PERMASALAHANNYA
DOSEN PENGAMPU:
Bpk. IMAM BAIHAQI SE.,MH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AHMAD SIBAWAYHIE
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHUlUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah.....................................................................................................
C. Batasan Masalah.......................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah kemunculan Ilmu kalam dan Permasalahannya..........................................
B. Sejarah Kemunculan Ilmu Kalam............................................................................
C. Timbulnya Persoalan Kalam...................................................................................
BAB III.................................................................................................................................
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mempelajari mata kuliah ilmu kalam merupakan salah satu dari tiga komponen rukun
iman. Ketiga komponen itu, yaitu nuthqun bi allisani (mengucapkan dengan lisan), ‘amalun bi al-
arkani (melaksakan dengan rukun-rukun), dan tash iqun bi al-qalbi (membenarkan dengan hati).
Agar keyakinan itu dapat tumbuh dengan kukunya, para ulama dahulu telah melakukan kajian
secara mendalam.
Ketiga komponen itu, dalam kajian ilmu-ilmu keislaman secara ilmiah, menjadi kajian
utamanya. Hanya terkadang berbeda-beda antara satu wilayah lain atau negara lain. Memang
diakui orang-orang ilmuwan tertentu yang kurang memahami ilmu kalam.
Semoga makalah kami ini dapat memenuhi tuntunan sahabat-sahabat untuk mengenal
lebih dekat sejarah kemunculan ilmu kalam dan permasalahannya, yang selalu menjadi acuan
perkembangannya tersebut. kami ucapkan terimah kasih.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah kemunculan ilmu Kalam ?
2. Bagaimana timbulnya persoalan-persoalan Kalam ?
C. Batasan masalah
1. Hanya membahas sejarah kemunculan ilmu Kalam
2. Hanya membahas timbulnya persoalan-persoalan Kalam
BAB II
PEMBAHASAN
Persoalan di atas telah menimbulkan tiga aliran teologi dalam islam, yaitu sebagai berikut:
1. Aliran Khawarij yang menyatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir, dalam
arti keluar dari islam, atau tegasnya murtad dan wajib dibunuh.
2. Aliran Murji’ah yang menegaskan bahwa orang yang berbuat besar tetap mukmin dan
bukan kafir. Adapun soal dosa yang dilakukannya terserah kepada Allah untuk
mengampuni atau tidak mengampuninya.
3. Aliran Mu’tazilah yang tidak menerima pendapat-pendapat diatas.bagi mereka, orang
yang berdosa besar bukan kafir, tetapi bukan pula mukmin. Orang yang serupa ini
mengambil posisi antara kedua posisi mukmin dan kafir.[4]
Dalam perkembangan selanjutnya, pembicaraan al-Khawarij tentang iman dan kufur ini
tidak hanya dihubungkan dengan tindakan menerapkan suatu hukum tidak berdasar Al-quran,
seperti proses tahkim yang ditempuh oleh Ali dan Maawiyah, melainkan dihubungkan dengan
pelaku dosa besar inilah yang kemudian berpengaruh dalam pertumbuhan berbagai aliran kalam.
Dari pembicaraan kaum al-Khawarij tentang iman dan kufur, yang dihubungkan dengan
pelaku tahkim dan pelaku dosa besar, berbagai persoalan kalam lain terus bermunculan dan
berkembang sehingga lahir disiplin ilmu yang terkenal ilmu kalam.
Disiplin ilmu ini diberi nama Ilmu Kalam karena antara lain, masalah yang sangat
dibicarakan oleh para mutakallim pada masa-masa pertama adalah masalah Kalam Allah, Al-
quran, atau karena dalam rangka memperkuat pendapat para mutakallin (ahli ilmu kalam) sangat
mengandalkan kelincahan berbicara atau karena para mutakallin tersebut membericarakan apa
yang tidak dibicarakan oleh para salaf atau karena cara pembuktian atas kepercayaan agama
menyerupai logika didalam filsafat. Untuk membedakan dengan logika yang digunakan dalam
filsafat, cara pembuktian para mutakallin itu di namai kalam[5]
Ilmu Kalam ini pula disebut Ilmu Tuhid, Ilmu Ushuluddin, dan Ilmu Aqaid. Disebut Ilmu
Tauhid karena tujuan pokok dari ilmu ini adalah “meng-Esa-kan Tuhan,” baik dzat, sifat,
maupun perbuatannya. Diberi nama Ilmu Ushuliddin karena objek kajiannya adalah masalah
sendi-sendi atau dasar dari ajaran Islam. Ilmu kalam sama dengan tauhid, tetapi argumentasinya
lebih di konsentrasikan pada penguasahaan logika. Oleh karena itu, sebagian teologi
menganggap bahwa ilmu kalam berbeda dengan tauhid. Adapun Ilmu Aqaid adalah masalah
akidah atau kepercayaan dalam agama Islam.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah tentang Sejarah Kemunculan Kalam dan Permasalahannya
ialah sebagai berikut:
1. Dari pembicaraan kaum al-Khawarij tentang iman dan kufur, sehingga berbagai Kalam
bermunculan dan berkembang hingga Dinasti Bani Abbas, disinilah mulai muncul disiplin Ilmu
ini yang diberi nama Ilmu Kalam.
2. Persoalan-persoalan kalam dipicu kemunculannya oleh persoalan-persoalan politik tentang
kekhalifahan(pemimpin). Yang dipimpin Oleh Nabi Muhammad sebagai kepala pemerintah
ketika beliau wafat dan dari sinilah muncul persoalan-persoalan Kalam.
DAFTAR PUSTAKA