Disusun oleh :
KHAERUL HABIBI 19020016
Kelas /Semester : 6 /1
Tema : Khulafaur Rasyidin (Tema 2)
Muatan Terpadu : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Pembelajaran ke :3
Alokasi waktu : 1 hari (6x35 menit)
Khulafaurrasyidin berasal dari dua kata yaitu khulafa dan arrasyidin.Kata khulafa
adalah bentuk jamak dari kata khalifah yang berarti pengganti, pemimpin atau
penguasa,sedang arrasyidin adalah bentuk jamak dari kata arrasyid yang berarti orang
Arti khulafaur rasyidin menurut bahasa adalah pemimpin atau penguasa yang bijaksana
negara sebagai pengganti Rasulullah setelah beliau wafat untuk melanjutkan misi dan
perjuangan Rasulullah yang sangat mulia,yaitu menjunjung tinggi syariat agama Allah
Subhahu wa ta’ala.
Sahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang mendapat gelar khulafaur rasyidin
Keempat orang tersebut adalah sahabat setia Rasulullah yang selalu mendampingi
hitungan tahun hijriah yaitu dari tahun 11 H -40 H atau 29 tahun menurut hitungan tahun
kotanya Madinah.
Pada masa inilah kepemimpinan agama dan negara menyatu dan merekalah pemimpin ideal
setelah Rasulullah wafat. Mereka dengan jelas mengikuti segala cara yang dilakukan
2. Tugas-tugas Khulafaurrasyidin
diteruskan oleh empat khalifah yang disebut khulafaurrasyidin. Adapun tugas kenabian
teleh berakhir dan tidak tergantikan oleh siapapun.Sebagaimana firman Allah Subhahu wa
Allah dan penutup para nabi. Allah maha mengetahui segala sesuatu". (QS.Al-
Ahzab/33:40).
sebagai berikut.
memerangi kaum yang murtad, kaum yang enggan membayar zakat,serta nabi palsu
g. Menjamin keamanan dan keselamatan orang-orang bukan islam yang tinggal di dalam
2. Mereka masuk islam karena takut diperangi Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam
3. Mereka menginginkan harta rampasan dan kedudukan dari Rasulullah Shalallahu alaihi
wa sallam.
4. Mengembangkan ajaran agama islam kepada mereka yang belum mengetahui tentang
Tugas Individu
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok yang terdiri dari beberapa siswa, kemudian diskusikan bersama
4. Tulislah ayat yang menjelaskan bahwa Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam adalahh
nabi terakhir!
Abu Bakar putra dari pasangan Abu Kuhafah dan Umul Khair Salamah.Nama aslinya
adalah Ka'bah yang kemudian diganti oleh Rasulullah dengan Abdullah.Nama lengkapnya
adalah Abdullah bin Abi Kuhafah bin Usman bin Amir bin Kaa'b bin Sa'ad bin Taim bin
Murah bin Lua'i.Nama Abu Bakar diberikan setelah dia masuk islam.Sedangkan gelar Ash
Shiddik diberikan karena dia adalah orang pertama yang membenarkan Rasulullah ketika
beliau Isra Mi'raj.Abu Bakar lahir di Mekah pada tahun 573 M atau dua tahun sesudah
Garis keturunan Abu Bakar dengan garis keturunan nabi Muhammad SAW bertemu pada
Abu Bakar adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam,
dia selalu menemani Rasulullah dalam berbagai situasi baik dalam kondisi susah maupun
diantara keperibadian Abu Bakar yang perlu diteladani,antara lain sebagai berikut.
2. Berhati tenang
Sikap dan pembawaannya yang selalu tenang melekat dalam diri Abu Bakar.Hal ini
terlihat ketika Rasulullah wafat.Pada saat itu semua orang bingung dan tidak percaya
bahwa Rasulullah telah wafat. Beliau langsung datang dan menyingkap kain yang menutupi
yang telah ditakdirkan Allah bagi Anda sekarang telah Anda rasakan ,setelah itu Anda
tidak akan menemukan kematian untuk selama lamanya." Wajah Rasulullah kemudian di
tutup kembali,lalu keluar menemui kaum muslimin,seraya berkata: "Hai kaum muslimin
,barang siapa yang menyembah Muhammad,kini Muhammad telah wafat dan barang siapa
yang menyembah Allah Subhahu wa ta’ala, Allah Maha hidup dan tidak akan mati".
