Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Kajian Hitoris Timbulnya Pemikiran Di Dunia Islam”


Mata Kuliah : Perkembangan Pemikiran Dalam Islam
Dosen Pengampuh : Drs. Mahmud Bunarfa, M.Si.

OLEH :
KELOMPOK I
Irfan 042001023
La Ode Ilman 042001061
Manisya 042001049

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Swt., yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami selaku Kelompok I dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kajian Historis Timbulnya
Pemikiran di Dunia Islam” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.

Diluar itu, kami selaku penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati
kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Baubau, 21 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................ ii

Daftar Isi.................................................................................................. ii

Bab I. Pendahuluan ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 1

Bab II. Pembahasan ................................................................................. 2

A. Latar Belakang Timbulnya Pemikiran di Dunia Islam ............... 2


B. Peristiwa-peristiwa Penting di Dunia Islam ................................ 3
1. Kemenangan Perang Badar .................................................... 3
2. Wafatnya Aisyah .................................................................... 3
3. Pembunuhan Ali bin Abi Thalib............................................. 3
C. Al-Fitna Al-Kubro....................................................................... 4
D. Tahkim dan Implikasinya ............................................................ 5
1. Aliran Khawarij ...................................................................... 6
2. Aliran Syi’ah .......................................................................... 6
3. Aliran Murji’ah ....................................................................... 6

Bab III. Penutup ...................................................................................... 8

Kesimpulan ................................................................................. 8

Daftar Pustaka ......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejarah Islam secara keseluruhan, tidak bisa lepas dari perkembangan
peradaban Islam yang cukup panjang dan luas serta tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan politik, karenanya sistem politik dan pemerintahan sebagai aspek
penting dalam peradaban dunia Islam. Di dalam perkembangan peradaban tersebut
aspek-aspek penting yang turut mempengaruhinya, seperti ekonomi, pendidikan,
seni budaya dan sebagainya. Sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-
benar terjadi pada masa lampau atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatar belakangi timbulnya pemikiran di dunia Islam ?
2. Apa saja peristiwa-peristiwa penting dalam dunia Islam ?
3. Apa itu Al-Fitna Al-Kubro ?
4. Apa itu Tahkim dan impikasinya ?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan latar belakang timbulnya pemikiran di dunia Islam!
2. Untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa penting dalam dunia Islam!
3. Untuk menjelaskan apa itu Al-Fitna Al-Kubro!
4. Untuk menjelaskan apa itu Tahkim dan implikasinya!

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Timbulnya Pemikiran di Dunia Islam


Dalam sejarah pemikiran Islam berkembang melalui periode sebagai berikut:
1. Adanya sifat jumud (stagnan) yang telah membuat umat Islam berhenti berpikir
dan berusaha. Selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir
(berijtihad) maka mereka tidak mungkin mengalami kemajuan. Kemajuan
masyarakat hanya akan bisa tercapai melalui pengkajian ilmu pengetahuan yang
terus menerus untuk kemudian diaplikasikan dalam teknologi terapan dan
kehidupan sosial yang nyata demi kemajuan masyarakat. Untuk itulah maka
perlu diadakan upaya pembaharuan dengan memberantas sikap jumud dan
menggerakkan kembali tradisi ijtihad di kalangan umat Islam.
2. Persatuan di kalangan umat Islam mulai terpecah belah. Umat Islam tidak akan
mengalami kemajuan apabila tidak ada persatuan dan kesatuan yang diikat oleh
tali ukhuwah Islamiyah. Karena itu maka lahirlah suatu gerakan pembaharuan
yang berupaya memberikan inspirasi kepada seluruh umat Islam untuk bersatu
dan melawan imperialisme Barat.
3. Hasil adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya
kontak ini mereka sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan
Barat. Terutama pasca terjadinya peperangan antara kerajaan Utsmani dengan
kerajaan Eropa, di mana pada masa-masa sebelumnya kerajaan Utsmani selalu
menang dalam peperangan namun saat itu mengalami kekalahan. Hal ini
membuat tokoh-tokoh kerajaan Utsmani berupaya menyelidiki rahasia kekuatan
militer Eropa. Ternyata rahasianya adalah “sistem militer modern” yang
dimiliki Eropa, sehingga pembaharuan dalam dunia Islam pun salah satunya
dipusatkan pada bidang militer.
4. Meski demikian, pembahuran dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam
dunia Barat. Jika renaissance Barat muncul dengan cara “menyingkirkan” peran
agama dari kehidupan masyarakat, maka pembaharuan Islam sebaliknya, yakni

2
3

untuk tujuan memperkuat prinsip dan ajaran Islam itu sendiri demi
kemashlahatan dunia secara lebih luas. Pada saat dunia Islam mengalami
kemunduran, bangsa Barat justru mengalami kemajuan dan berhasil melakukan
ekspansi wilayah perdagangan baru.
B. Peristiwa-peristiwa Penting di Dunia Islam
1. Kemenangan Perang Badar
Perang Badar merupakan perang besar pertama kaum muslimin melawan
kafir Quraisy. Pasukan Muslim yang berjumlah 313 prajurit berhasil
mengalahkan tentara Quraisy dengan jumlah pasukan sebanyak 1.000 prajurit.
Setelah bertempur habis-habisan selama kurang lebih 2 jam, akhirnya
pasukan Muslim berhasil mengalahkan kafir Quraisy. Peristiwa ini terjadi pada
17 Ramadhan 2 Hijriah atau 13 Maret 624.
2. Wafatnya Aisyah
Aisyah adalah salah satu istri Rasulullah yang paling muda dan masih
perawan ketika dinikahi. Ia lahir di Mekkah tahun 614 Masehi.
Aisyah yang merupakan putri Abu Bakar Shiddiq ini, meninggal dunia
pada 17 Ramadhan 57 Hijriah diusianya yang ke-67 tahun. Riwayat lain
mengatakan ia wafat pada tahun 58 Hijriah.
Sepeninggal Rasulullah, Aisyah menjadi tempat bertanya tentang
berbagai persoalan umat.
3. Pembunuhan Ali bin Abi Thalib
Peristiwa pembunuhan Ali bin Abi Thalib terjadi pada 17 Ramadhan 40
Hijriah. Pelakunya adalah Abdurrahman bin Amr yang dikenal dengan Ibnu
Muljam.
Ibnu Muljam bersama teman-temannya melancarkan misinya membunuh
Ali bin Abi Thalib pada 17 Ramadhan. Ia menyabetkan pedang beracun tepat
mengenai kepala Ali.
Dua hari kemudian tepatnya 21 Ramadhan 40 Hijriah, Ali bin Abi Thalib
meninggal dunia akibat racun dari pedang Ibnu Muljam.
4

Itulah tiga peristiwa penting yang terjadi pada 17 Ramadhan atau


bertepatan dengan Nuzulul Quran, yang tercatat dalam sejarah Islam. Semoga
bisa menambah wawasan.
C. Al-Fitna Al-Kubro
Mulanya, badai fitnah mengguncang hebat di masa pemerintahan Khalifah
Utsman ibn Affan. Pada masa itu, muncul kelompok oposisi yang menolak
beberapa kebijakan politik yang dilakukan Khalifah Utsman. Ia dianggap
melakukan nepotisme berlebihan yang seringkali menguntungkan kerabat
dekatnya, sampai memberi berbagai jabatan strategis untuk menjalankan roda
pemerintahan. Hingga pada akhirnya gerakan oposisi ini berujung pada kematian
Khalifah Utsman.
Setelah wafatnya Khalifah Utsman, Ali ibn Abi Thalib ditunjuk untuk
melanjutkan tampuk kepemimpinan. Namun pengangkatan Ali tidak serta merta
diterima oleh semua kalangan, pihak yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu
Sufyan merasa keberatan dengan keputusan tersebut. Ia menganggap dirinya lebih
berhak daripada Ali untuk menjadi khalifah menggantikan Utsman.
Dari perseteruan tersebut berimbas pada peperangan antara pihak Ali dan
Muawiyah, yang nantinya pada perang ini memantik munculnya kelompok besar
dalam umat Islam. Orang-orang yang keluar dari barisan ali yang disebut
kelompok Khawarij, dan golongan Syi’ah yang menjadi pengikut setia Ali.
Sementara itu, kelompok lain dari para sahabat yang dipimpin oleh Ummul
Mu’minin Aisyah, menuntut Khalifah Ali agar segera menyelesaikan kasus
pembunuhan Utsman. Mereka memprotes Ali yang tidak memberi Qisos terhadap
pembunuh Utsman. Khalifah Ali bersikeras menjelaskan kepada mereka, bahwa ia
tidak ada hubungan dengan tragedi terbunuhnya Utsman. Ia juga berusaha
membujuk Aisyah untuk memberi dukungan penuh kepadanya sebagai satu-
satunya pemimpin, agar tercipta keadaan yang kondusif kembali. Setelah adanya
penjelasan, akhirnya kesalahpamahan itu berakhir.
5

Kesepakatan damai tersebut rupanya tidak berlangsung lama. Para pengacau


mulai tumbuh dari kedua belah pihak yang menyebarkan hasutan untuk tidak
menerima kesepakatan yang dicapai antara Khalifah Ali dan Aisyah. Mereka
saling meyakini bahwa keputusan tersebut tidak menguntungkan bagi
kelompoknya. Mereka berhasil menyebarkan propaganda sehingga peperangan
pun tak bisa terhindarkan. Perang ini dikenal dengan perang Jamal. Dinamakan
demikian karena Aisyah memimpin pasukan mengendarai unta.
Dalam perang ini, kemenangan berada di pihak Ali. Dengan kisah pilu yang
mewarnainya, beberapa sahabat terbunuh dalam perang saudara ini seperti Thalhah
dan Zubair. Sebuah kenyataan yang mengiris hati bahwa seorang muslim terbunuh
oleh tangan muslim sendiri.
Benang merah dari segala peristiwa kelam itu berawal dari kekejaman
ambisi politik yang menggerogoti tubuh umat Islam. Segala cara dan upaya
dilakukan, bahkan tanpa segan agama digunakan sebagai alat berkendara untuk
mencapai hasrat kekuasaan.
Berbagai peristiwa di atas merupakan kenyataan yang menyertai perjalanan
sejarah umat Islam. Dengan hati terbuka, mari kita membaca ulang sebagai bahan
pembelajaran agar sejarah yang sama tak terulang di masa mendatang.
D. Tahkim dan Implikasinya
Akhir perang Siffin merupakan babak baru sejarah lahirnya aliranaliran yang
memiliki visi politik masing-masing. Ada dua aliran bahkan dua kecenderungan
yang melahirkan banyak aliran- yang lahir sebagai implikasi dari peperangan itu,
yaitu Shi’ah dan Khawarij. Kedua aliran ini muncul karena satu faktor yang sama,
yaitu ekstrimitas dan kontradiktif. Kemunculan Khawarij memberi saham besar
bagi kemunculan dan penyebaran Shi’ah. Klaim ekstrimitas yang dipropagandakan
salah satu aliran di atas mendorong munculnya ektrimitas tandingan dari aliran
yang lainnya.
6

Pergumulan antara kedua aliran itu memunculkan satu aliran lain yang
bertujuan menengahi dua sisi yang kontadiktif itu, yaitu Murji’ah, sebuah aliran
yang berani memunculkan visinya sendiri, meskipun pada akhirnya mengikuti
salah satu dari dua firqah di atas.
1. Aliran Khawarij
Peristiwa Tahkim antara Ali dan Mu’awiyah memicu lahirnya aliranaliran
Islam yang berdimensi politik, di antaranya adalah aliran Khawarij. Mereka
sebenarnya para pengikut Ali yang kemudian keluar dari barisan Ali bin Abi
Thalib, karena tidak setuju dengan sikap Ali mengenai Tahkim (arbitrase)
sebagai jalan keluar dalam penyelesaian persengketaan antara Khalifah Ali
dengan Mu’awiyah bin Abi Sufyan.25 Mereka berpendapat bahwa semua orang
yang terlibat dalam peristiwa Tahkim sebagai pendosa besar dan kafir yang
wajib diperangi. Atas dasar inilah seorang pengikut mereka, yaitu Ibn Muljam,
akhirnya berhasil membunuh Ali bin Abi Thalib pada tanggal 17 Ramadhan 40
H (661 M).
2. Aliran Shi’ah
Shi’ah merupakan para pengikut dan pendukun Ali yang muncul setelah
terjadinya peristiwa tahkim. Golongan ini memiliki pandangan bahwa Ali
adalah kahlifah yang harus ditaati, dan menganggap Mu’awiyah beserta
penduduk Sham adalah para pemberontak yang dituntut untuk kembali kepada
jamaah Islam walaupun dengan menggunakan pedang.
3. Aliran Murji’ah
Kaum Murji’ah muncul akibat adanya pertentangan politik dalam Islam,
yakni peristiwa tahkim. Dalam suasaana yang demikian, kaum ini muncul
dengan corak dan gaya tersendiri. Mereka bersikap netral, tidak berkomentar
dalam praktek kafir atau tidaak bagi golongan yang bertentangan. Mereka tidak
berpendapat siapa yang benar dan yang salah, tetapi berpandangan lebih baik
menunda (arja’a). maksudnya persoalan tersebut dapat diselesaikan pada hari
perhitungan, sehingga sikapnya menyerahkan hukum kafir atau tidaknya
seseorang kepada Allah Swt.
7

Pada perkembangan selanjutnya, orientasi berbagai aliran yang muncul


setelah adanya fitnah itu, berubah dari motif politik menjadi aliran teologi
(kalam). Berangkat dari pergeseran nilai orientasi ini, pada masa selanjutnya
muncul aliran-aliran baru di luar tiga sekte yang sudah ada, misalnya paham
Mu’tazilah, Qadariyah, Jabbariyah, Ash’ariyah dan Maturidiyah
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Sudah saatnya Islam di Nusantara khususnya dan Agama Islam umumnya


bangkit dari keterpurukan dan merebut kembali kejayaan yang pernah dipegangnya
dengan cara sedikit demi sedikit merubah pemikiran-pemikran yang telah terjajah
oleh peradaban Barat, dan berfikir positif tentang segala sesuatu yang terjadi dengan
dilandasi Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup.

Selama mana manusia itu berakal dan di gunakan dengan sebaik-baiknya untuk
berfikir, selagi itulah ia terus membina dan membentuk ide yang terus membina dan
membentuk ide yang terus berkembang dari masa ke masa. Penilaian juga penting
bagi menentukan ruang lingkup perkembangan pemikiran dalam bidang apa saja
meskipun itu diambil dari pemikiran-pemikiran rasional yang di kembangkan oleh
Barat selagi tidak keluar dari landasan al-Quran dan as-sunnah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arman. 2022. 3 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Islam yang Bertepatan dengan
Nuzulul Quran. (Online) https://www.ayoindonesia.com. Diakses 21 Oktober
2022
Islami. 2019. 4 Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pembaharuan & Modernisasi
Dunia Islam. (Online) https://walpaperhd99.blogspot.com. Diakses 21 Oktober
2022
Kirom. 2018. Fitnatul Kubro dalam Sejarah Islam. (Online) https://islami.co. Diakses
21 Oktober 2022
Ridho. 2010. PERISTIWA TAHKIM (POLEMIK PERSELISIHAN POLITIK DAN
IMPLIKASINYA). (Online) https://core.ac. Diakses 21 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai