AKTUALISASINYA DALAM
KEHIDUPAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Akhlaq dan Aktualisasinya Dalam Kehidupan”. Penulisan
makalah ini dibuat untuk memenuhi tuga mata kuliah Pendidikan Agama
Islam.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………
………….
1. Latar
Belakang………………………………………………………………………
………..
2. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………
…….
3. Tujuan…………………………………………………………………………
………………….
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..
1. Pengertian
Akhlak…………………………………………………………………………
…
2. Macam-Macam
Akhlak…………………………………………………………………….
3. Akhlak Terhadap Allah Swt. ………………………………………………….
4. Akhlak Terhadap Rasulullah Saw……………………………………………
5. Akhlak
Pribadi………………………………………………………………………
6. Akhlak Terhadap Sesama Manusia…………………………………………..
7. Akhlak Kepada Lingkungan Hidup…………………………………………
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………….
1. Kesimpulan……………………………………………………………………
………………..
2. Saran…………………………………………………………………………
…………………..
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………
……….
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Islam menempatkan akhlak pada tempat yang sangat strategis, hal ini
terwujud dalam bebrapa hal diantaranya; Rassulullah SAW diutus kepada
umatnya untuk membawa risalah yang telah diwahyukan Allah SWT melalui
Malaikat Jibril AS, diantaranya yaitu untuk menyempurnakan Akhlak.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam salah satu
hadisnya; “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan keluluran
Akhlak.(HR.Malik). mendefinisikan agama sebagai akhlak yang baik. Dalam
sabda Rasulullah SAW, ketika beliau ditanya tentang makna agama, Beliu
menjawab; “bahwa agama adalah akhlak yang baik”. Rasulullah SAW juga
bersabda “Timbangan yang berat pada hari perhitungannanti adalah Takwa
kepad Allah dan Akhlak yang mulia”.
3
terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-
tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
1. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengertian Akhlaq
2. Macam-macam akhlaq dan aktualisasinya dalam kehidupan
1. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ahlak
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat,
perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak
ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa
mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu
pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi pekerti atau
kelakuan. Sedangkan menurut para ahli, pengertian akhlak adalah sebagai
berikut:
Menurut Abu Hamid Al Ghazali : Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam
jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan
dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa adanya
renungan terlebih dahulu.
Menurut Ahmad bin Mushthafa : Akhlak merupakan sebuah ilmu yang
darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana keutamaan itu ialah
terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan berpikir,
marah dan syahwat atau
Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak:
1) Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi
kepribadiannya.
3) Timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan
atau tekanan dari
luar.
1. Macam-Macam Akhlak
2. Akhlak kepada Allah
3. a) Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembahNya sesuai dengan perintah-Nya.
5
4. b) Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada
Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
5. c) Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a
merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan
dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan
Allah terhadap segala sesuatu
6. d) Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
7. e) Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
2, Akhlak Kepada Rasululullah Saw
Akhlak terhadap Rasulullah adalah cara kita berinteraksi secara tidak
langsung kepada Rasulullah SAW yang meliputi tata cara bersikap kepada
beliau dan tata cara berinteraksi dengan segala sesuat yang di bawanya.
6
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri :
A.Shidiq
Shidiq artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau bohong. Seorang
muslim dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir batin, benar hati,
benar perkataan dan benar perbuatan. Rasulullah memerintahkan setiap
muslim untuk selalu shidiq, karena sikap shidiq membawa kepada kebaikan,
dan kebaikan akan mengantarkannya ke surga.Shidiq (benar) meliputi benar
perkataan, benar pergaulan, benar kemauan, benar janji dan benar kenyataan.
B,Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya, seakar dengan kata iman. Sifat amanah
lahir dari kekuatan iman. Semakin menipis keimanan seseorang semakin
pudar pula sifat amanah pada dirinya.Bentuk amanah dapat berupa tidak
menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan tertentu, menunaikan kewajiban
dengan baik dan memelihara semua nikmat yang diberikan Allah SWT.
C.Istiqamah
D,Iffah
Iffah yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik dan memelihara
kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan
menjatuhkannya. Untuk menjaga kehormatan diri tersebut, dia harus dapat
mengendalikan hawa nafsunya, tidak saja dari hal-hal yang haram, bahkan
kadang-kadang harus juga menjaga dirinya dari hal-hal yang halal karena
bertentangan dengan kehormatan dirinya..
E.Tawadhu’
7
Tawadhu’ artinya rendah hati, kebalikan dari sombong atau takabur. Orang
yang rendah hati tidak memandang dirinya lebih hebat dari orang lain.
Rendah hati berbeda dengan rendah diri.Sikap tawadhu’ adalah sifat mulia
yang lahir dari kesadaran akan Kemahakuasaan Allah atas semua hamba-
Nya.
F.Malu
Sabar bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena
mengharapkan ridho Allah. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan
mengekang diri dari mempertuhankan hawa nafsu.
H.Pemaaf
Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa
harus menunggu orang yang bersalah meminta maaf kepada, tetapi boleh jadi
karena hambatan psikologis menyebabkan seseorang tidak mau meminta
maaf,
Kebalikan dari sifat pemaaf adalah dendam, yaitu menahan rasa permusuhan
di dalam hati dan menunggu kesempatan untuk membalas.
8
Di antara sikap memuliakan tetangga dan berbuat baik kepadanya adalah:
memberikannya hadiah walaupun tidak seberapa nilainya
2. Memulai salam
Memulai salam adalah bagian dari tanda-tanda tawadhu (rendah hati)
seseorang dan tanda ketaatannya kepada Allah subhanahu wata’ala.
Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman,”…Dan berendah dirilah
kamu terhadap o-rang-orang yang beriman.” (QS. 15:88)
7. Menutup Aib.
9
Seorang mu’min adalah seorang yang mencintai saudara-saudaranya,
menutup aibnya, bersabar atas kesalahannya, dan menginginkan saudaranya
selalu mendapatkan kebaikan ,taufiq serta istiqamah
10
Akhlak terhadap Keluarga
Beberapa sikap yang harus dimunculkan oleh setiap anggota keluarga
tersebut diantaranya:
11
bumi dan menjadikan kalian sebagai pemakmurnya.” (QS. Al-Anbiya’
21:107)
Manusia mempunyai kewajiban untuk berakhlak kepada alam sekitarnya. Ini
didasarkan kepada hal-hal sebagai berikut:
12
Kembali sadar dan tidak mengulangi perbuatannya yang merugikan
lingkungan itu
Memperbaiki lingkungan yang telah dirusaknya, sehingga dapat berfungsi
kembali sesuai tujuan penciptaannya, dan
Membayar ganti rugi, seorang yang merusak lingkungan harus diberi sanksi,
baik sanksi negara maupun sanksi agama.
Dengan demikian manusia bukan saja dituntut agar tidak alpa dan tidak
angkuh terhadap sumber daya yang dimiliknya, melainkan juga dituntut
untuk memperhatikan apa yang sebenarnya dikehendaki oleh pemilik
(Tuhan) menyangkut apa yang berada di sekitar manusia.firman
Allah: “Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta yang berada di
antara keduanya, kecuali dengan (tujuan) yang hak dan pada waktu yang
ditentukan.” (QS. Al-Ahqaf 46:3)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak
mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia
yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau
dengan sesama makhluk. Akhlak merupakan hal yang paling penting dalam
pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling
baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Akhlak baik terhadap Allah
Swt.,terhadap Rasulullah Saw,Pribadi, Sesama Manusia dan Lingkungan
hidup perlu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam
dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad
S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14