FIQIH IBADAH
Ibadah berasal dari kata العبدyang berarti hamba. Kemudian dari kata ini
muncul kata العبادةyang berarti ( إظهار التذللmemperlihatkan/
mendemonstrasikan ketundukan dan kehinaan).
Secara istilah ibadah berarti usaha menghubungkan dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang disembah.
Ulama fiqh mendefenisikan ibadah sebagai ketaatan yang disertai dengan
ketundukan dan kerendahan diri kepada Allah SWT.
Redaksi lain menyebutkan bahwa ibadah adalah semua yang dilakukan atau
dipersembahkan untuk memperoleh keredhaan Allah dan mengharapkan
imbalan pahala-Nya di akhirat kelak.
Ibn Taimiyah menjelaskan bahwa ibadah berawal dari suatu
hubungan dan keterkaitan yang erat antara hati dengan yang
disembah.
Kemudian hubungan dan keterkaitan tersebut meningkat
menjadi kerinduan karena tercurahnya perasaan hati kepada-
Nya.
Kemudian rasa rindu itu pun meningkat menjadi kecintaan yang
kemudian meningkat pula menjadi keasyikan.
Sehingga akhirnya membuat cinta yang amat mendalam yang
membuat orang yang mencintai bersedia melakukan apa saja
demi yang dicintai. Oleh karena itu, betapapun seseorang
menundukkan diri kepada sesama manusia, ketundukan
demikian tidak dapat disebut sebagai ibadah sekalipun antara
anak dan bapaknya.
Ibadah….
Dari segi manfaatnya ibadah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu;
pertama, ibadah perorangan (fardhiyah/mahdhah), yakni ibadah yang
menyangkut diri pelakunya sendiri serta tidak ada hubungannya
dengan orang lain seperti shalat dan puasa.
Kedua, ibadah kemasyarakatan (ijtimâiyah/ghaira mahdhah), yakni
ibadah yang memiliki keterkaitan dengan orang lain, terutama dari
segi sasarannya seperti sedekah, zakat dan sebagainya.
Berkaitan dengan ini, Dalam Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah
dijelaskan bahwa ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah, dengan mentaati segala perintah-Nya, menjauhi segala
larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diizinkannya.
Ibadah ada yang umum dan ada yang khusus.
Ibadah umum ialah segala amalan yang dizinkan Allah, sedangkan
ibadah khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan
perinciannya, tingkat dan cara-caranya yang tertentu.
Menurut Nazaruddin Razak, dalam konteks ibadah yang
dikerjakan, terdapat lima pokok ibadah, yakni
: shalat, zakat, puasa dan naik haji serta disusul dengan
thaharah, di mana thaharah merupakan kewajiban yang
menyertai shalat, zakat, puasa dan naik haji.
persyaratan agar suatu perbuatan dapat
bernilai ibadah, yaitu: