Anda di halaman 1dari 21

PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN

Makalah ini di susun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam dosen pengampu:

M. Zainal Arifin M.Pd

Disusun Oleh :
Feni Handayani (Npm :201210155)

Yuliana Tantri (Npm:201210168)

Ajeng Cahya N. (Npm:201210017)

Muhamad Tegar (Npm:201210097)

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIMNU)

METRO LAMPUNG

2020 M/1442 H

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan hidayah-nya kepada kami, karena dengan rahmatnya kita diberikan
kelancaran untuk menyelesaikan tugas ini. Dalam pembuatan makalah yang
berjudul “Peradaban Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin” ini tidak lepas dari
berbagai pihak. oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Zainal Arifin, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Sejarah Peradaban
Islam yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami.
2. Rekan-rekan serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
penyusunan maupun penulisan oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami khususnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Metro, September 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Sejarah Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin............................ 2
1. Sosok Khulafaur Rasyidin ...................................................... 4
2. Peradaban Pada Masa Abu Bakar As-Siddik.......................... 6
3. Peradaban Pada Masa Umar Bin Khotob................................ 8
4. Peradaban Pada Masa Utsman Bin Affan................................ 9
5. Peradaban Pada Masa Ali Bin Abi Thalib............................... 9
BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan
membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan
bagaimana perkembangan islam pada masa lampau. Namun kadang kita
sebagai umat islam malas untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung
berjalan tanpa tujuan dan mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada di
masa lalu. Disinilah sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam
terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari untuk merancang serta
merencanakan matang-matang untuk masa depan yang lebih cemerlang tanpa
tergoyahkan dengan kekuatan apapun.
Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad saw dan para
sahabat adalah merupakan agama Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa
terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan
factor utamanya yaitu Rasulullah saw. Kemudian pada zaman selanjutnya
yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman khalifah empat atau yang
lebih dikenal dengan sebbutan khulafaurrasyidin, Islam berkembang dengan
pesat. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih
dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan islam sebagai agama
Tauhid yang diridhai.
Perkembangan Islam pada zaman inilah merupakan titik tolak
perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para
sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad dan
Khulafaurrasyidin merupakan islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun
yang terkadang menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman sekarang ini
seolah kita melupakannya. Akan tetapi, perjalanan islam tidak akan terlepas
dari figure Muhammad saw dan para penerusnya yakni AlKhulafa Ar-
Rasyidin,tabi’in dan para pemikir ekonomi, baik masa pemerintahan
Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah.

1
B. Rumusan Masalah
a. Siapakah sosok Khulafaur Rasyidin?
b. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Abu Bakar
AshShiddiq?
c. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Umar bin Khattab?
d. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan?
e. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN


1. Sosok Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang
khalifah (pemimpin) pertama agama islam, yang dipercaya oleh umat Islam
sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang
tersebut adalah para sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan
paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan
Muhammad. Para Khulafaur Rasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan
bijaksana. Mereka itu terdiri dari para sahabat Nabi Muhammad saw yang
berkualitas tinggi dan baik. Adapun sifat-sifat yang dimiliki Khulafaur
Rasyidin sebagai berikut:

a. Arif dan bijaksana.


b. Berilmu yang luas dan mendalam.
c. Berani bertindak.
d. Berkemauan yang keras.
e. Belas kasihan dan kasih sayang.
f. Berwibawa.
g. Berilmu agama yang amat luas serta melaksanakan hukumhukum islam.

Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya,


melainkan berdasarkan berdasarkan consensus bersama umat Islam. Sistim
pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal
tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas
yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana suksesi
kepemimpinan Islam akan berlangsung. Namun penganut paham Syi’ah
meyakini bahwa Muhammad dengan jelas menunjuk Ali bin Abi Thalib,
khalifah ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah yang akan
meneruskan kepemimpinannya atas umat Islam. Sahabat yang disebut
Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang khalifah yaitu Abu Bakar Ash-
Shiddiq 11-13H/632-634 M, Umar bin Khattab 13-23 H/634-644 M, Utsman

3
bin Affan 23-35 H/644656 M dan Ali bin Abi Thalib 35-40H/656-661 M. Para
khalifah tersebut menjalankan pemerintahan dengan bijaksana.1

2. Peradaban Islam pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq

a. Biografi
Abu Bakar nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Quhafah bin
Utsman bin Amr bin Masud bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin
Ghalib bin Fihr At-Taimi Al-Qurasyi. Di zaman pra-Islam bernama Abdul
Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia termasuk salah
seorang sahabat yang utama (orang yang pertama masuk islam) Gelar Ash-
Shiddiq diperolehnya karena ia dengan segera membenarkan Nabi dalam
berbagai peristiwa, terutama Isra’ dan Mi’raj. Abu Bakar memangku
jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dihabiskannya
terutama untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul
akibat wafatnya Nabi.

sepak terjang pola pemerintahan Abu Bakar dapat dipahami dari pidatonya
ketika ia diangkat menjadi khalifah. Secara lengkap, isi pidatonya sebagai
berikut: “ Wahai manusia! Sungguh aku telah memangku jabatan yang
kamu percayakan, padahal aku bukan orang yang terbaik diantara kamu.
Apabila aku melaksanakan tugasku dengan baik maka bantulah aku, dan
jika aku berbuat salah maka luruskanlah aku. Kebenaran adalah suatu
kepercayaan, dan kedustaan adalah suatu pengkhianatan. Orang yang
lemah diantara kamu adalah orang kuat bagiku sampai aku memenuhi hak-
haknya, dan orang kuat diantara kamu adalah lemah bagiku hingga aku
mengambil haknya, Insya Allah.2 Janganlah salah satu seorang dari kamu
meninggalkan jihad. Sesungguhnya kaum yang tidak memenuhi panggilan
jihad maka Allah akan menimpakan atas mereka suatu kehinaan. Patutlah
kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasulnya. Jika aku tidak

1
Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab ( Ciputat: Logos Wacana Ilmu,
1997 ), hlm. 46.
2
Ibid, hlm. 47.

4
menaati Allah dan Rasulnya, sekali-kali janganlah kamu menaatiku.
Dirikanlah shalat, semoga Allah merahmati kamu.3

b. Masa Pemerintahan
1) Kebijaksanaan pengurusan terhadap agama
Pada awal pemerintahannya, beliau diuji dengan adanya ancaman yang
datang dari umat islam sendiri yang menentang kepemimpinannya.
Diantaranya perbuatan makar tersebut ialah timbulnya orang-orang
yang murtad, orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat, orang-
orang yang mengaku menjadi nabi dan pemberontakan dari beberapa
kabilah.

2) Kebijakan kenegaraan
Diantara kebijakan beliau pada bidang kenegaraan antara lain:
a) Bidang eksekutif
Pendelegasian terhadap tugas-tugas pemerintahan di Madinah
maupun daerah. Misalnya pemerintahan pusat menunjuk Ali bin
Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Zaid bin Tsabit sebagai
sekretaris negara dan Abu Ubaidah bendaharawan. Untuk daerah-
daerah kekuasan Islam, dibentuklah provinsi-provinsi dan untuk
setiap provinsi ditunjuk seorang amir.

b) Pertahanan dan keamanan


Dengan mengorganisasikan pasukan-pasukan yang ada untuk
mempertahankan eksistensi keagamaan dan pemerintahan. Pasukan
itu disebarkan untuk memelihara stabilitas di dalam maupun di luar
negeri. Diantara panglima yang ada ialah Khalid bin Walid,
Musanna bin Haritsah, Amr bin Ash, Zaid bin Abi Sufyan dan lain-
lain.

c) Yudikatif
Fungsi kehakiman dilalksanakan oleh Umar bin Khattab dan
selama masa pemerintahan Abu Bakar tidak ditemukan suatu
permasalahan yang berarti perpecahan. Hal ini karena kemampuan

3
Dedi Supriayadi, Sejarah Peradaban Islam ( Bandung: Pustaka Setia, 2008 ), hlm. 70.

5
dan sifat Umar Sendiri, dan masyarakat pada waktu itu dikenal
alim

d) Sosial ekonomi
Sebuah lembaga mirip Bait Al Mal, di dalamnya dikelola harta
benda yang didapat dari zakat, infaq, sedekah, dan lain-lain.
Penggunaan harta tersebut digunakan untuk gaji pegawai dan
kesejahteraan umat sesuai dengan aturan yang ada.

c. Peradaban pada masa Abu Bakar

Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biada dan merupakan satu
kerja besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah
penghimpunan Al-Qur’an. Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit
untuk menghimpun Al-Qur’an dari pelepah kurma, kulit binatang, dan
hapalan kaum muslimin. Selain itu peradaban islam yang terjadi pada
praktik pemerintahan Abu Bakar terbagi dalam beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut.

1) Dalam bidang pranata sosial ekonomi adalah mewujudkan keadilan dan


kesejahteraan sosial rakyat. Untuk kemaslahatan rakyat ini ia mengelola
zakat, infaq dan sedekah yang berasal dari kaum muslimin, ghanimah
harta rampasan perang sebagai sumber pendapatan Baitul Mal.

2) Praktik pemerintahan Abu Bakar terpenting lainnya adalah mengenai


suksesi kepemimpinan atas inisiatifnya sendiri dengan menunjuk Umar
bin Khattab untuk menggantikannya. Ada factor yang mendorong Abu
Bakar mencalonkan Umar menjadi khalifah. Faktor utamanya adalah
kekhawatirannya akan terulang kembali peristiwa yang sangat
menegangkan di Tsaqifah Saidah yang menyulut umat islam ke jurang
perpecahan, bila tidak menunjuk orang yang menggantikannya.4

3. Peradaban Islam pada masa Khalifah Umar bin Khattab


a. Biografi

4
Sejarah Peradaban Islam dari masa Nabi Muhammad sampai dengan Khulafaur
Rasyidin dalam http://mobile.facebook.com/notes/khotib-umam/sejarah-peradaban-islam-
darmasa-nabi-saw-sampai-dengan-khulafaurrasyidin.html/ diakses pada selasa 07
Oktober 2019 pukul 22:58.

6
Umar bin Khattab adalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam. Pengangkatan
Umar bukan berdasarkan consensus tapi berdasarkan surat wasiat yang
ditinggalkan oleh Abu Bakar. Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya
sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian
mengangkat Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan maksud untuk
mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di
kalangan umat islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima
masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar. 5

Peranan Umar dalam sejarah Islam pada masa permulaan tampak paling
menonjol diantaranya:

1) Penyebaran Agama
Khalifah Umar memiliki peranan yang sangat menonjol salah satunya
karena perluasan wilayahnya, di samping kebijakankebijakan
politiknya yang lain. Adanya penakhlukan besarbesaran pada masa
Umar merupakan fakta yang diakui kebenarannya oleh sejarawan. Di
zaman Umar gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan)
pertama terjadi di ibu kota Syiria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan
setelah setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah
dipertempuran Yarmuk, seluruh daerah syiria jatuh ke bawah
kekuasaan Islam. Pada masa kepemimpinan Umar kekuasaan islam
sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syiria, sebagian besar
wilayah Persia, dan Mesir.

2) Segi Politik

Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur


administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah
berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur
menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah
Basrah, Kufah, Palestina dan Mesir.Umar adalah khalifah yang
pertama kali membentuk tentara resmi.

b. Ide Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an

5
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 80.

7
Umar adalah orang pertama dari kalangan sahabat yang mencetuskan ide
tentang perlunya dilakukan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an. Ketika itu
ayat-ayat Al-Qur’an yang telah ditulis oleh para sahabat tersebar di
berbagai lempengan batu, pelepah kurma, tulangtulang dan sebagainya.
Pada masa Khalifah Abu Bakar terjadi banyak peperangan yang di
dalamnya gugur banyak sahabat penghafal AlQur’an. Diantaranya dalam
perang Yamamah saja 70 orang penghafal Al-Qur’an gugur. Oleh karena
itu Umar kawatir para penghafal akan habis. Dengan alasan itu ia
mengusulkan kepada Abu Bakar agar segera dikumpulkan semua tulisan
ayat-ayat Al-Qur’an. Pada mulanya Abu Bakar keberatan menerima usul
Umar, karena Nabi tidak pernah melakukan hal serupa. Namun atas
desakan Umar usul itupun disetujuinya. Abu Bakar lalu mempercayakan
tugas pengumpulan itu kepada Zaid bin Tsabit, karena dia adalah penulis
wahyu pada masa Rasulullah saw.

c. Masa pemerintahan dan usaha-usaha yang dilakukan


Penaklukan wilayah-wilayah di luar Islam selama sepuluh
tahun.pemerintahan Umar sebagian besar ditandai oleh penaklukan
penaklukan untuk melebarkan pengaruh Islam ke luar Arab. Faktor yang
melatarbelakangi timbulnya konflik antara umat Islam dengan bangsa
Romawi dan Persia kerena:

1) Bangsa Romawi dan Persia tidak menaruh hormat terhadap maksud


baik islam.

2) Semenjak islam masih lemah, Romawi dan Persia selalu berusaha


menghancurkan islam

3) Bangsa Romawi dan Persia sebagai negara yang subur dan terkenal
kemakmurannya, tidak berkenan menjalin hubungan perdagangan
dengan negeri-negeri Arab

4) Bangsa Romawi dan Persia bersikap ceroboh menghasut sukusuku


Badui untuk menentang pemerintahan Islam dan mendukung musuh-
musuh islam.

8
5) Letak geografis kekuasaan Romawi dan Persia sangat strategis untuk
kepentingan keamanan dan pertahanan islam.6

a) Madinah sebagai Negara Adikuasa


Semenjak penakhlukan Romawi dan Persia pemerintahan islam
menjadi adikuasa dunia yang memiliki wilayah kekuasaan luas.
Umar bin Khattab dikenal sebagai negarawan, administrator
terampil dan pandai, dan seorang pembaharu. Untuk
menunjangkelancaran administrasi dan operasional tugas-tugas
ekskutif, Umar melengkapinya dengan beberapa jawatan antara lain:

a. Dewan al-Kharraj (Jawatan Pajak)


b. Dewan al-Addats (Jawatan Kepolisian)
c. Nazar al-Nafiat (Jawatan Pekerjaan Umum)
d. Dewan al-Jund (Jawatan Militer)
e. Bai’at al-Mal (Lembaga Pembendaharaan Negara)
d. Peradaban pada masa Khalifah Umar

Peradaban yang paling signifikan pada masa Umar, selain pola


administrative pemerintahan, peperangan adalah pedoman dalam peradilan.
Umar melakukan pembenahan dalam peradilan islam. Dialah yang mula-
mula meletakkan prinsip-prinsip peradilan dengan menyusun sebuah
risalah yang kemudian dikirimkan kepada Abu Musa al-Asy’ari.7

4. Peradaban Islam pada masa Khalifah Utsman Bin Affan


a. Biografi
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya adalah
Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia
memeluk islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang
sahabat dekat Nabi.Ia sangat kaya tetapi berperilaku sederhana, dan
sebagian besar kekayaannya digunakan untuk kepentingan Islam.Ia
mendapatkan julukan Zun Nurain, artinya yang memiliki dua cahaya,
karena menikahi dua putrid Nabi secara berurutan setelah yang satu
6
Ibid, hlm. 82.
7
http://mobile.facebook.com/notes/khotib-umam/sejarah-peradaban-islam-dari-
masanabi-saw-sampai-dengan-khulafaurrasyidin.html/ Diakses pada 07 Oktober 2019
Pukul 23.58

9
meninggal. Khalifah Umar membentuk sebuah komisi yang terdiri dari
enam orang calon, dengan perintah memilih salah satu seorang dari
mereka untuk diangkat menjadi khalifah baru. Mereka ialah Utsman bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi
Waqqash dan Abdullah ditambahkan kepada komisi enam itu, tetapi ia
hanya mempunyai hak pilih dan tidak berhak dipilih.

b. Keadaan umat Islam tatkala Utsman diangkat menjadi khalifah Antara


lain:

a. Menguasai negara Persia secara sempurna


b. Tentara Romawi berhasil diusir dari Syam dan Mesir
c. Menghukum segala bentuk kezaliman dan membedakan bentuk
masyarakat

d. Kaum Muslim dan Non Muslim dapat hidup dengan tenang karena
islam menjamin kebebasan beragama mereka

e. Hilangnya sifat mengutamakan kelompok (kabilah) dan golongan serta


membangga-banggakan kabilah

f. Kaum muslimin menjadi umat yang gemar memmbantu, karena Utsman


telah mencontohkannya demikian.

c. Masa Pemerintahan
Beliau menjadi khalifah menggantikan Umar bin Khattab, yakni 24-36
H/644-656 M. Pada masa pemerintahannya perluasan Islam tekah
mencapai Asia dan Afrika, seperti daerah Heart, Kabul, Ghazni, dan Asia
Tengah, juga Armenia, Tusnisia, Cyprus, Rhodes dan bagian yang tersisa
dari Persia dan berhasil berhasil menumpas pemberontakan yang
dilakukan orang Persia. Roda pemerintahan Utsman tidak jauh berbeda
dengan Umar. Dalam pidato pembai’atannya ia tegaskan akan meneruskan
kebiasaan yang dibuat pendahulunya. Pemegang kekuasaan tertinggi ada
di tangan khalifah dan pelaksanaan tugas tugas eksekutif di pemerintahan
pusat di bantu oleh pejabat sekretaris negara yakni Marwan bin Hakam.
Adapun kekuasaan legislative dipegang oleh Dewan Penasehat atau
Majelis Syura.

10
d. Peradaban pada masa Utsman bin Affan
Karya monumental khalifah Utsman selama menjabat sebagai pemimpin
umat islam waktu itu adalah pembukuan Mshaf Al-Qur’an, yang kemudian
dikenal dengan nama Mushaf Utsmani. Adapun pembangunan yang
dilakukan pada masanya meliputi pembangunan daerah-daerah
pemukiman, jembatan, jalan, masjid, wisma tamu, pembangunan kota-kota
baru yang kemudian tumbuh pesat. Masjid Nabawi diperluas, tempat
persediaan air dibangun di Madinah, di kotakota padang pasir dan lading-
ladang peternakan unta serta kuda.

e. Usaha pengumpulan Al-Qur’an


1) Pengumpulan Al-Qur’an merupakan usaha yang sangat berpengaruh
guna menghindari konflik diantara umat islam. Sahabat Utsman
mengirim seorang sahabat untuk menemui Ummu Hafsah binti Umar
untuk meminta mushaf yang disimpannya. Beliau juga meminta empat
orang sahabat untuk menyalinnya.

2) Utsman menyalin yang sudah ditulis menjadi tujuh salinan dan


mengirimkannya ke Syam, Kufah, Bashrah, Yaman, dan Madinah. Dan
beliau menyuruh untuk membakar mushaf yang tidak sama dengan
salinan tersebut, untuk menghindari perselisihan.8

Jasa-jasa besar yang di berikan atau di bangun Usman bin Affan semasa
kepemerintahannya yang di antara nya :9

1) Merenofasi masjid Nabawi di madinah yaitu,dengan memperluas dan


memperindah bangunannya

2) Mengumpulkan dan membukukan al-qur’an sebagai usaha lanjutan


sebagai usaha lanjutan dari Abu Bakar As-syidiq dan Umar Bin Khatab

3) Membentuk angkatan laut

4) Mendirikan gedumg-gedung pengadilan

8
Makalah Sejarah Peradabatan Islam. Kumpulan Makalah dalam
http://makalahe19.blogspot.com/2015/09/makalah-sejarah-peradaban-islam.html/ diakses
pada 07 Oktober 2019 pukul 23.59
9
Adiwarman Azhar Karim, sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT. Raja
Grafindo Persada, jakarta, Januari, 2002, Hal,43-61

11
5) Usman bin Affan wafat pada tanggal 18 dzulhijah 35 hijriyah,berteptan
dengan 30 juni 656M setelah menjabat khalifah selama 12 tahun.

Memasuki 6 tahun masa pemerintahannya, tidak terdapat situasi ekonomi


yang cukup signifikan, berbagai kebijakan khalifah usman bin affan yang
banyak menguntungkan keluarganya telah menimbulkan benih
kekecewaan yang mendalam pada sebagian besar kaum muslimin.
Akibatnya pada masa ini, pemerintahannya lebih banyak di warnai
kekacauan politik yang berakhir dengan terbunuhnya sang khalifah.

5. Peradaban Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib


a. Biografi
Ali adalah putra Abi Thalib bin Abdul Munthalib. Ia adalah sepupu Nabi
Muhammad yang kemudian menjadi menantunya karena menikahi putrid
Nabi yakni Fatimatuz Zahra. Ali ikut dengan Nabi sejak kelaparan melanda
kota Mekkah, untuk menghindari ancaman kelaparan tersebut. Beliau
masuk islam saat umur 13 tahun, hal ini menurut A.M. Saban. Sedangkan
menurut Mahmudunnasir, Ali masuk Islam saat berusia 9 tahun. Beliau
memiliki beberapa saudara antara lain Thalib, Uqail, Ja’far dan Ummu
Hani’. Mahmudunnasir selanjutnya menulis bahwa Ali termasuk salah
seorang yang sangat lihai dalam memainkan pedang dan pena, bahkan ia
dikenal sebagai seorang operator. Ia juga seorang yang pandai dan
bijaksana, sehingga menjadi penasihat pada zaman Khalifah Abu Bakar,
Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan10.

b. Keadaan umat Muslim pada masa Ali


Menurut Ali Mufrodi, setelah wafatnya Utsman bin Affan, banyak sahabat
yang sedang mengunjungi wilayah-wilayah yang baru ditakhlukkan
diantaranya Thalhah bin Ubaidikkah dan Zubair bin Awwam. Peristiwa
terbunuhnya Utsman menyebabkan perpecahan dikalangan umat islam
menjadi empat yaitu :11
10
Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Nabi Muhammad Sampai Dengan
Khulafaurrasyidin dalam http://mobile.facebook.com/notes/khotib-umam/sejarah-
peradaban- 07 Oktober 2019 pukul 00.45
11
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

12
1) Pengikut Utsman, menuntut balas dendam atas kematian Utsman dan
mengajukan Mu’awiyah sebagai Khalifah.

2) Pengikut Ali, yakni yang mengajukan Ali sebagai khalifah

3) Kaum moderat, tidak mengajukan calon menyerahkan urusannya


pada Allah

4) Golongan yang berpegang pada prinsip-prinsip Jama’ah, diantaranya


Sa’ad bin Abi Waqas, Abu Ayub Al- Anshari, Usamah bin Zaid, dan
Muhammad bin Maslamah yang diikuti oleh 10.000 sahabatdan
tabi’in yang memandang bahwa Utsman dan Ali samasama sebagai
Pemimpin.

