Disusun Oleh:
Kelompok 12
A. Hakikat Shalat
Kedudukan shalat dalam Islam adalah suatu kewajjiban yang paling utama
dan harus dilakukan oleh seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia. Shala
merupakan suatu pendakian bagi orang-orang yang beriman disertai doa-doa
orang-orang mukmin. Shalat memungkinkan umat Islam terhubung secara
langsung dengan Penciptanya dengan menghindarkan mereka dari seluruh
kepentingan pribadi maupun materialnya. Shalat merupakan media yang
paling berpengaruh dan terbesar bagi umat Islam karen dengan shalat
menghubungkan hamba dengan Tuhannya. Shalat ialah perantara atau
wasilah dan sangat penitng guna membentuk tameng bagi umat Islam itu
sendiri.
Shalat dalam Bahasa Arab berarti “Doa”. Sebagaimana tertera didalam
firman Allah SWT. dalam Surah At-Taubah: 103 yang artinya “Berdoalah
untuk mereka. Sesungguhnya, doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Sedangkan menurut istilah, shalat ialah suatu ibadah yang meliputi ucapan
maupun peragaan anggota badan atau tubuh secara khusus, dimulai dengan
takbir kemudian diakkhiri dengan salam.
Shalat bagaikan piramida diantara semua jenis ibadah lainnya. Hal ini
dikarenakan semua ibadan atau perintah syariat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW., ketika beliau melaksanakan Isra” bersama malaikat JJibril
AS dan menembus langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha. Allah SWT.,
memerintahkan shalat pada Nabi Muhammad SAW., secara langsung tanpa
adanya perantara, agar kita semua dapat memahami betapa agungnya
kedudukan dan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan umat Islam.
Hadist Nabi:
خمس ع ىل اإل س الم ب ن ي: هللا إ ال إل ه ال أن ش هادة هللا ر سول محمد وان وإق ام
تاء و ص يام ال زك اة ال ص الةواي
ال ب يت وحج رم ضان
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Islam didirikan di atas lima dasar,
yaitu: memberi kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat,
berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah." (HR. Imam Bukhari dan Muslim dari Abdurrahman bin Auf).
B. Keutamaan Shalat
Khalid Abu Shalih, (2008:15) menjelaskan bahwa shalat merupakan
perintah yang diturunkan oleh Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW.,
ketika beliau berada di langit pada malam Mi’raj. Maka hal ini menunjukkan
betapa penting, mulia, dan agungnya shalat tersebut. Shalat ialah satu-
staunnya rukun Islam yang diulang-ulang berkali-kali atau sampai 5 kali
dalam sehari, dimana tidak pernah ada gugurnya kewajibannya dalam
keadaan apapun, kecuali ketika haid atau nifas bagi Wanita.
Rasulullah SAW bersabda: “Amalan yang paling utama adalah shalat pada
waktunya.”
Selain itu, shalat merupakan amalan utama, yang paling baik dan ketaatan
kepada Allah Dzil jalali yang paling dekat (Khalid Abu Shalih, 2008:15).
Shalat ialah tiang agama, azas keyakinan dan penyejuk mata bagi para
Muttaqin. Keutamaan yang lain dari shalat adalah sebagai pondasi Islam,
tanda keimanan seseorang baik dalam darahnya sebagai mannusia.
Dengan shalat, derajatkita sebagai manusia akan diangkat, menghapus
segala keburukan, baik itu dosa maupun kesalahan. Shalat juga memberikan
keselamatan dari neraka, terhindar dari mara bahaya, dan selamat dari dzat
yang maha perkasa dan masuksurga bersama orang-orang yang beruntung.
Dengan melaksanakan shalat, merupakan tanda kemenangan maupun
kebahagiaan sebagai bukti diterimanya amal, kesuksesan dan amalan yang
pertama kali akan dihisab dari seorang hamba, baik itu amalan pagi maupun
sore harinya.
Sularno.M, Sidik Tono, Imam Mujiono, Agus Triyatno. Ibadah dan Akhlak dalam
Islam.UII Press. Yogyakarta