Anda di halaman 1dari 19

Khulafa al Rasyidun

Salah satu tugas individu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang akan di presentasikan
sesuai jadwal yang telah di tentukan

Oleh:
PEMATERI KE 2

AHMAD HABIB AKRMULLAH


NIM: 80100221129

DOSEN PENGAMPUH

Dr. Susmihara, M.Hum.

Dr. H. Muh. Ilham, M.Pd.

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


DIRASAH ISLAMIYAH PROGRAM MAGISTER
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatuwahi wabarokaatu, segalah puji kita panjatkan kehadirat


Allah SWT,karna atas segalah rahmat dan hidayahnya sehingga makalah agama ini
bisa terselesaikan.tak lupa sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar
kita Muhammad SAW dan keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman
amin ya robal alamin.
Berkat rahmat allah yang maha kuasa kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
merupakan salah satu tugas dari ibu dosen pengampuh bidang studi Sejarah Peradaban Islam
“Khulafa’ Al Rasyidun”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini dan kepada ibu dosen pengampuh. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kami khususnya pada dunia Pendidikan.

Penulis

Ahmad Habib Akramullah


80100221129
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Khulafaurrasyidin ialah para sahabat-sahabat terdekat nabi Muhammad SAW. Kata

khulafaurrasyidin itu berasal dari bahasa arab yang terdiri dari kata khulafa dan rasyidin,

khulafa itu menunjukkan banyak khalifah, bila satu di sebut khalifah, yang mempunyai arti

pemimpin dalam arti orang yang mengganti kedudukan rasullah SAW sesudah wafat

melindungi agama dan siasat (politik) keduniaan agar setiap orang menepati apa yang telah

ditentukan oleh batas-batasnya dalam melaksanakan hukum-hukum syariat agama islam.

Adapun kata rasyidin itu berarti arif dan bijaksana. Jadi khulafaurrasyidin mempunyai

arti pemimpin yang bijaksana sesudah nabi muhammad wafat. Para khulafaurrasyidin itu

adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Mereka terdiri dari para sahabat nabi muhammad

SAW yang berkualitas tinggi dan baik.

Empat di antara para sahabatnya yang terdekat, baik melalui hubungan darah ataupun

hubungan perkawinan, untuk menggantikannya sebagai pemimpin umat muslim. Keempat

khalifa terebut memerintah selama kurang lebih tiga puluh tahun, mulai dari 11- 40 hijriah

(632-661 M ). Periode ini masih menceriminkan pola-pola yang digagas dan dipratikan oleh

Rasulullah Saw, dalam menata dan mengurusi umat Islam.1

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka terbentuklah 3 sub masalah:

1. Bagaimana perkembangan Islam pada masa Khulafa Rasyidin ?

2. Bagaimana tipe kepemipinan 4 Khulafa Rasyidin ?

3. Apa saja kontribusi Khulafa dalam perkembangan Islam ?

1
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia islam. Jakarta: Rajawali Press, 2009, h.
25-26.
C. TUJUAN

Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya

pembahasan atasrumusan masalah dalam makalah ini. Adapun tujuan penulisan makalah,

sebagai berikut :

1. Mengetahui Perkembangan Peradaban Islam pada masa ke 4 Khulafaur Rasyidin

yaitu : AbuBakar, Umar Bin Khathab, Utsman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib.

2. Memahami Tipe Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.

3. Mengenal Kontribusi Khalifah dalam Peradaban Islam.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURASYIDIN

Khalifah adalah jabatan tertinggi dalam kepemimpinan Islam pacsa Rasulullah

Saw.Wafat. Mereka dipilih oleh umat Islam melalui musyawarah. Seorang khalifah wajib

menjalankan kepemimpinan sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Khalifah tidak

menjalankan fungsi kenabian, tugas utama mereka dalam hal keagamaan adalah memimpin

shalat jum’at di masjid Nabawi dan menyampaikan khutbah jum’at.

Tugas seorang khalifah selain sebagai kepala Negara, dia juga menjabat

sebagai panglima pasukan Islam yang memiliki kewenangan luas dalam hal pemerintahan.

