Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Akhlaq, macam-macam Akhlaq terpuji dan

penerapan Akhlaq dalam kehidupan sehari-hari

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak”


berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat
diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-
segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ”
Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.

Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri
benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada
Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak
maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan
akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.

Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun
sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang
dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami
akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang –
ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari
hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang
menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup
keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di
dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang
baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang
cantik dan mana yang buruk.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar belakang dari permasalahan
sebagai berikut:

1. Pengertian dari akhlak?

2. Apa saja macam-macam dari akhlak terpuji?

3 Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:

1. Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata kuliah Pen didikan Agama Islam.

2. Untuk menjelaskan macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah
SWT serta penerapannya di kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat penulisan

Penyusunan berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak
terpuji yang di ridhoi Allah SWT dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang
mampu menambah iman para pembaca.

BAB II

A.Pengertian akhlak

Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil Akhlaq.Akhlak adalah
sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang
bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat
hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti.

Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia,kata khuluk
lawan kata dari kholq.

Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan
akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia
dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.

Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut
akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta
berlaku universal.

B.Macam-macam akhlak terpuji

Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah


husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk
Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak
lagi.

Husnuzzan adalah berprasangka baik atau disebut juga positive thinking.Lawan dari
kata ini adalah su’uzzan yang artinya berprasangka buruk ataup negative thinking.

Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya
akan hasil positif dalam segala usaha.

Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa
melakukan kegiatan yang positif serta menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam
situasi sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan selalu
menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat.
Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi
seseorang.Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.

Tata karma terhadap sesama makhluk Allah SWT ini sangat dianjurkan kepada makhluk
Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya.

Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl
adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl adalah
keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera seperti hitungan
atau timbangan.

Ridho adalah suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk
menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.

Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau
bermanfaat.

Sabar adalah tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho
dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu
hasil dari suatu pekerjaan.

Qona’ah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat
ketidakpuasan atau kekurangan..

Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati
dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya
sendiri ataupun pada orang lain.

Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan
suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur
tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.

1). Akhlak kepada Pencipta

Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah
Taubat.Taubat secara bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah
meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan
dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata
lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan
benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.

# Menurut Ibnu Katsir

Taubat adalah Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa
yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang
sama pada masa mendatang.

# Menurut A.Jurjani
Tobat adalah kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan
dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.

# Menurut Hamka

Tobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan
tidak tentu ujungnya.

2). Akhlak terhadap Sesama

Setelah mencermati kondisi realitas social tentunya tidak terlepas berbicara masalah
kehidupan.Masalah dan tujuan hidup adalah mempertahankan hidup untuk kehidupan
selanjutnya dan jalan mempertahankan hidup hanya dengan mengatasi masalah
hidup.Kehidupan sendiri tidak pernah membatasi hak ataupun kemerdekaan seseorang untuk
bebas berekspresi,berkarya.Kehidupan adalah saling berketergantungan antara sesama
makhluk dan dalam kehidupan pula kita tidak terlepas dari aturan-aturan hidup baik
bersumber dari norma kesepakatan ataupun norma-norma agama,karena dengan norma hidup
kita akan jauh lebih mewmahami apa itu akhlak dalam hal ini adalah akhlak antara sesama
manusia dan makhluk lainnya.

Dalam aklak terhadap sesama dibedakan mnjadi dua macam :

@ Akhlak kepada sesama muslim.

Sebagai umat pengikut Rasullulah tentunya jejak langkah beliau merupakan guru besar umat
Islam yang harus diketahui dan patut ditiru,karena kata rasululah yang di nukilkan dalam
sebuah hadist yang artinya “sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia”.Yang dimaksud akhlak yang mulia adalah akhlak yang terbentuk dari hati manusia
yang mempunyai nilai ibadah setelah menerima rangsangan dari keadaan social.Karena
kondisi realitas social yang membentuk hadirnya karakter seseorang untuk menggapai sebuah
keadaan.Contohnya:ketika kita ingin di hargai oleh orang lain,maka kewajiban kita juga
harus menghargai orang lain,menghormati orang yang lebih tua,menyayangi yang lebih
muda,menyantuni yang fakir karena hal itu merupakan cirri-ciri akhlak yang baik dan
terpuji.Contoh lain yang merupakan akhlak terpuji antar sesame muslim adalah menjaga lisan
dalam perkataan agar tidak membuat orang lain disekitar kita tersinggung bahkan lebih
menyakitkan lagi ketika kita berbicara hanya dengan melalui bisikan halus ditalinga teman
dihadapan teman-teman yang lain,karena itu merupakan etika yang tidak sopan bahkan
diharamkan dalam islam.

@ Akhlak kepada sesama non muslim

Akhlak antara sesama non muslim,inipun diajarkan dalam agama karena siapapun
mereka,mereka adalah makhluk Tuhan yang punya prinsip hidup dengan nilai-nilai
kemanusiaan.Namun sayangnya terkadang kita salah menafsirkan bahkan memvonis siapa
serta keberadaan mereka ini adalah kesalahan yang harus dirubah mumpung ada waktu untuk
perubahan diri.Karena hal ini tidak terlepas dari etika social sebagai makhluk yang hidup
social.Berbicara masalah keyakinan adalah persoalan nurani yang mempunyai asasi
kemerdekaan yang tidak bias dicampur adukkan hak asasi kita dengan hak merdeka orang
lain,apalagi masalah keyakinan yang terpenting adalah kita lebih jauh memaknai kehidupan
social karena dalam kehidupan ada namanya etika social.Berbicara masalah etika social
adalah tidak terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup,berkarya hidup dan lain-
lain.Contohnya bagaimana kita menghargai apa yang menjadi keyakinan mereka,ketika
upacara keagamaan sedang berlangsung ,mereka hidup dalam minoritas sekalipun.Memberi
bantuan bila mereka terkena musibah atau lagi membutuhkan karena hal ini akhlak yang baik
dalam kehidupan non muslim.

@ Kesimpulan Akhlak Kepada Sesama

Setelah menelaah dan memahami akhlak kepada sesama sebagai kesimpulannya adalah
sesungguhnya dalam kehidupan,kita tidak terlepas dari apa yang sudak ada dalam diri kita
sebagai manusia termasuk salah satunya adalah akhlak.Karena akhlak adalah salah satu
predikat tang disandang oleh manusia akhlak akan berjalan setelah manusia itu sendiri berada
dalam alam social.Baik dan buruknya akhlak kepada sesama tergantung dari orang menjalani
hidup,apakah membentuk karakternya dengan akal atau dengan hati karena keduanya adalah
sumber.Jadi kesimpulan akhlak antar sesama yaitu sangat dianjurkan selama apa yang
dilakukan punya nilai ibadah .

Dengan demikian orang yang berakal dan beriman wajib untuk mengerahkan segala
kemampuannya untuk meluruskan akhlaknya dan berperilaku dengan perilaku yang dicintai
Allah SWT.Serta melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya baginda Rasullulah SAW
yang bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan Akhlak”

Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa: kesempurnaan akhlak yang hanya untuk itu
Rasullulah diutus,merupakan ukuran baik dan tidaknya seseorang baik di dunia ini atau di
akhirat nanti.Oleh karena itu wajib bagi setiap kaum muslimin agar budi pekertinya.Baik
kepada dirinya,keluarga,dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.

3). ADIL

Pengertian adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil juga berarti tidak berat
sebelah,tidak memihak.Dengan demikian berbuat adil adalah memerlukan hak dan kewajiban
secara seimbang tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.Sebagai contoh
seseorang yang adil akan melaksanakan tugas sesuai fungsi dan kedudukannya,menghukum
orang yang bersalah melakukan tindak pidana,membarikan hak orang lain sesuai dengan
haknya tanpa mengurngi sedikitpun.

Firman Allah di dalam Al-Qur’an yang mamarintahkan berbuat adil antara lain:

Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوْا ُك وُنوْا َقَّو اِم يَن ِهّلِل ُش َهَداء ِباْلِقْس ِط َو َال َيْج ِرَم َّنُك ْم َش َنآُن َق ْو ٍم َع َلى َأَّال َتْع ِد ُلوْا اْع ِد ُلوْا ُه َو َأْق َر ُب ِللَّتْق َو ى‬
‫َو اَّتُقوْا َهّللا ِإَّن َهّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن‬

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Berlaku adil harus diterapkan kapada siapa saja tanpa membedakan suku,agama atau status
sosial.Bahkab perlaku adil diterapkan kepada keluarga dan kerabat sendiri.Sebagaimana
firman Allah berikut ini

Al-Qur’an surat An-nisa Ayat 135

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia[361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada hambanya yang beriman supaya
menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan ditengah masyarakat.Berani menjadi
saksi akrena Allah,walaupun yang menjadi tergugat dan terdakwa adalah diri sendiri,orang
tua dan kerabat.

Oleh karena itu hukum harus diterapkan secara adil kepada semua masyarakat,karena sekali
ada pihak yang merasa dizalimi dengan cara diperlakukan secara tidak adil,maka akan
menimbulkan gejolak.Firman Allah lain tentang dali terdapat dalam surat An Nahl ayat 90

Artinya:

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.

4). RIDHO

Ridho menurut bahasa artinya rela,sedangkan menurut istilah ridha artinya menerima
dengan senang hati segala sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa ketentuan yang
telah ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena musibah.Orang yang mempunyai
sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal ataupan menggerutu atas kehidupan yang
diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan bahwa
semua berasal dari Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti menyerah tanpa
usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan dalam agama islam.

Firman Allah dalam Al-qur’an surat A-baqarah ayat 153

Artinya:

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu
Bagaimanakah caranya agar seseorang bisa memunculkan rasa ridho ketika menerima
kenyataan pahit yang tidak dikehendaki?Caranya yang paling jitu adalah dengan menyadari
bahwa Allah SWT maha adil dan bijaksana dalam setiap ketetapan dan
keputusannya.hendaklah seseorang yakin bahwa Allah tidak pernah salah dalam memutuskan
suatu hal.

Sebenarnya sikap ridho adalah perasan hati yang senantiasa merasa bahagia ketika menerima
takdir baik apapun.Melalui sikap ridho seseorang akan mudah bersabar menghadapi berbagai
macam cobaan.

Ridho mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.Orang yangtelah menempati


tingkatan ridho tidak akan mudah tergoncang apapun yang dihadapinya.Baginya apapun yang
terjadi dialam ini merupakan kodrat atau kekuasaan dan irodat kehendak Allah.Segalanya
harus diterima dengan rasa tenang danikhlas karena hal tersebut adalah pilihan Allah SWT
yang berarti pilihan terbaik.

5). AMAL SHALIH

Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu ya’mal yang artinya
segala pekerjaan atau perbuatan.Sedangkan shalih artimya bagus.Amal shalih berarti
segala perbuatan/pekerjaan yang bagus yang berguna bagi pribadi,keluarga,masyarakat dan
manusia secara keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyi’an atau amal
jelek yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi pelaku maupun orang lain.

Secara garis besar amal shalih dapat dibagi dua macam:

1. Amal shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk
ibadah ritual kepada Allah SWT

2. Amal shalih ag bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial


kemasyarakatan,bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat.

Islam merupakan agama yang sama sekali tidak membadakan nilai ibadah yang terkandung
dalam amal shalih yang barsifat vertikal maupum horisontal.Karena islam menghendaki
umatnya menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan tersebut yaitu keshalihan
individual setelah menunaikan amal shalih vertikal dan sekaligus manjadi anggota
masyarakat yang memiliki keshalihan sosial setelah melakukan amal shalih horisontal.

Perintah Allah agar kita mangerjakan amal shalih terdapat dalam Ai-Qur’an anara lain:

Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 82

Artinya:

Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal
di dalamnya.

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

 Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari
disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah

 Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah


husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk
Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih
banyak lagi.

 Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah
Taubat.

Sukai ini:

Suka Memuat...

Tag Archives: pengertian akidah akhlak

Post navigation
Des 1 2011

Pengertian, Dasar, dan Tujuan Akidah Akhlak

A- Pengertian Akidah Akhlak

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ ‫َع ْق ًد‬- ‫َيْع ِق ُد‬-‫ ]َع َقَد‬artinya adalah
mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-
urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat
dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam
definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati
membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi
kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-


dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran
Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.

Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [‫ ]خلق‬jamaknya [‫ ]أخالق‬yang
artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan
sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah
laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka
disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila
tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela
atau akhlakul madzmumah.

B. Dasar Akidah Akhlak

Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum
dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup
dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an dan. Ketika ditanya tentang
aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.” Dasar aqidah akhlak Nabi
Muhammad SAW adalah Al Qur’an.”

Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.
Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan
firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.

Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya “Sesungguhnya telah datang
kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu
sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu
cahayadari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-
orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.”

Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul.
Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran
Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan
dimengerti oleh setiap umat Islam (orang muslim).

C. Tujuan Akidah Akhlak

Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus
meyakini pokok-pokok kandungan aqidah
akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :

a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Manusia adalah
makhluk yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan.
Firman Allah dalam surah Al-A’raf ayat 172-173 yang artinya “Dan (Ingatlah), ketika
Tuhanmu menguluarkan kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka, seraya berfirman: “Bukankah Aku ini Tuhanmu? “, mereka
menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi saksi” (Kami lakukan yang demikian itu),
agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (Keesaan tuhan)” atau agar kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak
dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka
apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat
dahulu?” Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk mencari tuhannya, kemampuan
akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti tuhan.
Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan
Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia.
Seseorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika
berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan
alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa
tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.

c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan
oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran
yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu
sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia
terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.

Menanamkan Pendidikan Akhlak dengan Belajar pada Ahlinya


posted by wawan | January 23, 2011 | In Edukasi

Fase ini dimulai dari ketika anak genap berusia tujuh tahun hingga empat
belas tahun. Di masa ini anak tengah mempersiapkan dirinya untuk
menjadi manusia matang dan satu anggota dari masyarakatnya. Pada
fase ini, anak mulai menghilangkan kebiasaannya meniru apa yang
dilakukan oleh orang dewasa dan mulai memperhatikan alam dan
lingkungan sekitarnya. Saat itulah daya pikir anak mulai terbuka dan
mampu untuk berimajinasi dan menangkap banyak masalah yang tidak
kasat mata.
Ia mulai berpikir tentang dirinya sendiri. Ia memandang dirinya sebagai
salah satu mahluk yang hidup, berdiri sendiri, dan memiliki kehendak
yang lain dari kehendak orang lain. Cara yang dilakukannya untuk
menunjukkan keberadaan dirinya itu seringkali berupa perlawanan dan
penentangan terhadap apa yang selama ini biasa ia lakukan. Ia berusaha
untuk menampakkan jati dirinya dengan menentang dan membuat
keluarganya marah demi menunjukkan kepada mereka bahwa ia adalah
dirinya.[1] Anak seperti ini akan memilih jenis dan warna pakaiannya
sendiri, ingin bebas menentukan pelajaran yang ia sukai, dan
berhubungan dengan siapa pun yang ia sukai dan dengan cara semaunya.
Pada masa inilah orang tua harus memberikan perhatian ekstra terhadap
pendidikannya karena kini ia tengah berada di awal hubungan sosialnya
dalam lingkup yang lebih luas dengan masuknya ia ke sekolah. Sekolah
sendiri berpotensi besar dalam membangun kepribadian anak dengan
adanya banyak anak di sana yang masing-masing mempunyai tingkat
kecerdasan dan kegesitan tersendiri.Anak akan tergugah untuk bersaing
dengan mereka dan hal itu sangat berpengaruh pada karekternya.[2]
Beberapa faktor penting yang berkaitan dengan pembangunan karakter
anak dalam fase ini antara lain adalah pola interaksinya dengan ayah, ibu,
dan seluruh anggota keluarga yang lain, keadaan fisiknya, seperti tinggi
dan berat badannya, serta hal-hal yang didengar dan dipelajarinya.
Kebutuhan anak di fase remaja ini berbeda dengan kebutuhannya di fase-
fase sebelumnya. Hal ini harus diperhatikan oleh orang tua dan
diusahakan untuk memenuhinya. Kebutuhan anak tersebut antara lain
adalah sebagai berikut.

1.Kebutuhan primer, seperti makanan, minuman, dan pakaian.

2. Kebutuhan psikis, seperti ketenangan jiwa dan emosi.


3.Kebutuhan terhadap penerimaan dirinya oleh masyarakat.
4.Kebutuhan terhadap perhatian dan penghormatan atas dirinya.
5.Kebutuhan untuk mempelajari banyak hal yang dapat memupuk
bakatnya sebagai bekal menempuh perjalanan panjang kehidupannya.
6.Kebutuhan untuk mengenal pemikiran-pemikiran yang menjadi
wacana dalam masyarakat dan mengenal isi dunia, yang tentu saja,
disesuaikan dengan kemampuan dan kematangan anak seusia ini.
Anak perlu mendapatkan perhatian yang ekstra ketat dalam melewati
fase yang rentan ini, tetapi tentu saja dengan tetap memberinya
kebebasan yang merupakan salah satu kebutuhan aslinya.
Rasulullah SAWW bersabda,

Anda mungkin juga menyukai