencintai Allah, dia tidak akan durhaka kepada Allah.
4. Mencintai firman Allah SWT, Rasulullah saw, dan orang-orang yang
beriman.
5. Suka berkhalwat dengan Allah, membaca kitabNya, biasa bertahajud,
dan menikmati kebersamaanNya (maiyatullah)
6. Menyayangi kaum muslimin dan bersikap keras terhadap musuh-
musuh Islam (QS. Al-Fath29)

Buah Cinta Kepada Allah

Orang-orang yang mencintai Allah akan dicintai pula oleh-Nya. Bila


Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan melindunginya dan
merahmatinya sebagaimana firmanNya dalam sebuah hadits Qudsi:
Barang siapa memusuhi wali (kekasih)-Ku, maka sungguh Aku telah
mengumumkan perang dengannya. Dan tidaklah seorang hamba
mendekatkan diri kepadaKu dengan suatu perbuatan yang lebih Aku
cintai dari pada apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan sorang hambaKu
terus-menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan ibadah sunnah, hingga
Aku mencintainya. Maka, jika Aku mencintainya, Akulah
pendengarannya yang dengannya ia mendengar. Akulah tangannya yang
dengannya dia memukul. Akulah kakinya yang dengannya dia berjalan.
Kalau dia meminta kepadaKu, niscaya Aku beri. Kalau dia meminta
perlindunganKu, niscaya Aku lindungi. (HR. Muslim)

Referensi :

Super Mentoring Junior, Farid Muliana & Tim ILNA YOSEN (Youth
Center).

32
4. Alquran dan Ilmu Pengetahuan
Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat
(sesuatu) seperti Al-Quran ini, niscaya mereka tidak bisa membuat yang
serupa dengannya meskipun sebagian mereka menjadi penolong bagi
yang lain QS Al-Isra : 88)

Abad ini adalah abad di mana manusia bisa mencapai kemajuan iptek
yang luar biasa. Berbagai penemuan baru muncul di semua disiplin ilmu.
Pembuatan bayi tabung, teknologi kloning, teledigital conference adalah sedikit
saja dari hasil kemajuan iptek itu. Yang semuanya bisa dirasakan
manfaatnya oleh manusia sejagad.

Di sisi lain hal itu memberikan dampak yang negatif bagi sebagian
kaum muslimin. Hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Yakni : mereka
mulai goyah keimanannya melihat hal-hal ganjil, aneh dan luar biasa itu.
Padahal sudah lama sebelum itu Al-Quran sudah menyingkap hakikat itu
jauh sebelum manusia menemukannya. Mereka tidak menyadari bahwa
Al-Quran mempunyai kelebihan yang sangat banyak dibandingkan
dengan kehebatan pemikiran manusia. Karena toh semua kehebatan
manusia adalah produk dari kemahahebatan Allah SWT.

AL-QURAN MERUPAKAN MUJIZAT YANG ABADI

Allah senantiasa menyertakan mujizat kepada setiap Rasul yang


diutus-Nya sebagai bukti bahwa dia memang benar-benar seorang rasul.
Sedangkan bentuk mujizat yang menyertai para rasul tersebut berbeda-
beda. Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakatnya.

Kenapa Allah memberikan kepada Musa as sebuah tongkat yang bisa


jadi ular? Karena masyarakat ketika itu sangat ahli dalam ilmu sihir.
Potongan tali bisa terlihat seperti ular-ular yang merayap. Maka ketika
tongkat Musa yang berubah menjadi seekor ular besar yang melahap
semua ular jadi-jadian itu, maka berimanlah para tukar sihir tersebut.
Umat Nabi Isa as dikenal ahli dalam bidang kedokteran dan pengobatan.
Tetapi, di antara mereka tak seorangpun yang sanggup menyembuhkan
kebutaan dan kusta. Hanya Nabi Isa - dengan mujizat - yang mampu
melakukannya, bahkan beliau menghidupkan orang yang telah mati.

33
Dengan ini semua, umat Nabi Isa menyadari bahwa sebenarnya yang
hebat adalah Allah SWT bukan diri mereka.

Muhammad saw diutus oleh Allah SWT kepada masyarakat Arab,


yang saat itu terkenal dengan kemahirannya dalam seni sastra, bahasa
dan mengarang. Tapi tatkala mereka mendengar Al-Quran yang ditulis
dengan huruf dan bahasa mereka sendiri, mereka mendapati bahwa Al-
Quran memiliki keindahan yang tiada taranya. Namun Al-Quran adalah
mujizat yang abadi, bukan hanya diperuntukan bagi bangsa Arab saja
tapi untuk seluruh manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu
kemujizatan Al-Quran pun bisa dibuktikan kepada manusia untuk
selamanya. Bagi manusia modern yang kemajuan teknologinya begitu
sangat tinggi, maka untuk menaklukkan mereka, Al-Quran juga
memberikan bukti-bukti ilmiah dari ayat-ayat yang dikandungnya.

KANDUNGAN IPTEK DALAM ALQUR'AN

Daya tarik Warna

Kita semua sepakat bahwa puncak dari kebahagiaan, kenikmatan,


kemewahan, kemudahan, kesempurnaan, kenyamanan, keindahan
terwakili dengan sebuah kata: surga. Kesepakatan ini bukan hanya bagi
orang Islam tapi juga bagi semua orang. Umumnya orang menggambar
semua hal yang ideal dengan kata : surga, nirwana, paradise, dan
sebagainya. Segala macam kesenangan yang diinginkan tersedia di surga,
bahkan kesenangan yang belum pernah sedikitpun tergambar di dunia
ada di sana.

Allah menggambar suasana penduduk surga dengan sebuah ilustrasi


yang indah, yakni sebuah kesenangan yang diinginkan oleh semua orang
dan mampu membangkitkan rasa kerinduan terhadapnya. Inilah
gambarannya : Mereka (penduduk surga) memakai pakaian dari sutera
yang halus berwarna hijau, dan dipakaikan kepada mereka perhiasan yang
terbuat dari perak berkilauan, dan Allah memberikan kepada mereka
minuman yang bersih dan suci (QS Al-Insan : 21). Dan di beberapa ayat
lain Allah menggambarkan suasana bahagia, senang, nyaman, tenteram
dengan warna hijau. Yang jadi pertanyaan bagi kita adalah : apakah
warna mempunyai pengaruh bagi jiwa manusia? jika ya, apakah pengaruh
warna hijau atau warna-warna yang lain?. Grant Allen, seorang psikolog
34
terkenal mengatakan bahwa : Tidak ada sesuatu yang mampu menarik
perhatian begitu besar kecuali warna. Yang membuat kumbang datang
dan hinggap di sebuah pohon salah satunya adalah daya tarik warnanya.
Begitupun manusia, pengaruh warna bagi begitu mendalam. Berbagai
penelitian membuktikan bahwa warna berpengaruh terhadap seluruh
anggota tubuh manusia. Warna bisa memberikan kesan panas, sejuk,
sedih, gembira, nyaman, frustasi dan sebagainya. Bahkan warna juga
memiliki pengaruh terhadap kepribadian dan pandangan hidup seseorang.

Di kota London terdapat sebuah jembatan yang berwarna coklat yang


sering digunakan untuk melakukan bunuh diri. Setelah diteliti dengan
seksama, maka masyarakat London menggantinya dengan warna hijau.
Ternyata angka bunuh diri di jembatan itu turun drastis, berkurang 30 %
dari sebelumnya. Maka para sarjana pun sepakat bahwa warna hijau
mampu membangkitkan perasaan optimistis, riang, segar, rileks dan
mencirikan kebahagiaan. Oleh karena itulah jika kita merasa stres,
suntuk, boring kita diminta melakukan relaksasi dengan melihat hijaunya
daun dan tumbuh-tumbuhan.

Besi dan Manfaatnya

Era kehidupan manusia belakangan ini ditandai dengan pemanfatan


besi bagi kehidupan sehari-hari. Besi itu sendiri ada sejak abad pertama
sejarah kehidupan bumi ini. Sebelum memanfaatkan besi, terlebih dahulu
orang sudah mengenal tembaga dan timah. Di dalam Al-Quran, besi (Al-
Hadid) menjadi nama sebuah surat ke 57. Di surat tersebut Allah hanya
memberitahukan bahwa besi sangat banyak kegunaannya Begini bunyi
ayat itu : Dan Kami ciptakan besi yang memiliki kekuatan yang luar biasa
serta berbagai manfaat bagi manusia ....... (QS Al-Hadid : 25).

Sampai abad 18 (12 abad setelah turunnya Al-Quran) kegunaan besi


belum banyak diketahui. Baru beberapa dekade terakhir saja para ahli
berlomba-lomba menemukan cara termudah untuk menambangnya.
Akhirnya sekarang besi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan modern.
Ternyata besi memiliki manfaat yang besar sebagaimana diungkap Al-
Quran. Antara lain besi dapat memotong dan mematahkan benda sekeras
apapun, kelebihan yang tidak dimiliki oleh benda lain. Meski besi
mempunyai kekerasan luar biasa, tetapi dia lebih ringan dibandingkan

35
jenis logam lainnya yang berkarakter sama. Besi sangat cocok digunakan
untuk kerangka sebuah bangunan. Besi juga memiliki magnit. Kelebihan
inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan motor di dunia
elektonika.

Pada saat ini besi menjadi bahan utama berbagai kebutuhan produksi.
Gerbong kereta api, rel kereta, sampai rodanya terbuat dari besi. Begitu
pula meriam, tank, perkakas tukang, bahan dasar otomotif, peralatan
rumah tangga, mesin pertanian, alat telekomumikasi dan lainnya. Benar
kiranya firman Allah yang menyatakan bahwa besi memiliki kekuatan dan
manfaat bagi manusia. Shodaqallhul Azhiim.

Pendengaran dan Pengelihatan

Ayat-ayat Al-Quran juga sering sekali membicarakan masalah yang


berkaitan dengan organ tubuh manusia diantaranya adalah telinga dan
mata. Dan senatiasa Allah selalu mendahulukan menyebut telinga
sebelum mata. Masalah ini layak kita perhatikan. Bila mata seseorang
tidak bisa lagi berfungsi, maka sungguh berat resikonya. Ia akan hidup
dalam kegelapan. Tidak mampu melihat sama sekali. Bila pendengaranya
yang tidak berfungsi sedangkan matanya masih bisa melihat,
penderitaannya masih lebih ringan.

Namun demikian, Allah SWT dalam firman-Nya senatiasa lebih


mendahulukan menyebut pendengaran sebelum penglihatan. Ini salah
satu mujizat ayat Al-Quran. Allah menyebut telinga lebih dahulu dari
pada mata karena pendengaran merupakan alat indera yang pertama
berfungsi. Bayi yang baru dilahirkan telinganya sudah berfungsi.
Sedangkan matanya belum. Bila kita dekati bayi yang baru lahir, lalu kita
bunyikan suara yang agak keras, ia akan kaget dan mungkin menangis.
Tetapi bila kita dekatkan tangan kita ke matanya ia tidak akan
memberikan reaksi. Hal ini membuktikan bahwa bila seseorang tidur
segenap tubuhnya istirahat kecuali telinga. Kalau kita membangunkan
seseorang, lalu kita letakkan tangan di hadapan matanya, ia tidak akan
merasakan apa-apa. Tetapi bila kita berbisik dekat telinganya pasti ia
akan bangun. Kemudian bisa juga dikatakan bahwa telinga adalah alat
penghubung kita dengan dunia luar.

36
Ingat dengan kisah Ashabul Kahfi? yakni pemuda-pemuda yang
melarikan diri dan bersembunyi di gua dalam rangka menyelamatkan
keyakinannya?. Kita lihat penggalan kisahnya di ayat Al-Quran : Maka
kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu...... (QS Al-
Kahfi :11). Oleh karena itu ketika pendengaran mereka ditutup Allah
SWT, mereka pun tertidur beratus-ratus tahun lamanya. Maka sangatlah
logis : Seseorang terganggu tidurnya karena suara yang bising, dan
kesunyian malam, orang bisa pulas dengan nyenyaknya. Satu lagi yang
membedakan telinga dengan mata : mata memerlukan cahaya untuk dapat
melihat. Sebaliknya telinga bisa berfungsi siang atau malam, terang atau
gelap, dalam keadaan bangun atau tidur. Sekarang jelaslah bagi kita
kenapa Allah lebih mendahulukan pendengaran daripada penglihatan di
banyak ayat-ayat-Nya.

Indera Perasa atau Kulit

Cobalah perhatikan ayat Alqur'an dalam surat AnNissa : 56

Sesungguhnya orang-orang yang kafir pada ayat-ayat Kami, kelak


akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit-kulit yang lain, supaya
mereka merasakan pedihnya azab"

Ada sesuatu yang menarik perhatian pada ayat di atas, yaitu apa yang
diungkapkan Allah tentang alat perasa (kulit). Di sini Al-Qur'an
menunjukkan kepada kita sebuah fakta penting bahwa syaraf perasa
manusia berada di bawah kulit.

Ketika Allah menginginkan orang kafir itu merasakan pedihnya siksa,


Dia pun mengganti kulit yang sudah terbakar (sudah tidak terasa
sakitnya) dengan kulit yang baru agar pedihnya terasa berkali-kali. Jadi
jika ada dokter yang mengatakan kepada kita bahwa syaraf manusia
berada di bawah kulit, katakanlah kepadanya bahwa Al-Qur'an sudah
memberitahu manusia 14 abad yang lalu.

Ketika ilmu kedokteran belum bicara tentang janin, Alqur'an sudah


membahas hal itu sedemikian rinci. Dan tidak ada sumber apapun apakah
itu buku atau kitab-kitab agama lain yang membahasnya kecuali Al-
Qur'an yang pertama kali membicarakannya.
37
Dalam surat AlMukminun : 13 14, Allah berfirman :

Kemudian Kami jadikan saripati itu sperma (yang disimpan) dalam


tempat yang kokoh aman (rahim). Kemudian sperma itu Kami jadikan
segumpal darah lalu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging"

Ilmu janin ini belum diketahui manusia kecuali baru puluh tahun
terakhir ini. Ketika Al-Qur'an datang dan memberitahu kita, seolah-olah
ia telah menuntut ilmu pengetahuan. Katanya : "Inilah pertumbuhan janin
dalam rahim seorang ibu, aku menjelaskan tahapan-tahapannya secara
rinci. Ketika aku memberitahu kamu tentang berita penting ini hendaklah
kamu sadar terlebih dahulu, bahwa yang membawa berita ini adalah aku
'sang pencipta'

Begitulah beberapa isyarat iptek yang terdapat dalam Al-Quran,


sebagai bukti konkret bahwa Al-Quran betul-betul wahyu yang datang
dari Allah SWT. Dan Al-Quran adalah buku petunjuk tidak hanya bicara
mengenai ibadah saja tapi juga tersimpan di dalamnya ayat-ayat yang
mengandung banyak sekali isyarat ilmu pengetahuan. Namun yang perlu
kita ingat, bahwa Al-Quran bukan buku iptek. Yang hanya dengan
membacanya saja kita mampu mengembangkan ilmu. Bukan, bukan itu
maksudnya. Al-Quran hanya memberikan isyaratnya saja secara implisit
(tersirat) dan hanya bersifat global.

Nah untuk mengembangkannya dibutuhkan sarana dan metode ilmiah.


Yang semuanya itu bisa kita dapatkan dengan cara belajar, belajar, dan
belajar. Oleh karena itu tugas kita semua sebenarnya dua : pertama
membaca kitab suci secara rutin sambil mencoba untuk merenungkannya.
Kedua belajar dengan rajin baik di sekolah, di kampus, di rumah atau di
manapun. Insya Allah dengan melakukan kedua tugas itu kita akan
menjadi orang-orang yang memiliki pengetahuan dengan baik dan
mampu memanfaatkannya untuk kepentingan orang banyak. Amin Ya
Rabbal alamin.

38
5. MENELADANI AKHLAK RASULULLAH
Tujuan :

1. Peserta menyadari pentingnya mengenal para Rosul dan ajaran yang


dibawanya
2. Peserta memahami ciri dan tugas para Rosul Allah
3. Peserta merasa bangga dan termotivasi untuk meneladani Rasulullah

Mengenal rasul merupakan sebuah bahasan yang sangat penting


dalam pembinaan keagamaan seorang muslim. Dalam kalimat syahadat
kesaksiannya yang pertama yang dilakukan seorang adalah keyakinan
bahwa Allah itu Esa dan yang kedua adalah keimanan terhadap kerasulan
Muhammad SAW. Oleh karena itu pengenalan terhadap Rasulullah SAW
sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan
seseorang terhadap ikrar keislaman mereka, karena dari sinilah
terbentuklah kepribadian muslim

Mengenal rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum


muslimin masa kini karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi,
mereka harus beriman kepada kerasulan Muhammad SAW dengan
keimanan yang sebenar-benarnya. Inilah sebuah upaya untuk menghayati
makna syahadatain.

Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama


adalah mengenal para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan
berita dan yang disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan,
sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan
akhirat kecuali dengan tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk
untuk mengetahui yang baik dan buruk maupun keutamaan yang lain
kecuali mengikuti rasul untuk mendapatkan ridha Allah.

Pengertian Rasul, Nabi serta RisalaH

Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah
kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang
terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.

39
Nabi adalah lelaki pilihan yang diutus oleh Allah mendapatkan wahyu
berupa syariat namun tidak harus disampaikan. Nabi diutus untuk
mengukuhkan syariat sebelumya.

Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip


hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar
terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Ciri-ciri Rasul:

a. Laki-laki yang berasal dari manusia, (QS. Al-Kahfi: 110)


b. Masum terjaga dari kesalahan, (QS. An-Najm : 2-5)
c. Menjadi suri teladan, (QS. Al-Ahzab : 21)
d. Memiliki akhlaq yang mulia; shidiq, tabligh, amanah dan fathonah.
(QS. Al-Qalam: 4)
e. Memiliki mujizat, (QS. Al-Qomar : 2-3)
f. Tersampaikan berita tentang kedatangannya, (QS. Ash-Shaff : 6)
g. Hasil perbuatan seperti kader (sahabat), lingkungan dan tatanan
kehidupan dan peradaban Islami, (QS. Al-Fath: 29)
Tugas (Umum) Para Rasul

1. Menyampaikan risalah, (QS Al-Maidah: 67)


2. Memperkenalkan Al Khalik, (QS. Ali-Imran: 190)
3. Menjelaskan cara beribadah,
Shalatlah kamu seperti halnya aku shalat. (HR. Bukhori, Muslim)
4. Menjelaskan pedoman hidup,
Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang dikehendaki Allah
suatu kebaikan untuknya, Dia akan pandaikan dalam hal agama.
(HR. Bukhari, Muslim)
5. Mendidik
Berdasarkan Sirah Nabawiyah, menunjukkan bagaimana para sahabat
belajar di rumah Arqom bin Abi Arqom

Lebih Dekat dengan Sosok Rasulullah Muhammad saw

Di zaman kiwari, setiap ABG (Anak Baru Gede) pastinya punya tokoh
idola, baik itu dari kalangan entertainment maupun olahraga. Atau, ada
juga yang mengidolakan tokoh nasional maupun internasional, hingga

40
orang tuanya sendiri. Yang namanya nge-fans, biasanya ga cuma
terpukau sama sosok yang diidolakan itu. Tapi, sedikit banyak sang idola
itu akan mempengaruhi cara bergaya, berbicara, berpikir, hingga selera
dari fans-nya. Ngaku aja deh!

Sayangnya, sebagian tokoh tersebut hanya unggul di suatu sisi dan


lemah (bahkan buruk) di banyak sisi yang lain. Betapa banyak public figure
yang sering diidolakan orang, mati karena overdosis obat-obat terlarang
atau bunuh diri. Ada juga yang kehidupan keluarganya tidak harmonis,
akhlaknya nyebelin, free sex, sombong sama Tuhannya, dsb. Jadi malah
bikin gondok, kan?

Sebagai remaja muslim, sudah selayaknya kita menyadari bahwa kita


memiliki tokoh idola terbaik yang pernah Allah hidupkan di muka bumi
ini. Yupz, dia adalah Nabiyullah Rasulullah Muhammad shallahu alaihi
wasalam. Beliau adalah kepala Negara dan pemerintahan. Beliau juga
adalah ahli politik dan diplomatic. Beliau juga seorang pedagang dan
pengusaha. Beliau adalah penglima perang dan pejuang yang handal.
Beliau adalah ahli siasat dan strategi. Beliau adalah suami yang romantiz
dan ayah yang penuh kasih saying. Belaiu adalah tokoh masyarakat yang
disegani dan dicintai. Belaiu adalah pendengar yang baik dan penasihat
yang bijaksana. Beliau memuliakan para tetangga dan menyayangi orang
lemah, anak yatim, dan fakir miskin. Beliau adalah selebritis dunia dan
akhirat. Keren kan? (QS. Al-Ahzab: 21)

Kayak apa sih profil idola kita ini? Yuk simak penuturan Syaikh
DR.Ramadhan Al-Buthi berikut

Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, apalagi di bulan


Ramadhan
Orang yang paling baik dan bagus sosok tubuhnya
Orang yang paling lembut telapak tangannya dan paling harum bau
tubuhnya
Orang yang paling baik pergaulannya dan paling takut kepada Allah
SWT
Tidak pernah marah atau dendam. Beliau hanya pernah marah ketika
ayat-ayat Allah dilanggar.
Akhlaknya adalah Al-Quran

41
Beliau adalah orang yang paling tawadhu
Orang yang paling pemalu
Beliau menyukai manisan, madu, dan buah labu
Beliau biasa mengesol sepatunya sendiri, menjahit pakaian, membesuk
orang sakit, dan memenuhi undangan orang kaya maupun miskin.
Tidak banyak memiliki kesenangan dunia. Tempat tidurnya terbuat
dari kulit yang diisi dengan serabut pelepah kurma.
Banyak melakukan dzikir dan pikir.
Tidak pernah tertawa lebar, melainkan hanya tersenyum. Pernah
bergurau dan tidak mengatakan sesuatu kecuali yang benar.

Ilustrasi:

Yang Paling Mempesona Imannya

Madinah Al-munawarah, pada dini hari. Membran malam perlahan


tersingkap, berganti dengan subuh syahdu. Lengang berpulun dengan
udara dingin menggigit. Dan deru sahara hanya terdengar dari jauh.
Cerlang fajar sebentar lagi nampak. Shalat subuh hampir tiba, Rasulullah
Saw dan para sahabat menyemut pada satu tempat, masjid. Semua hendak
bertemu dengan yang di cinta, Allah. Namun sayang, air untuk berwudhu
tidak setetes pun tersedia. Tempat mengambil air seperti biasanya kini
kerontang.

Dan para sahabat pun terdiam, bahkan ada beberapa yang menyesali
kenapa tidak mencari air terlebih dahulu untuk keperluan kekasih Allah
itu berwudhu. Rasululllah pun bertanya kepada para sahabat "Adakah
diantara kalian membawa kantung untuk menyimpan air?". Berebut para
sahabat mengangsurkan kantung air yang dimilikinya. Lalu, Nabi yang
begitu mereka cintai itu meletakkan tangannya diatasnya. Tidak seberapa
lama, jemari manusia pilihan itu memancarkan air yang bening. "Hai
Bilal, panggil mereka untuk berwudhu" sabda nabi kepada Bilal.

Dan para sahabat pun tak sabar merengkuh aliran air dari jemari sang
Nabi. Di basuhnya semua anggota wudhu, ada banyak gumpalan
keharuan dan pesona yang menyeruak. Bahkan Ibnu mas'ud mereguk air
tersebut sepenuh cinta.

42
Shalat subuh pun berlangsung sendu, suara nabi mengalun begitu
merdu. Ada banyak telinga yang terbuai, hati yang mendesis menahan
rindu. Selesai memimpin shalat, nabi duduk menghadap para sahabat.
Semua mata memandang pada satu titik yang sama, Purnama Madinah.
Dan di sana, duduk sesosok cinta bersiap memberikan hikmah, seperti
biasanya.

"Wahai manusia, Aku ingin bertanya, siapakah yang paling


mempesona imannya?" Al-Musthafa memulai majelisnya dengan
pertanyaan.
"Malaikat ya Rasul Allah" hampir semua menjawab.

Dan nabi memandang lekat wajah para sahabat satu persatu. Janggut
para sahabat masih terlihat basah. "Bagaimana mungkin, malaikat tidak
beriman sedangkan mereka adalah pelaksana perintah Allah."
"Para Nabi, ya Rasul Allah" jawab sahabat serentak.

"Dan bagaimana para Nabi tidak beriman, jika wahyu dari langit
langsung turun untuk mereka".

"Kalau begitu, sahabat-sahabat engkau, wahai Rasulullah" pada saat


menjawab ini banyak dari sahabat yang mengucapkannya malu-malu.

"Tentu saja para sahabat beriman kepada Allah, karena mereka


menyaksikan apa yang mereka saksikan".

Selanjutnya mesjid hening. Semua bersiap dengan lanjutan sabda nabi


yang mulia. Semua menunggu, sama seperti sebelumnya pesona sosok
yang duduk ditengah-tengah mereka mampu menarik semua pandangan
laksana magnet berkekuatan maha. Dan suara kekasih Allah itu kembali
terdengar. "Yang paling mempesona imannya adalah kaum yang datang
jauh sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, meski tak pernah satu
jeda mereka memandang aku. Mereka membenarkan ku sama seperti
kalian, padahal tak sedetikpun mereka pernah melihat sosok ini. Mereka
hanya menemukan tulisan, dan mereka tanpa ragu mengimaninya dengan
mengamalkan perintah dalam tulisan itu. Mereka membelaku sama
seperti kalian gigih berjuang demi aku. Alangkah inginnya aku berjumpa
dengan para ikhwanku itu".
43
Semua terpekur mendengar sabda tersebut. Kepada mereka nabi
memanggil sapaan sahabat, sedang kepada kaum yang akan datang, nabi
merinduinya dengan sebutan "Saudaraku". Alangkah bahagia bisa
dirindui nabi sedemikian indah, benak para sahabat terliputi hal ini.

Dan terakhir nabi, mengumandangkan QS Al Baqarah ayat 3: "Mereka


yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menginfakkan
sebagian dari apa yang kami berikan kepada mereka".
***

Sahabat, telah sering kita mengucapkan shalawat terhadap junjungan


nabi Mulia, bahkan mungkin disetiap jeda yang kita punya, salam untuk
sang tercinta tak lupa kita ungkap. Namun apakah salam yang kita
sampaikan benar-benar salam yang ikhlas, salam tanda cinta kita, ataukah
salam yang refleks keluar dari mulut kita tanpa ada makna? Wallahu
'A'lam.

Referensi :

1. Marifatul Rasul, DR. Irwan Prayitno


Sirah Nabawiyah, DR. Ramadhan al Buthi
Ar Rasul Muhammad saw, Said Hawwa
2. Apakah anda berkepribadian muslim, DR. Ali Hashimi
3. Super Mentoring Junior, Farid Muliana & Tim ILNA YOSEN (Youth
Center)
4. www.eramuslim.com/

44
6. EFFECTIVE PLANNING
Aku tidak pernah menyesali sesuatu,
kecuali penyesalanku terhadap hari yang telah berlalu,
karena umurku akan berkurang,
sementara amalku tidak bertambah. (Ibnu Masud r.a.)
TUJUAN

1. Memberikan kiat-kiat manajemen waktu yang efektif dalam


pengelolaan belajar dan organisasi
2. Peserta terarah dalam mengambil keputusan (dalam perkuliahan) di
setiap semesternya
3. Peserta termotivasi untuk lulus tepat waktu

URAIAN

Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa


kebiasaan belajar yang dilakukannya sudah memadai. Manajemen waktu
yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di SMA dulu mereka adalah murid
terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan mendapatkan
nilai yang baik. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, beberapa
diantara mahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidaklah
secermelang seperti ketika di SMA. Nilai A atau B sepertinya sulit
dijangkau. Mengapa? Apa sebenarnya yang terjadi? Salah satu
jawabannya mungkin karena ketrampilan belajar, termasuk manajemen
waktunya, kurang efektif. Kuliah di perguruan tinggi memang berbeda
dengan belajar di SMA, karena itu manajemen waktu yang ada mestinya
turut disesuaikan.

Memang tidak ada satu cara yang ampuh yang berlaku bagi semua
orang dalam manajemen waktu, tetapi dengan mengenali diri sendiri
dengan lebih baik, kita dapat menentukan bagaimana kita akan
mempergunakan waktu kita dengan lebih efektif. Patut pula diingat
bahwa inti dari manajemen waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan
sekedar menyibukkan diri. Banyak orang menghabiskan hari-harinya
dengan berbagai kegiatan yang seakan tiada habisnya tetapi tidak
mendapat capaian apapun karena kurang konsentrasi pada hal yang
benar.

45
Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu

1. Membuat Jadwal Semester

a. Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek


penelitian, kuis, dan sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal
semester membuat kita mengetahui kapan kita membutuhkan
waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan kapan kita
punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya.

b. Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja),


pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar
kota (pulang kampung di akhir pekan atau liburan), dan
sejenisnya. Mencatat aktivitas ko-kurikuler memungkinkan kita
mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa penuh
atau seberapa luang jadwal kita selama satu semester. Aktivitas
non akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada
jadwal kita.

2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan

a. Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan,


termasuk tugas kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini
inklusif, karena segala sesuatu membutuhkan waktu, apakah itu
membaca satu bab, mengerjakan soal latihan, atau menulis outline
untuk makalah penelitian.

b. Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu:


aktivitas ko-kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul
dengan teman. Aktivitas sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler
penting dan menciptakan keseimbangan hidup, walaupun itu
berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan dan
mandi, misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa
menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca satu bab
buku ajar.
c. Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap
aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting
sekali untuk mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat

46
diselesaikan dan menyediakan waktu untuk tugas tersebut. Bila
kita tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara
konservatif. Jika kita dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih
cepat dari yang kita perhitungkan, kita dapat menggunakan
waktu sisanya untuk mengerjakan apapun yang kita suka, tetapi
jika kita tidak dapat menyelesaikan dalam waktu yang telah
direncanakan maka kita harus mengambil waktu dari kegiatan
lain untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih
lama dari yang direncanakan.

d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu


ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas
itu dan hal-hal lain yang juga harus dikerjakan pada hari itu.
Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa saja yang
harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati.
Kita dapat membuat penyesuaian pada minggu tersebut,
misalnya, jika kita melihat ada tugas yang membutuhkan waktu 6
jam untuk menyelesaikannya padahal hanya ada waktu tiga jam
sebelum tenggat.

3. Jadwal Setiap Hari

a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang


belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini
hanya membutuhkan beberapa menit saja karena kita sudah
mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Gunakan kartu
indeks atau buku kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian
ini agar kita dapat membawanya kemana-mana dan
memeriksanya setiap saat untuk menandai tugas mana saja yang
sudah diselesaikan.

b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah


ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian
lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu.
Kita dapat menggunakan sistem A,B, C untuk memberi prioritas
pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang harus diselesaikan
pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting tetapi

47
tidak sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A
sebelum mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara
ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas yang
cukup banyak.

4. Evaluasi Setiap Jadwal

a. Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah


jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas
akan diselesaikan. Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang
beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari jadwal

b. Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar


telah diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena
jadwalnya tidak realistis atau manajemen waktunya yang tidak
efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan agar di lain waktu
anda dapat membuat jadwal yang lebih baik?

Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik

Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat


jadwal menjadi efektif dan efesien.

1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.

Apakah anda termasuk seorang night person atau morning person?


Gunakan kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu
terbaik setiap harinya - apakah itu pagi (jika anda seorang morning
person) atau malam hari (jika anda seorang night person) -
memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih
singkat.

2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.

Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda
jadi lebih menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah
mendapatkan motivasi untuk memmahasiswai sesuatu yang
menyenangkan pada saat lelah daripada memmahasiswai subyek yang
membosankan.

3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.


48
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-
satunya yang bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi
jika perpustakaan tidak memungkinkan untuk belajar (karena jam
operasi yang terbatas, misalnya), carilah tempat (dan waktu) yang
memang benar-benar jauh dari gangguan.

4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.

Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang


waktu. Anda harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi
keseimbangan hidup anda. Jadi, tidak ada salahnya anda
menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman atau
mengerjakan hobi anda yang lain.

5. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan
berkualitas.

Tidur seringkali dianggap sebagai bank dalam manajemen waktu.


Maksudnya, setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan
waktu cukup banyak, anda akan mengambil waktu tidur anda untuk
mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak efektif karena anda pasti akan
memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk mengerjakan tugas
karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi
kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan.

6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.

Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang


dari kampus anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan
beberapa jam di halte atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu
menunggu tersebut untuk membaca? Bawalah catatan atau ringkasan
kuliah kemana pun anda pergi dan baca setiap ada kesempatan
meskipun hanya satu paragraf.

Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan


membaca sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak
berarti tidak bisa belajar selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman
belajar anda sendiri dari kaset.

KIAT BELAJAR EFETIF


49
1. Motivasi

Hendaknya seorang mahasiswa muslim mempunyai motivasi belajar


yang kuat. Ingatlah janji-janji Allah kepada orang-orang yang
berilmu yang salah satunya tertuang dalam QS 58 :11

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu :


Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan : Berdirilah
kamu, maka berdirilah niscaya niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan arang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.

2. Beri arti kehadiran kita di kelas

Saat di kelas

a. Datang, duduk manis, konsentrasi dan dengar baik-baik


mahasiswaan yang dibahas. Artinya minimal 30% bahan
mahasiswaan sudah kita serap. Ini adalah modal penting untuk
pemahaman selanjutnya.
b. Arahkan pandangan ke papan tulis dan atau guru pengajar.

c. Segera bertanya bila ada yang kurang jelas. Ingat bertanya adalah
ciri orang yang cerdas.

3. Menyusun Program Belajar

Program ini mencakup membaca buku, membuat ringkasan,


mengerjakan PR, diskusi kelompok, membuat laporan,
mempersiapkan diri menghadapi ujian, de el el. Program ini harus
sesuai dengan kemampuan dan keadaan diri kita.

Selanjutnya, tentukan prioritas mahasiswaan yang akan


dimahasiswai. Hindar-kan sikap menganaktirikan mahasiswaan
tertentu karena sulit, tidak suka, kurang menarik de el el. Berikan
porsi waktu yang lebih pada mahasiswaan yang sukar. Ciptakan
Minat pada hal yang tak disukai, Karena kita akan kerap mendapati
bahwa hal itu membawa kita kepada minat baru di bidang lainnya.
50
Contohnya, Survei membuktikan banyak yang nggak ngefans sama
mahasiswaan fisika, padahal fisika itu erat lho sama kehidupan kita
sehari-hari. Sewaktu kita naik motor or ngontel ke sekolah, kita bisa
memperhitungkan antara jarak, waktu, dan kecepatan, sehingga kita
tidak akan terlambat.

4. Teknik Membaca

Salah satu metode membaca adalah SQ3R, yaitu :

a. Survey (menyelidiki)

Sebelum membaca secara keselu-ruhan, selidikilah terlebih dahulu


agar dapat gambaran tentang apa yang akan diuraikan dalam buku
itu. Caranya dapat dilakukan dengan melihat sepintas lalu pada
kalimat-kalimat dipermukaan bab. Dalam melakukan ini, jangan
lebih dari 1 menit untuk masing-masing bab.

b. Question (bertanya)

Setelah melakukan survey, ajukan pertanyaan-pertanyaan.


Misalnya, dengan mengubah sub-sub judul/ kalimat-kalimat
permulaan menjadi pertanyaan, dengan rumus 4W (what, who,
when, where), dan 1H (how). Jika dalam bacaan tersebut sudah ada
daftar pertanyaannya, hendaklah diperhatikan lebih dulu.

c. Read (membaca)

Dalam membaca sebaiknya kita aktif. Maksudnya aktif mencari


jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Lakukan
coretan-coretan pada hal-hal yang dianggap penting. Bila perlu
buatlah ringkasan kecil.

d. Recite (mengucap kembali)

Setelah membaca suatu bagian yang membuat jawaban atas suatu


pertanyaan tadi, segeralah mengucapkan kembali dengan bahasa
sendiri tanpa melihat buku. Hal ini juga bisa dilakukan dengan
menuliskannya pada kertas.

e. Review (mengulang)
51
Setelah selesai membaca, segeralah diulang tentang apa yang baru
saja kita baca dengan memeriksa kembali kertas catatan. Jawaban
garis besar tersebut dibaca secara sepintas lalu, sehingga mendapat
gambaran yang lebih baik dan jelas mengenai pokok-pokok yang
diuraikan, serta hubungan antar bagian. Kesempatan ini
hendaknya digunakan pula untuk memeriksa apakah hal-hal yang
tadi dibaca masih teringat.
5. Seni Mencatat.

Buat catatan atawa ringkasan yang rapih, teratur dan menarik. Ini
akan memudahkan kita untuk menjaga motivasi belajar, memahami
dan mengingat bahasan. Berilah garis bawah/warna/huruh kapital
pada bagian yang dianggap penting. Kita juga dapat membuat
tempelan rumus-rumus (hal yang mau dihafal) di kamar atau di
tempat belajar., de el el (sesuai kondisi)

6. Mendengar

Dalam mendengar ...


a. Jangan malas mendengar gara-gara kita tidak suka sama guru
atau mata mahasiswaan tertentu.
b. Catat hal-hal penting dengan jelas.
c. Ajukan pertanyaan-pertanyaan (misal kok begitu... kenapa
demikian... jadi... de el el).

7. Menjaga konsentrasi belajar

Ada 4 faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar, yaitu :

a. Keadaan jiwa

Jiwa yang gelisah karena berbagai persoalan akan memecahkan


konsentrasi. Oleh sebab itu, berdoalah dan mohon pertolongan
kepada Allah agar dikaruniai ilmu, serta dimudahkan dalam
memahami ilmu tersebut.

b. Kondisi fisik

Kondisi fisik tiap orang berbeda. Orang yang kuat secara fisik
(sehat) tentu beda dengan orang yang sakit-sakitan. Kondisi ini
52
sangat mempengaruhi teknis belajar masing-masing. Misal dalam
memilih waktu, posisi duduk... de el el.
c. Mood

Mood ini tiap-tiap orang berbeda. Ada yang mood belajar kala
habis mandi, dll. So, kita musti mengenali diri kita dan ketika
keinginan belajar ini muncul jangan ditunda-tunda, karena kalo
ditunda akan numpuk deh tugas kita dan melihat itu kadang
malesnya nongol lagi.
d. Keadaan lingkungan belajar

Jangan mudah terpengaruh lingkungan yang kurang mendukung


belajar. Tetaplah konsen belajar, yakinlah bahwa belajar itu
kebutuhan kita. Ciptakan suasana yang menimbulkan rasa aman
dan rasa santai karena dalam keadaan santai inilah kita dapat
berkonsentrasi dengan sangat baik.

8. Disiplin

Sifat bermalas-malasan, enggan bersusah payah musti kita hindari.


Usahakan belajar rutin tiap hari. Belajar 1 jam yang dilakukan 10 x
akan lebih baik ketimbang belajar 10 jam tapi cuma sekali. Hindari
sistim SKS (Sistem Kebut Semalam) dan belajar hanya kalau mau
ulangan.

9. Target

Target yang diartikan sebagai satu kondisi yang pengen banget kita
capai. Target ini perlu disusun idealis dan realistis. Maksudnya harus
sesuai kemampuan tapi bisa memacu semangat belajar. Dan kalau kita
merasa jenuh, carilah selingan yang kamu sukai (hobbimu). Dan yang
pasti jenuh bukan alasan untuk tidak memulai belajar kembali. Perlu
keberanian untuk melawan rasa jenuh itu. Sebab, keberanian memiliki
kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di dalamnya (Goethe)

10. Evaluasi

53
Evaluasi dapat dilakukan sehabis ulangan / selesai satu bahasan (bab)
/ sehabis menerima raport. Agar kesalahan-kesalahan yang telah lalu
tidak diulangi dan hasilnya lebih baik.

11. Jadilah Mahasiswa Aktif bukan Pasif

Jadilah mahasiswa aktif, yakni mahasiswa yang belajar apa saja dari
setiap situasi/pengalaman/kejadian. Kita tengok lagi nih si Einstein,
hanya gara-gara kejatuhan barang ia bisa memunculkan teori
grafitasi.

Bacalah bukan hanya buku mahasiswaan tapi juga buku-buku umum


lainnya untuk menambah pengetahuan.

Jangan jadi mahasiswa Pasif, yakni mahasiswa yang tidak dapat


melihat adanya potensi belajar, yang mengabaikan kesempatan untuk
berkembang dari suatu pengalaman belajar dan membiarkan
segalanya terjadi serta menarik diri dari kehidupan/masyarakat.
Aduh sedih ya, untuk kamu-kamu yang ngerasa masuk kelompok ini,
jangan putus asa dulu. Asal ada niat, tekad kuat, usaha giat,
tawakal,dan doa. Insya Allah, kamu bisa menjadi mahasiswa aktif.

12. Tawakal

Serahkan sepenuhnya kepada Allah, mohonlah agar ilmu yang telah


kita mahasiswai dijaga dan lebih mendekatkan kita kepada Allah.
Bagaimanapun manusia hanyalah berusaha, Allah lah yang
menentukan hasilnya.

13. Berdoa

Berdoa tanpa belajar = bohong, belajar tanpa berdoa = sombong.


Doa Belajar

Rodhiitu billaahi robba wa bil islaa-midiina wa bi Muhammadin nabiyau


wa Rosula Robbi dzidni ilma warzuqni fahma.

Terus gimana kiat belajar kita-kita yang aktif di sekolah, di rumah


(aktivis) ?

54
Kalo bisa aktivis juga menerapkan kiat-kiat belajar di atas, tetapi karena
waktu yang tersedia terbatas, maka ada beberapa kiat yang bisa dicoba,
yaitu :

a. Dalam menyusun program, berilah jatah waktu tertentu bagi setiap


mata mahasiswaan. Kemudian belajarlah dengan penuh konsentrasi
dalam batas waktu yang telah ditentukan.
b. Isi waktu luang yang ada dengan belajar. Jangan biarkan waktu
terbuang percuma. Tapi jangan lupakan fisik kita.kita juga harus
memperhatikan waktu makan, istirahat, dll.
c. Belajarlah pada dua pertiga malam terakhir karena pada waktu itu
kita lebih mudah berkonsentrasi.
d. Pada waktu di kelas perhatikan dan dengarkan baik-baik
mahasiswaan yang sedang disampaikan. Jika ada yang kurang jelas
segera tanyakan, jangan beralasan, .... toh nanti bisa membuka buku di
rumah.
e. Ketika kita di kelas/sedang belajar, kita serius belajar dan ketika kita
sedang di organisasi, kita serius berorganisasi

Sahabat, sebaik-baik kita adalah yang memiliki tujuan hidup!


Karena dengan memiliki tujuan hidup kita akan merencanakan langkah-
langkahnya. Bangunan gedung UNJ tidak akan tegak berdiri jika tanpa
perencanaan, seperti pada beberapa bangunan gedung-gedung baru kita
sekarang. Maka benar ketika seorang bijak berkata Gagal merencanakan
berarti merencanakan kegagalan lalu tujuan hidup seperti apa yang
harus kita miliki? Seorang ulama sufi berkata Barang siapa Allah
tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya, namun siapa yang
menjadikan dunia sebagai tujuannya, niscaya ia akan letih dan pasti
sengsara karena diperbudak dunia sampai akhir masa. Dari kalimat
tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sebaik-baik tujuan
adalah yang berorientasipada Allah. Oleh karenanya, mulai hari ini jangan
tanyakan pada diri kita saya mau jadi apa? tetapi tanyakan pada diri kita
Allah ingin saya jadi apa? hal inipenting dilakukan! Karena ketika kita
berfikir demikian, tatkala prestasi berhasil kita raih, akan terbesit fikiran
bahwa saya menjadi seperti sekarang karena keinginan Allah, atau tatkala
kita gagal, maka fikiran yang muncul adalah Allah menginginkan saya
berada pada posisi yang lebih baik lagi.

55
Sahabatku, ketika Allah telah menjadi tujuan hidup kita, maka
dari tahap perencanaann (effective planning), pelaksanaan (acting), sampai
hasil (result) kita akan senantiasa yakin bahwa Allah selalu menyertai kita,
sehingga setinggi apapun tantangan dan cobaan yang muncul tidak akan
pernah membuat kita gentar. Keyakinan dalam menjadikan Allah sebagai
tujuan inilah yang membuat seorang sahabat Rasul bernama Saad bin Abi
Waqash sanggup melewati dinginnya pegunungan Himalaya dalam
ekspedisi dakwahnya hingga ia menyebarkan Islam di China dan wafat di
Ghuang Jhou,keyakinan ini pula yang telah merubah Bilal bin Rabah dari
seorang budak yang dinistakan menjadi seorang gubernur yang hebat.

Hendaklah kita mampu bersikap seperti seorang pedagang yang


selalu memeriksa kembali penbukuan yang ada. Apakah kerugian atau
keuntungan yang didapat selama ini. Lalu strategi apa yang hendak kita
laksanakan untuk mencapai kemenangan di masa depan. Semoga Allah
memberi kemudahan bagi kita untuk berbuat kebajikan serta kekuatan
untuk meninggalkan kemaksiatan. Amiin.

QUIS

Quis ini untuk melihat sejauh mana tingkat belajar kamu selama ini.
Petunjuk : Pilihlah salah satu option yang sesuai dengan diri kamu. Yang
jujur ya.
1. Kalo ada PR biasanya kamu.........

a. Mengerjakan di rumah, kalo ngga bisa diskusi sama teman.


b. Menerjakan pas lagi mood
c. Datang ke sekolah pagi-pagi, trus nyontek punya temen.
d. Ngga mengerjakan
2. Kamu belajar.........

a. Kalo disuruh ortu


b. Rutin tiap hari
c. Kalo mau ulangan
d. Kalo lagi mood

56
3. Bila hasil ulangan kamu dibagikan, dan ternyata hasilnya jelek,
sesampainya di rumah, kamu..........

a. Nyesel terus males belajar


b. Biasa saja
c. Cuek mending belajar mahasiswaan lain
d. Instropeksi n berusaha memperbaiki diri

4. Waktu Bapak/Ibu Guru mengajar mahasiswaan yang ngga kamu


sukai, kamu.............

a. Memperhatikan n konsen
b. Ngerjain tugas mahasiswaan lain
c. Ngobrol sama temen
d. Ngaciiiiiiir
5. Kamu menerjakan tugas sekolah

a. Besok-besok kalo hampir dikumpulin


b. Sesampainya di rumah, habis istirahat, dll trus mengerjakan.
c. Kalo lagi mood
d. Datang kesekolah pagi-pagi, trus nyontek punya temen.
Ket :

1. a = 4 b = 3 c=2 d=1
2. a = 2 b = 4 c=1 d=3
3. a = 1 b = 2 c=3 d=4
4. a = 4 b = 2 c=2 d=1
5. a = 3 b = 4 c=2 d=1

5 10 Kamu musti lebih tekun belajar


11 14 Tingkatkan
15 20 Pertahankan

57
7. Untungnya Sholat
Tujuan :

1. Mengetahui tentang keutamaan shalat


2. Meningkatkan motivasi dalam beribadah (khususnya shalat)

Shalat merupakan ibadah utama yang harus kita laksanakan sebagai


seorang muslim. Kewajiban tentang shalat sendiri juga terdapat dalam
ayat-ayat Allah dan hadits nabi, namun sampai saat ini masih banyak
muslim yang lupa,lalai bahkan terkadang sengaja meninggalkan atau
menunda-nunda shalat. Salah satu faktor kekhilafan tersebut adalah
kurang pahamnya seorang muslim tentang keutamaan shalat. Metode :
Ceramah dan diskusi Uraian Materi : Shalat adalah suatu ibadah yang
terdiri dari perkataan-perkataan dan perbuatan - perbuatan tertentu yang
dimulai dengan takbiratul Ihram dan disudahi dengan Salam disertai
dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Di dalam Agama Islam,
Shalat mempunyai kedudukan yang tak dapat ditandingi oleh ibadah-
ibadah yang lain. Ada banyak kutipan ayat-ayat Al-qur'an mengenai
keutamaan Shalat, salah satunya: "Dan dirikanlah olehmu shalat, karena
sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
munkar" (Al Ankabut : 45) Adapun ayat-ayat lainnya di antaranya: QS. Al-
Baqarah: 43, QS. Al-Baqarah: 238, QS. Thaha:14, dan QS. Thaha:132.
Dengan memperhatikan ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa Shalat
mempunyai kedudukan tersendiri, bahkan dalam salah satu hadist
dijelaskan bahwa Shalat adalah tiang agama. Sebagaimana sabda
Rasullulah Saw yang artinya: "Shalat adalah tiang agama, barang siapa
yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa
meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agama" (HR. Baihaqqi) Shalat
merupakan penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Ia merupakan
sebesar-besarnya tanda iman dan seagung-agungnya syiar agama. Shalat
merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah
kepada hambanya. Ia merupakan ibadah yang membuktikan keislaman
seseorang. Shalat adalah ibadah yang sangat mendekatkan hamba kepada
Khaliqnya. Hadits-hadits yang menerangkan tentang keutamaan shalat,
diantaranya:

58
1. Ketika Rasulullah SAW ditanya tentang amal yang paling utama
dalam hal shalat, beliau menjawab: "Shalat pada waktunya." (Muttafaq
'alaih)
2. Sabda Rasulullah SAW yang artinya:

"Bagaimana pendapat kamu sekalian, seandainya di depan pintu masuk


rumah salah seorang di antara kamu ada sebuah sungai, kemudian ia mandi
di sungai itu lima kali dalam sehari; apakah masih ada kotoran yang melekat
di badannya?" Para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun
kotoran di badannya." Bersabda Rasulullah SAW, "Maka begitu pulalah
perumpamaan shalat lima kali sehari semalam; dengan shalat itu, Allah akan
menghapus semua dosa." (Muttafaq 'alaih) 3. Sabda Rasulullah SAW:
"Tidak ada seorang muslim pun yang ketika shalat fardhu telah tiba,
kemudian dia berwudhu' dengan baik dan memperbagus kekhusyu'annya
(dalam shalat) serta ruku'nya, terkecuali hal itu merupakan penghapus
dosanya yang telah lalu, selama dia tidak melakukan dosa besar, dan hal itu
berlaku sepanjang tahun itu." (HR. Muslim) 4. Sabda Rasulullah SAW:
"Pokok segala perkara itu adalah Al-Islam; dan tonggak Islam itu adalah
shalat; dan puncak Islam itu adalah jihad di jalan Allah." (HR. Ahmad, At-
Tirmidzi dan lainnya: hadits shahih) Peringatan Bagi Orang Yang
Meninggalkan Shalat Shalat merupakan tiang agama dan merupakan
suatu ibadah yang menentukan apakah seseorang itu Islam atau kafir.
Sebagaimana sabda Rasulullah: "(Yang menghilangkan pembatas) antara
seorang muslim dengan kemusyrikan dan kekufuran adalah meninggalkan
shalat." (HR. Muslim)

Di dalam hadist dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. tentang ancaman


Allah kepada orang yang meninggalkan shalat, sebagai berikut :
1. Dikala mereka hidup didunia :

a. Dihilangkan keberkahan dari hidupnya.


b. dihilangkan tanda keshalihan dari mukanya.
c. tidak berpahala amal-amal perbuatannya
d. Do'anya tidak diangkap kelangit
e. Tidak mendapat bagian dalam do'anya orang-orang yang
shalih

59
2. Di kala mereka menghembuskan nafas terakhir dan saat-saat
sesudahnya :

a. Mati dengan penuh kehinaan.


b. Mati dalam keadaan lapar.
c. Mati dalam keadaan haus.
d. Dihimpit kubur dari sebelah kiri dan kanan.
e. Dinyalakan api Neraka didalam kuburnya.
f. Didatangkan kepadanya seekorular yang bernama "Asy
Syuja'ul Aqra" yang akan menyiksa terus menerus sampai
datang hari Mahsyar.
g. Menderita sengsara dikala hisab pada hari Mahsyar.
h. Mendapat kemarahan Allah.
i. Dimasukkan kedalam Neraka.

Referensi :

1. Tuntunan Shalat Menurut Al-Qur'an & As-Sunnah, Syaikh Abdullah


bin Abdurrahman Al-Jibrin.
2. http://santrichannel.blogspot.com/2007/11/keutamaan-shalat.html
3. http://www.dzikir.org/b_shalat.htm

60
8. Mahasiswa dan Perubahan
Letih takkan pernah sanggup meruntuhkan gelora jiwa muda yang memiliki asa
mengangkasa.

Peluh takkan pernah menjadi sandangan saat cita muda terus melengking membelah
langit.

Ragu takkan pernah hadir saat tekad muda berkobar lantang menamparnya.

Perjalanan panjang terus terukir indah mengawal catatan harum para


pejuang kesempurnaan dan keadilan. Mahasaiwa merupakan sebuah
simbol anti kemapanan yang terus menjadi onak dan duri bagi penguasa
tiran dan setan ketidakadilan. Dengan cirri khas yang sedikit naf,
mahasiswa rela menjadikan tubuh mudanya sebagai garda depan
pengusung perubahan yang selalu saja meminta tumbal.

Karakteristik dan keunggulan pemuda berupa semangat yang


menggelora, fisik yang paripurna, serta kekuatan moralitas dan
intelektualitas menjadikan pemuda sebagai actor penting dalam
membangun peradaban. Setidaknya ada tiga peran besar yang dimiliki
oleh mahasiswa,yakni sebagai agen perubah atau agent of change,
cadangan kuat peradaban atau iron stock, dan juga berfungsi sebagai
social control. Agent of change merupakan peran yang lekat dengan
karakteristik pemuda. Hal ini lahir dari perpaduan semangat yang
menggelora, keberanian, serta daya intelektualitas yang mampu
mendobrak kejumudan berpikir atau kemapanan yang menipu. Begitu
pula funngsinya sebagai iron stock, mahasiswa dengan segala potensi yang
dimilikinya merupakan asset berharga dalam melanjutkan perjalanan
bangsa nantinya. Karena pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok. Oleh
karenanya, kondisi pemuda hari ini adalah cerminan bangsa esok hari.
Dan sebagai social control, peran mahasiswa diwujudkan melalui
penyikapan terhadap kebijakan yang sewenang-wenang dan
menyengsarakan rakyat. Diantaranya melaluiaudiensi, kajian, maupun
aksi massa. Oleh karena itu sebagai perwujudan dari peran, mahasiwa
juga merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan aspirasi rakyat,
maka aksi atau demonstrasi adalah sebagai kebutuhan. Karena efek yang

61
dihasilkan menjadi lebih besar apabila dibandingkan dengan sebatas doa
atau kecaman.

Sehingga menjadi jelas bahwa begitu dinantikannya kehadiran serta


peran mahasiswa dalam perbaikan negeri ini. Oleh karenanya, buka mata,
hati, dan telinga lebar-lebar, lihat dan dengarkan suara keluhan dan
ratapan rakyat sebagai bukti masih adanya kewenang-wenangan yang
mereka terima. Kemudian tunjukkan aksi nyata kita yang tak hanya
sekedar kata.

Seseorang pernah berkata dengan sebuah ironi yang amat dahsyat,


Kesadaran adalah siksaan yang paling kejam. Moral dan nurani seorang
manusia adalah alat yang paling efektif untuk menggerakkan
tubuhnya hingga melebihi batas kemampuan. Meskipun tubuh sudah
koyak tercabik-cabik dan napas pun sudah sampai pada garis finish,
namun kesadaran membuat manusia tidak mau bahkan tidak bisa
menghentikan langkahnya. Bahkan ketika telah jelas bahwa semua yang
dilakukannya hanya akan menjadi pemanis dalam lembaran sejarah, ia
tetap tidak dapat menghentikannya.

Selama tiga abad lebih Indonesia dijajah oleh bangsa lain, entah sudah
berapa juta manusia didera oleh siksaan semacam ini. Mereka tahu bahwa
mereka tidak akan mampu mengubah nasib bangsa, namun mereka tidak
bisa berhenti berjuang. Mereka juga tahu bahwa mereka tidak akan
sempat mengecap manisnya kemerdekaan, tapi toh mereka tidak bisa
mundur. Ada sesuatu yang menghentikan kaki mereka ketika hendak lari
menyelamatkan diri. Kesadaran yang konyol itu berontak dari kedalaman
benak mereka, memaksanya untuk lari menerjang musuh dengan senjata
sekedar golok dan bambu runcing. Belum sempat menyentuh seujung
rambut musuh, nyawa sudah habis ditebas belasan timah panas. Mereka
sebenarnya bisa lari dari peluru-peluru itu, tapi mereka tidak bisa lari dari
hati nuraninya sendiri.

Akal sehat siapakah yang bisa membenarkan para pemuda gagah


berotak brilian di Palestina yang lari menyongsong syahid, hanya
beberapa bulan setelah hari pernikahannya? Logika macam apakah yang
bisa menjustifikasi keberanian mereka yang membungkus dirinya dengan
bahan peledak, kemudian maju dan meledakkan dirinya bersama musuh-

62
musuh Allah yang jahanam itu? Mereka adalah pemuda-pemuda tampan,
masa depan terbentang luas di hadapannya. Kalau mereka diam di rumah
dan menjalani hidupnya baik-baik, mereka akan beranak-cucu, memiliki
rumah yang nyaman, kendaraan yang memadai, pekerjaan yang baik, dan
akhirnya menemui ajal di hari tuanya yang sangat tenang kelak. Mereka
pun menginginkan masa depan seperti itu, namun sesuatu di dalam
benaknya menyuruhnya maju dan mengambil tanggung jawab itu.
Kesadaran tersebut tidak mau dibantah, dan tidak pernah bisa dibantah.
Ia akan selalu menemukan jalannya.

Akan selalu saja ada orang-orang yang bertindak di luar akal sehat
semacam itu. Ada saja manusia yang menjadikan dirinya sebagai tameng
bagi orang lain, seolah-olah nyawanya begitu murah untuk digadaikan.
Orang-orang semacam ini bahkan tidak kenal siapa yang dilindunginya,
akan tetapi kesadaran di dalam benaknya tidak bisa dibantah oleh alasan
apa pun.

Ketika barisan umat bertanya-tanya mengenai apa yang harus


dilakukan selanjutnya, akan selalu saja ada seseorang yang maju dan
menawarkan dirinya. Mereka tidak selalu berhasil, dan perjuangannya
tidak pernah mulus, akan tetapi orang-orang semacam ini memang selalu
ada.

Mereka adalah manusia sepenuhnya, mampu merasakan ketakutan dan


kesakitan dengan sempurna. Mereka sangat mengerti arti kenikmatan
dunia dan memahami pula makna kehilangan yang bisa amat dalam
menghujam ke dalam dada manusia. Mereka tahu rasanya (atau
setidaknya bisa membayangkan) ditikam pisau belati, dan mereka tahu
apa yang akan terjadi jika peluru-peluru musuh menembus tubuhnya.
Akan tetapi, ketika keadaan memaksanya untuk melangkah maju, tidak
ada yang bisa mencegahnya.

Hasan al-Banna telah tewas tertembak. Tidak hanya itu, para


penjahat bahkan melarang siapa pun untuk menolongnya. Musuh-musuh
Islam menyaksikannya mati perlahan dan kemudian bersorak sorai di
jalan-jalan merayakan kematiannya. Ikhwanul Muslimin, satu-satunya
organisasi Islam yang benar-benar sempat membuat para Zionis
63
berkeringat dingin, dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Para
anggotanya dilacak, ditangkapi dan dijebloskan ke dalam penjara-penjara
bawah tanah yang tidak kenal rasa kemanusiaan. Siksaan demi siksaan
datang menimpa, tidak terkecuali pada para tahanan akhwat.

Selesaikah sudah? Tentu saja tidak. Akan ada saja di antara umat
Islam yang melangkah maju untuk mengambil tanggung jawab tersebut.

Hasan al-Hudhaibi maju ke depan barisan, menantang semua bahaya.


Umar Tilmisani pun menyambut gilirannya dengan gagah. Sayyid Quthb
menemukan syahid di tiang gantungan. Apakah perjuangan selesai
dengan penuhnya barisan orang-orang yang syahid? Tentu saja tidak.
Semuanya berulang kembali. Nama-nama baru bermunculan,
menggantikan mereka yang telah tuntas melaksanakan tugas di jalan
Allah ini.

Selesaikah perjuangan rakyat Aceh setelah Teuku Umar tewas


dan Cut Nyak Dhien dibuang ke pulau yang jauh? Selesaikah perjuangan
rakyat Minang setelah Imam Bonjol berhasil disingkirkan? Habiskah
perjuangan rakyat Maluku ketika Pattimura (Ahmad Lussy) digantung?
Tentu saja tidak.

Jaman berganti, tokoh pun bertukar. Mereka yang telah syahid


mengharumkan perjuangan mulia yang diwariskannya pada generasi
sesudahnya. Kematian seorang Cut Nyak Dhien mengkristal dalam dada
setiap srikandi Aceh, hingga tiba waktu munculnya perempuan-
perempuan lain yang sekokoh beliau. Darah seorang syuhada menyirami
bumi dan menumbuhkan seribu tunas baru yang akan menghiasi dunia
dengan kepahlawanannya. Demikianlah kepahlawanan terus diwariskan
kepada mereka yang tidak lupa pada masa lalu.

Apakah umat Islam akan habis kiprahnya ketika George W. Bush


dengan ringannya membantai rakyat Afghanistan dan Irak? Apakah
umat Islam sudah habis ketika bangsa-bangsa Arab diam saja
menyaksikan kezaliman yang sedemikian rupa yang dilakukan oleh
bangsa kafir kepada saudara-saudaranya? Inikah pertanda awal dari akhir
hayat umat Islam?

64
Secepat peluru-peluru Amerika Serikat membantai warga Irak,
secepat itu pulalah Islam menyebar di negerinya sendiri. Mereka
menebar fitnah dengan kencang, namun kebenaran akhirnya tersebar
lebih kencang daripada Badai Katrina. Tony Blair dan antek-anteknya
berteriak sekencang-kencangnya untuk memfitnah Yusuf Qardhawi
sebagai teroris, akan tetapi gubernur London sendiri (Ken Livingstone)
yang kemudian pasang badan untuk menyatakan kebenaran, meskipun ia
bukan seorang Muslim. Sedemikian gencarnya warga Inggris
menyatakan kebenciannya pada Islam, namun gelombang mualaf di
negeri itu malah lebih gencar lagi. Begitu cepatnya keadaan berbalik
sehingga jumlah umat Kristen di Inggris yang pergi ke gereja sekali
seminggu kalah banyak dengan umat Islam yang pergi ke Masjid pada
hari Jumat.

Dalam keadaan yang sangat genting sekalipun, akan ada saja orang-
orang yang melangkah maju dan mengajukan dirinya untuk memikul
tanggung jawab. Akan selalu ada manusia-manusia pilihan Allah yang
menjadikan dirinya perisai bagi umat Islam. Selalu ada saja orang-orang
yang merelakan kesenangan pribadinya demi keselamatan saudara-
saudara seimannya. Bagi mereka, harumnya surga sudah bukan rahasia
lagi. Keindahan syahid telah membutakan mata mereka dari hal-hal lain.

Janji-janji Allah hanya menunggu waktunya untuk dibuktikan.


Pertanyaannya sekarang : Siapakah yang mau maju dan menjemputnya?
Andakah orang yang melangkah ke depan barisan dan menjemput
tanggung jawab itu? Ataukah Anda termasuk orang-orang yang
menunggu di barisan paling belakang, berdiri mematung tanpa tahu apa
yang harus ditunggu? Dengan atau tanpa Anda, perjuangan ini akan
terus berjalan. Akan selalu ada saja manusia-manusia pilihan yang
melangkah maju. Dengan atau tanpamu wahai Pemuda.

Hai orang-orang yang beriman, ruku 'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
tuhanmu, dan berbuat kebajikanlah supaya kamu mendapatkan kemenangan"
(Q.S. Al Hajj: 77)

"...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu
mengubah keadaannya sendiri..." (QS. Ar Ra'd: 11)

65
Pemuda di sekitar Rasulullah saw di bagian bumi nun di sana, pada
kilaunya pasir yang bertandang ke gurun pasir, lahirlah seorang
anak. la bukan keturunan bangsawan, bukan pula seorang yang rupawan.
Tapi, dia sangat dicinta Rasul dan mendapatan gelar 'Kesayangan, Putra
Kesayangan.

Adakah kemudian terbayang di benak, siapakah dia? Benar, dia adalah


Usamah Bin Zaid, putra pengasuh Rosul, Ummu Aiman. Apakah
yang kemudian menjadikannya kecintaan Rosul? Bukanlah yang
berdiam diri orang dicintai Rasul. Dalam usianya yang masih belia, ia
telah menjadi kepercayaan Rasul, menjadi panglima perang. la diutus
untuk menghancurkan kaum kufar Romawi yang terus merongrong
umat Islam. Belum genap 17 tahun usianya, dia sudah mendapat amanah
sebagai sebagai panglima. Membawahi Abu Bakar dan Umar Bin Khattab
pula. Abu Bakar dan Umar Bin Khattab? Ya! Abu Bakar adalah tangan
kanan Rasul. shahabat setia yang begitu dicintai. Lalu Umar. dia adalah
sahabat yang sangat.teguh dan tegas terhadap kaum kufar, hingga ia
pun menjadi shahabat yang begitu dicintai Rosul.

Dalam usia yang masih belia itu, meski saat ia menunaikan amanah
sebagai panglima, Rasul menggenapkan seluruh amanahnya, kembali
ke pangkuan Ilahi, Usamah Bin Zaid tetap tegar, maju menghadapi
musuh. Tak salah jika bangsa Romawi menciut nyalinya menghadapi
panglima muslim yang tetap berkobar semangatnya meski panglima
tertinggi. Rasulullah telah wafat. Bangsa Romawi menyerah kalah
sebelum bertarung, mundur dengan nyali luluh.

Di sisi lain, pada masa Rasul juga, lahirlah seorang keturunan


bangsawan. Seorang anak yang begitu dikasihi oleh keluarganya.
Menjadi seorang anak yang selalu dipenuhi dan terpenuhi segala
kebutuhannya. Terbiasa menatap pada cermin yang akan memantulkan
keindahan/ketampanan parasnya. Namun kemudian ia lebih memilih
untuk meninggalkan semua itu. Meninggalkan semua kenikmatan dan
kemewahan dunia saat sinar keimanan merasuki dada. Dialah Muslvab
Bin Umair, seorang sahabat yang lebih memilih dipanggang matahari
dari pada tinggal di istana yang megah. Lebih menyukai sering kelaparan
daripada hidangan yang lezat dan melimpah. Lebih memilih baju yang
tak lagi utuh karena hanya itu yang melekat di tubuh dari pada busana
66
kebesaran yang tertumpuk di lemarinya. Sungguh, hanya karena iman
telah begitu membiusnya. Kecintaan pada Allah dan Rosullah yang
membimbingnya menggapai Ridho-Nya.

Pada usia yang belum genap 20 tahun, ia telah menjadi duta Islam
untuk negeri lain. Dalam usia yang masih muda, lisannya telah begitu
fasih dan lihai menyampaikan ajaran Islam hingga orang-orang kemudian
berbondong-bondong melafalkan kalimat 'Asyhadu allaa ilaaha illallah
waasyhadu anna Muhammadar Rasulullah. '

Kedua tokoh pada kisah di atas memang sahabat Rasul. Mereka


hidup pada masa sebaik-baik zaman. Pada saat Rasul masih menjadi
pembimbing yang selalu mengawasi dan meluruskan. Tapi apakah
kemudian kita akan membenarkan ucapan; Ah, mereka kan shahabat,
kala itu Rasul masih hidup, kita kan berbeda...Zaman kita tak lagi seperti
zaman nabi..."

Kebobrokan zaman kita (kalau boleh dikatakan demikian) memang


mungkin sedikit berbeda (wujudnya) dari zaman Rasul. Tapi pada
intinya, zaman Rasul dan zaman kita sama-sama mengalami
kebobrokan. Yang membedakan, kalau dahulu Rasul masih mendampingi,
sekarang beliau sudah meninggalkan kita, bersemayam nun di sana.

Tapi apakah Rasul tidak memberikan contoh pada kita? Bukankah


sering kita membaca ayat ini. "tetapi Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan
mereka itulah orang-orang yang memperoleh bermacam-macam
kebaikan. Dan mereka itu lah orang-orang yang beruntung. " (QS.
At Taubah: 88).

Kisah pengorbanan Usamah Bin Zaid dan Mush'ab Bin Umair adalah
contoh bagaimana seharusnya kita menghadapi sebuah zaman yang
penuh dengan kejahilan. Bagaimana seharusnya mewujudkan rasa
cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Mewujudkan kalimat Laa ilaaha
illalahu wa anna Muhammadan Rosulullah.
Kalau kemudian kita tetap membenarkan kalimat "Ah... itu kan..."
di atas, tidakkah kita pemah mendengar dan melihat di televisi
tentang perjuangan saudara-saudara kita di Palestina sana? Mereka
67
hidup di zaman kita, tanpa Rasul mendampingi, tapi mereka adalah
manusia-manusia yang militan. Manusia-manusia yang tidak akan
pernah membiarkan kedzaliman bertamu di negeri tercinta.

Lihatlah Mohammad Fathi Farhat yang menjadi syahid dalam usia


yang masih belia, atau Al-Durra yang masih anak-anak. Mereka
menjadikan cinta pada Allah di atas segalanya, menjemputnya dengan
jalan menjual nyawa kepada Allah dengan senapan dan rudal kaum
kufar. Membingkai mati dengan kata syahid. Menyatakan bahwa ini
lah jalan vans seharusnya mereka jalani. Tetap berteriak lantang, tak
berhak Yahudi atas tanah-tanah mereka. Tetap akan membela agama
Allah apapun konsekuensinya.

Keadaan umat memang menyeramkan. Kebobrokan umat-umat


terdahulu tercermin dan terangkai dalam satu masa, saat ini! Membuat
sebuah perubahan tak semudah membersihkan lantai. Umat seperti
buih dan terkena penyakit wahn, cinta dunia dan takut mati. Tapi siapa
lagi yang akan melakukan perubahan jika bukan kita?

Pemuda, layaknya seperti kita, dikenal sebagai manusia yang


berkobar-kobar semangatnya. Selalu bersemangat mencari dan lantang
meneriakkan kebenaran. Lalu, untuk apa predikat itu jika tidak
dibuktikan."Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang
beruntung. "(QS. Al-Imran: 104).

Sebagai seorang yang beridentitas muslim, perilaku dan sikap yang


mencerminkan ajaran Islam sudah seharusnya tercermin dalam diri.
Tidak dipungkiri, zaman sekarang, zaman yang telah diwarnai
peradaban barat, telah menguburkan cerminan pribadi muslim. Islam
diisukan sebagai agama yang menyukai peperangan, budaya
terbelakang, dan orangnya bodoh-bodoh dan kejam. Masyarakat
disuguhi berbagai perilaku baru yang menjauhkan mereka dari syariat
Islam.

Gaya hidup glamor dan pergaulan bebas sudah menjadi sesuatu


yang biasa. Mencoba mengikis semua itu memang tidak bisa langsung
dan saklek. Berupaya mencontohkan kepada orang lain terlebih dahulu
68
menjadi salah satu pilihan yang bisa dilakukan.Setelah diri sendiri,
kita akan beranjak pada keluarga, setelah keluarga masyarakat lah
garapan kita.

Disamping itu merangkai kembali unsur-unsur persatuan,


persaudaraan, dan kekuatan Islam untuk membangun ummatan
wahidan merupakan tujuan lain dari da'wah Islam. Sesama muslim adalah
saudara. Bahkan ia digambarkan sebagai sebuah bangunan, satu dengan
yang lain saling menguatkan. "Kau lihat orang-orang mukmin dalam
kasih sayang dan saling cintanya di antara mereka: seperti satu tubuh, jika
satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain
merasakan panas dan demam (sakit)." (HR. Bukhari-Muslim)

Membersihkan halaman dari debu sekalipun dengan sebuah lidi


menjadi sesuatu yang sulit, tapi ketika lidi-lidi itu disatukan menjadi
sebuah sapu, membersihkan sampah menjadi sesuatu yang ringan.
Perbedaan jenis suku, warna kulit, dan perbedaan lahiriah lainnya, tidak
menjadi penghalang untuk menyatukan langkah mewujudkan masyarakat
yang Islami. Pada waktu Rasul saw. memasuki kota Mekkah di hari
pembebasan, beliau didampingi oleh Usamah Bin Zaid yang berkulit
hitam legam dan berhidung pesek. Lalu saat beliau masuk Ka'bah, di
sebelah kanan adalah Bilal yang berkulit hitam pula dan mantan
budak, sementara di sebelah kiri beliau adalah Usamah Bin Zaid.
Sungguh. rasul sendiri telah memberi contoh pada umatnya bahwa tak
ada yang membedakan manusia di hadapan Allah selain
ketakwaannya.

Banyak pemuda yang takut ketika diajak untuk mendalami Islam.


Terlalu saklek, kuno, bahkan mengikat, itu mungkin jawaban-
jawaban mereka. Inilah kondisi yang sedang melanda. Kedua, ilmu
pengetahuan dan hikmah. Adalah sebuah keniscayaan sebagai
manusia, kita mencari ilmu dan mengamalkannya. Jika pemuda yang
menjadi bagian dari penyeru lalu tak punya bekal ilmu, lalu apakah
yang akan disampaikan kepada orang lain?

"Setiap kamu adalah pemimpin..., " begitu penggalan ayat Allah.


Bumi ini terus berputar, membawa waktu terus melaju, dan
menyusutkan usia. Kita akan menjadi pengganti pendahulu-pendahulu

69
kita, meneruskan perjuangan mereka. Pada setiap jengkal langkah kita
pun, terkadang kita dituntut untuk menjadi yang di depan. Entah itu
hanya sekedar ketua pelaksana, atau sekedar ketua bidang, atau
sekedar koordianator, atau bahkan menjadi diri sendiri sekalipun, itu
semua adalah amanah yang akan kita pertanggungjawabkan. Sebuah
proses pembelajaran, menjadi seorang pemimpin.

Peradaban Islam diawali dengan diutusnya Nabi Muhammad saw.


Seorang lelaki sederhana yang berprofesi sebagai gembala dan pedagang,
yang tak pandai membaca dan menulis. Lahir dari bangsa yang bukan
bangsa, yang sama sekali tidak signifikan peradabannya jika dibandingkan
dengan peradaban Persia dan Romawi di kedua sisinya. Dari lembah
tandus yang tidak punya prospek kecuali karena keberadaan sumur
Zamzam, dan tidak punya ikatan dengan hati manusia kalau bukan karena
Baitullah yang ditinggikan pondasinya oleh Nabi Ibrahim as. dan Nabi
Ismail as. dahulu.

Gebrakan ekstrem ala Islam terus berlanjut. Rasulullah saw., yang


ketika itu baru diakui sebagai pemimpin di kota Madinah saja, ternyata
mempunyai lima puluh hingga enam puluh orang sekretaris dengan tugas
yang berbeda-beda. Bangsa yang tadinya tidak gemar baca-tulis kini
dipaksa untuk melakukan tugas-tugas administrasi dan dokumentasi
dengan rapi jali. Segala hal dicatat rapi, mulai dari wahyu yang baru
turun, sampai ke zakat, nama para mujahid, perjanjian, hutang-piutang,
juga korespondensi dengan para pemuka kaum. Bahkan Sang Nabi yang
mantan gembala dan pedagang itu juga mewajibkan sebagian tawanan
perang untuk mengajari anak-anak Muslim caranya membaca sebagai
tebusan bagi dirinya sendiri.

Tidak seperti para nabi palsu yang mengutip uang dari orang yang
menjadi pengikutnya, Rasulullah saw. selalu mengutus sahabat-
sahabatnya untuk menjadi guru di tengah-tengah kaum yang baru
memeluk agama Islam. Masjid-masjid difungsikan sebagai tempat
mencari ilmu, dan setiap pemuda yang mencari ilmu namun kurang
mampu dijamin hidupnya di shuffah. Seperempat abad setelah wafatnya
Rasulullah saw., di Madinah sudah ada gudang kertas yang berhimpitan
dengan rumah Utsman ra. Pada tahun 60-an Hijriyah, peradaban Islam
sudah mengenal perpustakaan, dan pada akhir abad pertama Hijriyah
70
kertas sudah dibagi-bagikan oleh pemerintah pusat kepada para gubernur
untuk keperluan administrasi dan sebagainya. Demikianlah Islam
menjungkirbalikkan keadaan bangsa Arab dari statusnya sebagai bangsa
yang hanya punya sedikit saja tradisi keilmuan menjadi umat yang
tergila-gila pada ilmu.

*******

Pertanyaan mengapa Islam di masa kini begitu terpuruk? selalu


relevan untuk dipertanyakan, dan selalu cukup sulit untuk dijawab.
Terus terang masalah ini memang selalu mengundang tanda tanya.

Pada abad keempat Hijriyah, peradaban Islam telah harum dengan


nama berbagai ilmuwan. Salah satunya adalah al-Biruni, yang berasal
dari wilayah yang kini menjadi bagian dari negeri Uzbekistan. Bidang
keahlian al-Biruni meliputi fisika, antropologi, psikologi, astronomi,
kimia, sejarah, geografi, geodesi, geologi, matematika, farmasi, filosofi,
dan ia juga seorang guru dan ahli agama. Ia dikenal sebagai kritikus ilmu
alkemia dan astrologi, penyusun ensiklopedi, penjelajah dan seorang
ulama pengikut aliran Asyariyah. Pada usia 17 tahun, al-Biruni telah
menghitung ketinggian kota Kath di Khwarazm. Ia juga memecahkan
persamaan geodesi yang rumit untuk menghitung diameter Bumi. Hasil
perhitungannya, yaitu 6.339,9 km, hanya meleset 16,8 km dari hasil
perhitungan modern, yaitu 6.356,7 km.

Sepanjang hidupnya, al-Biruni telah menulis tidak kurang dari 146


buku (sebagian ahli bahkan mengatakan bahwa al-Biruni telah menulis
180 buku) yang terdiri dari 35 buku tentang astronomi, 4 buku tentang
astrolab, 23 buku tentang astrologi, 9 buku tentang geografi, 10 buku
tentang geodesi dan teori perpetaan, 15 buku tentang matematika, 2 buku
tentang mekanika, 2 buku tentang obat-obatan dan farmakologi, 1 buku
tentang meteorologi, 2 buku tentang mineralogi, 4 buku tentang sejarah,
2 buku tentang India, 3 buku tentang agama dan filsafat, dan masih
banyak lagi.

Untuk mengenang al-Biruni, para ilmuwan astronomi memiliki


caranya sendiri. Pada tahun 1970, International Astronomical Union
(IAU) menyematkan nama al-Biruni kepada salah satu kawah di bulan.

71
Kawah yang memiliki diameter 77,05 km itu diberi nama Kawah Al-
Biruni (The Al-Biruni Crater).

Pada abad kesepuluh Masehi tersebut, benua Eropa dibanjiri oleh


darah akibat perang yang terus-menerus. Bangsa Viking menduduki
bagian utara Perancis, dan orang-orang Bulgaria meluluh-lantakkan
pasukan Bizantium di Pertempuran Anchialus (Battle of Anchialus), yang
dianggap sebagai salah satu pertempuran yang paling kejam di Abad
Pertengahan. Sementara bangsa Eropa bergelimang dalam
kebiadabannya, peradaban Islam tengah asyik mengamati pergerakan
bintang-bintang di angkasa, atau menghitung berat jenis berbagai macam
logam.

Pada masa hidupnya al-Biruni, peradaban Islam sudah jauh dari


predikat ummiy. Al-Biruni sendiri dikenal sebagai pelopor metode
eksperimental dalam penelitian, yang mengharuskan dilakukannya
pencatatan yang seksama dalam setiap fase pengamatan. Tradisi baca-
tulis menjadi hal yang sangat umum, dan umat Islam menjadi pelopor
pendidikan tinggi di dunia. Sampai tiba masanya ketika bangsa-bangsa
Barat mengirimkan pemuda-pemudanya untuk belajar di Andalusia
(Spanyol) yang ketika itu dikuasai oleh Islam.

Kemakmuran melimpah di tengah-tengah umat Islam. Dinasti


Abbasiyah membangun kota Baghdad menjadi kota metropolitan yang
sulit dicari bandingannya. Pembangunannya menghabiskan biaya jutaan
dinar, diawasi oleh ratusan ahli bangunan dan arsitektur, dengan
masterplan yang sangat rapi, bahkan diyakini lebih rapi daripada
pembangunan kota Jakarta sekalipun.

Peradaban Islam memimpin umat manusia pada saat itu. Sistem


irigasi dikembangkan untuk budi daya pertanian yang lebih baik. Para
ilmuwan sudah mempelajari ilmu nutrisi dan memilih bahan pangan yang
baik-baik, bahkan para dokter sudah berani membedah tubuh pasien
dengan peralatannya yang lengkap. Jangan bayangkan masyarakat Arab
pada masa itu kumuh dan lusuh, karena umat Islam juga merupakan
pelopor dalam pengembangan parfum, mencontoh Nabi Muhammad saw.
yang juga gemar wewangian. Jika orang Indonesia abad ke-21 sudah
biasa membicarakan urusan bisnis di kafe-kafe, maka umat Islam berabad-
72
abad yang lalu sudah mempopulerkan kedai-kedai kopi dimana orang bisa
menggelar pembicaraan dengan santai tentang segala hal.

Harun ar-Rasyid, salah satu khalifah paling terkenal dari Dinasti


Abbasiyah, memiliki kekayaan yang sulit dibayangkan. Ia terbiasa
memberikan ribuan dinar sekedar sebagai balas jasa kepada penyair yang
syair-syairnya mampu menghibur hatinya. Dana untuk riset melimpah
ruah, dan praktis dapat dikatakan bahwa ekonomi pada masa itu sangat
menopang perkembangan ilmu pengetahuan.

Namun kemakmuran pula agaknya yang menjadi penyebab timbulnya


antiklimaks dalam peradaban Islam. Cinta dunia dan takut mati memang
merupakan dua serangkai yang telah sejak lama diperingatkan oleh
Rasulullah saw. Toh, dengan kekayaan yang melimpah ruah itu, Baghdad
tak mampu bertahan dari gempuran bangsa Mongol. Perlahan tapi pasti,
peradaban Islam yang tadinya superior di hadapan yang lain pun
digerogoti. Kenikmatan duniawi telah melenyapkan semangat jihad, dan
semangat mencari ilmu berganti menjadi semangat meraup keuntungan.

Keterpurukan tidak identik dengan kemakmuran duniawi. Meskipun


peradaban Islam kini sedang berusaha bangkit, namun negeri-negeri
Islam banyak yang bergelimang harta. Kuwait sukses menjalin kerja
sama eksploitasi minyak bumi dengan negara-negara Barat. Dubai kini
dikenal dengan gedung-gedung tingginya, dan para jutawan Arab kini
punya banyak villa, yacht dan juga klub sepakbola di negara-negara
Eropa. Sayang, semua simbol kemakmuran tersebut tidak membuat
harga diri umat semakin tinggi di tengah-tengah masyarakat dunia.

Bumi berputar, waktu berjalan, namun fitrah manusia tetaplah sama.


Bangsa yang tadinya digjaya bisa jatuh terpuruk kalau ruh-nya sudah
kosong melompong. Umat Islam telah menemukan klimaksnya dengan
tuntunan agamanya, dan jatuh ke titik terendah akibat cinta dunia dan
takut mati. Kini bangsa-bangsa Barat pun mulai mengalami hal yang
kurang lebih sama. Mereka telah mencapai klimaksnya (meski dengan
cara dan alasan yang sangat berbeda dengan peradaban Islam dahulu),
dan kini sedang terjun bebas. Berbagai penyimpangan terjadi di tengah-
tengah masyarakatnya. Institusi keluarga menjadi begitu rapuh, bahkan
sudah banyak yang tidak lagi punya kepercayaan diri untuk membangun
73
keluarga. Syahwat telah dipertuhankan, dan uang mengontrol segalanya.
Segala perbuatan mereka halalkan atas nama kebebasan. Sains sudah
menjadi hal yang begitu membosankan di mata sebagian besar orang.
Kini, pandangan manusia beralih pada segala hal yang mendatangkan
uang dan lebih banyak uang. Banyak ilmu apalah artinya jika prospek
kerja tidak pasti.

Umat Islam pernah mencapai klimaksnya dahulu, dan telah pula


mengalami proses antiklimaks yang sangat menyakitkan. From the lowest
point, theres only one way : up !

Pemuda adalah azzam dan cita-cita, nurani dan perlawanan, pedang dan
kesabaran hingga panji kejayaan mengangkasa

Katakan hitam adalah hitam

Katakan putih adalah putih

Tuk kebenaran dan keadilan

Menjunjung totalitas perjuangan

Hidup Mahasiswa !!!


Hidup Rakyat Indonesia !!!

74
9. Karya Ilmiah
Tujuan Instruksional:

1. Peserta memahami pangertian karya ilmiah


2. Peserta mengetahui tujuan karya ilmiah
3. Peserta mengetahui manfaat karya ilmiah
4. Peserta mengetahui sistematika penulisan karya ilmiah
5. Peserta memahami hubungan Al-Quran dengan karya ilmiah

Rincian Bahasan

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan


hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis
karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi
lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi
ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Tujuan karya ilmiah

Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil


penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak
hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam
bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian
studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat,
atau orang-orang yang berminat membacanya.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam

75
bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh
pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat karya ilmiah

Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang


efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan
sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

Sistematika penulisan karya ilmiah

Bagian Pembuka
Halaman judul.
Lembar pengesahan.
Kata pengantar.
Daftar isi.
Daftar Lampiran.
Bagian Isi

Pendahuluan
Latar belakang masalah.
Rumusan masalah.
Tujuan penelitian.
Manfaat penelitian.
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan

Pemahasan teori
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Pengajuan hipotesis

76
Metodologi penelitian

Waktu dan tempat penelitian.


Metode dan rancangan penelitian
Populasi dan sampel.
Instrumen penelitian.
Pengumpulan data dan analisis data.

Hasil Penelitian

Jabaran varibel penelitian.


Hasil penelitian.
Pengajuan hipotesis.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang
hasil yang didapatnya.
Kesimpulan dan saran

Kesimpulan
Saran
Bagian penunjang

Daftar pustaka.
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
Hubungan Al-Quran dengan karya ilmiah

Dalam berbagai model penelitian untuk menemukan kebenaran ilmiah,


ada yang memakai hipotesa, yaitu untuk penelitian yang uji hipotesa atau
disebut juga penelitian analisis verifikatif, namun ada pula yang non
hipotesis, seperti penelitian deskriptif, yang terdiri dari deskriptif
developmental dan deskriptif eksploratif dan lain-lain.

Hipotesa harus dibuktikan, tidak dapat menjadi praduga dan persangkaan


belaka. Bila tidak dibuktikan dan diuji, sipeneliti sudah barang tentu tidak
mengetahui sejauh mana kebenaran ilmiahnya. Hal ini bersesuaian
dengan apa yang di Firmankan Allah dalam Al-Qur'an sbb: "Dan mereka
tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain

77
hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu
tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran." (QS. 53:28).

"...dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,


mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (QS. 45:24).

Penelitian seperti apa yang diuraikan diatas, baik analisis verifikatip


maupun deskriptif (developmental atau eksploratif) dan lain-lain, sangat
diperlukan oleh setiap cendikiawan dan intelektual Muslim, sebagai
realisasi Firman Allah sbb :

"Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah


bermanfa'at tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman"." (QS. 10:101)

Kata "Perhatikanlah" dapat ditafsirkan sebagai "Lakukanlah Penelitian"


karena merupakan perintah untuk para ilmuwan untuk lebih mendalami
dan melakukan penelitian dibidang disiplin ilmunya masing-masing.

78
10. Personal Excellent
Tujuan Instruksional

1. Peserta dapat memahami makna personal excellent


2. Peserta dapat mengetahui makna personal excellent yang islami
3. peserta dapat mengetahui cirri-ciri personal excellent

Rincian Bahasan

Menurut An-Nabhani (2000) kepribadian adalah perwujudan dari pola


sikap/pola pikir (yakni bagaimana ia bersikap dan berpikir) dan pola
tingkah laku (bagaimana ia bertingkah laku). Pola sikap seseorang
ditunjukkan dengan sikap, pandangan atau pemikiran yang ada pada
dirinya dalam mensikapi atau menanggapi berbagai pandangan dan
pemikiran tertentu. Pola sikap pada diri seseorang tentu sangat
ditentukan oleh 'nilai paling dasar' atau ideologi yang diyakininya. Dari
pola sikap inilah bisa diketahui bagaimana sikap, pandangan atau
pemikiran yang dikembangkan oleh seseorang atau yang digunakannya
dalam menanggapi berbagai sikap, pandangan dan pemikiran yang ada di
masyarakat sekitarnya.

Sungguh tepat dan relevan bila kita berusaha membentuk pribadi unggul
dengan versi Al Quran. Seperti apa pribadi unggul itu, banyak konsep
yang ditawarkan dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Bila
kita sebagai muslim menggunakan nilai-nilai Al Quran sebagai acuan
dalam membentuk pribadi unggul, maka upaya tersebut dapat dikatakan
sebagai suatu keniscayaan. Dari sinilah maka ketika membahas tentang
kepribadian Islam berarti berbicara tentang sejauh mana seseorang
memiliki pola sikap yang Islami dan sejauh mana ia memiliki pola tingkah
laku yang Islami. Personal excellent yang islami hanya akan terbentuk
dan menjadi kuat bila ia memiliki keyakinan yang benar dan kokoh
terhadap aqidah Islamiyah dan ia memiliki ilmu-ilmu ke-Islaman yang
cukup untuk bersikap terhadap berbagai ide, pandangan, konsep dan
pemikiran yang ada di masyarakat; dimana semua pandangan dan konsep
tersebut distandarisasi dengan ilmu dan nilai-nilai Islami.

79
Allah berfirman:

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun. (QS. Al Mulk 2).

Ciri-ciri Pribadi Unggul

1. Keimanan Yang Utuh


2. Akhlak Mulia
Amanah ( Surah al-Baqarah : 283 )
Ikhlas ( Surah al-Bayyinah : 5 )
Tekun (Sabda Rasulullah saw, ' Sesungguhnya Allah swt
menyukai apabila seseorang kamu bekerja dia melakukan dengan
tekun'. ( Riwayat Abu daud )
Disiplin (Al-Imran : 31)
Bersyukur ( Surah Ibrahim : 7 )
Sabar (Surah Ali Imran : 200)
Adil (QS. Al-Mumtahabah: 8-9)

80
11. Komunikasi Efektif
Tujuan Instruksional

1. Mengemukakan pendapatnya dengan baik


2. Menjadi pendengar yang baik dalam komunikasi
3. Bersikap tidak mematikan omongan orang lain
4. Berkomunikasi dengan baik dalam kelompok, khususnya dalam
ikut berpartisipasi dalam kegembiraan atau kerja-kerja sosial.

Titik tekan materi

Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-


hari, mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau
lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa
jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum tercapai. Bukan
tujuan komunikasi secara egois loh. Tetapi tujuan komunikasi yang lebih
pada, tidak adanya saling kesepahaman, belum bertambahnya informasi,
serta ada usaha perubahan tingkah laku pada orang atau teman kita itu.
Yang terkadang tidak hanya diartikan persetujuan.

Untuk itu diperlukan beberapa pemahaman yang baik tentang: Pokok-


pokok komunikasi. Dalam Quran banyak menggunakan istilah
komunikasi seperti: Qaulan baligha (komunikasi yang jelas), qaulan
tsaQila (komunikasi yang serius), Qaulan tsadida ( berkata dengan tegas
dan pada tempat dll). Agar komunikasi kita sukses dan efektif, maka perlu
mengetahui seperti: Tehnik mengemukakan
pendapat/mengkomunikasikan, Tehnik mendengarkan, Komunikasi
empati, Komunikasi efektif, Komunikasi dlam kelompok dan bagaimana
kita menggunakan media dalam komunikasi.

Komunikasi

Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau


gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai
kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke
pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide
yang dipertukarkan tersebut.

81
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:

Komunikator : orang yang menyampaikan pesan


Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
Media : sarana komunikasi
Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang
diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide;
ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada
media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan. Secara
ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.

Fungsi Komunikasi

- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)


- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure
and Stress)
William I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978

Persepsi : Inti Komunikasi

Kesan adalah nuansa rasa manusia kepada obyek tertentu; obyek itu bisa
barang bisa orang. Kita terkesan, karena ada sesuatu yang menarik dari
obyek tersebut. Kita bisa terkesan kepada orang karena bermacam-
macam; bisa karena wajah cantiknya, tampan, berkumis; bisa karena kata-
katanya, karena janjinya, dan sebagainya. Membuat kesan yang baik,
berarti kita harus berbuat dan bersikap tertentu yang membuat agar
orang lain tertarik.
Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai
representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi indrawi. Jika
persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa berkomunikasi secara
efektif.Rudolp F.Verdeber, Communicate, 1978
82
Proses mencapai kesepakatan (Sharing of meaning), lazimnya
berlangsung secara bertahap. Karena itu, lebih awal kita perlu
memperhatikan 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu:

1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau


melihat apa yang kita tunjukkan kepada mereka)
2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau
lihat
3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar
(atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan
pemahaman yang benar)
4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan
maksud kita dan maksud kita bisa mereka terima
5. Memperoleh umpan balik dari pendengar

Tentu tidaklah mudah untuk membuat sebuah komunikasi berjalan


dengan menghasilkan kesepakatan secara utuh sesuai tujuannya. Karena,
salah satu prinsip dalam berkomunikasi, yakni terdapatnya kesulitan-
kesulitan pokok dalam mencapai tujuan. Berikut matrik tujuan dan
kesulitan dalam proses komunikasi.

Tujuan Kesulitan
MENDENGAR Orang sulit memusatkan perhatian baik pada kata
yang tertulis maupun terucap untuk waktu yang lama
Orang kurang memiliki perhatian pada apa yang bagi
mereka tampak kurang penting
MEMAHAMI Orang memiliki asumsi berdasarkan pengalaman masa
lalunya
Orang sering tidak memahami jenis bahasa yang
dipakai pembicara
Orang lebih mudah salah mengerti saat mereka
mendengar tanpa melihat
Orang sering sudah menarik kesimpulan padahal kita
belum selesai bicara.
MENYETUJUI Orang sering merasa curiga terhadap orang lain yang
sedang sedang membujuk mereka
Orang tidak suka jika dibuktikan bersalah

83
BERTINDAK Tidak mudah bagi banyak orang untuk mengubah
kebiasaan mereka
Orang merasa takut akan akibat dari pengambilan
tindakan yang keliru
Banyak orang tidak suka mengambil keputusan
UMPAN Beberapa orang sering dengan sengaja
BALIK menyembunyikan reaksi dan apa yang sesungguhnya
mereka pikirkan
Penampilan dapat bersifat memperdaya -anggukan
kepala, mungkin tidak selalu tanda setuju dan
mengerti, karena bisa digunakan untuk menutupi
ketidak tahuan atau keragu-raguan.

Jika menyimak matrik di atas, sebetulnya kesulitan itu biasa dialami


dialami oleh penyampai ide maupun penerimanya. Persoalannya
bagaimana kita mengatasi kesulitan itu. Komunikasi Efektif Joseph de
Vito, pakar komunikasi menyebut ada 5 kualitas umum yang
dipertimbangkan untuk efektifitas sebuah komunikasi. Kualitas ini antara
lain:

Kualitas Komunikasi Deskripsi


Openess Adanya keterbukaan
Supportiveness Saling mendukung
Positiviness Bersikap positif
Emphaty Memahami perasaan orang lain
Equality Kesetaraan

Namun demikian, yang paling mendasar dalam sebuah kegiatan


komunikasi adalah adanya rasa saling percaya. Kalau sudah percaya,
biasanya apapun yang dikatakan pastilah diterima! Satu hal lagi, efisiensi.
Komunikasi yang efisien adalah komunikasi yang tidak membutuhkan
upaya besar agar mencapai tujuannya.

Kualitas komunikator

Partisipasi merupakan modal dasar untuk menyelenggarakan komunikasi


yang efektif. Karenanya dibutuhkan kemampuan komunikasi efektif.

84
Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk berbagi ide, mengkritik dari
semua aspek, mendorong dan merangsang imajinasi, menolak buah
pikiran yang kurang tepat, dan mengenal sejak dini solusi yang mungkin
bisa diambil.

Kualitas komunikator efektif

Menilai Orang Tahu mana yang penting dan menghargai


kontribusi orang lain
Mendengarkan Berusaha keras memahami keinginan dan masalah
secara Aktif orang lain
Bijaksana Memberikan kritik secara halus. konstruktif dan
hormat
Memberikan pujian Menghargai orang lain dan kontribusi mereka di
depan umum
Konsisten Mengendalikan suasana riang; memperlakukan
sama bagi semuanya: tidak favorit
Mengakui kesalahan Kemauan untuk mengakui kesalahan
Memiliki rasa Mempertahankan posisi yang menyenangkan dan
humor pendekatan yang enak
Memberi contoh Melakukan apa yang diharapkan orang lain
yang baik
Menggunakan Kata-kata yang lazim, konkret, pemberian
bahasa Jelas, Lugas, petunjuk, yang menyentuh perasaan penyimak.
dan Tepat Hindari kata-kata bercita rasa buruk, kata-kata
langsung

Ketika berkomunikasi, kita pasti memiliki persepsi tertentu pada


pendengar begitu pula sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam
berkomunikasi adalah ketika seseorang menyampaikan informasi dengan
ukurannya sendiri. Ini harus dihindarkan karena komunikasi senantiasa
melibatkan orang lain.

Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil, maka rumusan kunci yang
harus dipegang adalah Know your audience! ketahuilah siapa yang
Anda ajak bicara. Seorang komunikator yang dialogis harus mencoba
mengenali dan memperkecil kecenderungannya terhadap manipulasi,

85
keegoisan, dan obyektivasi orang lain.Johannessen, R.L., Ethics in
Human Communications, 1983

Meningkatkan kemampuan menyimak secara efektif :

- Memberikan perhatian
- Memahami komunikasi verbal dan non verbal
- Meningkatkan kemampuan dalam memahami symbol verbal dan
non verbal dengan menambah referensi pemahaman
- Menyimak untuk menganalisa dan mengevaluasi
- Meningkatkan keahlian menyimak antarpersonal
Hambatan-hambatan komunikasi yang sering terjadi adalah:

Jenis Hambatan Deskripsi


Fisik Hal menyangkut ruang fisik, lingkungan
Biologis Hambatan karena ketidaksempurnaan anggota
tubuh
Intelektual Hambatan yang berhubungan dengan kemampuan
pengetahuan
Psikis Hambatan yang menyangkut faktor kejiwaan,
emosional, tidak saling percaya, penilaian
menghakimi
Kultural Hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya,
bahasa,

Sebetulnya, kesulitan berkomunikasi yang paling besar berada dalam diri


kita sendiri. Kurang yakin, kurang percaya diri, memandang orang lain
kurang, lebih mendominasi, apalagi tinggi hati adalah sesuatu yang harus
di swicth dan melatih kebalikannya.
Anda akan mampu menyusun pikiran anda dengan lebih mudah dan lebih
efektif jika Anda mengingat-ngingat struktur pembicaraan : Apa yang
akan dibicarakan, isi pembicaraan dan Apa yang telah anda
bicarakan.Larry King, Seni Berbicara, 2003

Ternyata berkomunikasi tidak semudah yang kita bayangkan, upaya


terus-menerus harus dilakukan untuk peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan. Itupun tidak cukup, ketrampilan tersebut perlu di asah terus
86
dan senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana mereka. Selamat
berkomunikasi, semoga lebih komunikatif!

Referensi :

http://rumakom.wordpress.com/2007/08/07/komunikasi-efektif/

87
12. MUSLIM BROTHERHOOD
Tujuan :

1. Peserta memahami definisi dan makna ukhuwah islamiyah


2. Peserta memahami hak- hak yang harus dipenuhi oleh seorang muslim
terhadap saudaranya
3. Peserta memahami tahapan tingkata ukhuwah islamiyah
4. Peserta termotivasi mengaplikasikan ukhuwah dalam kehidupan
sehari-hari

Makna ukhuwah islamiyah

Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat
akha fulanun shalihan, (fulan menjadika Shalih sebagai saudara)

Definisi ukhuwah Islamiyah: persaudaraan antar sesama muslim yang


dilandasi nilai nilai islam (QS. 49: 11 13)

Menurut Imam Hasan Al Banna, ukhuwah islamiyah adalah


keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.

Hakekat ukhuwah islamiyah

Nikmat Allah (QS. 3: 103)


Perumpamaan tali tasbih (QS. 43: 67)
Merupakan arahan Rabbani (QS. 8: 63)
Merupakan cermin kekuatan iman (QS. 49: 10)

Perbedaan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah jahiliyah

Ukhuwah islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan


akidah dan syariat islam
Ukhuwah jahiliyah bersifat temporer ( terbatas pada waktu dan
tempat), yaitu ikatan selain ikatan akidah

Syarat syarat tegaknya ukhuwah

Niat ikhlas
Ukhuwah tidak akan terwujud secara ikhlas, tidak akan
membuahkan sifat taawun (tolong menolong) dan keterikatan satu
88
sama lainnya kecuali bila dilandaskan Allah dan mengharap ridhoNya
semata.

Keimanan dan ketaqwaan


Ukhuwah adalah pemberian dari Allah bagi orang orang yang
beriman dan bertaqwa karena hanya Allah sajalah yang mampu
menyatukan hati manusia. Oleh karena itu kita wajib menjaga dan
menebarkan ukhuwah di muka bumi (QS. 8: 62 63)

Komitmen dengan hukum hukum islam


Orang orang yang tidak punya komitmen pada islam dan
hukum hukumnya tidak akan pernah merasakan manisnya ukhuwah
islamiyah karena ukhuwah islamiyah adalah salah satu pemberian yang
suci dari Allah, nikmat Illahi, dan pancaran Rabbani bagi orang
orang yang berserah diri pada hukum hukum Allah dan RasulNya
secara total (QS. 2: 208)

Buah dari ukhuwah islamiyah

tolong menolong (QS. 5: 2)


pemaaf (QS. 3: 159)
mendahulukan kepentingan saudaranya (itsar) (QS. 59: 9)
mengasihi
kerjasama
adanya bangunan dakwah yang kokoh (QS. 61: 4)

Tahapan tahapan ukhuwah

Al Ittishaal (hubungan)

Sebagai makhluk social, manusia saling berhubungan dan


bergaul, baik secara pribadi (fardiyyah) maupun berkelompok
(jamaaiyyan). Hubungan ini dapat dimanfaatkan sebagai pintu pintu
yang menghubungkan jalan dawah. Ukhuwah islamiyah menjadikan
hubungan sesame manusia sebagai sarana bertaaruf (saling mengenal).
Peluang bertaaruf secara pribadi biasanya lebih berkesn dibanding
dengan cara jamai (QS. 8: 1)

At Taaruf (saling mengenal)

89
- jasadiyyah (fisik)
interaksi dapat lebih mengenal karakter individu. Perkenalan
pertama lebih kepada penampilan fisik, seperti tubuh, wajah, gaya
pakaian tempat tinggal, pendidikan, dsb.(QS. 49:13)

- fikriyyah (pemikiran)
mengenai pemikiran melalui dialog, analisis mengenai isu yang
berkembang, pandangan terhadap masalah, latar pendidikan,
kecenderungan berpikir, cara menanggapi sesuatu.

- nafsiyyan (kejiwaan)
mengenal kejiwaan ditekankan kepada upaya memahami
kepribadian, karakter, emosi, dan tingkah laku. Setiap manusia itu
unik dank has. Proses ukhuwah akan mudah terganggu apabila
tidak mengenal kejiwaan ini.
Hadits: Dari Abdullah bin Amr bin Ash berkata,Bahwasanya
seseorang bertanya kepada Rasulullah, Perbuatan apakah yang terbaik
dalam islam?. Beliau menjawab, Engku memberi makan (kepada orang
yang kekurangan) dan memberi salam orang yang engkau kenal dan
kepada yang belum engkau kenal.(HR. Bukhori)

At Tafaahum (saling memahami)


Saling memahami adalah kunci ukhuwah islamiyah. Tanpa
tafahum maka ukhuwah takkan berjalan. Proses taaruf dapat
diprogram, tetapi proses tafahum berjalan secara alami bersamaan
dengan jalannya ukhuwah. Ukhuwah dapat berjalan baik jika ada
proses saling memahami dan menerima. Interaksi dengan banyak
karakter harus dibarengi dengan pemahaman dan pendekatan berbeda.

Saling memahami karakter dilakukan dengan cara:

- taliful qulub
menyatukan hati merupakan hal yang utama karena hati adalah
dasar persatuan. Allah yang menyatukan hati manusia. Hati yang
bersatu akan memudahkan persatuan yang lainnya (pemikiran dan
amal) (QS. 8: 24, 60, 63)

- talifuk fikri

90
- taliful amal
Hadits: Perumpamaan orang yang beriman yang saling mencintai,
saling menyayangi dan saling mengasihi sesama mereka seperti tubuh
yang satu(HR. Ahmad dan Muslim)

At Taawun (saling tolong menolong)

Saling membantu dalam kebaikan adalah ebahagiaan tersendiri.


Manusia tidak akan hidup sendiri sehingga ia mesti hidup bersama
sama. Kebersamaan akan mempunyai nilai apabila kita saling
membantu (QS. 5: 2).

Taawun muncul setelah terlaksananya tafahum. Taawun dapat


dilaksanakan dengan hati (saling mendoakan), pemikiran (diskusi),
dan amal (saling membantu).

Hadits: Dari Ana bin Malik r.a. Rasulullah bersabdaTolonglah


saudaramu yang dzolim dan yang didzolimi. Dikatakan, Ya Rasulullah,
menolong orang yang didzolimi itu dapat kami pahami, namun bagaimana
bisa kami menolong orang yang dzolim? Beliau bersabda, Cegah dan
laranglah dia dari berbuat dzolim, begitulah menolongnya.(HR. Ahmad)

At Takaaful (senasib dan sepenanggungan)

Takaful muncul setelah proses taawun berlangsung. Dengan


takaful hati saling menyatu (talahum), saling menyayangi (tarohum).
Takaful berarti senasib dan sepenanggungan. Rasa sedih dan susah
diselesaikan bersama. Berbagai kisah hubungan para sahabat
menggambarkan bagaimana proses takaful ini. Ketika perang, sahabat
Rasululllah yang kehausan memberikan jatah airnya kepada sahabat
lainnya yang merintih meminta minum. Ia mengutamakan sahabatnya
terlebih dahulu dibandingkan dirinya.

Mengutamakan orang lain disbanding dirinya (itsar) adalah ciri


ukhuwah.

Hadits: Tidak beriman seseorang di antaramu hingga kamu mencintai


saudaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri. (HR. Bukhori Muslim)

91
Tauhid ash Shufuuf (kesatuan shaf) Tauhid al Ummah (kesatuan
umat)

Setelah terbentuknya kesatuan berfikir, kesatuan beramal, dan


kesatuan hati maka takaful akan menghantarkan kita kepada kesatuan
barisan dan kesatuan umat. Keratuan barisan dan kesatuan umat
berarti bersatu fikroh dan tujuan tanpa menghilangkan perbendaan
dalam karakter (kejiwaan). Perbedaan merupakan media mal jamai
dan dinamisator hubungan sesame manusia. Kesatuan barisan dan
kesatuan Amat akan menjadikan suatu kekuatan Islam.
Hal hal yang menguatkan ukhuwah Islamiyah

Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai


Hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik bahwa Rasulullah
bersabda:Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang
sahabat berlalu di depannya. Orang yang di samping Rasulullah tadi
berkata:Aku mencintai dia, ya Rasulullah. Lalu Nabi menjawab: Apakah
kamu telah memberitahukan kepadanya? Orang tersebut menjawab: Belum.
Kemudian Rasulullah bersabda: Beritahukan kepadanya, lalu orang tersebut
memberitahukan kepadanya seraya berkata,Sesungguhnya aku mencintaimu
karena Allah Kemudian orang yang dicintai itu menjawab,Semoga Allah
mencintaimu karena engkau mencintaiku karenaNya.

Memohon didoakan bila berpisah


Tidaklah seorang hamba mukmin berdoa untuk saudaranya dari
kejauhan melainkan malaikat berkata:Dan bagimujuga seperti itu. (HR.
Muslim)

Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa


Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari
saudaramu), dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia
senyuman kegembiraan (HR. Muslim)

Berjabat tangan bila bertemu (kecuali nonmuhrim)


Tidaklah ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan
melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah. (HR. Abu Daud
dari Barra)

92
Sering bersilaturahmi
Berkata Nabi bahwa Allah berfirman:Pasti akan mendapat cinta-Ku
orang orang yang mencintai karena Aku, di mana keduanya saling
berkunjung karena Aku dan saling memberi karena Aku. (HR. Malik)

Memberikan hadiah pada waktu waktu tertentu


Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena hadiah itu dapat
mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran. (HR. Imam Dailami
dari Anas)

Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya


Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di dunia
pasti Allah akan meringankan beban penderitaan di akhirat. Siapa yang
memudahkan orang yang dalam keadaan susah pasti Allah akan
memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutupi aibnya
di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya jika
hamba tersebut menolong saudara-Nya. (HR. Muslim)

Memenuhi hak saudaranya


Hak seorang muslim atas muslim ada enam, yaitu jika bertemu maka
ucapkan salam kepadanya, jika diundang maka penuhilah, jika dinasihati
maka nasihati pulalah dia, jika bersin maka doakanlah, jika sakit
kunjungilah, dan jika meninggal antarkanlah ke kubur. (HR. Muslim dan
Abu Hurairoh)

Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat saat keberhasilan


Barangsiapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika
saudaranya mendapat kebahagiaan niscaya Allah menggembirakannya pada
hari kiamat. (HR. Thabrani)

Referensi :

1. Kepribadian DaI (Irwan Prayitno)


2. Super Mentoring Senior, Syamil

93
13. IKHLASH
Tujuan :

1. Peserta memahami makna ikhlas dan niat


2. Peserta mengerti urgensi ikhlas dalam berniat
3. Peserta bisa menumbuhkan rasa ikhlas dalam berniat dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan

Ikhlas merupakan titik tolak diterimanya suatu amal. Seseorang akan


mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Bagi seorang muslim,
meluruskan niat pada setiap aktivitas kehidupannya adalah sebuah
kemestian agar segala kebaikan yang dia lakukan terhitung sebagai
ibadah di mata Allah SWT.

Meninggalkan amal karena manusia adalah riya. Beramal karena manusia


adalah syirik. Ikhlas beramal adalah yang selamat dari keduanya. (Fudhail in
Iyadh)

1. Definisi ikhlas dan niat

Secara bahasa, ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti


bersih/murni. Sedangkan niat berasal dari kata al qashdu artinya maksud
dan tujuan. Ikhlassunniyah artinya membersihkan maksud dan motivasi
kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah
SWT sebagai tujuan dalam berbuat.

2. Perintah Ikhlas
"Dan mereka hanya diperintahkan supaya menyembah Tuhan dengan tulus
ikhlas, beragama untuk Tuhan semata-mata, berdiri lurus, mendirikan
sembahyang dan membayar zakat. Dan itulah agama yang betul" (Q.S. Al-
Bayyinah: 5)

Katakanlah: Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan. Dan


(katakanlah) : Luruskanlah muka (diri)mu di setiap shalatdan sembahlah Allah
dengan engikhlaskan ketaatanmu kepadaNya. Sebagaimana dia telah
menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali
padaNya (Q.S. Al Araf:29)

94
Sesunguhnya kami turunkan kitab (al Qur'an) itu kepada engkau dengan
kebenaran. Oleh itu sembahlah Allah dengan tulus ikhlas, beragama semata mata
keranaNya. Ketahuilah bahawa agama yang suci murni itu kepunyaan Allah"
(Q.S.Al-Zumar: 2-3)

a. Pentingnya ikhlas
b. Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada
ruhnya, maka tanpa ikhlas amal, sebagus apapun amalan tiada
artinya.
c. Merupakan titik tolak segala amal dan penentu kualitas suatu
amal.(QS.4:125
Dalam hubungan ini Rasulullah s.a.w. telah bersabda:
"Sesungguhnya segala amal perbuatan itu bergantung kepad niatnya,
dan sesungguhnya setiap orang akan mendapat sesuatu yang sesuai
dengan apa yang diniatkan. Barangsiapa yang berhijrah kerana Allah
dan Rasul Nya, maka hijrahnya itu ialah kepada Allah dan Rasul Nya.
Barangsiapa yang berhijrah untuk memperoleh (keuntungan) dunia
atau untuk (keperluan) mengahwini seorang wanita, maka hijrahnya itu
membawanya ke arah yang ditujuinya itu." (Bukhari dan Muslim)
d. Salah satu syarat diterimanya amal. Allah SWT tidak menerima
amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari
keridhaanNya semata. (H.R. Abu Daud dan Nasai)
e. Syarat diterimanya amal atau perbuatan: bersungguh-sungguh
dalam melaksanakannya, ikhlas dalam berniat dan sesuai dengan
syariat Islam (Al Quran dan Hadist).
f. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah
3. Cara-cara untuk Menumbuhkan Niat Ikhlas
a. Mengetahui arti ikhlas dan urgensinya dalam beramal.
b. Menambah pengetahuan tentang Allah SWT dan hari kiamat.
c. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan Al Quran, karena
Al Quran adalah penyembuh penyakit hati (QS. 10:57)
d. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga terbiasa untuk
beramal karena Allah, tanpa diketahui orang lain,
menghindari/mengurangi saling memuji, karena terkadang
membuat lalai dan sombing

95
e. Berdoa agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik. Doa:
Allahumma inni audzubika annusyrikabika syaian alamuhu wa
astaghfiruka lima laa alamuhu

Ilustrasi:

Kisah tentang Ikhlas

Umar bin Abdul Aziz, ra (Umar II), Khalifah Rasyidin kelima


mencontohkan bahwa kuatnya niat akan menjaga seseorang dari
hilangnya keikhlasan. Khalifah Umar II dikenal sebagai Khalifah pertama
yang menganjurkan warga Negara melakukan konversi ke Islam.
Padahal, salah satu sumber pendapatan Negara pada waktu itu adalah
jizyah yang dipungut dari non-muslim. Keputusan ini sama saja dengan
mengurangi secara drastis sumber pendapatan Negara sehingga Khalifah
dinasehati oleh stafnya, Amirul Mukminin, jika kebijakan ini terus
dilanjutkan, Negara kita akan bangkrut dan kita dapat gaji dari mana?
Dengan tegas Khalifah yang shalih ini menjawab,Aku lebih suka hal itu
terjadi sehingga kita akan makan dari hasil mengelola lahan pertanian
dengan kedua tangan kita sendiri. Hanyalah orang yang ikhlas seperti
Umar II lah yang mampu melakukan itu. Membuat kebijakan yang baik
yang akan meyejahterakan banyak orang namun juga siap dengan
resikonya berupa terkorbankannya kesenangan pribadi. Sejarah mencatat,
tak berapa lama kemudian Khalifah diracuni melalui persekongkolan
dinasti Bani Umayyah yang takut akan keikhlasannya.

Referensi :

1. Super Mentoring Senior, Farid Muliana & Tim ILNA YOSEN (Youth
Center).
2. Al Quran dan terjemahannya

96
14. ALLAH IS THE ONE
Tujuan :

1. Memahami konsep tauhid rububiyah mulkiyah dan uluhiyah serta


aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyadari wujudnya kerajaan Allah di alam semesta.
3. Menyadari wajibnya menolak kepemimpinan, hukum dan autoriti selain
Allah dan menjadikan Allah saja sebagai pemimpin, pembuat hukum
dan tujuan hidup.

Mentauhidkan Allah SWT adalah inti kepada akidah Islam. Di dalam


konsep tauhid ini kita mengesakan Allah dari segi rububiyah, mulkiyah
dan juga uluhiyahnya. Dari segi rububiyahnya, kita mengesakan Allah
sebagai Pencipta yang telah mencipta segala sesuatu dari sekecil-kecil
sehingga sebesarnya. Allahlah yang mengkaruniakan rizki dan Allah lah
sebagai Raja yang menguasai seluruh alam ini. Pengesaan ini
diaplikasikan dalam setiap gerak kerja seharian. Bukan sekedar
Rububiyah, malah Mulkiyah Allah itu adalah milik mutlak Allah SWT
yang perlu kita esakan. Mulkiyah Allah ini bermakna Allahlah sebagai
wali yang sah sebagaimana yang tersebut di dalam firmanNya : Allah
Wali kepada orang-orang yang beriman. Allahlah sebagai Penguasa
(Hakim) dan Allah juga Pemerintah (Amir). Dengan tauhid mulkiyah ini
sepatutnya kita menyadari kewujudan kerajaan Allah diatas muka bumi
ini. Metode : Ceramah dan diskusi Uraian Materi: 1. Rububiyatullah

Sifat Rububiyah adalah sifat sebagai pencipta, pemilik dan pengatur


susunan peraturan. Sifat ini diakui oleh semua manusia secara fitrahnya.

Q.1:2, Allah SWT telah menyatakan pujian hanya bagi dirinya dan
menyifatkan DiriNya sebagai Rabb Alamin. Segala puji tertentu bagi
Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.

Q.7:54, Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan


langit dan bumi dalam enam masa lalu. Ia bersemayam diatas Arasy, Ia
melindungi malam dengan siang yang mengiringinya dengan deras (silih
berganti) dan (Ia pula yang menciptakan) matahari dan bulan serta
bintang-bintang, (semuanya) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah,
kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian mahluk) dan
97
urusan pemerintahan. Maha Suci Allah yang mencipta dan mentadbirkan
sekalian alam.

1. Sebagai Pencipta.

Pencipta ( Al-Khaliq) segala sesuatu adalah salah satu dari sifat Rabb.

Q.25:2, Tuhan yang menguasai pemerintahan langit dan bumi, dan


yang tidak mempunyai anak, serta tidak mempunyai sembarang sekutu
dalam pemerintahanNya, dan Dia lah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu
lalu menentukan keadaan mahluk-mahluk itu dengan ketentuan takdir
yang sempurna.

2. Pemberi Rezki.

Pemberi Rizki (Ar-Raaziq) juga merupakan sifat Rububiyah Allah.


Dengan sifat ini muslim meyakini bahwa rizki semuanya ketentuan dari
Allah. Dengan ini menjadikan pergantungan kita dengan Allah adalah
mutlak bukan lagi kepada mahluk yang memiliki segala sifat kelemahan.

Q.51:57-58, Aku tidak sekali-kali menghendaki sembarang rizki


pemberian dari mereka, dan Aku tidak menghendaki supaya mereka
memberi makan kepadaKu. Sesungguhnya Allah Dia lah sahaja Yang
Memberi Rizki (kepada sekalian mahlukNya, dan Dia lah sahaja) Yang
Mempunyai Kekuasaan yang tidak terhingga, lagi Yang Maha Kuat
Kukuh kekuasaanNya.
3. Pemilik

Allah SWT Pencipta sekalian mahluk, Dia jugalah yang memilikinya.


Hatta diri kita juga dimiliki oleh Allah.
Q.2:284, Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi adalah
kepunyaan Allah. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hati
kamu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan menghitung
dan menyatakannya kepada kamu. Kemudian Ia mengampunkan bagi
sesiapa yang dikehendakiNya dan menyiksa sesiapa yang dikehendakiNya
(menurut undang-undang peranturanNya). Dan (ingatlah), Allah Maha
Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

4. Raja
98
Allah adalah raja mutlak kepada segala mahluk. Sifat ini hanya berhak
pada sisi Allah sahaja. Kehebatan ini seharusnya menjadikan kita
senantiasa tunduk kepada titah perintahNya sekali pun berlawanan
dengan tuntutan diri dan nafsu sendiri.
Q.1:4, Malik (raja) kepada hari pembalasan.
Q.114:2, Raja manusia.

Mulkiyatullah.

Mentauhidkan Allah dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan


Allah terhadap pemilikan, pemerintahan dan penguasaanNya terhadap
alam ini. Dialah Pemimpin, Pembuat hukum dan Pemerintah kepada alam
ini. Hanya landasan kepemimpinan yang dituntut oleh Allah saja yang
menjadi panduan kita. Hanya hukuman yang diturunkan oleh Allah saja
menjadi pakaian kita dan hanya perintah dari Allah saja menjadi
junjungan kita.

Q.3:26, Katakanlah (wahai Muhammad) : Wahai Tuhan yang


mempunyai kuasa pemerintahan, Engkaulah yang memberi kuasa
pemerintahan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang
mencabut kuasa pemerintahan dari siapa yang Engkau kehendaki.
Engkaulah juga yang memuliakan siapa yang Engkau kehendaki dan
Engkaulah yang menghina siapa yang Engkau kehendaki. Dalam
kekuasaan Engkaulah sahaja adanya segala kebaikan. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

1. Pemimpin (wali)

Wali adalah sebahagian dari sifat-sifat mulkiyatullah. Ia membawa arti


sifat penguasaan iaitu sebagai pelindung, penolong dan pemelihara.

Q.7:196, Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah


menurunkan kitab (Al-Quran), dan Dia lah jua yang menolong dan
memelihara orang-orang yang berbuat kebaikan.
2. Pembuat Hukum

Hakiman atau pembuat hukum juga adalah sebahagian dari sifat


mulkiyatullah. Ia mesti diikhtiraf oleh manusia dan tunduk hanya kepada
99
hukum-hukum yang telah diturunkan olehNya sahaja karena hak
mencipta hukum itu hanya terhadap kepada Allah semata-mata.

Q.12:40, Apa yang kamu sembah, yang lain dari Allah, hanyalah nama-
nama yang kamu menamakannya, kamu dan datuk nenek kamu, Allah
tidak pernah menurunkan sembarang bukti yang membenarkannya.
Sebenarnya hukum (yang menentukan amal ibadat) hanyalah bagi Allah.
Ia memerintahkan supaya kamu jangan menyembah melainkan Dia. Yang
demikian itulah agama yang betul, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
3. Pemerintah.

Aamiran atau pemerintah adalah satu lagi sifat mulkiyatullah yang


perlu diketahui oleh setiap muslim. Allah memiliki Arasy dan memerintah
seluruh mahluk ciptaannya ini dengan ketentuanNya. Dia yang
menciptakan dan Dia yang mengarahkan menurut apa yang
dikehendakiNya.

Q.7:54, Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan


langit dan bumi dalam enam masa lalu. Ia bersemayam di atas Arasy. Ia
melindungi malam dengan siang yang mengiringinya dengan deras (silih
berganti) dan (Ia pula yang menciptakan) matahari dan bulan serta
bintang-bintang, (semuanya) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah,
kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian mahluk) dan
urusan pemerintahan. Maha Suci Allah yang mencipta dan mentadbirkan
sekalian alam.
4. Yang Dituju.

Apabila kita mengikhtiraf dan mengakui keesaan Allah dengan segala


bentuk rububiyah dan mulkiyahnya, maka seluruh hidup kita adalah
tertumpu kepada kehendak dan tujuan kita dijadikan olehNya. Maka
Allahlah menjadi matlamat hidup kita seluruhnya, selari dengan mahluk-
mahluk lain yang sepenuhnya tunduk kepada kehendak Allah.

Q.6:162, Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku,


hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan
mentadbirkan sekalian alam.

100
5. Ilah Yang Diabdikan.

Pengikhtirafan ini juga membawa manusia tunduk mengabdikan diri


semata-mata kepada Allah SWT.
Q.114:3, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia.

Q.109:1-6, Katakanlah (wahai Muhammad) : Hai orang-orang kafir.


Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak mau
menyembah (Allah) yang aku sembah. Dan aku tidak akan beribadat
secara kamu beribadat. Dan kamu pula tidak mau beribadat secara aku
beribadat. Bagi kamu agama kamu dan bagiku agamaku.

Referensi :

1. Hakikat Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, Yususf Qardhawy,


Robbani Press.
2. Kepribadian Muslim, Irwan Prayitno.
3. Kelompok Studi Islam Al Ummah. Aqidah Seorang Muslim.1999.
Jakarta:Yayasan An Nizhom.

101
15. SYIRIK NO WAY
Sebuah inti ajaran ISLAM adalah Allah SWT Sebagai hanya satu
Tuhan yang layak disembah. Allah SWT sebagai Rabb semesta alam,
Pencipta segala yang di langit dan di bumi, Pemilik segala urusan dan
perintah di alam semesta, Dialah satu-satunya yang Merendahan,
Meninggikan, Memberi manfaat, Menimpakan bencana, Memberi rizki,
dsb.

SYIRIK

Menjadikan sesuatu sebagai sekutu-sekutu Allah dalam hal yang


murni menjadi hak Allah. Seperti menjadikan tuhan atau beberapa tuhan
selain Allah yang ditaati, disembah, dimintai pertolongan, atau dicintai.
Semua ini tidak ada yang berhak mendapatkannya selain Allah.
Macam-macam Syirik

Syirik besar

menyembah satu atau beberapa tuhan di samping menyembah Allah


spt berupa:
Benda angkasa
Benda mati
Binatang
Manusia
Makhluk ghaib (jin, syetan)
Syirik kecil

Batiniyah: riya, sumah,


Lahiriah: bersumpah dengan selain Allah, memakai jimat dsb.
walaupun tdk menghilangkan keimanan seseorang, tetapi dapat
menggerogotinya shg semakin lama semakin berkurang tanpa
disadari.
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong
pun. (QS.5:72)

102
Pemujaan dan doa pada selain Allah seperti jin, berhala, taghut. Allah
menjelaskan perilaku mereka dalam firman-Nya, (QS. Al-Ankabut:65)
Hidup tanpa tujuan dan merasa tenang, tenteram, dan ridha dengan
kehidupan dunia, tanpa mengingat akhirat sedikitpun. (QS. Yunus:7-8,
Muhammad:12, Qaaf:3)
Ketaatan secara mutlak kepada selain Allah. (QS. Ali Imran:31)
Diriwayatkan, Ketika Adi bin Hathib ra mendengarkan Rasulullah saw
membaca QS. Ali Imran:31, ia berkata, Wahai Rasulullah, kami
dahulu tidak pernah menyembah mereka. Kemudian, Nabi saw
bersabda, Bukankah mereka menghalalkan untukmu apa yang
diharamkan Allah kemudian kamu menghalalkannya, dan mereka
mengharamkan untukmu apa yang dihalalkan Allah kemudian kamu
mengharamkannya? Ia menjawab, Memang, iya. Rasulullah
bersabda, yang demikian itu berarti menyembah mereka. (HR.
Tirmidzi)
Menjadikan tandingan-tandingan untuk Allah dengan mencintainya
melebihi kecintaannya kepada Allah. (QS. Al-Baqarah:165, At-
Taubah:24)
Mantera
Sihir
Tanjim

Akibat Syirik Besar

Tidak diampuni Allah SWT. (QS. An-Nisa:116)


Haram masuk surga. (QS. Al-Maidah:72)
Terhapusnya semua amal. (QS. Az-Zumar:65)
Jauh dari petunjuk Allah (QS. Al-Hajj:31)

Akibat syirik kecil

Syirik kecil walaupun tidak menghilangkan keimanan seseorang, tetapi


dapat menggerogotinya sehingga semakin lama semakin berkurang
tanpa disadari.
Syirik kecil termasuk dosa besar, pelaku dan yang terus-menerus
melakukannya dikhawatirkan mati dalam keadaan kafir, jika tidak
segera mendapatkan rahmat Allah untuk segera bertaubat.

103
Syirik kecil walaupun tidak menghilangkan keimanan seseorang, tetapi
dapat menggerogotinya sehingga semakin lama semakin berkurang
tanpa disadari.
Syirik kecil termasuk dosa besar, pelaku dan yang terus-menerus
melakukannya dikhawatirkan mati dalam keadaan kafir, jika tidak
segera mendapatkan rahmat Allah untuk segera bertaubat.

Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Ssungguhnya


mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar. QS. Luqman: 13

104
16. ALLAH ALWAYS WATCHES US !!
Tujuan:

1. Peserta FGD mengetahui urgensi pengawasan Allah


(Muroqobatullah)
2. Peserta FGD termotivasi berperilaku benar (akhlaqul karimah)
karena merasakan pengawasan Allah

Titik Tekan : Dengan merasakan adanya pengawasan Allah SWT dan


juga kebaikan-kebaikan yang telah Allah berikan kepada kita, maka kita
perlu menjaga segala perilaku kita, baik yang tersembunyi maupun yang
terang-terangan, agar selalu dalam kebaikan menurut pandangan Allah
SWT. Metode: Ceramah dan diskusi Uraian Materi :

Pengawasan Allah SWT dalam diri manusia hanya dapat dirasakan oleh
mereka yang beriman, yang meyakini keterlibatan Allah SWT dalam
kehidupannya. Merasakan pengawasan Allah SWT adalah hasil dari
marifatullah. Dengan mengenal Allah SWT maka akan menghasilkan
suatu pemahaman dan pengamalan yang baik, kemudian menghasilkan
sikap yang mencerminkan pribadi yang merasakan kesertaan Allah SWT.
Dengan adanya

Pengawasan Allah SWT dan juga kebaikan-kebaikan yang telah Allah


berikan kepada kita maka diwajibkan pada kita untuk mentaati Allah
dalam bentuk mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Konsekuensi dari penciptaan makhluk oleh Allah SWT adalah adanya
pengawasan Allah. Allah mengawasi semua gerak-gerik manusia dan
makhluk lainnya. Bahkan jatuhnya setiap dedaunan pun Allah
mengetahuinya, begitu juga Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di
hati manusia. Allah SWT disebut Maha Mengetahui, karena ilmuNya
mampu mengawasi semua makhluk. QS, 50:16-18 Dan sesungguhnya kami
telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya,
dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, yaitu ketika dua orang
malaikat mencatat amal perbuataannya, seorang duduk disebelah kanan dan
yang lain duduk disebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapkan
melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu . QS, 2:284
Kepunyaan Allah lah segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada di Bumi.

105
Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya
dan menyiksa siapa yang dikehendakiNya dan Allah maha Kuasa atas segala
sesuatu. QS. Al Hadiid:4 Allah senantiasa bersama kamu sekalian
dimanapun kamu berada.. QS. Al Mumin:19 Allah mengetahui
pandangan mata yang berkhianat dan mengetahui apa yang disembunyikan
hati.. QS. Al Fajr:14 sesungguhnya Tuhanmu senantiasa benar-benar
mengawasi

Kisah Terkait : Gadis Penjual Susu yang Jujur Pada suatu malam yang
gelap gulita, ketika manusia tengah terrtidur pulas, Khalifah Umar bin
Khathab melakukan patroli keliling. Tiba-tiba ia terhenti pada sebuah
rumah yang masih terang-benderang (berarti pemiliknya masih terjaga).
Ternyata yang tinggal pada rumah itu adalah seorang wanita tua beserta
anak perempuannya yang mencari nafkah dengan bejualan susu. Kala itu,
mereka sedang menuangkan susu ke dalam wadah. Kemudian ibu itu
berkata, Anakku, mengapa tidak kau campurkan saja susu ini dengan air
tawar? Dengan demikian, kita mendapat keuntungan yang lebih. Para
pembeli tidak akan mengetahui perbedaan rasanya, kok! Tetapi, anak
perempuannya malah menolak perkataan ibunya dengan santun, Duhai
Bunda, walaupun tidak ada orang yang melihat atau mengtahui perbuatan
kita, Allah pasti tahu kan? Demikianlah, Sang Khalifah dibuat kagum
dengan sikap anak perempuan itu. Tak lama kemudian, Umar meminta
anak laki-lakinya untuk menikahi gadis itu. Dari keturunan pasangan
inilah terlahir tokoh Islam luar biasa: Umar bin Abdul Aziz.

Referensi:

1. Super Mentoring Junior, Farid Muliana & Tim ILNA YOSEN (Youth
Center).
2. Kepribadian Muslim, Irwan Prayitno.

106
17. MULUTMU HARIMAUMU
Tujuan :

1. Peserta memahami bahaya lidah


2. Peserta mengamalkan pentingnya menjaga lidah dalam kehidupan
sehari-hari

Titik Tekan :

Lisan merupakan cerminan keshalihan dan iman seseorang.


Betapa besar dampak yang bisa ditimbulkan dari perkataan lisan kita, baik
itu berupa kebaikan maupun keburukan. Sayangnya, sering kali manusia
terpeleset dalam dosa karena lisan yang begitu mudah mengeluarkan kata
yang tidak baik. Padahal, kelak lisan ini juga akan dimintai
pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. Menjaga lisan menjadi
sebuah kemestian bagi seorang muslim yang akhlaknya terpelihara.
Uraian Materi :

Dua hal penting yang sering diingatkan Islam kepada kita


manusia adalah menjaga dan memelihara dengan baik lidah dan
tingkah laku. Rasulullah saw. berpesan kepada kita semua yaitu,
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Qiyamat hendaklah berkata
yang baik atau diam." Pesan ini menekankan tentang pentingnya menjaga
tutur kata, tidak mengucapkan hal yang buruk dan menyakiti hati karena
bertutur sembarang tanpa berpikir akan membawa kepada krisis lain,
yaitu permusuhan, kekacauan, bahkan pertumpahan darah.

Lidah memang tak bertulang, pepatah itu menggambarkan betapa


sulit mengatur lidah ini. Terkadang dalam tempat-tempat perkumpulan,
keadaanmenjadi semakin seru bahkan akan menjadi segar, bila seseorang
menyodorkan gosip 'baru'. Terlebih bila sang pencetus 'gosip' pernah
merasa dirugikan oleh 'sang calon' pesakitan. Yang ini bisa jadi akan
tambah seru. Dia pernah disakiti, disinggung, dipermalukan, dijahili,
ataupun yang serupa dengan itu. Maka rem lidah benar-benar sering
blong.

Bila menghadapi kondisi 'menarik' seperti ini ungkapan cucu


Rasulullah saw, Al-Husain ra. mungkin bisa menjadi mizan
107
(pertimbangan) bagi kita, "Seseorang yang menceritakan keburukan
orang lain di hadapanmu, boleh jadi dia akan menceritakan keburukanmu
(juga) pada orang lain."

Oleh karena itu, dengan menjaga lidah dan tutur kata, dapat
dipastikan akan terjalin kehidupan yang tenteram, damai, dan sejahtera di
tengah masyarakat sepanjang masa. Dalam konteks inilah Rasulullah saw.
berpesan supaya menjaga lidah dan tingkah laku agar tidak mengganggu
dan melampaui batas atau menyentuh hak dan maruah orang lain.

Dikisahkan dalam sebuah perjalanan ke suatu daerah para sahabat


diatur agar setiap dua orang yang mampu membantu seorang yang tak
mampu (makan-minum). Kebetulan Salman Al Farisi diikutkan pada dua
orang, tetapi ketika itu ia lupa tidak melayani keperluan keduanya. Ia
disuruh minta lauk pauk kepada Rasulullah saw. dan setelah ia berangkat,
keduanya berkata, "Seandainya ia pergi ke sumur, pasti surutlah
sumurnya."
Sewaktu Salman menghadap, beliau bersabda, "Sampaikan kepada
kedua temanmu bahwa kalian sudah makan lauk pauknya." Setelah ia
menyampaikan kepada mereka berdua, lalu keduanya menghadap kepada
Nabi saw dan katanya, "Kami tidak makan lauk pauk dan seharian kami
tidak makan daging." Kemudian Rasulullah bersabda, "Kalian telah
mengatakan saudaramu (Salman) begini-begitu. Maukah kalian memakan
daging orang mati?" Mereka menjawab, "Tidak!" "Jika kalian tidak mau
makan daging orang mati, maka janganlah kalian ghibah mengatakan
kejelekan orang lain, sebab yang demikian itu berarti memakan daging
saudaranya sendiri."

Menurut Ibnu Abbas, kisah tersebut yang melatarbelakangi


diturunkannya surat Al-Hujarat: 12, Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagianprasangka
itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah sebagian kamu menggunjing (ghibah) sebagian yang
lainnya. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

108
Dalam ayat tersebut Allah SWT memberi peringatan kepada orang-
orang yang beriman supaya mereka menjauhkan diri dari
suudzon/prasangka buruk terhadap orang-orang beriman. Jika mereka
mendengar sebuah kalimat yang keluar dari mulut saudaranya yang
mukmin, maka kalimat tersebut harus diberi tanggapan dan ditujukan
kepada pengertian yang baik, jangan sampai timbul salah paham, apalagi
menyelewengkannya sehingga menimbulkan fitnah dan prasangka.
Kemudian Allah SWT menerangkan penyebab wajibnya orang mukmin
menjauhkan diri dari prasangka, yaitu karena sebagian prasangka itu
mengandung dosa.

Allah melarang pula ghibah, namimah, dan mencari-cari aib orang lain.
Mengenai definisi ghibah, Rasulullah saw bersabda, Ghibah ialah
engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci. Si
penanya kembali bertanya, Wahai Rasulullah,bagaimana pendapatmu
bila yang diceritakannya itu benar ada padanya? Rasulullah menjawab,
Kalau memang benar ada padanya, itu ghibah namanya. Jika tidak benar,
engkau berbuat buhtan (dusta). (H.R. Muslim, Tirmizi, Abu Daud, dan
Ahmad).sementara namimah dapat dibagi menjadi hamz (mencaci maki)
dan lamz (mencela) (QS. Al Humazah: 1).
Rasulullah mengecam orang yang suka ghibah dan mencari-cari
kesalahan orang. Diriwayatkan oleh Abi Barzah al Islami, sabda
Rasulullah saw., Wahai orang-orang yang beriman dengan
lidahnya,tetapi iman itu belum masuk juga dalam hatinya, jangan sekali-
kali kamu berghibah (bergunjing) terhadap kaum muslimin dan jangan
sekali-kali mencari noda atau auratnya. Barang siapa mencari-cari noda
mereka, Allah akan membalas pula dengan membuka noda-nodanya. Dan
barang siapa yang diketahui kesalahnnya oleh Allah, niscaya Dia akan
menodai kehormatannya dalam lingkungan keluarganya sendiri.
Pengecualian atau syarat diperbolehkannya ghibah:

Orang yang mazlum (dianiaya) menceritakan keburukan orang


yang menzaliminya dalam rangka menuntut haknya.
Jika bertujuan memberi nasihat kepada kaum muslimin tentang
agama dan dunia mereka.

109
Dilakukan dengan niat baik dan mengharapkan ridha Allah
semata.

Ilustrasi:

Mulutmu harimaumu

Rasulullah saw. bersabda,Yang dikatakan muslim itu adalah manusia


selamat dari bahaya lidah dan tangannya. Imam Ali Radhiallhuanhu
berkata, Hati yang jahat terletak pada mulutnya, dan mulut yang baik,
terletak pada hatinya.

Terkadang kita sebagai manusia yang penuh dengan segala


kekurangan dan kelebihan, akan selalu dihadapi dengan segala macam
problematika kehidupan. Terkadang kita menghadapi berbagai benturan
yang sama sekali kehadirannya tidak diundang dan tidak terbersit dalam
pikiran kita, di mana segala yang terjadi diluar prediksi kita sebelumnya.

Di saat kita sedang menyupir mobil kita , tiba-tiba di tengah jalan ada
saja mobil yang menyerocos. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit dihati
kita, maka seringnya terjadi keluar kata-kata yang kurang enak
kedengaran sama sekali di telinga siapa saja mendengarnya, cacian
makian akan keluar dari mulut kita dari lidah kita yang katanya tidak
bertulang itu.

Ketika seorang ibu, melihat kenakalan anak-anaknya,tanpa disadari


juga keluar kata-kata yang sama sekali seharusnya hal itu tidak pantas
dikeluarkan dari mulut seorang ibu terhadap anaknya: Anak sialan, anak
kurang ajar, anak tak tau diuntung, bodoh..dsb. seorang ibu kurang
menyadari akan sabda Rasulullah, Kullu kalam addua, setiap perkataan
itu adalah doa. (Astagfirullahaladziim, semoga kita bertaubat bila hal ini
terlanjur kita keluarkan di saat-saat emosi kita datang).

Di saat seorang istri atau suami merasa disakiti pasangannya, tanpa


disadari akan keluar cacian makian, baik kepada pasangannya, ataupun
musuhnya, semua itu keluar dengan perasaan emosi yang amat sangat,
tanpa kita bisa menyadari, dan berusaha mencoba melatih diri kita untuk
bisa menahan emosi, karena, Rasulullah bersabda, Bukanlah dikatakan
berani bagi mereka yang dapat mengalahkan musuhnya, (yang bisa

110
merasa memang atas sebuah pertikaian, perkelahian), yang dikatakan
berani itu adalah mereka yang bisa menahan dirinya ketika dalam keadaan
marah.

Kita jarang, atau kurang atau bahkan sama sekali tidak menyadari
bahwa yang dikatakan sabar atas segala musibah adalah mereka yang bisa
bersabar di saat menghadapi problema pertama sekali datang, bukan
setelah itu. Hal ini dapat kita lihat dari sebuah hadits, dari cerita seorang
ibu yang menghadapi musibah akan kematian keluarganya, saat itu
Rasulullah memberikannya nasihat agar bersabar, apa kata perempuan itu
pada Rasulullah, Anda tidak tau apa-apa. Setelah rasulullah menghilang,
diberitahukanlah kepada perempuan itu bahwa yang menegurnya tadi
adalah Rasulullah, dan ia datang kepada Rasulullah, apa jawab Rasulullah,
Sesungguhnya yang dinamakan kesabaran itu adalah sabar ketika
menghadapi goncangan yang pertama sekali.
***
Diam agar selamat

Imam Sya'bi adalah salah seorang syekh di kota Basrah, pada suatu
hari beliau berceramah di hadapan murid-muridnya, tersebutlah seorang
murid duduk disampingnya, yang mulai sejak awal Imam Sya'bi berbicara
tidak pernah ia bertanya atau berkata-kata sepatah katapun, tidak seperti
murid-muridnya yang lain, maka bertanyalah Imam Sya'bi kepada
muridnya yang satu ini. "Mengapa engkau tidak berkata sepatah katapun
.....?"
Anak muda itu menjawab, dengan sebuah kalimat bijak, " Oo, Aku
diam, maka aku selamat. Aku mendengarkan, maka aku tahu.
Sesungguhnya manusia itu mempunyai bagian masing-masing, di
telinganya, bagian itu untuknya, di lidahnya bagian itu untuk orang lain.
Seseorang justru tertimpa celaka karena terpeleset lidahnya, dan tidaklah
ia terkena bahaya lantaran terpeleset kakinya, apabila ia terpeleset
kakinya ia akan sembuh kembali dalam waktu yang tidak lama, tetapi
apabila ia terpeleset gara-gara perkataannya bisa saja ia kehilangan
kepalanya."

***
111
Lisan Refleksi Keshalihan

Di Basrah pernah kedatangan seorang pria yang disangka wali dan


tampaknya sangat alim. Penduduk kota itu memuja-muja sang wali
lantaran melihat pakaiannya yang serba taqwa, jubahnya tebal, sorbannya
panjang, dan biji tasbihnya besar-besar, ia begitu dihormati, dan
penduduk banyak memberikan sedekah kepadanya. Hingga dalam tempo
singkat wali itu menjadi kaya raya, tetapi sebutirpun belum pernah wali
itu memberikan ilmu kepada penduduk Basrah sampai saatnya ia akan
meninggalkan kota itu. Sehingga Imam Hasan Al Bashri ingin tahu, siapa
gerangan dia, dan sejauh mana ketakwaan dan kealimannya. Maka
didatanginya wali tersebut di penginapannya, kepada sang wali Imam
Hasan Al Bashri bertanya,"Dari mana Tuan memperoleh derajat
kewalian?"
Orang itu dengan congkak menjawab," dari Allah ". Dengan ucapan
seringkas itu tahulah Imam Hasan Al Bashri bahwa orang tersebut bukan
wali, melainkan seorang penipu belaka. Seyogyanya ia berkata, "Maaf,
saya bukan wali." Sebab tidak ada seorangpun yang mengaku dirinya wali
adalah benar-benar wali. Derajat kewalian tidak pernah disadari oleh
yang bersangkutan, derajat kewalian hanya dirasakan oleh orang-orang
yang memahami betapa beratnya menjadi orang saleh, yang memilih
kebajikan bagi orang lain daripada keuntungan buat diri sendiri.

Referensi :

1. Agustina, Mariah. Al-Afaatul Lisan (Bahaya Lidah).


______________. Diunduh pada 24September 2008, 13.50.
2. Hardian, Novi dkk. 2007. Super FGD Senior. Bandung: PT
Syaamil Cipta Media.
3. Rahima, Uni. Arikel Jumat. ______________.Diunduh pada 24
September 2008 13.26.

112
18. BELAJAR SELEZAT COKLAT
KENAPA BELAJAR JADI TIDAK MENYENANGKAN?

Belajar SKS
Semua tergantung gurunya
Puas dengan prestasi belajar yang rendah

BELAJAR SKS

Niat yang benar dan cara yang benar


Hafal Menguasai
Belajarlah dengan cara mencicil dan rutin

SEMUA TERGANTUNG GURU

Bermula dari sugesti yang salah


40 % dari Guru
60 % dari upaya kita
Keberhasilan kita tidak bergantung pada orang lain, melainkan
dari apa yang kita upayakan.
Maka upayakanlah dengan sungguh- sungguh.
PUAS DENGAN PRESTASI BELAJAR YANG RENDAH

Jangan tergesa-gesa untuk puas


Prestasi optimal = Belajar optimal + Kesungguhan
Berusahalah mengejar prestasi yang lebih baik dari yang pernah
didapat.

POTONGAN COKLAT

1. Tau manfaat belajar


Pertama, kita harus mengetahui benar, apa sih itu belajar dan
manfaatnya bagi aku? Belajar itu merupakan suatu proses
perjalanan manusia dari suatu yang belum dia tahu menjadi tahu.
Semua itu tak akan pernah terjadi apabila kita masih belum
mengetahui dan mengenal tentang hakekat belajar itu sendiri, tak
kenal maka tak sayang. So, sebelum kita memulai belajar kita

113
harus mengetahui apa itu belajar dan apa manfaat yang kita
peroleh ketika belajar dibandingkan dengan ketika tidak belajar
(introspeksi diri).

2. Semangat belajar
Kedua, semangat (spirit). Tanpa semangat kita tidak akan
mungkin belajar secara konsisten dan terarah secara baik. Karena
semangat merupakan kunci sukses kita dalam belajar. Tapi
sebagian dari kita yang semangat belajarnya turun (terutama
bagi anak-anak yang mau melanjutkan ke perguruan tinggi)
dikarenakan minimnya biaya untuk kuliah. Semua itu tidak akan
pernah terjadi apabila kita mempunyai semangat yang besar.
Imam Syafii pernah berkata bahwa : tidaklah penting dalam
berburu ilmu, kecuali siapa yang mencari dalam kondisi
kekurangan.

3. Ya sudah, mulai saja


Ketiga, mempunyai impian yang besar atau cita-cita yang besar
untuk belajar. Karena belajar tanpa impian itu non sense. Apapun
impian kita, tak peduli setinggi langit atau sehebat apapun,
semunya bermuara pada satu jua, yaitu keberhasilan di akhirat
kelak.

Referensi :
Bikin Belajar Selezat Coklat

114
19. SENI BERGAUL
Tujuan :
1. Peserta menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar
2. Peserta mampu menyimpan rahasia dan menutupi aib orang lain
3. Peserta mengetahui hak dan adab kaum muslimin
4. Peserta mengetahuii batasan pergaulan antar lawan jenis

Titik Tekan :

Penekanan Matinul khuluq yang meliputi sikap menyayangi yang


kecil, menghormati yang besar, menundukkan pandangan, menyimpan
rahasia, dan menutupi dosa orang lain.

Pertama-tama pancing peserta FGD untuk mengemukakan


bagaimana cara bergaul antar manusia misalnya kepada sesama muslim,
antara pria dan wanita, antara yang berusia lebih muda dan yang lebih
tua. Kemudian tutor meluruskan pendapat dari peserta. Tutor juga dapat
memberikan tugas kepada peserta untuk menerapkan adab pergaulan ini
selama 1 pekan ke depan, lalu dievaluasi bersama di FGD selanjutnya.
Uraian :

Allah telah memeberikan tuntunan hidup bagi kita berupa agama


Islam sebagai pedoman yang sempurna. Didalamnya terkandung hukum
dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan urusan dunia dan
akhirat. Dengan demikian Islam mengatur tata hidup manusia, baik dalam
berhubungan dengan sesamanya maupun hubungan manusia dengan
Maha Penciptanya.

Sikap dan tingkah laku seorang muslim kepada Sang Khaliq


merupakan kesadaran jiwa umat yang taat dan patuh, taqwa dan pasrah
karean kesadaran yang utuh. Kuat dan lemahnya iman seseorang dapat
diukur dan diketahui dari perilaku/ akhlaqnya. Iman yang kuat
mewujudkan akhlaq yang baik dan mulia, sedangkan iman yang lemah
mewujudkan akhlaq yang jahat dan buruk.

Kita menyadari perlunya hubungan sesama hamba Allah dalam


melaksanakan tugas-tugas hidup lantaran kita tidak bisa melepaskan diri
dari masyarakat, bahkan saling membutuhkan satu sama lain.
115
Menunaikan hak dan adab sesama muslim merupakan ibadah kepada
Allah dan sebagai suatu cara mendekatkan diri kepada-Nya, karena hak
dan adab tersebut telah diwajibkan Allah kepada kaum muslimin untuk
dilaksanakan.

Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat


bagi manusia. (HR. Ad Daruquthni dalam Al Afrad, Dhiya Al
Maqdisi dalam Al Mukhtarah. Syaikh Al Albani menyatakan: Hasan
shahih)
Adapun hak dan adab kaum muslimin antara lain:
1. mengucapkan salam,
2. mendoakannya waktu bersin,
3. menengoknya bila sakit,
4. menyaksikan jenazahnya bila meninggal,
5. menghargai sumpahnya,
6. memberi nasihat dalam hal kebaikan,
7. mencintainya seperti mencintai diri sendiri,
8. menolongnya bila dibutuhkan,
9. tidak menimpakan keburukan atau sesuatu yang tidak disenangi,
10. merendahkan diri dan tidak sombong kepada sesama muslim,
11. tidak memutuskan hubungan lebih dari tiga hari,
12. tidak menggunjing-menghina-mengejek-memanggil dengan
sebutan yang buruk,
13. tidak mencaci dan mencerca tanpa hak di waktu hidup maupun
sesudah meninggalnya,
14. tidak iri hati-dengki-berprasangka buruk-membenci-mencari-cari
kesalahan,
15. tidak menipu dan mengecoh,
16. tidak boleh berlaku khianat-mendustakan-menangguhkan
pembayaran utang,
17. menghormati yang tua dan menyayangi yang muda,
18. berlaku adil seperti terhadap diri sendiri,
19. memaafkan salahnya dan menutupi aibnya,
20. memohonkan perlindungan serta mendoakannya.

Rasulullah bersabda: Bukan golongan kami orang yang tidak


menghormati yang tua dan menyeyangi yang muda dari kami. Sesama muslim
116
hendaknya saling menjaga rahasia, yaitu rahasia yang berkenaan dengan
pribadi muslim maupun yang berkenaan dengan perjuangan Islam.
Menjaga rahasia merupakan janji, dan janji harus ditepati (Q.S. 17: 34)

Sesama muslim hendaknya saling menutupi aib/dosa. Allah tidak


meridhoi berita perbutaan keji tersebar di antara orang-orang beriman,
bahkan Allah mengancam azab pedih bagi yang menyebarkannya. Q.S 24:
19) Allah mengibaratkan mereka yang menggunjingkan satu dengan
lainnya seperti makan bangkai saudaranya sendiri. (Q.S. 49: 12)
Rasulullah bersabda: Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya,
kecuali Allah menutupi keburukan dia pada hari kiamat.

Kiat jitu Gaul yg berpengaruh

BEBAS PRASANGKA

Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang


paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (QS. An
Najm (53): 32)

TAHU ILMUNYA.

GaUL-Interaksi-Komunikasi berbasis NLP (Neuro Linguistic


Programming)
NLP @ seni mempengaruhi pikiran manusia yg di populerkan oleh
Richard Bandler & John Grinder dg mengadopsi tehnik-komunikasi
Therapeutic dari Milton H.Erickson

PACING (penyesuaian)

Content Pacing
Cth: Bro, tadi malem Belanda mainnya mantab banget ya?
apalagi si Van Persie, udah jago, ganteng, muslim lagi

Outlook Pacing
Pola penyesuaian dengan menyamakan tampilan

Mirroring
@ pola pacing hampir total, yaitu dengan menyamakan konten,
logat, outlook, bahkan sampai ke hal2 yg lebih detil

117
Double binds
Cth: Hmm, keberatan gak kalo saya minta tolong ? cuma
kalo kamu lagi repot, saya usahain sendiri deh
Cth: Shalat yuk? Lagi mumet ya? Kalo saya sih biasanya kalo
lagi mumet, ngambil wudhu, shalateh! setelah shalat gak tau
kenapa jadi lebih plong buat mikir lagi
Cth : Hasan-Husein mengajarkan wudhu

Metafora (Kiasan/cerita)
Cth: Inneke sekarang cantik banget ya? padahal dulunya artis
film hot lho? pake jilbab sih ya? Jadi makin cantik deh
Leading : kayanya kalo kamu pake jilbab bisa lebih cantik dari
Inneke deh

Beberapa hal yang harus diperhatikan secara khusus dalam pergaulan


sehari-hari:

1. Mengucapkan dan menjawab salam


Mengucapkan salam itu sunnah dan menjawabnya wajib. Barangsiapa
yang biasa menyebarkan salam maka akan timbul kasih sayang dan
dimudahka masuk ke dalam surga. Rasulullah bersabda: Kamu tidak
akan masuk ke dalam surga hingga beriman, dan kamu tidak beriman
hingga saling mencintai diantara kamu. Sukakah saya tunjukkan sesuatu
yang jika kamu kerjakan akan timbul saling cinta diantara kamu?
Sebarkanlah salam diantara kalian (H.R. Muslim)

2. Berjabat tangan
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan
salam dan menguatkan tali ukhuwah Islamiyah, sebaiknya ucapkan
salam diikuti dengan berjabatan tangan, jika memungkinkan.
Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah dua orang muslim bertemu, lalu
bersalaman, melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosa keduanya sebelum
mereka berpisah (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Anjuran untuk berjabatan tangan tidak berlaku untuk pria dan wanita,
kecuali antara suami dan istri atau anatara seseorang dengan mahram.
Diriwayatkan dari Aisyah ra, dia berkata: Demi Allah, tangan
Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh tangan seorang wanitapun (yang
bukan mahram dan bukan pula istri beliau) bila membaiat kaum wanita ,
118
beliau hanya membaiatnya dengan lisan saja (H.R. Ahmad dan Ibnu
Majah).
Lebih tegas lagi Rasulullah SAW bersabda: Sungguh jika kepala
seseorang diantara kamu ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik bagi ida
daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya (H.R. Thabrani dan
Baihaqi).
Salah satu hikmah larangan tersebut adalah sebagai tindakan preventif
dari perbuatan yang lebih besar dosana yaitu perzinahan. Bersentuhan
(walaupun sebatas tangan) bisa menjadi pintu untuk memasuki
kawasan yang lebih berbahaya lagi.

3. Khalwah
Khalwah adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang tidak
punya hubungan suami istridan tidak pula mahram tanpa ada orang
ketiga. Rasulullah melarang khalwah meskipun masing-masing saling
mempercayai karena di antaranya akan ada syeitan yang menggoda.
Sabda Rasulullah SAW: Janganlah berkhalwah dengan wanita, demi
(Allah) yang diriku berada digenggaman-Nya tidaklah berkhalwah seorang
laki-laki dengan seorang wanita kecuali syaithan akan masuk diantara
keduanya (H.R. Thabrani).
Allah SWT juga memberikan peringatan khusus mengenai pandangan
dalam surat An-Nur (24) ayat 30-31. Menundukkan pandangan bukan
berarti memejamkan mata atau memalingkan muka yang
mengakibatkan orang lain tersinggung, akan tetapi adalah
menggunakan mata untuk menjaga ketaatan kepada Alalh. Allah
mengingatkan pula bahwa sesungguhnya penglihatan termasuk yang
akan dimintai pertanggungjawaban (Q.S. 17: 36).
Referensi :
1. Panduan Mentoring agama Islam Iqro club: buku materi jilid 2
(2003)
2. Manajemen tarbiyah anggota pemula DPP PKS Departemen
Kaderisasi (2004)

119
20. BERBAKTI PADA KEDUA ORANGTUA
Tujuan :

1. Peserta memahami hukum berbakti kepada kedua orang tua dalam


Islam
2. Peserta memahami dan mengamalkan etika kepada orang tua
termasuk bentuk-bentuknya.

Titik Tekan : Betapa besar jasa dan kasih sayang kedua orangtua kita.
Maka, mulialah kedudukan keduanya hingga Allah SWT memerintahkan
kita untuk berbakti pada orang tua setelah Dia menurunkan perintah
tauhid; yang merupakan inti ajaran Islam. Pada materi ini perlu
ditekankan bentuk-bentuk birrul walidain kita kepada keduanya.
Pendahuluan

Birrul Walidian (berbakti kepada kedua orang tua) adalah salah satu
masalah yang penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur'an, setelah
memerintahkan kepada manusia untuk bertahuid kepada-Nya, Allah
Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang
tuanya. Surat Al-Isra ayat 23-24, Luqman ayat 14, dan An-Nisa ayat 36

Pengertian Berbuat Baik Dan Durhaka

Menururt lughoh (bahasa), Al-Ihsan berasal dari kata ahsana-yuhsinu-


ihsanan. Sedangkan yang dimaksud dengan ihsan dalam pembahasan ini
adalah berbakti kepada kedua orang tua yaitu menyampaikan setiap
kebaikan kepada keduanya semampu kita dan bila memungkinkan
mencegah gangguan terhadapa keduanya. Menurut Ibnu Athiyah, kita
wajib juga mentaati keduanya dalam hal-hal yang mubah, harus
mengikuti apa-apa yang diperintahkan keduanya dan menjauhi apa-apa
yang dilarang.

Wajibnya Berbakti Dan Haramnya Durhaka

Allah memerintahkan dalam Al-Qur'an agar berbakti kepada kedua orang


tua.

120
Mengenai wajibnya seorang anak berbakti kepada orang tua
terdapat dalam Al-Isra' ayat 23-24, An-Nisa ayat 36, Luqman
ayat 14-15.
Tidak boleh mematuhi orang tua yang kafir kalau mengajak
kepada kekafiran tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 8, Al-
Ahqaaf ayat 15-16.
Tentang anak durhaka kepada kedua orang tuanya terdapat di
dalam surat Al-Ahqaaf ayat 17- 20

Sifat Yang Menonjol Dari Para Nabi

Semua nabi berbakti kepada kedua orang tua mereka. Dan ini
menunjukkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah syariat yang
umum. Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
ke muka bumi selain diperintahkan untuk menyeru umatnya agar berbakti
kepada Allah, metauhidkan Allah dan menjauhkan segala macam
perbuatan syirik juga diperintahkan untuk menyeru umatnya agar
berbakti kepada kedua orang tuanya.

Maryam ayat 30-34 Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan bahwa Isa


bin Maryam adalah anak yang berbakti kepada ibunya

An-Naml ayat 19 tentang Nabi Sulaiman 'Alaihis salam

Keutamaan Dan Pahalanya

Di antara fadhilah (keutamaan) berbakti kepada kedua orang tua.


Pertama. Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang
paling utama. Dari Abdullah bin Mas'ud katanya, "Aku bertanya kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang amal-amal yang paling utama dan
dicintai Allah ? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat
pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua
berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah" ( HR Bukhari
dan Muslim) Kedua. Bahwa ridla Allah tergantung kepada keridlaan
orang tua. Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu 'anhuma dikatakan
bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ridla Allah
tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada
kemurkaan orang tua" (HR Bukhari) Ketiga. Bahwa berbakti kepada kedua

121
orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu
dengan cara bertawasul dengan amal shahih tersebut.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada suatu hari tiga


orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah
gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan
menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yang lain, 'Ingatlah amal
terbaik yang pernah kamu lakukan'. Kemudian mereka memohon kepada Allah
dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah
menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka berkata, "Ya
Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia
sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yang masih kecil. Aku
mengembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan
memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku
harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga
pulang telah larut malam dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu
aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku
pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas.
Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak
memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu
yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu
sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan
susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-
anaku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena
Engkau ya Allah, bukakanlah. "Maka batu yang menutupi pintu gua itupun
bergeser" Keempat. Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan
diluaskan rizki dan dipanjangkan umur. ``Barangsiapa yang suka diluaskan
rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali
silaturahmi" (HR Bukhari dan Muslim) Kelima. Manfaat dari berbakti
kepada kedua orang tua yaitu akan dimasukkan ke jannah (surga) oleh
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di dalam hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam disebutkan bahwa anak yang durhaka tidak akan masuk surga.
Maka kebalikan dari hadits tersebut yaitu anak yang berbuat baik kepada
kedua orang tua akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ke
jannah (surga).

Tatkala Keduanya Berusia Lanjut


122
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan tentang lebih
ditekankannya berbuat baik pada kedua orang tua pada usia lanjut karena
: Pertama. Keadaaan usia lanjut adalah keadaan dimana keduanya
membutuhkan perlakuan yang lebih baik karena keadaannya pada saat itu
sangat lemah. Kedua. Semakin tua usia orang tua berarti semakin lama
orang tua bersama anak. Hal ini dapat menyebabkan 'Si Anak' merasa
berat sehingga dikhawatirkan akan berkurang berbuat baiknya, karena
segala sesuatunya diurusi oleh anak dan keluarlah perkataan 'ah' atau
membentak atau dengan ucapan, "Orang tua ini menyusahkan", atau yang
lain. Apalagi apabila orang tuanya sudah pikun, akan membuat anak
mudah marah atau benci kepadanya. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa
Ta'ala berwasiat agar manusia selalu ingat untuk berbakti kepada kedua
orang tua. Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
beliau bersabda, "Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang
yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau
keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk syurga"

Hak Ibu Lebih Besar Dari Pada Hak Ayah

Di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 Allah Subhanahu wa Ta'alaa berfirman :


"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang
tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh
bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh
tahun ia berdo'a, "Ya Rabb-ku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku
dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri". Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia
berkata, "Datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama
kali ?' Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut
kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi ?' Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab, 'Ibumu!' Ia bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi Shallallahu

123
'alaihi wa sallam menjawab, 'Ibumu!', Orang tersebut bertanya kembali,
'Kemudian siapa lagi, 'Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
'Bapakmu' "

Haramnya Durhaka Kepada Keduanya

Imam Bukhari meriwayatkan dalam Kitabul Adab dari jalan Abi Bakrah
Radhiyallahu 'anhu, telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam. "Sukakah saya beritahukan kepadamu sebesar-besar dosa yang paling
besar, tiga kali (beliau ulangi). Sahabat berkata, 'Baiklah, ya Rasulullah',
bersabda Nabi. "Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua,
serta camkanlah, dan saksi palsu dan perkataan bohong". Maka Nabi selalu
megulangi, "Dan persaksian palsu", sehingga kami berkata, "semoga Nabi
diam"

Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa dosa besar yang paling besar
setelah syirik adalah uququl walidain (durhaka kepda kedua orang tua).
Dalam riwayat lain Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa
diantara dosa-dosa besar yaitu menyekutukan Allah, durhaka kepada
kedua orang tua, membunuh diri, dan sumpah palsu. Kemudian diantara
dosa-dosa besar yang paling besar adalah seorang melaknat kedua orang
tuanya Diantara bentuk durhaka (uquq) adalah :

3. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan


(ucapan) ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih dan sakit
hati.
4. Berkata 'ah' dan tidak memenuhi panggilan orang tua.
5. Membentak atau menghardik orang tua.
6. Bakhil, tidak mengurusi orang tuanya bahkan lebih mementeengkan
yang lain dari pada mengurusi orang tuanya padahal orang tuanya
sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan
dengan penuh perhitungan.
7. Bermuka masam dan cemberut dihadapan orang tua, merendahkan
orang tua, mengatakan bodoh, 'kolot' dan lain-lain.
8. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan
makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua,
terutama jika mereka sudah tua atau lemah. Tetapi jika 'Si Ibu"

124
melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri maka tidak
mengapa dan karena itu anak harus berterima kasih.
9. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau
mencemarkan nama baik orang tua.
10.Memasukkan kemungkaran kedalam rumah misalnya alat musik,
mengisap rokok, dll.
11.Mendahulukan taat kepada istri dari pada orang tua. Bahkan ada
sebagian orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti
kemauan istrinya. Na'udzubillah.
12.Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan
keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnya
meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang
amat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Orang Tua

Bentuk-bentuk berbuat baik kepada kedua orang tua adalah :

1. Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik.


2. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut.
3. Tawadlu (rendah diri).
4. Memberikan infak (shadaqah) kepada kedua orang tua.
5. Mendo'akan orang tua.

Sedangkan menurut hadits-hadits yang shahih tentang amal-amal yang


diperbuat untuk kedua orang tua yang sudah wafat adalah :

1. Mendo'akannya
2. Menshalatkan ketika orang tua meninggal
3. Selalu memintakan ampun untuk keduanya
4. Membayarkan hutang-hutangnya
5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari'at
6. Menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga
pernah menyambungnya .
Batasan Taat Kepada Orang Tua

Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada
kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesuatu yang wajib, sunnah

125
atau mubah. Demikian pula bila orang tua melarang dari perbuatan yang
haram, makruh atau sesuatu yang mubah kita wajib mentaatinya.

Lebih dari itu, kita juga wajib mendahulukan berbakti kepada orang tua
dari pada perbuatan wajib kifayah dan sunnah. Mengenai hal diatas para
ulama telah beristimbat dari kisah Juraij yang hidup jauh sebelum masa
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dan Muslim. "Diriwayatkan dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'anhu katanya, "Seorang yang bernama Juraij sedang
mengerjakan ibadah di sebuah sauma (tempat ibadah). Lalu ibunya datang
memanggilnya, "Humaid berkata, "Abu Rafi' pernah menerangkan kepadaku
mengenai bagaimana Abu Hurairah meniru gaya ibu Juraij ketika memanggil
anaknya, sebagaimana beliau mendapatkannya dari Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam yaitu dengan meletakkan tangannya di bagian kepala antara
dahi dan telinga serta mengangkat kepalanya, "Hai Juraij! Aku ibumu,
jawablah panggilanku'. Ketika itu perempuan tersebut mendapati anaknya
sedang shalat. Dengan keraguan Juraij berkata kepada diri sendiri, 'Ya Allah,
ibuku atau shalatku'. Tetapi Juraij telah memilih untuk meneruskan shalatnya.
Tidak berapa lama selepas itu, perempuan itu pergi untuk yang kedua kalinya.
Beliau memanggil, 'Hai Juraij ! Aku ibumu, jawablah panggilanku'. Juraij
bertanya lagi kepada diri sendiri, 'Ya Allah, ibuku atau shalatku'. Tetapi beliau
masih lagi memilih untuk meneruskan shalatnya. Oleh karena terlalu kecewa
akhirnya perempuan itu berkata, 'Ya Allah, sesungguhnya Juraij adalah anakku.
Aku sudah memanggilnya berulang kali, namun ternyata ia enggan
menjawabnya. Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia mendapat
fitnah yang disebabkan oleh perempuan pelacur'. Pada suatu hari seorang
pengembala kambing sedang berteduh di dekat tempat ibadah Juraij yang
letaknya jauh terpencil dari orang ramai. Tiba-tiba datang seorang perempuan
dari sebuah dusun yang juga sedang berteduh di tempat tersebut. Kemudian
keduanya melakukan perbuatan zina, sehingga melahirkan seorang anak. Ketika
ditanya oleh orang ramai, 'Anak dari siapakah ini ?'. Perempuan itu menjawab.
'Anak dari penghuni tempat ibadah ini'. Lalu orang ramai berduyun-duyun
datang kepada Juraij. Mereka membawa besi perajang. Mereka berteriak
memanggil Juraij, yang pada waktu itu sedang shalat. Maka sudah tentu Juraij
tidak melayani panggilan mereka, akhirnya mereka merobohkan bangunan
tempat ibadahnya. Tatkala melihat keadaan itu, Juraij keluar menemui mereka.

126
Mereka berkata kepada Juraij. 'Tanyalah anak ini'. Juraij tersenyum, kemudian
mengusap kepala anak tersebut dan bertanya. 'Siapakah bapakmu?'. Anak itu
tiba-tiba menjawab, 'Bapakku adalah seorang pengembala kambing'. Setelah
mendengar jawaban jujur dari anak tersebut, mereka kelihatan menyesal, lalu
berkata. 'Kami akan mendirikan tempat ibadahmu yang kami robohkan ini
dengan emas dan perak'. Juraij berkata, 'Tidak perlu, biarkan ia menjadi debu
seperti asalnya'. Kemudian Juraij meninggalkannya".

11. Sikap Anak Kepada Orang Tua Yang Kafir

Bagaimana seorang anak harus bersikap terhadap orang tuanya yang


masih kafir ? Kisah Sahabat Sa'ad bin Abi Waqqas Radhiyallahu 'anhu dan
ibunya dapat dijadikan sebagai pelajaran. Dalam hadits yang diriwayatkan
Imam Muslim, diceritakan bahwa Ummu Sa'ad (ibunya Sa'ad) bersumpah
tidak akan berbicara kepada anaknya dan tidak mau makan dan minum
karena menginginkan Sa'ad murtad dari ajaran Islam. Ummu Sa'ad
mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh seorang anak
berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya berkata, "Aku tahu Allah
menyuruhmu berbuat baik kepada ibumu dan aku menyuruhmu untuk
keluar dari ajaran Islam ini." Kemudian selama tiga hari Ummu Sa'ad
tidak makan dan minum, bahkan memerintahkan Sa'ad untuk kufur.
Sebagai seorang anak Sa'ad tidak tega dan merasa iba kepada ibunya.
Berkaitan dengan kisah Sa'ad ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan
wahyu seperti yang terdapat pada surat Al-Ankabut ayat 8. "Dan Kami
berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada orang tuanya dengan baik, dan
apabila keduanya memaksa untuk menyekutukan Aku yang kamu tidak ada ilmu,
maka janganlah taat kepada keduanya."

Sementara wahyu yang kedua dalam surat Luqman ayat 15.

"Dan apabila keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan apa-apa


yang tidak ada ilmu padanya, jangan taati keduanya dan bergaul lah dalam
kehidupan dunia dengan perbuatan yang ma'ruf (baik) dan ikutilah jalan orang-
orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu,
maka Ku-beritakan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan". Turunnya
ayat ini membuat Sa'ad semakin bertambah mantap keyakinannya dan
akhirnya Sa'ad membuka mulut ibunya dan memaksa ibunya untuk
makan. Dengan demikian, Sa'ad tidak berbuat kufur kepada Allah
127
Subhanahu wa Ta'ala dan juga bisa berbuat baik kepada ibunya. Para
Ulama mengambil dalil dari ayat ini tentang wajibnya berbakti dan
bersilaturahmi kepada kedua orang tua meskipun keduanya masih kafir.
Kafir yang dimaksud pada permasalahan ini bukan kafir harbi (kafir yang
menentang dan memerangi Islam).

12. Penutup

Pada hakekatnya seorang anak harus berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Meski orang tua masih dalam keadaan musyrik mereka tetap
mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan yang baik dari anak-
anaknya. Berbuat baik kepada kedua orang tua harus didahulukan
daripada fardhu kifayah dan amalan-amalan sunnah lainnya. Berbuat baik
kepada kedua orang tua didahulukan daripada berjihad dan hijrah di jalan
Allah. Berbuat baik kepada orang tua harus didahulukan dari pada kepada
istri dan anak-anak.

Kalau ingin bahagia dan mendapat berkah dari Allah Subhanahu wa


Ta'ala dan diluaskan rizki serta dipanjangkan umur dan dimudahkan
segala urusan, dimasukkan ke dalam surga maka harus terus berbuat 135

baik kepada orang tua. Jangan lupakan semua yang pernah diberikan
kedua orang tua karena semua kebaikan mereka tidak dapat dihitung
dengan apapun juga. Berbuat baik kepada kedua orang tua tidak berarti
harus meninggalkan kewajiban terhadap istri dan anak-anak. Kewajiban
memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak tetap dipenuhi, walaupun
kepada kedua orang tuanya harus didahulukan.
Referensi :

Birrul Walidain - Berbakti Kepada Kedua Orang Tua. Penulis : Yazid bin
Abdul Qadir Jawas Al Ustadz Ahmad Isa Asyur

Berbakti Kepada Ibu Bapak, 1988, Jakarta: GIP Super Mentoring Senior
Farid Muliana & Tim ILNA YOSEN (Youth Center)

128
21. WHO AM I
Secara sederhana pengertian Konsep Diri adalah cara mengenal potensi
yang ada di dalam diri kita untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
mencapai cita-cita.

Konsep Diri yang di kenal dalam teori psikologi/umum dapat diistilahkan


dalam Islam dengan Ma'rifatunnafs, padanan Ma'rifatunnafs adalah
Ma'rifatullah. Dikalangan para ahli sufi "siapa yang mengetahui dirinya
sendiri, pasti akan mengenal TuhanNya" dan mengenal diri sendiri
merupakan jalan pintas untuk mengenal Allah SWT. Dan Allah sendiri
berkata "didalam diri mereka itu banyak terdapat tanda-tanda kebesaran
Allah, tapi apakah mereka mau mengenalnya?" Berbeda dengan sebutan
umat bagi agama lain yang dinisbatkan pada sesuatu, sebutan Muslim
bagi umat Islam, Allahlah yang memberi nama tersebut jauh-jauh hari
sebelumnya, Oleh karena itu dalam pembentukan Konsep Diri bagi
seorang Muslim diperlukan kajian ulang dan analisa kembali apa-apa
yang telah kita pelajari dari kebanyakan buku-buku teori psikologi
(biasanya dari Barat).

1. APA TUJUAN HIDUP KITA ?

Dalam Kaca mata teori psikologi Biasanya orang-orang menanamkan


Konsep Diri dimulai dari satu pertanyaan
KITA INGIN MENJADI APA ?

dalam buku-buku Dale Carnegie, Steven Covey dan buku-buku pengarang


terkenal lainnya yang biasa kita pelajari, mereka selalu memulai dari
pertanyaan ini, Definisikanlah tujuan hidup kita. Dalam kaca mata Islam
Sebagai seorang muslim ada pertanyaan yang sangat mendasar yang
harus kita renungkan dan pahami yaitu:

SIAPA YANG BERHAK MENENTUKAN TUJUAN HIDUP KITA ?


DAN APAKAH KITA BERHAK MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
KITA ?

Jawabannya adalah : Sejak kita memilih untuk menjadi seorang muslim,


sebenarnya kita sudah kehilangan pilihan-pilihan lain karena arti Muslim
itu adalah bahwa kita menyerahkan diri kepada Allah SWT. untuk diatur
129
sesuai dengan kehendak-kehendak Allah SWT. Allah menentukan tujuan
hidup kita dengan cara yang sederhana, dengan membagi 4 tahapan hidup
: 1. Alam Rahim 2. Alam Nyata 3. Alam Barzah 4. Akhirat Dan Akhirat
ini adalah ending dari satu kehidupan, oleh karena itu jika bertanya
tentang tujuan hidup kita, Allah SWT menyatakan bahwa "tujuan hidup
kita adalah masuk Surga". Kalau tujuan hidup kita semuanya masuk
Surga maka pertanyaannya adalah
APA YANG MEMBUAT KITA BISA MASUK SURGA ?

Jawabannya tentu adalah dengan mengikuti kehendak-kehendak Allah


SWT karena syurga itu adalah milik Allah dan kehendak-kehendak inilah
yang ditata dalam suatu ajaran yang disebut Syariat Islam.

2. APA YANG MEMBUAT HIDUP KITA BERKUALITAS ?

Dalam kaca mata teori umum Didalam konsep teori umum ada setidak-
tidak 3 hal yang membentuknya kualitas hidup: 1. Kesehatan 2. Uang 3.
Waktu. Jadi mereka menyimpulkan bahwa "Kita mempunyai hidup yang
berkualitas apabila mempunyai kesehatan yang prima, punya uang dan
punya hari libur".

Jadi modusnya adalah menikmati dan memilikinya. Mereka memanage


waktu menjadi 2 waktu : berproduktif dan mengkonsumtif. Putaran hidup
itulah yang menentukan kualitas hidup mereka, karena mereka berfikir
bahwa hidup mereka akan berakhir ketika di dunia ini. Dalam kaca mata
Islam Arti Produktif bagi kita sebagai muslim dengan akhirat sebagai
hitungannya adalah apabila hidup kita dari hari ke hari semakin baik
dimata Allah SWT atau dengan bahasa lain apabila kita menciptakan
pahala yang dari hari ke hari semakin bertambah. Jadi produktif dalam
hidup adalah seberapa besar pahala yang kita buat hari ini, dan asset kita
adalah waktu dan kesehatan tapi nilainya bukan itu, nilainya bukan tujuan
untuk menikmatinya. Menikmati merupakan efek, artinya apabila kita
menciptakan pahala setiap hari, efeknya adalah Allah SWT akan
memberikan kenikmatan hidup tapi jika kita menciptakan dosa setiap hari
maka Allah SWT akan mencabut kenikmatan itu dari hidup kita.

3. BAGAIMANA CARA ALLAH MENENTUKAN TANGGA


KEHIDUPAN KITA ?
130
Setelah kita mengetahui bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah
meraih syurga dan sebelum kita merumuskan jawaban di atas, terlebih
dahulu kita dihadapkan pertanyaan lain yaitu :
JIKA KITA MASUK SURGA, KITA MAUNYA DI MANA ?

agar kita bisa mengetahui konsekwensinya terlebih dulu. Karena itulah


dalam Islam kewajiban-kewajiban itu dibagi-bagi menurut urutannya ,
ada yang disebut Fardhu Ain, Fardhu Kifayah, Sunah Muakkad, Sunah
Rawatib dengan konsekwensi dan pahala yang berbeda-beda dan ini
semuanya tergantung kita , Kita mau masuk yang mana ?, semakin tinggi
syurga yang kita inginkan semakin besar kwajiban dan amal yang harus
kita lakukan. Faktor lain yang tidak boleh kita lupakan adalah faktor usia
yang Allah berikan, kita tidak tahu kapan kita meninggal, kita harus
mengetahui akumulasi asset yang kita telah kumpulkan untuk bisa
mencukupi dalam mencapai cita-cita, tiada yang bisa menjamin sampai
kapan kita hidup dan seperti apa ending dari kehidupan kita. Oleh karena
itu setiap waktu kita harus siap. Masalah Ending inilah yang membuat
kita tidak pernah mempunyai rasa aman dalam kehidupan ini. Faktor-
faktor inilah yang kita jadikan sebagai faktor utama dalam menentukan
tangga kehidupan seorang muslim, tangga tersebut adalah :

1. Mengulangi afiliasi kita kembali pada Islam. Kembalikan semua


kehidupan kita kepada syari'at Islam
2. Berpartisipasi dalam keseluruhan program untuk menegakkan Islam
3. Memberikan kontribusi sebesar-besarnya pada sisi-sisi yang
merupakan titik keunggulan pribadi kita. Kita perlu khawatir pada
satu tipuan yang telah Allah SWT nyatakan : "inginkah kalian
Kuberitahu orang-orang yang tertipu dalam kehidupan dunia, yaitu
orang-orang yang sebenarnya sesat tapi menyangka bahwa mereka
itu telah berbuat baik."

Referensi : www.hudzaifah.org

131
22. CONTROLL YOUR EYES
Tujuan :

6. Peserta memahami perintah Allah untuk menahan pandangannya


7. Peserta menyadari pentingnya menjaga pandangan
8. Peserta memiliki akhlak yang baik terkait menjaga pandangan
sebagai gerbang menuju hati (qolbu) dan rambatan menuju
perbuatan yang lain

Titik Tekan : Q.S. An-Nuur:30-31. Allah memerintahkan kepada orang-


orang mukmin laki-laki maupun perempuan untuk menahan
pandangannya. Betapa banyak ibroh dari sikap ghodhul bashor atau
menahan pandangan ini. Hendaknya sebagai seorang muslim, kita
menjaga pandangan kita karena mata adalah pintu gerbang, pemandu,
dan cerminan hati. Sementara hati adalah indikator baik-buruknya
seseorang.

Uraian Materi : Memandang secara berlebihan ialah melapaskan


pandangan terhadap sesuatu dengan sepenuh mata dan melihat sesuatu
yang tidak diperbolehkan. Lawan katanya adalah ghodhul bashor atau
menahan pandangan. Al-Ghodhdh artinya kurang. Sungguh, Allah telah
memerintahkan hal tersebut dalam firmanNya:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka


menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat". (QS. An-Nuur: 30)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan


pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya
(QS. An-Nuur: 30)

Allah tidak memerintahkan menahan semua pandangan, tetapi Dia


memerintahkan menahan sebagiannya saja. Dia berfirman, sebagian
pandangannya karena penngharamannya hanya merupakan
pengharaman sarana, berarti pandangan mata diperbolehkan jika ada
kemashlahatan yang lebih diutamakan. Allah memerintahkan untuk
132
menahan pandangan dan menjaga kemaluan, dan menyertakan keduanya
dalam satu perintah.

Di awali dengan perintah untuk menahan pandangan, karena mata ialah


pemandu dan cerminan hati. Selain itu, mata adalah sarana untuk menjaga
dan memelihara kemaluan. Mata ialah pintu gerbang hati dan jendela
indera yang paling luas jangkauannya. Bertolak dari inilah, banyak
tergelincir karena mata. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad saw bersabda: Manusia telah ditentukan nasib perzinaannya
yang tidak mustahil ia akan menjalaninya. Dua mata zinanya adalah
melihat, dua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah
berbicara, tangan zinanya adalah menyentuh, kaki zinanya adalah
melangkah, dan hati zinanya berkeinginan. Sedangkan semua itu akan
ditindaklanjuti atau ditolak oleh kemaluannya. (HR. Bukhari dan
Muslim)

Jabir ra berkata, Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang


melihat tanpa sengaja, maka beliau bersabda: Palingkanlah
penglihatanmu! (HR. Muslim)

Bahaya Pandangan yang Berlebihan

1. Pandangan yang berlebihan adalah maksiat dan menyelisihi perintah


Allah. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba di dunia dan
akhirat selain menunaikan perintah Allah. Tak ada yang lebih
membahagiakan selain menunaikan perintah Allah. Di samping itu, tidak
ada orang yang sengsara selain yang menyia-nyiakan perintah-
perintahNya.

2. Mencerai-beraikan dan menjauhkan hati dari Allah. Pandangan yang


berlebihan dapat menyebabkan kerisauan antara hamba dan Rabb-Nya.
Sementara, menahan pandangan menyebabkan hati cinta kepada Rabb-
nya dan menyatukannya.

3. Melemahkan hati dan mmbuatnya sedih. Sementara, menahan


pandangan bisa menguatkan hati dan membuatnya bahagia.

4. Menjadikan hati gelap. Bila hati sudah gelap, berbagai cobaan dan
kejelekan akan menimpanya dari segala penjuru. Jika cahaya itu hilang,

133
pemiliknya laksana orang buta yang berjalan di kegelapan. Sementara itu,
menahan pandanga karena Allah menyebabkan hati bercahaya dan
berkilau.

5. Pandangan berlebihan bisa mengeraskan hati dan menyumbat pintu


ilmu. Sementara itu, menahan pandangan akan membukakan pintu ilmu
dan memudahkan sebab-sebabnya bagi hamba. Semua itu disebabkan oleh
cahaya hati karean jika hati bercahaya, menjadi jelaslah hakikat segala
sesuatu.

6. Pandangan berlebihan sama halnya dengan mempersilakan setan


masuk ke dalam hati. Setan masuk ke dalam hati manusia bersaman
dengan pandangan. Masuknya setan ke dalam hati lebih cepat dari pada
masuknya udara ke ruang kosong. Lalu, setan itu mencitrakan indah serta
menghiasi apa yang dilihatnya dan menjadikannya berhala yang disembah
hati.

7. Melepaskan pandangan bisa menjerumuskan hamba ke dalam kelalaian


dan memperturutkan hawa nafsu. Allah SWT berfirman, dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi:28)

8. Sesungguhnya pandangan memiliki peran dalam hati layaknya anak


panah dalam memanah. Jika ia tidak mematikan, setidaknya ia melukai.
Atau, ia laksana percikan dari api neraka yang dileparkan ke hamparan
rumput kering. Jika tidak membakar semuanya, setidaknya ia membakar
sebagian.

9. Memandang secara berlebihan dan melepaskan pandangan


mengakibatkan penyesalan, keluh kesah, dan kepanasan. Sebab, kadang
kala, seseorang akan melihat sesuatu yang tidak mampu diraihnya atau
tidak bisa bersabar atasnya.

10. Mesungguhnya pandangan bisa melukai hati, yang diikuti luka demi
luka. Kemudian, pedihnya luka tak mampu lagi mencegahnya untuk selalu
mengulanginya (saking banyaknya luka).

134
11. Melepaskan pandangan dapat meredupkan bashiroh (mata hati). Sebab,
balasan itu diberikan sesuai jenis amalan yang dilakukan. Adapun
menahan pandangan bisa mendatangkan cahaya mata hati dan
mewariskan frasat kepada hamba.

Sebagaimana Syah bin Syuja Al-Karmani mengatakan, Barangsiapa


menyibukkan anggota badannya dengan mengikuti sunnah, menyibukkan
hatinya dengan muroqabah (perasaan selalu diawasi oleh Allah), menahan
pandangannya dari perkara-perkara haram, mencegah nafsunya dari
menuruti syahwat, dan membiasakan dengan yang halal, maka firasatnya
tak akan meleset. Sebagai catatan, Syah ini firasatnya tidak pernah salah

12. Memandang secara berlebihan bisa menjerumuskan hati dalam


kehinaan mengikuti hawa nafsu, menyeabkan hati lemah, serta jiwa hina
dan rendah.

Allah tidak ridho kepada orang yang lebih mendahulukan hawa nafsunya.
Tetapi, Allah menjadikan kemuliaan sebagai pendamping ketaatan
kepadaNya dan kehinaan sebagai pendamping kemaksiatan kepadaNya.
(QS. Fathir:10)

13. Memandang secara berlebihan bisa menjerumuskan hati menjadi


tawanan syahwat. Pada hakikatnya, orang tertawan adalah orang yang
ditawan oleh syahwat dan hawa nafsunya.

14. Memandang secara berlebihan kian menguatkan kelalaian kepada


Allah dan negeri akhirat, serta terombang ambing dalam kerinduan. Allah
menyematkan rasa mabuk kepada mereka yang hatinya rusak (QS. Al-
Hijr:72). Pandangan laksana segelas minuman keras dan kerinduan adalah
kemabukkan yang menjadi akibatnya.

Referensi :

1. Gizi Hati, Dr.Ahmad Farid, Aqwam.


2. http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=317

135
23. BACAAN AHLI SYURGA
Tujuan : Peserta merasa termotivasi untuk membaca Al quran (tilawah
quran) secara rutin karena telah mengetahui keutamaan-keutamaannya,
serta termotivasi untuk memperbaiki bacaannya.
Titik Tekan :

1. Memahami keutamaan-keutamaan membaca Al Quran


2. Mengetahui adab-adab ketika membaca Al quran
3. Mengetahui pentingnya belajar dan membaca Al Quran dengan benar

I. Bukti Kebenaran Al Quran

Al-Quran mempunyai sekian banyak fungsi. Di antaranya adalah menjadi


bukti kebenaran Nabi Muhammad saw. Bukti kebenaran tersebut
dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya bertahap.

Pertama, menantang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun


semacam Al-Quran secara keseluruhan (baca QS 52:34).

Kedua, menantang mereka untuk menyusun sepuluh surah semacam Al-


Quran (baca QS 11:13). Seluruh Al-Quran berisikan 114 surah.

Ketiga, menantang mereka untuk menyusun satu surah saja semacam Al-
Quran (baca QS 10:38).

Keempat, menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih


kurang sama dengan satu surah dari Al-Quran (baca QS 2:23).
Dalam hal ini, Al-Quran menegaskan: Katakanlah (hai Muhammad)
sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan mampu membuat yang
serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
sebagian yang lain. (QS 17 :88).

Fungsi utama Al Quran adalah "petunjuk untuk seluruh umat manusia."


Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama, atau yang biasa juga
disebut sebagai syari'at. Syari'at, dari segi pengertian kebahasaan, berarti '
jalan menuju sumber air." Jasmani manusia, bahkan seluruh makhluk
hidup, membutuhkan air, demi kelangsungan hidupnya. Ruhaninya pun
136
membutuhkan "air kehidupan." Di sini, syari'at mengantarkan seseorang
menuju air kehidupan itu. Dalam syari'at ditemukan sekian banyak
rambu-rambu jalan: ada yang berwarna merah, yang berarti larangan; ada
pula yang berwarna kuning, yang memerlukan kehati-hatian; dan ada
yang hijau warnanya, yang melambangkan kebolehan melanjutkan
perjalanan. Ini semua, persis sama dengan lampu-lampu lalulintas. Lampu
merah tidak memperlambat seseorang sampai ke tujuan. Bahkan ia
merupakan salah satu faktor utama yang memelihara pejalan dari mara
bahaya. Demikian juga halnya dengan "lampu-lampu merah" atau
larangan-larangan agama. Manusia memiliki kelemahan-kelemahan.
Antara lain, ia seringkali bersifat egoistis. Disamping itu, pengetahuannya
sangat terbatas. Lantaran itu, jika ia yang diserahi menyusun peraturan
lalulintas menuju kehidupan sesudah mati, maka diduga keras bahwa ia, di
samping hanya akan menguntungkan dirinya sendiri, juga akan sangat
terbatas bahkan keliru, karena ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi
setelah kematian. Jika demikian, yang harus menyusunnya adalah
"Sesuatu" yang tidak bersifat egoistis, yang tidak mempunyai sedikit
kepentingan pun, sekaligus memiliki pengetahuan yang Mahaluas.
"Sesuatu" itu adalah Tuhan Yang Mahaesa, dan peraturan yang
dibuatnya itu dinamai "agama".

II. Keseimbangan yang menakjubkan dari Al Quran

Setelah Al-Quran rampung diturunkan dan kemudian dilakukan analisis


serta perhitungan tentang redaksi-redaksinya, ditemukanlah hal-hal yang
sangat menakjubkan. Ditemukan adanya keseimbangan yang sangat
serasi antara kata-kata yang digunakannya, seperti keserasian jumlah dua
kata yang bertolak belakang. Abdurrazaq Nawfal, dalam Al-Ijaz Al-
Adabiy li Al-Qur'an Al-Karim yang terdiri dari tiga jilid, mengemukakan
sekian banyak contoh tentang keseimbangan tersebut, beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut.
A. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya.

- Al-hayah (hidup) dan al-mawt (mati), masing-masing sebanyak 145


kali;
- Al-naf' (manfaat) dan al-madharrah (mudarat), masing-masing
sebanyak 50 kali;
137
- Al-har (panas) dan al-bard (dingin), masing-masing 4 kali;
- Al-shalihat (kebajikan) dan al-sayyi'at (keburukan), masing-masing
167 kali;
- Al-Thumaninah (kelapangan/ketenangan) dan al-dhiq
(kesempitan/kekesalan), masing-masing 13 kali;
- Al-rahbah (cemas/takut) dan al-raghbah (harap/ingin), masing-
masing 8 kali;
- Al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk definite, masing-
masing 17 kali;
- Kufr (kekufuran) dan iman (iman) dalam bentuk indifinite, masing-
masing 8 kali;
- Al-shayf (musim panas) dan al-syita' (musim dingin), masing-masing 1
kali.

B. Keseimbangan khusus

(1) Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak
hari-hari dalam setahun. Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada
bentuk plural (ayyam) atau dua (yawmayni), jumlah keseluruhannya
hanya tiga puluh, sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Disisi lain,
kata yang berarti "bulan" (syahr) hanya terdapat dua belas kali, sama
dengan jumlah bulan dalam setahun.

(2) Al-Quran menjelaskan bahwa langit ada "tujuh." Penjelasan ini


diulanginya sebanyak tujuh kali pula, yakni dalam ayat-ayat Al-Baqarah
29, Al-Isra' 44, Al-Mu'minun 86, Fushshilat 12, Al-Thalaq 12, Al-Mulk 3,
dan Nuh 15. Selain itu, penjelasannya tentang terciptanya langit dan
bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam tujuh ayat.

(3) Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik rasul (rasul),
atau nabiyy (nabi), atau basyir (pembawa berita gembira), atau nadzir
(pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini
seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan
pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.

Demikianlah sebagian dari hasil penelitian yang kita rangkum dan


kelompokkan ke dalam bentuk seperti terlihat di atas.

138
Selain bentuk-bentuk di atas, ada juga pemberitaan-pemberitaan gaibnya.
Fir'aun, yang mengejar-ngejar Nabi Musa., diceritakan dalam surah
Yunus. Pada ayat 92 surah itu, ditegaskan bahwa "Badan Fir'aun tersebut
akan diselamatkan Tuhan untuk menjadi pelajaran generasi berikut."
Tidak seorang pun mengetahui hal tersebut, karena hal itu telah terjadi
sekitar 1200 tahun S.M. Nanti, pada awal abad ke-19, tepatnya pada
tahun 1896, ahli purbakala Loret menemukan di Lembah Raja-raja Luxor
Mesir, satu mumi, yang dari data-data sejarah terbukti bahwa ia adalah
Fir'aun yang bernama Maniptah dan yang pernah mengejar Nabi Musa
a.s. Selain itu, pada tanggal 8 Juli 1908, Elliot Smith mendapat izin dari
pemerintah Mesir untuk membuka pembalut-pembalut Fir'aun tersebut.
Apa yang ditemukannya adalah satu jasad utuh, seperti yang diberitakan
oleh Al-Quran melalui Nabi yang ummiy (tak pandai membaca dan
menulis itu). Mungkinkah ini? Di dalam Al quran juga banyak terdapat
isyarat-isyarat ilmiahnya. Misalnya diisyaratkannya bahwa "Cahaya
matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedang cahaya bulan adalah
pantulan (dari cahaya matahari)" (perhatikan QS 10:5); atau bahwa jenis
kelamin anak adalah hasil sperma pria, sedang wanita sekadar
mengandung karena mereka hanya bagaikan "ladang" (QS 2:223); dan
masih banyak lagi lainnya yang kesemuanya belum diketahui manusia
kecuali pada abad-abad bahkan tahun-tahun terakhir ini. Dari manakah
Muhammad mengetahuinya kalau bukan dari Dia, Allah Yang Maha
Mengetahui!

III. Keutamaan dan Manfaat Berinteraksi dengan Al Quran

Perniagaan yang tidak merugi (QS. 45:29)


Menjadi penolong pada hari kiamat. Hadist: Dari Abdullah bin Amr
ra., Rasulullah saw bewrsabda : Puasa dan Al Quran akan memberi
syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. (HR. Ahmad )
Pembaca dan penghafal Al Quran akan mendapatkan pahala yang
berlipat ganda dari bacaannya. Hadist: dari Ibnu Masud ia berkata,
Rasulullah bersabda: Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab
Allah (Al Quran) maka baginya satu kebaikkan dan kebaikkan itu
akan dilipatgandakan 10X. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu
satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu
huruf. (HR. Tirmidzi)
139
Membuka pintu hati (QS. 54:49)
Pendengar Al Quran akan mendapatkan limpahan rahmat dari Allah
Swt (QS. 7:204)
Menemukan kebenaran yang hakiki (QS. 27:62)
Mendapatkan ketenangan dan kebahagian hidup (QS. 27:62)
Memahami hakekat sesuatu dengan benar (QS. 13:15)
IV. Pentingnya Mengetahui Cara Membaca Al Quran Dengan Benar

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena


hendak cepat-cepat (menguasainya). Sesungguhnya atas tanggungan
Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaannya itu. Kemudia, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
penjelasannya. (QS. Al Qiyamah:16-19) Dan bacalah Al Quran itu
dengan tartil ( teratur / perlahan-lahan ) (QS. Al Muzzammil: 4)

Dari kelima ayat Al Quran diatas, Allah SWT denga tegas berkali-kali
memberikan perintah dan peringan kepada Rasulullah Saw agar berhati-
hati dalam mengajarkan Al Quran kepada umatnya. Hal tersebut
disebabkan bahasa Arab yang dijadikan sebagai bahasa Al Quran
sangatlah sempurna dan unik dari segi artikulasi (pelafalan) huruf dan
maknanya. Misal; Hati yang dalam bahasa Arab huruf pertamanya
didahului oleh huruf (qaf) akan beda maknanya bila ada orang yang
membacanya dengan (kalbun) yang huruf pertamanya adalah (kaf) dan
berarti anjing. Bisa dibayangkan bila ada seseorang yang belum belajar
baca Al Quran dengan benar memohon doa kepada Allah agar Hatinya
dijaga, tetapi orang tersebut salah dalam pelafalan/pengucapan. (Masih
banyak contoh-contoh lainnya)

Itu sebabnya dalam belajar membaca Al Quran timbul metode talaqi


(tatap muka antara guru dan murid) untuk mencegah terjadinya
kesalahan-kesalahan fatal dalam membaca Al Quran dan makna yang
keluar dari bacaan Al Quran. Dan belajar Al Quran itu sendiri tidak bisa
secara instan karena Allah sendiri yang akan menjamin dan menjaga Al
Quran masuk ke dalam Hati kita (QS.75:17).

140
Buah interaksi dengan Al quran

Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu
dari ketiadaan. Dialah Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al Qur'an "Maka apakah
mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang
banyak di dalamnya." (QS.4:82) Tidak hanya kitab ini bebas dari segala
pertentangan, akan tetapi setiap penggal informasi yang dikandung Al
Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi hari.
Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada
kitab suci yang Allah turunkan ini, dan menerimanya sebagai satu-
satunya petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat, Allah menyeru kita: "Dan
Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah
dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (QS. 6:155) "Dan katakanlah:
"Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir." (QS. 18:29) "Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-
ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang
menghendaki, tentulah ia memperhatikannya." (QS. 80:11-12)

Referensi :

1. Buku Kepribadian Muslim, Irwan Prayitno


2. Artikel dari www.keajaibanalquran.com

141
24. Perang Pemikiran
TUJUAN
1. Peserta memahami makna dan hakikat Ghozwul Fikri
2. Peserta memahami sarana, metode dan hasil-hasil dari Ghozwul
Fikri

URAIAN
Games 1 : Membedakan dua benda yang amat berlainan (misalnya
kapur dan tissue)

Langkah 1
Para mad'u harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang
diangkat oleh tutor (dilakukan beberapa kali)

Langkah 2
Sekarang benda ditukar namanya. Jika kapur diangkat, peserta harus
menyebutnya sebagai tissue, begitu pula sebaliknya. Pada awalnya
peserta akan mengalami kesulitan karena belum terbiasa. Tapi lama
kelamaan akan terbiasa.

Hikmah
Itulah Ghozwul Fikri. Pada awalnya nilai-nilai keislaman itu sudah
jelas dan pasti. Tetapi musuh Islam berusaha menghilangkan nilai
keislaman dari umat Islam secara perlahan-lahan.
Maka disodorkanlah pada muslimin nilai yang tidak islami. Mula-
mula umat Islam tidak menerimanya (tidak terasa) tapi lama
kelamaan karena usaha mereka yang terus menerus ditambah umat
Islam yang malas mengkaji Al Qur'an dan Sunnah, maka umat Islam
akan larut dan tenggelam dengan nilai-nilai non Islam tersebut.
Bahkan nilai-nilai yang menyimpang dengan Islam sudah dianggap
biasa. Dan sebaliknya ketika disodorkan nilai-nilai Islam mereka tidak
mau menerima Islam dan menjauh, seperti yang terjadi sekarang ini.

Games 2
Al Qur'an di tengah karpet

Langkah 1

142
Al Qur'an diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar.
Peserta diperintahkan untuk mengambil Al Qur'an tadi tanpa
menyentuh karpet (sulit/tidak bisa)

Langkah 2
Peserta diberitahu cara untuk mencapai Al Qur'an tanpa harus
menginjak karpet, yaitu dengan cara menggulung karpet sampai
tengah dan dapat mengambil Al Qur'an.

Hikmah
Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi
dengan menginjak-injak kaum muslimin melainkan dengan
mengambil jiwa Al qur'an dalam jiwa mereka dengan cara perlahan-
lahan dan mebuai serta tahap demi tahap tanpa disadari umat Islam.

RINCIAN BAHASAN

Sebuah ilustrasi

Suatu ketika di Perang Salib, seorang petinggi kaum Palangis


(pasukan kristen) tertangkap oleh pejuang-pejuangpenegak agama Allah
dan ditawan. Sang petinggi ini diperlakukan sangat baik selama ditawan.
Ada satu hal yang membuatnya berfikir. Setiap malam ia memperhatikan
sang penjaga berlinangan air mata saat membaca kitab sucinya. Ia tak
habis fikir bagaimana seorang yang begitu perkasa di siang hari di medan
tempur dapat menangis sedemikian rupa di malam hari ketika membaca
Al Qur'an. Akhirnya ia sampai kepada suatu kesimpulan bahwa disitulah
letak kekuatan kaum Muslimin. Selama beberapa pertempuran fisik
mereka tidak berhasil mengalahkan kaum muslimin, ternyata ada suatu
sumber kekuatan yang maha dahsyat yang memberikan motivasi yang
begitu kuat bagi kaum Muslimin. Ia lalu mengirim surat kepada
pasukannya yang mengabarkan bahwa jika ingin mengalahkan kaum
Muslimin tidak dapat secara fisik tetapi mereka harus dijauhkan terlebih
dahulu dari kitab sucinya. Dan memang kemenangan mereka setelah
umat Islam mulai jauh dari Al Qur'an.

Sementara itu tujuh abad kemudian, Samuel Zuaimir ketua Asosiasi


Agen Yahudi pada sebuah konferensi di Yerussalem dalam pidatonya
143
mengatakan........ tujuan misi yang telah diperjuangkan bangsa Yahudi
dengan megirim saudara ke negara-negara Islam, bukanlah
mengharapkan kaum Muslimin beralih ke agama Yahudi......... Tetapi
tugasmu adalah mengeluarkan mereka dari Islam dan tidak berpikir
mempertahankan agama Allah atau berdialog dengan-Nya.

Pengertian Ghozwul Fikri

Secara bahasa

Ghozwul fikri terdiri dari dua kata : ghozwah dan fikr. Ghozwah
berarti serangan, serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran. Serangan
atau serbuan di sini berbeda dengan serangan dan serbuan dalam qital
(perang).
Secara istilah

Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran ummat Islam


guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi bisa
mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk
dengan hal-hal tak islami.

Sasaran GF
Agar umat Islam mengikuti agama kafir (QS.2:120)
Memadamkan cahaya (agama ) Allah. (QS.61:8, 9:32)
Berusaha memasukkan yang sudah kosong islamnya ke dalam
agama kafir. QS.2:217, Menjauhkan umat Islam dari Dien (agama)-
nya. (QS.17:73, 5:49)

Metode GF

Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas

Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan)
Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan
pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.

Tasywih (pencemaran/pelecehan)
Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin
terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk.

144
Tadhlil (penyesatan)
Upaya orang kafir menyesatkan umat mulai ari cara yang halus
sampai cara yang kasar.

Taghrib (pembaratan/westernisasi)
Gerakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam, mendorong
kaum muslimin agar mau menerima seluruh pemikiran dan perilaku
barat.

Menyerang Islam dari dalam:


Penyebaran faham sekulerisme
Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Penyebaran faham nasionalisme.
Nasionalisme membunuh ruh ukhuwah islamiyah yang merupakan
azas kekuatan umat Islam.
"Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada ashobiyah dan
bukan golonganku orang yang berperang atas dasar ashobiyah dan
bukan ari golonganku orang yang mati karena ashobiyah".
Pengrusakan akhlak umat Islam terutama para pemudanya.

Sarana GF
Mass Media: cetak dan elektronika

Hasil GF
Umat Islam menyimpang dari Al Qur'an dan As Sunnah QS.25:30
Minder dan rendah diri QS.3:139
Ikut-ikutan QS.17:36
Terpecah-belah QS.30:32

DISKUSI

Amir sejak lama mempunyai kebiasaan yang sangat baik. Setiap hari ia
pasti menyempatkan waktu untuk membaca Al Qur'an dan juga membaca
terjemahannya walaupun itu hanya satu ayat saja. Ia sangat senang sekali
Ibunya membelikannya Qur'an beserta terjemahannya saat ia berulang
tahun bulan yang lalu. Hari ini Amir baru saja membaca QS.2:120 dan
145
melihat terjemahannya: "Dan tidak akan ridha selamanya Yahudi dan
Nashara sampai kalian mengikuti millah mereka...." Ia berpikir 'Ah,
teman-temanku yang Nasrani semuanya baik padaku'. 'Masa kita harus
berburuk sangka atau apriori kepada mereka?' Tetapi ini Allah yang
berkata, Ia yang paling tahu akan sifat-sifat manusia. 'Bagaimana ini,
apakah aku harus menjauhi mereka dan tidak usah berteman dengan
mereka?' Memasuki era globalisasi ini, dunia semakin terasa kecil dengan
perkembangan teknologi informasi. Semua informasi terasa tak
terbendung. Orang dapat mengetahui apa saja yang diinginkannya di
negara manapun. Teknologi internet memungkinkan hal tersebut. Tetapi
apakah semua informasi ini benar atau baik.

Bagaimana pengaruh internet terhadap generasi muda?


Bagaimana menanggulangi pengaruh negatifnya?
Bagaimana pengaruh media massa (cetak dan elektronik) terhadap
gaya hidup dan perilaku generasi muda?

Referensi :

MATERI MENTORING ISLAM 1. Tim Forum Komunikasi Muslim


Alumni SMA Negeri 1 Bogor, ILNA Youth Center.

146

Anda mungkin juga menyukai