Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PSIKOLOGI TRANSPERSONAL

Dosen Pembina :
Zainul Anwar,M.Psi.,Psikolog

Disusun oleh :
Hivi Meilia Kartika (201910230311132)
Anggie Dwi Larassati (201910230311158)
Nadya P.E.P (201910230311180)
Febry Jihan Pratiwi (201910230311154)
Hilmy M.M Putri (201910230311140)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

a.Latar Belakang

Ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring berjalannya waktu, hal ini terjadi dalam
semua bidang ilmu. Demikian halnya dengan ilmu psikologi. Setelah mengenal beberapa
mazhab seperti psikoanalisis, behavioristik dan humanistik, kini dunia psikologi
memperkenalkan psikologi transpersonal. Dalam tulisan ini akan dijelaskan secara
singkat mengenai mazhab keempat dalam ilmu psikologi yaitu psikologi transpersonal.

Psikologi Transpersonal dikembangkan pertama kali oleh para ahli yang sebelumnya
mengkaji secara mendalam bidang humanistik seperti Abraham Maslow, C.G. Jung,
Victor Frankl, Antony Sutich, Charles Tart dan lainnya. Dengan melihat dari para tokoh
awalnya maka dapat diketahui bahwa psikologi transpersonal merupakan turunan
langsung dari psikologi humanistik. Yang membedakan antara psikologi humanistik dan
psikologi transpersonal adalah didalam psikologi transpersonal lebih menggali
kemampuan manusia dalam dunia spiritual, pengalaman puncak, dan mistisme yang
dialami manusia. Beberapa kalangan berpendapat bahwa bidang spiritualitas dan
kebatinan hanya didominasi oleh para ahli-ahli agama dan juga praktisi mistisme, namun
ternyata dalam perkembangannya, kesadaran akan hal ini dapat diaplikasikan dan dibahas
dalam ilmu pasti.

b.Rumusan masalah

1. Siapa sajakah tokoh-tokoh dalam psikologi transpersonal?

2. Apa saja yang termask dalam konsep-konsep psikologi transpersonal?

c.Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu psikologi transpersonal.

2.Untuk mengetahui hal apa saja yang termasuk dalam transpersonal.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Transpersonal

Psikologi transpersonal merupakan turunan langsung dari psikologi


humanistik. Yang membedakan antara psikologi humanistik dan psikologi
transpersonal adalah didalam psikologi transpersonal lebih menggali kemampuan
manusia dalam dunia spiritual, pengalaman puncak, dan mistisme yang dialami
manusia. Psikologi transpersonal berasal dari kata trans yang artinya melampaui, dan
dari kata pesona yang artinya topeng. Transpersonal bermakna sesuatu yang
melampaui gambaran manusia yang nyata atau yang terlihat. Dengan kata lain,
transpersonal berarti melampaui berbagai macam topeng yang digunakan oleh
manusia. Sedangkan menurut John Davis, psikologi transpersonal diartikan sebagai
ilmu yang menghubungkan psikologi dengan spiritualitas, yakni salah satu bidang
psikologi yang berisi mengenai konsep, teori, dan metode psikologi dengan kekayaan
kekayaan spiritual dari macam macam budaya dan agama. Psikologi humanistik lebih
memanfaatkan potensi-potensi ini untuk peningkatan hubungan antar manusia,
sedangkan psikologi transpersonal lebih tertarik untuk meneliti pengalaman subjektif-
transendental, serta pengalaman luar biasa dari potensi spiritual manusia ini. Jadi,
psikologi transpersonal adalah potensi-potensi luhur dan fenomena kesadaran
manusia.

