Anda di halaman 1dari 6

Hubungan psikologi dakwah dengan

ilmu-ilmu lain
AHMAD NUR MUKLASIN 302190070
PENGERTIAN ILMU PSIKOLOGI
DAKWAH
• Psikologi menurut bahasa berasal dari kata Yunani yang terdiri dari dua kata, psyche dan logos. Psyche jiwa dan
logos berarti ilmu. Jadi psikologi secara bahasa dapat diartikan dengan “Ilmu Jiwa”.1 Psikologi sering disebut
sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Sedangkan pengertian
yang lebih terperinci menyebutkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
lahiriah manusia dengan menggunakan metode observasi secara obyektif, seperti terhadap rangsang (stimulus) dan
jawaban (respon) yang menimbulkan tingkah laku. Psikologi merupakan salah satu pengetahuan yang didasarkan
pada pengalaman manusia. Adapun dakwah mempunyai makna menurut epistemologi yang berasal dari bahasa
Arab, kata dakwah berbentuk Isim Masdar yaitu bermakna panggilan, ajakan atau seruan. Dalam bahasa Arab,
da’wat atau da’watun biasa digunakan untuk arti undangan, ajakan dan seruan yang kesemua menunjukkan adanya
komunikasi antara dua pihak dan upaya mempengaruhi pihak lain ke jalan yang benar. Menurut Abdul Munir
Mulkan, mengemukakan bahwa dakwah adalah mengubah umat dari suatu situasi kepada situasi lain yang lebih
baik di dalam segala segi kehidupan dengan tujuan mereslisasikan ajaran Islam di dalam kenyataan hidup sehari-
hari, baik bagi kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, maupun masyarakat sebagai suatu keseluruhan tata
kehidupan bersama.2 Psikologi dakwah merupakan kesatuan analisis terhadap tingkah laku manusia melalui
pendekatan psikologi dan dakwah geologis yang terdisipliner. Dengan begitu psikologi dakwah dapat diberi
batasan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia yang merupakan cerminan hidup
kejiwaannya untuk diajak kepada pengalaman ajaran-ajaran Islam demi kesejahteraan hidup manusia duni dan di
akhirat.
Kedudukan Psikologi Dakwah dan Hubunganya dengan
Ilmu Lain
• Psikologi dakwah dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang bertugas mempelajari/membahas
tentang segala gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan dakwah. Posisi atau
kedudukan psikologi dakwah dalam sistematika studi psikologi cukup memiliki peranan penting karena
sebagai sebuah disiplin ilmu psikologi di tuntut untuk menjawab persoalan-persoalan kontemporer,
sebagaimana yang dibutuhkan oleh para pegiat studi psikologi baik dari kalangan akademisi maupun praktisi.
Mulai dari pemaparan sistematika studi psikologi yang diklasifikasikan menjadi dua bagian secara teori
maupun praktisnya, kemudian dalam bagian psikologi praktis tersebut terdapat studi psikologi agama islam
dan diakhir psikologi dakwah merupakan bagian dari psikologi agama islam. Oleh karena itu psikologi
dakwah merupakan psikologi praktis atau psikologi terapan, maka ruang lingkup pembahasannya pun berada
dalam proses kegiatan dakwah dimana sasarannya adalah manusia sebagai makhluk individu dan sebagai
makhluk sosial.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DAKWAH
DENGAN PATOLOGI SOSIAL
• 1. Hubungan Psikologi Dakwah dengan Patologi Sosial Psikologi dakwah adalah upaya mengajak kepada
ajaran agama menuju kepada kesejahteraan jiwa dan raga Mad’u dan Da’i. Sebelum memulai kegiatan
dakwah, para da’i perlu mengetahui lebih jauh apa saja penyakit-penyakit masyarakat dan penyakit
masyarakat di bahas dalam patologi sosial yang membahas tentang sikap, kegiatan yang bertentangan dengan
norma-norma agama, masyarakat, adapt istiadat dan sebagainya.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DAKWAH
DENGAN PSIKOLOGI INDIVIDUAL
• . Hubungan Psikologi Dakwah dengan Psikologi Individual Manusia adalah makhluk individual, makhluk
yang tidak bisa di bagi-bagi, terdiri dari jasmani dan rohani yang merupakan kesatuan yang utuh. Psikologi
individual adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia dari segi individualitas (pribadinya). Bantuan
psikologi individual terhadap psikologi dakwah terletak pada pengungkapan tentang hal ihwal hidup kejiwaan
individual dengan aspek-aspek dan ciri-cirinya yang mengandung kemungkinan dapat dihampiri secara
bijaksana untuk diarahkan kepada tujuan dakwah sesuai dengan kebutuhan pemuasan pribadi masing-masing
melalui proses dakwah yang tepat.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DAKWAH
DENGAN PSIKOLOGI LAIN
• Hubungan Psikologi Dakwah dengan Psikologi Sosial Selain manusia sebagai makhluk individual, secara
hakiki manusia juga merupakan makhluk sosisal. Psikologi sosial merupakan landasan yang memberikan dan
mengarahkan psikologi dakwah kepada pembinaan sosialisasi manusia sebagai objek dakwah karena dalam
psikologi sosial dipelajari tentang peyesuaian diri manusia yang diitimbulkan oleh rangsangan-rangsangan
sosial, perubahan tingkah laku sesuai rangsangan-rangsangan sosial.

Anda mungkin juga menyukai