Dalam sejarah, tugas Nabi Muhammad Saw. Sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara

diembanoleh empat sahabat terdekatnya secara berurutan. Termasuk dalam tugas tersebut

adalahmengurus masalah keagamaan umat Islam. Keempat penggantinya inilah yang dikenal

dengansebutan Khulafaur Rasyidin. Secara kebahasaan, Khulafaur Rasyidin berarti para

khalifah yangmendapat petunjuk. Keempat khalifah tersebut adalah Abu Bakar As-Shiddiq

(memerintah 632 – 834 M), Umar bin Khatab (634-644M), Usman bin Affan (644-656 M) dan

Ali bin Abi Thalib (656-661 M).2

1. Abu Bakar As- Shiddiq ( 632 – 834 M )

a. Biografi

Nama asli beliau adalah Abdullah Ibnu Abi Quhafah at Tamimi, di masa

jahiliyah bernama Abdul K a’bah. Setelah masuk Islam, Nabi mengganti namanya

menjadi AbdullahAbu Bakar. Namun orang-orang memanggilnya Abu Bakar.

Nama ini diberikan karena iaadalah orang yang paling dini memeluk Islam.3

2
Ryan Dwijaya, Sejarah Peradaban Islam Periode Khulafaur Rasyidin ( 632- 661 M), Fakultas Sains
dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. 2018. h. 2.
3
Syamruddin,Sejarah Peradaban Islam,Badan Penelitian dan Pengembangan Fakultas UshuluddinUIN
Suska Riau, 2007.hlm 62.
Dalam bahasa Arab, Bakar berarti dini atau pagi. Selain itu, Abu Bakar sering

kali dipanggil Atiq atau yang tampan, karena ketampananwajahnya. Sementara Nabi

memberikan Abu Bakar gelar As-Shidiq , dikarenakan dia membenarkan kisah

Isra’ Mi’raj nabi ketika banyak penduduk Mekkah mengingkarinya.

Abu Bakar adalah seorang sahabat Nabi yang terkenal akan kedermawanannya.

Demi membela kaum muslimin yang tertindas di Mekkah, Abu Bakar tak segan-segan

mengeluarkan hartanya. Salah satu kisah yang menggambarkan kedermawanannya tentu

saja ketikaia menebus Bilal bin Rabah dari tangan majikannya yaitu Umayyah bin

Khalaf. Lewat perantara Abu Bakar, Allah memberi pertolongan kepada hambaNya yang teguh

imannya.

Melalui perantara Abu Bakar pula banyak penduduk Mekkah yang menyatakan

diri masuk Islam, seperti Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah,

Saad binAbi Waqqas, Zubair bin Awwam dan Ubaidillah bin Jarrah adalah beberapa

sahabat yang masuk Islam atas ajakan Abu Bakar. Merekalah yang kemudian dikenal

dengan nama Assabiqunal Awwalun.

b. Proses terpilihnya Abu Bakar As-Shiddiq

Setelah Rasulullah Saw. Wafat, kaum muslimin dihadapkan sesuatu problema

yang berat, karena Nabi sebelum wafat tidak meninggalkan pesan ataupun wasit untuk

siapa yang akan menggantikan sebagai pemimpin umat. Suasana wafatnya Rasul

tersebut menjadikan umat Islam dalam kebingunan. Hal ini karena mereka sama sekali

tidak siap kehilangan beliau baik sebagai pemimpin, sahabat, maupun sebagai

pembimbing yang mereka cintai.

Di tengah kekosongan pemimpin tersebut, ada golongan sahabat kaum Anshar

yang berkumpul di tempat Saqifah Bani Sa’idah, sebuah tempat yang biasa digunakan

sebagai pertemuan dan musyawarah penduduk kota Madinah. Pertemuan golongan

Anshar di Saqifah Pertemuan golongan Anshar di Saqifah Bani Sa’idah tersebut


dipimpin seorang sahabat yang sangat dekat Rasulullah Saw., ia adalah Sa’ad bin

Ubadah tokoh terkemuka Suku Khazraj.

Pada waktu Saad bin Ubadah mengajukan wacana dan gagasan tentang siapa

yang pantas menjadi pemimpin sebagai Rasulullah ia menyatakan bahwa kaum Ansarlah

yang pantas memimpin kaum muslim. Ia mengemukkan dengan argumen bahwa kaum

Ansarlah yang telah banyak menolong Nabi dan Kaum Muhajirin adalah kaum

kerajaraan dan penindasan dari kaum Qur’aisy. Hal terebut di setujuh oleh beberapa

sahabat lainnya dari golongan anshar. Pada saat itu beberapa tokoh Muhajjrin seperti Abu

Bakar, Umar Bin Khatab dan Abu Ubaidah bin Jarrah dan sahabat lainya yang

mengetahui hal tersebut, mereka segera menuju ke Saqifah Bani Sai’dah. Dan orang-

orang Muhajjirin dating ke Saqifah Bani Sai’dah, kaum Ansar hamper sepakat

mengangkat dan membaiat Sa’ad Bin Ubadah menjadi khalifa. Namun, kaum Muhajjirin

menolak akan hal tersebut yang diwakili oleh Abu Bakar dengan mengatakan pada kaum

ansar bahwa jabatan khalifah sebaiknya diserahkan kepada kaum Muhajjrin. Dengan

alasan Abu Bakar adalah merekalah yang lebih dahulu memeluk agama Islam. Kaum

Muhajjirin dengan perjuangan 13 tahun menyertai Nabi dan membantunya

mempertahankan Islam dari gangguan kafir Qur’aisy di Mekkah. Dengan usulan dari

Abu Bakar golongan ansar tidak membantah lagi. Pada saat bersamaan Abu Bakar

menunjuk dua sahabat Nabi yaitu Umar bin Khatab dan Ubaidah bin Jarrah. Abu Bakar

mengusulkan agar memilih diantara mereka. Namun sebelum kaum Ansar menrespon

usulan tersebut, justru menolaknya dan kedua balik dan menujuk dan memilih Abu

Bakar. Secara cepat dan tegas Umar mengayungkan tangannya ke Abu Bakar dan ikuti

oleh Ubaidah serta kaum Ansar ikut membaiat Abu Bakar.4

Lalu pada esok harinya, baiat terhadap Abu Bakar secara umum dilakukan untuk

umatmuslim di Madinah dan dalam pembaiatannya tersebut, Abu Bakar berpidato

sebagai berikut:

4
Joesoef,, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang, 1979, h 138.
“Saudara-saudara, saya sudah dipilih untuk memimpin kalian sementara saya

bukanlah orangterbaik di antara kalian. Jika saya berlaku baik, bantu-lah saya.

Kebenaran adalah suatu kepercayaan dan dusta merupakan pengkhianatan. Taatilah

saya selama saya taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Tetapi bila saya melanggar Allah

dan Rasul-Nya , maka gugurlah ketaatanmu kepada saya”.

2. Umar Bin Khattab (634-644)

a. Biografi

Umar ibnu Khatab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nafil bin

Abd al-Uzza bin Rabah bin Ka’ab bin Luay al Quraisy,5 putera dari Nufail al

Quraisy dari suku bani Adi, salah satu kabilah suku Quraisy. Tidak ada yang tahu

pasti kapan Umar ibnu Khatabdilahirkan. Ia dibesarkan layaknya anak-anak

lainnyaSeperti pemuda pada masa Jahiliyah lainnya, Umar akrab dengan minuman

keras dan perempuan. Selain itu, Umar sangat gigih dalam membela agama

nenek moyangnya. Tak akan ia biarkan orang, siapa pun dia, mengusik agama

nenek moyangnya. Maka ketika Rasulullahmulai mendakwahkan Islam, Umar

merupakan seorang yang sangat getol memusuhi Rasulullah. Pada waktu masa awal

dakwah Islam di Mekkah, bersama Abu Hakam bin Hisyam (Abu Jahal), Umar

merupakan tokoh Quraisy yang sangat ditakuti oleh kaum muslimin, karena

kekejaman dan permusuhannya terhadap Islam.

b. Proses pengangkatan dan gaya kepimpinan Umar bin Khattab

Pada tahun 634 M, ketika pasukan muslim sedang bergerak menaklukan Syam,

Abu Bakar jatuh sakit. Ketika itulah, Abu bakar berfikir untuk menunjuk satu orang

penggantinya. Pilihannya jatuh kepada Umar bin Khatab. Pandangannya yang jauh

membuat Abu Bakar yakin bahwa Umarlah pemimpin yang tepat untuk

menggantikannya.

5
Syamruddin,Sejarah Peradaban Islam,Badan Penelitian dan Pengembangan Fakultas UshuluddinUIN
Suska Riau, 2007.h. 68.
Namun, sebelum menentukan orang yang akan menjadi penggantinya, Abu

Bakar meminta penilaian dari para sahabat besar mengenai Umar. Ia bertanya

kepada Abdurrahman bin Auf, Usman bin Affan, Asid bin Hudhair al anshari, said

bin Zaid, dan para sahabat lain dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Pada

umumnya, para sahabat itu memujidan menyanjung Umar.

Setelah semua sepakat mengenai Umar, Khalifah abu Bakar lantas memanggil

Utsman.Kepada Utsman, Abu Bakar mendikte sebuah teks perintah yang menunjuk

Umar sebagai penggantinya, sebagai berikut :

”Bismillahirrahmanirrahiim”. Ini adalah pernyataan Abu Bakar, khalifah

penerus kepemimpinan Muhammad Rasulullah Saw., saat mengakhiri kehidupannya di

dunia dan saatmemulai kehidupannya di akherat. Dalam keadaan dipercayai oleh orang

kuatr dan ditakutioleh orang durhaka, sesungguhnya aku menganggkat Umar bin

Khatab sebagai pemimpinkalian. Bahwasanya ia adalah orang baik dan adil, sejauh

pengetahuan dan penilaian dirikutentangnya. Bilamana dia kemudian seorang

pendurhaka dan zalim, sungguh aku tidak pernahtahu akan hal yang bersifat

gaib. Sungguh aku bermaksud baik dan segala sesuatu

bergantung pada apa yang dilakukan. Dan orang yang zalim kelak akan mengetahui te

mpat mereka kembali”

Maka demikiannlah, kaum muslimin pada tahun 634 M (13 H) membaiat Umar

sebagai khalifah. Setelah dibaiat, Umar naik ke mimbar dan berpidato:Kalau bukan

karena harapanku untuk menjadi yang terbaik di antara kamu, yang terkuat atas kamu,

dan yang paling sadar akan apa yang “Wahai manusia, aku telah ditetapkan

berkuasa atas kamu. Namun penting dalam menangani urusanmu, Cukuplah suka dan

duka bagi Umar menunggu perhitungan untuk memberikan pertanggung jawaban

mengenai zakatmu, bagaimana aku menariknya darimu dan bagaimanaakau

menyalurkannya dan caraku memerintah kamu, bagaimana aku harus memerintah.

Hanya Tuhanku yang menjadi penolongku, karena Umar tidak akan dapat menyandarkan
padakekuasaan ataupun strategi yang cerdas, kecuali jika Tuhan mempercepat rahmat,

pertolongan dan dukungan kepada orang yang didukungnya”.6

3. Usman bin Affan (644-656 M)

a. Biografi

Nama lengkapnya Utsman bin Affan bin Abu al-Ash bin Umayah bin Abd al-

Syams bin Abd al-Manaf bin Qushai. Lahir pada tahun kelima dari kelahiran

Rasulullah s.a.w. Tapiada yang mengatakan dia lahir pada tahun keenam sesudah

tahun gajah 10. Kabilahnya Bani Umayyah, merupakan kabilah Quraisy yang

dihormati karena kekayaannya. Kekayaan tersebut mereka peroleh dari usaha

perdagangan. Keluarga Utsman juga kaya raya. Pada usia remaja,Utsman sudah

mulai menjalankan usaha dagangnya ke berbagai negeri. Abu Bakar, salah satu

sahabat nabi dan sebagai teman dagang. Lewat Abu Bakar inilah Utsman masuk

Islam.

Akhirnya Utsman menerima ajakan Rasulullah memeluk Islam tanpa ragu.

Tidak berapa lama, Utsman menikah dengan Ruqayah, putri Rasululah Saw. Keim

anannya tak pernah goyah bahkan ketika ia disiksa oleh salah seorang pamannya

dari Bani Umayyah untukmeninggalkan Islam dan kembali ke pangkuan agama

nenek moyang. 11 Selain sifatnya lemah lembut dan tutur katanya halus, Utsman

seorang laki-laki pemalu.Suatu ketika, Rasulullah bersabda: “Hai umatku yang

paling malu adalah Utsman bin Affan”. Karena kelembutannya banyak orang

mencintai Utsman. Karena pemalu, Utsman disegani dandihormati banyak orang.

Gambaran terkenal dari sosok Usman bin Affan adalah kederamwaannnya,

sehingga orang mengatakan orang yang boros, dia siap selalu mendermawakan

hartanya yang melimpah sama sekali tidak menjadikan sosok Usman kikir. Ia

menyumbangkan 300 ekor dan 1000 dinar Ketika Nabi menyeru umat Islam untuk

melakukan ekspedisi di Tabuk menghadapi Byzantium.

6
Joesoef,, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang, 1979, h. 143.
Di hadapan Nabi Usman mempunyai kedudukan yang sangat mulia. Nabi

sangat mengagumi ketampanan Usman. Memiliki kemulian budi pekertinya. Maka

dari itu Nabi menikahkan putrinya Ummu Kalsum dengan Usman. Dengan

pernikahan yang dilakukan Usman terhadap putri Nabi, maka di juluki Dzun Nurain

yang artinya Pemilik dua cahaya.

b. Proses pengangkatan dan gaya kepemimpinan Usman

Pada hari rabu waktu Subuh, 4 Dzulhijjah 23 H, khalifah Umar yang hendak

mengimami shalat di masjid mengalami nasib naas. Ditikam oleh seorang budak

dari Persia milik Mughirah bin Syu’bah yang bernama Abu Lu’lu’ah Fairuz. Setelah

penikaman, Umar masih bertahan selama beberapa hari. Dalam keadaan sakit, ia

membentuk sebuah dewan yang beranggotakan enam orang yaitu antara lain

Abdurrahman bin Auf , Zubair bin Awwan, Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin

Ubaidillah, Ali bin Abu Thalib dan Usman bin Affan Dewan inilah yang dikenal

dengan sebutan Dewan Syura (Formatur). Keenam anggota Dewan Syura adalah

para sahabat Nabi paling terkemuka yang masih hidup hingga saat itu. Dewan Syura

mulai melakukan sidang untuk menggantikan Umar. Abdurrahman bin Auf di

tunjuk sebagai ketua sidang dan sidang berjalan alot. Pada hari akhir maka tersisalah

dua calon yaitu Usman bin Affan dan Ali bin Thalib sebagai khalifah. Dan Ketika

itu Usman mengalahkan Ali karena pertimbangan usia dan ia di baiat pada usia

hamipr 70 tahun.

Setelah dibaiat, Usman berkhutbah di depan kaum muslimin : “

Sesungguhnya kalianberada di tempat sementara, dan perjalanan hidup kalian

pun hanya untuk menghabiskanumur yang tersisa. Bergegaslah sedapat mungkin kepada

kebaikan sebelum ajal dating menjemput. Sungguh ajal tidak pernah sungkan datang

sembarangan waktu dan keadaan baik siang maupun tidak pernah malam. Ingatlah

sesungguhnya dunia penuh dengan tipu daya. Jangan kalian terpedaya oleh kemilau

dunia dan jangalah kalian sekali-kali melakukan tipu daya kepada Allah. Sesungguhnya
Allah tidak pernah lalai dan melalaikan kalian”.
Selain dermawan, Utsman juga seorang yang lemah lembut. Meskipun

demikian,khalifah Utsman juga seorang yang teguh hati. Misalnya, dia segera

mengirimkan pasukanuntuk mengamankan wilayah-wilayah yang memberontak

terhadap kekuasaan Islam.

4. Ali bin Abi Thalib (656 – 661 )

a. Biografi

Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Thalib bin Abd almuththalib bin Hasyim

binAbd al-Manaf bin Luay bin Kilab bin Qushai. Dia dilahirkan di Makkah sepuluh

tahun sebelumkerasulan Nabi Muhammad s.a.w. Ibunya bernama Fathimah binti

Asad bin Hasyim bin Abdal-Manaf Ketika lahir ibunya memberi nama haidar yang

artinya singa. Namun sang ayah lebih suka menemaninya Ali artinya tinggi dan

luhur. Abu Thalib adalah kakak Abudullah ayah nabi Muhammad. Jadi Ali dan

Muhammad adalah sepupu. Sejak kecil Ali hidup serumah dengan Nabi

Muhammad Saw., berada di bawah asuhnya. Nabi tentu saja ingat bahwa dia pernah

diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika dalam asuhan sepupuhnya inilah. Ali

mendapat cahaya kebenaran Islam. Tanpa ragu sedikit pun ia memutuskan untuk

menyatakan berima kepada Allah dan Rasul-Nya. Keputusan ini dilakukan Ali

masih kecil, Ketika umur masih 10 tahun . secara keseluruhan ia adalah orang ketiga

memeluk agama Islam dan anak- yang pertama dari golongan anak.

b. Proses pengangkatan dan gaya kempemimpinan Ali bin Abi Thalib.

Pada saat itu kaum pemberontak mengepung Usman. Ali mengutus putranya

hasan dan husein untuk ikut melindungi khalifah Usman. Namun hal ini tidak dapat

mencegah bencana yang menimpah khalifah Usman dan kaum muslimin. Khalifah

terbunuh secara keji.

Beberapa sahabat termuka seperti Zubair dan Thalhah ingin membaiat Ali

menjadi khalifah. Meraka melihat Ali pantas dan berhak menjadi khaliafah. Namun

Ali belum mengambil Tindakan apa pun. Karena keadaan pada saat itu sangat kacau
dan mengkhawatirkan sehinggah Ali pun ragu untuk mengambil tindakn dan
keputusan. Setelah Ali terus menerus di desak. Akhirnya Ali membaiat menjadi

khalifah bertempat di masjid Nabawi.

Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas dan cerdas dan tegas

pada pendiriannya dan berani. Berkat keberanian Ali mendapatkan julukan

Asadullah yang artinya Singah Allah.

B. TIPE KEPEMIMPINAN KHALIFAH

1. Tipe kempemimpinan Abu Bakar

Pada masa Abu Bakar ada tiga kekuatan pertama, Quwwat al- Syari’ah ( Legislatif ),

Kedua, Quwwat al-Qadhaiyyah ( Yudikatif) , Ketiga, Quwwat al- tanfiziyyah

(Eksekutif)

Adapun Langkah-langkah yang dilakukan Abu Bakar dalam istinbath al-ahkam pada

kepemimpinannya sebagai berikut:

a. Mencari ketentuan hukum dalam Al- Qur’an, apabila ada , makai a putuskan

berdasarkan ketetapan Al- Qur’an

b. Apabila tidak ditemukan ketentuan hukum dalam Al- Qur’an, maka ia mencari

apa yang ada pada Sunnah, makai a putuskan berdasarkan ketetapan Sunnah.

c. Apabila tidak menemukanya dalam sunnah, ia bertanya kepada sahabat lain

apakah Rasulullah saw. telah memutuskan persoalan yang sama pada zamanya.

Jika ada yang tahu, ia menyelesaikannya berdasarkan keterangan dari yang

menjawab setelah memenuhi beberapa syarat.

d. Jika tidak ada sahabat yang memberikan keterangan, ia mengumpulkan para

pembesarsahabat dan bermusyawarah untuk menyelesaikan persoalan yang

dihadapi. Jika ada kesepakatan diantara mereka, ia menjadikan kesepakatan itu

sebagai keputusan.
2. Tipe kepemimpinan Umar Bin Khattab

Dalam mengaambil keputusan hukum khalifah Umar bin Khattab sama dengan

Abu Bakar sebelum mengumpulkan sahabat untuk bermusyawarah ia bertanya kepada

sahabat lainnya, Apakah kalian mengetahui bahwa Abu Bakar telah memutuskan kasus

yang sama? Jika pernah ia akan mengikutinya. Jika ia tidak ada, ia akan memanggil

sahabat untuk menyelesaikannya dan bermusyawarah.

Adapu wasit yang dari Umar bin Khattab kepada qadhi ( Hakim) yaitu :

a. Berpegang teguh kepada al- Qur’an dalam menyelesaikan tugas.

b. Apabila kamu tidak temukan dalam Al-Qur’an. Hendaklah engkau

berpegang kepada Sunnah

c. Apabila tidak ada di Al- Qur’an dan Sunnah, maka berijitahadah.

3. Tipe Kepemimpinan Usman bin Affan

Sifat-sifat kepemimpinan ustman diantaranya, Menjalankan Al-Qur’an dan As-

Sunnah.Teguh pendirian. Dermawan. Lemah lembut dan sopan santun, bahkan terhadap

lawannya.Bertanggung jawab. Bersikap Adil. Berani mengambil keputusan. Pandai

memilih bawahannya yang kompeten. Aspiratif terhadap pendapat rakyatnya.

Kepemimpinan pada masa Usman sama seperti kemimpinan di masa dua sahabat

sesudahnya. Usman mengutus petugas-petugas sebagai pengambilan pajak dan penjaga

batas-batas wilayah untuk menyeru amar ma’ruf nahi munkar, dan terhadap masyarakat

yang bukan Muslim (ahli dzimamah) berlaku kasih sayang dan lemah lembut serta

berlaku adil terhadapmereka. Ustman memberikan hukuman cambuk terhadap orang

yang biasa minum arak, dan mengancam setiap orang yang berbuat bid’ah dikeluarkan

dari kota Madinah, dengan demikiankeadaan masyarakat selalu dalam kebenaran.


4. Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

Karakter kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, seperti yang diungkapkan Dhirar bin

Dhamrah kepada Muawiyyah bin Abu Sufyan yakni Berpandangan jauh ke depan

(visioner),Sangat kuat (fisik), Berbicara dengan sangat ringkas dan tepat, Menghukum

dengan adil.

C. KEMAJUAN-KEMAJUAN YANG DICAPAI DAN KONTRIBUSI KHALIFAH

DALAM PERADABAN ISLAM

1. Khalifah Abu Bakar

Hal ini pertama kali menjadi perhatian beliau diangkat menjadi khalifah adalah

merealisasikan keinginan Nabi yang tidak terlaksana, yaitu mengirim ekspedisi ke

perbatasan Suriah. Dan Salah satu program dari Abu Bakar yaitu melindungi dan menjaga

penghafal al Qur’an yang meninggal saat perang Yamamah.

Dalam masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq cukup terbilang banyak menghadapi

persoalan-persoalan di dalam negeri yang berasal darikelompokmurtad, nabi palsu, dan

pembangkangzakat. Berdasarkan hasil musyawarah dengan para sahabat yang lain, ia

memutuskan untuk memerangi kelompok tersebut melalui apa yang disebut sebagai perang

Riddah (perang melawan kemurtadan)7

Selain itu, berikut ini mengenai peradaban yang berkembang pada masa pemerintahan

Abu Bakar yang berlangsung selama dua tahun tiga bulan:8

a) Membudayakan musyawarah yang lebih demokratis dalam pemerintahan dan

masyarakat.

b) Menumbuhkan loyalitas umat islam dan tentara kepada pemerintah yang memberi

dukungan atas semua kebijakan khalifah

c) Membudayakan musyawarah dalam menyikapi setiap masalah yang timbul

d) Membangun pemerintah yang tertib di pusat dan di daerah

e) Membangun milter yang disiplin dan tangguh di medan tempur

7
Suyuti Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), h, 123.
8
Suyuti Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, h. 126-127.
f) Menyusun mushaf al-Qur’an seperti yang dimiliki umat Islam sekarang

g) Menyejahterakan rakyat secara adil dengan membangun baitul mall serta


memperbadayakan zakat, infaq, serta ghanimah dan jizyah.

2. Khalifah Umar bin Khattab

Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol daridekat

kebijakan publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru

ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah

kekuasaan Islam.Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil

Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ia juga memulai proses kodifikasi

hukum Islam. Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi 10

gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana9.

Pada masa khalifah Umar bin Khattab ekspansi Islam meliputi daerah Arabia, syiria,

Mesir, dan Persia. Karena wilayah Islam bertambah luas maka Umar berusaha mengadakan

penyusunan pemerintah Islam dan peraturan pemerintah yang tidak bertentangan dengan

ajaran Islam.Lalu Umar mencanangkan administrasi tata negara (susunan kekuasaan), yaitu:

a. Kholifah (Amiril Mukminin) Berkedudukan di ibu kota Madinah yang mempunyai

wewenang kekuasaan.

b. Wali (Gubernur) Berkedudukan di ibu kota Provinsi yang mempunyai kekuasaan atas

seluruh wilayah Provinsi.

c. Tugas pokok pejabat Tugas pokok pejabat, mulai dari khalifah, wali beserta

bawahannya bertanggung jawab atas maju mundurnya Agama Islam dan Negara.

Disamping itu mereka juga sebagai imam shalat lima waktu di masjid.

d. Membentuk dewan-dewan Negara Guna menertipkan jalannya administrasi

pemerintahan, Khalifah Umar membentuk dewan-dewan Negara yang bertugas

mengatur dan menyimpan uang serta mengatur pemasukan dan pengeluaran uang

negara, termasuk juga mencetak mata uang Negara.

9
Ronaldo, R., Zulfikar, A., Saihu, Ismail, & Wekke, I. S. (2020). International relations of the asia
pacific in the age of trump. Journal of Environmental Treatment Techniques, 8(1), 244–246.
Kontribusi Khalifah Umar bin Khattab:

a. Penulisan Penanggalan Islam

b. Mendirikan Baitul Mal

c. Menghukum peminum khamar dengan 80x Deraan

d. Melakukan Perluasan wilayah

3. Khalifah Usman bin Affan Tugas pokok pejabat, mulai dari khalifah, wali beserta

bawahannya bertanggung jawab atas maju mundurnya Agama Islam dan Negara. Disamping itu

mereka juga sebagai imam shalat lima waktu di masjid. d. Membentuk dewan-dewan Negara

Guna menertipkan jalannya administrasi pemerintahan, Kholifah Umar membentuk dewan-

dewan Negara yang bertugas mengatur dan menyimpan uang serta mengatur pemasukan dan

pengeluaran uang negara, termasuk juga mencetak mata uang Negara.

a. Proses Penaskahan ayat suci Al- Qur’an

b. Perluasan Masjid Nawabi dan Masjidil Haram

c. Peresmian bandar Pelabuhan yang duluhnya di Hijaz ke Jeddah

4. Khalifa Ali bin Abi Thalib

a. Perluasan wilayah

b. Perkembangan di Bidang Pembangunan


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun Ibrah/pelajaran yang dapat kalian ambil dari sejarah perkembangan Islam masa

Khulafaur Rasyidin adalah sebagai berikut:

1. Abu Bakar adalah seorang figur pemimpin yang memiliki jiwa bersih, jujur, dan sangat

demokratis. Siap dikritik dan diberi saran, peduli terhadap keselamatan dan

kesejahteraan umat.

2. Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang pemberani terhadap yang benar,tegas

menghadapi kebatilan dan pandai berdiplomasi. Beliau telah merubah anak-anak padang

pasir yang liar menjadi bangsa pejuang yang gagah berani, tangguh, disiplintinggi.

3. Usman bin Affan adalah seorang pemimpin yang berjuang meneruskan perjuangan para

Khalifah pendahulunya. Beliau mampu melakukan perluasan wilayah kekuasaanyang

patut dikenang. Beliau mampu membentuk Angkatan Laut Arab. Corak kepemimpinan

beliau yang patut dicontoh dan diterapkan yaitu sifat keterbukaan dan demokratis.

4. Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang ‘alim, gagah berani, tangkas, dan

pandai bermain pedang. Seluruh potensinya dipergunakan untuk mengatasi perpecahan

dan kekacauan dalam negeri. Beliau dilantik menjadi khalifah dalamsituasi dan kondisi

yang kacau balau, akan tetapi ia mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijaya, Ryan, Sejarah Peradaban Islam Periode Khulafaur Rasyidin (632- 661 M), Fakultas
Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. 2018.
Joesoef,, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang, 1979.
Syamruddin,Sejarah Peradaban Islam,Badan Penelitian dan Pengembangan Fakultas
UshuluddinUIN Suska Riau, 2007.
Thohir, Ajid, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia islam. Jakarta: Rajawali Press,
2009.
Suyuti Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
Ronaldo, R., Zulfikar, A., Saihu, Ismail, & Wekke, I. S. (2020). International relations of the
asia pacific in the age of trump. Journal of Environmental Treatment Techniques, 8(1).

Anda mungkin juga menyukai