B. Konsep-konsep psikologi transpersonal


A. Fokus Pada Dimensi Spiritual
Konsep Psikologi Transpersonal berfokus pada dimensi spiritual manusia
yang dianggap bahwa dalam dimensi tersebut ternyata mengandung berbagai potensi
dan kemampuan yang luar biasa yang kadang diabaikan. Hal ini berhubungan dengan
pengalaman subjektif atau yang dinilai secara pribadi menurut pandangannya sendiri
atau dari pengalaman luar bisa yang dialami oleh seseorang. Contohnya dalam
kehidupan sehari hari ialah dalam agama islam yang terdapat anjuran untuk
menjalankan shalat malam atau dalam agama islam disebut dengan shalat tahajud.
Dalam kajian Psikologi Transpersonal, konsepnya ialah seseorang yang merasa sangat
dalam ketika menjalankan ibadah tersebut, sangat khusyu’ dalam kesunyian,
menyadari segala kebaikan dan keburukan yang dilakukannya, serta merasa berserah
diri sepenuhnya pada Allah yang menciptakannya. Dalam kondisi tersebut artinya ia
telah memasuki konsep Psikologi Transpersonal karena telah mengalami suatu
pengalaman spiritual yang hanya bisa dinilai atau dirasakan secara pribadi dan
khusus, memiliki perasaan kagum terhadap keindahan dan keagungan alam serta
perasaan kecil dan hina sehingga ia semakin mendalam untuk menyembah karena
merasa takut atau bisa juga karena rasa cinta. Dari kisah tersebut dapat diungkapkan
bahwa keindahan dan ketenangan yang dirasakannya ketika menjalankan shalat
tahajud atau shalat malam ialah sebuah dunia Psikologi Transpersonal dimana ia telah
mengakui sesuatu yang spiritual dan hanya mampu dirasakan secara khusus oleh
pribadinya sehingga ia mengakui sesuatu yang belum tentu diketahui dan dirasakan
oleh orang lain.
2. Mengarah pada Kesadaran Manusia
Konsep Psikologi Transpersonal menunjukkan bahwa bidang ilmu psikologi
ini mencoba untuk menjajaki lebih dalam dan melakukan telaah ilmiah pada dimensi
yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang hanya berhubungan dengan kebatinan,
ruhaniawan, agamawan, mistikus, atau sesuatu yang berhubungan dengan gaib.
Psikologi Transpersonal menunjukkan bahwa di luar alam kesadaran manusia
yang biasa terdapat ragam dimensi lain yang luar biasa potensinya. Contohnya ialah
sesuatu yang masih berhubungan dengan shalat malam atau shalat tahajud yang
diceritakan sebelumnya, mungkin tidak semua orang yang beragama islam sadar akan
makna yang didapat dari shalat tersebut, tiap tiap individu merasakan hal yang
berbeda sesuai dengan keimanan dan pengalamannya.
Dalam kondisi meyakini kebesaran Allah tersebut, sesorang yang masuk ke
dalam dunia Psikologi Transpersonal berada dalam kondisi sadar, bukan dalam
kondisi berkhayal atau berada dalam kondisi yang terjadi karena emosi dan pengaruh
orang lain, ia merasakan keindahan yang dirasakannya secara pribadi tersebut secara
sadar dan ke depannya ia dapat mengingatnya dengan jelas.
3. Pendekatan pada Perkembangan
Konsep Psikologi Transpersonal dimulai dari tahap prapersonal yakni ketika
manusia masih berada dalam kandungan sampai usia 3 sd 4 tahun. pada masa ini,
kesadaran hanya mengenai tentang keinginan untuk bertahan hidup, mendapatkan
perlindungan, dan merasa terikat dengan orang lain atau membutuhkan bantuan orang
lain.
Sedangkan tahap selanjutnya ketika ia semakin dewasa ia akan mengalami masa
Psikologi Transpersonal dimana ia ingin memiliki pengetahuan yang lebih mendalam
tentang segala hal dan menjadi pribadi yang mulai sadar akan sekitarnya baik
mengenai keindahan budaya, keindahan agama, dan sebagainya yang melampaui
gambaran manusia yang nyata atau terlihat.
4.Mengakui Adanya Pandangan Spiritual
Psikologi Transpersonal mengakui bahwa kesadaran diri telah terurai serta
telah mengakui adanya pandangan dunia spiritual dalam dirinya sebagai sesuatu yang
utama dan membentuk proses atau sebagai terapi jiwa. Psikologi Transpersonal dapat
digunakan oleh terapis dengan jalan mengarahkan seseorang pada komitmen atau
pada orientasi dan pengalamannya terhadap kehidupan.Dalam dunia kesehatan
misalnya ialah untuk mengatasi atau menyembuhkan seseorang yang berada dalam
tekanan atau stres, oleh terapis, ia akan didekatkan dengan hal hal spiritual seperti
banyak mendekatkan dan mengajarinya mengenai agama dan meminta untuk
menjalankan hal hal yang berhubungan dengan ibadah atau hal hal spiritual yang
nantinya akan memberikan ketenanagn tersendiri pada jiwanya dan menyembuhkan
tekanan yang dialaminya karena ketika ia sudah masuk dalam dunia Psikologi
Transpersonal ia akan merasakan ketenangan karena telah memiliki rasa spiritual
yang kuat di hatinya.
5.Proses Pencerahan
Konsep Psikologi Transpersonal juga akan membantu memberikan pengalaman atau
hidup yang lebih cerah karena secara tidak langsung telah membimbing seseorang
untuk memiliki kepribadian atau akhlak yang lebih baik, terapis akan menggunakan
teknik teknik yang mempertajam intuisi dan memperdalam kesadaran personal dan
transpersonal tentang dirinya sendiri yang berhubungan dengan spiritual. Kearifan dan
intuisi akan dibina dan dikembangkan melalui berbagai cara seperti meditasi,
pencitraan, dan dengan melakukan kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan
agama. Diharapkan Psikologi Transpersonal mampu memberi pencerahan pada diri
seseorang dan mampu memberi ketenangan dalam hati yang nantinya akan
berdampak positif pada kesehatan tubuh, jiwa, keinginan di masa depan, dan
hubungan sosialisasinya. Psikologi Transpersonal kini telah membawa perubahan
baru dalam dunia psikoterapi, misalnya dalam agam islam, kegiatan seperti dzikir,
doa, pertaubatan, dan sebagainya yang berhubungan telah menjadi media yang ampuh
untuk membantu proses penyembuhan dan memberi ketenangan serta pengalaman
pribadi yang luar biasa yang melampaui pandangan dari manusia biasa.
C.Tokoh-tokoh Psikologi Transpersonal
1.Maurice Bucke
Richard kanada atau Maurice bucke (1837-1902). Ia mencoba menawarkan
gagasan tentang psikologi pertama yang menempatkan model kesadaran manusia dan
realitas sebagai elemen transpersonal yang terbuka dan melestarikan dogma agama
meskipun penelitian yang ia lakukan didasarkan pada pengalaman hidupnya.
Ia juga mengemukakan teori bahwa manusia mampu mengalami tiga tahap utama dari
kesadaran antara lain: sederhana-kesadaran, kesadaran diri, dan kesadaran kosmik,
yaitu kesadaran-kesadaran yang tidak sering dialami oleh manusia.
· Sederhana- Kesadaran tidak semata-mata hanya dimiliki oleh umat manusia,
tetapi dialami oleh hewan. Disebut sederhana-kesadaran karena ditandai oleh
kurangnya kesadaran dari dunia batin.
· Kesadaran diri adalah tingkat menengah yang normal, yaitu kesadaran sehari-
hari manusia memiliki kemampuan untuk berfikir untuk konsep. Dengan kesadrannya
manusia sanggup mengenal siapa dirinya. Manusia tidak hanya dapat melihat pohon-
pohon dari kejahuan atau mencium bau busuk yang menusuk hidungnya. Tetapi
sekaligus menyadari bahwa dirinya melihat dan mengalami.
· Kesadaran kosmik adalah kesadaran tingkat tinggi yang digambarkan sebagai
pengalaman mistik seseorang. Secara radikal, kesadaran kosmik berbeda dengan
kesadaran normal, sebab kesadaran kosmik tidak dibatasi oleh objek-subjek,
keduanya larut dalam kesatuan sehingga menawarkan pengalaman dari seluruh
ciptaan, persepsi langsung dari kosmos yang didefinisikan oleh rasa kesatuan atau
penyatuan
2.Victor Frankl
Victor frankl adalah seorang pemikir berpengaruh yang kadang-kadang
dianggap transpersonalist meskipun ia dianggap sebagai pendukung awal psikologi
eksistensial (1967), dalam beberapa hal, pemikirannya banyak berpusat sekitar
makna.
Ia adalah adalah pendiri logotherapy. Kata “ logos” dalam bahasa yunani berarti
ilmu. Sedangkan therapy adalah penyembuhan atau pengobatan.
Jadi, logoterapi secara umum dapat digkan sebagai corak psikologi atau psikiatri yang
mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia disamping dimensi ragawi dan
jiwa, serta beranggapan bahwa makhluk hidup (the meaning of life) dan hastrat untuk
hidup bersama (the will to meaning) merupakan motivasi utama manusia guna meraih
taraf kehidupan bermakna (the meaningfull life)yang didampakanya yang harus diraih
oleh manusia.
3.Charles T. Tart
Ia dikenal sebagai seorang parapsikologist yang berusaha memadukan
pengalaman spiritual. Charles pernah berkata bahwa, Manusia, menurut Charles
“Saya memiliki keyakinan mendalam bahwa ilmu pengetahuan, sebagai metode
mengasah dan menyemurnakan pengetahuan, dapat diterapkan pada pengalaman
manusia yang kita sebu transpersonal atau rohani.”berusaha untuk mendapatkan d-
ASC, sebuah perubahan kesadaran bahwa dirinya merasa terbuka, menyatu dengan
alam semesta , ada aliran energy didalam tubuhnya, merasakan bahwa dunia adalah
satu, penuh cinta, dan waktu seakan berhenti. Hanya beberapa orang yang
mendapatkan d-ASC melalui drug (LSD,heroin ganja), yang mempunyai dampak
kerusakan fisik. Padahal ada beberapa teknik non-drugs yang bisa digunakan.
4. Ken Wilber
Ken Wilber seorang eksponen gerakan psikologi transpersonal yang lahir
tahun 1949 di Oklahoma AS. Dalam buku-bukunya ia tetap konsisten mengusung
paradigma baru dalam mempelajari kesadaran manusia. Psikologi spektrum menjadi
icon setiap karyanya. Psikologi spectrum mempersatukan berbagai macam
pendekatan, baik dalam maupun timur kedalam spektrum model dan teori psikologi
yang mencerminkan spectrum kesadaran manusia. Beberapa tingkat kesadaran
dikaitkan dengan tingkat-tingkat psikoterapi yang sesuai seperti tingkat ego, biososial,
eksistensial, dan tingkat transpersonal.
BAB III

PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat, kami sadar bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharap kritik dan
saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

KESIMPULAN
Psikologi Transpersonal dikembangkan pertama kali oleh para ahli yang
sebelumnya mengkaji secara mendalam bidang humanistik seperti Abraham Maslow,
C.G. Jung, Victor Frankl, Antony Sutich, Charles Tart dan lainnya. Dengan melihat
dari para tokoh awalnya, maka dapat diketahui bahwa psikologi transpersonal
merupakan turunan langsung dari psikologi humanistik.
Psikologi Transpersonal merupakan kekuatan keempat dalam bidang psikologi
yang menjembatani antara psikologi dan spiritual yang memusatkan perhatiannya
pada studi tentang bagian dan proses tentang pengalaman mendalam atau perasaan
yang luas tentang siapa dirinya atau sensasi yang besar terhadap koneksitas dengan
orang lain, alam atau dimensi spiritual dan berusaha membantu seseorang untuk
mengeksplorasi tingkat energy dan melewati kesadaraan (awareness) atau sisi lain
dari topeng dan pola-pola kepribadian.

DAFTAR PUSTAKA
http://materi.blogspot.com/2014/01/psikologi-transpersonal.html?m=1
https://berbagi-materi.blogspot.com/2014/01/psikologi-transpersonal.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai