Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Pengertian, Hakikat dan Manfaat Psikologi Agama”

Dosen pengampuh: Wa Ode Fauziah Ali, S. Pd., M. Pd.

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1

Wa Rima 042001053
Disti 042101012
Nety Lestari Sarpan 042001006

PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERITAS MUHAMMADIYAH BUTON

TAHUN AJARAN 2023/2024

BAUBAU
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


wata’ala.yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehimgga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam juga kami
haturkan kepada junjungan nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wasallam serta
sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan
agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kejahilian ke
alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka menyelesaikan tugas dari mata kuliah Psikologi Agama


pada Program Studi Pendidikan Agama Islam dengan judul “Pengertian, Hakikat
dan Manfaat Psikologi Agama”. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara
penulisan,penyampaian maupun isinya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih banyak pada pembaca yang berkenan membaca tulisan ini.Semoga
tulisannya bermanfaat untuk kita semua.

Terima kasih

Baubau, 3 November 2023

penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Pengertian Psikologi Agama ................................................................ 2


B. Hakikat Psikologi Agama .................................................................... 4
C. Manfaat Psikologi Agama .................................................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi agama terdiri dari kata psikologi dan agama. Sebagai salah satu
bidang disiplin ilmu, psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan
ilmu terapan yang mempelajari lebih dalam tentang perilaku,fungsi mental dan
pikiran manusia. Psikologi sebagai kajian ilmiah jelas memiliki sifat teoritik-
empirik, dan sistematik. Sedangkan dalam kajian ilmiah, definisi agama
bukanlah sebuah ilmu melainkan aturan yang menyangkut tata cara bertingkah
laku dan berkeyakinan atau keIlahi-an.
Sederhananya, agama menguraikan tentang seluk beluk ketuhanan
sedangkan psikologi menyangkut tentang manusia dan lingkungannya. Agama
bersifat transenden, psikologi bersifat profan. Maka dari itu, psikologi tidak
bisa memasuki wilayah keagamaan karena perilaku manusia yang dibahas
berkaitan dengan pengalaman dunia sedangkan agama merupakan ranah
Ketuhanan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Psikologi Agama?
2. Apa hakikat dari Psikologi Agama?
3. Apa manfaat dari Psikologi Agama?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian Psikologi Agama
2. Untuk mengetahui hakikat Psikologi Agama
3. Untuk mengetahui manfaat Psikologi Agama

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Agama


Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche artinya jiwa dan
logos artinya ilmu pengetahuan, jadi psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
membahas tentang kejiwaan. Sedangkan agama berasal dari kata latin religio,
yang berarti kewajiban atau kepercayaan kepada Tuhan. Jadi Psikologi agama
merupakan ilmu yang mempelajari masalah-masalah yang ada sangkut
pautnya dengan kajian beragama, gejala-gejala kejiwaan menurut perspektif
Al-Qur’an dan As-sunnah.
Psikologi Agama menggunakan dua kata yaitu "psikologi" dan "agama".
Kedua kata tersebut memiliki pengertian dan pengunan yang berbeda,
meskipun keduanya memiliki aspek kajian yang sama yaitu aspek batin
manusia. Kata Psikologi (ilmu jiwa) dipergunakan secara umum untuk
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Psikologi secara
umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia yang
normal, dewasa dan beradab. Menurut Robert H. Thouless, mendefinisikan
psikologi sebagai ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia.
Menurut Plato dan Aristoteles psikologi adalah ilmu yang mempelajari
hakikat manusia.
Secara umum psikologi adalah sebuah ilmu yang meneliti dan
mempelajari sikap dan tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-
gejala kejiwaan yang berada dibelakangnya.
Berikutnya kata agama juga menyangkut masalah yang berhubungan
dengan kehidupan batiniah manusia. Agama sebagai bentuk keyakinan,
memang sulit diukur secara tepat dan terperinci. Hal ini pula yang menyulitkan
para ahli untuk mendefinisikan yang tepat tentang agama. J.H. Leube dalam
bukunya A Psychological Study of Religion telah memasukkan lampiran yang
berisi 48 definisi agama, tampaknya juga belum memuaskan. Max Muller
berpendapat bahwa definisi agama secara lengkap belum tercapai kerena

