Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ERRAS LINDIARDA MAHENTAR

NIM : 3411191102

TUGAS AGAMA PERTEMUAN KE 4

1. Mengapa Aqidah mendapatkan porsi utama dalam struktur Agama Islam sedemikian
rupa, sehingga akan sia-sialah setiap amal seseorang tanpa memilikinya. Jelaskan?
Jawab :
Aqidah mendapatkan porsi utama dalam struktur Agama Islam karena merupakan dasar
dan fondasi yang mendasari semua aspek kehidupan seorang Muslim. Aqidah merujuk pada
keyakinan pokok yang berkaitan dengan keberadaan Allah, kenabian-Nya, wahyu-Nya,
malaikat, kitab-kitab-Nya, qadar, dan hari kiamat. Ini adalah landasan keyakinan yang
menjadi pijakan bagi pemahaman dan pelaksanaan seluruh ajaran Islam.

2. Tulis ayat al-Qur'an beserta artinya yang menjelaskan tentang iman dalam beraqidah!
Jawab :

‫س ْو ِل ٖه ث ُ َّم لَ ْم َي ْرتَابُ ْوا َو َجا َهد ُْوا‬ ‫اِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ِب ه‬
ُ ‫اّٰللِ َو َر‬
ُ ٰٰۤ ُ
َ‫ص ِدق ْون‬ ُ
‫ّٰللاِ ۗ اول ِٕى َك ه ُم ال ه‬ ‫سبِ ْي ِل ه‬َ ‫بِا َ ْم َوا ِل ِه ْم َوا َ ْنفُ ِس ِه ْم فِ ْي‬
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

3. Syariat dalam Islam menunjukkan Islam seseorang tertanam dalam hatinya, terbukti
dengan menjalankan segala apa yang Allah perintahkan dan menjauhi larangan-Nya.
Jelaskan!
Jawab :
Syariat merupakan aturan-aturan dan perintah-perintah yang ditetapkan oleh Allah dalam
Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Syariat mencakup segala aspek
kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah (hubungan vertikal) maupun hubungan
dengan sesama manusia (hubungan horizontal).
Dalam Islam, iman tidak hanya menjadi keyakinan yang tersembunyi di dalam hati,
tetapi juga harus tercermin dalam tindakan nyata sehari-hari. Menjalankan segala apa yang
Allah perintahkan dan menjauhi larangan-Nya merupakan indikator yang menunjukkan
kekuatan iman dan ketundukan seseorang terhadap kehendak Allah.
Allah SWT telah menetapkan perintah-perintah-Nya dalam Al-Qur'an, seperti shalat,
puasa, zakat, haji, dan lain-lain. Selain itu, Allah juga memberikan larangan-larangan dalam
Al-Qur'an, seperti larangan berbuat dosa, berbohong, memakan harta orang lain dengan cara
yang tidak halal, dan sebagainya. Menjalankan perintah-perintah ini dan menjauhi larangan-
larangan adalah bukti bahwa seseorang telah memperkuat iman dalam hatinya.
Menjalankan syariat juga mencakup perilaku dan etika dalam berinteraksi dengan
sesama manusia. Islam mendorong umatnya untuk berbuat kebajikan, berlaku adil, berbuat
baik kepada orang lain, menghindari perbuatan kekerasan, menyampaikan kebenaran, dan
menjaga hubungan sosial yang harmonis. Ini semua adalah bagian dari menjalankan syariat
dan menunjukkan bahwa Islam telah mewarnai dan membentuk pribadi seseorang.
Melalui pelaksanaan syariat, seseorang menunjukkan ketaatan dan ketaqwaannya
kepada Allah, serta kesediaannya untuk mengikuti petunjuk-Nya. Syariat membantu dalam
membentuk karakter, moralitas, dan sikap hidup seorang Muslim. Dengan menerapkan
syariat, seorang Muslim berusaha hidup sesuai dengan kehendak Allah, dan ini menjadi bukti
konkret dari iman yang tulus dan ikhlas.
Dalam kesimpulannya, menjalankan segala apa yang Allah perintahkan dan menjauhi
larangan-Nya adalah cerminan nyata dari Islam yang tertanam dalam hati seseorang. Syariat
Islam menjadi landasan yang kokoh untuk mengukur sejauh mana seseorang mampu
mempraktikkan ajaran agama dan memperkuat ikatan spiritualnya dengan Allah.

4. Dalam menjalankan syariat agama biasanya dikenal dengan Ibadah (baik Ibadah
Mahdhah maupun Ibadah Ghoir Mahdhah), sebutkan contoh dari keduanya
Jawab :
a. Ibadah Mahdhah:
 Shalat: Shalat adalah salah satu contoh ibadah mahdhah yang ditetapkan secara tegas
dalam Islam. Shalat lima waktu (Fardhu) seperti shalat Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib,
dan Isya merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim.
 Puasa: Puasa di bulan Ramadan adalah ibadah mahdhah yang diwajibkan bagi umat
Muslim. Puasa ini dilakukan dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai
bentuk ketaatan kepada Allah.
 Haji: Melakukan ibadah haji ke Mekah adalah kewajiban bagi Muslim yang mampu
secara fisik, finansial, dan keamanan. Ibadah haji termasuk dalam kategori ibadah
mahdhah yang harus dilakukan sekali seumur hidup.

b. Ibadah Ghoir Mahdhah:


 Shalat Sunnah: Shalat sunnah seperti shalat rawatib (shalat sunnah sebelum dan
setelah shalat fardhu), shalat tahajjud, shalat Dhuha, dan sebagainya adalah contoh
ibadah ghoir mahdhah. Meskipun tidak diwajibkan, namun dianjurkan dan sangat
dianjurkan untuk dilakukan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.
 Sadaqah: Memberikan sadaqah atau bersedekah sebagai bentuk kebaikan dan
menolong sesama termasuk dalam ibadah ghoir mahdhah. Sadaqah bisa berupa zakat
fitrah, infak, sedekah secara sukarela, dan lain-lain.
 Tilawah Al-Qur'an: Membaca, menghafal, dan mempelajari Al-Qur'an merupakan
ibadah ghoir mahdhah yang sangat dianjurkan. Melalui ibadah ini, seorang Muslim
mendapatkan pahala dan juga mendekatkan diri kepada Allah.

5. Apa peranan akhlak dalam Islam? Bagaimana jika akhlak terabaikan dalam setiap
lorong kehidupan seorang muslim? Jelaskan!
Jawab :
Akhlak (moralitas dan etika) memiliki peran yang sangat penting dalam Islam. Islam
bukan hanya tentang melakukan ibadah ritual semata, tetapi juga membentuk karakter dan
perilaku yang baik. Berikut adalah beberapa peranan akhlak dalam Islam:
a. Mencerminkan Ketakwaan kepada Allah: Akhlak yang baik adalah cerminan dari
ketakwaan seseorang kepada Allah. Ketakwaan yang tulus mendorong seseorang untuk
berperilaku dengan baik, menghindari dosa, dan mengikuti petunjuk Allah dalam segala
aspek kehidupan. Akhlak yang baik menunjukkan ketaatan dan cinta kepada Allah, serta
kesadaran bahwa Allah melihat dan mengawasi segala perbuatan.

b. Membangun Hubungan Sosial yang Harmonis: Akhlak yang baik memainkan peran
penting dalam membentuk hubungan sosial yang harmonis. Islam mendorong umatnya
untuk berlaku adil, berbuat baik kepada sesama, menghormati orang lain, dan menjaga
hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga, teman, dan masyarakat secara umum.
Akhlak yang baik menghasilkan lingkungan yang damai dan saling mendukung
antarindividu dan komunitas.

c. Menjadi Duta Islam yang Baik: Akhlak yang baik memungkinkan seorang Muslim
menjadi duta yang baik bagi Islam. Perilaku yang santun, jujur, amanah, sabar, dan kasih
sayang akan mencerminkan keindahan agama Islam kepada orang lain. Dengan
menunjukkan akhlak yang baik, seorang Muslim dapat memberikan pengaruh positif dan
mengajak orang lain untuk mengenal dan memahami Islam dengan lebih baik.

Jika akhlak terabaikan dalam setiap lorong kehidupan seorang Muslim, konsekuensinya
dapat merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan citra agama Islam secara
keseluruhan. Ketika akhlak terabaikan, dapat muncul berbagai perilaku yang bertentangan
dengan ajaran agama, seperti kecurangan, kekerasan, kebencian, keegoisan, dan lain
sebagainya. Ini akan merusak hubungan sosial, menciptakan ketegangan, dan mengganggu
harmoni dalam masyarakat.

Selain itu, akhlak yang buruk juga dapat memberikan kesan yang negatif tentang Islam
kepada orang lain. Jika seorang Muslim tidak menerapkan akhlak yang baik, maka
pandangan orang terhadap agama Islam bisa menjadi buruk. Hal ini berpotensi menghambat
dakwah dan penyebaran nilai-nilai Islam yang sejati.

Oleh karena itu, penting bagi seorang Muslim untuk memperhatikan dan menjaga akhlak
dalam setiap aspek kehidupan. Akhlak yang baik harus diterapkan dalam hubungan dengan
Allah, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan lingkungan sekitar. Dengan
menerapkan akhlak yang baik, seorang Muslim dapat menjadi contoh yang baik, menjaga
keharmonisan sosial, dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai