Anda di halaman 1dari 44

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI SEIMBANG
A. PENGANTAR

Materi : GIZI SEIMBANG BAGI BALITA


PokokBahasan :  Pengertian Gizi seimbang
 Triguna makanan
 Pengaturan makanan anak usia 1-5 tahun
 Pola pemberian makanan pada bayi usia 0-2
tahun
 Cara menyusun menu untuk balita
 Contoh menu balita

Hari/tanggal          :    Minggu, 6 Februari 2019

Waktupertemuan : 15 menit
Tempat : Lapangan PAUD
Sasaran : Ibu dan balita bermasalah

B. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 15 menit, diharapkan mampu memahami dan mengerti
tentang gizi seimbang bagi balita

b) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang gizi seimbang balita, diharapkan
dapat:
1. Memahami apa itu gizi seimbang bagi balita
2. Memahami bagaimana gizi seimbang yang baik bagi balita
3. Memahami penyusunan menu yang baik bagi balita
4. Dapat mengaplikasikan penyusunan menu yang seimbang bagi balita

C. MATERI
(Terlampir)
D. MEDIA
 Materi SAP
 Leaflet

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 1. Menjawab salam
a. Memberi salam 2. Mendengarkan penyuluh
b. Memberi pertanyaan apersepsi menyampaikan topic dan
3 menit
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan tujuan penyuluhan
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 KegiatanInti 1. Menyampaikan
pengetahuan nyatentang
a. Mengkaji ulang pengetahuan
materi penyuluhan
sasaran tentang gizi seimbang
2. Mendengarkan
balita
penyuluh
b. Menjelaskan materi penyuluah
menyampaikan materi
kepada sasaran. 10 menit
3. Menanyakan hal-hal
c. Memberikan kesempatan kepada
yang tidak dimengerti
sasaran untuk menanyakan hal-hal
dari materi penyuluhan
yang belum dimengerti dari
materi yang dijelaskan penyuluh

3 Evaluasi
a. Menyimpulkan inti penyuluhan 1. Mendengatkan
b. Menyampaikan secara singkat penyampaian
materi penyuluhan kesimpulan
c. Memberi kesempatan kepada 2. Menjawab Pertanyaan
sasaran untuk menjawab yang diajukan
pertanyaan yang dilontarkan penyuluh
4 menit

4. Penutup : 1. Mendengarkan
penyuluh menutup
a. Menyampaikan terimakasih atas
acara dan menjawab
perhatian dan waktu yang telah di
salam
berikan kepada peserta
b. Mengucapkan salam 3 menit

Materi Penyuluhan

GIZI SEIMBANG PADA BALITA

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti absorsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ serta menghasilkan energi (Supariasa, 2002).

Secara sederhana gizi balita dapat didefinisikan sebagai zat yang diperlukan oleh tubuh
balita untuk menunjang proses pertumbuhan dan aktivitas. Gizi di perlukan oleh tubuh balita
untuk kecerdasan otak dan kemampuan fisik. Gizi sangat penting bagi pertumbuhan terutama
pada usia balita. Pada masa pertumbuhan yang sangat cepat ini mengkonsumsi protein dan zat
pengatur seperti vitamin dan mineral sangat diperlukan. Selain itu, bertambahnya aktivitas
memerlukan konsumsi zat tenaga. Sedangkan perkembangan mental memerlukan lebih banyak
protein, terutama untuk pertumbuhan sel otaknya. Pemenuhan kebutuhan gizi yang adekuat turut
menentukan kualitas tumbuh kembang, yang berarti pula kualitas sumber daya manusia di masa
mendatang. Pada anak-anak terutama di bawah lima tahun (balita) merupakan saat rawan gizi,
oleh karena itu pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan faktor utama untuk mencapai tumbuh
kembang yang optimal.

Anak usia ini merupakan periode berat karena kondisi kesehatan anak masih belum stabil.
Jika makanan yang diberikan tidak memenuhi standar gizi, anak mudah terserang penyakit. Anak
mudah terserang infeksi, terutama diare atau cacingan. Jika terserang, anak akan menjadi kurus,
kurang bersemangat, cengeng, cenderung lamban dan bodoh. Karena itu, kebutuhan gizinya yang
semakin besar sejalan dengan perkembangan fisiknya harus diperhatikan variasi makanannya
mirip orang dewasa.

Seorang balita seperti halnya setiap orang, membutuhkan berbagai macam nutrien untuk
pertumbuhan dan perkembangannya, untuk mendapatkan energi dan tetap sehat. Nutrien adalah
zat penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh yang berasal dari makanan yaitu
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Sedangkan, kebutuhan nutrien adalah jumlah
zat penyusun makanan yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal, pertumbuhan dan
kesehatan.

Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada balita bertujuan untuk


memberikan nurtien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya
bila sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta
psikomotor.

Kecukupan Gizi Rata-rata Untuk Balita

Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua,
harus memenuhi kebutuhan balita itu yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi
utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral, dan vitamin
(termasuk air dalam jumlah yang cukup). Semua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing,
serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu. Berikut ini diuraikan kebutuhan gizi
bagi balita.

1. Energi
Zat gizi yang mengandung energi terdiri dari protein, lemak dan karbohidrat. Tiap
gram protein maupun karbohidrat memberi energi sebanyak 4 kkal, sedangkan tiap gram
lemak mengandung 9 kkal. Dianjurkan supaya jumlah energi yang diperlukan didapatkan
dari 50-60 % karbohidrat, 25-35 % lemak dan selebihnya 10-15 % protein.

2. Protein

Disarankan untuk memberi 2,5 -3 gram tiap kgbbbalita. Protein yang diberikan
dianggap adekuat jika mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup,
mudah dicerna dan diserap tubuh, serta harus yang berkualitas tinggi seperti protein
tinggi.Namun pada kehidupan sehari-hari nilai gizi protein dapat ditentukan dari asalnya.
Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
protein nabati. Protein telur dan protein susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai
gizi protein. Protein nabati ditentukan oleh asam amino yang kurang (asam amino
pembatas), misalnya protein kacang-kacangan kekurangan asam amino sulfur mentionin
dan sistin.

3. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang konsentrasinya cukup tinggi di dalam


tubuh. Satu gram lemak menghasilkan 9 kkal. Lemak juga berfungsi sebagai asam lemak
esensial pelarut vitamin A, D , E, dan K, serta pemberi rasa gurih makanan. Konsumsi
lemak dianjurkan pada balita adalah 15-20% dari energi total.

4. Mineral dan Vitamin

Vitamin dan mineral merupakan katalisator yang sangat membantu dalam proses
pencernaan dan metabolisme tubuh. Contohnya susu sapi, susu sapi merupakan sumber
yang baik bagi beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Tiap 500-600 ml
susu mengandung kurang lebih 0.7-0.8 gram kalsium dan cukup fosfor bagi pembentukan
tulang dan gigi. Menu yang setiap harinya mengandung susu, daging, ayam, ikan, telur,
satur, buah dan serealia (nasi, roti, kentang mie), akan mengandung cukup vitamin dan
mineral.

5. Cairan
Pada umumnya anak sehat memerlukan 1000-1500 ml air setiap harinya. Pada
keadaan sakit seperti infeksi dengan suhu tubuh tinggi, diare atau muntah masukan cairan
harus ditingkatkan untuk menghindari kekurangan cairan.

Contoh Makanan Sehat Untuk Balita

Waktu Komposisi

Pagi Bubur beras atau roti dioles mentega

Telur, daging/ikan

Susu 1 gelas

Siang Nasi

Daging, ayam, ikan, telur, tahu/tempe

Buah : pisang, jeruk, pepaya, apel

Susu 1 gelas

Sore/malam Nasi atau roti diolesi mentega

Daging, ayam, ikan, tahu/tempe

Sayur mayur

Buah atau puding

Susu 1 gelas

Pengaruh Gizi Terhadap Kecerdasan

Makanan dengan gizi yang cukup bukan saja untuk perkembangan tubuh dan daya tahan
terhadap penyakit, melainkan juga untuk meningkatkan daya ingat. Berbagai penelitian telah
membuktikan bahwa makanan yang bergizi cukup akan membangun jaringan otak yang pada
akhirnya mampu merekam berbagai masalah di dalam jaringan tersebut.

Anak yang dalam jangka waktu lama mendapat makanan yang kurang gizi akan mengalami
gangguan metabolisme dalam otaknya. Hal ini terutama terjadi pada masa janin yang ketika lahir
memiliki otak dengan ukuran kecil dan badan yang kecil.

Dewasa ini, menurut catatan Departemen Kesehatan, diperkirakan 44% anak di bawah usia
5 tahun mengidap berbagai penyakit akibat kekurangan kalori protein, diantaranya mengidap
anemia, penyakit infeksi dan gangguan paru-paru (pneumonia).

Masalah-masalah Yang Sering Dihadapi Anak Balita :

1. Bila Si kecil Sulit Makan


 Jangan terlalu banyak memberi si kecil jenis makanan baru sekaligus. Cukup satu atau
dua macam saja.
 Jika si kecil menolak makanan baru, jangan bosan untuk membuat dan
menghidangkannya berkali-kali dengan selang waktu .
 Biarkan si kecil mencoba makanan yang anda perkenalkan dengan caranya sendiri.
Mungkin ia hanya akan mengecap lalu mengeluarkan kembali makanan dari mulutnya.
Tapi bukan berarti dia menolak makanan tersebut, dia hanya butuh waktu untuk belajar
menyukai makanan baru tersebut.
 Jangan paksa si kecil menelan atau memakan yang anda perkenalkan.
 Beri makanan yang bersuhu sama dengan suhu ruangan. Jangan terlalu panas dan jangan
terlalu dingin.
 Selagi makan, biarkan dia menggunakan kedua tangannya untuk memegang makanan.
 Sebetulnya sendok dan garpu belum diperlukan untuk si kecil, kecuali jika ia
menunjukkan minat untuk menggunakan sendok sebagai alat atau mainan yang membuat
acara makan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan.
 Adabaiknya anda selalu menyediakan suatu jenis makanan kesukaan anak anda, selain
menu yang telah anda pilih. Tujuannya adalah jika kebetulan sedang “ngambek” atau
mogok makan, tetap ada alternatif makanan yang mau dikonsumsi.
2. Makanan Untuk Anak Kegemukan

Jika si kecil menderita obesitas, anda tetap disarankan memberinya makanan gergizi
tinggi. Misalnya daging atau ayam tanpa lemak, ikan, telur, susu, keju, susu skim, yogurt
rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, susu kedelai, nasi, mie, roti, kentang, buah serta sayur
dalam bentuk sup atau direbus sebentar. Bukan dalam bentuk tumis-tumisan.

Sementara itu, jenis makanan berkadar gula dan lemak tinggi sebaiknya tidak
diberikan terlalu sering, karena umumnya kandungan zat gizi rendah. Beberapa jenis
makanan itu antara lain kue tart, biskuit berisi krim manis, kacang-kacang yang kering dan
bergaram, nasi goreng, mie goreng, es krim, kentang goreng atau susu kental manis.

Jenis kelompok makanan lainnya yang perlu diperhatikan adalah yang kosong gizi.
Kelompok ini mengandung kalori, tapi hampir tidak ada zat gizi lain. Berikan kelompok
makanan ini seminimal mungkin. Contoh makanannya adalah gula, sirup, softdrink,
jeli/agar-agar, coklat, permen, kerupuk, keripik serta makanan kaleng yang ditambah gula +
lemak.

3. Mencegah Kegemukan

 Jangan memberi si kecil makanan secara berlebihan


 Berikan makanan yang mengandung zat gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan anak
seusianya.
 Usahakan untuk tidak menyediakan makanan cemilanberkalori tinggi.
 Biasakan buah-buahan sebagai cemilan anak bukannya permen, coklat atau es krim.
 Picu si kecil untuk bergerak aktif.
 Biasakan anak selalu makan tepat waktu dengan jumlah yang cukup sehingga tidak
terpicu untuk makan cemilan sepanjang hari, terutama ketika rasa lapar datang.
 Hindari menjadikan makanan sebagai hadiah atau alat pembujuk agar si kecil tidak
menangis/rewel.

4. Agar Si kecil Mau Sarapan

 Coba untuk menyiapkan sarapan yang bervariasi dan memenuhi kelengkapan gizi.
 Coba untuk membuat satiu macam makanan lengkap gizi. Misalnya scotel makaroni
dengan sayuran dan keju.
 Jika anak sulit sekali dibujuk minum susu, coba beri dalam bentuk hasil olahan susu.
Misalnya yogurt, agar-agar + vla, roti dengan susu coklat.

5. Agar Si kecil Tidak Terlalu Kurus

 Menyediakan berbagai jenis makanan yang padat gizi dalam bentuk yang menarik untuk
menggugah selera makan anak.
 Memberi kesempatan kepada si kecil untuk membantu anda dalam memilih makanan,
menyiapkan makanan dan menyiapkan peralatan makan untuk dirinya sendiri.

