Anda di halaman 1dari 16

KONSEP TENTANG AKHLAK TERPUJI

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Akidah Akhlak

Dosen Pengampu: Ahmad Sahnan S.Ud., M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Dela Setyaningrum 224110405012


2. Devi Sofiana 224110405013
3. Luluatun Alfiyah 224110405022
4. Syafa Nur Inayah 224110405042

Kelas 1 PGMI A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Adapun tema
dari makalah ini adalah "Konsep Tentang Akhlak Terpuji". Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Akhlak. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang akhlak terpuji bagi
para pembaca dan juga bagi kami.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Sahnan selaku dosen


pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas terhadap kami. Dalam
pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Purwokerto, 11 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................3

A. Pengertian Akhlak Terpuji .............................................................................3


B. Macam-macam Akhlak Terpuji .....................................................................4

BAB III PENUTUP ...................................................................................................12

A. Kesimpulan ....................................................................................................12
B. Kritik dan Saran .............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pergaulan sehari-hari antara kita sesama manusia, agar
hubungan ini berjalan dengan baik tentu ada aturan yang harus kita jalankan,
bagi kita umat Islam tata cara bergaul tersebut telah diatur dalam Al-Qur’an
dan sunnah Rasulllah SAW yang sering kita sebut dengan Sifat terpuji atau
akhlak terpuji. Akhlak merupakan masalah yang sangat penting dalam islam.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak ketika dia menerapakan nilai-nilai islam
dalam aktifitas hidupnya. Jika aktifitas itu terus dilakukan berulang-ulang
dengan kesadaran hati maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik.
Dalam pembahasan yang akan kami terangkan pada makalah ini,
bahwa kami akan akan mengemukakan pengertian dari akhlak terpuji dan
contoh akhlak terpuji yang sebaiknya patut dilakukan sehari-hari. Hal ini
kami susun dalam bentuk sebuah makalah, disamping untuk menambah
wawasan kami sebagai pemakalah mengenai pembahasan akhlak terpuji ini,
juga dengan pembahasan ini agar kami dan segenap pembaca lainnya mampu
menjadikan ilmu ini sebagai salah satu rujukan dalam melakukan pergaulan
dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian juga pembahasan ini kami buat
sebagai bentuk tugas dari mata kuliah Akidah Akhlak.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, kami selaku penulis
sangat tertarik untuk mengetahui apapun mengenai akhlak terpuji. Penulis
mengemukakan beberapa rumusan masalah yang menjadi topik pembahasan
dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian akhlak terpuji?
2. Apa saja yang termasuk akhlak terpuji?

C. Tujuan
Dalam makalah ini, penulis mengemukakan beberapa tujuan penulisan
makalah yang dicapai yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang akhlak terpuji.
2. Untuk menjelaskan akhlak terpuji dan macam-macam akhlak terpuji.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Terpuji

Secara etimologi, akhlak mahmudah adalah akhlak terpuji. Mahmuda


merupakan bentuk dari kata hamida, yang berarti dipuji. Akhlak terpuji
disebut juga dengan akhlakul karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia
atau terpuji terhadap Allah, sesama manusia dan lingkungannya. Sifat mulia
tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang bersumber dari Al Quran dan
hadis. Sedangkan pengertian akhlak terpuji atau mahmudah secara terminologi
berdasarkan pendapat beberapa ulama seperti yang diungkap oleh Samsul
Munir Amin (2016: 180-181), antara lain:

1. Menurut Al-Ghazali, akhlak terpuji (mahmudah) merupakan sumber


ketaatan dan kedekatan kepada Allah Swt., sehingga mempelajari dan
mengamalkannya merupakan kewajiban individual setiap muslim.
2. Menurut Ibnul Qayyim, pangkal akhlak terpuji adalah ketundukan dan
keinginan yang tinggi. Sifat-sifat terpuji, menurutnya berpangkal dari
kedua hal tersebut. Ia memberikan gambaran tentang bumi yang tunduk
pada ketentuan Allah Swt. Ketika air turun menimpanya, bumi merespons
dengan kesuburan dan menumbuhkan tanaman-tanaman yang indah.
Demikian pula manusia, tatkala diliputi rasa ketundukan kepada Allah
Swt., kemudian turun taufik dari Allah Swt., ia akan meresponnya dengan
sifat-sifat terpuji.
3. Menurut Abu Dawud As-Sijitsani, akhlak terpuji adalah perbuatan-
perbuatan yang disenangi, sedangkan akhlak tercela adalah perbuatan-
perbuatan yang harus dihindari. Jadi, yang dimaksud dengan akhlak
mahmudah adalah perilaku manusia yang baik dan disenangi menurut
individu maupun sosial, serta sesuai dengan ajaran yang bersumber dari
Tuhan. Akhlak mahmudah dilahirkan oleh sifat-sifat mahmudah yang

3
terpendam dalam jiwa manusia, demikian pula akhlak madzmumah,
dilahirkan oleh sifat-sifat madzmumah. Oleh karena itu, sikap dan tingkah
laku yang lahiradalah cermin dari sifat atau kelakuan batin dari seseorang
(Samsul Munir Amin: 2016, 180-181).
B. Macam-macam Akhlak Terpuji
1. Pantang Menyerah
Pantang menyerah adalah sikap tidak mudah putus asa atau patah
semangatnya seseorang ketika menghadapi berbagai rintangan demi
mencapai tujuan.1 Setiap individu yang pantang menyerah tidak akan
pasrah saja menerima keadaan, melainkan memberikan performa terbaik
dan usaha maksimal di dalam setiap kesempatan yang ada. Sekalipun
sedang berada di dalam kondisi yang terpuruk, individu yang memiliki
sikap pantang menyerah akan mudah bangkit dari keterpurukan itu, karena
memiliki optimisme dan harapan ke depan. Bermodalkan sikap pantang
menyerah ini, seorang individu dapat merencanakan hidupnya,
mengimplementasikannya, dan mengatasi berbagai masalah dengan baik
dan benar.
2. Berani
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berani berarti
mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam
menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. Adapun keberanian dalam
Islam disebut syaja'ah. Syaja'ah berperan penting ketika seorang muslim
menghadapi bahaya, kesulitan, atau kondisi buruk lain. Sifat berani
mendorong muslim tetap bersikap benar, bijaksana, dan mampu
mengendalikan. Para muslim bisa mencontoh sikap syaja'ah Rasulullah
SAW dalam tiap kisahnya. Nabi SAW adalah pemberani sejati yang selalu
menegakkan kebenaran meski dihina, dicela, bahkan disakiti kafir Quraisy.
Beliau tetap berpegang pada kebenaran dan berani mempertahankannya
tanpa takut risiko. Bentuk keberanian dalam islam yang disebut syaja’ah
antara lain:

1
Mohtar Toha. 2021. Pantang Menyerah. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm. 115

4
a. Keberanian menghadapi musuh saat perang
b. Keberanian menegakkan kebenaran
c. Keberanian mengendalikan hawa nafsu
3. Tolong Menolong
Kata tolong-menolong memiliki makna yaitu saling menolong atau
saling membantu orang lain guna meringankan beban. Semua agama dan
keyakinan pasti memiliki “aturan” mengenai kewajibannya membantu
sesama. Dalam pancasila juga diatur demikian, yakni dalam sila kedua
yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Kegiatan saling
tolong menolong tidak memandang atau membedakan adanya ras, suku,
bangsa, agama, keturunan, status sosial, dan pendidikan manusia. Semakin
banyak orang yang berbuat baik dengan saling menolong sesama, akan
rukun dan bermanfaat pula dalam kehidupannya serta kehidupan orang
lain. Tolong menolong pada hakikatnya merupakan hak dan kewajiban
setiap manusia kepada manusia lain. Dalam agama Islam, kegiatan saling
tolong menolong menjadi salah satu tanda dari orang yang beriman.
Menjaga persaudaraan sesama umat, menjauhi sikap egois, dan
menghargai orang lain menjadi tanda orang yang beriman dan dicintai oleh
Allah SWT.
4. Amanah (Al-Amin)
Secara bahasa, amanah diartikan sebagai kepercayaan, loyalitas,
kejujuran, dan integritas. Kata amanah juga memiliki kesamaan makna
dengan iman, aman, dan amin. Al-Amin (orang yang dapat dipercaya)
adalah orang yang mengetahui kewajibannya, mempertimbangkan dan
melaksanakannya.2 Amanah disebut sebagai sifat dan akhlak utama
Rasulullah, yakni dapat dipercaya dalam mengerjakan urusan. Perilaku
dan arti amanah dapat diterapkan di kehidupan masyarakat. Seperti dalam
organisasi, bisnis, dan hubungan sesama manusia lainnya.

2
Sulaiman, Abu Amr Ahmad. 2005. Metode Pendidikan Anak Muslim Usia 6 s/d 9 Tahun (Jilid
2). Jakarta: Darul Haq. Hlm. 101

5
5. Disiplin
Disiplin adalah rasa ketaatan dan kepatuhan terhadap nilai- nilai
yang dipercaya dan menjadi tanggung jawabnya. Dengan kata lain, disiplin
adalah rasa kepatuhan terhadap aturan atau pengawasan dan
pengendalian. Disiplin adalah upaya untuk memberikan suatu objek rasa
nilai atau obsesi untuk menaati aturan. Setiap orang belum tentu memiliki
kedisiplinan, bahkan pada dirinya sendiri.
Pada dasarnya disiplin adalah sikap yang baik, namun belum tentu
setiap orang bisa memiliki sikap disiplin, seperti disiplin waktu, disiplin
ilmu dan sebagainya. Dalam praktiknya sikap disiplin dibutuhkan di setiap
aktivitas kita, mulai dari sekolah, masyarakat, pekerjaan, bahkan diri kita
sendiri. Itulah sebabnya, sikap disiplin harus dipelajari dan dibiasakan
sejak kecil. Seorang muslim yang berdisiplin dalam segala hal, akan
menyukai kedisiplinan dan mengajak berdisiplin.3 Maka mulailah
mendisiplinkan anak- anak sejak dini, karena kebiasaan disiplin tersebut
akan terbawa hingga dewasa.
6. Mandiri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mandiri
merupakan kondisi yang bisa berdiri sendiri; tidak tergantung pada orang
lain. Adapun Kemandirian merupakan hal atau kondisi bisa berdiri sendiri
tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian merupakan sikap
(perilaku) dan mental yang memungkinkan seseorang untuk berperan lepas
dan berusaha menerapkan segala sesuatu atas dorongan dirinya sendiri dan
kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya.
Sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, serta
bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya
melewati berbagai pertimbangan sebelumnya. Kemandirian memiliki arti
yang amat penting bagi setiap orang muda.4 Sebab seorang anak tidak

3
Sulaiman, Abu Amr Ahmad. 2005. Metode Pendidikan Anak Muslim Usia 6 s/d 9 Tahun (Jilid
2). Jakarta: Darul Haq. Hlm. 96
4
Burdah Ibnu. 2013. Pendidikan Karakter Islami Untuk Siswa SMP/MTs: Meneguhkan Tekat
Membangun Semangat. Jakarta: Erlangga. Hlm. 62

6
akan selamanya hidup bersama orangtua atau kakek dan neneknya. Pada
suatu saat, ia pasti akan berpisah dengan mereka. Sikap menggantungkan
diri kepada orangtua, kakek, nenek, atau orang lain adalah kesalahan besar
yang akibatnya baru akan terasa di masa depan.
7. Pemaaf
Sifat pemaaf adalah sifat suka memaafkan kesalahan orang lain
tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalas. Kita
sebagai seorang muslim yang hidup ditengah-tengah masyarakat tentunya
kita tidak akan mampu berlaku benar setiap saat. Kadang pasti kita pernah
berbuat kesalahan kepada orang lain. Walaupun kita sudah berusaha
sekuat tenaga, namun manusia itu terkadang lupa, lengah atau dalam
keadaan yang sangat memaksa untuk berbuat kesalahan. Hal-hal tersebut
tentunya tidak dapat kita ingkari. Oleh karena itu dalam kehidupan sosial
sangat dianjurkan untuk meminta maaf bagi yang merasa berbuat
kesalahan dan suka memaafkan bagi orang yang yang dimintai maaf.
8. Tanggung Jawab
Kata “tanggung jawab” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan dengan dua pengertian. Pertama, keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan, dan sebagainya). Kedua, menerima pembebanan, sebagai
akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain.5 Pada umumnya, pengertian
mengenai tanggung jawab adalah kesadaran seseorang terhadap perbuatan
maupun perilaku yang secara sengaja atau tidak sengaja dilakukannya.
Bentuk-bentuk tanggung jawab antara lain:
a. Tanggung jawab terhadap Tuhan
b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
c. Tanggung jawab terhadap keluarga
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat

5
Hapsari Budi. 2011. Tanggung Jawab Sosial: Tafsir Al-Qur’an Tematik. Lajnah Pentashihan
Mushaf Al- Qur’an. Hlm. 36

7
e. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara6
9. Adil
Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah,
jujur, lurus, dan tulus. Adil adalah suatu sikap yang tidak memihak atau
sama rata, tidak kurang dan tidak ditambahkan, tidak ada pilih kasih.
Secara terminologis, adil bermakna suatu sikap yang bebas dari
diskriminasi dan ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah
orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum
positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.
Ada 3 kontribusi ulama dalam mendefinisikan hakikat adil menurut
bahasa, yaitu:
a. Adil berarti keseimbangan dan istiqomah
b. Adil berarti kesamaan dan tidak memihak
c. Adil berarti menjaga hak dan memberikannya kepada yang berhak7
10. Bijaksana
Secara sederhana bijaksana adalah penyesuaian. Dimana seseorang
yang bijaksana, ia akan selalu menyesuaikan segala sesuatunya dengan
keadaan yang sedang terjadi. Bijaksana juga di artikan sebagai kepandaian,
kehati-hatian, kecerdasan dalam mengambil keputusan yang di sesuaikan
dengan keadaan yang sebenarnya. Bijaksana dalam bahasa Arab lebih
dikenal dengan sebutan “Al-Hikmah”. Dimana seseorang mengambil
keputusan berdasarkan ilmu dan akal untuk menegakkan keberan. Selain
itu, bijaksana juga di artikan sebagai “Al-Hakim”. Dimana keputusan yang
diambil berdasarkan ilmu dan akal sehingga keputusan tersebut dapat
mencegah dan tidak menimbulkan kekacauan dan kerusakan bagi seluruh
kalangan. Keputusan yang di ambil tidak semata berpegang pada keadilan
semata, melainkan pada pertimbangan lain seperti dampak dari keputusan
tersebut.

6
Nadia Yopi, compas.com. ”Bentuk Tanggung Jawab Sebagai Individu”, 12 Juli 2022
https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/12/170000669/bentuk-tanggung-jawab-sebagai-
individu-[Diakses pada 29 September 2022]
7
Irawan Rudi. 2018. Analisi Kata Adil Dalam Al-Qur’an. Rayah Al-Islam, Vol. 2, No. 2

8
11. Akhlak yang Baik Terhadap Teman
Dalam berteman sebaiknya dilakukan dengan mereka yang
berperilaku baik. Hal ini demi menjaga perbuatan dan sifat agar tetap
menuju ke perilaku yang positif. Selain memilih teman yang baik, kita
juga harus menjadi teman yang baik terlebih dahulu. Berikut ialah
beberapa sikap yang dapat dilakukan sebagai seorang teman yang baik:
a. Membuat suasana yang aman dan nyaman tanpa ada kegaduhan.
b. Saling membantu jika ada teman yang membutuhkan.
c. Selalu membawa kebaikan dalam pergaulan.
d. Menempatkan teman sebagai satu tim dengan tujuan yang sama.
e. Memiliki sifat mengalah dalam menjalin hubungan dengan teman.
f. Menghargai pendapat orang lain.
g. Saling menyapa jika bertemu.
h. Menjaga sebuah kerahasiaan.
12. Akhlak yang Baik Terhadap Tetangga
Sesudah anggota keluarga, orang yang paling dekat dengan kita
adalah tetangga. Bentuk tunggal dari tetangga yakni aljaar Kata ini berasal
dari ja-wa-ra. Kata jawara yang juga berarti tetangga adalah orang yang
memiliki fungsi sosial dan mengerti akan hak dan kewajibannya kepada
orang lain.8 Rasulullah SAW menekankan untuk berakhlak yang baik
terhadap tetangga, karena tetangga adalah orang pertama yang akan datang
ketika kita mendapat musibah, saat kita sedang dalam keadaan bahaya
maka bantuan pertama yang akan datang adalah dari tetangga, baik
tetangga dekat maupun tetangga jauh, maupun ketika kita membuat acara
maka tetanggalah yang akan kita undang telebih dahulu. Oleh sebab itu
sudah seharusnya kita menghormati tetangga. Karena begitu pentingnya
tetangga sehingga Rasulullah Saw menganjurkan kepada siapa saja yang
8
Suryani, Ira, Hasan Ma’tsum, Gumilang Wibowo, Ali Sabri, Rika Mahrisa. 2021. Implementasi
Terhadap Keluarga, Tetangga, dan Lingkungan. Medan Resource Center. Volume 1. Issue 1.
Hlm. 25

9
akan membeli rumah untuk mempertimbangkan siapa yang akan menjadi
calon tetangganya.
Islam mengatur umatanya untuk berprilaku yang baik terhadap
tetangga, bahkan tetangga adalah orang yang berhak menerima
penghormatan, karena pada tetanggalah harapan setiap orang untuk saling
membutuhkan. Menurut ajaran Islam, baik itu muslim maupun yang tidak
muslim memiliki hak dan kewajiban. Berbuat baik kepada tetangga
dengan menjaga hak-haknya merupakan tindakan akhlak yang mulia
karena dengan begitu akan muncul rasa persaudaraan yang baik dan timbul
rasa kasih sayang yang akan membantu orang itu sendiri. Berikut adalah
akhlak kepada tetangga:
a. Menghindari tingkah laku kita yang menyebabkan terganggunya
tetangga baik secara moral maupun material.
b. Mempererat silaturahmi dengan saling mengunjungi tetangga,
contohnya menjenguknya saat sakit, mengucapkan selamat ketika
mendapatkan kebahagiaan seperti kelahiran atau pernikahan dan
sebagainya.
c. Bersikap murah hati kepada tetangga, saling memberi dan
menghormati, serta menjalin hubungan baik dengan menghindari gosip
dan fitnah.
d. Menghindari berprilaku buruk terhadap tetangga, tidak menyakiti hati
tetangga baik dengan ucapan maupun perbuatan.
e. Membantu tetangga baik dalam kebahagiaan maupun dalam keadaan
sulit, artinya berhubungan baik bukan hanya dengan tetangga sebelah
rumah namun juga dengan semua tetangga.
f. Seorang muslim harus mampu menjaga rahasia tetangganya dan
membicarakan hal-hal yang baik tentang tetangganya, kita harus bisa
memelihara nama baik dari tetangga kita.
13. Akhlak yang Baik Terhadap Binatang dan Tumbuhan
Akhlak terhadap binatang dan tumbuhan adalah memperlakukan
binatang dan tumbuhan secara baik dan penuh kasih sayang. Orang yang

10
berbudi luhur tidak hanya berbuat baik kepada orang tua, saudara dan
manusia lain, tetapi juga berbuat baik terhadap binatang dan tumbuhan.
Binatang dan tumbuhan pun ingin diperlakukan secara baik oleh manusia,
tidak ingin dianiaya, disiksa dan lain-lain.
Allah menciptakan alam dan sekitarnya termasuk di dalamnya
binatang adalah dianugerahkan kepada manusia. Allah SWT yang bersifat
Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Selain menciptakan manusia Allah
menciptakan pula tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan yang utama
bagi manusia. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Dialah Allah yang menciptakan kamu dan ditempatkannya kamu
mendiami bumi ini dengan tugas agar kamu dapat mengolah dan
memakmurkannya. (QS Hud(11): 61).

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku terpuji merupakan segala kegiatan atau tingkah laku yang
tidak menyimpang dari aturan agama, kaidah, norma, etika dan budaya yang
ada di lingkungan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari perilaku terpuji
merupakan segala sesuatu yang bisa dilihat dari perilaku dan sikap baik yang
ada pada diri seseorang. Akhlak terpuji bersumber dari dua hal, yaitu agama
dan tradisi (adat kebiasaan). Akhlak yang bersumber dari agama berasal dari
ayat suci Alquran. Sementara tradisi atau adat kebiasaan yang bisa dijadikan
sumber akhlak terpuji, tidak boleh bertentangan dengan agama. Dalam
menjalani kehidupan, seseorang tentu harus mempersiapkan bekal untuk
kemudian hari. Bekalnya adalah iman, ilmu dan amal shaleh. Keimanan yang
disertai amal shaleh akan membawa keselamatan dan kesejahteraan, baik di
dunia maupun diakhirat. Apalagi jika ditambah dengan perilaku terpuji seperti
yang sudah disebutkan diatas.

B. Kritik dan Saran


Demikianlah makalah tentang Akhlak Terpuji ini kami susun .
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang akhlak
terpuji dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
guna memperbaiki makalah penulis selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi penulis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mohtar Toha. 2021. Pantang Menyerah. Jakarta: Balai Pustaka.

Sulaiman, Abu Amr Ahmad. 2005. Metode Pendidikan Anak Muslim Usia 6 s/d 9
Tahun (Jilid 2). Jakarta: Darul Haq.

Burdah Ibnu. 2013. Pendidikan Karakter Islami Untuk Siswa SMP/MTs:


Meneguhkan Tekat Membangun Semangat. Jakarta: Erlangga.
Hapsari Budi. 2011. Tanggung Jawab Sosial: Tafsir Al-Qur’an Tematik. Lajnah
Pentashihan Mushaf Al- Qur’an.
Nadia Yopi, compas.com. ”Bentuk Tanggung Jawab Sebagai Individu”, 12 Juli
2022 https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/12/170000669/bentuk-
tanggung-jawab-sebagai-individu-[Diakses pada 29 September 2022].
Irawan Rudi. 2018. Analisi Kata Adil Dalam Al-Qur’an. Rayah Al-Islam, Vol. 2,
No. 2.
Suryani, Ira, Hasan Ma’tsum, Gumilang Wibowo, Ali Sabri, Rika Mahrisa. 2021.
Implementasi Terhadap Keluarga, Tetangga, dan Lingkungan. Medan
Resource Center. Volume 1. Issue 1.

13

Anda mungkin juga menyukai