Sikap ketenangan Abu Bakar inilah yang menjadiikan suasana menjadi tenang sehingga
umat yang resah bahkan tidak bisa menerima kenyataan akan wafatnya Rasulullah
Salahsatu sikap istimewa yang dimiliki Abu Bakar adalah selalu sabar dalam menjalani
kuraisy,dialah satu-satunya sahabat yang selalu mendampingi nabi,baik pada saat senang
Habsyi atau Madinah dan sikap ini terlihat ketika menjadi khalifah.
Hal ini terlihat ketika Abu Bakar hendak memerangi pasukan Romawi, Abu Bakar
memanggil Ali, Umar, Usman, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas, Said bin Zaid,
Abu Ubaidah bin Jarrah dan beberapa sahabat dari kaum Muhajirin dan Ansor ntuk
5. Bersikap dermawan.
Seluruh harta benda Abu Bakar dipertaruhkan untuk kepentingan dan kemajuan
Islam.Bahkan
saat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam hijrah ke Madinah,Abu Bakar membawa semua
hartanya sebanyak lima atau enam ribu dirham untuk bekal perjalanan.
Abu Bakar tidak segan-segan mengeluarkan harta bendanya untuk membantu kaum
Diantara budak yang telah dibebaskan oleh sahabat Abu Bakar adalah:
Abu Bakar adalah orang pertama yang masuk Islam dari golongan orang tua,Setelah
islam,seperti Usman bin Affan,Abdulrrahmam bin Auf,Talhah bin Ubaidillah,Saad bin Abi
Waqas,Zubair bin Awwam,Abu Ubaidillah bin Jarrah,Abdullah bin Masu'd,dan Arqam bin
Abil Arqam.
Pada waktu peristiwa Isra Mi'raj beliau merupakan orang yang pertama
membenarkan,perca
ya akan peristiwa Isra Mi'raj disaat banyak orang yang tidak percaya sehingga saat itulah
gelar "Ash Shiddik" artinya yang percaya atau membenarkan.Sejak saat itulah Rasulullah
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang
akan menggantikan dirinya sebagai pemimpin ummat Islam setelah beliau wafat.Rasulullah
Karena itulah setelah beliau wafat dan belum lagi jasadnya dikebumikan sejumlah tokoh
siapa yang berhak menggantikan kepemimpinan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Pihak
Ansar selangkah lebih cepat karena mereka sudah menyepakati Saa'd bin Ubaidillah
sedang mengurus jenazah Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Untuk itu di utuslah tiga
sahabat senior,yaitu Abu Bakar,Umar bin Khatab dan Abu Ubaidah Ibnu Jarrah untuk
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Dari pihak Muhajirin yang berbicara adalah Abu
Bakar,Umar bin Khatab,dan Abu Ubaidah bin Jarrah, sedangkan dari pihak Ansar yang
bericara adalah Saa'd Ibnu Ubadah ,Hutab inbu Munzir dan Basyir Ibnu Saa'd.
Pembicaraan semakin meruncing dan elum ada titik temu sampai Abu Ubaidah
menolong dan membela agama Islam.Oleh karena itu janganlah kamu menjadi orang
pertama yang memecah belah dan merusaknya". Setelah mendengar pidato dari Abu
Ubaidah Ibnu Jarrah tersebut,suasana menjadi cair. Kesempatan ini tidak disia-siakan
oleh Abu Bakar untuk mengambil keputusan.Dia yang duduk diantara Umar dan Abu
Ubaidah segera memegang kedua tangan sahabatnya itu seraya berkata : "Ini Umar dan
Abu Ubaidah berikanlah ikrar kepada tuan -tuan yang kalian sukai!". Tetapi seruan Abu
Bakar tidak ada yang menyambut .Umar dan Abu Ubaidah memahami hal itu bahwa mereka
berdua kurang disukai. Akhirnya mereka yang berbalik mengikrarkan Abu Bakar sebagai
c. Abu Bakar dekat dan dicintai Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam sehingga
baik hati.
e. AbuBakar adalah orang yang ditunjuk Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam sebagai
imam salat ketika beliau sakit dan dalam tugas yang lain. Dengan alasan tersebut tidak
ada seorangpun yang menolak Abu Bakar diangkat menjadi khaliah. Dia diangkat menjadi
khalifah yang pertama pada tahun 11 H atau 632 M. Setelah dibaia't kemudian Abu Bakar
aku bukanlah orang yang terbaik diantara kalian.Jika aku menjalankan tugasku dengan
baik,ikutilah aku,tetapi jika aku berbuat salah maka luruskanlah aku! Hendaklah kamu taat
kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya.Jika aku tidak taat kepada Allah
Khalifah. Hal-hal penting yang dilakukan Abu Bakar selama menjadi khalifah adalah
sebagai berikut.
Pasukan ini tertahan setelah sampai di sebuah tempat dekat Madinah bernama Zu
alaihi wa sallam. Abu Bakar tidak peduli pada pendapat yang mendesak dibekukannya
murtad merasa gentar karena mereka merasa yakin seandainya kaum muslimin tidak dalam
posisi yang amat kuat,niscaya mereka tidak akan keluar dengan pasukan seperti ini
Setelah nabi Shalallahu alaihi wa sallam wafat banyak orang yang keluar dari Islam
begitu juga ada beberapa orang yang mengaku sebagai nabi palsu,yaitu:
Adanya nabi palasu akan membahaakan agama dan negara Islam.Olehkarena itu Abu
Bakar menugaskan pasukan yang dipimpin oleh panglima Khalid bin Walid untuk
menghancurkan mereka. Dalam misi ini pasukan muslim mendapat kemenangan yang
sendiri,Tulaihah kembali memeluk agama Islam, sedang Sajjah melarikan diri. Setelah
Selain menghadapi pemberontakan yang dilakukan oleh para nabi palsu dan
pendukungnya, AbuBakar pun dihadapkan pada permasalahan yang dilakukan oleh kaum
murtad. Maksud kaum murtad disini adalah mereka yang erbalik menjadi kafir sesudah
mereka masuk Islam,mereka menolak membayar zakat dan melaksanakan salat. Abu Bakar
sebagai pemimpin yang bijaksana tidak serta merta meyerang mereka.Dia memulainya
dengan menyeru mereka agar bertobat atas kesalahan mereka .Dakwah mulai digiatkan
dikalangan mereka untuk mengembalikan mereka kepada jemaah kaum muslimin.Usaha itu
gagal,bahkan kaum murtadin dari kabilah Abs dan Zubyan mendahului menyerang
menghimpun sisa-sisa pasukan yang tidak ikut dalam menghadapi paukan Romawi.
Abu Bakar menugaskan kepada Ali bin Abi Thalib,Zubair,Thalhah dan Abdulah bin
Masu'd, untuk menghadapi mereka dipintu gerbang kota Madinah dan sebagian yang lain
berkumpul di mesjid dalam keadaan siap tempur.Ketika para pembangkang itu menyerbu
Madinah Abu Bakar dan pasukannya dapat menyergap dan menghantam ereka di luar
Dengan kemenangan ini akhirnya seluruh kabilah taat kembali membayar zakat dan
mereka berikrar kembali untuk menjadi muslim yang taat serta keadaan negara mulai
normal kembali.
Yamamah kaum muslimin telah memetik kemenangan yang gemilang. Tetapi dibalik itu telah
menyisakan permasalahan yang mendalam, yaitu kaum muslimin kehilangan 1200 orang
anggotanya.Mereka gugur sebagai suhada. Hal yang lebih mencemaskan dan sangat
menyedihkan bahwa 70 orang diantara yang gugur itu ialah para sahabat yang hafal (hafiz)
Al Qur'an.
Hal tersebut mengusik fikiran Umar bin Khatab,dia khawatir akan akan gugurnya
sahabat yang hafal Al Qur'an yang lainnya dalam perang selanjutnya.Lalu dia mengusulkan
kepada Abu Bakar agar Al Qur,an segera dikumpulkan dengan alasan khawatir di tempat
lain akan bertambah banyak penghafal Al Qur'an yang gugur.Akibatnya Al Qur'an akan
Al Qur'an yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit,dari tim inilah terkumpul susunan lembaran
tekumpul kemudian mushaf tersebut diberikan kepada Hafsah yaitu (istri Rasulullah)
untuk disimpan.
Orang-orang Arab yang tinggal di Irak bekerja sebagai petani.Hasil tani yang mereka
peroleh yang menjadi bagiannya sedikit sekali,sebab sebagian besar hasil pertaniannya itu
diambil oleh pejabat-pejabat Persia yang menguasai Irak.Orang-orang Arab disana
Abu Bakar sebagai khalifah Islam sangat peduli terhadap penderitaan mereka,untuk
petani di Irak dari cengkraman penguasa Persia.Disamping itu,alasan lain yang mendorong
a. Mengejar para pemberontak pendukung nabi palsu yang melarikan diri ke Irak.
c. Atas peritaan penduduk setempat teruama dari golongan bangsa Arab agar
pada masa khalifah Abu Bakar bertujuan untuk menundukan kembali kaum murtad dibagian
Said, kemudian digantikan oleh Yazid bin Abu Sofyan.Pasukan kaum Muslimin dibawah
panglima Yazid bin Abu Sofyan berhasil menguasai wilayah tersebut.Untuk membina
daerah yang telah dikuasai dipercayakan kepada Khalid bin Said.Tugas ini dilaksanakan
dengan baik.
Keberhasilan tersebut menimbulkan kecemburuan dari pihak penguasa Romawi.
Rencana tersebut sudah lebih dahulu diketahui oleh Khalid bin Said,maka ia segara
meminta bantuan pasukan kepada khalifah Abu Bakar Maka Abu Bakar segera mengirim
1. Pasukan pertama dibawah pimpinan Abu Ubaidah bin Jarrah bertugas di wilayah
Hims.
2. Pasukan kedua dibawah pimpinan Yazid bin Abu Sofyan,bertugas diwilayah Damsik.
Yordan.
pertahanan musuh. Mendengar berita itu Abu Bakar segera memanggil Khalid bin Walid
dan pasukannya yang telah menguasai Irak untuk bertugas di Syam.Akhirnya pasukan kaum
muslimin dibawah panglima Khalid bin Walid dapat mengalahkan pasukan Romawi.Perang ini
perjalanan yang penuh dengan resiko,karena harus mengarungi sahara yang luas dibawah
terik matahari yang sangat panas dan menyilaukan pandangan.Resiko yang paling tinggi
ialah kemungkinan tertangkapnya oleh komplotan pemuda Quraisy yang terus mengejar
hendak membunuhnya.Tetapi Abu Bakar tidak takut sedikitpun akan resiko tersebut
karena Abu Bakar sangat mencintai Rasulullah saw.daripada dirinya,maka Abu Bakar tetap
Quraisy, Abu Bakr gelisah dan gemetar ketakutan.Dia tidak menghawatirkan dirinya
dan sedih, Allah selalu bersama kita." Mendengar perkataan itu,kegelisahan Abu Bakar
sedikit reda. Ia yakin akan kebenaran yang dikatakan Rasulullahsaw.pasti Allah akan
menolong kekasih-Nya.
Setelah terlepas dari masalah itu,kemudian Abu Bakar dengan penuh kesabaran
ke Madinah.Akhirnya perjalanan yang penuh dengan bahaya itu dapat dilaluinya dengan
Dari paparan diatas,kita selaku anak muslim yang baik dan saleh harus mampu
2. Keyakinan Abu Bakar ketika menerima berita tentang Isra dan Mi'raj Rasulullah
Shalallahu alaihi wa sallam. Keyakinan Abu Bakar terhadap apa yang di ceritakan dan apa
yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam patut kita teladani. Kita selaku
umat Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam harus memiliki keyakinan yang tinggi terhadap
apa yang diucapkan, dilakukan dan apa yang ditetapkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa
sallam dalam hadisnya itu adalah benar. Sebab Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam itu
a. Orang-orang yang taat kepada Allah Subhahu wa ta’ala dan Rasul-Nya mereka akan
Abu Bakar menderita sakit sejak pertempuran Aj Nadaini di negeri Syam sedang
berlangsung. Akan tetapi,sebelum wafat beliau berwasiat kepada para sahabatnya agar
setelah dia wafat nanti,mereka mengangkat Umar bin Khattab sebagai penggantinya.Hal
Khalifah Abu Bakar Shiddiq memerintah selama 2 tahun 3 bulan 10 hari (11-13
H/632-634 M). Beliau meninggal pada tanggal 23 Jumadil Akhir 13 H dalam usia 63 tahun
karena sakit dan dimakamkan disamping makam Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam.
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok yang terdiri dari beberapa siswa,kemudian susunlah sebuah karya
tulis dengan judul- judul berikut, judul boleh memilih, kemudian kumpulkan pada guru mu!
Tugas Rumah
Buatlah ringkasan materi usaha dan jasa Abu Bakar selama menjadi khalifah dan
Ia adalah Umar bin Al-Khatthab bin Nufail bin Adi bin ‘Abdul Uzza bin Riyah bin
‘Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh Al-‘Adawi. Ia dijuluki
Al-Faruq.
Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari
mampu bekerja dengan kedua tangannya secara seimbang, matanya hitam, dan berkulit
kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih
bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai
Amirul mukminin Umar bin Khatthab adalah seorang yang sangat rendah hati dan
sederhana, tetapi ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang kental
melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang membawa ember
adalah keledai tak berpelana, hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa
dengannya. Umar jarang tertawa dan bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah
kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar (kafaa bil mauti waa’izhon yaa ‘Umar).”
Diriwayatkan dari Said bin Al-Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada
“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di surga. Kemudian aku
melihat seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana (surga), maka aku pun bertanya,
‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang ada di sana menjawab, ‘Milik Umar.’ Lalu
aku teringat dengan kecemburuan Umar, aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.”
Umar radhiallahu ‘anhu menangis dan berkata, “Mana mungkin aku akan cemburu kepadamu
wahai Rasulullah.” (HR. Bukhari, no. 3242 dan Muslim, no. 2395)
Subhanallah! Kala Umar masih hidup di dunia bersama Rasulullah dan para sahabatnya,
Dalam sebuah hadisnya Rasulullah pernah mengabarkan betapa luasnya pengaruh Islam di
َّ َو، ض ِعيفًا
َُللا َ عا ً ع ذَنُوبًا أ َ ْو ذَنُوبَي ِْن ن َْز
َ َ فَ َجا َء أَبُو بَ ْك ٍر فَنَز، ب ٍ علَى قَ ِلي ُ أ ُ ِريتُ فِى ْال َمن َِام أَنِِّى أ َ ْن ِز
َ ٍع بِدَ ْل ِو بَ ْك َرة
ض َربُوا
َ اس َو ُ َّى الن َ فَلَ ْم أ َ َر، ت غ َْربًا
َ ع ْبقَ ِريًّا يَ ْف ِرى فَ ِريَّهُ َحت َّى َر ِو ْ َب فَا ْست َ َحال
ِ َطا َّ ع َم ُر ب ُْن ْالخ ُ ث ُ َّم َجا َء، ُيَ ْغ ِف ُر لَه
َ َ» بِع
ط ٍن
“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan
penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba
dan dia terlihat begitu lemah menarik timba tersebut, -semoga Allah Ta’ala
mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar bin al-Khattab mengambil air sebanyak-
banyaknya. Aku tidak pernah melihat seorang pemimpin abqari (pemimpin yang begitu
kuat) yang begitu gesit, sehingga setiap orang bisa minum sepuasnya dan juga memberikan
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Kami menjadi kuat setelah Umar memeluk Islam.”
sallam berdoa,
« َقا َل َو َكانَ أ َ َحبَّ ُه َما ِإلَ ْي ِه.» ب َّ الر ُجلَي ِْن ِإلَيْكَ بِأ َ ِبى َج ْه ٍل أ َ ْو ِبعُ َم َر ب ِْن ْالخ
ِ َطا ِ ِّ اإل ْسالَ َم ِبأ َ َح
َّ ب َهذَي ِْن ِ اللَّ ُه َّم أ َ ِع َّز
ع َم ُر
ُ
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang yang lebih Engkau cintai dari kedua
laki-laki ini: Abu Jahal atau Umar bin Al-Khaththab.” Sang perawi mengatakan, ternyata
yang lebih dicintai oleh Allah adalah Umar. (HR. Tirmidzi, no. 3681; Ahmad, 2:95. Al-
“Kami terus merasakan harga diri yang tinggi semenjak Umar masuk Islam.” (HR. Bukhari,
no. 3863)
4. Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab
Diriwayatkan dari Ibnu Mulaikah, dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata,
“Umar radhiallahu ‘anhu ditidurkan di atas kasurnya (menjelang wafatnya), dan orang-
orang yang berkumpul di sekitarnya mendoakan sebelum dipindahkan –ketika itu aku hadir
pundakku dan ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali berkata (memuji dan
seseorang yang dapat menyamai dirimu dan apa yang telah engkau lakukan. Aku berharap
bisa menjadi sepertimu tatkala menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi Allah, aku
sangat yakin bahwa Allah akan mengumpulkanmu bersama dua orang sahabatmu (Rasulullah
“Aku berangkat bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar,
dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar.” (HR. Bukhari, no. 3685)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ب
ِ َطا ُ ُ فَإِنَّه، َو ِإنَّهُ ِإ ْن َكانَ ِفى أ ُ َّم ِتى َه ِذ ِه ِم ْن ُه ْم، َضى قَ ْبلَ ُك ْم ِمنَ األ ُ َم ِم ُم َحدَّثُون
َّ ع َم ُر ب ُْن ْالخ َ ِإنَّهُ قَ ْد َكانَ ِفي َما َم
mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku mendapatkannya, maka Umar bin Khatthab-
5. Wibawa Umar
“Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.” (HR. Ibnu ‘Asakir dari ‘Aisyah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling penyayang adalah
Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.” (HR.
diucapkan dan dilegitimasi oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah
Tugas Individu
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abdu Asy-Syams
bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luwai bin Ghalib bin Fihr
bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma’addu bin Adnan. Nama kunyahnya adalah Abu Amr dan Abu ‘Abdillah.
Amirul mukminin, dzun nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua orang
putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah
bin Hubaib bin Abdu Asy-Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim Al-Baidha binti
Abdul Muththalib, bibi Rasulullah dari pihak bapak. Dari sisi nasab, orang Quraisy satu ini
memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain
sebagai keponakan Rasulullah, Utsman juga menjadi menantu Rasulullah dengan menikahi
dua orang putri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi
seseorang untuk mencelanya, kecuali bagi mereka yang memiliki kedengkian di hatinya.
