Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AGAMA DAN KESEHATAN MENTAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : PSIKOLOGI AGAMA

Dosen Pengampu : Eni Rakhmawati, M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhammad Faiz Falatan (141422002)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kedudukan dan Hubungan
Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah Ilmu
dan wawasan Kedudukan dan Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan
Nasional sesuai dengan syariat islam bagi para pembaca dan juga kami sebagai
penulis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada IBU Eni Rakhmawati,
M.Pd. selaku dosen Mata Ilmu Pendidikan Islam. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesailannya makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh dengan
itu saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Manusia dan Agama............................................................................. 3


B. Agama dan Pengaruhnya terhadap kesehatan Mental.......................... 4
C. Terapi Keagamaan................................................................................ 6
D. Musibah................................................................................................ 9
E. Kematian............................................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Simpulan............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi secara etimologi memiliki arti “ilmu tentang jiwa”. Dalam
Islam, istilah “jiwa” dapat disamakan istilah al-nafs, namun ada pula yang
menyamakan dengan istilah al-ruh, meskipun istilah al-nafs lebih populer
penggunaannya daripada istilah al-nafs. Psikologi dapat diterjamahkan ke
dalam bahasa Arab menjadi ilmu al-nafs atau ilmu al-ruh. Penggunaan
masing-masing kedua istilah ini memiliki asumsi yang berbeda.

Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat bahwa psikologi agama meneliti


pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisne
yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berpikir,
bersikap, bereaksi dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari
keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam kostruksi pribadi

Belajar psikologi agama tidak untuk membuktikan agama mana yang


paling benar, tapi hakekat agama dalam hubungan manusia dengan
kejiwaannya , bagaimana prilaku dan kepribadiannya mencerminkan
keyakinannnya.

Mengapa manusia ada yang percaya Tuhan ada yang tidak , apakah
ketidak percayaan ini timbul akibat pemikiran yang ilmiah atau sekedar
naluri akibat terjangan cobaan hidup, dan pengalaman hidupnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manusia dan agama ?

2. Apa pengaruh agama pada kesehatan mental ?

3. Pengertian Terapi keagamaan?

4. Apa pengertian Musibah?


5. Pengertian dari kematian?

iv
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian Manusia dan Agama.

2. Mengetahui dan memahami pengaruh agama pada kesehatan mental.

3. Mengetahui dan memahami Terapi keagamaan.

4. Mengetahui dan memahami pengertian Musibah.

5. Mengetahui dan memahami pengertian kematian.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian manusia dan Agama


Kajian tentang manusia dapat dilihat dari berbagai perspektif dan disiplin ilmu,
seperti ilmu antropologi, ilmu filosofi, ilmu sosiologi, ilmu psikologi, dan ilmu al-
Qur‟ an. Tulisan ini mengetengahkan tentang manusia menurut pandangan
Islam. Islam berpandangan bahwa manusia itu terdiri dari dua unsur, yaitu unsur
materi dan non materi. Ada empat kata yang digunakan al-Qur‟ an untuk
menunjuk manusia, yaitu al-basyar, al-insān, al-nās, dan banī ādam. Manusia

v
merupakan makhluk yang paling mulia dan sangat unik. Manusia dianugerahi
berbagai potensi dan petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia
dan akhirat. Manusia memiliki potensi dasar yang dapat membedakan dengan
makhluk lainnya, yaitu akal, qalbu, dan nafsu. Dalam kehidupan di dunia, selain
sebagai hamba Allah, manusia juga diberi tugas men-jadi khalifah di bumi serta
mengelola dan memelihara alam.

B. Pengaruh Agama Pada Kesehatan Mental


Sejak awal abad ke-19 ahli kedokteran mulai menyadari adanya hubungan antara
penyakit fisik dengan kondisi psikis manusia. Manusia bisa menderita gangguan fisik
karena gangguan mental (somapsikotis) dan sebaliknya gangguan mental dapat
menyebabkan penyakit fisik (psikosomatis). Di antara berbagai faktor mental yang
diidentifikasi memiliki potensi menimbulkan gejala tersebut adalah keyakinan
agama. Hal ini antara lain disebabkan sebagian dokter beranggapan bahwa penyakit
mental (mental illness) tidak ada hubungannya dengan penyem-buhan medis. Di
samping itu banyak para penderita penyakit mental dapat disembuhkan melalui
pendekatan keagamaan. Berdasarkan banyaknya kasus yang ditangani di kliniknya,
para psikolog sampai pada satu keyakinan tentang pentingnya peran yang
dimainkan agama dalam menyembuhkan kesehatan mental. Di antara para psikolog
besar tersebut adalah Carl Gustav Jung, Alphonse Maeder, Victor E. Frankl, William
James, Koenig dll. Kepercayaan, keimanan dan pengalaman keagamaan diyakini
memiliki pengaruh yang terhadap kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Secara
umum dapat dikatakan bahwa orang beragama hidup lebih sehat dibanding mereka
yang tidak beragama. Mengingat agama sangat berpengaruh dalam membentuk dan
meme-lihara kesehatan jiwa, maka menjadi satu kemestian untuk memberikan
pendidikan agama kepada peserta didik pada umumnya dan khususnya kepada
anak-anak. Permasalahan adalah apa yang diajarkan dan bagai-mana mengajarkan
pendidikan agama tersebut agar tercapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan agama
yang keliru baik dari sisi materi maupun caranya akan menumbuhkan sikap dan cara
beragama yang salah, seperti fanatisme, eksklusif, wawasan sempit, dan prejudice.
Sikap dan cara beragama seperti adalah ciri orang beragama tetapi dengan tingkat
kecerdasan spiritual (SQ) yang rendah.

C. Terapi Keagamaan

D. Musibah
E. Kematian

vi
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Pendidikan Islam merupakan bagian penting dari sistem pendidikan
nasional. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah menjadikan manusia
seimbang dari segi intelektual dan pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai
agama kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka pendidikan Islam sangat berperan
dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut. Pendidikan Islam di Indonesia
dilaksanakan secara terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi
peserta didik berdasarkan pada kaidah dan nilai-nilai Islam, pendidikan Islam
tidak hanya mempelajari ilmu agama saja tetapi sudah berkembang
mempelajari ilmu-ilmu lain. Kedudukan pendidikan Islam dalam sistem
pendidikan nasional menempati posisi sebagai pendidikan formal, informal,
nonformal dan keagamaan.
Kedudukan Pendidikan Agama Islam dalam system Pendidikan Nasional
dalam penjelasan pasal 15 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyebutkan
bahwasannya pendidikan keagamaan merupakan sebuah pendidikan dasar,
menengah dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran
agama atau menjadi ahli ilmu agama.

vii
DAFTAR PUSTAKA

Islamuna: Jurnal Studi Islam 2 (2), 149-166, 2015

Syifa Al-Qulub 1 (1), 17-26, 2016

viii

Anda mungkin juga menyukai