Anda di halaman 1dari 14

PEMBAGIAN AKHLAK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

BASO SYAHRUL RAMADAN (105731102321)

NURUL MUMTAZAH SIMPAJO (105731101721)

RISKY AMELIA (105731100721)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022 /2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahma dan hidayah-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PEMBAGIAN AKHLAK” ini.

Dan tak lupa juga Salam dan salawat kami kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad

SAW, keluarga, para sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.

Makalah ini merupakan Tugas Kelompok yang dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria

mata kuliah (AIK) Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk

menyempurnakan makalah ini. ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yan telah

membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mampu

menambah wawasan bagi semua semua orang.

Makassar, Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

A. Macam-macam Akhlak ...................................................................................................... 3

B. Pembagian Akhlak dan Contohnya .................................................................................... 6

C. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak .................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10

B. Saran .................................................................................................................................. 10

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ajaran akhlak dalam Islam berumber dari wahyu Illahi yang termasuk dalam Al-quran
dan sunnah. Akhlak dalam Islam bukanlah moral yang kondisional dan situasional, tetapi
akhlak yang benar-benar memiliki nilai yang mutlak untuk memperoleh kebahagian di dunia
ini dan di akhirat kelak. Dalam keseluruhan ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang
istimewa dan sangat penting. Di dalam Alquran saja banyak ayat-ayat yang membicarakan
masalah akhlak . belum lagi dengan hadits-hadits Nabi, baik perkataan maupun perbuatan,
yang memberikan pedoman akhlak yang mulia dalam keseluruhan aspek kehidupan. Akhlak
dalam Islam bukanlah moral yang harus disesuaikan dengan suatu kondisi dan situasi, tetapi
akhlak yang benar-benar memiliki nilai yang mutlak, nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan
tercela berlaku kapan saja, dimana saja dalam segala aspek kehidupan tidak di batasi oleh ruang
dan waktu.
Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan fitrah manusia. Manusia akan mendapatkan
kebahagiaan hakiki bukan semu bila mengikuti nilai-nilai kebaikan yang di ajarkan oleh
Alquran dan Sunnah, dua sumber akhlak dalam Islam. Akhlak Islam benar-benar memelikhara
eksistensi manusia sebagai makhluk terhormay sesuai dengan fitrahnya itu. Hati nurani / fitrah
dalam bahasa Alquran memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia
diciptakan oleh Allah SWT memiliki fitrah bertauhid, mengakui keesaanNya. (QS Ar-Rum
:30)
Karena fitrah itulah manusia kepada kesucian dan selalu cenderung kepada kebenaran.
Hati nuraninya selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran
Tuhan, karena kebesaran itu tidak akan di dapat kecuali dengan Allah sebagai sumber
kebenaran mutlak. Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik
karena pengaruh dari luar, misalnya pengaruh pendidikan dan lingkungan. Fitrah hanyalah
merupakan potensi dasar yang perlu dipelihara dan dikembangkan. Banyak manusia yang

1
fitrahnya tertutup sehingga hati nuraninya tidak dapat lagi melihat kebenaran, oleh sebab itu
ukuran baik dan buruk tidak di serahkan sepenuhnya hanya kepada hati nurani / fitrah manusia
semata, harus dikembalikan kepada penilaian syara’ yaitu Alquran dan Hadits. Semua
keputusan syara’ tidak akan bertentangan dengan hati nurani manusia, karena kudua-duanya
berasal dari sumber yang sama yauti Allah SWT.
Demikian juga halnya dengan akal pikiran. Ia hanya lah salah satu kekuatan yang dimilki
manusia untuk mencari kebaikan / keburukan . Dan keputusannya bermula dari pengalaman
empiris kemudian diolah menurut kemampuan pengetahuannya, oleh karena itu keputusan
yang diberikan akal hanya bersifat spekulatif dan subjektif. Demikanlah tentang hati nurani
dan akal pikiran. Di samping istilah akhlak juga di kenal istilah etika dan moral. Ketiga istilah
itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaanya
terletak pada standar masing-masing. Bagi akhlak standarnya adalah Alquran dan Sunnah, bagi
etika standarnya pertimbangan akal pikiran, dan bagi moral standarnya adalah adat kebiasaan
yang umum berlaku di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini rumusan masalah yang akan d kaji diantaranya:
A. Apa itu Pembagian Akhlak dan Contohnya ?
B. Berapakah Macam-macam Jenis Akhlak ?
C. Apa Saja Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembagian akhlak dan contohnya.
2. Untuk mengetahui ada berapa macam jenis akhlak.
3. Untuk mengetahui dampak apa saja yang didapatkan dikehidupan sehara-hari ketika
menerapkan ilmu akhlak yang di pelajari

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembagian Akhlak Dan Contohnya


1. Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah atau Karimah)
Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak yang seharusnya dimiliki
oleh seorang muslim. Akhlakul mahmudah meliputi sifat sabar, juju, rendah hati, dermawan,
sopan, gigih, rela berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak
lagi. Seorang muslim yang memiliki akhlakul mahmudah, dalam kehidupan sehari-hari akan
menjaga tutur kata dan perbuatannya. Sebagai seorang muslim, sudah menjadi sebuah
keharusan untuk menjaga akhlakul mahmudah dalam kehidupan sehari-hari.
 Contoh Akhlak mulia terhadap Allah diantaranya:
1. Ikhlas – Yang artinya suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain. Perbuatan
seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat
yang ikhlas, menjauhkan dari riya (menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan
amal yang baik.
2. Bertaubat – Yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, berusaha
untuk menjauhkan segala larangannya serta melakukan perbuatan baik.
3. Bersabar – Dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari
ridha-Nya.
4. Bersyukur – Suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik maupun
non fisik, dan meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri kepada-
Nya.
5. Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya
kepada Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.
6. Harapan – Sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah.
7. Bersikap Takut – Takut akan siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.

3
 Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia diantaranya:
1) Menjaga hubungan baik
Seperti halnya saling tolong menolong dengan tetangga, saling memberi jika ada
rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal kebaikan.
2) Berkata benar
Semakin hari semakin banyak informasi yang diluar pemikiran kita, membuat
masukan / opini yang salah dan masyarakat terkadang mengikuti berita yang ternyata
tidak benar kenyataan (hoax).
3) Tidak meremehkan orang lain
Allah memerintahkan bagi orang yang beriman, untuk tidak merendahkan orang lain.
Merasa dirinya lebih, padahal kita tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih
berpikiran daripada luasnya pemikiran kita.
4) Bersangka baik (Husnuzon)
Husnuzan kepada sesama adalah sifat terpuji yang harus diterapkan dengan lahir dan
batin, ucapan dan sikap, agar apa yang kita jalani selalu diridhai oleh Allah. Karena
sikap suuzon itu ibarat “manusia memakan daging manusia yang sudah meninggal.”
5) Kasih sayang
Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah dibawa sejak
lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus selalu dijaga, karena
jika tidak dipelihara dan dikembagkan sebaik-baiknya atau dibiarkan hilang akan
menumbuhkan rasa negative lain seperti kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati,
dengki dan masih banyak lainnya yang mengarah ke jalan yang sesat. Tetapi jika rasa
itu dipelihara maka akan tumbuh lahir sikap :
 Sopan santun
 Rasa tolong menolong
 Pemurah
 Pemaaf
 Rasa persaudaraan (Ukhuwah)
 Menepati janji

4
2. Akhlak Tercela (Akhlakul Mazmumah)
Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau tindakan buruk
yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat
mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Beberapa contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak, hasad,
takabur, ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita
menjauhi akhlakul mazmumah. Hal ini karena akhlak ini sangat dibenci oleh Allah SWT.
 Contoh Akhlak Tercela Kepada Allah diantaranya:
1) Musyrik
Merupakan mempersekutukan (meminta / memohon) selain kepada Allah dengan
makhluk-Nya. Seperti menyembah berhala pun termasuk dalam hati yang musyrik.
Karena ini bertentangan dengan ajaran tauhid.
2) Takabbur
Sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini.
Adapun yang menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena rupa
tampan atau cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, kekayaan dan lain sebagainya.
3) Murtad
Sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama
islam / singkatnya keluar dari agama islam. Maka akan mendapatkan hukuman
riddah (hukuman mati) saat di akhirat kelak.
4) Munafik
Sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura / tidak tulus hatinya
mengikuti ajaran Allah dan ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan
perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya.
 Contoh Akhlak Tercela Kepada Sesama Manusia diantaranya:
1. Mudah marah (Al-Ghadhab) : Yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang
mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
2. Iri Hati atau dengki (Al-Hasadu) : Yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan
kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang
lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.

5
3. Mengumpat (Al-Ghiiba) : Yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain
untuk tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
4. Berbuat aniaya (Al-Zhulmu) : Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain baik
materi maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil
hak orang lain.
5. Kikir (Al-bukhlu) : Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain,
baik dalam hal jasa maupun materi.

B. Macam-Macam Jenis Akhlak


1. Akhlak Terhadap Allah Subhanahu Waa Ta’ala
Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah
Swt. baik melalui ibadah langsung kepada Allah, seperti salat, puasa dan sebagainya, maupun
melalui perilaku-perilaku tertentu yang mencerminkan hubungan atau komunikasi dengan
Allah di luar ibadah itu. Allah Swt telah mengatur hidup manusia dengan adanya hukum
perintah dan larangan. Hukum ini, tidak lain adalah untuk menegakkan keteraturan dan
kelancaran hidup manusia itu sendiri. Dalam setiap pelaksanaan hukum tersebut terkandung
nilai-nilai akhlak terhadap Allah Swt.
Berikut ini beberapa akhlak terhadap Allah Swt :
1) Beriman, yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta meyakini apa yang difirmankan-
Nya.
2) Taat, yaitu patuh kepada segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
3) Ikhlas, yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah tanpa mengharapkan sesuatu,
kecuali keridaan Allah.
4) Khusyuk, yaitu bersatunya pikiran dengan perasaan batin dalam perbuatan yang sedang
dikerjakannya atau melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh.
5) Tawakal, yaitu mempercayakan diri kepada Allah dalam melaksanakan suatu rencana.

2. Akhlak Terhadap Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam


Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat dermawan paling
dermawan di antara manusia. Beliau sangat menghindari perbuatan dosa, sangat sabar, sangat

6
pemalu melebihi gadis pingitan, berbicara sangat fasih dan jelas, beliau sangat pemberi,
beliau juga jujur dan amanah, sangat tawadu, tidak sombong, tepat janji, penyayang, lembut,
suka memaafkan, dan lapang dada. Beliau mencintai orang miskin dan duduk bersama
mereka, beliau banyak diam dan tawa beliau adalah senyuman.
Maka oleh sebab itu sepatutnya kita meneladani akhlak Rasulullah. Berakhlak kepada
Rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia kepada Baginda
Rasulullah Saw. sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia ke
jalan yang benar.

3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri


Islam mengajarkan agar manusia menjaga diri meliputi jasmani dan rohani. Organ tubuh
kita harus dipelihara dengan memberikan konsumsi makanan yang halal dan baik. Apabila
kita memakan makanan yang tidak halal dan tidak baik, berarti kita telah merusak diri sendiri.
Akal kita juga perlu dipelihara dan dijaga agar tertutup oleh pikiran kotor. Jiwa harus
disucikan agar menjadi orang yang beruntung. Memang berat untuk mengenakan busana
Muslimat yang baik dan sesuai ajaran Islam. Karena mungkin busana muslim yang baik itu
seperti ibu-ibu, tidak modis, tidak seksi, dan sebagainya tetapi itulah yang benar.
Dan pada saat ini sudah banyak busana muslim yang baik dan tetap terlihat modis dan
anggun. Tetapi juga harus diingat jangan sampai berlebihan. Ajaran islam tentang menjaga
kehormatan diri baik laki-laki maupun perempuan ini sungguh suci dan mulia. Tidak ada
ajaran agama lain yang mengatur demikian cermatnya. Jika ini dilaksanakan, tidak mungkin
ada perzinaan, prostitusi, dan perselingkuhan suami istri. Orang islam tidak boleh hina, tetapi
sebaliknya harus suci dan mulia.

4. Akhlak Terhadap Keluarga


Akhlak terhadap keluarga meliputi ayah, ibu, anak, dan keturunannya. Kita harus
berbuat baik kepada anggota keluarga terutama orang tua. Ibu yang telah mengandung kita
dalam keadaan lemah, menyusui dan mengasuh kita memberikan kasih sayang yang tiada
tara. Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi, ketika kita haus, tangan ibu yang memberi
minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira,

7
tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia. Ketika
kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran.
Tangan ibu, tangan ajaib, sentuhan ibu, sentuhan kasih, dapat membawa ke Surga Firdaus.
Begitu juga ayah dialah sosok seorang pria yang hebat dalam hidup yang telah
menafkahi kita tanpa memedulikan panasnya terik matahari, maut yang akan menghadang
demi anak apa pun akan dilakukan, mendidik kita tanpa lelah meski terkadang kita melawan
perintahnya ia tak pernah bosan memberi yang terbaik agar anaknya selamat dunia dan
akhirat, menyekolahkan anaknya hingga sukses. Tak pernah lupa dalam doa mereka untuk
kita. Begitulah perjuangan orang tua maka sudahkah kita berbakti, mendoakan mereka setiap
selesai salat, ingat kepada mereka setiap saat, maka sepatutnya lah kita patuh kepada kedua
mereka dalam hidup kita ini.

5. Akhlak Terhadap Masyarakat


Akhlak terhadap masyarakat antara lain
1. Memuliakan tamu.
2. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
3. Saling menolong dalam melakukan kebajikan takwa.
4. Menganjurkan anggota masyarakat berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat.
5. Memberi makan fakir miskin.
6. Bermusyawarah dalam segala urusan kepentingan bersama.
7. Menunaikan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat kepada kita.
8. Menepati janji.

6. Akhlak Terhadap Tetangga


Akhlak terhadap tetangga merupakan perilaku yang terpuji. Berbuat baik kepada
tetangga sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw. sebagaimana sabda Rasulullah :
“Kalau ia ingin meminjam hendaklah engkau memberikan pinjaman, kalau ia minta tolong
hendaklah engkau tolong, kalau ia sakit hendaklah engkau rawat, kalau ia ada keperluan
hendaklah engkau beri bantuan, kalau ia mendapat kesenangan hendaklah engkau beri
ucapan selamat, kalau ia dapat kesusahan hendaklah engkau hibur, kalau ia meninggal

8
hendaklah engkau antarkan jenazah nya. Janganlah engkau bangun rumah lebih tinggi dari
rumahnya dan janganlah engkau susahkan ia dengan bau masakanmu kecuali engkau
hadiahkan kepadanya, dan kalau tidak engkau beri bawalah masuk ke dalam rumahmu
dengan sembunyi, dan jangan engkau beri anakmu bawa keluar buah-buahan itu, kecuali
nanti anaknya inginkan buahan itu. (ATH.R. Abu Syaikh).
Dengan pernyataan hadis rasulullah saw di atas menunjukkan kepada kita bahwa orang
muslim sangat dianjurkan untuk berbuat baik terhadap tetangganya. Orang yang selalu
berbuat baik terhadap tetangganya berarti dia telah menjalankan perintah rasulullah.
Sebagaimana sabdanya: “Man aamana billaahi walyaumil aakhiri falyukrim jaarahu” (HR.
Bukhari) Artinya : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan
tetangganya.

C. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak

Sebagai salah satu ciri khas ilmu adalah bersifat pragmatis. Keberadaan suatu ilmu harus
mempunyai fungsi atau faedah bagi manusia. Dengan demikian, ditemukan suatu toeri-teori pada
ilmu, akan lebih menambah wawasan dalam bertindak atau berproses. Kegunaan ilmu semata-
mata untuk dapat mengetahui rahasia-rahasia disamping itu juga dapat diperhatikan baik dan
buruknya suatu langkah yang dijalani.
Orang yang berakhlak karena ketaqwaan kepada Tuhan semata-mata, maka dapat
menghsilkan kebahagiaan, antara lain:
1. Mendapatkan tempat yang baik di dalam masyarakat
2. Akan disenangi orang dalam pergaulannya
3. Akan dapat terpelihara dari hukum yang sifatnya manusiawi dan sebagai makhluk yang
diciptakan oleh Tuhan
4. Orang yang bertakwa dan berakhlak mendapatkan pertolongan dan kemudian dalam
memperoleh keluhuran, kecukupan, dan sebutan yang baik
5. Jasa manusia yang berakhlak mendapatkan perlindungan dan segala penderitaan dan
kesukaran.

9
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembagian akhlak terbagi menjadi
dua yaitu akhlaq al karimah (akhlak terpuji), akhlak yang baik dan benar menurut syariat
Islam, dan akhlaq al mazmumah (akhlak tercela), akhlak yang tidak baik dan tidak benar
menurut syariat Islam. Dan macam-macam jenis akhlak terbagi menjadi : akhlak terhadap
Allah Subhanahu Waa Ta’ala, akhlak terhadap Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam,
akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap kelaurga, akhlak terhadap masyarakat, akhlak
terhadap tetangga. Serta, dampak timbul ketika kita menerapkan ilmu akhlak yang kita telah
pelajari daintaranya : kita mendapatkan tempat yang baik didalam masyarakat, akan
disenangi dalam pergaulan, dan lain-lain.
B. Saran
Sebaiknya sebagai seorang muslim yang baik kita harus mempunyai akhlak yang terpuji
agar orang-orang lain dapat menghormati dan menghargai kita, dan juga orang yang
berakhlak terpuji akan diangkat derajatnya oleh Allah Subahanahu Wa Ta’ala.

10
DAFTAR PUSTAKA

DR.H.Yunahar.1999.Kuliah Akhlak.Yogyakarta:Pustaka Pelajar offset.hal

DR.Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari.2006.Keistimewaan Akhlak Islam.Bandung:Pustaka

Setia

Drs.KH.Ahmad Dimyathi Badruzzaman,M.A.2004.Panduan Kuliah Agama Islam.Bandung:Sinar

Baru Ibid,hal 41

Amin, Ahmad. Etika (Ilmu Akhlak). (Jakarta: Bulan Bintang. 1975)

Amin, Ahmad. Etika (Ilmu Akhlak). (Jakarta: Bulan Bintang. 1975) h. 53

Amin, Ahmad. Etika (Ilmu Akhlak). (Jakarta: Bulan Bintang. 1975) h. 55

Anwar, Rosihan. Akidah Akhlak. (Bandung: Pustaka Setia. 2008)

Anwar, Rosihan. Akidah Akhlak. (Bandung: Pustaka Setia. 2008) h. 72-75

11

Anda mungkin juga menyukai