Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA MAHASISWA

A. SOAL DAN LATIHAN


1. Jelaskan pengertian Iman, Islam dan Ihsan !
Jawab :

Iman, Islam, dan Ihsan adalah pokok-pokok ajaran Islam. Trilogi Iman-Islam-Ihsan
disebut juga Akidah-Ibadah-Akhlak. Iman adalah kepercayaan atau keyakinan. Islam
adalah pelaksanaan atau pembuktian keyakinan. Ihsan adalah etika dalam keyakinan
dan pengamalannya. Pelaku iman disebut Mukmin. Pelaksana Islam disebut Muslim.
Pengamal Ihsan disebut Muhsin.

2. Uraikan proses terbentuknya iman!


Jawab :

Pada dasarnya, proses pembentukan iman diawali dengan proses perkenalan,


kemudian meningkat menjadi senang atau benci. Mengenal ajaran Allah adalah
langkah awal dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal
ajaran Allah, maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah. Disamping
proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, karena tanpa
pembiasaan, seseorang bisa saja semula benci berubah menjadi senang. Seseorang
harus dibiasakan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi
hal-hal yang dilarang-Nya, agar menjadi senang dan terampil dalam melaksanakan
ajaran-ajaran Allah.

3. Mengapa hanya sebagian manusia menganut Islam padahal setiap orang memiliki fitrah Ilahi
(Fitrah Tauhid)? Jelaskan !
Jawab :

Manusia dilahirkan ke dunia membawa fitrah berupa kepercayaan atas hanya Allah
yang wajib di sembah atau disebut dengan tauhid (agama Islam). Segala yang
diperintah Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya telah sesuai dengan fitrah
manusia. Segala yang dilarang pasti bertentangan dengan fitrah manusia.Dalam
sebuah hadits, tersirat bahwa seluruh manusia diciptakan Allah dibekali potensi baik
yaitu condong kepada al-Islam, tapi setan (baik setan jin atau pun manusia), yang
mempengaruhi mereka ke arah negatif.

Kemudian rasul diutus untuk membawa umat agar tetap pada jalan yang benar,
tetapi banyak yang menentang. Allah subhanahu wa ta’ala menjadi pengawas semua
makhluk baik yang taat maupun yang maksiat. Di akhirat, manusia itu ada yang
masuk surga dan ada yang masuk neraka, yang semua itu terkait dengan amal
masing-masing. Orang yang mampu mempertahankan keutuhan fitrahnya akan
menjadi penduduk surga, yang menyimpang darinya, menjadi penduduk neraka.

4. Setiap muslim berkewajiban memelihara imannya. Sebutkan cara-cara yang anda lakukan
untuk memelihara dan meningkatkan iman anda?
Jawab :

5. Diskusikan cara menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi iman!


Jawab :

Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat


dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang
diinginkan. Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus
diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.

6. Terangkan pengertian ibadah yang salah menurut kebanyakan orang dan bagaimana
pengertiannya yang benar!
Jawab :

Memahami tauhid tanpa memahami konsep ibadah adalah mustahil. Oleh karena itu
mengetahuinya adalah sebuah keniscayaan. Penulis syarah Al-Wajibat menjelaskan,
“Ibadah secara bahasa berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.”
(Tanbihaat Mukhtasharah, hal. 28).

Namun terdapat beberapa orang yang salah dalam pelaksanaannya, yaitu dengan
merendahkan diri kepada Allah dengan cara melaksanakan keislaman secara fisik
namun tidak disertai dengan unsur ruhani berupa rasa cinta kepada Allah dan
pengagungan kepada-Nya tidak disebut sebagai hamba yang benar-benar beribadah
kepada-Nya. Hal itu seperti halnya perilaku orang-orang munafiq yang secara lahir
bersama umat Islam, mengucapkan syahadat dan melakukan rukun Islam yang
lainnya akan tetapi hati mereka menyimpan kedengkian dan permusuhan terhadap
ajaran Islam.

bisa didefinisikan secara lengkap adalahh sebagai berikut : ‘Perendahan diri kepada
Allah karena faktor kecintaan dan pengagungan yaitu dengan cara melaksanakan
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya sebagaimana yang
dituntunkan oleh syari’at-Nya.’ (Syarh Tsalatsati Ushul, hal. 37).

7. Sebutkan macam-macam ibadah dan jelaskan masing-masing disertai dengan contoh dan
kaidah yang berlaku pada setiap ibadah!
Jawab :
 PRINSIP IBADAH MAHDHAH

Ibadah mahdhah merupakan bentuk ibadah yang merupakan wujud penghambaan


murni seorang hamba kepada Tuhannya. Dalam ibadah mahdhah, seorang hamba
seakan terhubung langsung dengan Tuhannya melalui serangkaian ritual ibadah
sesuai dengan yang disyariatkan.
Bentuk ibadah mahdhah tidak bisa dilakukan sesuka hati, namun harus sesuai
dengan prinsip yang sudah ditetapkan. Ada empat prinsip yang perlu diperhatikan
dan wajib dipenuhi dalam menjalankan ibadah mahdhah ini, yaitu:

1. Keberadaannya sesuai dengan dalil/perintah dari Allah

Suatu ibadah mahdhah hanya bisa dilaksanakan jika ada perintah untuk
melakukannya. Baik dalam al-Qur’an ataupun sunnah. Dan jika tidak ada dasar
perintahnya, maka tidak boleh ditetapkan keberadaannya.

2. Tata cara pelaksanaannya harus sesuai dengan yang dicontohkan oleh


Rasulullah SAW

Selain itu, tata cara dan pelaksanaan suatu ibadah mahdhah juga harus sesuai
dengan cara ibadah tersebut dilakukan oleh rasul. Tidak diizinkan adanya improvisasi
atau mengada-adakan tata cara tersendiri.

3. Sifatnya supra rasional atau di luar kemampuan akal manusia

Ibadah mahdhah bukanlah ibadah yang berada dalam lingkup akal, namun wahyu.
Dalam hal ini, akal hanya berfungsi untuk memahami rahasia di balik syariat dari
penerapan ibadah tersebut dan bukan untuk menetapkan keabsahannya.

4. Dilaksanakan dengan azas ketaatan

Setiap ibadah mahdhah dilaksanakan dengan azas ketaatan atau kepatuhan kepada
Allah. Karena, pelaksanaan ibadah mahdhah adalah sebagai bukti ketaatan dan
penghambaan seorang manusia kepada Tuhannya.

Ibadah-ibadah yang termasuk ibadah mahdhah adalah wudhu, tayammum, mandi


hadats, adzan, iqamat, shalat, membaca Al-Qur’an, itikaf, puasa, haji, umrah, dan
tajhiz al-Janazah.

 PRINSIP IBADAH MUAMALAH

Sesuai dengan namanya, ibadah muamalah adalah ibadah yang dilakukan dalam
bentuk menjaga hubungan sesama manusia yang tidak menyalahi aturan Allah.
Secara umum, prinsip dalam ibadah muamalah adalah sebagai berikut:

1. Tidak melakukan jual beli barang yang haram


2. Tidak menipu ataupun memanipulasi takaran, timbangan, dan kualitas
barang
3. Tidak melakukan suap, sogok, atau risywah
4. Tidak melakukan kegiatan riba, termasuk bunga

8. Apa yang dimaksud bid’ah dhalalah dan hasanah? Sebutkan faktor-faktor yang
menyebabkan orang melakukannya, dan kemukakan pendapat anda terhadap sebutan
bid”ah hasanah tersebut!
Jawab :
Para ulama mengatakan, bid’ah adalah amalan-amalan yang dikerjakan tanpa ada
dasarnya dari al-Qur’an dan Rasulullah SAW. Menurut ulama Syafiiyah, bid’ah itu
dibedakan menjadi dua; bid’ah hasanah (perbuatan baru yang baik) dan bid’ah
dhalalah (perbuatan baru yang sesat).

Bid’ah hasanah itu misalnya perayaan Maulid Nabi, yang kita selenggarakan setiap
Rabiul Awal, sebagai penghormatan pada kelahiran Rasulullah SAW. Cara
memperingati Maulid Nabi, dengan mengundang penceramah, perlombaan, dll,
memang tidak ada anjurannya yang spesifik dari Rasulullah SAW. Namun penting
dipahami, isi perayaan Maulid Nabi tak lain adalah meneladani beliau, baik sifat,
akhlak, maupun lainnya. Peneladanan ini sejalan dengan Qs. al-Ahzab [33]: 21,
bahwa beliau adalah uswatun hasanatun (teladan kebaikan) bagi umatnya. Beliaulah
idola kehidupan yang sejati. Dan peringatan maulid itu tiada lain untuk meneladani
kebaikan-kebaikan yang beliau ajarkan kepada kita untuk kita tiru dalam kehidupan
sehari-hari kita.

Selain itu, di dalam peringatan maulid, kita banyak menghadiahkan shalawat untuk 
beliau. Membaca shalawat juga sesuai dengan perintah al-Qur’an. Allah SWT
berfirman: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat  untuk Nabi
(Muhammad). Hai orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan
ucapkan salam penghormatan kepadanya.” (Qs. al-Ahzab [33]: 56). Karenanya,
pembacaan shalawat pada peringatan maulid, berarti sesuai dengan ajaran Islam itu
sendiri yang menyuruh umat Islam untuk banyak membacakan shalawat untuk
beliau yang agung. Jadi, menurut saya tidak ada yang salah dalam maulid nabi ini.

9. Apa yang anda ketahui tentang muamalaf? Jelaskan mengapa islam hanya menetapkan
prinsip-prinsip dasarnya saja!
Jawab :

10. Setujukah anda jika shalat disebut sebagai ibadah utama dan istimewa ? Mengapa ?
Jawab :
Saya setuju mengingat dari banyak kududkan shalat dalam islam, yaitu diantaranya :
1) Shalat adalah tiang Islam. Islam seseorang tidaklah tegak kecuali dengan
shalat.
2) Shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang bisa
dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya.
3) Perkara terakhir yang hilang dari manusia adalah shalat.
4) Shalat adalah akhir wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
5) Allah memuji orang yang mengerjakan shalat.
6) Rukun Islam yang paling utama setelah dua kalimat syahadat adalah shalat.
7) Shalat diwajibkan tanpa perantara Jibril ‘alaihis salam. Tetapi Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang langsung mendapatkan
perintah shalat ketika beliau melakukan Isra’ dan Mi’raj.
8) Awalnya shalat diwajibkan sebanyak 50 shalat. Ini menunjukkan bahwa Allah
amat menyukai ibadah shalat tersebut. Kemudian Allah memperingan bagi
hamba-Nya hingga menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Akan tetapi, tetap
saja shalat tersebut dihitung dalam timbangan sebanyak 50 shalat, walaupun
dalam amalan hanyalah 5 waktu. Ini sudah menunjukkan mulianya kedudukan
shalat.
9) Allah membuka amalan seorang muslim dengan shalat dan mengakhirinya
pula dengan shalat. Ini juga yang menunjukkan ditekankannya amalan shalat.

11. Uraikan syarat-syarat diterimanya ibadah!


Jawab :

Anda mungkin juga menyukai