1.jelaskan arti ibadah secara bahasa dan istilah dan sebutkan dalil nya(surat dan ayat) 2 saja!
Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau syara’, ibadah
merupakan suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada
Allah SWT dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah ridhai baik yang
berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun bathin.
Surat Al-Baqarah ayat 21 S.Adz-Dzariyat : 56. Allah ta'ala berfirman :
َ ت ْال ِجنَّ َو ْا ِإل
ِ نس إِالَّلِيَ ْعبُد
ُون ُ َو َماخَ لَ ْق
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. QS Adz-Dzaariyat :
56.
2.pola pelaksanaan ibadah terbagi dua, sebutkan dan jelaskan!
1. Ibadah Mahdah = Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetpkan
Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
Ø Wudhu,
Ø Tayammum
Ø Mandi hadats
Ø Shalat
Ø Shiyam ( Puasa )
Ø Haji
Ø Umrah
2. Ibadah Ghairu Mahdah = Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah.
misalnya ibadaha ghairu mahdhah ialah belajar, dzikir, tolong menolong dan lain sebagainya.Prinsip-prinsip dalam
ibadah ini, ada 4:
a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya
tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan.
b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak
dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah,
maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadahmahdhah disebut bid’ah dhalalah.
6. jelaskan pengertianibadah-ibadahmahdhah/khusus!
8. Jelaskanpengertianibadahumum/ghairahmahdhah/hablumminallah !
12.Sebutkanwujuddanbentukibadah !
24. Jelaskanpengertiannajismutawwasithohdansebutkanmacam-macamnya !
25. JelaskanNajisMughallazhahdanberilahcontohdancaramembersihkannya!
33. Jelaskanpengertianistinjadancaraberistinja
34. Jelaskanpengertianwudhusecarabahasadansyari’at! Dan sebutkandalilnya
35. Sebutkanrukun (fardhu) wudhudanhal-hal yang membatalkanwudhu..?
37.Sebutkansebab-sebab ,dansyarat-syarattayamumdanfardhutayamum !
38.Sebutkansebab-sebabmandiwajibdanrukun(fardhu) mandi !
44. Jelaskan pengertian shalat berjamaah dan sebutkan shalat yang disunahkan berjamaah.
49.Begitupentingsolatdalam agama
islamsehinggadalamkeadaandaruratpunumatislamdituntutuntukmengerjakannyasepertisolatdalamkeadaansakit,
solatdalamkendaraanjelaskanbagaimanacaranya!
51.Sholatdhuha !
52.Sholathajat !
53.salatTarawih !
56. pengertian zakat
61. Dik : emasbatangan 10gr+50gr, Kalung 25gr gelang 15gr. Masing – masingmempunyai karat 24 dancincin
15grdengan karat yang berbeda.
65.Sebutkanhikmah zakat?
67. hartono seorang petai modern pad saat panen menghasilkan 2137kg gabah , berapa zakat pertanian yang haru di
keluarkan . aasumsi harga gabah Rp.4500 ?
1. Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan secara istilah atau syara’, ibadah
merupakan suatu ketaatan yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada
Allah SWT dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa yang Allah ridhai baik yang
berupa ucapan atau perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun bathin.
Surat Al-Baqarah ayat 21
S.Adz-Dzariyat : 56. Allah ta'ala berfirman :
َ ت ْال ِجنَّ َو ْا ِإل
ِ نس إِالَّلِيَ ْعبُد
ُون ُ َو َماخَ لَ ْق
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. QS Adz-
Dzaariyat : 56.
2. 1. Ibadah Mahdah
Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetpkan Allah akan tingkat, tata
cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
Ø Wudhu,
Ø Tayammum
Ø Mandi hadats
Ø Shalat
Ø Shiyam ( Puasa )
Ø Haji
Ø Umrah
2. Ibadah Ghairu Mahdah
Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah. misalnya ibadaha ghairu
mahdhah ialah belajar, dzikir, tolong menolong dan lain sebagainya.Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:
a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya
tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan.
َيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوا ْبتَ ُغوا إِلَ ْي ِه ْال َو ِسيلَةَ َو َجا ِهدُوا ِفي َس ِبيلِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan
diri kepada-Nya (wasilah) dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kalian mendapat keberuntungan.”
1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al-Sunnah, jadi
merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya
2. Tata caranya harus berpola kepada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
sehingga perkara baru (bid’ah) dalam ibadah mahdhah adalah terlarang. Dalam Ibadah Mahdah berlaku
kaidah ushul fiqih Al aslu fil ibaadari at tahrim ( hukum asal ibadah adalah haram ) atau Al aslu fil
ibaadaati al khatri illa binassin (hukum asal dalam ibadah adalah haram kecuali ada nash yang
mensyariatkannya)
3. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena
bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang
disebut hikmah tasyri’. Keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan
apakah sesuai dengan ketentuan syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun
yang ketat.
4.Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan.
Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah Azza wa Jalla kepadanya, semata-mata untuk
kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasululullah
shallallahu alaihi wasallam adalah untuk dipatuhi.
5.
Tajwid :
6. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang tatacara atau perbuatannya sudah ditetapkan syarat dan rukunnya
dalam Al-quran dan Al-Hadist. Contoh : Shalat,Puasa,Haji.
7.
Hukum Tajwid dari Surah Al Maidah : 3
No
. Arab Hukum Tajwid
ْال ِخ ْن ِز ِ
ير
ِم ْن ِدينِ ُك ْم
1 Ikhfa
ِدينًا ۚ فَ َم ِن
َوأَ ْن تَ ْستَ ْق ِس ُموا
َو ْال ُم ْنخَ نِقَةُ
2 Idhar
ص ٍة َغي َْر َم ْخ َم َ
Idgam
3 َغفُو ٌر َر ِحي ٌم Bilagunnah
َو َما
َوال َّد ُم
4 يحةُ
َوالنَّ ِط َ Mad Tabi'i
ِدينًا
فُمت َ ِ ٍ
ن ا َج
َغي َْر
ْاليَوْ َم
5 ْال َم ْيتَةُ Mad Layyin
َعلَ ْي ُك ُم
َغي ِْر
ال َّسبُ ُع
يحةُ
َوالنَّ ِط َ Alif Lam
6
ب
ص ِ النُّ ُ Syamsyiah
َوال َّد
7 ْاليَوْ َم Alif Lam
ْ ْ
َولَحْ ُم ال ِخن ِز ِ
ير
ُْال َم ْيتَة
Qamariah
8.
Ibadah umum adalah semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan
niat yang ikhlas karena Allah SWT, seperti makan, minum, menuntut ilmu dan semua bentuk
usaha yang dilakukan dalam bidang pertanian, perdagangan, sebagai buruh, pengusaha, jihad
menegakkan agama islam, berda’wah dan usaha lainnya semuanya akan menjadi ibadah umum
bila dilandasi dengan niat mencari keridhoan Allah SWT.
Ghairah Mahdhah adalah setiap pekerjaan yang hukum asalnya Mubah namun kemudian bisa
bernilai ibadah bergantung pada MAQASHID atau tujuan dari pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Hablumminallah adalah perjanjia dari Allah. Yaitu masuk islam atau beriman dengan islam
sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan akherat.
9. .
Gunnah
Mad Thobi’i
Musyaddadah
Mad Jaiz
Mad Thobi’i
Munfasil
Idghom
Ra’ Tafkhim
Bilagunnah
- Azasnya “taa
11.
1. Syahadat
2.Solat
3.Zakat
4.Puasa
5.Haji
Sedangkan ibadah ghoiru mahdoh adalah hubungan manusia dgn manusia dan alam sekitar,contoh
1.Tolong menolong
13. ُون
ِ نس إِال لِيَ ْعبُد ِ و َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َو
َ اال َ
Beberapa Penerapan Tajwid Q.S Az-Zariyat ayat 56
14. Pertama, tidak adanya nash syar’iy atau ijma’ yang melarang akad khilafah dengan al-Istikhlâf. Bahkan
akad khilafah melalui wasiat imam (kahlifah) sebelumnya yang telah meninggal merupakan cara yang
paling utama dan baik dalam masalah tersebut (Ibnu Hazm, al-Fashl fi al-Milal, IV/169). Kedua, adanya
ijma’ sahabat yang membolehkan akad khalifah melalui penunjukan atau janji (wasiat) dari khalifah
sebelumnya.
15. Tuliskan Surat Al Anbiyah ayat 104-106
َُّور ِم ْن بَ ْع ِد ال ِّذ ْك ِر أَن
ِ ِفي ال َّزب¢) َولَقَ ْد َكتَ ْبنَا١٠٤( َاعلِين ٍ ب َك َما بَد َْأنَا أَو ََّل خَ ْل
ِ َق نُ ِعي ُدهُ َو ْعدًا َعلَ ْينَا إِنَّا ُكنَّا ف ْ يَوْ َم ن
ِ َُط ِوي ال َّس َما َء َكطَ ِّي الس ِِّجلِّ لِ ْل ُكت
١٠٦( َ) ِإنَّ فِي هَ َذا لَبَال ًغا ِلقَوْ ٍم عَا ِب ِدين١٠٥( َي الصَّالِحُون َ ض يَ ِرثُهَا ِعبَا ِد َ ْاألر
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahawasanya
bumi ini dipusakai oleh hamba-hambaKu yang soleh.
Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang
menyembah (Allah).
16. Ihlas sebagai ruh ibadah, jelaskan!
Nabi Yusuf a.s adalah hamba Allah s.w.t yang ikhlas. Hamba yang ikhlas berada dalam pemeliharaan
Allah s.w.t. Apabila dia dirangsang untuk melakukan kejahatan dan kekotoran, Nur Rahasia Allah s.w.t
akan memancar di dalam hatinya sehingga dia menyaksikan dengan jelas akan tanda-tanda Allah s.w.t dan
sekaligus meleburkan rangsangan jahat tadi. Inilah tingkat ikhlas yang tertinggi yang dimiliki oleh orang
arif dan hampir dekat dengan Allah s.w.t. Mata hatinya sentiasa memandang kepada Allah s.w.t, tidak
pada dirinya dan perbuatannya. Orang yang berada di dalam makam ikhlas yang tertinggi ini sentiasa
dalam keridha-an Allah s.w.t baik semasa beramal ataupun diam. Allah s.w.t sendiri yang memeliharanya.
Allah s.w.t mengajarkan agar hamba-Nya dekat dengan-Nya dalam keadaan ikhlas.
17. tuliskan surat Al Bayyinah: 5 dan uraikan hukum tajwidnya ? (laras )
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat;
dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS: Al-Bayyinah Ayat: 5)
Tajwidnya
Mad tobi’i
20. tuliskan pengertian thaharah seraca bahasa dan dan terminology dan beri dalil-dalil (surat-ayat) 2 saja
Secara bahasa, thaharah artinya membersihkan kotoran, baik kotoran yang berwujud maupun kotoran yang
tidak berwujud.
Adapun secara istilah, thaharah artinya menghilangkan hadats, najis, dan kotoran dengan air atau tanah
yang bersih.
DALIL-DALIL TENTANG THAHARAH
َاِنَ هللاَ ي ُِحبُ الت ََوابِيْنَ َوي ُِحبُ ْال ُمتَطَ ِه ِريْن
Artiya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah:
222)
َ ِاَل يُ ْقبَ ُل هللا
الصاَل ةَ بِ َغي ِْر طَهُوْ ُر
Artinya:
“Allah tidak akan menerima shalat yang tidak dengan bersuci.” (HR. Muslim).
21. Jawaban
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK BERTHAHARAH
1. AIR
Dalam ajaran islam diterangkan bahwa salah satu alat yang dapat digunakan untuk thaharah adalah air.
Bahkan sebelum orang dapat memakai alat yang lain seperti batu,atau debu maka baginya terlebih dahulu
dituntut untuk menggunakan air sebagai alat thaharah yang paling utama. Namun dalam hal ini tidak
sembarang air untuk thaharah. Oleh karena itu, berikut ini macam-macam airnya:
a). Air Mutlak
Yang dimaksud air mutlak ialah air yang suci lagi mensucikan bagi yang lainnya. Artinya bahwa air itu
suci pada dirinya atau dzatnya,dan dapt mensucikan lainya, dan dapat untuk bersuci.
b). Air Mustakmal
Air mustakmal ialah air bekas terpakai, yaitu yang telah dipakai untuk berwudlu atau untuk mandi.
Hukumnya air semacam ini tetap suci lagi mensucikan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a:”adalah Nabi pernah mandi dengan air sisa Maimunah mandi”.
c) Air suci tetapi tidak mensucikan
Yang dimaksud ialah air yang dilihatdari dzatnya sendiri suci, semisal air kelapa. Air seperti ini suci tetapi
tidak dapat digunakan untuk menghilangkan hadast.
d)Air yang bernajis
Air bernajis ialah yang tercampur dengan barang najis sehingga merubah salah satunya rasa,warna,dan
baunya. Air seperti ini tidak dapat digunakan untuk thaharah.
2.DEBU
Bagi seorang yang berhalangan mempergunakan air karena suatu sebab, apakah halangan itu berupa
penyakit yang tidak boleh terkena air ataukah tidak memperoleh air yang memenuhi syarat agama sedang
waktunya sudah masuk waktu shalat, maka baginya diperkenakan menggantinya dengan debu.
Pengertian tanah yang baik yaitu debu yang bersih, yang tidak bercampur dengan najis. Debu
semacam ini banyak ditemukan di berbagai tempat di sekitar kita.
3.BENDA PADAT
Benda padat yang suci dari asalnya lagi pula tidak terkena najis semisal batu, bata
merah, tanah padat, kayu kering, kertas,tissue dll. Benda tersebut dapat digunakan untuk bersuci
menghilangkan najis setelah buang air kecil maupun besar lantaran tidak mendapatkan air.
Ketahuilah tidak sah berwudu dengan fardhu, mandi wajib, mandi sunnat, menghilangkan najis dengan
benda cair seperti cuka atau benda beku lainnya seperti tanah dalam bertayamum ..
Menurut istilah, para ulama berbeda pendapat sebagian mereka mengatakan “ Al-mukhtalat itu ada yang
tidak dapat diceraikan dari air”.
Dan sebagian lagi mengatakan “Al-Mukhtalat itu barang yang tidak dapat dibedakan air menurut
pandangan mata”.
Kalau air berubah dengan sesuatu benda yang mujawir yang, cendana, minyak bunga-bungaan, kapur barus
yang keras, maka air itu masih dianggap suci yang dapat dipakai untuk ber bercuci, sekalipun banyak
perubahannya. Karena perubahan yang sesuatu mujawir itu, ia akan menguap jua. Karena itu air yang
seperti ini dinamakan air yang mutlak, ban dingannya air yang berubah karena diasapkan dengan dupa atau
berubaah baunya karena berdekatan dengan bangkai. Maka air yang seperti ini masih dianggap air yang
suci dan dapt dipergunakan untuk bersuci, baik berubah sifatnya.[8]
3. Air Mutlak yang Makruh memakainya (air yang suci lagi mensucikan tetapi makruh
memakainya)
Air yang makruh memakainya menurut hokum syara’ atau juga dinamakan kahariyatut tanzih ada delapan
macam , yaitu:
Pengertian Najis
1. Bahasa
2. Istilah
“Sesuatu yang dianggap kotor dan mencegah sahnya shalat tanpa ada hal yang meringankan.”[1]
“Sifat hukum suatu benda yang mengharuskan seseorang tercegah dari kebolehan melakukan shalat bila
terkena atau berada di dalamnya.”
Dalam agama islam mengajarkan kita untuk selalu bersih dari kotoran atau najis, terutama pada saat hendak
melakukan ibadah kepada Allah SWT. Najis bisa menempel di badan/tubuh, di pakaian atau di suatu
tempat. Najis terbagi atas beberapa tingkatan dari mulai yang ringan sampai yang berat.
1. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Yang termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang hanya diberi minum asi
(air susu ibu) tanpa makanan lain dan belum berumur 2 tahun. Untuk mensucikan najis mukhafafah ini
yaitu dengan memercikkan air bersih pada bagian yang kena najis.
Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang/hewan adalah najis biasa dengan
tingkatan sedang. Air kencing, kotoran buang air besar dan air mani/sperma adalah najis, termasuk bangkai
(kecuali bangke orang, ikan dan belalang), air susu hewan haram, khamar, dan lain sebagainya.
Untuk membuat suci najis mutawasithah 'ainiyah caranya dengan dibasuh 1 s/d 3 dengan air bersih hingga
hilang benar najisnya. Sengankan untuk najis hukmiyah dapat kembali suci dan hilang najisnya dengan
jalan dialirkan air di tempat yang kena najis.
Najis mugholazah contohnya seperti air liur anjing, air iler babi dan sebangsanya. Najis ini sangat tinggi
tingkatannya sehingga untuk membersihkan najis tersebut sampai suci harus dicuci dengan air bersih 7 kali
di mana 1 kali diantaranya menggunakan air dicampur tanah.
Tambahan :
Najis Ma'fu adalah najis yang tidak wajib dibersihkan/disucikan karena sulit dibedakan mana yang kena
najis dan yang tidak kena najis. Contoh dari najis mafu yaitu seperti sedikit percikan darah atau nanah, kena
debu, kena air kotor yang tidak disengaja dan sulit dihindari. Jika ada makanan kemasukan
bangkaibinatang sebaiknya jangan dimakan kecuali makanan kering karena cukup dibuang bagian yang
kena bangkai saja
23. yaitu najis yang tergolong ringan
Contoh : air kencing bayi laki-laki dibawah umur 2 tahun yang tidak makan atau minum sesuatu selain
daripada susu ibunya
24. adalah najis yang tergolong sedang seperti kotoran manusia, air seni manusia, nanah, darah, minuman
keras, alcohol dan lainnya
Macam-macam najis mutawwasithoh
-najis anniyah yaitu najis yang bendanya berwujud dapat dilihat, disentuh, dan cara mensucikannya
hilangkan wujud najis terlebih dahulu, yaitu hilang wujudnya, warnanya, rasanya, baunya tetapi ada
pengecualian jika warna, bau dan rasanya memang benar-benar sulit untuk dihilangkan maka itu di ma’fu
(dimaafkan) atau boleh, setelah hilang semua unsur-unsur tersebut baru disiram dengan air hingga bersih.
-najis hukmiyah yaitu najis yg bendanya tidak berwujud seperti bekas cairan miras, bekas kencing, nanah,
dll. Cara membersihkannya cukup dengan menyiram tempat tersebut dengan air hingga bersih.
25. Jelaskan Najis Mughallazhah dan berilah contoh dan cara membersihkannya!
Najis Mughallazhah yaitu Najis terakhir yg masuk kedalam golongan Najis Berat.
Contoh Najis Mughallazhah ini antara lain Najis Anjing dan Babi serta Keturunannya.
Cara membersihkannya:
1. Bersihkan bahagian yang terkena najis.
2. Basuh sebanyak tujuh kali. Sekali daripadanya mesti menggunakan tanah bersih yang dicampurkan
dengan air.
3. Gunakan air mutlak untuk basuhan seterusnya (sebanyak enam kali) sehingga hilang bau, warna dan
rasa.
Percikan kencing yang amat sedikit, yang tidak bisa ditangkap oleh mata telanjang, manakala percikan
itu mengenai pakaian maupun tubuh. Begitu pula percikan najis-najis lainnya, baik najis mughalazhah,
mukhaffafah maupun mutawassithah.
Sedikit darah, nanah, darah kutu dan tahi lalat atau najisnya, selagi hal itu tidak diakibatkan oleh
perbuatan dan kesengajaan orang itu sendiri.
Darah dan nanah dari luka, sekalipun banyak, dengan syarat berasal dari orang itu sendiri, dan bukan
atas perbuatan dan kesengajaannya, sedang najis itu tidak melampaui dari tempatnya yang biasa.
Tahi binatang yang mengenai biji-bijian ketika ditebah, dan tahi binatang ternak yang mengenai susu di
kala diperah, selagi tidak terlalu banyak sehingga merubah sifat susu itu.
Tahi ikan dalam air apabila tidak sampai merubahnya, dan tahi burung-burung di tempat yang sering
mereka datangi seperti masjid al_haram di Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, dan masjid Umawi. Hal itu
karena tahi binatang tersebut telah merata di mana-mana, sehingga sulit dihindarkan.
Darah yang mengenai baju tukang jagal, apabila tidak terlalu banyak.
Darah yang masih ada pada daging.
Mulut anak kecil yang terkena najis mutahannya sendiri, apabila ia menyedot tetek ibunya.
Debu di jalan-jalan yang mengenai orang.
Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir. Maksudnya, binatang itu sendiri tidak mempunyai
darah, apabila bangkainya itu tercebur dalam benda cair, seperti lalat, lebah dan semut, dengan syarat
binatang itu tercebur sendiri dan tidak merubah sifat benda cair yang diceburi.
27. Jelaskan pengertian Hadats menurut Syari’at Islam dan sebutkan macam – macam Hadats beserta
Contohnya! (Laras)
Menurut Syari’at Islam, Hadats adalah keadaan badan yang tidak suci / kotor dan dapat dihilangkan
dengan cara berwudhu, mandi wajib, dan Tayamum.
1. Hadats kecil
Adalah hadas yang penyebabnya bisa berasal dari sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur, yang
dapat berupa cairan, zat padat atau gas.
Contoh :
a. Keluar sesuatu daripada dua jalan yaitu qubul / dubur seperti kentut, air kecing, tahi, mazi,
keputihan dan wadi.
b. Tersentuh kulit antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram tanpa berlapik
c. Tidur yang tidak tetap dua ponggong
d. Hilang akal akibat mabuk dan gila
e. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan / tanpa memakai alas
a. Hadats Besar
Adalah hadas yang penyebabnya berasal dari persetubuhan
Contoh :
a. Bagi lelaki dan perempuan : persetubuhan dan keluar mani
b. Bagi perempuan : Haid, Nifas, dan Wiladah.
1. Bersetubuh atau bertemunya dua khitan antara laki-laki dan perempuan (meskipun tidak keluar air mani).
2. Keluarnya air mani (disebabkan bersetubuh atau sebab lain).
4. Setelah melahirkan.
Cara bersuci dari hadas besar dapat dilakukan dengan cara mandi besar atau mandi wajib. Mandi wajib
adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan tujuan untuk menghilangkan hadas besar.
1. Shalat
2. Thawaf
3. Menyentuh,membawa mushaf.
30. 1.MembacaAl-Quran
Hal ini dilarang kecuali beristi’adzah (membaca A’udzu Billahi minasysyaithanirrajim) dan yang semisalnya.
Karena Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Janganlah perempuan yang sedang haidh atau orang yang sedang junub membaca sesuatu dari Al-Quran,”
(HR Tirmidzi: 131).
Namun perlu dicatat disini bahwa berdasarkan penelitian Syeikh Nashiruddin Al-Albani, hadist tersebut
merupakan hadist Dhaif, bahkan munkar (Silahkan lihat Shahih wa Dha’if Sunan At-Tirmidzi, 1/131).
Meski begitu, Syeikh Nashiruddin Al-Albani juga memberikan catatan tambahan terhadap hadist tersebut
bahwa terdapat hadist riwayat Ali yang shahih dan dapat dijadikan penguat dalil hukum.
Berkenaan dengan hal tersebut, Ali Radhiyallahuanhu menuturkan, “Rasulullah pernah membacakan Al-
Quran kepada kami setiap saat, selama beliau tidak junub,” (HR An’Nasa’i: 168, Kitab At-Thaharah).
“...(jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu
mandi...” (An-Nisa: 43).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali
sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi...” (An-Nisa: 43).
4. Menyentuh Al-Quran
Orang junub dilarang menyentuh Al-Quran, walaupun hanya dengan perantara kayu atau semisalnya.
“Sesungguhnya Al-Quran itu adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfudz), tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan,” (Al-Waqi’ah: 77-79).
“Janganlah kamu menyentuh Al-Quran kecuali kamu dalam keadaan suci dari hadats,” (HR Ad-Daruquthni: 1/23,
hadist shahih). Wallahu’alam bish shawwab.
33.
A. Pengertian Istinja
Istinja menurut bahasa artinya terlepas atau selamat, dari bahasa Arab ااْل ِ ْستِ ْن َجاء. Sedangkan istinja menurut istilah
syariat Islam ialah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil.
B. Cara Beristinja
Beristinja ini hukumnya adalah wajib bagi orang yang baru saja buang air besar maupun buang air kecil, baik
dengan air ataupun dengan benda selain air. Benda selain air yang dapat digunakan untuk beristinja ialah benda yang
keras dan kesat seperti batu, kertas atau daun-daun yang sudah kering.
Cara beristinja dapat dilakukan dengan salah satu tiga cara sebagai berikut:
1). Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan air sampai bersih. Ukuran
bersih ini ditentukan oleh keyakinan masing-masing.
2). Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan batu, kemudian dibasuh dan
dibersihkan dengan air.
Artinya: “Sesungguhnya Nabi saw. melalui dua buah kuburan, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya kedua
orang yang berada dalam kubur itu sedang disiksa. Adapun salah seorang dari keduanya sedang disiksa karena
mengadu-ngadu orang, sedangkan yang satunya sedang disiksa karena tidak menyucikan kencingnya.” (HR. al-
Bukhari dan Muslim).
Syarat-syarat istinja dengan menggunakan batu atau benda keras (kesat) terdiri dari enam macam:
1. Batu atau benda itu keras (kesat) dan harus suci serta dapat dipakai untuk membersihkan najis.
2. Batu atau benda itu tidak termasuk yang dihormati misalnya bahan makanan dan batu masjid.
3. Sekurang-kurangnya dengan tiga kali usapan dan sampai bersih.
4. Najis yang akan dibersihkan belum sampai kering.
5. Najis itu tidak pindah dari tempat keluarnya.
6. Najis itu tidak bercampur dengan benda lain, meskipun benda itu suci dan tidak terpercik oleh air.
1. Pengertian Wudhu :
menurut bahasa, Wudhu artinya Bersih dan Indah. sedangkan menurut istilah (syariah islam) artinya menggunakan
air pada anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadast kecil.
Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan berwudhu lebih dulu, tanpa
wudhu shalatnya tidak sah.
َ َوجْ َع ْلن َْي ِمنَ ِعبَا ِدكَ الصَّالِ ِحيْن، َ َواجْ َع ْلنِ ْي ِمنَ ْال ُمتَطَه ِِّريْن، َ اَ ٰللّهُ َّم اجْ َع ْلنِ ْي ِمنَ التَّوَّابِيْن، َٗريْكَ لَهٗ َواَ ْشهَ ُداَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْبد ُٗه َو َرسُوْ لُه ٰ
ِ اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل ش
ٰ َُسب َْحانَك
¢َ اللّهُ َّم َو ِب َح ْم ِدكَ ا ْشهَ ُداَ ْن اَل اِ ٰلهَ اِاَّل َ ْن
َت اَ ْستَ ْغفِرُكَ َواَتُوْ بُ اِلَيْك
"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah
aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh."
2. Cara Berwudhu :
1. Apabila seorang muslim mau berwudhu maka hendaknya ia berniat di dalam hatinya kemudian
membaca "Bismillahirrahmanirrahim" sebab Rasulullah SAW bersabda "Tidak sah wudhu orang yg tidak menyebut
nama Allah" . Dan apabila ia lupa maka tidaklah mengapa. Jika hanya mengucapkan "Bismillah" saja maka
dianggap cukup.
2. Kemudian disunnahkan mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali sebelum memulai wudhu.
3. Kemudian berkumur-kumur.
Disunnahkan ketika menghirup air di lakukan dgn kuat kecuali jika dalam keadaan berpuasa maka ia tidak
mengeraskannya krn dikhawatirkan air masuk ke dalam tenggorokan. Rasulullah bersabda "Keraskanlah di
dalam menghirup air dgn hidung kecuali jika kamu sedang berpuasa."
5. Lalu mencuci muka. Batas muka adl dari batas tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai dagu dan
mulai dari batas telinga kanan hingga telinga kiri. Dan jika rambut yg ada pada muka tipis maka wajib dicuci hingga
pada kulit dasarnya. Tetapi jika tebal maka wajib mencuci bagian atasnya saja namun disunnahkan mencelah-celahi
rambut yg tebal tersebut. Karena Rasulullah selalu mencelah-celahi jenggotnya di saat berwudhu.
6. Kemudian mencuci kedua tangan sampai siku krn Allah berfirman "dan kedua tanganmu hingga siku."
7. Kemudian mengusap kepala beserta kedua telinga satu kali dimulai dari bagian depan kepala lalu
diusapkan ke belakang kepala lalu mengembalikannya ke depan kepala. Setelah itu langsung mengusap kedua
telinga dgn air yg tersisa pada tangannya.
8. Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki krn Allah berfirman "dan kedua kakimu hingga dua
mata kaki." . Yang dimaksud mata kaki adl benjolan yg ada di sebelah bawah betis. Kedua mata kaki tersebut wajib
dicuci berbarengan dgn kaki. Orang yg tangan atau kakinya terpotong maka ia mencuci bagian yg tersisa yg wajib
dicuci. Dan apabila tangan atau kakinya itu terpotong semua maka cukup mencuci bagian ujungnya saja.
3. Sunnah Wudhu :
1. Disunnatkan bagi tiap muslim menggosok gigi sebelum memulai wudhunya krn Rasulullah
bersabda “Sekiranya aku tidak memberatkan umatku niscaya aku perintah mere-ka bersiwak tiap kali akan
berwudhu.” (Riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’).
2. Disunnatkan pula mencuci kedua telapak tangan tiga kali sebelum berwudhu sebagaimana disebutkan di
atas kecuali jika setelah bangun tidur maka hukumnya wajib mencucinya tiga kali sebelum berwudhu. Sebab boleh
jadi kedua tangannya telah menyentuh kotoran di waktu tidurnya sedangkan ia tidak merasakannya. Rasulullah
bersabda “Apabila seorang di antara kamu bangun tidur maka hendaknya tidak mencelupkan kedua tangannya di
dalam bejana air sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali krn sesungguhnya ia tidak mengetahui di mana
tangannya berada .”
5. Disunnatkan bagi orang muslim mencelah-celahi jari-jari tangan dan kaki di saat mencucinya krn
Rasulullah bersabda “Celah-celahilah jari-jemari kamu.”.
6. Mencuci anggota wudhu yg kanan terlebih dahulu sebelum mencuci anggota wudhu yg kiri. Mencuci
tangan kanan terlebih dahulu kemudian tangan kiri dan begitu pula mencuci kaki kanan sebelum mencuci kaki kiri.
7. Mencuci anggota-anggota wudhu dua atau tiga kali namun kepala cukup diusap satu kali usapan saja.
8. Tidak berlebih-lebihan dalam pemakaian air krn Rasulullah berwudhu dgn mencuci tiga kali lalu
bersabda “Barangsiapa mencuci lbh maka ia telah berbuat kesalahan dan kezhaliman.”
2. Keluarnya tinja, baik dari tempatnya yang tabi'i atau yang lain, banyak ataupun sedikit.
4. Tidur yang mengalahkan indera pendengar dan indera penglihat (hilang kesadaran).
5. Segala sesuatu yang menghilangkan kesadaran seperti gila, pingsan, mabuk, dan lain-lainnya.
6. Istihadhah kecil dan sedang (bagi wanita).
Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar biasa. Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga
mengangkat derajat dan kedudukan seseorang dalam surga. Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
ُ سبَا
غ ْ ِسو َل هَّللا ِ قَا َل إ ِ سلَّ َم قَا َل أَاَل أَ ُدلُّ ُك ْم َعلَى َما يَ ْم ُحو هَّللا ُ بِ ِه ا ْل َخطَايَا َويَ ْرفَ ُع بِ ِه الد ََّر َجا
ُ ت قَالُوا بَلَى يَا َر َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو ُ عَنْ أَبِي ه َُر ْي َرةَ أَنَّ َر
َ ِ سو َل هَّللا
ِّ صاَل ِة فَ َذلِ ُك ْم
ُالربَاط َّ اج ِد َوا ْنتِظَا ُر ال
َّ صاَل ِة بَ ْع َد ال ِ سَ ضو ِء َعلَى ا ْل َمكَا ِر ِه َوك َْث َرةُ ا ْل ُخطَا إِلَى ا ْل َم
ُ ا ْل ُو
“Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan
mengangkat derajat-derajat?” Mereka berkata, “Mau, wahai Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu) adalah
menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu
sholat setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan”. [HR. Muslim (586)]
Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- telah mengabarkan kepada kita bahwa beliau akan mengenali ummatnya di
Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada anggota tubuh mereka, karena pengaruh wudhu’ mereka ketika di
dunia.
ْ َوإِنšوس ُك ْم َوأَ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ا ْل َك ْعبَ ْي ِن َوإِنْ ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّ ُروا
ِ س ُحوا ِب ُر ُء ِ ِسلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ا ْل َم َراف
َ ق َوا ْم ِ صاَل ِة فَا ْغ َّ يَا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آَ َمنُوا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى ال
ُ س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ َما يُ ِري ُد هَّللا
َ ص ِعيدًا طَيِّبًا فَا ْم َ سا َء فَلَ ْم ت َِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا
َ ِّستُ ُم الن ْ سفَ ٍر أَ ْو َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ا ْل َغا ِئ ِط أَ ْو اَل َم
َ ضى أَ ْو َعلَى َ ُك ْنتُ ْم َم ْر
ْ َج َولَ ِكنْ يُ ِري ُد لِيُطَ ِّه َر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت
َش ُكرُون ٍ لِيَ ْج َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِمنْ َح َر
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu
dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh kedua) kakimu sampai ke dua mata kaki.
Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh (menyetubuhi) wanita, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah
tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Ma’idah: 6).
Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa seorang muslim harus berwudhu’ sebelum melaksanakan
shalat. Seseorang yang melaksanakan shalat tanpa berwudhu’ maka shalatnya tidak sah.
Allahu a’lam.
35. Sebutkan rukun (fardhu) wudhu dan hal-hal yang membatalkan wudhu..?(weetri)
1. Niat
2. Membasuh Muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku – siku
4. Mengusap sebagian dari kepala
5. Membasuh Kedua kaki sampai mata kaki.
6. Tertib ( Berurutan )
Keluar Madzi
Keluar Wadi
Keluarnya Mani
Jima’ (senggama)
#Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih
digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Yang boleh dijadikan alat tayamum adalah
tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur, bernajis atau berbingkah.
Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat melakukan tayamum.
وس ُك ْم َوأَرْ ُجلَ ُك ْم إِلَى ْال َك ْعبَي ِْن َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّرُوا َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم
ِ ق َوا ْم َسحُوا بِ ُر ُء ِ ِيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى الصَّال ِة فَا ْغ ِسلُوا ُوجُوهَ ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف
ص ِعيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوا ِب ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ َما ي ُِري ُد هَّللا ُ لِيَجْ َع َل
َ ضى أَوْ َعلَى َسفَ ٍر أَوْ َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَائِ ِط أَوْ ال َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم ت َِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا َ َْمر
٦( َم َو ِليُ ِت َّم ِن ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون¢ْ ج َولَ ِك ْن ي ُِري ُد ِليُطَه َِّر ُك
ٍ َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َر
38. Sebab-sebabnya terdiri dari tujuh sebab. Empat sebab melibatkan laki-laki dan perempuan dan tiga sebab
lainnya hanya melibatkan perempuan:
- Sebab Bagi Perempuan:
1. Melahirkan anak
2. Nifas yaitu darah yang keluar ketika melahirkan anak
3. Keluar darah haid -> perempuan datang bulan. “Jika datang haid, maka tinggalkan solat. Dan
jika telah lewat, maka mandi dan Solatlah” (HR. Al Bukhari)
Niat
Menghilangkan najis di badan sama ada yang jelas (‘ayni) atau tidak jelas (hukmi)
Menyampaikan air ke seluruh anggota badan dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki.
4. Shalat Is’ya
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30
malam
5. Shlat Shubuh
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi
“Islam dibangun atas lima (perkara): kesaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain
Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, haji ke baitullah, dan
puasa Ramadhan.” [3].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada HR. Al-Bukhary, “Shalatlah dengan berdiri…”
2. Takbiiratul-ihraam,
Takbiiratul-ihraam ialah mengucapan: ‘Allahu Akbar’, tidak boleh dengan ucapan atau kata lain.
3. Membaca Al-Fatihah Membaca Al-Fatihah merupakan rukun pada setiap raka’at, sebagaimana yang tercantum
dalam hadits Muttafaqun ‘alaih,
4. Ruku’
5. I’tidal atau Berdiri tegak setelah ruku’
6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh
7. Duduk di antara dua sujud membahas Duduk di antara dua sujud terdapat Dalil dari rukun ini ialah firman Allah
‘azza wa jalla QS: Al-Hajj:77,
Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hadits keseluruhannya. Lafazh tasyahhud bisa dilihat
dalam kitab-kitab yang membahas tentang shalat seperti kitab Shifatu Shalaatin Nabiy, karya Asy-Syaikh Al-
Albaniy dan kitab yang lainnya.
11. Duduk Tasyahhud Akhir
Membahas tentang Duduk Tasyahhud Akhir, Sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh
(Muttafaqun ‘alaih),
Itulah tadi pembahasan mengenai rukun shalat, setelah anda membaca artikel dari kami semoga anda akan
lebih mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengerjakan ibadah sholat agar lebih khusuk dan
sholat diterima pahalanya.
Sujud sahwi adalah bagian ibadah islam yang dilakukan di dalam sholat.
Sujud sahwi merupakan dua sujud yang dilakukan oleh orang yang shalat untuk menggantikan kesalahan
yang terjadi di dalam shalatnyakarena lupa.
Penyebabnya dilakukannya Sujud sahwi ada tiga yaitu:
1. Menambahkan sesuatu (az-ziyaadah),
2. Menghilangkan sesuatu (an-naqsh), dan
3. Dalam keadaan ragu-ragu (asy-syak) di dalam Shalat.
Cara Mengerjakannya
Sebelum atau sesudah salam. Sujud Sahwi dilakukan dengan dua kali sujud sebelum salam atau sesudahnya
oleh seseorang yang sedang bershalat. Kedua cara ini memang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Kisah sesudah salam. Adapun yang lebih utama ialah mengikuti sebabyang mengharuskan sujud sahwi
tersebut. Maksudnya kalau datangnya sebab tadi sebelum salam, hendaklah sujud dilakukan sebelum salam,
sebaliknya kalau diketahui sesudah salam, maka sujud itu pun dilakukan sesudahnya, sedang bagi hal-hal
yang tidak termasuk dalam kedua keadaan di atas, boleh saja dipilih sesudah salam atau sebelumnya. Dan
ini tanpa ada perbedaan apakah yang menyebabkan sujud itu berupapenambahan atau pengurangan raka'at.
Contoh sesudah salam dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, صلَّى َر ْك َعتَي ِْن َو َسلَّ َم ثُ َّم َكب ََّر ثُ َّم َس َج َد ثُ َّم َكب ََّر فَ َرفَ َع ثُ َّم َكب ََّر
َ َف
و َس َج َد ثُ َّم َكب ََّر َو َرفَ َع “Lalu
َ beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu
beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali,
lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.”Kemudian beliau salam
lagi.” (HR. Muslim no. 574).
44. Jelaskan pengertian shalat berjamaah dan sebutkan shalat yang disunahkan berjamaah.
Shalat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua atau lebih orang secara bersama-sama dengan satu
orang di depan sebagai imam dan yang lainnya di belakang sebagai makmum.
45. Masbuq yaitu makmum yang terlambat satu raka’at atau lebih bersama imam disaat sholat berjama’ah. Raka’at
disini adalah adalah sampai ruku’, jadi jika ada seorang makmum terlambat ruku’ bersama imam dalam raka’at
pertama saat sholat berjama’ah maka dia di sebut makmum masbuk, itulah pendapat Jumhur ulama.
Apabila makmum masbuk ketika takbiratul ihram mendapati imam mau atau sedang melakukan ruku’ maka di harus
membaca fatihah sedapatnya ( meskipun tidak sempurna ) dengan tanpa membaca ta’awudz atupun membaca
bacaan iftitah dan wajiblah bersegera melakukan rukuk bersama imam. Sebab bacaan al fatihah yang tidak sempurna
oleh makmum masbuk tadi sudah di tanggung imam. Namun apabila menurut perkiraan jika dia membaca fatihah
tapi telat rukuk bersama imam, maka dia harus langsung ruku’ setelah melakukan takbiratul ihram.
1. hanya berlaku bagi musafir/orang yang dalam perjalanan yang jarak perjalanan yang ditempuh dipastikan
mencapai 2 marhalah; 16 parsakh atau 48 mil.
2. Telah melewati batasan daerahnya. Sedangkan apabila ia belum keluar dari kampungnya sendiri maka tidak
dibolehkan baginya untuk jama'
3. Seseorang yang melaksanakan jama' shalat sedangkan ia tidak mengetahui hal tersebut boleh maka shalatnya
tidak sah.
4. Shalat yang boleh dijama' adalah shalat dhuhur dengan ashar dan shalat maghrib dengan Isya, kedua shalat
tersebut juga boleh diqashar beserta jamak.
- Syarat mengqashar bagi musafir:
1. Kebolehan qashar shalat hanya berlaku bagi musafir/orang dalam perjalanan yang jarak perjalanan yang ditempuh
dipastikan mencapai 2 marhalah; 16 parsakh atau 48 mil.
2. Telah melewati batasan daerahnya. Sedangkan apabila ia belum keluar dari kampungnya sendiri maka tidak
dibolehkan baginya untuk jama'
Seseorang yang melaksanakan qashar shalat sedangkan ia tidak mengetahui hal tersebut boleh maka shalatnya tidak
sah.
4. Shalat yang boleh diqashar hanya shalat 4 rakaat yang wajib pada asalnya.
5. Wajib berniat qashar ketika takbiratul ihram. Contoh lafadh niatnya adalah:
Bila ia berniat qashar setelah takbiratul iharam maka tidak dibolehkan untuk qashar shalat.
6. Tidak mengikuti orang yang mengerjakan shalat secara sempurna (4 rakaat) walaupun hanya sebentar.
7. Tidak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan niatnya mengqashar shalat, misalnya timbul niat dalam hatinya
untuk mengerjkan shalat secara sempurna( 4 rakaat) atau timbul keragu-raguan dalam hatinya setelah ia berniat
qashar apakah sebaiknya ia mengerjakan shalat secara sempurna atau ia qashar saja
49. Pertama wudhu, jika berwudhu dengan air takut sakitnya bertambah (Reza Nurzeha)
parah maka boleh dengan tayamum.
Berdirilah seakan mengerjakan sholat seperti biasa, jika tak mampu
maka duduk, jika tak mampu maka berbaring ke kanan, jika tak mampu
terlentang juga diperbolehkan dengan posisi kepala ditimur dan kaki di
barat.
Hal ini dilakukan dengan dasar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam hadits ‘Imrân bin al-Hushain:
Shalatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu maka duduklah dan bila
tidak mampu juga maka berbaringlah. (HR. Al-Bukhari. No. 1117).
50.Pengertian Sholat Rawatib,Sholat Rawatib adalah sholat sunat yang dikerjakan sebelum dan sesudah
sholat fardhu (sholat lima waktu).
51.Sholat dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur.
Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal
dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak
Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha )
niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).
6. Ampunan dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa
itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
Semoga dengan membaca postingan ini membuat kita semakin rajin untuk melaksanakan sholat dhuha dan Kita
dapat melaksanakan shalat sunnah ini dengan baik dan benar serta rasa cinta kita kepada ALLAH SWT semakin
besar.
52.Sholat hajat adalah shalat yang dilaksanakan karena adanya keinginan atau hajat tertentu agar cepat dikabulkan
oleh Allah SWT dengan cara berdoa dan sholat, terlebih jika keinginan atau hajat tersebut mengalami banyak
rintangan dan hambatan dalam meraihnya maka dengan shalat berharap Allah akan melapangkan dan memudahkan
semua yang menjadi keinginan.
Shalat hajat dikerjakan sebanyak 2 raka’at atau serupa dengan solat sunnah lain baik sunah rawatib, istikharah
atau sholat tahajud. Perbedaan utama dengan sholat lain adalah ‘Niat’ nya sedangkan bacaan dalam sholat sama saja
tidak ada perbedaan
Waktu sepertiga malam waktu yang aling istimewa dalam melaksanakan sholat sebagai bentu penghambaan kepada
Allah, terlebih jika berdoa maka Allah akan mengambulkan segala doa hambanya pada waktu tersebut.
Perbedaan waktu, misalnya untuk melaksanakan shalat tahajud harus dikerjakan pada malam hari, sholat Dhuha
harus dikerjakan pada pagi hari hingga menjelang waktu dhuhur dan sebagainya.
Berikut ini langkah-langkah melakukan shalat Hajat : Setelah wudhu’ kemudian menghadap kiblat lalu dalam :
Setelah sholat kemudian membaca istighfar : 100 kali sholawat nabi : 100 kali lalu dilanjutkan dengan membaca doa
dibawah ini :
Jika belum menghafal doa dalam bahasa arab bisa menggantinya dengan doa apa saja atau bisa berdoa dengan
bahasa sehari-hari yang biasa anda gunakan.
Dengan melaksanakan sholat hajat, maka akan lebih memahami kedudukan kita sebagai hamba yang mempunyai
daya selain atas kehendaknya.
berjamaah di masjid. Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa rasulullah hanya pernah melakukannya secara
berjama'ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa rasulullah kemudian tidak melanjutkan pada malam-
malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub
seksi hadits tentang Tarawih).
"Artinya: Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha
tentang salat rasulullah di bulan Ramadan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah kerjakan
(tathawwu') di bulanRamadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka'at 1) (yaitu) Ia salat empat
(raka'at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka'at) 2) jangan
engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka'at".[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan
Muslim
Salat witir
Salat Witir
1. Pengertian Salat Witir
Witir menurut bahasa adalah bilangan gasal atau ganjil. Menurut Abu Hanifah, salat Witir adalah wajib (meskipun
tidak termasuk kelima salat fardhu). Alasannya adalah sabda Nabi Saw:
“Salat Witir adalah kewajiban atas setiap muslim; maka barang siapa ingin melaksanakannya sebanyak 5 rakaat,
silahkan melakukannya. Dan barang siapa ingin melaksanakannya sebanyak 3 rakaat, silahkan melakukannya. Dan
barang siapa ingin melaksanakannya sebanyak 1 rakaat, silahkan melakukannya.” (HR Abu Daud dengan sanad
sahih, juga al-Hakim dalam Mustadraknya dengan sanad sahih sesuai persyaratan Bukhori/Muslim). Ibn Al-Mundzir
mengatakan bahwa “tak ada seorangpun kuketahui (di antara para ahli fiqih) yang sependapat dengan Abu Hanifah
dalam hal ini”.
54. yaitu hari raya Idul Fitri tanggal 1 Syawal dan hari raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijah. Tentu saya sebagai
umat muslim selalu menanti-nanti kedatangan kedua hari raya tersebut tiap tahunnya. Untuk itu saya akan
membagikan beberapa hal yang berkaitan dengan shalat idul fitri.
Waktu Pelaksanaan
Shalat idul fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal mulai terbit matahari sampai matahari tergelincir (datang
waktu Dzuhur).
Cara Mengerjakan
Adapun mengenai bilangan raka'at shalat Idul Fitri adalah hanya dua rakaat tidak memakai adzan dan iqamat dan
sesudah selesai shalat diadakan Khutbah. Sedangkan cara mengerjakan shalat idul fitri sama dengan cara
mengerjakan shalat-shalat sunnah yang lain, hanya saja dalam rakaat pertama membaca takbir 7 kali dan dalam
rakaat yang kedua membaca takbir 5 kali. Dan dikerjakan secara berjamaah.
Takbiran
Kita disunnahkan untuk memperbanyak membaca takbir, tahlil dan tahmid yang sering disebut takbiran. Adapun
waktunya membaca takbir adalah takbiran dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam berdiri untuk
mengerjakan shalat idul fitri.
1. Mandi
2. Memakai wewangian
3. Berhias dengan memakai pakaian terbaik
4. Makan/sarapan terlebih dahulu
5. Bertakbir saat berangkat ke masjid
6. Menempuh jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang
56. pengertian zakat menurut bahasa berarti: tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi)
atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 103)
Harta-harta tersebut diatas harus mencapai nishab dan melampaui satu haul (Masa kepemilika n 12
bulan).
Nishab harta tersebut setara nilainya dengan 85 gram emas.
Besarnya zakat yang harus dibayarkan yaitu 2,5 %.
Kalung 25gr gelang 15gr. Masing – masing mempunyai karat 24 dan cincin 15gr dengan karat yang
berbeda.
63. -Orang Fakir ialah orang yang snagat sengsara dan tidak mempunyai hartamaka tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari harinya.
-Orang Miskin ialah orang yang memiliki pekerjaan tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya
-Orang Amil orang atau badan yang mengurus zakat dari proses awal pengumpulan zakat sampe proses pembagian
zakat
-Mualaf orang yang baru masuk islam dan iman nya belom teguh
-Orang yang berhutang karena dapat mendamaikan si kaya dan si miskin dapat menjauhkan dari sifat ingin berbuat
kejahatan
-Ibnu sabil atau Musafir orang yang sedang dalam perjalanan dalam perjalan menyebarkan agama islam dan bukan
dalam perjalanan maksiat .
يضةً ِمنَ هَّللا ِ ۗ َوهَّللا ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم ِ يل هَّللا ِ َواب ِْن ال َّس ِب
َ يل ۖ فَ ِر ِ ب َو ْالغ
ِ َار ِمينَ َوفِي َس ِب ِ ين َو ْال َعا ِملِينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمؤَ لَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َوفِي الرِّ قَا
ِ ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِك َّ ِإنَّ َما ال
ُ َص َدق
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah
dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
-Orang atheis
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
2. Pilar amal jama’i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da’i yang berjuang dan berda’wah dalam
rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
66.Sutini seorang konsultan setiap bulannya penghasillan yang di dapat 85 juta, berapa zakat
Jawab:
=1.020.000.000
Zakat propesi->Penghasilan satu tahun x 2.5%
= 1.020.000.000 x 2.5%
=25.500.000
Jadi zakat yang harus dikeluarkan Sutini selama setahun sebesar 25.500.000
67. untuk zakat pertanian , zakat yang harus di keluarkan adalah tergantung dari jenis pengairan yang di gunakan
.jika pengiran langsung dari hujan maka zakatnya adalah 10 persen dari hasil panen, maka cara penghitungannya
adalah sebagi berikut :
Zakatnya adalah
Namun bila pengairannya menggunakan irigasi , penghitungan zakatnya adalah sebagi berikut
68. hewan yang akan di qurrbanka haarus mencapai nishab terlebih dahulu, baru kemmudianbisa di jadikan sebagai
hewan qurban
A. kambing
B.Unta
C.Kuda