Bahan makanan yang harus di hindari:

 Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
Ibu bisa membuat sendiri ‘jajanan’ untuk balita.
 Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak
jeli memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang
untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
 Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang
bila si balita belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.
 Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya
dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk
balita.
 Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit.
Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam
kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KONSUMSI SAYUR DAN BUAH
A. PENGANTAR

Materi : KONSUMSI SAYUR DAN BUAH


PokokBahasan :  Pengertian Sayur dan buah
 Macam-macam vitamin
 Manfaat sayur dan buah
 Dampak jika tidak mengkonsumsi sayur dan
buah
Hari/tanggal          :    Minggu, 4 Februari 2019

Waktupertemuan : 15 menit
Tempat : Lapangan PAUD
Sasaran : Ibu dan balita bermasalah

B. TUJUAN
c) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 15 menit, diharapkan mampu memahami dan mengerti
tentang manfaat konsumsi sayur dan buah.

d) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang gizi seimbang balita, diharapkan
dapat:
1. Memahami apa itu sayur dan buah
2. Memahami pentingnya vitamin dan mineral bagi tubuh
3. Memahami manfaat sayur dan buah
4. Memahami dampak jika tidak mengkonsumsi sayur dan buah

C. MATERI
(Terlampir)

D. MEDIA
 Materi SAP
 Leaflet

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 1. Menjawab salam
a. Memberi salam 2. Mendengarkan penyuluh
b. Memberi pertanyaan apersepsi menyampaikan topic dan
3 menit
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan tujuan penyuluhan
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 KegiatanInti 1. Menyampaikan
pengetahuan nyatentang
a. Mengkaji ulang pengetahuan
materi penyuluhan
sasaran tentang ASI ekslusif
2. Mendengarkan penyuluh
b. Menjelaskan materi penyuluahan
menyampaikan materi
kepada sasaran.
3. Menanyakan hal-hal yang 10 menit
c. Memberikan kesempatan kepada
tidak dimengerti dari
sasaran untuk menanyakan hal-hal
materi penyuluhan
yang belum dimengerti dari
materi yang dijelaskan penyuluh

3 Evaluasi
a. Menyimpulkan inti penyuluhan 1. Mendengatkan
b. Menyampaikan secara singkat penyampaian kesimpulan
materi penyuluhan 2. Menjawab Pertanyaan
c. Memberi kesempatan kepada yang diajukan penyuluh
sasaran untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan 4 menit

4. Penutup : 1. Mendengarkan penyuluh


menutup acara dan
a. Menyampaikan terimakasih atas
menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
b. Mengucapkan salam 3 menit
Materi Penyuluhan

KONSUMSI BUAH DAN SAYUR

1. PENGERTIAN SAYUR

Sayur-sayuran adalah berbagai bagian dari tumbuh-tumbuhan yang meliputi daun.


Akar, batang, dan bunga, bahkan buanya yang biasanya merupakn sumber vitamin dan
mineral.

2. PENGERTIAN BUAH
Buah-buahan adalah salah satu bahan pangan yang mudah diolah dan dimakan,
mempunyai rasa dan araoma yang menggiurkan dan mengandung banyak gizi.

Contoh-contoh sayuran :

1. Sayuran daun , contohnya : kol, bayam, kangkung, sawi


2. Sayuran akar, contohnya : wortel, kentang, lobak
3. Sayuran buah , cntohnya : tomat, ketimun, terong
4. Sayuran bunga, contohnya : kembang kol, jantung pisang, kol

3. MANFAAT KANDUNGAN GIZI DALAM BUAH DAN SAYUR

Buah dan sayur melawan berbagai jenis penyakit. Buah dan sayur mengandung
fitokimia yaitu senyawa kimia seperti betakaroten yang terjadi secara alami pada tanaman,
dan sangat penting untuk melawan berbagai jenis penyakit :

1. Vitamin A
Manfaat : bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan kulit.
Jenis Buah : alpukat, sirsak, apel , belimbing , jambu biji, kiwi, mangga, melon,
papaya, pisang, semangka.
Jenis sayur : sayur bayam, brokoli, wortel, kangkung, ubi jalar merah, labu kuning,
kacang panjang, seledri
2. Vitamin B1
Bermanfaat untuk memperlancarkan sirkulasi darah, metabolism, maupun fungsi otak
Jenis buah : buah kiwi, naga, kismis, semangka, pisang, timun
Jenis sayur : sayur kacang panjang, kangkung
3. Vitamin B2
Bermanfaat terutama untuk pembentukkan sel darah merah serta meningkatkan aliran
oksigen ke saluran jaringan tubuh
Jenis buah : kiwi, apel, manggis, pisang, semangka , timun
Jenis sayur : bayam, kacang panjang, jamur
4. Vitamin B6
Bermanfaat bagi tubuh terutama ditemui dalam meningkatkan kekebalan tubuh ,
metabolism, serta system syaraf
Jenis buah : semangka, alpukat, pisang
Jenis sayur : sayur kentang, seledri, serta ubi jalar
5. Vitamin C
Bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi
Jenis buah : apel, jeruk, buah naga, belimbing, mangga, jambu biji, papaya, pisang ,
sirsak maupun buah stoberi
Jenis sayur : jagung, ubi jalar, kembang kol, serta kol
6. Vitamin E
Bermanfaat untuk menjaga kelembaban kulit maupun perawatan rambut, juga
bermanfaat dalam meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan daya tahan tubuh,
membuat kesuburan organ reproduksi, mengurangi stress serta mencegah penyakit
jantung maupun kanker
Jenis buah : alpukat, mangga, kiwi, pisang, tomat
Jenis sayur : brokoli, bayam, paprika, asparagus, labu, kacang tanah
7. Vitamin K
Bermanfaat untuk pembentukkan tulang maupun pembekuan darah
Jenis buah : kiwi, alpukat, kiwi
Jenis sayur : kubis, brokoli, asparagus
8. Asam Folat
Bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta meningkatkan energy
Jenis buah : sirsak, kiwi, alpukat, pisang, jeruk, tomat, maupun bit
Jenis sayur : sayur terong, bayam, kangkung, brokoli, kentang, jagung, serta kacang-
kacangan
9. Zat besi
Bermanfaat untuk pembentukkan sel darah merah
Jenis buah : alpukat, sirsak, apel, buah naga, mangga
Jenis sayur : sayur bayam, kangkung, caysin , kacang panjang, kembang kol, kubis,
timun

4. FUNGSI BUAH DAN SAYUR

Buah – buahan dan sayuran dikemas dengan vitamin, mineral serta yang penting
bagi tubuh. Makan buah dan sayur setiap hari dapat memberikan keuntungan :
1. Mengurangi resiko sakit jantung
2. Mengurangi resiko tekanan darah tinggi
3. Mengurangi resiko DM tipe 2
4. Mengurangi resiko kanker
5. Melancarkan system pencernaan
6. System penglihatan yang sehat
7. Fungsi memori yang sehat
8. System kekebalan tubuh
9. Tulang dan gigi yang sehat

5. AKIBAT BILA KEKURANGAN BUAH DAN SAYUR

Seseorang yang kurang mengkonsumsi sayur dan buah tubuhnya menjadi sarang
berbagai penyakit. Berikut ini dampak yang ditimbulkan apabila jarang mengkonsumsi
syuran dan buah-buahan :

1. Daya tahan fisik lemah


Seseorang yang jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan akan lemah fisik.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi vitamin B, C, E dan zat besi,
magnesium dan protein. Agar fisik tetap sehat harus mengkonsumsi makanan
seperti wortel, jahe, bayam, selada air, jeruk, leci, kiwi dll
2. Stres dan depresi
Disebabkan karena kurangnya vitamin B kompleks , vitamin c, besi dan
magnesium. Solusinya dengan mengkonsumsi buah melon, anggur , bayam dll

3. Flu
Disebabkan karena kurangnya vitamin c, betakroten dan seng. Solusinya banyak
mengkonsumsi buah jeruk, jambu biji, jambu air, papaya dll
4. Darah tinggi
Disebabkan karena kurangnya potassium, kalsium, dan magnesium dalam tubuh.
Solusinya mengkonsumsi buah anggur, pir, ceri dll
5. Gangguan pencernaan
Disebabkan karena kurangnya asam folat dan betakaroten. Solusinya dengan
mengkonsumsi wortel, lobak cina, seledri, buah apel, mentimun , sirsak, nanas,
papaya, dll
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSLUSIF
A. PENGANTAR

Materi : ASI EKSLUSIF


PokokBahasan :  Pengertian ASI ekslusif
 Pemberian ASI ekslusif
 Manfaat ASI ekslusif
 Akibat jika tidak diberikan ASI ekslusif

Hari/tanggal          :    Minggu, 3 Februari 2019


Waktu pertemuan : 15 menit
Tempat : Lapangan PAUD
Sasaran : Ibu dan balita bermasalah

B. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 15 menit, diharapkan mampu memahami dan mengerti
tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif

b) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang gizi seimbang balita, diharapkan
dapat:
1. Memahami apa itu ASI ekslusif
2. Memahami kapan pemberian ASI ekslusif
3. Memahami manfaat ASI ekslusif
4. Memahami akibat yang akan terjadi jika anak tidak diberikan ASI ekslusif

C. MATERI
(Terlampir)

D. MEDIA
 Materi SAP
 Leaflet

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 1. Menjawab salam 3 menit
a. Memberi salam 2. Mendengarkan penyuluh
b. Memberi pertanyaan apersepsi menyampaikan topic dan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan tujuan penyuluhan
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 KegiatanInti 1. Menyampaikan
pengetahuan nyatentang
a. Mengkaji ulang pengetahuan
materi penyuluhan
sasaran tentang ASI ekslusif
2. Mendengarkan
b. Menjelaskan materi penyuluah
penyuluh
kepada sasaran
menyampaikan materi 10 menit
c. Memberikan kesempatan kepada
3. Menanyakan hal-hal
sasaran untuk menanyakan hal-hal
yang tidak dimengerti
yang belumdimengerti dari materi
dari materi penyuluhan
yang dijelaskan penyuluh

3 Evaluasi
a. Menyimpulkan inti penyuluhan 1. Mendengarkan
b. Menyampaikan secara singkat penyampaian kesimpulan
materi penyuluhan 2. Menjawab Pertanyaan
c. Memberi kesempatan kepada yang diajukan penyuluh
sasaran untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan 4 menit

4. Penutup : 1. Mendengarkan penyuluh


menutup acara dan
a. Menyampaikan terimakasih atas
menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
b. Mengucapkan salam 3 menit

Materi Penyuluhan
A.    PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 – 6 bulan tanpa
memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah
terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap
beragam penyakit pada usia selanjutnya (Depkes, 2007).
Pendapat yang dikemukakan oleh Utami Roesli (2004), ASI eksklusif atau lebih tepat
pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain,
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti
pisang, pepaya, bubuk susu, biscuit, bubur nasi dan tim. ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air
susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan
lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah itu diberi makanan padat
pendamping yang cukup dan sesuai. sedangkanASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun atau
lebih (Sripurwanti Hubertin, 2005). Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk
semua, bayi akan lebih sehat, cerdas, dan berkepribadian baik, ibu akan lebih sehat dan menarik.
Perusahaan, lingkungan dan masyarakat pun lebih mudah mendapatkan keuntungan (Utami
Roesli, 2005).

B.     MANFAAT ASI EKSKLUSIF


Bagi bayi dan ibu ASI eksklusif menyebabkan mudahnya terjalin ikatan kasih sayang
yang mesra antara ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan keuntungan awal dari menyusui
secara eksklusif. Bagi bayi tidak ada perbedaan yang lebih berharga dari ASI. Hanya seorang ibu
yang dapat memberikan makanan terbaik bagi bayinya. Selain dapat meningkatkan kesehatan
dan kepandaian secara optimal, ASI juga membuat anak potensial memiliki perkembangan sosial
yang baik (Utami Roesli, 2005).

1.      Manfaaat pemberian ASI bagi bayi


a. ASI sebagai nutrisi
b. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup karena
mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6 bulan pertama.
c. Mengandung antibody (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit, seperti
diare dan gangguan pernafasan.
d. Menunjuang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI eksklusif akan lebih
cepat jalan.
e. Meningkatkan jalinan kasih sayang.
f. Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai.
g. Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap.
h. Melindungi terhadap alergi karena tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan
alergi.
i. Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan pertama (87% ASI
adalah air)
j. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi
dengan pemberian ASI Eksklusif potensial lebih pandai.
k. Menunjang perkembangan kepribadian dan kecerdasan emosional, kematangan spiritual
dan hubungan sosial yang baik (Utami Roesli, 2005).

2.      Manfaat pemberian ASI bagi ibu

a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Apabila bayi disusui segera setelah


dilahirkan, maka kemungkinan terjadi perdarahan setelah melahirkan akan berkurang
karena kadar oksitoksin meningkat sehingga pembuluh darah menutup dan perdarahan
akan cepat berhenti.
b. Mengurangi terjadinya anemia.
c. Menjarangkan kehamilan. Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan
cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil
pada enam bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi
berusia 12 bulan.
d. Mengecilkan rahim. Kadar oksitoksin ibu yang menyusui akan membantu rahim kembali
ke ukuran sebelum hamil.
e. Menurunkan risiko kanker payudara
f. Membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan dimana saja. ASI
selalu bersih, sehat, dan tersedia dalam suhu yang cocok.
g. Lebih ekonomis dan murah
h. Dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan memasak air dan tanpa harus
mencuci botol.
i. Memberi kepuasan bagi ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan
kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam (Roesli, 2005)

3.      Manfaat pemberian ASI bagi keluarga

a. Aspek ekonomi ASI tidak perlu dibeli


b. Aspek psiologis, kebahagiaan keluarga bertambah, mendengarkan hubungan jiwa ibu
dengan sang ibu.

4. Manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi Negara

a. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya
menyiapkan susu
b. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah, mencret, dan sakit saluran nafas.
c. Penghematan obat – obatan tenaga dan sarana kesehatan.
d. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun
Negara. Karena anak yang mendapat ASI dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
e. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya “generasi
yang hilang” khususnya bagi Indonesia.

Perbedaan Manfaat ASI dengan Susu Formula

NUTRISI ASI SUSU FORMULA

Lemak 1.      Mengandung faktor membentuk sel


1.      baru belakangan ini
terutama DHA dan AA sejumlah produsen
menambahkan DHA dan
2.      Secara otomatis, zat gizi
didalamnya sesuai masa kehamilan, AA
cara menyusui dan usia bayi.
2.      tidak dapat berubah
3.      Mengandung kadar kolesterol yang otomatis sesuai masa
lebih tinggi kehamilan, cara menyusui
dan usia bayi
4.      Hampir seluruh zat dapat diserap
tubuh bayi 3.      kadar kolesterol tidak
setinggi ASI

4.      tidak seluruh zat yang dapat


diserap tbuh bayi.

Protein 1.      Mengandung whey yang lunak dan1.    mengandung gumparan


mudah dicerna oleh sistem protein yang sulit dicerna
pencernaan bayi oleh sistem pencernaan bayi

2.      Protein lebih mudah diserap secara2.    hanya sedikit sehingga


keseluruhan lebih banyak sampah yang
dihasilkan serta membuat
3.      Mengandung laktoferin untuk ginjal bayi harus bekerja
kesehatan usus halus bayi. keras
4.      Mengandung lisozim zat anti3.    tidak mengandung lisozim
mikroba atau sangat rendah
5.      Kaya kandungan protein kandungannya.
pembangun otak dan tubuh

Antibodi 1.      kaya kandungan sel darah putih1.      tidak ada sel darah putih
hidup dalam jumlah berjuta-juta hidup, kalaupun ada apapun
setiap lama kali menyusui jenisnya semua dalam
keadaan mati
2.      kaya kandungan immunoglobulin
2.      hanya sedikit
kandungannya, sebagian
besar merupakan jenis
untuk anak sapi.

Vitamin dan
1.      lebih mudah diserap oleh bayi,
1.      lebih mudah diserap oleh
mineral khususnya zat besi sistem pencernaan bayi

2.      mengandung selenium yang


banyak jenis antioksidan
Tiramin 1.      untuk membantu pencernaan antara
1.      serangkaian proses
lipase dan amylase produksi yang dilaluinya
mengakibatkan enzim
2.      kaya akan kandungan aneka jenis
pencernaan mati
hormon terutama tiroid,prolaktin,
oksitosin, dan sekitar 15 enzime
2.      proses produksi juga
lainnya mematikan aktivitas
hormone yang ada didalam
bahan bakunya.

Karbohidrat1.      kaya kandungan laktosa 1.    tidak semua mengandung


laktosa
2.      kaya kandungan oligosakarida
yang berfungsi untuk menjaga2.    sangat sedikit
kondisi usus halus oligosakaridanya

( Sumber : Martha Sears, R.N. dan William Sears,M.D. The Breast Feeding Book, Little Brown
And Company, USA, 2000 dalam Laksono, 2010:16).

C.    KANDUNGAN ASI


ASI memiliki nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Hal ini membuat beberapa organisasi seperti WHO, UNICEF, dan WHA merekomendasikan
pemberian ASI saja selama 6 bulan (Amiruddin, 2007). Departemen kesehatan dunia juga
menargetkan cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 80%. Air Susu Ibu (ASI) merupakan
suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam organik yang dikelurkan
oleh kelenjar mamari manusia. Sebagai satu-satunya makanan alami yang berasal dari ibu, ASI
menjadi makanan terbaik dan sempurna untuk bayi karena mengandung zat gizi sesuai
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Siregar, 2005). ASI eksklusif
didefinisikan sebagai pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal
dan tidak ada makanan tambahan sampai dengan bayi berumur 6 bulan. Makanan tambahan yang
dimaksud yaitu susu formula, air matang, jus buah, air gula, dan madu. Vitamin maupun obat,
dalam bentuk tetes atau sirup tidak termasuk makanan tambahan (Pearl et all, 2004; Dee, 2008).
ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan karena kandungan gizinya yang sesuai.
Kapasitas lambung bayi baru lahir hanya dapat menampung cairan sebanyak 10-20 ml (2-4
sendok teh). ASI memiliki kandungan gizi yang sesuai serta volume yang tepat sesuai dengan
kapasitas lambung bayi yang masih terbatas (Depkes, 2012). ASI memiliki berbagai kebaikan
untuk bayi karena kandungan nutrisi yang terdapat pada ASI sangat sesuai dengan kebtuhan
bayi. Komposisi ASI berbeda-beda sesuai dengan stadium laktasi, waktu, nutrisi ibu, dan masa
gestasi janin saat lahir (Olds et all,2001).

D.     CARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


ASI diberikan segera setelah bayi lahir atau kondisinya maksimal. Hal ini merupakan titik
awal yang penting apakah bayi nanti akan cukup mendapat ASI atau tidak.
Cara pemberiannya adalah :
1.      Usahakan posisi ibu dan bayi cukup baik dalam posisi duduk maupun berbaring.
2.      Peluk bayi dan letakkan kepala pada siku bayi.
3.      Sebagian besar daerah areola masuk kemulut bayi termasuk puting susu ibu.
4.      Terdengar suara bunyi bayi menelan susu.
Bayi harus diberi kesempatan menyusui ketika ia lapar meskipun ASI belum keluar dari
payudara ibu. Sebagian besar bayi merasa lapar dalam waktu 2 jam setelah disusui dengan cukup
dan biasanya selama 75% ASI dalam payudara ibu telah terbentuk kembali. Waktu pemberian
ASI, pengisapan payudara hendaknya dilakukan secara bergatian antara payudara kiri dan
payudara kanan. Lama menyusui pada beberapa hari pertama pasca salin adalah 5-10 menit.
Tiap-tiap payudara kemudian selama 20 menit setelah hari ke 5-6 ( purwanti,2004)

E.     CARA MEMPERBANYAK ASI


Ada beberapa cara dalam memperbanyak ASI :
1.      Menyusui sesering mungkin, beberapa saat setelah persalinan air susu hanya sedikit juga
disebut colostrum.
2.      Memotivasi diri yang kuat untuk menyusui guna memperbanyak ASI
3.      Senam hamil akan memperbaiki peredaran darah dalam payudara, sehingga proses
peredaran darah dalam produksi ASI pun akan menjadi baik.
4.      Pemeriksaan payudara untuk meningkatkan pengeluaran ASI juga dapat direncanakan dari
jauh hari.
5.      Pengunaan BH yang tidak terlalu sempit, sebab akan mengurangi kelancaran proses
peredaran darah. (Widjaya.2002)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
A. PENGANTAR

Materi : PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)


PokokBahasan :  Pengertian PHBS
 Manfaat PHBS
 Langkah-langkah PHBS
 Akibat Tidak menerapkan PHBS

Hari/tanggal          :    Sabtu, 2 Februari 2019 dan Minggu, 9 Februari 2019

Waktupertemuan : 15 menit
Tempat : PAUD dan dirumah salah satu warga Wukirsari , dan
di SDN Wukirsari
Sasaran : Ibu dan balita bermasalah, anak-anak PAUD dan anak-
anak SD

B. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 15 menit, diharapkan mampu memahami dan mengerti
tentang PHBS

b) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang gizi seimbang balita, diharapkan
dapat:
1. Memahami apa itu PHBS
2. Memahami manfaat dari PHBS
3. Memahami dan mengaplikasikan langkah-langkah PHBS
4. Mengerti dan memahami akibat jika tidak menerapkan PHBS

C. MATERI
(Terlampir)

D. MEDIA
 Materi SAP

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pembukaan 1. Menjawab salam
a. Memberi salam 2. Mendengarkan penyuluh
b. Memberi pertanyaan apersepsi menyampaikan topic dan
3 menit
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan tujuan penyuluhan
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 KegiatanInti 1. Menyampaikan
pengetahuan nyatentang
a. Mengkaji ulang pengetahuan
materi penyuluhan
sasaran tentang PHBS
2. Mendengarkan penyuluh
b. Menjelaskan materi penyuluah
menyampaikan materi
kepada sasaran dengan
3. Menanyakan hal-hal
menggunakan poster 10 menit
yang tidak dimengerti
c. Memberikan kesempatan kepada
dari materi penyuluhan
sasaran untuk menanyakan hal-hal
yang belumdimengerti dari materi
yang dijelaskan penyuluh

3 Evaluasi
a. Menyimpulkan inti penyuluhan 1. Mendengarkan
b. Menyampaikan secara singkat penyampaian kesimpulan
materi penyuluhan 2. Menjawab Pertanyaan 4 menit
c. Memberi kesempatan kepada yang diajukan penyuluh
sasaran untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan 4 menit
4. Penutup : 1. Mendengarkan penyuluh
menutup acara dan
a. Menyampaikan terimakasih atas
menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
b. Mengucapkan salam 3 menit

Materi Penyuluhan

PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

A. Pengertian PHBS
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
B. Tujuan PHBS
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat
2. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif  dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
3. PHBS di rumah tangga di lakukan untuk mencapai rumah tangga Ber-PHBS.
4. Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah
tangga yaitu :

1.      persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan

2.      memberi bayi ASI ekslusif

3.      menimbang balita setiap bulan


4.      menggunakan air bersih

5.      mencuci tangan dengan air brsih dan sabun

6.      menggunakan jamban sehat

7.      memberantas jentik di rumah sekali seminggu

8.      makan buah dan sayur setiap hari

9.      melakukan aktifitas fisik setiap hari

10.  tidak merokok di dalam rumah.

C..     Manfaat PHBS

Bagi Rumah Tangga :

         Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.

         Anak tumbuh sehat dan cerdas.

         Anggota keluarga giat bekerja.

         Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

Bagi Masyarakat:

         Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

         Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah kesehatan.

         Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.


         Masyarakat mampu mengembangkan Upaya  Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-
lain.

CUCI TANGAN

A.  Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).

Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).

Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman.
Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya
kuman dan resiko tertularnya penyakit.

B.  Tujuan Mencuci Tangan

Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu :

1.      Supaya tangan bersih.

2.      Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.

3.      Terhindar dari sakit perut dan diare.

C.  Alasan Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir


Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan ikut terbawa air.
Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada keran cuci
tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci
tangan di meja adik-adik

D.  5 Waktu Tepat Mencuci Tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena
merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk
melakukan cuci tangan ?

1.      Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat
kita makan.

2.      Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan,
sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.

3.      Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Contohnya
seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain
harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.

4.      Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa
dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.

5.      Tangan terlihat kotor.


E.           

F.   Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar


1.    Langkah 1
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 7 lagkah
yang di kembangkan menjadi 10 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih jelasnya.
a.    Basuh tangan dengan air mengalir
b.    Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c.    Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu pula
sebaliknya.
d.   Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan
e.    Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
f.     Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
g.    Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
h.    Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan sebaliknya.
i.      Bilas kedua tangan dengan air.
j.      Keringkan dengan lap tangan atau tissue
2.    Langkah 2
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah sekarang
tangan anda sudah bersih dan aman.
Catatan !
Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan dengan
gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa digunakan sabun batangan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


SHARING DAN REFRESHING KADER
A. PENGANTAR

Materi : POSYANDU, KMS, SKDN, SISTEM 5 MEJA,


PHBS, PENGUKURAN POSYANDU
PokokBahasan :  Pengertian Posyandu, KMS, SKDN, PHBS
 Kegiatan di posyandu
 Imunisasi balita
 Pengukuran yang ada di posyandu
 Langkah-langkah PHBS

Hari/tanggal          :    Sabtu, 8 Februari 2019

Waktu pertemuan : 45 menit


Tempat : Kantor desa Wukirsari
Sasaran : Kader Posyandu

B. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sharing dan refreshing 45 menit, diharapkan mampu
mengerti dan memahami apa yang telah didiskusikan.

b) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang gizi seimbang balita, diharapkan
dapat:
1. Memahami lebih jelas mengenai posyandu, KMS, SKDN, PHBS
2. Memahami apa saja kegiatan posyandu
3. Mengerti dan memahami apa saja imunisasi bagi balita
4. Mengerti dan memahami cara menggunakan alat yang digunakan pada kegiatan di
posyandu
5. Mengerti, memahami dan menerapkan langkah-langkah PHBS

C. MATERI
(Terlampir)

D. MEDIA
 Materi SAP

E. METODE
 Tanya jawab
 Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan penyuluhan bersama kader posyandu dilakukan dengan system sharing dan
refreshing. Melakukan penyegaran kembali kepada kader posyandu.

Materi Penyuluhan

Materi Penyegaran Kader

a. POSYANDU
(Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat
sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan.

b. KMS
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus
dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan
demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang
bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal
dengan SKDN.

c. Balok SKDN
SKDN adalah data untuk memantau pertumbuhan balita SKDN sendiri mempunyai
singkatan yaitu sebagai berikut:
S= adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu,
K =jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS,
D= jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini,
N= jumlah balita yang naik berat badanya.
Adapun cakupan hasil program gizi di Posyandu tersebut adalah sebagai berikut :

Cakupan Program (K/S)

Cakupan program (K/S) adalah Jumlah Balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS)
dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah Posyandu kemudian dikali 100%.
Persentase K/S disini, menggambarkan berapa jumlah balita diwilayah tersebut yang telah
memiliki KMS atau berapa besar cakupan program di daerah tersebut telah tercapai.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) adalah Jumlah Balita yang ditimbang di Posyandu
dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja Posyandu kemudian dikali 100 %.
Persentase D/S disini, menggambarkan berapa besar jumlah partisipasi masyarakat di dareah
tersebut yang telah tercapai.

Cakupan Kelangsungan Penimbangan (D/K)

Cakupan kelangsungan penimbangan (D/K) adalah Jumlah Balita yang ditimbang di


Posyandu dalam dibagi dengan jumlah balita yang telah memiliki KMS kemudian dikali
100%. Persentase D/K disini, menggambarkan berapa besar kelangsungan penimbangan di
daerah tersebut yang telah tercapai.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) adalah : Rata – rata jumlah Balita yang naik berat badan
(BB) nya dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang di Posyandu kemudian dikali 100%.
Persentase N/D disini, menggambarkan berapa besar hasil penimbangan didaerah tersebut
yang telah tercapai.

d. Sistem 5 Meja
Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5 meja,
meliputi :
a. Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau ballita, yaitu menuliskan nama balita pada
KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil, yaitu
menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register ibu hamil.
b. Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada
secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.
c. Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil
penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.
d. Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak yang
bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data
KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.
e. Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh petugas
kesehatan, PLKB, PPL, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain : Pelayanan
Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, Pengobatan Pemberian pil penambah darah
(zat besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya

e. Bentuk kegiatan Posyandu


Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu , antara lain:
a. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan
anak prasekolah
1) Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan
protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral.
 Marasmus
Adalah Kekurangan Asupan Energi dan Protein, Jika kwashiorkor adalah
malnutrisi karena kekurangan protein meski asupan energinya cukup, maka
marasmus adalah kekurangan asupan energi atau kalori dari semua bentuk
makronutrien, mencakup karbohidrat, lemak, dan protein. Kondisi ini paling
banyak ditemukan pada anak berusia di bawah 2 tahun.

Ciri-ciri fisik penderita marasmus:

 Kekurangan berat badan.


 Kehilangan banyak massa otot dan jaringan lemak.
 Pertumbuhan terhambat.
 Kulit kering dan rambut rapuh.
 Terlihat lebih tua dari usianya.
 Tidak berenergi dan tampak tidak bersemangat atau lesu.
 Wajah menjadi bulat seperti orang tua.
 Diare kronis.
Selain itu, penderita marasmus rentan mengalami infeksi akut seperti
infeksi saluran pernapasan dan gastroenteritis, serta infeksi kronis seperti
tuberkulosis.

 Kwarsiorkor

Kwashiorkor diartikan sebagai kondisi kekurangan atau bahkan


ketiadaan asupan protein. Padahal, protein dibutuhkan tubuh untuk
memperbaiki dan membuat sel-sel baru. Kondisi ini ditandai dengan
pembengkakan di bagian bawah kulit (edema), akibat terlalu banyaknya cairan
dalam jaringan tubuh. Pembengkakan dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh
dan umumnya dimulai di kaki.

Bengkak biasanya diiringi sejumlah kondisi berikut:

 Rambut yang kering, jarang, dan rapuh, bahkan dapat berubah warna
menjadi putih atau kuning kemerahan seperti rambut jagung.
 Ruam atau dermatitis.
 Mudah marah.
 Kelelahan dan mengantuk.
 Gangguan tumbuh kembang.
 Perut membesar.
 Infeksi yang terjadi terus menerus, akibat lemahnya kekebalan tubuh.
 Kuku pecah dan rapuh.
 Berubahnya pigmen kulit.
 Penurunan massa otot.
 Diare.
 Berat dan tinggi badan tidak bertambah.

2) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya.


3) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.
Salah satunya memberikan informasi mengenai :
ASI EKSLUSIF
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 – 6 bulan tanpa
memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut
sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI eksklusif yaitu agar bayi
kebal terhadap beragam penyakit pada usia selanjutnya (Depkes, 2007).
ASI yang pertama kali juga sangat penting bagi anak, ASI ini disebut Kolesterum.
Pada anak usia 0-6 bulan kebutuhan yang baik adalah kebutuhan yang berasal dari ASI.
Artinya ASI mencukupi 100% kebutuhan pada bayi. Hal inilah yang biasa disebut ASI
ekslusif.

b. Keluarga Berencana ( KB )
Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus
kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan
golongan ibu beresiko tinggi
c. Immunisasi
Imunisasi balita :
1) BCG untuk mencegah penyakit TBC.
2) DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
3) Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan. Dengan diberikan 4 kali.
4) Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
d. Peningkatan gizi
1) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada
anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui
3) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun
Dua warna sediaan kapsul vitamin A, yakni:

 Kapsul warna biru. Kapsul biru memiliki kandungan 100.000 IU vitamin A dan
diberikan untuk bayi berumur 6-11 bulan.
 Kapsul warna merah. Kapsul merah memiliki kandungan 200.000 IU vitamin A.
Vitamin A kapsul merah diberikan pada dua kelompok: anak berumur 12-59
bulan, serta ibu yang sedang dalam masa nifas (berumur 0-42 hari setelah
melahirkan).

e. Penanggulangan Diare
Cara membuat oralit :
1) Sediakan satu sendok teh gula
2) Sediakan garam seperempat sendok teh
3) Air hangat yang sudah dimasak 1 gelas
4) Campur gula, garam dalam air hangat, lalu diaduk sampai larut dan merata
5) Diminum setelah ketika menderita diare.
f. Pengukuran di Posyandu
a. Penimbangan menggunakan dacin
Spesifikasi :
a)   Terbuat dari Kuningan, berat ± 5 kg
b)   Panjang 90 cm
c)   Terdapat Gelang gantung
d)   Kapasitas maksimal untuk anak-anak 25 kg
e)   Kepekaan 0,1 kg
Kegunaan : Untuk menimbang berat badan balita usia 1-5 tahun

Cara menggunakan dacin :


1) Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang rumah atau penyanggah khusus yang
sudah dibuat sebelumnya, serta pasang tali pengaman pada ujung batangan dacin.
Pastikan posisi batang dacin harus sejajar dengan mata orang yang akan membaca
hasil penimbangan
2) Periksa apakah dacin sudah tergantung kuat. Cara untuk memeriksa ialah dengan cara
menarik dacing kuat-kuat ke bawah. Hal tersebut sangat penting karena berhubungan
dengan keselamatan balita yang akan ditimbang. Jika dacin tidak tergantung kuat dan
terjadi insiden dimana dacin terlepas dan menimpa balita yang ditimbang, maka hal
tersebut akan berhubungan dengan hukum dan pihak yang berwajib.
3) Geser bandul dacin pada angka nol
4) Pasang sarung timbang
5) Seimbangkan dacin dengan cara menggantung kantong (bisa terbuat dari kantong
plastic atau kain yang dibuat khusus) yang berisi pasir pada ujung batang dacin.
Penggunaan pasir dimaksudkan agar proses penyeimbangan dapat dilakukan dengan
mudah, kalau tidak ada pasir, beras atau jagung juga boleh.
6) Masukkan balita ke dalam sarung timbang dan seimbangkan dacin. Hal-hal yang perlu
di perhatikan sebelum anda memasukan balita ke dalam sarung timbang ialah pastikan
pakaian yang digunakan anak seminimal mungkin, lepaskan topi (jika menggunakan
topi), sepatu, kaos kaki, pempers, dll. Tindakan tersebut bertujuan agar barang-barang
tersebut tidak mempengaruhi berat badan balita yang sesungguhnya. Pada bagian ini
dibutuhkan keterampilan dan kesabaran seorang Kader Posyandu untuk membaca hasil
penimbangan, karena umumnya balita akan meronta dan membuat dacin sulit untuk
diseimbangkan.
7) Tentukan berat badan balita dengan membaca angka yang terdapat pada ujung bandul
geser.
8) Catat hasil penimbangan
9) Geser kembali bandul geser ke angka nol, letakkan batang dacin pada tali pengaman,
selanjutnya keluarkan anak pada sarung timbang

b. Cara mengukur panjang badan badan menggunakan infantometer


1) Sebelum mengukur panjang bayi letakkanlah alat pada permukaan yang rata dengan
ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat.
2) Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala bayi misalnya topi, hiasan
rambut, dan kaos kaki bayi
3) Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya sisi yang paling dekat
dengan skala pengukur
4) Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian kepala atau head board.
5) Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut atas liang telinga berada
pada garis yang tegak lurus dengan bidang infantometer.
6) Usahana dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi
7) Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
8) Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur menahan agar lutut bayi
lurus
9) Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan lembut
10) Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau menggerakkan bagian kaki atau
foot board sehingga menempel dengan tumit bayi.
11) Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
12) Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat. Pengukuran dapat
dilakuakan pada satu atau dua kaki bayi.

c. Tinggi Badan (TB) merupakan parameter paling penting bagi keadaan yang telah lalu dan
keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Tinggi badan juga merupakan
ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi
badan (quac stick) faktor umur dapat dikesampingkan.Tinggi badan untuk anak kurang
dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Saat baru lahir, panjang badan normal
bayi adalah sekitar 45 cm-55 cm, Pada usia 0-3 bulan, panjang badan (PB) bayi
normalnya mencapai 55 cm-60 cm, dengan kenaikan tiap bulannya yang tidak terlalu
signifikan.
Pada usia 3-6 bulan, PB bayi normalnya mencapai 60,5 cm-65 cm. Kenaikan pada
3 bulan kedua ini cukup signifikan. Pada usia 6-9 bulan, PB si kecil normalnya sekitar 65
cm-71 cm, dengan kenaikan yang sangat signifikan pada 3 bulan ketiga ini. Hal ini
disebabkan karena otot-otot penopang tubuh si kecil yang sudah mulai terstimulasi
dengan semakin banyaknya gerakan yang dihasilkan serta jenis makanan yang sudah
mulai beragam sehingga membantu proses pertumbuhan tulangnya.Pada usia 9-12 bulan,
PB si kecil normalnya sekitar 71 cm-75 cm.

d. Cara mengukur tinggi badan menggunakan microtoise


1) Lepas sepatu atau alas kaki.
2) Berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, telapak kaki menapak pada alas
3) Ukur tinggi badan mulai dari tumit sampai puncak tengkorak dengan tongkat
pengukur.
4) Catat Hasil Yang ditunjukan tongkat pengukur dalam satuan ( cm ).

d. Cara mengukur LILA


1) Tetapkan posisi bahu (acromion) dan siku (olecranon), tangan harus ditekuk 90
derajat.
2) Letakkan pita pengukur antara bahu dan siku
3) Tetukan titik tengah lengan
4) Lingkarkan pita LILA tepat pada titik tengah lengan
5) Pita jangan terlalu ketat, jangan pula terlalu longgar
6) Pembacaan skala yg tertera pada pita dalam cm (centi meter), posisi tangan lurus

g. PHBS

Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan
aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang
atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.

Salah satu contoh kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah dengan
selalu mencuci tangan :

Dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman yang dapat
menyebabkan penyakit. Cuci tangan dapat dilakukan pada saat (Depkes RI, 2007):
·         Sebelum dan sesudah makan
·         Sebelum tidur
·         Sebelum dan memegang benda-benda kotor.
·         Setelah pulang dari bepergian

Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :


1.      Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub)
atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit akan
menyediakan kedua ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata.
2.      Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3.      5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash

6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian


3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan


Atau pada poster yang lebih ringkas pada gambar berikut ini :

Anda mungkin juga menyukai