Anda di halaman 1dari 11

AKHLAKUL KARIMAH

Dosen Pengampu
Abdul Hadi, S.Ag,M.Pd
Disusun Oleh :
Fitriana Hayati 2001020012

Melda Nurhamna 2001020046

Alifah Nur Widyawati 2001020343

Mega selvia 2001020121

Chairunnisa 2001020137

Hidayati 2001020184

Fiqrianti 2001020143

Ayu ismaniar 2001020172

Maulidya 2001020237

Naila Nur Aulia 2001020164

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah “Akhlak” ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kuliah disemester 3 ini. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Akhlakul Karimah bagi pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Hadi, S.Ag,M.Pd selaku
dosen mata kuliah akhlak. Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarbaru, 24 November 2021

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................I

DAFTAR ISI............................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlakul Karimah..................................................................................2


B. Macam-Macam Sikap Akhlakul Karimah...............................................................2
C. Akhlakul Karimah yang Di Ajarkan Nabi Muhammad SAW................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhlak merupakan sebuah sistem yang mengatur tindakan dan pola sikap
manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama islam, sistem
nilai tersebut merupakan sumber ijtihad sebagai salah satu metode berpikir secara
islami. Akhlak memicu terjadinya tindakan dan hubungan antara Allah, sesama
manusia dan alam semesta.
Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah
satu golongan macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Adapun contoh
macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan, santun,
tawakal, adil, sabar dan lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita
selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akhlakul Karimah ?
2. Apa saja sikap Akhlakul Karimah ?
3. Apa saja Akhlakul Karimah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlakul Karimah


Perkataan Akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku (tabiat) adat kebiasaan. Karimah artinya mulia, terpuji, baik. Jadi,
akhlaqul karimah ialah budi pekerti atau perangai yang mulia. Akhlak adalah tingkah
laku makhluk yang di ridhai Allah SWT, maka akhlak adalah bentuk perilaku
makhluk dalam berhubungan baik kepada khaliknya atau kepada sesama.
Sesungguhnya semua akhlak telah dituliskan dalam Al Qur’an dan Hadist baik yang
terpuji maupun tercela. Semuanya telah tertulis jelas di Qur’an dan Hadist dan
semuanya mempunyai balasan tersendiri. Tinggal manusianya sendiri yang
menjalankan dan mempertanggung jawabkannya nanti di hari akhir. Rasulullah pun
berperilaku sesuai Qur’an dan Hadist. Karena sifatnya itu beliau dijuluki Akhlakul
karimah yakni akhlak yang mulia. Hal ini digambarkan oleh al-Quran surat Al-Ahzab,
33: 21 yang berbunyi:

“Sesunggunya pada diri Rasulullah saw. terdapat contoh tauladan bagi mereka
yang menggantungkan harapannya kepada Allah dan Hari Akhirat serta banyak
berzikir kepada Allah.”

B. Macam-Macam Sikap Akhlakul Karimah


1. Tawadhu
Tawadhu berarti rendah hati. Kata tawadhu lawan kata takabur. Sikap tawadhu
disukai dalam pergaulan sehingga menimbulkan rasa simpatik dan senang. Sikap
takabur tidak disukai dalam pergaulan. Orang yang rendah hati tidak akan
menurunkan martabatnya, justru mengangkat derajat orang tersebut. Orang yang
sombong menginginkan agar dirinya tampak lebih tinggi dan dihormati orang lain.
Namun justru sebaliknya, sikap sombong menghidangkan rasa simpati dan dijauhi
dalam pergaulan.

2
2. Taat
Taat adalah sifat atau laku yang mampu untuk menjalankan semua perintah
terutama perintah yang didasarkan atas perintah Allah SWT serta Rasulullah SAW
serta menjaga harga diri, nama baik, serta kredibilitas bagi pelakunya. Baik di
hadapan Allah maupun sesama manusia. Orang memiliki sifat taat tidak akan
dipandang nista di hadapan Allah dan juga dalam pergaulan di masyarakat.
3. Qana’ah
Qana'ah adalah rela menerima apa adanya. Rela menerima apa adanya dalam hal
ini, adalah menerima atas hasil usaha. Jika seseorang sudah berusaha dengan
sebaik-baiknya, namun hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka
dengan rela hati ia menerima hasil tersebut dengan syukur dan lapang dada atau
bersabar dan bermanfaat.
4. Sabar
Sabar artinya tahan terhadap setiap penderitaan atau sesuatu yang tidak disenang
dengansikap ridha dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT Ada juga
yang mengartikan sabar adalah keteguhan hati dalam menghadapi berbagai
kesulitan dan bahaya.. Kata sabar memang kedengarannya sangat sederhana, akan
tetapi pada prakteknya tidak semua orang mampu melakukannya, dan sudah tidak
menjadi rahasia lagi di lingkungan kita banyak orang sering kehilangan kesabaran.
5. Istiqamah
Dalam bahasa Indonesia padanan kata istiqomah adalah kata “taat asas”, yakni
selalu taat dan setia kepada asas suatu keyakinan oleh sebab itulah orang yang
istiqomah dikatakan juga sebagai orang yang taat asas.
6. Tasammuh
Dalam bahasa Indonesia, kata tasammuh dapat diartikan dengan tenggang rasa,
lapang dada atau toleransi. Oleh karena itu orang yang bersifat tasammuh berarti
memiliki kelapangan dada, menghormati orang yang berpendapat atau
berpendirian lain, tidak mau mengganggu kebebasan berfikir dan orang
berkeyakinan lain.
7. Ikhtiar
Ikhtiar yaitu kerja keras yang dibarengi dengan usaha dan do’a.

3
Macam-macam Akhlakul Karimah

 Akhlak manusia sebagai hamba Allah ( akhlak kepada Allah )


1. Mentauhidkan Allah SWT
2. Beribadah kepada Allah SWT
3. Bertaqwa kepada Allah SWT
4. Berdo’a kepada Allah SWT
5. Zikrullah
6. Bertawakkal
7. Bersyukur kepada Allah SWT
 Akhlak terhadap sesama manusia
1. Menghormati perasaan orang lain dengan cara yang baik seperti yang di
isyaratkan agama. Jangan tertawa didepan orang yang bersedih, jangan
mencaci manusia, jangan memfitnah dan menggunjing, jangan melaknat
manusia dan jangan makan didepan orang yang berpuasa.
2. Memberi salam dan menjawab salam.
3. Pandai berterima kasih.
4. Memenuhi janji, karena janji adalah amanah yang harus dipenuhi.
5. Tidak boleh mengejek dan merendahkan orang lain.
6. Jangan mencari-cari kesalahan orang lain.
7. Jangan menawar sesuatu yang sedang ditawar orang lain dalam berbelanja.

C. Akhlakul Karimah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW


Akhlakul karimah yang patut kita puji dan tiru antara lain :
1. Sifat yang wajib bagi rasul seperti siddiq, amanah, tabligh, dan fahtanah: jujur,
dapat dipercaya, menyampaikan apa adanya, dan cerdas. Keempat sifat ini
membentuk dasar keyakinan umat Islam tentang kepribadian Rasul saw.
2. Integritas. Integritas juga menjadi bagian penting dari kepribadian Rasul Saw.
yang telah membuatnya berhasil dalam mencapai tujuan risalahnya. Integritas
personalnya sedemikian kuat sehingga tak ada yang bisa mengalihkannya dari
apapun yang menjadi tujuannya.

4
3. Kesamaan di depan hukum. Prinsip kesetaraan di depan hukum merupakan salah
satu dasar terpenting.
4. Penerapan pola hubungan egaliter dan akrab. Salah satu fakta menarik tentang
nilai-nilai manajerial kepemimpinan Rasul saw. adalah penggunaan konsep
sahabat (bukan murid, staff, pembantu, anak buah, anggota, rakyat, atau hamba)
untuk menggambarkan pola hubungan antara beliau sebagai pemimpin dengan
orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya. Sahabat dengan jelas
mengandung makna kedekatan dan keakraban serta kesetaraan.
5. Kecakapan membaca kondisi dan merancang strategi. Keberhasilan Muhammad
saw. sebagai seorang pemimpin tak lepas dari kecakapannya membaca situasi dan
kondisi yang dihadapinya, serta merancang strategi yang sesuai untuk diterapkan.
6. Tidak mengambil kesempatan dari kedudukan. Rasul Saw. wafat tanpa
meninggalkan warisan material. Sebuah riwayat malah menyatakan bahwa beliau
berdoa untuk mati dan berbangkit di akhirat bersama dengan orang-orang miskin.
7. Visioner futuristic. Sejumlah hadits menunjukkan bahwa Rasul SAW. adalah
seorang pemimpin yang visioner, berfikir demi masa depan (sustainable).
8. Menjadi prototipe bagi seluruh prinsip dan ajarannya. Pribadi Rasul Saw. benar-
benar mengandung cita-cita dan sekaligus proses panjang upaya pencapaian cita-
cita tersebut. Beliau adalah personifikasi dari misinya. Terkadang kita lupa bahwa
kegagalan sangat mudah terjadi manakala kehidupan seorang pemimpin tidak
mencerminkan cita-cita yang diikrarkannya.

Akhlak Rasul yang seperti ini patutlah kita tiru dan kita amalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Rasul sangat mencintai Allah dan Allah lebih mencintai beliau karena
sesungguhnya siapa yang mencintai Allah maka Allah lebih mencintainya. Dan
apabila orang yang dekat kepada Allah, Allah selalu memudahkan segala urusannya.
Allah Maha Pemberi apa yang dibutuhkan semua umatNya.
Akhlak akan dimiliki oleh siapa saja yang secara sungguh-sungguh memahami,
meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam. Dan siapa saja yang berhasil menjadikan
akhlakul karimah sebagai karakter dalam dirinya tentu ia akan menjadi orang yang
paling beruntung, baik di dunia maupun di akhirat.

5
Orang berakhlak tidak memerlukan pencitraan apalagi memaksakan kehendak.
Baginya, kepentingan bersama jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi dan
golongannya. Betapa indahnya jika semua elemen bangsa memiliki karakter akhlakul
karimah. Saling memahami, mengutamakan toleransi dalam berbeda pendapat, saling
menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dan bergerak demi keutuhan
bangsa dan negara. Perlu diingat bahwa kecanggihan teknologi, sistem, dan regulasi
apa pun, tidak akan memberi manfaat maksimal jika pribadi-pribadi bangsa ini tidak
memiliki akhlakul karimah.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah berbicara akhlak memang sangat
sulit, karena akhlak dipandang sebagai suatu implementasi nilai-nilai Al-Qur’an.
Zakiah Darajat berpendapat jika kita ambil ajaran agama, maka akhlak adalah sanagt
penting, bahkan yang tepenting, dimana kejujuran, kebenaran, keadilan, dan
pengabdian adalah diantara sifat-sifat yang terpenting dalam agama. Bagaimana kita
menyikapi akhlak kaum muda kita sekarang ini, itu tergantung siapa yang
memandang dan dari sisi mana dia memandang.
Yang dapat kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas akhlak adalah
pendidikan pembentukan akhlak yang baik harus dilakukan dengan kompak dan usaha
yang sungguhsungguh dari semua aspek kehidupan serta mampu menggunakan
seluruh kesempatan, berbagai sarana termasuk teknologi modern. Disamping itu kita
sebagai calon-calon tenaga pendidik, harus mampu mengintegrasikan antara
pendidikan dan pengajaran. Jadi tidak hanya transfer pengetahuan (transfer of
knowledge), ketrampilan dan pengalaman yang ditujukan untuk mencerdaskan akal
dan memberikan ketrampilan tetapi juga mampu membentuk kepribadian dan pola
hidup berdasarkan nilai-nilai yang luhur.

B. Saran
Sebagai akhir dari makalah ini, maka kita semua barharap bahwa nantinya
semua orang akan mempunyai akhlak yang mulia sehingga tercapai kehidupan yang
layak, baik di dunia dan di akhirat. Dan ingatlah pesan dari Lukmanul Hakim yang
telah tertulis dalam AlQur’an sebagai perwujudan akhlak yang mulia.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://mainanalfaqih.blogspot.com/2010/10/sabda-rosulullah-saw-seorang-lelaki.
htmlhttp://ansoriok.blogspot.com/2008/03/muhammad-diutus-untuk-
menyempurnakan.htmlhttp://burdjani.blogspot.com/2011/01/akhlakul-
karimah.html?zx=ad95f2e9730fb872http://id.shvoong.com/humanities/1784216-ahlak-kepada-
tetangga/http://masbadar.com/2008/06/25/karakteristik-akhlaqul-karimah/

https://www.merdeka.com/jateng/macam-macam-akhlak-dalam-islam-beserta-pengertian-contoh-
dan-manfaatnya-kln.html

Anda mungkin juga menyukai