Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH AIK 4

AKHLAK PERGAULAN DALAM ISLAM

Disusun Oleh:

Kelompok 12

Iskha Maulida 201910230311014


Febry Jihan Pratiwi 201910230311154
Riyan Andani 201910230311161

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS PSIKOLOGI
2022
Hakikat Shalat dan Keutamaannya

A. Hakikat Shalat
Kedudukan shalat dalam Islam adalah suatu kewajjiban yang paling utama
dan harus dilakukan oleh seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia. Shala
merupakan suatu pendakian bagi orang-orang yang beriman disertai doa-doa
orang-orang mukmin. Shalat memungkinkan umat Islam terhubung secara
langsung dengan Penciptanya dengan menghindarkan mereka dari seluruh
kepentingan pribadi maupun materialnya. Shalat merupakan media yang
paling berpengaruh dan terbesar bagi umat Islam karen dengan shalat
menghubungkan hamba dengan Tuhannya. Shalat ialah perantara atau
wasilah dan sangat penitng guna membentuk tameng bagi umat Islam itu
sendiri.
Shalat dalam Bahasa Arab berarti “Doa”. Sebagaimana tertera didalam
firman Allah SWT. dalam Surah At-Taubah: 103 yang artinya “Berdoalah
untuk mereka. Sesungguhnya, doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Sedangkan menurut istilah, shalat ialah suatu ibadah yang meliputi ucapan
maupun peragaan anggota badan atau tubuh secara khusus, dimulai dengan
takbir kemudian diakkhiri dengan salam.
Shalat bagaikan piramida diantara semua jenis ibadah lainnya. Hal ini
dikarenakan semua ibadan atau perintah syariat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW., ketika beliau melaksanakan Isra” bersama malaikat JJibril
AS dan menembus langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha. Allah SWT.,
memerintahkan shalat pada Nabi Muhammad SAW., secara langsung tanpa
adanya perantara, agar kita semua dapat memahami betapa agungnya
kedudukan dan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan umat Islam.

‫( توبكنعلا( وأق ر ال ص لوة إن ال ص لوة ت نهى عن ال فح شاء وال م ن كر‬٤٥)


Wa aqiimush shalaata wa aatuz zakaata warka'uu ma'ar raaki'iin.
Artinya: "Dan dirikanlah sholat, dan keluarkanlah zakat, dan tunduklah rukuk
bersama orang-orang yang rukuk." (QS. Al-Baqarah: 43).
‫( ال ع ن ك بوت( وال م ن كر ال فح شاء عن ت ن ىه ال ص لوة إن ال ص لوة وأق ر‬٤٥)
Wa aqimish shalaata innash shalaata tanhaa 'anil fakhsyaa-i wal munkar.
Artinya: "Kerjakanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan yang keji
dan yang mungkar." (QS. Al-Ankabut: 45).

Hadist Nabi:
‫خمس ع ىل اإل س الم ب ن ي‬: ‫هللا إ ال إل ه ال أن ش هادة‬ ‫هللا ر سول محمد وان‬ ‫وإق ام‬
‫تاء‬ ‫و ص يام ال زك اة ال ص الةواي‬
‫ال ب يت وحج رم ضان‬
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Islam didirikan di atas lima dasar,
yaitu: memberi kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat,
berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah." (HR. Imam Bukhari dan Muslim dari Abdurrahman bin Auf).
B. Keutamaan Shalat
Khalid Abu Shalih, (2008:15) menjelaskan bahwa shalat merupakan
perintah yang diturunkan oleh Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW.,
ketika beliau berada di langit pada malam Mi’raj. Maka hal ini menunjukkan
betapa penting, mulia, dan agungnya shalat tersebut. Shalat ialah satu-
staunnya rukun Islam yang diulang-ulang berkali-kali atau sampai 5 kali
dalam sehari, dimana tidak pernah ada gugurnya kewajibannya dalam
keadaan apapun, kecuali ketika haid atau nifas bagi Wanita.
Rasulullah SAW bersabda: “Amalan yang paling utama adalah shalat pada
waktunya.”
Selain itu, shalat merupakan amalan utama, yang paling baik dan ketaatan
kepada Allah Dzil jalali yang paling dekat (Khalid Abu Shalih, 2008:15).
Shalat ialah tiang agama, azas keyakinan dan penyejuk mata bagi para
Muttaqin. Keutamaan yang lain dari shalat adalah sebagai pondasi Islam,
tanda keimanan seseorang baik dalam darahnya sebagai mannusia.
Dengan shalat, derajatkita sebagai manusia akan diangkat, menghapus
segala keburukan, baik itu dosa maupun kesalahan. Shalat juga memberikan
keselamatan dari neraka, terhindar dari mara bahaya, dan selamat dari dzat
yang maha perkasa dan masuksurga bersama orang-orang yang beruntung.
Dengan melaksanakan shalat, merupakan tanda kemenangan maupun
kebahagiaan sebagai bukti diterimanya amal, kesuksesan dan amalan yang
pertama kali akan dihisab dari seorang hamba, baik itu amalan pagi maupun
sore harinya.

Pentingnya Shalat Bagi Seseorang Yang Mengaku Beragama


Seperti yang sudah dijelaskan diatas, shalat itu sendiri merupakan tiang
agama. Hukum orang yang mengingkari shalatnya atau meninggalkannya:
“Barangsiapa yang mengingkari wajibnya shalat, maka ia telah kafir dan
begitu pula orang yang meninggalkannya karena meremehkan dan malas.
Apabila ia tidak mengetahui hukukmnya maka diajari, namun apabila dia
mengetahui tentang wajibnya shalat etapi meninggalkannya, makai a disuruh
bertaubat selama tiga hari, kalau menolak untuk taubat maka barulah
dibunuh”
Allah berfirman: “Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.”
Ibnu Qayyim mengungkapkan bahwa Sebagian manfaat dari shalat yang
dilaksanakan secara khusyuk adalah mencegah perbuatan dosa,
menghilangkan penyakit, menerangi hati, membuat wajah cerah,
menyehatkan raga maupun jiwa, mendatangkan rezeki, mencegah adzab, dan
mendekatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. (Ahmad bin Salim
Badwailan, 2010:20)

Hikmah Sholat dari Berbagai Aspek


Hikmah ibadah shalat sangat besar bagi kehidupan umat Islam baik dari segi
kehidupan pribadi maupun masyarakat. Berikut ini adalah hikmah shalat yang
akan dibahas dari aspek rohani, sosial dan kesehatan.
1. Hikmah shalat dari aspek rohani
Shalat berfungsi untuk mengingatkan manusia kepada Tuhannya
yang Maha tinggi yang telah menciptakan menusia dan alam semesta.
Allah berfirman dalam surat Thaha (20):14 “sesungguhnya Aku ini
adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingat aku”. Ingat kepada Allah akan
selalu mendatangkan ketenangan hidup dan hati menjadi tenteram.
Hati yang selalu mengingat kepada Allah akan melahirkan
kekuatan rohaniah dalam menghadapi masalah-masalah hidup yang
penuh dengan berbagai macam tantangan, yang seringkali dirasakan
amat berat. Dengan kekuatan rohaniah itu berbagai macam ujian
hidup akan dapat dihadapi dengan kesabaran, ketenangan dan hati
yang tenteram. Karena itu amat besar artinya kita selalu memohon
pertolongan Allah dengan sabar dan shalat (QS. Al Baqarah (2):45).
Shalat juga berfungsi untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Allah berfirman dalam surat Al Ankabut (29):45 yang berbunyi:
“...sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan munkar. Dansesungguhnya mengingat Allah (shalat) aalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Karena itu mengerjakan shalat dengan khusyu dan benar
mempunyai peranan yang besardalam pembentukan moral, yang
membuat seseorang akan malu melanggar ketentuan-ketentuanAllah
sehingga akan terdorong untuk berbuat yang selalu mendatangkan
keridhaan Allah.
2. Hikmah Shalat dari Aspek Sosial
Shalat dapat dilakukan secara individual, tetapi lebih baik apabila
dilakukan secara berjamaah di masjid. Hukum pelaksanaan berjamaah
dalam lima sholat fardlu ialah sunnahmuakkad, yakni merupakan
perilaku Rasulullah yang sering beliau lakukan dan anjurkan untuk
diikuti oleh umatnya. Bahkan, sebagian versi ulama menyatakan
bahwa hukum pelaksanaan sholat berjama’ah adalah fardlu kifayah,
artinya di setiap kampung atau daerah wajib diadakan sholat
berjama’ah sebagai syiar islam, sebagai identitas islam yang
menggema ke seluruh penjuru cakrawala.
Dalam kaitannya sebagai ibadah maupun dalam hubungan sosial
kemasyarakatan, sholat berjamaah mempunyai manfaat yang luar
biasa besar. Salah satunya ialah seperti yang disabdakan Nabi SAW.
bahwa pahala sholat bejama’ah lebih utama dibanding sholat sendiri
dengan selisih 27 derajat. Shalat dengan cara berjama’ah juga lebih
mudah diterima oleh AllahSWT. karena kekurangan salah satu peserta
jama’ah dapat disempurnakan oleh peserta yang lain, sehingga
seluruhnya dinilai sebagai sholat yang sempurna.
Selain manfaat diatas, Shalat berjama’ah juga memiliki hikmah
yang tak sedikit dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Shalat
berjama’ah mengajarkan tentang bagaimana mestinya seorang muslim
bergaul dan menjalin hubungan dengan sesama dalam kehidupan ini.
Hikmah dan pelajaran untuk selalu patuh pada pemimpin serta tidak
melakukan pembangkangan tersirat dalam aturan sholat berjama’ah
yang tidak memperkenankan seorang makmum mendahului gerakan
sang imam. Hal ini merupakan perintah dari Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul(Nya), dan orang yang kalian beri kekuasaan diantara kalian.”
(QS. an-Nisa’ : 59)
Jika dalam pelaksanannya imam melakukan kesalahan, dianjurkan
bagi makmum laki-laki untuk mengingatkannya dengan cara
membaca tasbih dan menepuk tangan bagi makmumwanita. Secara
implisit hal ini memberikan pelajaran tentang cara amar ma’ruf nahi
munkar yangtepat, yakni dengan cara yang halus atau dengan sikap
sopan bukan dengan kekerasan dantindakan anarkis.
Shalat berjamah juga memiliki peran bagi persatuan dan kesatuan,
serta kerukunan hidup bermasyarakat. Sebab dengannya seorang
muslim dapat lebih sering bertemu dengan saudaraseiman, berbincang
dan bercengkrama. Hingga rasa saling mencintai dan keakraban
diantaramereka dapat tumbuh subur dan bersemi.
3. Hikmah Shalat dari Aspek Kesehatan
Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa
baik untukkesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan
emosional. Berikut ini beberapamanfaat gerakan shalat bagi kesehatan
manusia:
 Berdiri tegak : Gerakan shalat ini melatih sikap tubuh dan
membantu kerja jantung dalammengantarkan darah beserta
komponennya ke seluruh tubuh khususnya organ bagian
bawah.
 Ruku’: Gerakan shalat membungkuk membentuk sudut 90
derajat dengan tanganmemegang lutut ini menggerakkan otot
punggung, perut dan persendian tulang belakanguntuk
mencegah dan mengobati penyakit-penyakit persendian. Ruku’
yang benar akan mencegah serta mengobati nyeri punggung
dan spasme otot-otot punggung dan otot perutdalam.
 I’tidal: Gerakan shalat ini meningkatkan fleksibilitas otot
punggung dan sendi tulang belakang, rongga dada serta
anggota gerak atas.
 Sujud : Sujud melatih otot punggung, lengan, paha, tungkai,
pinggang dan otot-otot perut. Dengan meningkatkan kekuatan
otot tersebut, akan membantu pencernaan dan mencegah
penyakit yang berhubungan dengan usus. Sujud juga akan
membantu memperbaiki alirandarah ke otak sehingga
memenuhi kebutuhan darah di otak yang kemudian
dapatmencegah pikun, gangguan susunan saraf pusat dan
vertigo.
 Duduk diantara dua sujud : Gerakan shalat ini sangat baik
untuk meningkatkanketenangan karena terjadi peregangan
otot-otot pinggang, paha, tungkai, otot dalamrongga dan
dinding perut. Hal ini mencegah gangguan tulang belakang
seperti spondilaatrosis.
 Berdiri dari sujud : Gerakan ini meningkatkan kekuatan otot-
otot lengan, tangan, bahu, pinggang, paha dan tungkai bawah.
Gerakan ini juga meningkatkan fleksibilitas perendian serta
mencegah dan mengobati encok dan artritis.
 Duduk tasyahud : Duduk tasyahud memberi efek peregangan
dan relaksasi pada otot-otot pinggang dan perut bagian bawah,
otot paha dan tungkai.
 Salam : Salam membuat peregangan otot-otot bahu dan leher
untuk mencegah danmengobati pengapuran di leher.

Ancaman Bagi Orang yang Tidak Menjalankan Shalat

Sebagaimana kita ketahu, bahwa shalat merupakan ibadah yang sangat


penting dalam agama Islam. Selain sebagai penunjuk ketakwaan, shalat
yang kita lakukan juga berfungsi sebagai tiang dari agama kita. Berulang
kali Allah mengingatkan kepada kita tentang besarnya pahala dan janji
kenikmatan surga yang akan diberikan kepada umat Islam yang konsisten
melaksanakan shalat. Di sisi lain, Allah juga memberikan ancaman yang
sangat tegas bagi mereka yang meninggalkan shalat. Imam Ibnul Qayyim
rahimahullah berkata, “Kaum Muslimin tidak berselisih pendapat bahwa
meninggalkan shalat wajib dengan sengaja termasuk dosa besar yang
terbesar, dan bahwa dosanya di sisi Allâh lebih besar daripada dosa
membunuh, merampas harta orang, berzina, mencuri, dan minum khamr.
Dan bahwa pelakunya menghadapi hukuman Allah, kemurkaanNya, dan
kehinaan dariNya di dunia dan akhirat.
Menurut tinjauan hukum Islam (baca: fiqih), ada konsekuensi hukum
yang sangat tegas terkait orang yang meninggalkan shalat sebagaimana
dijelaskan oleh Imam Zakaria al-Anshari dalam Fathul Wahab bi Syarhi
Minhaj al-Thalab (Dar al-Fikr), juz I, hal. 102:
‫ا َص َرا ََه ِليصل َلا ْنِ َإ " ًَ َمعةَ ْل َو ال َس ْ ك توب ة " ال م ك ل ف ين ْن " َ َجرخ ْ َن‬
َ " ‫ْ َن‬
‫َا َف َرا ا "ادَا َََتِ " َا ِلصل " َ ََْلقِصل‬
Artinya: “Seorang mukallaf yang tidak mengerjakan shalat tepat waktu
karena alasan malas, termasuk shalat Jumat meski ia beralasan akan
melaksanakan shalat dhuhur, maka ia layak menerima hukuman mati
sebagai hadd, bukan karena alasan kekufuran.”
Referensi

Mujiburrahman. (2016). Pola Pembinaan Keterampila Shalat Anak Dalam Islam.


Jurnal Mudarrisuna. Vol. 6, No. 2

Sularno.M, Sidik Tono, Imam Mujiono, Agus Triyatno. Ibadah dan Akhlak dalam
Islam.UII Press. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai