b) Wasathiyyah atau moderasi adalah karakteristik penting dalam ajaran Islam yang
mengajarkan umat Islam untuk berada pada jalan tengah dalam setiap aspek kehidupan.
Wasathiyyah mengajarkan umat Islam untuk tidak berlebihan atau terlalu ekstrem dalam
melakukan sesuatu. Sebagai contoh, dalam menjalankan ibadah, wasathiyyah mengajarkan
agar umat Islam tidak melakukan berlebihan atau kurang dalam melaksanakan ibadah. Selain
itu, wasathiyyah juga mengajarkan umat Islam untuk tidak menyepelekan atau mengabaikan
hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam memahami teks-teks agama, wasathiyyah sangat penting untuk diaplikasikan.
Sebagai contoh, dalam memahami ajaran Islam tentang jihad, wasathiyyah mengajarkan umat
Islam untuk tidak menafsirkan jihad dengan terlalu ekstrem dan merugikan orang lain atau
masyarakat sekitar. Wasathiyyah juga mengajarkan umat Islam untuk tidak mengabaikan
ajaran tentang perdamaian dan kasih sayang dalam melaksanakan jihad. Dengan menerapkan
K20_004_12121015_David Syah Putra
wasathiyyah, umat Islam dapat memahami ajaran agama secara tepat dan benar, sehingga
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari secara proporsional dan bijaksana.
2. PERAN MANUSIA
a) Allah memilih manusia sebagai khalifah-Nya karena manusia diberi kebebasan
untuk memilih dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri. Manusia diberi akal untuk
berpikir dan memilih, serta diberi nafsu dan dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Hal ini memungkinkan manusia untuk memilih untuk beribadah kepada Allah dengan
kesadaran dan keikhlasan yang tinggi, serta memilih untuk bertindak baik dan memperbaiki
keadaan di dunia ini.
Dalam surat Al Baqarah ayat 31-33,, Allah menunjukkan bahwa manusia diberi
keistimewaan untuk memiliki pengetahuan. Manusia diajarkan nama-nama benda-benda dan
diberi tanggung jawab untuk memimpin dan mengatur dunia ini dengan bijak dan adil. Allah
menguji manusia untuk memilih dan berbuat baik atau buruk, dan memberikan kesempatan
untuk memperbaiki diri dan kembali kepada-Nya.
b) Hakikat ibadah sebagai tujuan penciptaan manusia adalah untuk mengakui keesaan
dan kebesaran Allah, serta menegakkan ketaatan kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan.
Ibadah bukan hanya sekedar ritual formal seperti shalat, puasa, dan zakat, tetapi juga
mencakup tindakan-tindakan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti memelihara
hubungan baik dengan sesama, menolong orang yang membutuhkan, dan menghormati
hak-hak orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengimplementasikan konsep ibadah dengan
berusaha untuk selalu mengingat dan menyebut nama Allah dalam setiap tindakan kita, serta
memperbaiki diri dan berbuat baik kepada sesama sebagai bentuk penghambaan kepada-Nya.
Kita juga dapat memperdalam pengetahuan dan pemahaman kita tentang ajaran Islam dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, serta berusaha untuk selalu
mengembangkan akhlak yang mulia.
3. AL-QURAN
Untuk membuktikan Al-Quran sebagai wahyu yang datang dari Allah dan
sebagai pedoman hidup manusia, ada beberapa argumen yang dapat digunakan:
K20_004_12121015_David Syah Putra
tergantung pada tingkat pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam memahami ajaran
Islam.
Bagi mereka yang memiliki kemampuan dan keahlian di bidang hukum Islam, maka
diharapkan dapat memahami suatu masalah hukum dengan dalil dan istinbat. Hal ini
diperlukan untuk memastikan kebenaran dan keabsahan suatu hukum Islam. Namun, bagi
mereka yang tidak memiliki kemampuan tersebut, maka mereka dapat mengikuti panduan
dan fatwa dari ulama yang terpercaya.
Namun, sebagai seorang muslim, setiap orang tetap diharuskan untuk berusaha
memahami ajaran Islam sebaik mungkin. Kita dapat mempelajari ajaran Islam melalui
berbagai media, seperti kitab-kitab, kajian, dan ceramah. Selain itu, kita juga dapat bertanya
langsung kepada ulama atau tokoh agama yang terpercaya untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang ajaran Islam.
Jadi, untuk menjaga keberadaan dan keaslian ajaran Islam, maka kita semua
diharapkan untuk terus belajar dan mengamalkan ajaran Islam sebaik mungkin sesuai dengan
kemampuan yang kita miliki.
5. HAKIKAT IBADAH
a) Kita beribadah kepada Allah karena Allah adalah pencipta kita dan Tuhan semesta
alam yang memiliki segala kekuasaan. Allah tidak butuh ibadah kita, namun kita
sebagai manusia butuh beribadah kepada-Nya untuk memperbaiki hubungan kita
dengan-Nya dan membentuk akhlak yang baik. Seperti yang disebutkan dalam Q.S.
Ibrahim ayat 8, "Dan kami tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah kepada-Ku."
b) Untuk memastikan bahwa ibadah kita membentuk akhlak yang mulia, kita perlu
menjadikan niat ikhlas sebagai dasar dalam melakukan ibadah. Konsep ikhlas
menurut ajaran Islam adalah melakukan suatu perbuatan semata-mata hanya untuk
Allah dan mengharapkan balasan dari-Nya saja.
Salat merupakan salah satu ibadah yang paling penting dalam agama Islam dan
memiliki banyak manfaat, termasuk membentuk akhlak yang baik dan menghindarkan
pelakunya dari perilaku keji dan perbuatan mungkar. Salah satu bentuk salat yang bisa
membantu kita menghindari perilaku keji adalah salat malam atau tahajjud. Dalam
salat tahajjud, kita memohon ampunan dan berdoa kepada Allah, sehingga kita bisa
menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu,
K20_004_12121015_David Syah Putra
melakukan salat secara khusyuk dan benar dapat membentuk kesadaran dan
ketakwaan kepada Allah serta meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap
sesama.