c. Pengangkatan Ali menjadi Khalifah


Ali adalah calon terkuat untuk menjadi Khalifah setelah kekhalifahan
Utsman bin Affan. Pada saat itu Ali banyak mendapatkan dukungan dari
para sahabat senior dan bahkan para pemberontak pada masa Khalifah
Utsman, seperti Abdullah bin Saba’. Sedangkan Sa’ad bin Abi Waqash dan
Abdullah bin Umar tidak mendukungnya, walaupun dikemudian hari Sa’ad
mendukung Ali. Orang yang pertama kali membai’at Ali adalah Thalhah
bin Ubaidillah, kemudian diikuti oleh Zubair bin Awwam dan Sa’ad bin
Abi Waqash. Kemudian diikuti oleh banyak sahabat dari Muhajirin dan
Ansor.

d. Usaha-usaha yang dilakukan selama memrintah


Adapun usaha-usaha beliau selama memerintah antara lain;
1) Menarik kembali semua tanah yang dibagikan oleh khalifah utsman
kepada kaum kerabatnya, lalu mengembalikannya ke Negara.

2) Mengganti semua gubernur yang tidak disenangi rakyat, diantaranya


Ibnu Amir penguasa Bashrah, diganti oleh Utsman bin Hanif. Abdullah
gubernur Mesir, diganti oleh Qays. Mu’awiyyah

bin Abi Sufyan, gubernur Suriah diminta meletakkan jabatannya tetapi ia


menolak, bahkan ia tidak mengakui kekhalifahan Ali.

13
1) Penumpasan para pemberontak seperti apa yang dilakukan oleh
Thalhah dan Zubair tahun 36 H.

2) Memindahkan pusat pemerintahan ke Kufah untuk menghindari


hasutan dari Mu’awiyah, dan setelah itu Madinah tidak pernah lagi
dijadikan pusat Ibu Kota.

3) Melakukan usaha penumpasan pemberontakan oleh Mu’awiyah yang


akhirnya terjadi perang Siffin pada tahun 37 H. Namun dalam
peperangan ini Ali mengalami kekalahan karena kecerdikan
Mu’awiyah dalam menyusun strategi, yang dimotori oleh Amr bin Ash
dengan mengacungkan tombak yang menusuk Al-Qur’an sebagai
symbol perdamaian12

Kebijakan Ali bin Abi Thalib :

1) Mengedepankan prinsip pemerataan dalam pendistribusian kekayaan


negara pada masyarakat

2) Menetapkan pajak terhadap para pemilik kebun dan mengijinkan


pemungutan zakat terhadap sayuran segar

3) Pembayaran gaji pegawai dengan system mingguan

4) Melakukan kontrol pasar dan memberantas pedagang licik, penimbunan


barang, dan pasar gelap

5) Aturan konpensai bagi para pekerja jika mereka merusak barang-barang


pekerjaannya.

12
Adi warman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Islam, Jakarta, PT
RajaGrafindo persada, februari 2010, Cet.ke-4, hlm.54-58

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Khulafaur Rasyidin adalah empat khalifah (pemimpin) pertama agama
islam, yang dipercaya oleh umat islam sebagai penerus kepemimpinan setelah
Nabi Muhammad wafat. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan
keturunannya, melainkan berdasarkan consensus bersama umat islam. Sistem
pemilihan terhadap masin-masing khalifah berbeda-beda, hal tersebut terjadi

15
karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas yang
ditiggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana suksesi kepemimpinan
Islam akan berlangsung. Berakhir pemerintahan Nabi Muhammad,
khulafaurrasyidin menggantikan peran beliau.
Abu Bakar adalah khalifah pertama yang meneruskan kepemimpinan
Nabi dengan sistim yang diwarisi dari Nabi. Peran Abu Bakar sebagai khalifah
sangat besar, beliau berupaya mengumpulkan AlQur’an agar tidak punah,
membangun Baitul Mal, Menumpas nabi-nabi palsu dan pembangkangan
zakat dan lain-lain.
Khalifah kedua adalah Umar bin Khattab, yang merupakan seorang
yang gagah berani dan cerdas juga diplomatis. Maka pantaslah beliau menjadi
pemimpin yang adil dan gemilang. Umar menjadi khalifah kedua atas dasar
penunjukan Abu Bakar yang diwarnai dengan musyawarah antar para sahabat.
Maka ini merupakan satu bentuk demokrasi yang dicontohkan dalam
pemerintahan islam. Pola kepemimpinan Umar yang adil tidak memihak
menjadi contoh nyata bahwa bahwa sebagai pemimpin selayaknya kita berlaku
demikian, adil tidak memandang pangkat dan golongan, status dan usia,
agama dan ras budayanya. Umar membangun kantor-kantor perwakilan
pemerintahan dan menunjuk gubernur-gubernur serta mendirikan jawatan pos
dan perpajakan. Usaha perluasan pemerintahan islam terjadi kemajuan,
sehingga daerah-daerah di Afrika dan sebagian Eropa mampu dikuasai tertama
Romawi.
Utsman bin Affan sebagai khalifah ke tiga membawa perubahan cukup
banyak dalam pemerintahan islam dan peradaban islam. Pada masa
pemerintahannya armada angkatan laut dibangun sebagai bentuk gambaran
akan kuat dan lengkapnya militer dan pemerintahan pada masanya sehingga
disegani musuh. Utsman berperan sangat besar dalam upaya menyatukan umat
islam, dengan mengambil kebijakan penulisan kembali Al-Qur’an dengan
menghilangkan perbedaan-perbedaan car abaca yang menuju arah perpecahan
umat. Maka dikenallah Mushaf Utsmani yang ditulis dalam tujuh bagian
mushaf dan disebarkan ke beberapa wilayah kekuasaan islam sebagai patokan
dalam pembacaan Al-Qur’an.

16
Khalifah Ali bin Abi Thalib menggantikan kekhalifahan Umar dengan
sebuah proses yang panjang, dalam pemerintahannya banyak ditemukan
ganjalan-ganjalan sehingga roda pemerintahannya tidak berjalan lancer. Akan
tetapi beliau tetap mengemban amanah kekhalifahan dengan baik. Pada
masanya terjadi perang Jamal, perang Siffin dan peristiwa Tahkim. Yang
dalam sejarah peristiwa Tahkim tersebut menjadi satu pemicu terjadinya
perpecahan diantara uamat islam. Ali mengambil kebijakan yang baik untuk
pemerintahannya, yakni mengambil kembali hak rakyat yang dikuasai oleh
beberapa orang yang pernah memerintah sebelumnya. Gambaran itu tercermin
dengan pengambilan tanah yang dikuasai oleh beberapa kerabat Utsman untuk
kemudian dikembalikan pada Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Mufrodi, Ali. 1997. Islam Dikawasan Kebudayaan Arab. Ciputat: Logos


Wacana Ilmu.

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab ( Ciputat: Logos


Wacana Ilmu, 1997 )

17
Dedi Supriayadi, Sejarah Peradaban Islam ( Bandung: Pustaka Setia,
2008)

Sejarah Peradaban Islam dari masa Nabi Muhammad sampai dengan


Khulafaur Rasyidin dalam http://mobile.facebook.com/notes/khotib-
umam/sejarah-peradaban-islam-darmasa-nabi-saw-sampai-dengan-
khulafaurrasyidin.html diakses pada selasa 07 Oktober 2019 pukul 22:58.

Hanbook Sharia Ekonomic school, Bastiling fak. Ekonomi, Jember, 2011

http://mobile.facebook.com/notes/khotib-umam/sejarah-peradaban-islam-
dari-masanabi-saw-sampai-dengan-khulafaurrasyidin.html/
Diakses pada 07 Oktober 2019 Pukul 23.58

Adiwarman Azhar Karim, sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT. Raja


Grafindo Persada, jakarta, Januari, 2006, Hal, 102-104

Makalah Sejarah Peradabatan Islam. Kumpulan Makalah dalam


http://makalahe19.blogspot.com/2015/09/makalah-sejarah-peradaban-
islam.html/ diakses pada 07 Oktober 2019 pukul 23.59

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

18

Anda mungkin juga menyukai