Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata


yang sangat pantas kami ucapkan kepada Allah
SWT, karena bimbingannyalah maka kami para
penyusun makalah bisa menyelesaikan sebuah
Makalah Akidah Akhlak yang Berjudul Akhlak
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi
dalam jangka waktu
tertentu sehingga menghasilkan makalah yang
bisa
dipertanggungjawabkan
hasilnya.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait
yang telah membantu kami dalam menghadapi
berbagai tantangan dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karna itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan
ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa
memberikan sumbangan ilmu yang bermanfaat
bagi kita semua.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang
mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata
mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang
sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil
perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang
menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan
hidup keseharian.
Memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun
sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah
yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah
memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan
itu selalu diulang ulang dengan kecenderungan hati (sadar) .Akhlak merupakan
kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan,
bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan
akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan
itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri
sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan
mana yang buruk.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Akhlak
2. Ruang Lingkup Akhlak Terpuji
3. Gambaran Umum Akhlak Tercela
4. Metode Peningkatan Kualitas Akhlak dalam Kehidupan

C. Tujuan Penulisan
1.
2.

Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata pelajaran Akidah Akhlak.


Untuk menjelaskan macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi
Allah SWT serta penerapannya di kehidupan sehari-hari.

3.

Untuk menjelaskan gambaran umun tentang Akhlak Tercela.

4.

Untuk menjelaskan metode peningkatan kualitas Akhlak dalam kehidupan.

D. Manfaat penulisan
Kami berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai
akhlak, baik akhlak terpuji maupun tercela dan Penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari yang mampu menambah iman para pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
1 A. Pengertian Akhlak
Secara bahasa kata akhlak jamak dari khuluqin yang diartikan tabiat,
kebiasaan, adab. Sedangkan secara istilah adalah sifat yang mantap di dalam diri
yang membuat perbuatan yang dilakukannya baik atau buruk, bagus atau jelek.
Oleh karenanya, apabila amal dan pikiran seseorang sholeh (baik) maka sholeh

pula diri dan akhlaknya, dan sebaliknya apabila amal dan pikirannya rusak maka rusak
pula dirinya akhlaknya.
Akhlak terpuji (akhlaqul karimah) ialah segala tingkah laku terpuji yang
merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT. Akhlaqul

karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat terpuji. Hamzah Yaqub mengatakan


akhlak yang baik ialah mata rantai iman. Al-Ghazali menerangkan bentuk keutamaan
akhlak mahmudah yang dimiliki seseorang misalnya sabar, benar, dan tawakal. Hal itu
dinyatakan sebagai gerak jiwa dan gambaran batin seseorang yang secara tidak
langsung menjadi akhlaknya. Pandangan Al-Ghazali tentang akhlak yang baik hampir
senada dengan pendapat Plato. Plato mengatakan bahwa orang utama adalah orang
yang dapat melihat kepada Tuhannya secara terus-menerus seperti ahli seni yang
selalu melihat pada contoh-contoh bangunan. Al-Ghazali memandang bahwa orang
yang dekat kepada Allah SWT adalah orang yang mendekati ajaran-ajaran
Rasulullah yang memiliki akhlak sempurna.

2.

Ruang Lingkup Akhlak Terpuji


Akhlak bukanlah sekedar prilaku manusia yang bersifat bawaan lahir,

tetapi merupakan salah satu dari demensi kehidupan seseorang muslim yang
mencakup aqidah, ibadah, akhlak dan syariah. Karena itu akhlak ruang
lingkupnya sangat luas, yakni ethos, ethis, moral dan estetika.
Ethos, yang mengatur hubungan seseorang dengan khaliqnya,Al- Mabud
bil

haq serta

kelengkapan Uluhiyandan Rububiyah,

seperti

terhadap

Rasul-

kasul Allah, kitab-kitab-Nya dan sebagainya :


1. Ethis, yang mengatur sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya
dalam kegiatan kehidupan sehari-harinya.
2. Moral, yang mengatur hubungan sesamanya, tetapi yang berlainan jenis dan atau
yang menyangkut kehormatan tiap pribadi.

3. Estetika, rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk meningkatkan


keadaan dirinya serta lingkungannya, agar lebih indah dan menuju
kesempurnaan.
Dari uraian ditas dalam istilah yang lebih cendrung kepada Islam maka akhlak
Islami secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu akhlak kepada Allah dan akhlak
kepada makhluk Allah.
Akhlak kepada Allah adalah mencakup seluruh aspek kehidupan muslim baik
secara zahir atau bathin, baik prilaku anggota tubuh ataupun prilaku hati dalam
hubungan dengan Allah baik dalam shalat dan lainnya.
Sedangkan akhlak kepada makhluk Allah adalah sikap dan tingkah laku yang
dipraktekkan dalam hubungan dengan makhluk Allah, baik manusia, hewan, tumbuhtumbuhan dan lain-lain.

3.Gambaran Umum Akhlak Tercela


a. Riya
Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar
disanjung atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat karena ALLAH dan
karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Hakikat riya sebenarnya ada
dalam hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan, karena ada orang
yang menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi contoh.

b. Aniaya
Aniaya artinya dzolim yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dengan
demikian orang lain diperlakukan secara tidak sesuai dengan semestinya.

Perbuatan aniaya dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu :


Aniaya pada diri sendiri, yaitu berlaku zalim kepada diri sendiri, misalnya tidak
mengurus diri dengan baik, atau tidak melakukan perbuatan yang seharusnya
diperbuat oleh diri sendiri.Aniaya pada orang lain, yaitu berlaku zalim kepada orang
lain baik dengan perkataan, perbuatan dll, baik terhadap manusia, binatang, maupun
tetumbuhan.
c. Diskriminasi
Diskriminasi

artinya

memandang

sesuatu

tidak

secara

adil

dan

memperlakukannya pula secara pilih kasih.Agar kita terhindar dari perbuatan


diskriminasi ini perlu sekali memahami tentang hak-hak dan kewajiban seseorang.
Jika kita mau melakukan diskriminasi, maka perhatikan dulu apakah dia memang
berhak atau tidak, jika memang berhak, maka kita harus mengurungkan diri untuk
berbuat diskriminasi.
d.

Syirik
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan

Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah


Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada
selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah
seperti menyembelih (kurban), bernadzar,berdo dan sebagainya kepada selainNya.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak
pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan
kezhaliman yang palingbesar.
e.Sombong
Sombong bererti terasa kelebihan dan kehebatan yang ada pada diri sendiri,
kemudian ditambah dengan sifat suka menghina dan merendahkan orang lain. Orang

sombong memandang rendah manusia lain kerana berasakan sesuatu kelebihan yang
ada pada diri mereka.
f.israf
Israf artinya melampaui batas. Perbuatan israf bermakna suatu perbuatan
yang melampaui batas, seperti halnya berpakaian, makan, minum, berhias, atau hidup
bermewah-mewahan.
Allah SWT melarang kita untuk melakukan sesuatu melampaui batas. Hal
tersebut diperintahkan Allah agar kita dapat hidup dengan tertib dan teraturserta
bermanfaatbagi diri kita sendiri.
g.Tabzir
Yang dimaksud dengan tabzir ialah menggunakan/ membelanjakan harta
kepada hal yang tidak perlu, atau disebut juga boros. Hal ini hukum nya haram
h.Ghibah
Ghibah ialah mempergunjingkan orang lain tentang aib lain atau sesuatu
yang apabila didengar oleh orang dibicarakan dia akan benci. Dalam sebuah ayat
Allah menggambarkan laksana orang memakan daging saudara yang sudah mati. Allah
berfirman :
Kecurigaan yang berlebihan pada orang lain akan menimbulkan penyakit
hati, seperti tajassus,yaitu memojokkan orang lain dengan mencari-cari aib orang
lain agar kehormatannya tercemar.
i.Fitnah
Fitnah adalah suatu sipat yang tercela. Suatu usaha seseorang untuk
mencemarkan nama baik seseorang, sehingga orang yang tidak mengerti persoalan
menganggap bahwa fitnah itu benar. Sehingga opini masyarakat akan negatif kepada
kelompok atau seseorang yang di fitnah tersebut.

Fitnah itu dapat terjadi diantaranya karena hal-hal sebagai berikut :

penyakit hati seperti syirik, angkuh, dengki, dan kikir.

ucapan yang salah atau menyimpang dari yang sebenarnya.

Adu Domba

Mengadu domba adalah menyebarkan sesuatu yang tidak disukai pihak lain atau
menyampaikan berita-berita buruk kepada orang lain sehingga timbul kebencian dan
dendam sehingga hubungan antar sesame menjadi retak dan putus.

4.Metode Peningkatan Kualitas Akhlak Dalam Kehidupan

Menerapkan

metode

metode Peningkatan Kualitas

Akhlak

dalam Kehidupan.
1)

Metode syariat

a.

Membiasakan diri untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi yang di

larang syara
b.

Menjauhi permusuhan

c.

Membiasakan diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan

2)

Metode pengembangan diri

a.

Berupaya meneladani perbuatan-perbuatan terpuji dari pribadi-pribadi yang

di kagumi
b.

Membiasakan konsisten untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan terpuji dan

menghilangkan sifat-sifat tercela yang ada pada diri


c.

Berusaha meningkatkan potensi-potensi baik yang ada pada diri untuk menjadi

pribadi yang lebih baik.


3)

Metode kesufian

a.

Membiasakan bersifat zuhud

b.

Melakukan riyaadhah / mendekatkan diri pada tuhan

c.

Meningkatkan kualitas ibadah

Mencegah perbuatan- perbuatan tercela:

TABZIR
Kiat-kiat untuk menjauhi perilaku berlebihan diantaranya sebagai berikut:

hemat dan tepat dalam menggunakan harta

menabung untuk masa depan

bersedekah atau menunaikan zakat bila sudah sampai nisabnya

memberikan bantuan kepada musafir

mempererat tali persaudaraan, hubungan kasih saying, bersikap sopan dan


membantu meringankan penderitaan kaum duafa

mengadakan kegiatan amal shaleh

Pola hidup sederhana memilki banyak manfaat, yaitu :

terhindar dari sifat-sifat buruk

bersikap ekonomis dan membiasakan diri menabung

terhindar dari kemiskinan dan terbiasa hidup saling berbagi

disukai banyak orang.

GIBAH
Kiat-kiat menjauhi sifat gibah yaitu :

menyelenggarakan kegiatan sosial agar terhindar dari permusuhan.

memupuk kerja sama atas dasar kebajikan dan takwa sehingga dapat tercipta
ketahanan sosial.

memelihara hubungan persaudaraan, persatuan, dan kesatuan sesame umat


manusia dan bangsa.

persoalan yang timbul diselesaikan dengan cara musyawarah.

memberikan maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus menunggu lebih dulu
dan mampu menahan amarah sebagai latihan untuk meningkatkan kualitas
ktakwaan.

FITNAH
Oleh Karena itu, upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran fitnah atau
menangkal fitnah yaitu :

gemar mengadakan aksi sosial

jangan kikir (pelit), artinya harus memiliki hati pemurah, dan bersedekah.

memupuk silaturahmi dan membina persaudaraan.

ikut aktif melaksanakan amar makruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran

amanah

ADU DOMBA

Mencegah perbuatan adu domba yaitu :

mempertebal iman

meningkatkan ketakwaan

menyadari bahwa hamba Allah mempunyai kedudukan yang sama satu sama
lain.

beramal shaleh.

BAB III
PENUTUP

Ajaran Islam yang paling mendasar adalah keluhuran


akhlak. Karena akhlak merupakan puncak dari pengalaman ilmu.
Sifat ini banyak menentukan karakter seseorang, khususnya
dalam pergaulan kemasyarakatan. Seseorang yang berakhlak
rendah akan dibenci dan diasingkan dari masyarakat. Begitu juga
sebaliknya, seorang yang berakhlak mulia akan dihormati,
dihargai, disegani, serta menjadi panutan masyarakat.
Akhlak terpuji (akhlaqul karimah) ialah segala tingkah laku
terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang
kepada Allah SWT. Akhlaqul karimah dilahirkan berdasarkan sifatsifat terpuji. akhlak/budi pekerti yang baik wajib diamalkan oleh
manusia. Barangsiapa yang ingin dicintai oleh Allah dan ingin
menyempurnakan imannya, maka syaratnya harus memiliki budi
pekerti yang baik. Macam-macam akhlak terpuji sangatlah
banyak, diantaranya jujur, sabar, ikhlas, dermawan, dan menepati
janji.
Semua akhlak tersebut telah terangkum beserta dalildalilnya yang jelas dan terperinci berdasarkan al Quran dan hadis
rasulullah. Maka dari itu, sudah seyogyanya kita sebagai umat
Islam tidak hanya menjadikannya sebagai pengetahuan saja,
tetapi juga berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan melaksanakan apa yang telah ada dalam
sumber-sumber agama kita, semoga kita menjadi sebagian dari
golongan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Amin.

KESIMPULAN

Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam


kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul
mahmudah
Akhlakul
karimah(sifat-sifat
terpuji)
ini
banyak
macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela
berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal
shaleh,sabar,tawakal,qonaah,bijaksana,percaya diri,dan masih
banyak lagi.
Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada
Pencipta adalah Taubat.

DAFTAR PUSTAKA

http://islamwiki.blogspot.com/2008/11/pengertian-akhlak.html#ixzz2d3ag9yhQ
http://ipm-kotametro.blogspot.com/2013/04/akhlak-menurut-bahasa-dan-istilah_3248.html
http://abiyuahmadm.blogspot.com/2011/11/ruang-lingkup-akhlak-terpuji_20.html

Ibnu Lamin . Arti sebuah kejujuran.http://artikel.mywapblog.com/post/79.xhtml. Diakses tanggal


03 April 2012 pukul 01.55
Jabir, Abu Bakar. 1991. Pola Hidup Muslim, cet ke-1.Bandung: Rosdakarya

Jundullah Abdurrahman Askarillah. Definisi,

Dalil,

dan

Pendapat

Ulama

Mengenai

Ikhlas. http://cafe-islamicculture.blogspot.com/2011/10/definisi-dalil-dan-pendapat-ulama.html
Mardiyanto. Ciri-ciri orang yang ikhlas.
http://www.wisatahati.com/forum/viewtopic.php?f=2&t=182.Sulaiman, Umar. 1996. Ciri-ciri
kepribadian muslim. Jakarta: Raja Grafindo persada
___.

Jujur, Kiat

Menuju

Selamat. http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/jujur-kiat-menuju-

selamat.html
___. 2010. Syamil Al Quran Miracle The Reference. Bandung: Sygma Publishing
Reaksi:

1 komentar:
1.

ASIANBRILLIANT

AND

SMARTSUKSES

28 November 2014 21.30


Teman - teman kesulitan untuk Belajar Komputer karena kesibukan? kini kami memfasilitasi kursus
komputer jarak jauh via online, silahkan kunjungi website kami diasianbrilliant.com, Master
Komputer, Kursus Online,Kursus Jarak Jauh, Kursus Programming, Kursus Desain Grafis, Ilmu
Komputer
Ayah, Bunda..butuh guru untuk mengajar anak-anak dirumah ? kami memfasilitasi 1000 guru untuk
anak-anak ayah dan bunda datang kerumah, silahkan kunjungi website kami
di smartsukses.com, Bimbingan Belajar, Les Private,Les Privat, Les Private Mata Pelajaran, Guru
Datang Ke Rumah, Guru Private

Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Anda mungkin juga menyukai