SEJARAH DAKWAH
DOSEN PENGAMPU :
Bpk. Dr. Zainal, M.Ag
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
lafadzkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Sejarah
Dakwah.
Makalah Sejarah Dakwah “Bentuk-bentuk Dakwah Khulafaur Rasyidin” ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari teman-teman dari kelompok kami,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................III
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Kesimpulan....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Khulafaur Rasyidin atau Khulafa ar-Rasyidun adalah wakil-wakil atau
khalifah-khalifah yang benar atau lurus. Mereka adalah waris kepemimpinan
Rasulullah selepas kewafatan junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Para tokoh ini
merupakan orang-orang yang arif bijaksana, jujur dan adil dalam memberikan
keputusan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat. Pada
saat perlantikan mereka dibuat secara syura yaitu perbincangan para sahabat atau
pilihan khalifah sebelum.
Selepas pemerintahan ini, kerajaan Islam diganti oleh kerajaan Ummaiyyah.
Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah nabi Muhammad SAW wafat untuk
menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala
pemerintahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Khulafaur Rasyidin ?
2. Dakwah Yang Seperti Apa Pada Masa Khulafaur Rasyidin ?
3. Metode Apa Saja Yang Digunakan Oleh Khulafaur Rasyidin ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Apa Itu Khulafaur Rasyidin.
2. Mengetahui Dakwah Seperti Apa Pada Masa Khulafaur Rasyidin.
3. Mengetahui Metode Apa Saja Yang Digunakan Pada Masa Khulafur Rasyidin.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
ulama merupakan petunjuk dari Nabi Muhammad agar Abu Bakar diangkat menjadi
penerus kepemimpinan Islam, sedangkan sebagian kecil kaum Muslim saat itu, yang
kemudian membentuk aliansi politik Syiah, lebih merujuk kepada Ali bin Abi Thalib
karena ia merupakan keluarga Nabi. Setelah sekian lama perdebatan akhirnya melalui
keputusan bersama umat islam saat itu, Abu Bakar diangkat sebagai pemimpin
pertama umat islam setelah wafatnya Nabi. Abu Bakar memimpin selama dua tahun
dari tahun 632 sejak kematian Muhammad hingga tahun 634 M.
Selama dua tahun masa kepemimpinan Abu Bakar, masyarakat Arab di bawah
Islam mengalami kemajuan pesat dalam bidang sosial, budaya dan penegakan hukum.
Selama masa kepemimpinannya pula, Abu bakar berhasil memperluas daerah
kekuasaan islam ke Persia, sebagian Jazirah Arab hingga menaklukkan sebagian
daerah kekaisaran Bizantium. Abu Bakar meninggal saat berusia 61 tahun pada tahun
634 M akibat sakit yang dialaminya. Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun.
Pada tahun 634 M ia meninggal dunia.
3
Umar memerintah selama sepuluh tahun (13-23 H/634-644 M). Masa jabatannya
berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang majusi, budak dari Persia
bernama Abu Lu'lu'ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar tidak menempuh
jalan yang dilakukan Abu Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta
kepada mereka untuk memilih salah seorang di antaranya menjadi khalifah. Enam
orang tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa'ad ibn Abi Waqqash,
Abdurrahman ibn 'Auf. Setelah Umar wafat, tim ini bermusyawarah dan berhasil
menunjuk Utsman sebagai khalifah, melalui proses yang agak ketat dengan Ali ibn
Abi Thalib.
4
Laut yang diketuai oleh Muawiyah dan membuat dasar terbuka dalam hubungan
politik dan urusan dagangan Semasa pemerintahannya, keseluruhan Iran, sebahagian
daripada Afrika Utara, dan Cyprus menjadi sebahagian daripada empayar Islam.
Beliau wafat pada usia 82 tahun, meninggalnya karena tikaman pedang Humran bin
Sudan, saat beliau membaca Al-Qur'an. yang tidak puas hati dengan
pemerintahannya.
5
Khalifah Ali wafat pada usia 63 tahun, setelah memerintah selama 5 tahun. Ia
terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljim, seorang dari aliran Khawarij, yaitu aliran
yang tidak memihak pada Khalifah Ali, juga tidak merencanakan pembunuhan
terhadap Khalifah Ali, Muawiyah dan Amer bin Ash. Mereka berargumentasi, jika
ketiga pemimpin tersebut terbunuh, umat Islam dapat dipersatukan.
- Metode Ceramah
Metode ceramah metode yang dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah
dengan cara ceramah yang dilakukan di masjid-masjid.
6
- Metode Korespondensi
Sebelum para da’i dikirim ke daerah-daerah yang akan di dakwahi, terlebih dahulu
dikirim surat sebagai pengantar.
- Metode Ekspansi
Penyebaran Agama Islam dilakukan dengan cara ekspansi atau perluasan wilayah.
Ekspansi yang dilakukan meliputi kawasan Syiria dan Palestina, Irak dan Persia, Mesir,
Khurasan, Armenia, Afrika Utara.
- Metode Tanya-jawab
Metode Tanya-jawab adalah metode yang dilakukan dengan menggunakan Tanya-jawab
untuk mengetahui sejauh mana ingatan atau pikiran seseorang dalam memahami atau
menguasai materi dakwah.
- Metode Diskusi
Pada Abu Bakar, beliau berdiskusi dengan Chyrus, pemimipin Romawi dan terjadi
kesempatan untuk berdamai .
- Metode Konseling
Pada masa khulafaurrasyidin, para Khalifah mengajarkan secara langsung cara
membaca Al-quran, tata cara berwudhu’, shalat dan cara-cara yang lainya dalam hal
apapun yang di rasa belum di ketahui oleh ummat.
- Metode Kelembagaan
Pada masa khalifah umar bin khatab sudah mampu mengatur dalam sebuah
kelembagaan yang di sebut Baitul Mal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
harta kekayaan Negara.
- Metode Keteladanan
Para khulafa’urrasyidin memiliki sifat yang cerdik, pandai, adil, dermawan dan
bijaksana dalam mengambil keputusan.
- Metode Propaganda
Didalam proses dakwah pasti terdapat unsur propaganda, guna untuk mempengaruhi
seorang mad’u.
7
- Metode Silaturah
Pada masa khulafa’urrasyidin, para khalifah berkunjung ke daerah-daerah kekuasaanya
untuk mengetahui perkembangannya.
- Media Masjid
Masjid di jadikannya sebagai tempat atau sasaran utama oleh para Khulafa’ur Rasyidin,
selain itu dijadikan sebagai tempat pengajaran Al-Quran dan Al-Hadits.
- Media Cetak
Khulafaurrasyidin mengumpulkan Al-Qur’an dan membukukannya, kemudian di
sebarkannaya ke seluruh wilayah kekuasaan Islam, yang terjadi pada masa Usman Bin
Affan.
- Lembaga Pendidikan
Pada masa khalifah Umar bin Khatab, Abu Sofyan mengajarkan Al-Qur’an kepada
penduduk perkampungan. Barang siapa yang buta huruf Al Quran akan dikenakan
sanksi cambuk.
- Lembaga Kantor/pemerintahan
Fungsi dari Lembaga Kantor/pemerintahan yaitu bisa juga digunakan sebagai pusat
segala aktivitas pemerintahan, seperti gedung-gedung DPR atau istana Negara. Dan
pemerintahan pada masa Khulafa’ur Rasyidin ini pemerintahannya dijalankan sesuai
dengan nilai-nilai ke Islaman, misalnya pada masa Umar Bin Khattab dibuat sebuah
kebijakan untuk membuat sebuah badan yang mengurus zakat. Ini dilakukan agar
pembagian zakat bisa diantar dengan baik dan bisa memebantu prang miskin. Pada
aktivitas beginilah lembaga Kantor/pemerintahan digunakan atau dibutuhkan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
1. Khulafa' berarti jama' dari khalifah yang memiliki arti “pengganti“. Sedangkan
kata Ar-Rasyidin yaitu “mendapat petunjuk.” Jadi Khulafaur Rasyidin adalah
para pengganti yang mendapatkan petunjuk. Khulafaur Rasyidin ialah para
pemimpin yang menggantikan tugas- tugas Rasulullah SAW. Para khalifah ini
hanya ada 4 orang yang terdiri dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin
Affan serta Ali bin Abi Thalib.
2. Strategi Khulafaur Rasyidin :
- Mendokumentasi Al-Quran dan membukukannya.
- Meluaskan dan mengembangkan wilayah kekuasaan islam.
- Membagi wilayah pemerintahan.
- Membentuk dewan-dewan rakyat.
- Mengeluarkan undang-undang yang adil.
- Melakukan pembangunan.
3. Penyebaran Agama Islam ke berbagai wilayah dilakukan dengan cara
mengutus para da'i. Sebelum para da'i dikirim ke daerah-daerah yang akan di
dakwahi, terlebih dahulu dikirim surat sebagai pengantar. Penyebaran Agama
Islam dilakukan dengan cara ekspansi atau perluasan wilayah.
4. Adapun Yang Menjadi Visi Dan Misi :
- Melanjutkan dakwah dan ajaran Rasulullah.
- Membina, mengatur, dan mengarahkan umat Islam sesuai dengan Al-
Quran dan sunnah.
- Melanjutkan pemerintahan yang telah dibangun Rasulullah.
- Memerangi kaum murtad yang merusak ajaran agama.
- Memperluas wilayah kekuasaan Islam
5. Banyak metode dan media yang digunakan sesuai dengan keadaan masyarakat
dan kondisi lingkungan yang dilakukan Khalifaur Rasyidin pada saat itu.
9
B. Kritik Dan Saran.
Pokok pembahasan tulisan ini sudah di paparkan di depan. Besar harapan
penulissemoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbaatasan pengetahuan
dan bahan kajian, pemakalah menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, di mohonkan saran dan kritiknya agar tulisan ini dapat
disajikan dengan lebih sempurna lagi kedepannya
10
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Munir A. 2014, Sejarah Dakwah. ( Imprint Bumi Aksara, Amzah : Jakarta ).
Asep Saeful Muhtadi, dkk, Metode Penelitian Dakwah. ( Bandung Pustaka Setia )
2003.
Wahyu Ilaihi & Harjani Hefni Polah, Pengantar Sejarah Dakwah (Jakarta, Kencana
Prenada Media Group), 2007
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/download/723/597
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/84/78
11