Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
Reno Diqqi Alghzali, S.Pd.,M.PSi
Disusun Oleh:
Andrean Putra Fermana (21521004)
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
A. Pengertian dan Objek Kajian Psikologi Dakwah ...........................................3
B. Hubungan Ilmu Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Lain ..................................6
C. Untuk Mengetahui Tujuan dan Manfaat Psikologi Dakwah ..........................13
BAB III PENUTUP ..................................................................................................16
A. Kesimpulan.....................................................................................................16
B. Saran ...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah dengan membawa tugas dan amanah
yang sangat berat. Salah satu tugas manusia di bumi ini adalah sebagai
khlaifah fil ardl. Setiap manusia memiliki tugas sebagai pemimpin. Di
mana seorang pemimpin itu harus mampu menciptakan ketentraman,
kedamaian, keadilan dan kesejahteraan. Membenarkan atau mengarahkan
segala sesuatu yang dirasa belum baik dan tidak sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Allah selaku Sang Khalik. manusia memiliki tugas
untuk menyeru kepada manusia yang lain yang belum sesuai dengan yang
diperintahkan Allah. Manusia memiliki kewajiban beramar ma’ruf nahi
munkar (baca: dakwah).
Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim. Sebagai dai tentu saja
kita ingin mencapai kesuksesan dalam mencapai tugas dakwah. Salah satu
bentuk keberhasilan dalam dakwah adalah berubahnya sikap kejiwaan
seseorang. Dari tidak cinta Islam menjadi cinta, dari tidak mau beramal
saleh menjadi giat melakukannya, dari cinta kemaksiatan menjadi benci
dan tertanam dalam jiwanya rasa senang terhadap kebenaran ajaran Islam,
begitulah seterusnya.
Karena dakwah bermaksud mengubah sikap kejiwaan seorang
mad’u, maka pengetahuan tentang psikologi dakwah menjadi sesuatu yang
sangat penting. Dengan pengetahuan tentang psikologi dakwah ini,
diharapkan kita dapat melaksanakan tugas dakwah dengan pendekatan
kejiwaan. Rasul Saw. Dalam dakwahnya memang sangat memperhatikan
tingkat kesiapan jiwa orang yang didakwahinya dalam menerima pesan-
pesan dakwah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan objek kajian psikologi dakwah?
2. Bagaimana hubungan ilmu psikologi dakwah dengan ilmu lain?
3. Apa tujuan dan manfaat psikologi dakwah?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan objek kajian psikologi dakwah.
2. Untuk mengetahui hubungan ilmu psikologi dakwah dengan ilmu lain.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat psikologi dakwah.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Faizah dan H. Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), hlm. 7-8
3
4
cabang ilmu pengetahuan yang sama, tapi tidak satu pun ilmu
pengetahuan yang memiliki objek formal yang sama, objek formal
inilah yang membedakan suatu ilmu dengan ilmu yang lainnya.4
Untuk mengetahui pengertian tentang objek psikologi dakwah
perlu dicoba terlebih dahulu meletakkan dasar pertemuan dua disiplin
ilmu yaitu psikologi dan dakwah dengan jalan meminjam data dari
kedua lapangan ilmu pengetahuan tersebut, kemudian atas dasar
tersebut dapat ditemukan objek pembahasan sendiri. Kalau
pembahasan psikologi dakwah lebih berat tekanannya pada aspek
psikologi, maka psikologi dakwah mempunyai objek yang sama
dengan objek psikologi pada umumnya, tetapi bila pembahasan
dititikberatkan pada aspek dakwah, maka objek psikologi dakwah
sama dengan objek yang menjadi pokok pembicaraan dalam ilmu
dakwah.
Bahwa psikologi dakwah meletakkan dasar pertemuan dengan
jalan meminjam lapangan yang ada pada kedua bidang ilmu itu,
kemudian atas dasar itu maka psikologi menemukan prinsipnya
sendiri, tidaklah dapat dikatakan bahwa psikologi dakwah semata-mata
merupakan per- cobaan untuk membawa persamaan dua pendekatan
yang berbeda terhadap studi tentang manusia. Sebaliknya, psi- kologi
dakwah mempunyai pokok pembahasan yang khusus, pandangan yang
khas dan menentukan sendiri rumusan-rumusannya, meskipun diakui
pula, bahwa ia banyak berutang budi pada disiplin ilmu psikologi dan
dakwah.
Objek material psikologi dakwah adalah manusia sebagai objek
psikologi dan sebagai sasaran dakwah. Objek formal ilmu pengetahuan
justru ditunjukkan oleh rumusan atau definisi ilmu pengetahuan
tersebut. Karena itu, H. M. Arifin mengatakan bahwa, psikologi
dakwah adalah ilmu pengetahuan yang bertugas mempelajari atau
membahas tentang segala gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat
4
Faizah dan H. Lalu Muchsin Effendi, Op.,Cit, hlm. 9
6
5
H. M. Arifin, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia, hlm. 17
6
Achmad Mubrok, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), hlm. 3
7
9
Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, (Media Pressindo, 2009), hlm.
40
9
10
AB, S, Sosiologi Dakwah, (Alaudin University Press, 2013), hlm. 97
11
A. Amin, al-Akhlak, alih bahasa Ma’ruf, Farid, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), hlm.
131
12
Ibid., A. Amin, hlm. 132
10
13
A. B. Syamsudin & Ag, S, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, (Jakarta: Bumi
Aksara, 20016), hlm. 79
14
L. S. Thahir, Studi Islam Interdisipliner: Aplikasi Pendekatan Filsafat, Sosiologi dan
Sejarah, Qirtas.
11
15
J. Rahmat, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 135
12
16
Daeng Sani Ferdiansyah, dkk, Psikologi Dakwah, (Bandung: CV Media Sains
Indonesia, 2022), hlm. 48
13
17
Ibid., Daeng Sani Ferdiansyah, dkk, hlm. 49
18
Kafi, Psikologi Dakwah (Cet. I, (Surabaya: INDAH, 1993), hlm. 66
14
19
St. Rahmatiah, Peran Psikologi Dalam Proses Dakwah, Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal
Bimbingan Penyuluhan Islam Volume 1, Nomor 1 Desember 2014, hlm. 90-91
15
PENUTUP
A. Penutup
Dari penjelasan tentang psikologi dakwah di atas dapat kita lihat
bahwa erat sekali hubungan antara psikologi dengan dakwah. Karena
ketika seseorang berdakwah (da’i) maka ia perlu bahkan harus mengetahui
kondisi psikologis obyek yang didakwahi (mad’u) agar apa yang
disampaikan nantinya dapat tersampaikan dengan baik. Karena dakwah itu
sendiri merupakan suatu kegiatan yang mempengaruhi orang lain agar mau
merubah tingkah lakunya dan mengikuti sesuai dengan yang disyari’aykan
oleh agama (islam).
Perlu kita ketahui juga bahwasannya tujuan utama dari dakwah
adalah bagaimana nantinya seorang mad’u dapat atau mau menjalankan
apa yang disampaikan oleh seorang da’i, bukan hanya sekedar dipahami,
direnungkan dan dirasakan saja.dan bagaimana agar seorang mad’u benar-
benar menjalankan apa yang disampaikan oleh da’i dengan penuh
kesadaran dari dirinya sendiri.
B. Saran
Dalam mempengaruhi orang lain agar orang lain dapat mengikuti
apa yang kita inginkan, maka kita harus melakukan beberapa pendekatan,
dan bisa dibilang pendekatan psikologis adalah pendekatan yang paling
penting dan yang paling berpengaruh apakah nantinya orang lain (mad’u)
itu dapat menerima apa yang disampaikan oleh Da’i dan menjalankannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amin, A. 1993. al-Akhlak, alih bahasa Ma’ruf, Farid. Jakarta: Bulan Bintang.
Rahmatiah, St. Peran Psikologi Dalam Proses Dakwah, Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal
Bimbingan Penyuluhan Islam Volume 1, Nomor 1 Desember 2014.