KELOMPOK 2:
1. AHZAM PATHONI
2. MOH. FATHUL YAKIN
3. SITI RAMDATUL AINI
4. ZOHRIL HIDAYAT
FAKULTAS TARBIYAH
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian..................................................................................................2
C. Sejarah Pradaban Islam Pada Masa Abu Bakar,umar Utsman Dan Ali....4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya setiap penulisan ulang mengenai Sejarah Peradaban Islam
pada masa-masa Khulafaur Rasyidin ataupun sejarah-sejarah lain adalah terbuka
dan milik semua orang. Asalkan bisa memahami dan bisa mengaplikasikannya
secara sistematis dan inofatif. Tema besar penulisan makalah ini akan lebih
banyak menelusuri mengenai akar-akar Sejarah Peradaban Islam pada masa
Khulafaur Rasyidin. Karena nilai-nilai positif Sejarah Peradaban Khulafaur
Rasyidin tidak lagi dijadikan teladan oleh orang-orang Islam. Fenomena yang
sangat menyedihkan, mayoritas orang-orang Islam saat ini lebih banyak
mengadobsi budaya/peradaban orang-orang non muslim. semua itu merupakan
cerminan bagi potret perkembangan di masing-masing kawasan Dunia Islam yang
terus menerus menunjukkan dinamikanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Khulafaur Rasyidin ?
2. Bagaimana Pembentukan Kekhilafahan Dan Sistemnya ?
3. Bagaimana Pradaban islam pada masa khalifah abu bakar,umar,utsman
dan ali?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Khulafaur Rasyidin
2. Mengetahui Pembentukan Pada Kekhilafahan Dan Sistemnya
3. Mengetahui Pradaban Islam pada Masa khalifah abu bakar,umar,utsman
dan ali
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Khulafaurrasyidin adalah para khalifah atau pemimpin umat Islam yang sangat
terkenal akan kemuliaan dan keilmuan mereka. Khulafaurrasyidin adalah empat
sahabat yaitu Abu Bakr AshShiddiq, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan dan
Ali Bin Abi Thalib RadhiAllahu „anhum ajma‟in yang memimpin umat Islam
sepeninggal Baginda Rasulullah Muhammad S.A.W.
Hasnarisky,ramadan,,dkk.(2019).
1
METODE DISCOVERY LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH KHULAFAURRASYIDIN. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam,
VOL: 08/NO: 01 Februari 2019
2
Kekhalifahan muncul dari kematian nabi Muhammad pada bulan Juni 632 M dan
perdebatan berikutnya tentang suksesi kepemimpinannya. Teman masa kecil
Muhammad, Abu Bakar (m. 632–634), dari Bani Taim, terpilih sebagai khalifah
pertama di Madinah dan dia memulai penaklukan Semenanjung Arab.
Pemerintahannya yang singkat berakhir pada Agustus 634 ketika dia meninggal
dan oleh Umar bin Khattab (m. 634–644 M), penggantinya yang ditunjuk
dari Bani Adi. Di bawah Umar, kekhalifahan berkembang pada tingkat yang lebih
maju lagi, Umar dibunuh pada bulan November 644 M dan digantikan digantikan
oleh Utsman bin Affan (m. 644–656 M), seorang anggota klan Bani Umayyah,
yang dipilih oleh komite beranggotakan enam orang yang diatur oleh Umar. Di
bawah Utsman, kekhalifahan mengakhiri penaklukan Persia pada tahun 651 M
dan melanjutkan ekspedisi ke wilayah Bizantium. Kebijakan nepotistik Utsman
membuatnya mendapat tentangan keras dari elit Muslim dan dia akhirnya dibunuh
oleh pemberontak pada Juni 656. Ia kemudian digantikan oleh Ali bin Abi
Thalib (m. 656–661), seorang anggota klan Bani Hasyim dan sepupu Muhammad,
yang memindahkan ibu kota dari Madinah ke kota garnisun Kufah. Ali memimpin
perang saudara yang disebut Fitnah Pertama karena kekuasaannya tidak diakui
oleh kerabat Utsman dan gubernur Suriah, Mu'awiyah I (m. 661–680), yang
percaya bahwa Utsman dibunuh secara tidak sah dan menuntut agar pembunuhnya
dihukum.
3
C. Sejarah Pradaban Islam Pada Masa Abu Bakar,umar Utsman Dan
Ali
1. Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (11-13 H / 632-634 M)
Namanya ialah Abdullah ibn Abi Quhaifah Attamini. Di zaman pra islam
bernama Abdullah ibnu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi. Ia termasuk salah
seorang sahabat yang utama. Julukannya Abu Bakar, karena dari pagi-pagi betul
memeluk agama islam, gelarnya ash-Shiddiq karena ia selalu membenarkan Nabi
dalam berbagai peristiwa, terutama Isra’ Mi’raj. Jadi nabi Muhammad sering kali
menunjukkannya untuk mendampinginya di saat penting atau jika berhalangan,
dan Rasul tersebut mempercayainya sebagai pengganti untuk menangani tugas-
tugas keagamaan.
Ketika nabi Muhammad wafat, nabi tidak meninggalkan wasiat tentang siapa
yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat islam setelah
beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkna persoalan tersebut pada kaum
muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau
wafat dan jenazahnya belum dimakamkan, sejumlah tokoh muhajirin dan anshar
berkumpul di balai kota bani Sa’idah, Madinah.
4
adalah lemah bagi ku hingga aku mengambil haknya, InsyaAllah.janganlah salah
seorang darimu meninggalkan jihad. Sesungguhnya kaum yang tidak memenuhi
panggilan jihad maka Allah akan menimpakan suatu kehinaan. Patuhlah
kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rosul Nya. Jika aku tidak menaati
Allah dan RosulNya, sekali-kali jangan lah kamu menaatiku . Dirikanlah shalat ,
semoga Allah merahmati kamu”
Abu bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal
dunia. Selain menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam tubuh umat
islam, Abu Bakar juga mengembangkan wilayah ke luar arab. Dalam
kepemimpinannya, Abu Bakar melaksanakan kekuasaannya sebagaimana pada
masa Rasulullah, bersifat sentral; kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif
terpusat di tangan Khalifah. Meskipun demikian, khalifah juga melaksanakan
hukum. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad, Abu Bakar selalu
mengajak sahabat-sahabat besarnya bermusyawarah.
5
Quraisy. Beliau merupakan khalifah kedua didalam islam setelah Abu Bakar As
Siddiq.
Umar pernah mengatakan, “tidak ada kebaikan dalam sebuah urusan yang
diputuskan tanpa jalam musyawarah.” Dalam momentum lain, ia mengatakan,
“pendapat orang perorangan adalah bagaikan benang yang dipintal, pendapat dua
orang adalah bagaikan dua benang yang diikat, dan pendapat tiga orang adalah
bagaikan tali yang kuat pintalannya dan hamper tidak terurai simpulnya.” Selain
itu ia juga pernah mengatakan, “ajaklah bermusyawarah dalam urusanmu orang
yang takut kepada Allah.”2
Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat, Beliau
ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang
bernama Abu Lu’luah, budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat
perintah dari kalangan Majusi4.
Umar di makamkan di samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau
wafat dalam usia 63 tahun.12 Umar dikenal seseorang yang pandai dalam
menciptakan peraturan, karena tidak hanya memperbaiki bahkan mengkaji ulang
terhadap kebijakan yang telah ada. Khalifah umar juga telah juga menerapkan
prinsip demokratis dalam kekuasaan yaitu dengan menjamin hak yang sama bagi
setiap warga Negara. Khalifah Umar terkenal seorang yang sederhana bahkan ia
membiarkan tanah dari negeri jajahan untuk dikelola oleh pemiliknya bahkan
melarang kaum muslimin memilikinya, sedangkan para prajurit menerima
tunjangan dari Baitul Mal, yaitu dihasilkan dari pajak.13
Ustman ibn Affan ibn abdil Ash ibn Umayyah dari pihak Quraisy. Ia memeluk
islam lantaran ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi.
Masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di zaman al-
Khulafa’ arRasyidin yaitu 12 tahun. Tetapi sejarah mencatat tidak seluruh masa
3
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam (Cet. III; Pekanbaru-Riau: Yayasan Pusaka Riau,
2013), h. 74-75.
4
.Philip K. Hitti, History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002. hal. 222
7
kekuasaannya menjadi saat yang baik dan sukses bagi beliau. Para pencatat
sejarah membagi masa pemerintahan Ustman ibn Affan menjadi dua periode,
enam tahun pertama merupakan masa pemerintahan yang baik dan enam tahun
terakhir adalah merupakan masa pemerintahan yang buruk. Salah satu faktor yang
menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Ustman adalah
kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting
diantaranya adalah Marwan ibn Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan
pemerintahan, sedangkan Ustman hanya menyandang gelar Khalifah. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada kegiatan-kegiatan yang
penting.
8
Peristiwa pembunuhan Utsman mengakibatkan kegentingan di seluruh
dunia islam yang waktu itu sudah membentang sampai ke Persia dan Afrika
Utara. Pemberontak yang waktu itu mnguasai Madinah tidak mempunyai pilihan
lain selain Ali Bin Abi thalib menjadi khalifah. Waktu itu Ali berusaha menolak,
tetapi Zubair Bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah memaksa beliau sehingga
akhirnya Ali menerima baiat mereka. Menjadikan Ali satu-satunya khalifah yang
di baiat secara massal. Karena khalifah sebelumnya dipilih melalui cara yang
berbeda-beda. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahanyya,
Peristiwa yang terkenal dalam masa Ali adalah terjadinya perang antara
kubu Ali dan kubu Muawiyah. Perang tersebut terjadi di daerah bernama Siffin,
sehingga perang ini disebut sebagai perang Siffin. Pada saat Mu’awiyah dan
tentaranya terdesak Amr bin Ash sebagai penasehat Mu’awiyah yang dikenal
cerdik dan pandai berunding, meminta agar Mu’awiyah memerintahkan
9
pasukannya mengangkat mushaf al-Qur’an di ujung tombak sebagai isyarat
berdamai dengan cara tahkim (arbitrase) dengan demikian Mu’awiyah terhindar
dari kekalahan total. Seusai perundingan, Abu Musa sebagai yang tertua
dipersilahkan untuk berbicara lebih dahulu. Sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya antara mereka berdua, Abu Musa menyatakan pemberhentian Ali dari
jabatannya sebagai khalifah dan menyerahkan urusan penggantiannya kepada
kaum muslimin. Tetapi ketika tiba giliran Amr bin Ash, ia menyatakan
persetujuannya atas pemberhentian Ali dan menetapkan jabatan khalifah bagi
Mu’awiyah. Ternyata Amr bin Ash menyalahi kesepakatan semula yang dibuat
bersama Abu Musa. Sepak terjangnya dalam peristiwa ini merugikan pihak
Mu’awiyah.Ali menolak keputusan tahkim tersebut, dan tetap mempertahankan
kedudukannya sebagai khalifah. Setelah terjadinya peristiwa tersebut kelompok
Ali pecah menjadi dua bagian, dan kelompok yang keluar dari kelompok Ali
dinamai sebagai kelompok Khawarij (orang-orang yang keluar). ketika Ali sedang
dalam perjalanan menuju masjid Kuffah, ia terkena hantaman pedang beracun di
dahinya. Pedang tersebut yang mengenai otaknya, diayunkan oleh seorang
pengikut kelompok Khawarij, Abd al-Rahman ibn Muljam, yang ingin membalas
dendam atas kematian keluarga seorang wanita, temannya, yang terbunuh di
Nahrawan. Kontribusi masa Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Muslim Islam
pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin mengalami kemajuan yang sangat pesat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, khalifah di pilih berdasarkan
musyawarah. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar diangkat menjadi
khalifah melalui pertemuan saqifah atas usulan umar. Problem besar yang
dihadapi Abu Bakar ialah munculnya nabi palsu dan kelompok ingkar zakat serta
munculnya kamum murtad Musailimah bin kazzab beserta pengikutnya menolak.
membayar zakat dan murtad dari islam yang mengakibatkan terjadinya perang
Yamamah. Perang tersebut terjadi pada tahun 12 H.
Umar yang tahu akan hal itu merasa khawatir akan kelestarian Al-Qur’an
hingga dia mengusulkan kepada Abu Bakar agar membukukan/mengumpulkan
mushaf yang ditulis pada masa nabi menjadi satu mushaf Al-Qur’an. Umar
membentuk panitia yang beranggotakan 6 orang sahabat dan meminta salah satu
diantaranya menjadi khalifah setelah Umar wafat. Panitia berhasil mengangkat
Utsman menjadi khalifah.
Utsman dibunuh oleh kaum yang tidak puas akan kebijakannya yang
mengangkat pejabat dari kaumnya sendiri (Bani Umayah). Setelah Utsman wafat
umat islam membaiak Ali menjadi khalifah pengganti utsman. Setelah Ali
meninggal, ia diganti oleh anaknya, Hasan. Hasan mengadakan perundingan
damai dengan Mu’awiyah dan umat islam dikuasai oleh Mu’awiyah. Dengan
begitu berakhirlah pemerintahan yang berdasarkan pemilihan (khulafaur rasyidin
berganti dengan sistem kerajaan).
B. Saran.
Kami bangga sekaligus kagum atas perjuangan-perjuangan yang dilakukan
oleh Khulafaur Rasyidin. Tapi yang di sayangkan pada masa pemerintahan salah
satu dari Khulafaur Rasyidin ialah: Para aparatur Negara di ambil dari kalangan
keluarga Khalifah, dan ketidak tegasan dalam memutuskan/menyelesaikan
masalah, hal tersebut yang menyebabkan perpecahan dan pemberontakan di
kalangan umat Islam, sehingga berdampak negatif di era globalisasi ini.
iii
DAFTAR PUSTAKA
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002. hal.
222
iv