PENDAHULUAN
Manusia bukanlah malaikat yang lepas dari kesalahan dan dosa, sanggup beribadah dan
bertasbih selamanya, namun manusia juga bukan syaitan yang senantiasa salah, sesat dan
menyesatkan, akan tetapi manusia adalah makhluk yang diberikan dan dibekali oleh allah
akal dan nafsu ditambah lagi dengan qalbu kesinambungan akal dan nafsu disertai dengan
hati yang bersih menjadikan manusia mendapatkan derajat yang tinggi dari malaikat
Kalau kita tengok sejarah kebelakang sebelum islam itu datang, kita dapat temukan
refernsi-referensi tentang bejad dan tercelanya sifat para kaum-kaum jahiliyah yang tidak
mempunyai peradaban yang murni mereka hanya mengumbar nfsu belaka tanpa
mementingkan etika yang baik dan mulia. Ini semua adallah disebabkan oleh tidak adanya
aturan dalam hidup, oleh sebab itu Allah SWT mengutus seorang nabi yang merupakan nabi
dan rosul terakhir yang diutus hingga akhir zaman untuk menyempurnakan akhlak dimuka
bumi ini terkhusus bagi bangsa arab sendiri.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Untuk memahami pengertian akhlak secara menyeluruh ada dua acara yang perlu
ditempuh. Pertama dilihat dari segi Bahasa (etimologi) dan kedua dilihat dari segi istilah
(terminologi).
Dilihat dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang telah diserap ke
dalam Bahasa Indonesia. Yang dalam Bahasa Arab kata akhlak merupakan jama’
kata khuluqun yang mengandung arti:
- Tabi’at : yaitu sifat yang telah terbentuk dalam diri manusia tanpa dikehendaki (tanpa
kemauan) atau tanpa diupayakan (tanpa usaha).
- Adat : yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan (berusaha) melalui latihan yakni
berdasarkan keinginan.
- Watak : jangkauannya meliputi hal yang menjadi tabi’at dan hal yang diupayakan
sehingga menjadi adat kebiasaan.
Jadi, pengertian akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku manusia yang dilakukan dengan
sengaja, diawali dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk
melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau
penelitian. Untuk lebih jelasnya, ada perbedaan tentang akhlak dan ilmu akhlak.
- Ahlak : yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja
yang muncul dari dorongan jiwa secara spontan
- Ilmu ahlak : ilmu yang mempelajari dan memberi petunjuk bagaimana berbuat kebaikan
dan menghindar dari keburukan, sesuai dengan tuntunan syariat islam.
2
A. Tujuan ahlak
Ahlak bertujuan hendak menciptakan manusai sebagai mahluk yang tinggi dan sempurna
dan membedakannya dari mahluk mahluk yang lainnya. Ahlak hendak menjadikan
manusia yang berkerlakuan baik, bertindak baik terhadap manusia . terhadap sesame
mahluk dan terhap Allah , tuhan yang menciptakan kita.
Yang hendak di kendalikan oleh akhlak ialah Tindakan lahir manusia , tetapi karena
Tindakan lahir itu tidak akan terjadi jika tidak di dahului oleh gerak gerik batin, yaitu
Tindakan hati , maka Tindakan batin dan gerak gerik hati pun termasuk lapangan yang di
atur oleh akhlak manusia .
Tidak akan terjadi perkelahian kalua tidak di dahului Tindakan batin atau gerak gerik hati
yaitu benci. Karena hal hal tersebut di atas dalam akhlak setiap orang di wajibkan
menguasai hatinya dan mengontrol hatinya sendiri , karena angoota batin adalah sumber
dari segala Tindakan lahir . jika setiap orang dapat menguasai Tindakan batinnya maka
dapatlah ia menajdi orang yang berakhlak baik. Tegasnya baik buruk itu tergantung
kepada Tindakan hatinya.
B. Akhlak ikut menjaga kelangsungan hidup manusia
Akhlak yang baik dapat menjaga kelangsungan hidup manusia karena akhlak yang baik
itu antara lain dapat :
- Menciptakan manusia sebagai makhluk berkelakuan mulia , baik dihadapan Allah
maupun sesame manusia dan sesame mahluk lainnya.
- Membedakan manusia dari mahluk mahluk lain ( melalui perangainya ) :
- Menciptakan manusia mencapai kedudukan yang tinggi dan sempurna menurut fitrah
manusia
- Menjaga kelangsungan hidup manusia, dengan menciptakan masyarakat yang tentram
dan sejahtera. Keadaan seperti ini bener bener dapat terwujud manakala mereka
berakhlak baik.
3
2.2 URGENSI AHLAK
Banyak hadits yang menjelaskan mengenai urgensinya akhlak baik yang mesti dimiliki oleh
seorang muslim. Karena akhlak baik bukan hanya berkepentingan dengan dirinya, namun sangat
berkepentingan dengan keluarganya, sahabatnya, tetangganya, bahkan untuk kepentingan alam
semesta ini. Di antaranya adalah:
Dari Abu Darda dari Nabi -shallaLlahu ‘alaihi wa sallam ia bersabda, “Tidak ada sesuatu apapun
yang lebih berat timbangannya daripada akhlak baik.”14
Secara garis besar, akhlak itu ada yang bāthiniyyah (esoterik), seperti akhlas, sabar, syukur,
ridha, dan lain sebagainya; ada pula yang dzāhiriyyah (eksoterik), seperti berkata jujur, bersikap
sopan, lemah-lembut, suka menolong, dan lain sebagainya; ada yang bersifat individual, ada juga
yang bersifat sosial. Kedua hadits di atas cukup sebagai bukti bahwa materi-materi dan kajian-
kajian tentang akhlak mesti dianggap penting. Karena tanpa akhlak, karakteristik seseorang tidak
akan terlihat elok. Maka sangat dipahami jika Ibnu Hajar al-Asqalani mengakhiri pembahasan
kitab fikih, yaitu Bulughul Maram, dengan bab akhlak. Hal ini dikarenakan, seorang faqih tidak
memiliki nilai apapun jika tidak dibarengi dengan akhlak mulia. WaLlahu A’lam
4
2.3 AKTUALISASI AKHLAK
diantaranya adalah dengan mentauhidkan Allah, tidak syirik dan beriman serta hanya
menyembah Allah yang Maha Esa. Selain itu, bentuk lain dari aktualisasi akhlak juga dengan
beribadah, beramal, berdzikir dan senantiasa memohon ampun kepada Allah karena kita adalah
manusia yang selalu melakukan kesalahan.
E. Pengertian Etika
6
Etika islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk .
o Etika : etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
o Moral : merupakan istilah yang di gunakan untuk menentukan batas batas dari
sifat dikatan benar,salah,baik atau buruk
7
2. Ahlak terhadap orang tua yang masih hidup
Orang tua (ibu dan bapak) adalah orang secara jasmani menjadi asal keturunan anak.
Itu pula sebabnya secara kudrati, setiap orang tua menyayangi dan mencintai anaknya
sebagai mana ia menyayangi dan mencintai dirinya sendiri. Orang tua tidak
mengharapkan balas jasa dari anak atas semua pengorbanan yang diberikan kepada
anak.
Harapan orang tua hanya satu yaitu kelak anaknya menjadi anak yang saleh dan
salehah, anak yang memberi kebahagiaan orang di dunia dan mendo’akan mereka
setelah mereka meninggal dunia.Atas dasar itu, antara lain yang menyebabkan
seorang anak harus berbakti kepada orang tua.
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun
yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak ini
merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang
manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W.
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi
pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
3.2 SARAN
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi
pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penyusun dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam
dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W ,
setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya.