Anda di halaman 1dari 50

KISI-KISI SOAL AGAMA

1.jelaskan arti ibadah secara bahasa dan istilah dan sebutkan dalil nya(surat dan ayat) 2 saja!
Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau syara’, ibadah
merupakan suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada
Allah SWT dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah ridhai baik yang
berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun bathin.
Surat Al-Baqarah ayat 21 S.Adz-Dzariyat : 56. Allah ta'ala berfirman :
َ ‫ت ْال ِجنَّ َو ْا ِإل‬
ِ ‫نس إِالَّلِيَ ْعبُد‬
‫ُون‬ ُ ‫َو َماخَ لَ ْق‬
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. QS Adz-Dzaariyat :
56.

2.pola pelaksanaan ibadah terbagi dua, sebutkan dan jelaskan!
1. Ibadah Mahdah = Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetpkan
Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :

Ø Wudhu,

Ø Tayammum

Ø Mandi hadats

Ø Shalat

Ø Shiyam ( Puasa )

Ø Haji

Ø Umrah

‘Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:

2. Ibadah Ghairu Mahdah = Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah.
misalnya ibadaha ghairu mahdhah ialah belajar, dzikir, tolong menolong dan lain sebagainya.Prinsip-prinsip dalam
ibadah ini, ada 4:
a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya
tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan.
b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak
dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah,
maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadahmahdhah disebut bid’ah dhalalah.

c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat ataumadharatnya,


dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan,
dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.
d. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukaN

3.surat Al Maidahayat 35 sertatuliskantajwidnya ?

4. Prinsip-prinsip ibadah mahdhah !


5. tuliskansurat Al-Baqarah:186 danuraikanhukumtajwidnya!

6. jelaskan pengertianibadah-ibadahmahdhah/khusus!

7. Tuliskan surah Al-Maidah:3danuraikanhukumtajwidnya!

8. Jelaskanpengertianibadahumum/ghairahmahdhah/hablumminallah !

9. Tuliskan surat Al-Baqarah : 30 dan uraikan hukum tajwidnya !

10. Sebutkan prinsip – prinsip dalam ibadah secara umum !

11.TuliskanSurat al Hujarat :13 danuraikanhukumtajwidnya !

12.Sebutkanwujuddanbentukibadah !

13. Tuliskan surat Al Dzariyat:56 dan uraikan hukum tajwidnya!

14. Sebutkan landasan dasar untuk menjadi khalifah!

15. TuliskanSurat Al Anbiyahayat 104-106 !

16. Ihlassebagairuhibadah, jelaskan!

17. tuliskansurat Al Bayyinah: 5 danuraikanhukumtajwidnya ?

18. kehidupanduniajembatanmenujukehdupanakhirat, jelaskan !

19. Tuliskansurat al-mu’minundanhukumtajwidnya !


20. Tuliskanpengertianthaharahseracabahasadandan terminology danberidalil-dalil (surat- ayat) 2 saja !
21. Sebutkanalatutnukthaharahdanmacammacam air danpembagiannya !
22. Jelaskanpengertiannajismenurutsyariatdanislamdansebutkanmacammacamnya !
23. Jelaskanpengertiannajismukhaffafahdanberikancontohnya!

24. Jelaskanpengertiannajismutawwasithohdansebutkanmacam-macamnya !

25. JelaskanNajisMughallazhahdanberilahcontohdancaramembersihkannya!

26. SebutkanNajis yang dapat di maafkan!


27. JelaskanpengertianHadatsmenurutSyari’at Islam dansebutkanmacam – macamHadatsbesertaContohnya!
28. SebutkanPenyebabHadats Kecil danBagaimanamensucikannya ?

29. sebutkanhal-hal yang menyebabkanhadasbesardanbagaimanacaramensucikannya?

30. sebutkanhal-hal yang terlarangbuat orang yang berhadaskecil!

31. Sebutkanhalhal yang terlarangbuat orang yang berhadasbesarkarenabercampursuamiataukeluarmani!

32. Sebutkanhalhal yang terlarangbuat orang berhadasbesarkarenahaid, wiladah, nifas!

33. Jelaskanpengertianistinjadancaraberistinja
34. Jelaskanpengertianwudhusecarabahasadansyari’at! Dan sebutkandalilnya
35. Sebutkanrukun (fardhu) wudhudanhal-hal yang membatalkanwudhu..?

36. Jelaskanpengertiantayamundan tuliskan dalilnya(surat dan ayat)??

37.Sebutkansebab-sebab ,dansyarat-syarattayamumdanfardhutayamum !

38.Sebutkansebab-sebabmandiwajibdanrukun(fardhu) mandi !

39. jelaskanpengertianshalatsecaraetomologidan terminology dansebutkandalilnya(suratdanayat)

40. sebutkantujuanshalat, kedudukanshalatdanhikmahnya !

41. Sebutkanrukun(fardhu) ShalatdanJelaskan !

42. Sebutkan hal-hal yang mematalkan Sholat !

43. Jelaskan pengertian sujud sahwi dan bagaimana caranya.

44. Jelaskan pengertian shalat berjamaah dan sebutkan shalat yang disunahkan berjamaah.

45. Jelaskanpengertianmasbuqdanbagaimanaketentuannyama'mumdapatrokaatdantidak, jelaskan!

46. Bagi orang islam yang dalamperjalanan (musafir) diperbolehkanuntukmenjama'


danmengqasharshalatfardhudengansyaratapa?

49.Begitupentingsolatdalam agama
islamsehinggadalamkeadaandaruratpunumatislamdituntutuntukmengerjakannyasepertisolatdalamkeadaansakit,
solatdalamkendaraanjelaskanbagaimanacaranya!

50. jelaskanmaksudshalatsunahrawatib, dansebutkansolatrawatib yang mu’akad !

51.Sholatdhuha !

52.Sholathajat !

53.salatTarawih ! 

54. yaituharirayaIdulFitritanggal 1 SyawaldanharirayaIdulAdhatanggal 10 Dzulhijah.


Tentusayasebagaiumatmuslimselalumenanti-nantikedatangankeduaharirayatersebuttiaptahunnya.
Untukitusayaakanmembagikanbeberapahal yang berkaitandenganshalatidulfitri.
55. Niat Gerhana Matahari !

56. pengertian zakat 

59.Jelaskanapa yang dimaksuddengan zakat hartadansebutkansyaarat" zakat harta (Putra)

60.Sebutkan zakat perakdanemas,deposito,tabungan,berapanisabnyak

61. Dik : emasbatangan 10gr+50gr, Kalung 25gr gelang 15gr. Masing – masingmempunyai karat 24 dancincin
15grdengan karat yang berbeda.

62. Dik :Aset Karen 37.000.000,00,Hasil keuntngandansetelahdikurangingajikarywan 45.000.000,00,Zakat yang


harus di keluarkan?

63.Sebutkan orang orang yang berhakmenerima zakat danjelaskanterdapatdalamsuratapadanayatberapa ?

64.Sebutkan Orang orang yang tidakberhakmenerima zakat

65.Sebutkanhikmah zakat?

66.Sutiniseorangkonsultansetiapbulannyapenghasillan yang di dapat 85 juta, berapa zakat

Propesi yang harusdikeluarkan?

67. hartono seorang petai modern pad saat panen menghasilkan 2137kg gabah , berapa zakat pertanian yang haru di
keluarkan . aasumsi harga gabah Rp.4500 ?

68. berapa nisabnya kambing , kuda , unta ?


JAWABAN KISI-KIS AGAMA

1. Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau syara’, ibadah
merupakan suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada
Allah SWT dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah ridhai baik yang
berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun bathin.
Surat Al-Baqarah ayat 21
S.Adz-Dzariyat : 56. Allah ta'ala berfirman :
َ ‫ت ْال ِجنَّ َو ْا ِإل‬
ِ ‫نس إِالَّلِيَ ْعبُد‬
‫ُون‬ ُ ‫َو َماخَ لَ ْق‬
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. QS Adz-
Dzaariyat : 56.

2. 1. Ibadah Mahdah

Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetpkan Allah akan tingkat, tata
cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :

Ø Wudhu,

Ø Tayammum

Ø Mandi hadats

Ø Shalat

Ø Shiyam ( Puasa )

Ø Haji

Ø Umrah

‘Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:

a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah,


jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.

2. Ibadah Ghairu Mahdah
Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah. misalnya ibadaha ghairu
mahdhah ialah belajar, dzikir, tolong menolong dan lain sebagainya.Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:
a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya
tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan.

b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak


dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah,
maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadahmahdhah disebut bid’ah dhalalah.

c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat ataumadharatnya,


dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan,
dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.
d. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukaN
3. SuratAl-Maidahayat35yangberbunyi:

َ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوا ْبتَ ُغوا إِلَ ْي ِه ْال َو ِسيلَةَ َو َجا ِهدُوا ِفي َس ِبيلِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan
diri kepada-Nya (wasilah) dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kalian mendapat keberuntungan.”

4. Prinsip-prinsip ibadah mahdhah

1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al-Sunnah, jadi
merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya

2. Tata caranya harus berpola kepada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
sehingga perkara baru (bid’ah) dalam ibadah mahdhah adalah terlarang. Dalam Ibadah Mahdah berlaku
kaidah ushul fiqih Al aslu fil ibaadari at tahrim ( hukum asal ibadah adalah haram ) atau Al aslu fil
ibaadaati al khatri illa binassin (hukum asal dalam ibadah adalah haram kecuali ada nash yang
mensyariatkannya)

3. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena
bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang
disebut hikmah tasyri’. Keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan
apakah sesuai dengan ketentuan syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun
yang ketat.
4.Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan.
Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah Azza wa Jalla kepadanya, semata-mata untuk
kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasululullah
shallallahu alaihi wasallam adalah untuk dipatuhi.
5.

 Tajwid :

Mad Tobi'i ‫َوإِ َذا‬

Mad Tobi'i ‫ِعبَا‬

Mad Tobi'i ‫ِدي‬

ghunna,Mad tobi'i ‫َعنِّي‬

ghunna,Mad tobi'i ‫فَإِنِّي‬

mad tobi'i,idhar,mad tobi'i ُ ‫يب أُ ِج‬


‫يب‬ ٌ ‫قَ ِر‬ 

al-syamsiah,mad tobi'i ‫َّاع‬


ِ ‫الد‬
mad tobi'i ‫ِإ َذا‬

mad tobi'i ‫َان‬


ِ ‫َدع‬

mad tobi'i,mad tobi'i ْ َ‫فَ ْلي‬


‫ست َِجيبُوا‬

mad tobi'i ‫لِي‬

mad tobi'i ‫َو ْليُؤْ ِمنُوا‬

mad tobi'i  ‫ِبي‬

idhar,mad arid lissukun ُ ‫لَ َعلَّهُ ْم يَ ْر‬


َ‫شدُون‬

6. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang tatacara atau perbuatannya sudah ditetapkan syarat dan rukunnya
dalam Al-quran dan Al-Hadist. Contoh : Shalat,Puasa,Haji.

7.
‫‪Hukum Tajwid dari Surah Al Maidah : 3‬‬
‫‪No‬‬
‫‪.‬‬ ‫‪Arab‬‬ ‫‪Hukum Tajwid‬‬
‫ْال ِخ ْن ِز ِ‬
‫ير‬
‫ِم ْن ِدينِ ُك ْم‬
‫‪1‬‬ ‫‪Ikhfa‬‬
‫ِدينًا ۚ فَ َم ِن‬
‫َوأَ ْن تَ ْستَ ْق ِس ُموا‬
‫‪ ‬‬
‫َو ْال ُم ْنخَ نِقَةُ‬
‫‪2‬‬ ‫‪Idhar‬‬
‫ص ٍة َغي َْر‬ ‫َم ْخ َم َ‬
‫‪ ‬‬
‫‪Idgam‬‬
‫‪3‬‬ ‫َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬ ‫‪Bilagunnah‬‬
‫‪ ‬‬
‫َو َما‬
‫َوال َّد ُم‬
‫‪4‬‬ ‫يحةُ‬
‫َوالنَّ ِط َ‬ ‫‪Mad Tabi'i‬‬
‫ِدينًا‬
‫ف‬‫ُمت َ ِ ٍ‬
‫ن‬ ‫ا‬ ‫َج‬
‫‪ ‬‬
‫َغي َْر‬
‫ْاليَوْ َم‬
‫‪5‬‬ ‫ْال َم ْيتَةُ‬ ‫‪Mad Layyin‬‬
‫َعلَ ْي ُك ُم‬
‫َغي ِْر‬
‫‪ ‬‬
‫ال َّسبُ ُع‬
‫يحةُ‬
‫َوالنَّ ِط َ‬ ‫‪Alif Lam‬‬
‫‪6‬‬
‫ب‬
‫ص ِ‬ ‫النُّ ُ‬ ‫‪Syamsyiah‬‬
‫َوال َّد‬
‫‪ ‬‬
‫‪7‬‬ ‫ْاليَوْ َم‬ ‫‪Alif Lam‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َولَحْ ُم ال ِخن ِز ِ‬
‫ير‬
ُ‫ْال َم ْيتَة‬
Qamariah

8.
 Ibadah umum adalah semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan
niat yang ikhlas karena Allah SWT, seperti makan, minum, menuntut ilmu dan semua bentuk
usaha yang dilakukan dalam bidang pertanian, perdagangan, sebagai buruh, pengusaha, jihad
menegakkan agama islam, berda’wah dan usaha lainnya semuanya akan menjadi ibadah umum
bila dilandasi dengan niat mencari keridhoan Allah SWT.
 Ghairah Mahdhah adalah setiap pekerjaan yang hukum asalnya Mubah namun kemudian bisa
bernilai ibadah bergantung pada MAQASHID atau tujuan dari pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
 Hablumminallah adalah perjanjia dari Allah. Yaitu masuk islam atau beriman dengan islam
sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan akherat.

9. .    

LAFAL TAJWID LAFAL TAJWID

Mad Thobi’i Mad Thobi’i

Mad Wajib Gunnah


Muttasil Musyaddadah

Gunnah
Mad Thobi’i
Musyaddadah

Mad Thobi’i Al Syamsiah


Ikhfa Mad Wajib Muttasil

Al Qomariah Izhar Syafawi

Mad Thobi’i Mad Thobi’i

Mad Jaiz Gunnah


Munfasil Musyaddadah

Mad Jaiz
Mad Thobi’i
Munfasil

Mad Thobi’i Mad Arid Lissukun

Mad Thobi’i Ra’ Tafkhim

Idghom
Ra’ Tafkhim
Bilagunnah

10. -Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah


-Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw.
- Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal)

- Azasnya “taa

11.

No Ayat Hukum Bacaan Alasan


1 ‫يَا أَيُّهَا‬ Mad Tobi'i Sebab ada alif terletak sesudah fathah
2 ُ‫النَّاس‬ Idghom syamsiah Sebab ada alif lam bertemu dgn huruf nun
3 ‫إِنَّا‬ Ghunnah sebab ada huruf nun bertasjid
4 ٍ ‫ِم ْن َذك‬
‫َر‬ Ikhfa Sebab ada nun mati bertemu dgn huruf dzal
5 ‫ارفُوا‬َ ‫لِتَ َع‬ Mad Tobi'i Sebab ada huruf wau mati terletak sesudah dhomah
Lam Jalalah Sebab ada lafdhul jalalah terletak sesudah huruf yg beharokat
6 ِ ‫ِع ْن َد هَّللا‬ Tafkhim fatkah
7 ‫َعلِي ٌم‬ Mad Tobi'i sebab ada ya mati terletak sesudah kasroh
8 ‫خَ بِي ٌر‬ mad arid lissukun Sebab ada mad tobi'I kemudian waqof

12. Sebutkan wujud dan bentuk ibadah !

Semua ibadah mahdoh telah terangkum dalam rukun islam,yakni ;

1. Syahadat

2.Solat

3.Zakat

4.Puasa

5.Haji

Sedangkan ibadah ghoiru mahdoh adalah hubungan manusia dgn manusia dan alam sekitar,contoh

 Manusia dgn manusia;

1.Tolong menolong

2.Menjenguk tetangga yg sakit

 Manusia dgn alam sekitar ;

1.Tidak membuang sampah sembarangan

2.tidak menebang pohon secara liar

13. ‫ُون‬
ِ ‫نس إِال لِيَ ْعبُد‬ ِ ‫و َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َو‬  
َ ‫اال‬ َ
 Beberapa Penerapan Tajwid Q.S Az-Zariyat ayat 56
14. Pertama, tidak adanya nash syar’iy atau ijma’ yang melarang akad khilafah dengan al-Istikhlâf. Bahkan
akad khilafah melalui wasiat imam (kahlifah) sebelumnya yang telah meninggal merupakan cara yang
paling utama dan baik dalam masalah tersebut (Ibnu Hazm, al-Fashl fi al-Milal, IV/169). Kedua, adanya
ijma’ sahabat yang membolehkan akad khalifah melalui penunjukan atau janji (wasiat) dari khalifah
sebelumnya.
15. Tuliskan Surat Al Anbiyah ayat 104-106
َّ‫ُور ِم ْن بَ ْع ِد ال ِّذ ْك ِر أَن‬
ِ ‫ ِفي ال َّزب‬¢‫) َولَقَ ْد َكتَ ْبنَا‬١٠٤( َ‫اعلِين‬ ٍ ‫ب َك َما بَد َْأنَا أَو ََّل خَ ْل‬
ِ َ‫ق نُ ِعي ُدهُ َو ْعدًا َعلَ ْينَا إِنَّا ُكنَّا ف‬ ْ ‫يَوْ َم ن‬
ِ ُ‫َط ِوي ال َّس َما َء َكطَ ِّي الس ِِّجلِّ لِ ْل ُكت‬
١٠٦( َ‫) ِإنَّ فِي هَ َذا لَبَال ًغا ِلقَوْ ٍم عَا ِب ِدين‬١٠٥( َ‫ي الصَّالِحُون‬ َ ‫ض يَ ِرثُهَا ِعبَا ِد‬ َ ْ‫األر‬
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahawasanya
bumi ini dipusakai oleh hamba-hambaKu yang soleh.
Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang
menyembah (Allah).
16. Ihlas sebagai ruh ibadah, jelaskan!

Nabi Yusuf a.s adalah hamba Allah s.w.t yang ikhlas. Hamba yang ikhlas berada dalam pemeliharaan
Allah s.w.t. Apabila dia dirangsang untuk melakukan kejahatan dan kekotoran, Nur Rahasia Allah s.w.t
akan memancar di dalam hatinya sehingga dia menyaksikan dengan jelas akan tanda-tanda Allah s.w.t dan
sekaligus meleburkan rangsangan jahat tadi. Inilah tingkat ikhlas yang tertinggi yang dimiliki oleh orang
arif dan hampir dekat dengan Allah s.w.t. Mata hatinya sentiasa memandang kepada Allah s.w.t, tidak
pada dirinya dan perbuatannya. Orang yang berada di dalam makam ikhlas yang tertinggi ini sentiasa
dalam keridha-an Allah s.w.t baik semasa beramal ataupun diam. Allah s.w.t sendiri yang memeliharanya.
Allah s.w.t mengajarkan agar hamba-Nya dekat dengan-Nya dalam keadaan ikhlas.
17. tuliskan surat Al Bayyinah: 5 dan uraikan hukum tajwidnya ? (laras )

‫وا ٱل َّزك َٰوةَ ۚ َو ٰ َذلِكَ ِدينُ ْٱلقَيِّ َم ِة‬


۟ ُ‫صلَ ٰوةَ َوي ُْؤت‬ ۟ ‫صينَ لَهُ ٱل ِّدينَ ُحنَفَٓا َء َويُقِي ُم‬
َّ ‫وا ٱل‬ ۟ ‫َومٓا أُ ِمر ُٓو ۟ا ِإاَّل لِيَ ْعبُد‬
ِ ِ‫ُوا ٱهَّلل َ ُم ْخل‬ َ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat;
dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS: Al-Bayyinah Ayat: 5)

18. kehidupan dunia jembatan menuju kehdupan akhirat, jelaskan


Sebab, kehidupan dunia bersifat sementara sedangkan kehidupan Akhir merupakan kehidupan yang kekal
sehingga amal perbuatan kita di dunia merupakan cerminan / jembatan menuju kehidupan akhirat

19. Tuliskan surat al-mu’minun dan hukum tajwidnya (amalia)


(115) َ‫س ْبتُ ْم أَنَّما َخلَ ْقنا ُك ْم َعبَثا ً َو أَنَّ ُك ْم إِلَ ْينا ال ت ُْر َجعُون‬
ِ ‫أَفَ َح‬
Apakah kamu menyangka bahwa itu semua Kami jadikan dengan sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami ?

Tajwidnya
Mad tobi’i
20. tuliskan pengertian thaharah seraca bahasa dan dan terminology dan beri dalil-dalil (surat-ayat) 2 saja
Secara bahasa, thaharah artinya membersihkan kotoran, baik kotoran yang berwujud maupun kotoran yang
tidak berwujud.
Adapun secara istilah, thaharah artinya menghilangkan hadats, najis, dan kotoran dengan air atau tanah
yang bersih.
  DALIL-DALIL TENTANG THAHARAH

َ‫اِنَ هللاَ ي ُِحبُ الت ََوابِيْنَ َوي ُِحبُ ْال ُمتَطَ ِه ِريْن‬

Artiya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah:
222)
َ ِ‫اَل يُ ْقبَ ُل هللا‬
‫الصاَل ةَ بِ َغي ِْر طَهُوْ ُر‬

Artinya:
“Allah tidak akan menerima shalat yang tidak dengan bersuci.” (HR. Muslim).
21. Jawaban
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK BERTHAHARAH
1. AIR
Dalam ajaran islam diterangkan bahwa salah satu alat yang dapat digunakan untuk thaharah adalah air.
Bahkan sebelum orang dapat memakai alat yang lain seperti batu,atau debu maka baginya terlebih dahulu
dituntut untuk menggunakan air sebagai alat thaharah yang paling utama. Namun dalam hal ini tidak
sembarang air untuk thaharah. Oleh karena itu, berikut ini macam-macam airnya:
a). Air Mutlak
Yang dimaksud air mutlak ialah air yang suci lagi mensucikan bagi yang lainnya. Artinya bahwa air itu
suci pada dirinya atau dzatnya,dan dapt mensucikan lainya, dan dapat untuk bersuci.
b). Air Mustakmal
Air mustakmal ialah air bekas terpakai, yaitu yang telah dipakai untuk berwudlu atau untuk mandi.
Hukumnya air semacam ini tetap suci lagi mensucikan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a:”adalah Nabi pernah mandi dengan air sisa Maimunah mandi”.
c) Air suci tetapi tidak mensucikan
Yang dimaksud ialah air yang dilihatdari dzatnya sendiri suci, semisal air kelapa. Air seperti ini suci tetapi
tidak dapat digunakan untuk menghilangkan hadast.
d)Air yang bernajis
Air bernajis ialah yang tercampur dengan barang najis sehingga merubah salah satunya rasa,warna,dan
baunya. Air seperti ini tidak dapat digunakan untuk thaharah.

2.DEBU
Bagi seorang yang berhalangan mempergunakan air karena suatu sebab, apakah halangan itu berupa
penyakit yang tidak boleh terkena air ataukah tidak memperoleh air yang memenuhi syarat agama sedang
waktunya sudah masuk waktu shalat, maka baginya diperkenakan menggantinya dengan debu.
Pengertian tanah yang baik yaitu debu yang bersih, yang tidak bercampur dengan najis. Debu
semacam ini banyak ditemukan di berbagai tempat di sekitar kita.

3.BENDA PADAT
Benda padat yang suci dari asalnya lagi pula tidak terkena najis semisal batu, bata
merah, tanah padat, kayu kering, kertas,tissue dll. Benda tersebut dapat digunakan untuk bersuci
menghilangkan najis setelah buang air kecil maupun besar lantaran tidak mendapatkan air.

F.      KLASIFIKASI AIR DAN PENGGUNAANYA DALAM BERSUCI


           
1.      Air mulak (air yang suci lagi mensucikan)
Tidak boleh dan tidak sah mengangkat hadas dan menghilangkan najis melainkan dengan air mutlak.[6]
Air mutlak itu ada 7 jenis, yaitu:
1.      Air hujan
2.      Air laut
3.      Air sungai
4.      Air sumur
5.      Air yang bersumber (dari mata air)
6.      Air es
7.      Air embun.[7]

Ketahuilah tidak sah berwudu dengan fardhu, mandi wajib, mandi sunnat, menghilangkan najis dengan
benda cair seperti cuka atau benda beku lainnya seperti tanah dalam bertayamum ..

Air mutlak mempunyai tiga sifat , yaitu :


1)      Tha’mun (Rasa)
2)      Launun (Warna)
3)      Rihun (Bau)
Dan kalau dikatakan air itu berubah maka yang dimaksudkan ialah berubah sifatnya, air mutlak itu
terkadang berubah rasanya, warnanya, atau baunya sebab dimasuki oleh sesuatu benda dan benda yang
masuk kedalam air itu kadang-kadang mukhlath dan kadang-kadang mujawir,

Menurut istilah, para ulama berbeda pendapat sebagian mereka mengatakan “ Al-mukhtalat itu ada yang
tidak dapat diceraikan dari air”.
Dan sebagian lagi mengatakan “Al-Mukhtalat itu barang yang tidak dapat dibedakan  air menurut
pandangan mata”.

Kalau air berubah dengan sesuatu benda yang mujawir yang, cendana, minyak bunga-bungaan, kapur barus
yang keras, maka air itu masih dianggap suci yang dapat dipakai untuk ber bercuci, sekalipun banyak
perubahannya. Karena perubahan yang sesuatu mujawir itu, ia akan menguap jua. Karena itu air yang
seperti ini dinamakan air yang mutlak, ban  dingannya air yang berubah karena diasapkan dengan dupa atau
berubaah baunya karena berdekatan dengan  bangkai. Maka air yang seperti ini masih dianggap air yang
suci dan dapt dipergunakan untuk bersuci, baik berubah sifatnya.[8]

2.      Air suci tidak mensucikan


air yang berubah sebab bercampur dengan benda-benda suci lainnya (seperti teh, kopi, dan sirup)[9].
Misalnya juga dengan sabun, tepung, dan lain-lain yang biasanya terpisah dengan air. Hukumnya tetap
menyucikan selama kemutlakan nya masih terpelihara, jika sudah tidak, hingga tidak dapat lagi dikatakan
mutlak maka hukumnya ialah suci pada dirinya sendiri, tidak menyucikan bagi lainnya.[10]

3.      Air Mutlak yang Makruh memakainya (air yang suci lagi mensucikan tetapi makruh
memakainya)
Air yang makruh memakainya menurut hokum syara’ atau juga dinamakan kahariyatut tanzih ada delapan
macam , yaitu:

1.      Air yang sangat panas


2.      Air yang sangat dingin
3.      Air yang berjemur
4.      Air di negeri Tsamud selain dari air sumur naqah
5.      Air di negeri kaum Luth
6.      Air telaga Barhut
7.      Air didaerah Babel dan
8.      Air ditelaga Zarwan[11]
4.      Air musta’mal
Air musta’mal adalah air yang bekas dipakai (dipakai berwudhu atau  mencuci najis) atau air yang sudah
digunakan untuk menghilangkan hadas atau najis, kalau memang tidak berubah dan tidak bertambah
timbangannya. Jadi airnya suci.

5.      Air  yang terkena najis


Air najis adalah air yang kemasukan benda najis dan air itu kurang dua kolah, atau air itu ada dua kolah
tetapi berubah.[12] Maksudnya air yang kemasukan benda najis didalamnya, andai kata air tersebut hanya
tertulari bau busuk dari najis yang dibuang dipinggirnya maka air yang demikian ini tidak najis, sebab tidak
bertemu langsung dengan najisnya. Dan yang dimaksud dengan berubah andai kata air yang banyak
tersebut tidak berubah dengan adanya najis atau najisnya hanya sedikit dan hancur dalam air maka air yang
demikian ini juga tidak najis. Dan seluruh air itu boleh digunakan menurut mazhab yang shahih.

Pengertian Najis

1. Bahasa

Secara bahasa najis bermakna alqadzarah ( ‫ ) القذارة‬yang artinya adalah kotoran.

2. Istilah

Sedangkan secara istilah, najis menurut definisi Asy Syafi’iyah adalah:

“Sesuatu yang dianggap kotor dan mencegah sahnya shalat tanpa ada hal yang meringankan.”[1]

Dan menurut definisi Al Malikiyah, najis adalah:

“Sifat hukum suatu benda yang mengharuskan seseorang tercegah dari kebolehan melakukan shalat bila
terkena atau berada di dalamnya.”

22. Jenis/Macam-Macam Najis - Mukhaffafah, Mutawassithah dan Mughallazhah

Dalam agama islam mengajarkan kita untuk selalu bersih dari kotoran atau najis, terutama pada saat hendak
melakukan ibadah kepada Allah SWT. Najis bisa menempel di badan/tubuh, di pakaian atau di suatu
tempat. Najis terbagi atas beberapa tingkatan dari mulai yang ringan sampai yang berat.
1. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)

Yang termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang hanya diberi minum asi
(air susu ibu) tanpa makanan lain dan belum berumur 2 tahun. Untuk mensucikan najis mukhafafah ini
yaitu dengan memercikkan air bersih pada bagian yang kena najis.

2. Najis Mutawassithah (Najis Biasa/Sedang)

Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang/hewan adalah najis biasa dengan
tingkatan sedang. Air kencing, kotoran buang air besar dan air mani/sperma adalah najis, termasuk bangkai
(kecuali bangke orang, ikan dan belalang), air susu hewan haram, khamar, dan lain sebagainya.

Najis Mutawasitah terdiri atas dua bagian, yakni :


- Najis 'Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa atau tercium baunya.
- Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas kencing & miras)

Untuk membuat suci najis mutawasithah 'ainiyah caranya dengan dibasuh 1 s/d 3 dengan air bersih hingga
hilang benar najisnya. Sengankan untuk najis hukmiyah dapat kembali suci dan hilang najisnya dengan
jalan dialirkan air di tempat yang kena najis.

3. Najis Mughallazhah (Najis Berat)

Najis mugholazah contohnya seperti air liur anjing, air iler babi dan sebangsanya. Najis ini sangat tinggi
tingkatannya sehingga untuk membersihkan najis tersebut sampai suci harus dicuci dengan air bersih 7 kali
di mana 1 kali diantaranya menggunakan air dicampur tanah.
Tambahan :
Najis Ma'fu adalah najis yang tidak wajib dibersihkan/disucikan karena sulit dibedakan mana yang kena
najis dan yang tidak kena najis. Contoh dari najis mafu yaitu seperti sedikit percikan darah atau nanah, kena
debu, kena air kotor yang tidak disengaja dan sulit dihindari. Jika ada makanan kemasukan
bangkaibinatang sebaiknya jangan dimakan kecuali makanan kering karena cukup dibuang bagian yang
kena bangkai saja
23. yaitu najis yang tergolong ringan
Contoh : air kencing bayi laki-laki dibawah umur 2 tahun yang tidak makan atau minum sesuatu selain
daripada susu ibunya
24. adalah najis yang tergolong sedang seperti kotoran manusia, air seni manusia, nanah, darah, minuman
keras, alcohol dan lainnya
Macam-macam najis mutawwasithoh
-najis anniyah yaitu najis yang bendanya berwujud dapat dilihat, disentuh, dan cara mensucikannya
hilangkan wujud najis terlebih dahulu, yaitu hilang wujudnya, warnanya, rasanya, baunya tetapi ada
pengecualian jika warna, bau dan rasanya memang benar-benar sulit untuk dihilangkan maka itu di ma’fu
(dimaafkan) atau boleh, setelah hilang semua unsur-unsur tersebut baru disiram dengan air hingga bersih.
-najis hukmiyah yaitu najis yg bendanya tidak berwujud seperti bekas cairan miras, bekas kencing, nanah,
dll. Cara membersihkannya cukup dengan menyiram tempat tersebut dengan air hingga bersih.

25. Jelaskan Najis Mughallazhah dan berilah contoh dan cara membersihkannya!

Najis Mughallazhah yaitu Najis terakhir yg masuk kedalam golongan Najis Berat.
Contoh Najis Mughallazhah ini antara lain Najis Anjing dan Babi serta Keturunannya.
Cara membersihkannya:
1. Bersihkan bahagian yang terkena najis.
2. Basuh sebanyak tujuh kali. Sekali daripadanya mesti menggunakan tanah bersih yang dicampurkan
dengan air.
3. Gunakan air mutlak untuk basuhan seterusnya (sebanyak enam kali) sehingga hilang bau, warna dan
rasa.

26. Sebutkan Najis yang dapat di maafkan!

 Percikan kencing yang amat sedikit, yang tidak bisa ditangkap oleh mata telanjang, manakala percikan
itu mengenai pakaian maupun tubuh. Begitu pula percikan najis-najis lainnya, baik najis mughalazhah,
mukhaffafah maupun mutawassithah. 
 Sedikit darah, nanah, darah kutu dan tahi lalat atau najisnya, selagi hal itu tidak diakibatkan oleh
perbuatan dan kesengajaan orang itu sendiri. 
 Darah dan nanah dari luka, sekalipun banyak, dengan syarat berasal dari orang itu sendiri, dan bukan
atas perbuatan dan kesengajaannya, sedang najis itu tidak melampaui dari tempatnya yang biasa. 
 Tahi binatang yang mengenai biji-bijian ketika ditebah, dan tahi binatang ternak yang mengenai susu di
kala diperah, selagi tidak terlalu banyak sehingga merubah sifat susu itu. 
 Tahi ikan dalam air apabila tidak sampai merubahnya, dan tahi burung-burung di tempat yang sering
mereka datangi seperti masjid al_haram di Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, dan masjid Umawi. Hal itu
karena tahi binatang tersebut telah merata di mana-mana, sehingga sulit dihindarkan.
 Darah yang mengenai baju tukang jagal, apabila tidak terlalu banyak. 
 Darah yang masih ada pada daging. 
 Mulut anak kecil yang terkena najis mutahannya sendiri, apabila ia menyedot tetek ibunya.
 Debu di jalan-jalan yang mengenai orang. 
 Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir. Maksudnya, binatang itu sendiri tidak mempunyai
darah, apabila bangkainya itu tercebur dalam benda cair, seperti lalat, lebah dan semut, dengan syarat
binatang itu tercebur sendiri dan tidak merubah sifat benda cair yang diceburi.
27. Jelaskan pengertian Hadats menurut Syari’at Islam dan sebutkan macam – macam Hadats beserta
Contohnya! (Laras)

Menurut Syari’at Islam, Hadats adalah keadaan badan yang tidak suci / kotor dan dapat dihilangkan
dengan cara berwudhu, mandi wajib, dan Tayamum.

Macam – macam Hadats :

1. Hadats kecil
Adalah hadas yang penyebabnya bisa berasal dari sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur, yang
dapat berupa cairan, zat padat atau gas. 
Contoh :
a. Keluar sesuatu daripada dua jalan yaitu qubul / dubur seperti kentut, air kecing, tahi, mazi,
keputihan dan wadi.
b. Tersentuh kulit antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram tanpa berlapik
c. Tidur yang tidak tetap dua ponggong
d. Hilang akal akibat mabuk dan gila
e. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan / tanpa memakai alas
a. Hadats Besar
Adalah hadas yang penyebabnya berasal dari persetubuhan
Contoh :
a. Bagi lelaki dan perempuan : persetubuhan dan keluar mani
b. Bagi perempuan : Haid, Nifas, dan Wiladah.

28. Sebutkan Penyebab Hadats Kecil dan Bagaimana mensucikannya ?

Penyebab Hadats Kecil :

a. Mengeluarkan sesuatu dari Dubur dan qubulnya


b. Menyentuh kemaluan tanpa memakai sebuah alas
c. Mengeluarkan madzi / wadi
d. Tidur nyenyak dengan posisi miring / tanpa tetapnya pinggul diatas lantai

29. Hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi berhadas besar adalah :

1. Bersetubuh atau bertemunya dua khitan antara laki-laki dan perempuan (meskipun tidak keluar air mani).
2. Keluarnya air mani (disebabkan bersetubuh atau sebab lain).

3. Selesai haid atau menstruasi.

4. Setelah melahirkan.

5. Selesai nifas (berhenti darahnya setelah melahirkan).

Cara bersuci dari hadas besar dapat dilakukan dengan cara mandi besar atau mandi wajib. Mandi wajib
adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan tujuan untuk menghilangkan hadas besar.

Perkara yang diharamkan bagi orang yang berhadats kecil:

1. Shalat

2. Thawaf

3. Menyentuh,membawa mushaf.

4. Menyentuh Al-Qur'an dengan tujuan untuk dipelajari.

30. 1.MembacaAl-Quran
Hal ini dilarang kecuali beristi’adzah (membaca A’udzu Billahi minasysyaithanirrajim) dan yang semisalnya.
Karena Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Janganlah perempuan yang sedang haidh atau orang yang sedang junub membaca sesuatu dari Al-Quran,”
(HR Tirmidzi: 131).

Namun perlu dicatat disini bahwa berdasarkan penelitian Syeikh Nashiruddin Al-Albani, hadist tersebut
merupakan hadist Dhaif, bahkan munkar (Silahkan lihat Shahih wa Dha’if Sunan At-Tirmidzi, 1/131).

Meski begitu, Syeikh Nashiruddin Al-Albani juga memberikan catatan tambahan terhadap hadist tersebut
bahwa terdapat hadist riwayat Ali yang shahih dan dapat dijadikan penguat dalil hukum.

Berkenaan dengan hal tersebut, Ali Radhiyallahuanhu menuturkan, “Rasulullah pernah membacakan Al-
Quran kepada kami setiap saat, selama beliau tidak junub,” (HR An’Nasa’i: 168, Kitab At-Thaharah).

2. Memasuki Masjid, kecuali untuk melewatinya bagi orang yang terpaksa.


Allah berfirman:

“...(jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu
mandi...” (An-Nisa: 43).

3. Mengerjakan shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah.


Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali
sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi...” (An-Nisa: 43).

4. Menyentuh Al-Quran
Orang junub dilarang menyentuh Al-Quran, walaupun hanya dengan perantara kayu atau semisalnya.

Karena Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Al-Quran itu adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfudz), tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan,” (Al-Waqi’ah: 77-79).

Dan Rasulullah beersabda:

“Janganlah kamu menyentuh Al-Quran kecuali kamu dalam keadaan suci dari hadats,” (HR Ad-Daruquthni: 1/23,
hadist shahih). Wallahu’alam bish shawwab.

32. sholat, baca quran, puasa

33.
A. Pengertian Istinja

Istinja menurut bahasa artinya terlepas atau selamat, dari bahasa Arab ‫ ااْل ِ ْستِ ْن َجاء‬. Sedangkan istinja menurut istilah
syariat Islam ialah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil.

B. Cara Beristinja

Beristinja ini hukumnya adalah wajib bagi orang yang baru saja buang air besar maupun buang air kecil, baik
dengan air ataupun dengan benda selain air. Benda selain air yang dapat digunakan untuk beristinja ialah benda yang
keras dan kesat seperti batu, kertas atau daun-daun yang sudah kering.

Cara beristinja dapat dilakukan dengan salah satu tiga cara sebagai berikut:

1). Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan air sampai bersih. Ukuran
bersih ini ditentukan oleh keyakinan masing-masing.

2). Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan batu, kemudian dibasuh dan
dibersihkan dengan air.

Illustration from image google


3). Membasuh dan membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan batu atau benda-benda kesat
lainnya sampai bersih. Membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil ini sekurang-kurangnya dengan
tiga buah batu atau sebuah batu yang memiliki tiga permukaan sampai bersih. Rasulullah saw. bersabda sebagai
berikut:

ِ َ‫ اِنَّهُ َما يُ َع َّذب‬: ‫ال‬


‫ اَ َّما اَ َح ُدهُ َما فَ َكانَ يَ ْم ِشى ِبالنَّ ِم ْي َم ِة َواَ َّماااْل َ ِخ ُر فَ َكانَ الَيَ ْستَ ْن ِزهُ ِم ْن بَوْ لِ ِه ـ رواه البخارى ومسلم‬,‫ان‬ َ َ‫لى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم َّر ِبقَي ِْن فَق‬
َ ‫ص‬َ ُ‫اَنَّه‬

Artinya: “Sesungguhnya Nabi saw. melalui dua buah kuburan, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya kedua
orang yang berada dalam kubur itu sedang disiksa. Adapun salah seorang dari keduanya sedang disiksa karena
mengadu-ngadu orang, sedangkan yang satunya sedang disiksa karena tidak menyucikan kencingnya.” (HR. al-
Bukhari dan Muslim).

Syarat-syarat istinja dengan menggunakan batu atau benda keras (kesat) terdiri dari enam macam:

1. Batu atau benda itu keras (kesat) dan harus suci serta dapat dipakai untuk membersihkan najis.
2. Batu atau benda itu tidak termasuk yang dihormati misalnya bahan makanan dan batu masjid.
3. Sekurang-kurangnya dengan tiga kali usapan dan sampai bersih.
4. Najis yang akan dibersihkan belum sampai kering.
5. Najis itu tidak pindah dari tempat keluarnya.
6. Najis itu tidak bercampur dengan benda lain, meskipun benda itu suci dan tidak terpercik oleh air.

1. Pengertian Wudhu :

menurut bahasa, Wudhu artinya Bersih dan Indah. sedangkan menurut istilah (syariah islam) artinya menggunakan
air pada anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadast kecil.
Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan berwudhu lebih dulu, tanpa
wudhu shalatnya tidak sah.

Sebelum Niat Wudhu baca :


ِ ‫َّجي ِْم – بِس ِْم هللاِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬ ِ َ‫اَ ُعوْ ُذبِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيط‬
ِ ‫ان الر‬

Bacaan Niat Wudhu :

‫َرفَرْ ضً اهّٰلِل ِ تَ َع ٰالى‬ ِ ‫ْت ْال ُوضُوْ َءلِ َر ْف ِع ْال َح َد‬


ِ ‫ث ااْل َصْ غ‬ ¢ُ ‫ن ََوي‬
"Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah."

Do'a Sesudah Wudhu :

َ‫ َوجْ َع ْلن َْي ِمنَ ِعبَا ِدكَ الصَّالِ ِحيْن‬، َ‫ َواجْ َع ْلنِ ْي ِمنَ ْال ُمتَطَه ِِّريْن‬، َ‫ اَ ٰللّهُ َّم اجْ َع ْلنِ ْي ِمنَ التَّوَّابِيْن‬، ٗ‫َريْكَ لَهٗ َواَ ْشهَ ُداَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْبد ُٗه َو َرسُوْ لُه‬ ٰ
ِ ‫اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل ش‬
ٰ َ‫ُسب َْحانَك‬
¢َ ‫اللّهُ َّم َو ِب َح ْم ِدكَ ا ْشهَ ُداَ ْن اَل اِ ٰلهَ اِاَّل َ ْن‬
َ‫ت اَ ْستَ ْغفِرُكَ َواَتُوْ بُ اِلَيْك‬
"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah
aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh." 

2. Cara Berwudhu :
1. Apabila seorang muslim mau berwudhu maka hendaknya ia berniat di dalam hatinya kemudian
membaca "Bismillahirrahmanirrahim" sebab Rasulullah SAW bersabda "Tidak sah wudhu orang yg tidak menyebut
nama Allah" . Dan apabila ia lupa maka tidaklah mengapa. Jika hanya mengucapkan "Bismillah" saja maka
dianggap cukup.

2. Kemudian disunnahkan mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali sebelum memulai wudhu.

3. Kemudian berkumur-kumur.

4. Lalu menghirup air dgn hidung lalu mengeluarkannya.

Disunnahkan ketika menghirup air di lakukan dgn kuat kecuali jika dalam keadaan berpuasa maka ia tidak
mengeraskannya krn dikhawatirkan air masuk ke dalam tenggorokan. Rasulullah bersabda "Keraskanlah di
dalam menghirup air dgn hidung kecuali jika kamu sedang berpuasa."
5. Lalu mencuci muka. Batas muka adl dari batas tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai dagu dan
mulai dari batas telinga kanan hingga telinga kiri. Dan jika rambut yg ada pada muka tipis maka wajib dicuci hingga
pada kulit dasarnya. Tetapi jika tebal maka wajib mencuci bagian atasnya saja namun disunnahkan mencelah-celahi
rambut yg tebal tersebut. Karena Rasulullah selalu mencelah-celahi jenggotnya di saat berwudhu.

6. Kemudian mencuci kedua tangan sampai siku krn Allah berfirman "dan kedua tanganmu hingga siku."

7. Kemudian mengusap kepala beserta kedua telinga satu kali dimulai dari bagian depan kepala lalu
diusapkan ke belakang kepala lalu mengembalikannya ke depan kepala. Setelah itu langsung mengusap kedua
telinga dgn air yg tersisa pada tangannya.

8. Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki krn Allah berfirman "dan kedua kakimu hingga dua
mata kaki." . Yang dimaksud mata kaki adl benjolan yg ada di sebelah bawah betis. Kedua mata kaki tersebut wajib
dicuci berbarengan dgn kaki. Orang yg tangan atau kakinya terpotong maka ia mencuci bagian yg tersisa yg wajib
dicuci. Dan apabila tangan atau kakinya itu terpotong semua maka cukup mencuci bagian ujungnya saja.

9. Ketika berwudhu wajib mencuci anggota-anggota wudhunya secara berurutan tidak menunda pencucian


salah satunya hingga yg sebelumnya kering. Hal ini berdasar hadits yg diriwayatkan Ibn Umar Zaid bin Sabit dan
Abu Hurairah bahwa Nabi senantiasa berwudu secara berurutan kemudian beliau bersabda "Inilah cara berwududi
mana Allah tidak akan menerima shalat seseorang kecuali dgn wudu seperti ini."

10. Boleh mengelap anggota-anggota wudhu seusai berwudhu.

3. Sunnah Wudhu :
1. Disunnatkan bagi tiap muslim menggosok gigi sebelum memulai wudhunya krn Rasulullah
bersabda “Sekiranya aku tidak memberatkan umatku niscaya aku perintah mere-ka bersiwak tiap kali akan
berwudhu.” (Riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’).

2. Disunnatkan pula mencuci kedua telapak tangan tiga kali sebelum berwudhu sebagaimana disebutkan di
atas kecuali jika setelah bangun tidur maka hukumnya wajib mencucinya tiga kali sebelum berwudhu. Sebab boleh
jadi kedua tangannya telah menyentuh kotoran di waktu tidurnya sedangkan ia tidak merasakannya. Rasulullah
bersabda “Apabila seorang di antara kamu bangun tidur maka hendaknya tidak mencelupkan kedua tangannya di
dalam bejana air sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali krn sesungguhnya ia tidak mengetahui di mana
tangannya berada .”

3. Disunnatkan keras di dalam meng-hirup air dgn hidung sebagaimana dijelaskan di atas.

4. Disunnatkan bagi orang muslim mencelah-celahi jenggot jika tebal ketika membasuh muka.

5. Disunnatkan bagi orang muslim mencelah-celahi jari-jari tangan dan kaki di saat mencucinya krn
Rasulullah bersabda “Celah-celahilah jari-jemari kamu.”.

6. Mencuci anggota wudhu yg kanan terlebih dahulu sebelum mencuci anggota wudhu yg kiri. Mencuci
tangan kanan terlebih dahulu kemudian tangan kiri dan begitu pula mencuci kaki kanan sebelum mencuci kaki kiri.

7. Mencuci anggota-anggota wudhu dua atau tiga kali namun kepala cukup diusap satu kali usapan saja.

8. Tidak berlebih-lebihan dalam pemakaian air krn Rasulullah berwudhu dgn mencuci tiga kali lalu
bersabda “Barangsiapa mencuci lbh maka ia telah berbuat kesalahan dan kezhaliman.”

4. Perkara-perkara yang Membatalkan Wudhu :


1. Keluarnya air kencing dan sesuatu yang dihukumi air kencing seperti cairan (yang belum jelas) setelah
kencing dan sebelum istibra' (tentang istibra' lihat buletin Al-Jawad nomor 7).

2. Keluarnya tinja, baik dari tempatnya yang tabi'i atau yang lain, banyak ataupun sedikit.

3. Keluarnya angin dari dubur, baik bersuara maupun tidak.

4. Tidur yang mengalahkan indera pendengar dan indera penglihat (hilang kesadaran).

5. Segala sesuatu yang menghilangkan kesadaran seperti gila, pingsan, mabuk, dan lain-lainnya.
6. Istihadhah kecil dan sedang (bagi wanita).

 5. Fadhilah Wudhu

Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar biasa. Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga
mengangkat derajat dan kedudukan seseorang dalam surga. Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

ُ ‫سبَا‬
‫غ‬ ْ ِ‫سو َل هَّللا ِ قَا َل إ‬ ِ ‫سلَّ َم قَا َل أَاَل أَ ُدلُّ ُك ْم َعلَى َما يَ ْم ُحو هَّللا ُ بِ ِه ا ْل َخطَايَا َويَ ْرفَ ُع بِ ِه الد ََّر َجا‬
ُ ‫ت قَالُوا بَلَى يَا َر‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫عَنْ أَبِي ه َُر ْي َرةَ أَنَّ َر‬
َ ِ ‫سو َل هَّللا‬
ِّ ‫صاَل ِة فَ َذلِ ُك ْم‬
ُ‫الربَاط‬ َّ ‫اج ِد َوا ْنتِظَا ُر ال‬
َّ ‫صاَل ِة بَ ْع َد ال‬ ِ ‫س‬َ ‫ضو ِء َعلَى ا ْل َمكَا ِر ِه َوك َْث َرةُ ا ْل ُخطَا إِلَى ا ْل َم‬
ُ ‫ا ْل ُو‬
“Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan
mengangkat derajat-derajat?” Mereka berkata, “Mau, wahai Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu) adalah
menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu
sholat setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan”. [HR. Muslim (586)]

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- telah mengabarkan kepada kita bahwa beliau akan mengenali ummatnya di
Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada anggota tubuh mereka, karena pengaruh wudhu’ mereka ketika di
dunia.

ُ ‫تَ ْبلُ ُغ ا ْل ِح ْليَةُ ِمنْ ا ْل ُمؤْ ِم ِن َح ْي‬


ُ ‫ث يَ ْبلُ ُغ ا ْل َو‬
‫ضو ُء‬
“Perhiasan (cahaya) seorang mukmin akan mencapai tempat yang dicapai oleh wudhu’nya”.[Muslim dalam Ath-
Thoharoh, bab: Tablugh Al-Hilyah haits Yablugh Al-Wudhu' (585)]

Allah Ta’ala berfirman:

ْ‫ َوإِن‬š‫وس ُك ْم َوأَ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ا ْل َك ْعبَ ْي ِن َوإِنْ ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّ ُروا‬
ِ ‫س ُحوا ِب ُر ُء‬ ِ ِ‫سلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ا ْل َم َراف‬
َ ‫ق َوا ْم‬ ِ ‫صاَل ِة فَا ْغ‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آَ َمنُوا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى ال‬
ُ ‫س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ َما يُ ِري ُد هَّللا‬
َ ‫ص ِعيدًا طَيِّبًا فَا ْم‬ َ ‫سا َء فَلَ ْم ت َِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬
َ ِّ‫ستُ ُم الن‬ ْ ‫سفَ ٍر أَ ْو َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ا ْل َغا ِئ ِط أَ ْو اَل َم‬
َ ‫ضى أَ ْو َعلَى‬ َ ‫ُك ْنتُ ْم َم ْر‬
ْ َ‫ج َولَ ِكنْ يُ ِري ُد لِيُطَ ِّه َر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت‬
َ‫ش ُكرُون‬ ٍ ‫لِيَ ْج َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِمنْ َح َر‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu
dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh kedua) kakimu sampai ke dua mata kaki.
Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh (menyetubuhi) wanita, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah
tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Ma’idah: 6).

Dalil dari as-Sunnah


Pertama, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda, ‘Tidak akan diterima shalat salah seorang di antara kalian apabila ia berhadats, hingga ia
berwudhu’.’”2
Kedua, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam bersabda, ‘Allah tidak menerima shalat yang dilakukan tanpa bersuci dan tidak menerima
shadaqah dari hasil penipuan (khianat).’”3
Ketiga, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda, ‘Sesungguhnya aku diperintah (oleh Allah) untuk berwudhu’ apabila aku hendak shalat.’”4
Keempat, dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda, ‘Kunci shalat adalah bersuci, tahrimnya adalah takbir dan tahlilnya adalah salam.’”5
Tahrim artinya apabila seseorang telah melakukan takbiratul ihram, maka diharamkan baginya berbicara, makan,
minum, dan lain-lain, yang pada asalnya adalah halal sebelum ia melakukan takbiratul ihram.6
Tahlil artinya apabila seseorang telah mengucapkan salam di akhir shalatnya, maka ia halal melakukan apa saja yang
sebelumnya haram dilakukan dalam shalat.7
Dalil dari Kesepakatan Ulama (Ijma’ Ulama)
Imam Ibnul Mundzir rahimahullah (wafat th. 318 H) mengatakan, “Para ulama telah bersepakat bahwa shalat
yang dilakukan seseorang tanpa bersuci tidak sah, jika ia mampu melakukannya.”8

Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa seorang muslim harus berwudhu’ sebelum melaksanakan
shalat. Seseorang yang melaksanakan shalat tanpa berwudhu’ maka shalatnya tidak sah.

Allahu a’lam.

35. Sebutkan rukun (fardhu) wudhu dan hal-hal yang membatalkan wudhu..?(weetri)
1.    Niat
2.    Membasuh Muka
3.    Membasuh kedua tangan sampai siku – siku
4.    Mengusap sebagian dari kepala
5.    Membasuh Kedua kaki sampai mata kaki.
6.    Tertib ( Berurutan )

 Kencing  (buang air kecil/BAK)

 Buang Air Besar

 Keluar angin dari dubur (kentut)

 Keluar Madzi
 Keluar Wadi

 Keluar Darah Haid dan Nifas

 Keluarnya Mani

 Jima’ (senggama)

36. Jelaskan pengertian tayamun dan tuliskan dalilnya(surat dan ayat)??

#Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih
digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Yang boleh dijadikan alat tayamum adalah
tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur, bernajis atau berbingkah.
Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat melakukan tayamum.

Hukum-hukum tentang wudhu’, mandi dan tayammum

‫وس ُك ْم َوأَرْ ُجلَ ُك ْم إِلَى ْال َك ْعبَي ِْن َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّرُوا َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
ِ ‫ق َوا ْم َسحُوا بِ ُر ُء‬ ِ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى الصَّال ِة فَا ْغ ِسلُوا ُوجُوهَ ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف‬
‫ص ِعيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوا ِب ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ َما ي ُِري ُد هَّللا ُ لِيَجْ َع َل‬
َ ‫ضى أَوْ َعلَى َسفَ ٍر أَوْ َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَائِ ِط أَوْ ال َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم ت َِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬ َ ْ‫َمر‬
٦( َ‫م َو ِليُ ِت َّم ِن ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬¢ْ ‫ج َولَ ِك ْن ي ُِري ُد ِليُطَه َِّر ُك‬
ٍ ‫َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َر‬

Surat Al Maidah Ayat 6 (Hukum Wudhu, Mandi, dan Tayammum)

37. Sebab / Alasan Melakukan Tayamum :


- Dalam perjalanan jauh
- Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit
- Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan
- Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan
- Air yang ada hanya untuk minum
- Air berada di tempat yang jauh yang dapat membuat telat shalat
- Pada sumber air yang ada memiliki bahaya
- Sakit dan tidak boleh terkena air
Syarat Sah Tayamum :
- Telah masuk waktu salat
- Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran
- Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum
- Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak ketemu
- Menghilangkan najis yang yang melekat pada tubuh
Fardhu-fardhu tayammum ada 5, yaitu: 
- Memindah debu. 
- Niat. 
- Mengusap wajah
- Mengusap kedua tangan hingga siku.
- Tertib antara dua usapan.

38. Sebab-sebabnya terdiri dari tujuh sebab. Empat sebab melibatkan laki-laki dan perempuan dan tiga sebab
lainnya hanya melibatkan perempuan:
- Sebab Bagi Perempuan:
1. Melahirkan anak
2. Nifas yaitu darah yang keluar ketika melahirkan anak
3. Keluar darah haid -> perempuan datang bulan. “Jika datang haid, maka tinggalkan solat. Dan
jika telah lewat, maka mandi dan Solatlah” (HR. Al Bukhari)

- Sebab Bagi Laki-laki dan Perempuan:


1. Melakukan hubungan suami istri (jimak) apabila zakar (kemaluan laki-laki) dimasukkan ke dalam
faraj (kemaluan perempuan) walaupun tidak keluar air mani.-> berhubungan badan walaupun tanpa
disertai keluarnya mani.
2. Jika keluar air mani walaupun zakar tidak dimasukkan ke dalam faraj. -> keluarnya mani yang disertai
syahwat, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga.
3. Keluar air mani kerana bermimpi
4. Mati (dimandikan).
5. Masuk Islam bagi orang yang sebelumnya kafir. Dari Qais bin Ashim, ia menceritakan bahawa ketika
ia masuk Islam, Nabi saw menyuruhnya mandi dengan air dan bidara (HR. At Tirmidzi dan Abu Dawud)

Rukun Mandi Wajib :

 Niat

 Menghilangkan najis di badan sama ada yang jelas (‘ayni) atau tidak jelas (hukmi)

 Menyampaikan air ke seluruh anggota badan dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki.

39. Pengertian Shalat


Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology
/ istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa
ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita
beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan (Sidi Gazalba,88)
Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya”
atau “mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan
pekerjaan atau dengan kedua – duanya” (Hasbi Asy-Syidiqi, 59)
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya
sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan
dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan
syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Bashari Assayuthi, 30)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada
Tuhan, berupa perkataan denga perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam
menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir
dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya.

II. Sejarah Dan Dalil Tentang Kewajiban Shalat


a. Sejarah Tentang Diwajibkan Shalat
Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya.
Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh
Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini tidak dapat dipahami hanya secara
akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelahnya Nabi
melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan yaitu, yang secara terang –
terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya dan yang yakin sekali kebenarannya.
Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu
mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti
mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya

b. Dalil – Dalil Tentang Kewajiban Shalat


Al-Baqarah, 43
َ‫ع الرَّا ِك ِعيْن‬¢َ ‫و الصَّ لَىةَ َوآتُوْ ال َّزكَوة ََوارْ َكعُوْ ا َم‬¢ْ ‫َواَقِ ْي ُم‬
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang yang ruku
Al-Baqarah 110
ِ َ‫َ ْنفُ ِس ُك ْم ِّم ْن خَ ي ٍْر ت َِج ُدوْ هُ ِع ْندُالل ِهط اِنَّ هللاَ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬¢‫و الصَّ لَوْ ةَ َوآتُوْ ال َّزكَوةَ َو َماتُقَ ِّد ُموْ ا َِِال‬¢ْ ‫َواَقِ ْي ُم‬
‫ص ْي ٌر‬
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu usahakan dari kebaikan
bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa –
apa yang kamu kerjakan
Al –Ankabut : 45
‫صلَوةَ تَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ شَا ِء َو ْال ُم ْنك ََر‬
َّ ‫صلَوةَ اِنَّ ال‬
َّ ‫َواَقِي ِْم ال‬
Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.
An-Nuur: 56
َ‫صالَةَ َوآتُوْ ال َّزكَوةَ َواَ ِط ْيعُوْ اال َّرسُوْ َل لَ َعلَ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ن‬
َّ ‫َواَقِ ْي ُموْ ال‬
Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua
diberi rahmat
Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan perkataan
“laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”.
Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga banyak mereka
yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata
mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat
telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat
III. Batas Waktu Shalat Fardlu
1. Shalat Dzuhur
Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama
panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang
2. Shalat Ashar
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00
–18.00 sore
3. Shalat Magrib
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira –
kira pukul 18.00 – 19.00 sore

4. Shalat Is’ya
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30
malam
5. Shlat Shubuh
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi

40. sebutkan tujuan shalat, kedudukan shalat dan hikmahnya !


Jawaban:
Hikmah sholat bagi kehidupan manusia
Sehingga dari keterangan diatas, mulai arti sholat dan hubungannya dengan ibadah lainnya, latar
belakang dan tujuan adanya sholat, sampai unsure – unsure sholat, dapat kita ambil hikmahnya, antara
lain :
a.       Mendekatkan diri dengan Allah SWT
Sholat sebagai ibadah ritual umat Islam, merupakan sarana kita mendekatkan diri kepada Allah.
Karena dengan sholat, kita ingat akan dekatnya Allah kepada kita, sehingga membuat umat muslim
semakin mendekatkan diri kepada Allah. “ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku)
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran “ ( QS. Al
Baqarah 186 ).
b.      Menjaga kesadaran dan pengendalian diri
Dengan sholat manusia akan selalu ingat kepada Allah, ingat akan dirinya sebagai hamba yang harus
selalu mengabdi kepada Allah. Sehingga mereka akan sadar akan dirinya dan selalu menjaga dirinya
dari hawa nafsu. “ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. “ ( At Thoha 14 )
c.       Motivasi dan terapi psikologis
Dari latar belakang turunnya perintah sholat dan unsur bacaan sholat dari takbir sampai salam maknaya
terdiri dari ikrar pemujaan, pengabdian, permohonan. Ayat yang dibaca setelah Al fatihah, disesuaikan
dengan kebutuhan, sehingga membuat kita termotivasi. Ketika kita down, dengan sholat membuat kita
ingat akan tujuan kita akan beribadah kepada Allah, hal ini membuat kita akan bangkit lagi dari
keterpurukan.
d.      Memupuk rasa persamaan, persatuan dan persaudaraan
Adanya sholat berjamaah, menunjukkan kesamaan gerak dan koordinasi umat muslim dalam
menjalankan aturan dan perintah Allah SWT. Hal ini membuat meningkatnya persaudaraan, persatuan
dan kebersamaan umat. “ Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu
hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri
(shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud
(telah menyempurnakan serakaat)[344], maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk
menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu
bersembahyanglah mereka denganmu[345]], dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang
senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu
mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu,
jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap
siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang
kafir itu.“ ( An Nisaa 102 )

e.      Mencegah perbuatan keji dan munkar


Dengan kesadaran akan Allah sebagai Tuhan dan manusia sebagai hamba, membuat kita selalu
menjaga dan mengendalikan diri, sehingga dapat terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
Sebagaimana firman Allah, “ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji
dan mungkar... “ ( QS.Al Ankabut 45 ).
f.        Menanamkan disiplin diri terhadap waktu
Allah memerintahkan sholat di waktu – waktu yang telah ditetapkan seperti yang sekarang dikerjakan.
Hal ini membuat umat muslim terlatih akan disiplin waktu dalam menjalankan perintah, sehingga
mereka terbiasa disiplin dalam kehidupan. “ Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang
(pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan
bagi orang-orang yang ingat. “ ( Huud 114 )
g.       Menolong memecahkan masalah
Dari latar belakang dan unsur-unsur sholat mengandung terapi atau pemecahan masalah sosial bagi
umat Islam, pada masing-masing unsur memiliki pemecahan yang berbeda. Sholat merupakan energi
yang mampu memberikan kekuatan bagi umat Islam dari kelayuan akibat hambatan orang-orang kafir.
Sehingga dengan kebersamaan dan bengkitnya motivasi, membuat umat muslim dapat dorongan dalam
memecahkan masalahnya.

Kedudukan Shalat Dalam Islam


Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:

َ‫ضان‬ ِ ‫ َوإِ ْيتَا ِء ال َّزكَا ِة َو َحجِّ ْالبَ ْي‬،‫صالَ ِة‬


َ ‫ َوصَوْ ِم َر َم‬،‫ت‬ َّ ‫ َوإِقَ ِام ال‬،ُ‫ َشهَا َد ِة أَ ْن الَ إِلهَ إِالَّ هللاُ َوأَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،‫س‬
ٍ ‫بُ ِن َي ْا ِإلسْـالَ ُم َعلَى خَ ْم‬.

“Islam dibangun atas lima (perkara): kesaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain
Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, haji ke baitullah, dan
puasa Ramadhan.” [3].

41. Sebutkan rukun(fardhu) Shalat dan Jelaskan ! (wulan)


1. Berdiri tegak
Berdiri tegak pada saat shalat fardhu untuk orang yang mampu, Dalilnya terdapat pada firman Allah ‘azzawa
jalla QS:Al-Baqarah:238,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada HR. Al-Bukhary, “Shalatlah dengan berdiri…”
2. Takbiiratul-ihraam,
Takbiiratul-ihraam ialah mengucapan: ‘Allahu Akbar’, tidak boleh dengan ucapan atau kata lain.
3. Membaca Al-Fatihah Membaca Al-Fatihah merupakan rukun pada setiap raka’at, sebagaimana yang tercantum
dalam hadits Muttafaqun ‘alaih,

4. Ruku’
5. I’tidal atau Berdiri tegak setelah ruku’
6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh
7. Duduk di antara dua sujud membahas Duduk di antara dua sujud terdapat Dalil dari rukun ini ialah firman Allah
‘azza wa jalla QS: Al-Hajj:77,

8. Thuma’ninah dalam semua amalan shalat


9. Tertib urutan untuk tiap rukun yang dikerjakan
Dalil rukun-rukun ini adalah hadits musii` (orang yang salah shalatnya),
10. Tasyahhud Akhir
Tasyahhud akhir termasuk dalam urutan rukun shalat sesuai hadits Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Tadinya, sebelum diwajibkan tasyahhud atas kami, kami mengucapkan: ‘Assalaamu ‘alallaahi min ‘ibaadih,
assalaamu ‘alaa Jibriil wa Miikaa`iil (Keselamatan atas Allah ‘azza wa jalla dari para hamba-Nya dan
keselamatan atas Jibril ‘alaihis salam dan Mikail ‘alaihis salam)’, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hadits keseluruhannya. Lafazh tasyahhud bisa dilihat
dalam kitab-kitab yang membahas tentang shalat seperti kitab Shifatu Shalaatin Nabiy, karya Asy-Syaikh Al-
Albaniy dan kitab yang lainnya.
11. Duduk Tasyahhud Akhir
Membahas tentang Duduk Tasyahhud Akhir, Sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh
(Muttafaqun ‘alaih),

12. Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam


Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
13. Dua Kali Salam
Sesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dua kali salam,

Itulah tadi pembahasan mengenai rukun shalat, setelah anda membaca artikel dari kami semoga anda akan
lebih mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengerjakan ibadah sholat agar lebih khusuk dan
sholat diterima pahalanya.

42. Sebutkan hal-hal yang mematalkan Sholat !


1. Berhadats : Yang dimaksud Berhadats disini adalah ketika kita sedang melakukan Sholat tetapi kita tidak
bisa menahan kentut atau pipis atau buang air besar maka sholat anda akan batal.
2. Terkena Najis yg tidak dimaafkan : Maksudnya adlh ketika kita sd melakukan Sholat badan atau pakaian
kita terkena najis air besar hewan seperti cicak maka Sholat kita sudah batal.
3. Berkata – Kata secara Sengaja : Maksudnya adlah mengucapkan kata saat mengerjakan Shalat walaupun dg
satu huruf yg memberikan pengertian secara sengaja
4. Terbuka Auratnya : Disini mempunyai maksud jika sd melakukan Sholat, Aurat kita terbuka walaupun dlm
waktu sebentar saja.
5. Mengubah Niat : Maksudnya jika kita sedang melakukan Sholat kita ingin memutuskan Sholat.
6. Makan dan Minum : Maksudnya adalah jika kita sd melakukan Sholat tetapi kita makan atau minum
walaupun sedikit maka itu akan membatalkan suatu sholat
7. Bergerak Berturut – turut : Bergerak berturut selama 3 kali seperti melangkah atau berjalan sekali yg
bersangatan walupun tidak disengaja maka Sholat itu akan batal.
8. Membelakangi Kiblat
9. Menambah Rukun : Maksudnya menambah rukun sendiri berupa perbuatan seperti ruku dan sujud
10. Tertawa : Yang dimaksud tertawa itu saat kita melakukan Sholat kita sengaja tertawa walaupun hanya
senyuman saja atau tertawa terbahak bahak
11. Mendahului Imam : Jika kita melakukan Sholat tetapi kita mendahului imam dua rukun atau gerakan maka
sholat kita akan batal.
12. Murtad Artinya keluar dari Agama Islam
43. Jelaskan pengertian sujud sahwi dan bagaimana caranya. (Denis)

Sujud sahwi adalah bagian ibadah islam yang dilakukan di dalam sholat.

Sujud sahwi merupakan dua sujud yang dilakukan oleh orang yang shalat untuk menggantikan kesalahan
yang terjadi di dalam shalatnyakarena lupa.
Penyebabnya dilakukannya Sujud sahwi ada tiga yaitu:
1. Menambahkan sesuatu (az-ziyaadah), 
2. Menghilangkan sesuatu (an-naqsh), dan 
3. Dalam keadaan ragu-ragu (asy-syak) di dalam Shalat.

Cara Mengerjakannya

Sebelum atau sesudah salam. Sujud Sahwi dilakukan dengan dua kali sujud sebelum salam atau sesudahnya
oleh seseorang yang sedang bershalat. Kedua cara ini memang diajarkan oleh Rasulullah saw.

Kisah sesudah salam. Adapun yang lebih utama ialah mengikuti sebabyang mengharuskan sujud sahwi
tersebut. Maksudnya kalau datangnya sebab tadi sebelum salam, hendaklah sujud dilakukan sebelum salam,
sebaliknya kalau diketahui sesudah salam, maka sujud itu pun dilakukan sesudahnya, sedang bagi hal-hal
yang tidak termasuk dalam kedua keadaan di atas, boleh saja dipilih sesudah salam atau sebelumnya. Dan
ini tanpa ada perbedaan apakah yang menyebabkan sujud itu berupapenambahan atau pengurangan raka'at.
Contoh sesudah salam dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah,  ‫صلَّى َر ْك َعتَي ِْن َو َسلَّ َم ثُ َّم َكب ََّر ثُ َّم َس َج َد ثُ َّم َكب ََّر فَ َرفَ َع ثُ َّم َكب ََّر‬
َ َ‫ف‬
‫و َس َج َد ثُ َّم َكب ََّر َو َرفَ َع‬ “Lalu
َ beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu
beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali,
lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.”Kemudian beliau salam
lagi.” (HR. Muslim no. 574).

Do'a Dalam Sujud Sahwi

Sebagian ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud sahwi, 


‫ ُسب َْحانَ َم ْن اَل يَنَا ُم َواَل يَ ْسهُو‬ 
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw” (Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa). 
Namun dzikir  sujud sahwi di atas cuma anjuran saja dari sebagian ulama dan tanpa didukung oleh
dalil. Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, 
‫ لَ ْم أَ ِج ْد لَهُ أَصْ اًل‬: ‫ ُسب َْحانَ َم ْن اَل يَنَا ُم َواَل يَ ْسهُو – أَيْ فِي َسجْ َدت َْي ال َّسه ِْو – قُ ْلت‬: ‫ول فِي ِه َما‬
َ ُ‫ْض اأْل َئِ َّم ِة يَحْ ِكي أَنَّهُ يَ ْست َِحبُّ أَ ْن يَق‬
َ ‫ َس ِمعْت بَع‬: ُ‫قَوْ لُه‬
“Perkataan beliau, “Aku telah mendengar sebagian ulama yang menceritakan tentang dianjurkannya
bacaan: “Subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw” ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka
aku katakan, “Aku tidak mendapatkan asalnya sama sekali.”
Sehingga yang tepat mengenai bacaan ketika sujud sahwi adalah seperti bacaan sujud biasa ketika shalat.
Bacaannya yang bisa dipraktekkan seperti,
1. ‫س ْب َحانَ َربِّ َى األَ ْعلَى‬
ُ  -“Subhaana robbiyal a’laa” - [Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi]
2. ‫ اللَّهُ َّم ا ْغفِ ْر لِى‬، َ‫س ْب َحانَكَ اللَّهُ َّم َربَّنَا َوبِ َح ْم ِدك‬
ُ
“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” 
[Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku].

44. Jelaskan pengertian shalat berjamaah dan sebutkan shalat yang disunahkan berjamaah.

Shalat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua atau lebih orang secara bersama-sama dengan satu
orang di depan sebagai imam dan yang lainnya di belakang sebagai makmum.

Shalat sunnah yang diwajibkan untuk dikerjakan secara berjamaah meliputi :


- Shalat 'idain (idul fitri dan idul adha)
- Shalat Tarawih
- Shalat Gerhana Matahari
- Shalat Gerhana bulan
- Shalat Istisqa

45. Masbuq yaitu makmum yang terlambat satu raka’at atau lebih bersama imam disaat sholat berjama’ah. Raka’at
disini adalah adalah sampai ruku’, jadi jika ada seorang makmum terlambat ruku’ bersama imam dalam raka’at
pertama saat sholat berjama’ah maka dia di sebut makmum masbuk, itulah pendapat Jumhur ulama.

Apabila makmum masbuk ketika takbiratul ihram mendapati imam mau atau sedang melakukan ruku’ maka di harus
membaca fatihah sedapatnya ( meskipun tidak sempurna ) dengan tanpa membaca ta’awudz atupun membaca
bacaan iftitah dan wajiblah bersegera melakukan rukuk bersama imam. Sebab bacaan al fatihah yang tidak sempurna
oleh makmum masbuk tadi sudah di tanggung imam. Namun apabila menurut perkiraan jika dia membaca fatihah
tapi telat rukuk bersama imam, maka dia harus langsung ruku’ setelah melakukan takbiratul ihram.

46. - Syarat menjama' bagi musafir :

1. hanya berlaku bagi musafir/orang yang dalam perjalanan yang jarak perjalanan yang ditempuh dipastikan
mencapai 2 marhalah; 16 parsakh atau 48 mil.

2. Telah melewati batasan daerahnya. Sedangkan apabila ia belum keluar dari kampungnya sendiri maka tidak
dibolehkan baginya untuk jama'

3. Seseorang yang melaksanakan jama' shalat sedangkan ia tidak mengetahui hal tersebut boleh maka shalatnya
tidak sah.

4. Shalat yang boleh dijama' adalah shalat dhuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan Isya, kedua shalat
tersebut juga boleh diqashar beserta jamak.
- Syarat mengqashar bagi musafir:

1. Kebolehan qashar shalat hanya berlaku bagi musafir/orang dalam perjalanan yang jarak perjalanan yang ditempuh
dipastikan mencapai 2 marhalah; 16 parsakh atau 48 mil.

2. Telah melewati batasan daerahnya. Sedangkan apabila ia belum keluar dari kampungnya sendiri maka tidak
dibolehkan baginya untuk jama'

3. Mengetahui boleh qashar

Seseorang yang melaksanakan qashar shalat sedangkan ia tidak mengetahui hal tersebut boleh maka shalatnya tidak
sah.

4. Shalat yang boleh diqashar hanya shalat 4 rakaat yang wajib pada asalnya.

5. Wajib berniat qashar ketika takbiratul ihram. Contoh lafadh niatnya adalah:

‫ﺍﺻﻠﻰ ﻓﺮﺽ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﻣﻘﺼﻮﺭﺓ‬

“saya shalat fardhu dhuhur yang diqasharkan”

Bila ia berniat qashar setelah takbiratul iharam maka tidak dibolehkan untuk qashar shalat.

6. Tidak mengikuti orang yang mengerjakan shalat secara sempurna (4 rakaat) walaupun hanya sebentar.

7. Tidak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan niatnya mengqashar shalat, misalnya timbul niat dalam hatinya
untuk mengerjkan shalat secara sempurna( 4 rakaat) atau timbul keragu-raguan dalam hatinya setelah ia berniat
qashar apakah sebaiknya ia mengerjakan shalat secara sempurna atau ia qashar saja

8. Selama dalam shalat ia harus masih berstatus sebagai musafir.

49. Pertama wudhu, jika berwudhu dengan air takut sakitnya bertambah (Reza Nurzeha)
parah maka boleh dengan tayamum.
Berdirilah seakan mengerjakan sholat seperti biasa, jika tak mampu
maka duduk, jika tak mampu maka berbaring ke kanan, jika tak mampu
terlentang juga diperbolehkan dengan posisi kepala ditimur dan kaki di
barat.
Hal ini dilakukan dengan dasar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam hadits ‘Imrân bin al-Hushain:
Shalatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu maka duduklah dan bila
tidak mampu juga maka berbaringlah. (HR. Al-Bukhari. No. 1117).

Dan sesuai Firman Allah SWT:


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya,” (Qs. Al-Baqarah: 286).

50.Pengertian Sholat Rawatib,Sholat Rawatib adalah sholat sunat yang dikerjakan sebelum dan sesudah
sholat fardhu (sholat lima waktu).

Sholat sunnat rawatib yang dikerjakan SEBELUM sholat fardhu dinamkan


sholat sunnat Qobliyah

Sholat sunnat rawatib yang dikerjakan SESUDAH sholat fardhu dinamkan


sholat sunnat Ba’diyah

* shalat rawatib yang mu'akkad yaitu:

Sholat sunat rawatib mu’akkad ada 10 sampai dengan 12 rakaat :


2 rakaat sebelum shalat shubuh
2 atau 4 rakaat sebelum shalat zhuhur
2 atau 4 rakaat sesudah shalat zhuhur
2 rakaat sesudah maghrib
2 rakaat sesudah isya

51.Sholat dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur.
Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal
dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak
Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha )
niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).

Sahalat dhuha memiliki beberapa keutamaan, yaitu :

1. Sebagai Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia


Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan shadaqahnya. Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap
tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan
adalah shadaqah, dan melarang berbuat munkar adalah shadaqah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua
rakaat.” (HR. Muslim)

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar


Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi Muhammad saw berkata: “Perolehlah keuntungan
(ghanimah) dan cepatlah kembali!”. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan
banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah
saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi),
paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”Mereka menjawab; “Ya!
Rasullah saw berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat
Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat
kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini
dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan
sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memperoleh ganjaran atau pahala di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan
mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar
bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari,
maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya
seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka
pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673)
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah
hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah;
sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).

6. Ampunan dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa
itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
Semoga dengan membaca postingan ini membuat kita semakin rajin untuk melaksanakan sholat dhuha dan Kita
dapat melaksanakan shalat sunnah ini dengan baik dan benar serta rasa cinta kita kepada ALLAH SWT semakin
besar.

52.Sholat hajat adalah shalat yang dilaksanakan karena adanya keinginan atau hajat tertentu agar cepat  dikabulkan
oleh Allah SWT dengan cara berdoa dan sholat, terlebih jika keinginan  atau hajat tersebut  mengalami banyak
rintangan dan hambatan dalam meraihnya maka dengan shalat berharap Allah akan melapangkan dan memudahkan
semua yang menjadi keinginan.

Shalat hajat dikerjakan sebanyak 2 raka’at atau serupa dengan solat sunnah lain baik sunah rawatib, istikharah
atau sholat tahajud. Perbedaan utama dengan sholat lain adalah ‘Niat’ nya sedangkan bacaan dalam sholat sama saja
tidak ada perbedaan

Waktu Melaksanakan Shalat Hajat


Pelaksanaan shalat ini bisa dilakukan kapan saja dalam asal bukan waktu yang dilarang untuk melakukan sholat,
misalnya sholat setelah subuh atau waktu lainnya. Namun waktu yang paling utama untuk menyampaikan
permohonan kepada Allah adalah 1/3 malam terakhir atau sekitar pukul 02.00 wib (tengah malam)

Waktu sepertiga malam waktu yang aling istimewa dalam melaksanakan sholat sebagai bentu penghambaan kepada
Allah, terlebih jika berdoa maka Allah akan mengambulkan segala doa hambanya pada waktu tersebut.

Perbedaan waktu, misalnya untuk melaksanakan shalat tahajud harus dikerjakan pada malam hari, sholat Dhuha
harus dikerjakan pada pagi hari hingga menjelang waktu dhuhur dan sebagainya.

Berikut ini langkah-langkah melakukan shalat Hajat : Setelah wudhu’ kemudian menghadap kiblat lalu dalam :

Bacaan Niat: (saya sholat sunnah hajat 2 rakaat


karena Allah Ta’ala)

1. Niat (diucapkan dalam hati)


2. Mengucap Takbir (takbiratul ihrom) sambil mengucap niat bersmaan  dengan takbir
3. Membaca Do’a iftitah – Surat Alfatihah – Salah satu surat dalam Alqur’an
4. Ruku’
5. I’tidal
6. Sujud
7. Duduk antara 2 sujud
8. Sujud ke-2
9. Berdiri untuk raka’at kedua, kemudian membaca fatihah – surat alqur’an (yang telah dihafal) lanjutkan seperti
pada raka’at pertama setelah 2 raka’at akhiri dengan SALAM

Setelah sholat kemudian membaca istighfar : 100 kali sholawat nabi : 100 kali lalu dilanjutkan dengan membaca doa
dibawah ini :

Bacaan Doa Sholat Hajat dalam bahasa arab

Jika belum menghafal doa dalam bahasa arab bisa menggantinya dengan doa apa saja atau bisa berdoa dengan
bahasa sehari-hari yang biasa anda gunakan.

Keutamaan Shalat Hajat


Ada banyak keutamaan dalam melaksanakan shalat hajat diantaranya :
– Mendapat pahala dari Allah
– Ketenangan dan ketentraman jiwa setelah menyampaikan semua kebutuhan kepada-Naya
– Harapan dikabulkan semua keperluan (hajat)
– Usaha lebih mendekatkan diri kepada Allah
– DLL

Dengan melaksanakan sholat hajat, maka akan lebih memahami kedudukan kita sebagai hamba yang mempunyai
daya selain atas kehendaknya.

53.salat Tarawih (kadang-kadang disebut Teraweh atau Taraweh) adalah salat sunnat yang dilakukan khusus


hanya pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari ٌ‫ تَرْ ِوي َْحة‬yang diartikan sebagai
"waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara

berjamaah di masjid. Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa rasulullah   hanya pernah melakukannya secara

berjama'ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa rasulullah   kemudian tidak melanjutkan pada malam-
malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub
seksi hadits tentang Tarawih).

 "Artinya: Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha

tentang salat rasulullah   di bulan Ramadan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah   kerjakan
(tathawwu') di bulanRamadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka'at 1) (yaitu) Ia salat empat
(raka'at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka'at) 2) jangan
engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka'at".[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan
Muslim

Salat witir

Salat Witir
1. Pengertian Salat Witir
Witir menurut bahasa adalah bilangan gasal atau ganjil. Menurut Abu Hanifah, salat Witir adalah wajib (meskipun
tidak termasuk kelima salat fardhu). Alasannya adalah sabda Nabi Saw:
“Salat Witir adalah kewajiban atas setiap muslim; maka barang siapa ingin melaksanakannya sebanyak 5 rakaat,
silahkan melakukannya. Dan barang siapa ingin melaksanakannya sebanyak 3 rakaat, silahkan melakukannya. Dan
barang siapa ingin melaksanakannya sebanyak 1 rakaat, silahkan melakukannya.” (HR Abu Daud dengan sanad
sahih, juga al-Hakim dalam Mustadraknya dengan sanad sahih sesuai persyaratan Bukhori/Muslim). Ibn Al-Mundzir
mengatakan bahwa “tak ada seorangpun kuketahui (di antara para ahli fiqih) yang sependapat dengan Abu Hanifah
dalam hal ini”.

54. yaitu hari raya Idul Fitri tanggal 1 Syawal dan hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijah. Tentu saya sebagai
umat muslim selalu menanti-nanti kedatangan kedua hari raya tersebut tiap tahunnya. Untuk itu saya akan
membagikan beberapa hal yang berkaitan dengan shalat idul fitri.
Waktu Pelaksanaan
Shalat idul fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal mulai terbit matahari sampai matahari tergelincir (datang
waktu Dzuhur).

Cara Mengerjakan
Adapun mengenai bilangan raka'at shalat Idul Fitri adalah hanya dua rakaat tidak memakai adzan dan iqamat dan
sesudah selesai shalat diadakan Khutbah. Sedangkan cara mengerjakan shalat idul fitri sama dengan cara
mengerjakan shalat-shalat sunnah yang lain, hanya saja dalam rakaat pertama membaca takbir 7 kali dan dalam
rakaat yang kedua membaca takbir 5 kali. Dan dikerjakan secara berjamaah.

Niat Shalat Sunnah Idul Fitri

‫ﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﻋﻴﺪ ﺍﻟﻔﺘﺮ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺄﻣﻮﻣﺎ ﻟﻠﺔ ﺗﻌﺎﻟﻲ‬


Usalli sunnatan aidul fitri rok’ataini ma’muma lillahi ta’ala
Artinya:
"Aku berniat sholat sunnah idul fitri 2 raka’at sebagai ma’mum karna allah ta’ala"
Raka’at pertama
1. Takbiratul ihram sambil membaca niat (Aku berniat sholat sunnah idul fitri 2 raka’at sebagai ma’mum karna
allah ta’ala)
2. Membaca do’a iftitah
3. Takbir, kemudian membaca

Subhanallah walhamdulillah wala ila haillallah wallahu akbar.


Ini di lakukan sebanyak 7 (tujuh) kali
4. Baca alfatihah
5. Baca surah al_qur’an
6. Ruku’, i’tidal, sujud. dst. Lakukan seperti sholat fardu
Raka’at ke 2

1. Takbir 5 (lima) kali. Bacaanya sama dengan rakaat pertama


2. Baca alfatihah
3. Baca surah al qur’an
4. Ruku’, dst. Sampai salam
*) Pada lafaz niatnya ganti kata ma’muma dengan imama jika kita menjadi imam.

Takbiran
Kita disunnahkan untuk memperbanyak membaca takbir, tahlil dan tahmid yang sering disebut takbiran. Adapun
waktunya membaca takbir adalah takbiran dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam berdiri untuk
mengerjakan shalat idul fitri.

Amalan Sunnah Sebelum Shalat Sunnah Idul Fitri

1. Mandi
2. Memakai wewangian
3. Berhias dengan memakai pakaian terbaik
4. Makan/sarapan terlebih dahulu
5. Bertakbir saat berangkat ke masjid
6. Menempuh jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang

55. Niat Gerhana Matahari ( fadella)

 š‫س َر ْك َعتَ ْي ِن هَّلِل ِ تَ َعالَى‬


ِ ‫ف الشَّم‬ ُ ‫سنَّةَ لِ ُك‬
ِ ‫س ْو‬ َ ُ‫أ‬
ُ ‫صلِّ ْي‬
}“ Ushallii Sunnatal Kusuufis-Syamsi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa ”{ 
 Artinya : {” Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala
“}
 No. 9 
Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya
sebagai berikut.
[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak
ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam
juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.
 [2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
 [3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat
yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)
sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
 ِ ‫صالَ ِة ْال ُخس‬
‫ُوف بِقِ َرا َءتِ ِه‬ َ ‫َجهَ َر النَّبِ ُّى – صلى هللا عليه وسلم – فِى‬
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. ” 
1065 dan Muslim no. 901)
 [4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
 [5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN
HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
 [6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan
surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
 [7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
 [8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
 [9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian
sujud kembali.
 [10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya
saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
 [11] Tasyahud.
 [12] Salam.
 [13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk
berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.

56. pengertian zakat menurut bahasa berarti: tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi)
atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 103)

 Sedangkan pengertian zakat menurut hukum Islam atau istilah syar’an, zakat adalah penamaan


bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurutsifat-sifat yang tertentu dan untuk
diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surah Al-Baqoroh ayat 43 tentang zakat sebagai berikut:

 ‫وأقيم الصالة وءاتوا الزكاة واركعو مع الراكعين‬
’Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku 
 Ayat zakat/ tentang zakat juga disebutkan dalam surah at-Taubah ayat 103 yang berbunyi:
 ‫ و هللا سميع عليم‬,‫ إن صلوتك سكن لهم‬,‫ بها و صلى عليهم‬¢‫خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم‬
  
 Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan me
nsucikan mereka dan mendoalah untukmereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman 
jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
59. ZAKAT EMAS:Adapun nisab emas sebesar 20 Dinar emas (85 gram), dengan haul selama satu tahun dan
kadar 2,5%. Artinya bila seorang muslim memiliki emas sebesar setidaknya 20 Dinar emas (85 gram)
selama satu tahun ia wajib membayar zakat sebesar 2,5% dari jumlah emasnya tersebut minimal 1/2 Dinar
60. NISAB DEPOSITO:Sehingga pendapat tersebut berimplikasi kepada perhitungan bunga tabungan/deposito
tidak diikutsertakan dalam perhitungannya. Tabungan ini dihitung setiap tahun dari total saldo- bunga*
2,5%.
NISAB TABUNGAN:Menurut ulama kontemporer bahwa zakat profesi wajib ditunaikan bisa
menggunakan perhitungan brutto (dikeluarkan zakatnya 2.5% diambil dari total gaji/penghasilan kotor
perbulan atau ditunaikan zakatnya sebelum dipotong pengeluaran/kebutuhan) dengan syarat bahwa zakat
tersebut dikeluarkan minimal cukup nisab (batas minimal berzakat)
dengan menggunakan qias syabah (dua qias/analogi)
ZAKAT HARTA:Zakat Harta Uang dan yang senilai dengannya
Zakat harta wajib pada uang baik uang lokal maupun uang asing, saham, jaminan, cek dan seluruh kertas-
kertas berharga yang setara nilainya dengan uang, harta-harta yang disimpan dengan ketentuan :

Harta-harta tersebut diatas harus mencapai nishab dan melampaui satu haul (Masa kepemilika n 12
bulan).
Nishab harta tersebut setara nilainya dengan 85 gram emas.
Besarnya zakat yang harus dibayarkan yaitu 2,5 %.

Syarat Zakat Harta


_Islam
_Merdeka
_Berakal Baligh
_memiliki nisabh
61. Dik : emas batangan 10gr+50gr

Kalung 25gr gelang 15gr. Masing – masing mempunyai karat 24 dan cincin 15gr dengan karat yang
berbeda.

Jawab : 10gr+50gr+25gr+15gr = 100gr

Harga 24karat Rp. 550.000,00

2,5%*100*550.000,00 = Rp. 1.375.000,00

Zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp. 1.375.000,00

62. Dik : Aset Karen 37.000.000,00

Hasil keuntngan dan setelah dikurangin gaji karywan 45.000.000,00

Zakat yang harus di keluarkan?

Jawab : 2,5%*45.000.000 = Rp. 1.125.000,00

63. -Orang Fakir ialah orang yang snagat sengsara dan tidak mempunyai hartamaka tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari harinya.

-Orang Miskin ialah orang yang memiliki pekerjaan tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya

-Orang Amil orang atau badan yang mengurus zakat dari proses awal pengumpulan zakat sampe proses pembagian
zakat

-Hamba Sahaya orang yang menjadi budak

-Fisabilillah orang yang berjuang dijalan allah

-Mualaf orang yang baru masuk islam dan iman nya belom teguh

-Orang yang berhutang karena dapat mendamaikan si kaya dan si miskin dapat menjauhkan dari sifat ingin berbuat
kejahatan

-Ibnu sabil atau Musafir orang yang sedang dalam perjalanan dalam perjalan menyebarkan agama islam dan bukan
dalam perjalanan maksiat .

Terdapat dalam surat AT-Taubah ayat 60

‫يضةً ِمنَ هَّللا ِ ۗ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم‬ ِ ‫يل هَّللا ِ َواب ِْن ال َّس ِب‬
َ ‫يل ۖ فَ ِر‬ ِ ‫ب َو ْالغ‬
ِ ‫َار ِمينَ َوفِي َس ِب‬ ِ ‫ين َو ْال َعا ِملِينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمؤَ لَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َوفِي الرِّ قَا‬
ِ ‫ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِك‬ َّ ‫ ِإنَّ َما ال‬ 
ُ َ‫ص َدق‬

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah
dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

64. Orang orang yang tidak berhak menerima zakat ialah

-Orang kafir (hanya berhak diberi sedekah)

-Orang atheis

-Keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib

-Ayah, anak,kakek,nenek,ibu,cucu,dan istri yang menjadi tanggungan orang yang berzakat

65. Hikmah dari zakat antara lain:

1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.

2. Pilar amal jama’i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da’i yang berjuang dan berda’wah dalam
rangka meninggikan kalimat Allah SWT.

3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk

4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.

5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan

6. Untuk pengembangan potensi ummat

7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam

8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.

66.Sutini seorang konsultan setiap bulannya penghasillan yang di dapat 85 juta, berapa zakat

Propesi yang harus dikeluarkan?

Jawab:

Penghasilan per bulan-> 85.000.000

Penghasilan selama setahun ->85.000.000x12

=1.020.000.000
Zakat propesi->Penghasilan satu tahun x 2.5%

= 1.020.000.000 x 2.5%

=25.500.000

Jadi zakat yang harus dikeluarkan Sutini selama setahun sebesar 25.500.000

67. untuk zakat pertanian , zakat yang harus di keluarkan adalah tergantung dari jenis pengairan yang di gunakan
.jika pengiran langsung dari hujan maka zakatnya adalah 10 persen dari hasil panen, maka cara penghitungannya
adalah sebagi berikut :

2137 x Rp.4500,00 = Rp.9.616.500

Zakatnya adalah

10/100 x Rp.9.616.500 =Rp.961.650

Namun bila pengairannya menggunakan irigasi , penghitungan zakatnya adalah sebagi berikut

2137 x Rp.4500 = Rp.9.6116.500

5/100 x Rp.9.616.500 =Rp.480.825

68. hewan yang akan di qurrbanka haarus mencapai nishab terlebih dahulu, baru kemmudianbisa di jadikan sebagai
hewan qurban

A. kambing

jumlah kambing besar zakat


40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba 1th
121-200 2 ekor kambing atau domba
201-300 3 ekor kambing atau domba
301-400 4 ek kambing atau domba
401-500 5 ekor kambing atau domba

B.Unta

jumlah unta besar zakat


5-9 1 eor kambng
10-14 2 ekor kambing
15-19 3 ekor kambing
20-24 4 ekor kambing
25-35 1 ekor bintu makhad betina (unta genap 1tahun smapai 2 tahun)
36-45 1 ekor bintu labun(genaap2 tahn masuk 3 tahun)
46-60 1ekor hiqqoh (genap 3tahun mauk 4 tahun)
61-75 1 ekor jadz'ah (genap 4tahun masuk 5 tahn)

C.Kuda

jumlah sapi besar zakat


30-39 1 ekor sapi jantan/betina tabi'
40-59 1 ekor sapi jantan/betina mussinnah'
60-69 2 ekor sapi jantan /betina tabi'
70-79 1 ekor sapi musinnah' dan 1 ekor tabi'
80-89 2 ekor sapi musinnah
90-99 3 ekor tabi'(sapi berumur 1 tahun atau memasuki tahun kedua
100-109 2 ekor tabi'(sapi berumur 1tauhun atau memasuki 2tahun)
110-119 2 ekor musinnah dan 1 ekor tabi'
120-129 3 ekor musinnah atau 4 ekor tabi'
130-160 dst setiap 30 ekor ,1 tabi' dan setiap 40 ekor, 1 musinnah

Anda mungkin juga menyukai