2
3

penelitian terhadap agama terus dilakukan dan para ahli masih


menyelidiki asal usul agama. Edward Burnett Tylor berpendapat bahwa
definisi minimal agama adalah "kepercayaan kepada wujud spiritual" (the
belief in spiritual beings).
Psikologi Agama menurut Prof. Dr. Hj Zakiah Daradjat ialah meneliti
pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku orang atau mekanisme yang
bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang berpikir, bersikap,
bereaksi, dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya,
karena keyakinan masuk kedalam konstribusi kepribadiannya. Dr. Nico
Syukur Dister berpendapat psikologi agama adalah ilmu yang menyelidiki
pendorong tindakan-tindakan manusia, baik yng sadar maupun yang tidak
sadar, yang berhubungan dengan dengan kepercayaan terhadap ajaran/wahyu
"Nan Illahi" (segala sesuatu yang bersifat Dewa-dewa) yang juga tidak
terlepas dari pembahasan hubungan manusia dengan lingkungannya. Dari
pendapat para ahli tersebut tentang psikologi agama dapat diambil pengertian
secara umum, psikologi agama yaitu ilmu pengetahuan yang membahas
pengaruh agama dalam diri (kognitif=pengetahuan, afektif= perasaan/sikap,
behavior= prilaku atau tindakan) seseorang dalam kehidupannya yaitu dalam
berinteraksi dengan Tuhan/Pencipta, sesama manusia dan lingkungannya.
Menurut Dzakiah Darajat, Psikologi Agama adalah ilmu yang meneliti
pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku seseorang atau mekanisme
yang bekerja dalam diri seseorang yang menyangkut cara berpikir, bersikap,
bereaksi, dan bertingkah laku yang tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya,
karena keyakinan itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya.
Sedangkan menurut Ramayulius, psikologi agama ialah ilmu
pengetahuan tentang kejiwaan yang khusus mengkaji sikap dan tingkah laku
seseorang yang timbul dari keyakinan yang dianutnya berdasarkan pendekatan
psikologi. Berbeda dengan definisi yang diungkapkan Rusmin Tumanggor
mengenai pengertian psikologi agama berdasarkan pada kesimpulan yang
beliau ambil dari beberapa ilmuwan, menurutnya psikologi agama adalah ilmu
pengetahuan yang membahas tentang pengetahuan, sikap dan perilaku
4

seseorang ketika berinteraksi dengan lingkungannya sehubungan atas


keyakinan terhadap ajaran agama yang dianutnya.

B. Hakikat Psikologi Agama

Psikologi agama adalah cabang psikologi yang mempelajari interaksi


antara keyakinan keagamaan dan perilaku manusia. Ini melibatkan
pemahaman tentang bagaimana keyakinan, nilai, dan praktik keagamaan
memengaruhi aspek psikologis individu, termasuk emosi, motivasi, dan
kognisi. Hakikatnya, psikologi agama mencoba menjelaskan bagaimana
dimensi keagamaan dapat membentuk pola pikir, kepribadian, dan
pengalaman hidup seseorang.

Hakikat Psikologi Agama melibatkan kajian mendalam tentang bagaimana


keyakinan keagamaan memengaruhi psikologis individu.

Beberapa hakikat Psikologi yaitu :

1. Pertama, psikologi agama mencoba memahami pengaruh nilai-nilai dan


norma-norma agama terhadap pembentukan karakter seseorang. Sebagai
contoh, seseorang yang tumbuh dalam lingkungan agama tertentu
mungkin menginternalisasi nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan, atau
kesabaran sebagai bagian integral dari identitas mereka
2. Kedua, psikologi agama memeriksa dampak keyakinan keagamaan pada
motivasi dan tujuan hidup. Seseorang yang memiliki keyakinan agama
yang kuat mungkin memiliki motivasi intrinsik untuk mencapai
kedamaian batin atau mencari makna dalam setiap tindakan mereka.
Contohnya adalah individu yang mengejar tujuan hidup mereka dengan
kerangka nilai keagamaan sebagai panduan.
3. Ketiga, psikologi agama memperhatikan aspek emosional, seperti
bagaimana keyakinan keagamaan dapat memengaruhi pengalaman emosi
seseorang. Misalnya, selama momen krisis, keyakinan keagamaan dapat
5

menjadi sumber dukungan emosional yang kuat, membantu individu


mengatasi tantangan hidup dengan ketenangan pikiran.
4. Keempat, psikologi agama mencakup analisis tentang cara keyakinan
keagamaan memengaruhi interaksi sosial. Dalam masyarakat, keyakinan
keagamaan dapat membentuk norma-norma sosial dan memengaruhi
hubungan antarindividu. Sebagai contoh, kelompok keagamaan dapat
memberikan dukungan sosial yang kuat dan menjadi jaringan yang
penting bagi anggotanya.
5. Kelima, psikologi agama mempertimbangkan peran ritus dan praktik
keagamaan dalam membentuk pengalaman spiritual individu. Pelaksanaan
ibadah, doa, atau meditasi dapat memiliki dampak psikologis yang
signifikan, seperti memberikan rasa kedamaian atau meningkatkan
kesejahteraan psikologis. Dengan memahami aspek-aspek ini, psikologi
agama membuka jendela untuk menjelajahi kompleksitas hubungan antara
dimensi spiritual.
C. Manfaat Psikologi Agama
Psikologi agama ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari,
maka ada baiknya kita mengetahui apa sebenarnya manfaat psikologi agama
ini dalam kehidupan kita sehari hari. Adapun manfaat dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Keimanan
Salah satu fungsi utama dari psikologi agama dalam kehidupan
sehari-hari adalah untuk meningkatkan keimanaan. Karena dalam
psikologi agama tersebut apa yang di cari dalam dunia ini tidak akan
dibawa dalam kehidupan akhirat nantinya, namun yang dibawa hanyalah
amal dan perbuatan selama berada di muka bumi ini.
2. Perubahan emosional
Pada umumnnya perubahan emosional pada seseorang tentunya
berubah-ubah dan bisa saja terjadi diluar kesadaran yang ikut menyertai
kehidupan seseorang. Dengan mempelajari dan mempraktekkan psikologi
6

agama ini dalam kehidupannya sehari-hari maka diharapkan dapat


mengelola emosi sebaik mungkin.
3. Perilaku
Pada umumnya seseorang yang mengerti psikologi agama,
tentunya akan dekat dengan agama juga. Jika seseorang sudah dekat
dengan agama maka akan bermanfaat atau berpengaruh terhadap
perilakunya dalam kehidupannya sehari-hari tentunya.
4. Pemecahan masalah
Psikologi agama ini juga bermanfaat bagi seseorang dalam hal
pemecahan masalah. Pada umumnya jika seseorang mengerti akan
psikologi agama maka bisa dipastikan cara pandang seseorang tersebut
dalam menghadapi masalah juga akan berbeda, begitupun dalam
pemecahan masalah tersebut.
5. Pengaruhnya terhadap etos kerja
Psikologi agama ini juga memberikan manfaat bagi seseorang
dalam hal etos kerjanya. Karena dalam psikologi agama bekerja
merupakan sebuah ibadah, jadi jika dirasa pekerjaan adalah sebah ibadah,
maka sudah seharusnya pekerjaan itu dilakukan dengan sepenuh hati dan
dengan perasaan bertanggung jawab kepada snag pencipta pekerjaan itu
sendiri.
6. Memberi bimbingan dalam hidup
Dalam kehidupan sehari-hari ketika mendapatkan suatu masalah
tentunya hal tersebut adalah hal yang normal ya sobat, namun yang
terpenting adalah bagaimana menjadikan masalah tersebut sebagai jalan
untuk mendekatkan diri pada sang pencipta, serta menjadikannya sebagai
bimbingan hidup.
7. Menghargai kesusahan hidup
Hidup susah dan senang bukanlah suatu masalah dalam psikologi
agama. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita untuk melihat atau
menghargai nilai kehidupan tersebut dari sudut pandang yang berbeda.
Dengan melakukan hal yang demikian, maku kita diharapkan dapat
7

menghargai kesusahan hidup ini adalah bagian dari kehidupan yang harus
kita syukuri.
8. Penawar gangguan jiwa
Keadaan hidup maupun masalah yang datang silih berganti
tidaklah diketahui oleh siapaun. Semua itu sudha diatur dan sudah ada
skenarionva sendiri dalam rancangan sang pencipta. Banyak orang yang
tidak tahan dengan ujian hidup yang begitu berat, dan tidak jarang ada
yang mengalami gangguan pada mental atau jiwanya. Dengan mengerti
dan menerapkan psikologi agama ini, maka diharapkan dapat menjadi
penawar hati bagi mereka yang terganggu jiwa dan mentalnya.
9. Menentramkan batin
Pada umumnya jika seseorang dekat dengan sang pencipta atau
Tuhannya, maka akan sangat berbeda dengan orang yang biasa. Jika
seseorang sudah mengerti dan menerapkan psikologi agama ini dalam
kehidupannya, maka segala bentuk masalah apapun yang datang silih
berganti, tidak akan berpengaruh pada dirinya, dan akan tetap bisa
menentramkan batinnya lewat imannya kepada Tuhannya karena sudah
menerapkan psikologi agama kehidupannya. ini dalam.
10. Menciptakan kebahagiaan bagi orang di sekitarnya
Salah satu manfaat yang sangat penting dari psikologi agama ini
adalah kita sebagai pribadi ciptaanNya. dapat menbawa atau menciptakan
kebahagiaan, dan ketentraman bagi lingkungan sekitar kita. Karena
dengan mempelajari ilmu psikologi kita bisa memberikan dampak positif
kepada orang di sekitar kita tentang apa arti kehidupan ini yang
sesungguhnya, yaitu hidup yag harus bisa saling melengkapi dan
menolong serta saling memberi satu dengan yang lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi Agama menggunakan dua kata yaitu "psikologi" dan "agama".
Kedua kata tersebut memiliki pengertian dan pengunan yang berbeda,
meskipun keduanya memiliki aspek kajian yang sama yaitu aspek batin
manusia. Kata Psikologi (ilmu jiwa) dipergunakan secara umum untuk
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Psikologi secara
umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia yang
normal, dewasa dan beradab.
Hakikat Psikologi Agama melibatkan kajian mendalam tentang bagaimana
keyakinan keagamaan memengaruhi psikologis individu. Manfaat Psikologi
Pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Keimanan
b. Perubahan emosional
c. Perilaku
d. Pemecahan masalah
e. Pengaruhnya terhadap etos kerja
f. Memberi bimbingan dalam hidup
g. Menghargai kesusahan hidup
h. Penawar gangguan jiwa
i. Menentramkan batin
j. Menciptakan kebahagiaan bagi orang di sekitarnya

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis dengan tangan terbuka memperbolehkan jika terdapat kritik
dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahyadi, Abdul Aziz, Psikologi Agama, kepribadian muslim pancasila, Bandung:


Sinar Baru, 1991
Departemen Agama, Al Quran Dan Terjemahanya, Jakarta: Dept. Agama RI,
1984
Dister, Nico Syukur, Pengalaman dan Motivasi Beragama, Jakarta : LEPPENAS,
1982.
Fuat Nashori Suroso, dan Jamaludin Ancok, Psikologi Islami, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 201.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Jilid 3, Yogyakarta: Yayasan Fakultas
Psikologi UGM, 1990.
Hidayat, Komarudin, Psikologi Kematian, Jakarta: PT Mizan Publika, 2012.
Hurlock, Elisabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Edisii 5), Jakarta : Erlangga, 1980.

Jalaludidin, Psikologi Agama, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010.

Anda mungkin juga menyukai