Anda di halaman 1dari 3

Etika dan Moral dalam Agama Islam

A. Pentingnya akhlak
Dalam islam diajarkan bagaimana menjadi muslim yang terbaik, bukan hanya melaksanakan
sholat lima waktu, puasa dan zakat. Mungkin orang orang membuat persepsi bahwa seorang
muslim yang baik adalah muslim yang melaksanakan hal tersebut. Namun ada satu hal yang
banyak di lupakan oleh orang-orang kalau seorang muslim yang baik adalah manusia yang
mempunyai akhlak yang mulia. Begitu pentingnya akhlak bagi setiap umat muslim dalam
membentengi kaidahnya dalam Islam. Karena jika seorang muslim membentengi dirinya
dengan akhlak yang mulia maka sama saja ia menjaga dan membentengi akidahnya dari hal-
hal buruk yang masuk kepada dirinya.

Sebegitu pentingnya akhlak bagi umat muslim, juga diperkuat dengan hadist nabi besar umat
Islam yaitu ”tiada lurus imam seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya
sehingga lurus lidahnya”. Dari hadist tersebut hendaknya seorang muslim yang taat
menyeimbangkan ibadahnya dengan akhlak perbuatannya sehari-hari, karena jika seorang
muslim hanya menjalankan ibadahnya saja bahkan siang dan malam tidak pernah putus, itu
sama saja ia menyekutukan Allah dengan hawa nafsunya.

B. Konsep etika, moral, dan akhlak


● Etika
Etika, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti filsafat tentang kehendak, tentang
baik dan buruk mengajarkan tentang kesusilaan. Sedangkan menurut bahasa Yunani Kuno,
etika berasal dari kata “ethikos”, yang memiliki arti yaitu timbul dari kebiasaan.

Etika dalam Islam tidak hanya mengajarkan dan menuntun manusia untuk bertingkah laku
yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. Namun, Etika Islam juga
menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruknya perbuatan
seseorang didasarkan kepada al-Qur’an serta al-Hadits yang shohih. Etika Islam memiliki
sifat universal dan komprehensif, yang dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh
umat manusia. Etika Islam juga mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak
yang luhur dan mulia serta memperbaiki perbuatan manusia.

● Moral
Moral dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti kesusilaan, budi pekerti.
Sedangkan menurut bahasa Latin yaitu “mores” yaitu memiliki arti sebagai istilah penilaian
manusia atas tindakannya. Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya merupakan
tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Atau dapat dikatakan bahwa moral adalah suatu hal
yang berhubungan dengan suatu proses sosialisasi.

● Akhlak
Akhlaq dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah sikap yang digerakkan oleh jiwa yang
menimbulkan tindakan dan perbuatan dari manusia baik terhadap Tuhan maupun terhadap
sesama manusia. Sedangakan menurut bahasa Arab yaitu “khuluq” artinya budi pekerti,
tabiat, dan watak. Dapat diartikan juga bahwa akhlaq berarti budi pekerti, perangai atau
disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang
ukurannya adalah wahyu Tuhan.

C. Hubungan tasawuf dengan akhlak


Antara Ilmu Akhlak dan Ilmu Tasawuf memiliki hubungan yang berdekatan. Pengertian Ilmu
Tasawuf adalah Ilmu yang dengannya dapat diketahui hal-hal yang terkait dengan kebaikan
dan keburukan jiwa. Tujuan Ilmu Tasawuf itu sendiri adalah untuk mendekatkan diri kepada
Allah dengan cara membersihkan diri dari perbuatan yang tercela dan menghias diri dengan
perbuatan yang terpuji. Dengan demikian dalam proses pencapaian tujuan bertasawuf
seseorang harus terlebih dahulu berakhlak mulia.Pada dasarnya bertasawuf adalah melakukan
serangkaian ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya.

Jadi hubungan antara Ilmu Akhlak dan Ilmu Tasawuf dalam Islam ialah bahwa akhlak
merupakan pangkal tolak tasawuf, sedangkan tasawuf adalah esensi dari akhlak itu sendiri.

D. Indikator manusia berakhlak


Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak
kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat,
penyabar, tenang hatinya selalu bersama Allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak,
disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan
tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan benci karena Allah.

E. Aktualisasi akhlak dalam kehidupan sehari hari


1) Akhlak kepada Allah
- Mentauhidkan Allah dan tidak syirik kepada Allah, beriman kepada Allah dan hanya
menyembah Allah tidak menduakan Allah.
Contoh : menyembah pohon, berhala.
- Berdzikir kepada Allah, memohon ampunan-Nya karena kita manusia pasti melakukan
kesalahan.
Contoh : kita merasa paling benar dibandingkan orang lain.

2) Akhlak terhadap Rasulullah


-Mengikuti dan menjalankan Sunnah Rasul.
Contoh: mengaji, datang ke pengajian.
- Bersholawat kepada Rasul, karena memang sudah kewajiban yang diberikan Allah kepada
umatnya untuk senantiasa bersholawat kepada Rasul agar kita bisa mendapatkan syafaatnya
kelak baik di dunia maupun di akhirat.

3) Akhlak terhadap diri sendiri


- Sikap sabar, kita harus selalu sabar dalam keadaan apapun dan bersikap sabar dapat
menaikkan derajat manusia.
- Sikap syukur, kita harus selalu bersyukur atas segala hal yang telah Allah berikan kepada
kita.

4) Akhlak terhadap keluarga


- Mendidik keluarga agar menjadi keluarga yang baik.
Contoh: orang tua mengajari anaknya tata cara sholat dan mengaji
- Memelihara keturunan, artinya kita harus menghindarkan anak atau keturunan kita dari hal
yang tidak baik. Karena keturunan merupakan penerus kita kelak.

5) Akhlak terhadap sesama manusia


- Menjalin persaudaraan
- Saling tolong menolong, jika ada orang yang kesusahan kita wajib membantu sebisa kita
- Menepati janji, merupakan sebagian dari iman.

6) Akhlak terhadap sesama makhluk


- Memanfaatkan alam, bukan berarti
menghabiskan semua yang ada di alam.
Contoh: adanya tanah diolah agar bisa
menjadi lahan pertanian.
- Menjaga alam, tidak merusak alam. Contoh: tidak membakar hutan, tidak menebang pohon
sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai