HAKEKAT IBADAH
Dr. Sholihin Fanani, M.PSDM
Pendahuluan
Modul ini merupakan modul Ke-1 dari 10 modul mata kuliah AIK 2.
Ibadah merupakan salah satu tujuan penciptaan manusia dan untuk
merealisasikan tujuan tersebut, diutuslah para rasul dan kitab-kitab
diturunkan. Orang yang betul-betul beriman kepada Allah Taala tentu
akan berlomba-lomba dalam beribadah kepada Allah Taala, Akan teta-
pi, karena ketidaktahuan tentang pengertian atau jenis-jenis ibadah,
sebagian mereka hanya fokus terhadap ibadah tertentu saja, misalnya
shalat, zakat, atau puasa. Padahal, jenis-jenis ibadah sangatlah ban-
yak.
Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga ditun-
tut untuk beramal sholeh. Karena Islam adalah agama amal, bukan ha-
nya keyakinan. Ia tidak hanya terpaku pada keimanan semata, melain-
kan juga pada amal perbuatan yang nyata. Islam adalah agama yang
dinamis dan menyeluruh. Dalam Islam, Keimanan harus diwujudkan
dalam bentuk amal yang nyata, yaitu amal sholeh yang dilakukan kare-
na Allah. Ibadah dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan
hubungan antara manusia dengan Tuhannya, tetapi juga untuk mewu-
judkan hubungan antar sesama manusia. Islam mendorong manusia
untuk beribadah kepada Allah SWT dalam semua aspek kehidupan
dan aktifitas.
Tujuan utama dari semua ibadah dan perintah (Allah dalam agama
Islam) untuk memberatkan dan menyusahkan (manusia), meskipun
hal itu (mungkin) terjadi pada sebagian dari ibadah dan perintah terse-
but sebagai (akibat) sampingan, karena adanya sebab-sebab yang
menuntut kemestian terjadinya hal tersebut, dan ini merupakan kon-
5
sekwensi kehidupan di dunia. Semua perintah Allah (dalam agama Is-
lam), hak-Nya (ibadah) yang Dia wajibkan kepada hamba-hamba-Nya,
serta semua hukum yang disyariatkan-Nya (pada hakekatnya) merupa-
kan qurratul uyuun (penyejuk pandangan mata), serta kesenangan dan
kenikmatan bagi hati (manusia), yang dengan (semua) itulah hati akan
terobati, (merasakan) kebahagiaan, kesenangan dan kesempurnaan
di dunia dan akhirat. Bahkan hati (manusia) tidak merasakan kebaha-
giaan, kesenangan dan kenikmatan yang hakiki kecuali dengan semua
itu. Masing-masing kajian ini akn dibahas tersendiri secara mendalam
pada modul ini.
Dalam modul ini kita mengkaji konsep, fungsi ibadah dan hikmah
dan akna spiritual ibadah. Setelah menguasai modul pertama ini, ma-
hasiswa dapat menjelaskan dan memahami pengertian konsep, fungsi
ibadah dan hikmah dan akna spiritual ibadah.. Secara lebih khusus
setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat menjelaskan dan
memahami:
1. Konsep Ibadah
2. Fungsi Ibadah
3. Hikmah Ibadah
4. Makna Spiritual Ibadah
Modul ini dibagi dalam 2 Kegiatan Belajar (KB):
1. Kegiatan belajar 1 : Konsep dan Fungsi Ibadah
2. Kegiatan belajar 2 : Hikmah dan Makna Spiritual Ibadah
Agar dapat berhasil dengan baik dalam mmepelajari modul ini, ikuti-
lah petunjuk belajar sebagai berikut:
• Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai
anda memahami untuk mempelajari modul ini, dan bagaimana
cara mempelajarinya
• Bacalah modul ini secara seksama dan kerjakan semua latihan
yang ada
• Perhatikan contoh-contoh yang diberikan pada setiap kegiatan
belajar
• Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan kelompok
belajar anda.
ِي اسْم َجامع لكل َما ي ُِحبهُ هللا ويرضاه من ْال َ ْق َوال واألعمال َ ْال ِعبَادَة ه
ِ َْالب
َّ اطنَة َو
الظاه َِرة
“Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup semua yang Allah cintai
dan Allah ridhai, baik ucapan atau perbuatan, yang lahir (tampak, bisa
dilihat) maupun yang batin (tidak tampak, tidak bisa dilihat).” (Al-Ubudi-
yyah, hal. 44)
Para ulama menjelaskan bahwa secara garis besar, ibadah dapat
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu ibadah mahdhah dan ibadah
ghairu mahdhah. Dalam tulisan singkat ini, penulis akan mencoba un-
tuk menjelaskan perbedaan di antara keduanya.
8
1. Perbedaan antara ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mah-
dhah
1. Ibadah mahdhah ( )العبادت المحضةadalah ibadah yang murni iba-
dah, ditunjukkan oleh tiga ciri berikut ini:
Pertama, ibadah mahdhah adalah amal dan ucapan yang merupa-
kan jenis ibadah sejak asal penetapannya dari dalil syariat. Artinya,
perkataan atau ucapan tersebut tidaklah bernilai kecuali ibadah. Den-
gan kata lain, tidak bisa bernilai netral (bisa jadi ibadah atau bukan iba-
dah). Ibadah mahdhah juga ditunjukkan dengan dalil-dalil yang menun-
jukkan terlarangnya ditujukan kepada selain Allah Taala, karena hal itu
termasuk dalam kemusyrikan.
Kedua, ibadah mahdhah juga ditunjukkan dengan maksud pokok
orang yang mengerjakannya, yaitu dalam rangka meraih pahala di
akhirat.
Ketiga, ibadah mahdhah hanya bisa diketahui melalui jalan wahyu,
tidak ada jalan yang lainnya, termasuk melalui akal atau budaya.
Contoh sederhana ibadah mahdhah adalah shalat.
Shalat adalah ibadah mahdhah karena memang ada perintah (dalil)
khusus dari syariat. Sehingga sejak awal mulanya, shalat adalah aktivi-
tas yang diperintahkan (ciri yang pertama). Orang mengerjakan shalat,
pastilah berharap pahala akhirat (ciri ke dua). Ciri ketiga, ibadah shalat
tidaklah mungkin kita ketahui selain melalui jalur wahyu. Rincian bera-
pa kali shalat, kapan saja, berapa rakaat, gerakan, bacaan, dan seter-
usnya, hanya bisa kita ketahui melalui penjelasan Nabi shallallahu alai-
hi wa sallam, bukan hasil dari kreativitas dan olah pikiran kita sendiri.
2. Rincian ibadah mahdhah
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang banyak kita kenal, bahkan
sebagian kaum muslimin bisa jadi menyangkan bahwa ibadah itu ha-
nya terbatas pada ibadah mahdhah. Berikut ini beberapa rincian iba-
dah mahdhah, Ibadah hati (al-ibadah al-qalbiyyah) ()العبادت القلبية, bisa
dirinci dalam dua jenis ibadah:
Pertama, ucapan hati (qaulul qalbi) ()قول القلب, yaitu berbagai per-
kara aqidah yang wajib untuk diyakini, misalnya keyakinan bahwa ti-
dak ada pencipta selain Allah Taala (keimanan terhadap rububiyyah
Allah Taala); tidak ada yang berhak disembah selain Allah Taala (kei-
manan terhadap uluhiyyah Allah Taala); beriman terhadap semua
nama dan sifat yang Allah Taala tetapkan; beriman terhadap malaikat,
kitab, rasul, hari akhir, dan juga beriman terhadap taqdir
Kedua, perbuatan (amal) hati (amalul qalbi) ()عمل القلب, misalnya
3. Fungsi Ibadah.
Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga ditun-
tut untuk beramal sholeh. Karena Islam adalah agama amal, bukan ha-
nya keyakinan. Ia tidak hanya terpaku pada keimanan semata, melain-
kan juga pada amal perbuatan yang nyata. Islam adalah agama yang
dinamis dan menyeluruh. Dalam Islam, Keimanan harus diwujudkan
dalam bentuk amal yang nyata, yaitu amal sholeh yang dilakukan kare-
na Allah. Ibadah dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan
hubungan antara manusia dengan Tuhannya, tetapi juga untuk mewu-
judkan hubungan antar sesama manusia. Islam mendorong manusia
untuk beribadah kepada Allah SWT dalam semua aspek kehidupan
dan aktifitas. Baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari mas-
yarakat. Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam, yaitu:
RANGKUMAN
LATIHAN
Untuk memperdalam materi, kerjakanlah soal-soal dibawah ini
dan diskusikan bersama kelompok anda!
1. Jelaskan konsep Ibadah dalam Islam?
2. Jelaskan fungsi ibdah bagi kehidupan seorang Muslim?
PETUNJUK JAWABAN
Untuk menjawab pertanyaan no. 1 — 2 silahkan dibaca kembali
materi di atas
TES FORMATIF 1
1. Jelaskan konsep Ibadah menurut Ibnu Taymiyah?
a. Semua yang Allah cintai dan Allah ridhai, baik ucapan atau per-
buatan, yang lahir maupun yang batin
b. Semua yang Allah cintai dan Allah ridhai, baik ucapan atau per-
buatan, yang batin
c. Semua yang Allah cintai dan Allah ridhai, baik ucapan atau per-
buatan, yang lahir
A. Hikmah Ibadah.
16
serta kesenangan dan kenikmatan bagi hati (manusia), yang dengan
(semua) itulah hati akan terobati, (merasakan) kebahagiaan, kesenan-
gan dan kesempurnaan di dunia dan akhirat. Bahkan hati (manusia) ti-
dak akan merasakan kebahagiaan, kesenangan dan kenikmatan yang
hakiki kecuali dengan semua itu. Sebagaimana firman Allah Swt,
َ ً صا ِلحا ً ِم ْن ذَك ٍَر أ َ ْو أ ُ ْنثَى َوه َُو ُمؤْ ِم ٌن فَلَنُحْ ِييَنَّهُ َحيَاة
ط ِيّبَةً َولَنَجْ ِزيَنَّ ُه ْم َ ع ِم َل َ َم ْن
ُ
َس ِن َما كَانُوا يَ ْع َملون َ ْأَجْ َر ُه ْم بِأح
َ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh (ibadah), baik laki-laki mau-
pun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami ber-
ikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami
ُ ُالي َمانَ َوزَ يَّنَهُ فِي قُلُوبِ ُك ْم َوك ََّرهَ إِلَ ْي ُك ُم ْال ُك ْف َر َو ْالف
َسوق ِ ْ َّب إِلَ ْي ُك ُم َّ َولَ ِك َّن
َ للاَ َحب
َّ صيَانَ أُولَئِكَ ُه ُم
َالرا ِشدُون ْ َو ْال ِع
“Tetapi Allah menjadikan kamu sekalian (wahai para sahabat) cinta
kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu ser-
ta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan perbuatan
maksiat. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus”
(QS al-Hujuraat:7).
RANGKUMAN
LATIHAN
PETUNJUK JAWABAN
TES FORMATIF 2