Seorang tokoh di masyarakat kita saja akan mencarikan orang yang terbaik menjadi suami
anaknya, apalagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentulah beliau akan memilih orang
surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan salah seorang khalifah al-
Utsman adalah seorang yang rupawan, lembut, mempunyai janggut yang lebat,
Az-Zuhri mengatakan, “Beliau berwajah rupawan, bentuk mulut bagus, berbahu bidang,
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang mulia, sangat
beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk kehidupan akhirat, menolong orang lain,
dan berderma seolah-olah hartanya seringan buah-buah kapuk yang terpecah lalu
Utsman bin ‘Affan masuk Islam di awal mula melalui dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
فَقَا َل« ائْذَ ْن، فَ َجا َء َر ُج ٌل َي ْست َأْذ ُِن، ب ْال َحائِ ِط ِ طا َوأ َ َم َرنِى بِ ِح ْف ِظ َبا ً ى – صلى هللا عليه وسلم – دَ َخ َل َحا ِئ َّ أ َ َّن النَّ ِب
ث ُ َّم َجا َء، ع َم ُر ِّ ِ َ ث ُ َّم َجا َء آخ َُر يَ ْست َأْذ ُِن فَقَا َل « ائْذَ ْن لَهُ َوب، فَإِذَا أَبُو بَ ْك ٍر. » ش ْرهُ بِ ْال َجنَّ ِة
ُ فَإِذَا. » ش ْرهُ بِ ْال َجنَّ ِة ِّ ِ َلَهُ َوب
َعفَّان ُ عثْ َم
َ ان ب ُْن ُ فَإِذَا. »ُصيبُه َ علَى بَ ْل َوى
ِ ُ ست َ ش ْرهُ بِ ْال َجنَّ ِة َ َ ف، آخ َُر يَ ْست َأْذ ُِن
ِّ ِ َس َكتَ ُهنَ ْي َهةً ث ُ َّم قَا َل « ائْذَ ْن لَهُ َوب
untuk menjaga pintu kebun tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau
bersabda, “Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.”
Ternyata laki-laki tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang laki-laki lain meminta
diizinkan masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya
bahwa ia masuk surga.” Ternyata lelaki itu adalah Umar bin Al-Khaththab. Lalu datang lagi
seorang lelaki meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan ia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai dengan cobaan yang
menimpanya.” Ternyata lelaki tersebut adalah Utsman bin Affan. (HR. Bukhari, no. 3695)
Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah daun timbangan
dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya, ternyata aku lebih berat dari
mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di satu daun timbangan dan umatku diletakkan di
sisi yang lainnya, ternyata Abu Bakar lebih berat dari umatku. Setelah itu diletakkan
Umar di sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata dia
lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah daun timbangan dan umatku
diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih berat dari mereka.” (Al-Ma’rifatu wa At-
Tarikh, 3: 357).
Hadist yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari jalur Umar bin al-
Khattab.
Hadist ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman dibandingkan seluruh
umat Nabi Muhammad yang lain. Seandainya orang-orang terbaik dari umat ini
dikumpulkan, lalu ditimbang dengan salah seorang dari tiga orang sahabat Nabi ini, niscaya
البسا ً مرط،أن أبا بكر استأذن على رسول هللا صلى هللا عليه وسلم – وهو مضطج ٌع على فراش عائشة
فأذن، ثم استأذن عمر رضي هللا عنه. ثم انصرف، فقضى إليه حاجته، فأذن ألبي بكر وهو كذلك-عائشة
“اجمعي: وقال لعائشة. فجلس، ثم استأذنت عليه: قال عثمان. ثم انصرف، فقضى إليه حاجته،له وهو كذلك
يا رسول هللا! لم أرك فزعت ألبي بكر: فقالت عائشة:قال. ُ فقضيت إليه حاجتي ثم انصرفت.”إليك ثيابك
، “إن عثمان رجل حيي: وعمر رضي هللا عنهما كما فزعت لعثمان؟ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
ِّ أن ال يبلغ إل- وأنا على تلك الحال-وإني خشيت أن أذنتُ له
ي في حاجته
“Suatu ketika Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam – ketika itu beliau sedang berbaring di tempat tidur Aisyah sambil memakai kain
panjang istrinya-. Beliau lalu mengizinkan Abu Bakar dan beliau tetap dalam keadaan
semula. Abu Bakar lalu mengutarakan keperluannya lalu pergi. Setelah itu datanglah Umar
ibnul Khaththab radliallahu ‘anhu meminta izin dan beliau mengizinkannya masuk sedang
beliau masih dalam kondisi semula. Umar lalu mengutarakan keperluannya lalu setelah itu
ia pun pergi.
Utsman [ibnu Affan] berkata, “Lalu saya meminta izin, beliau lalu duduk”. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata pada Aisyah, “Tutupkanlah bajumu padaku”. Lalu kuutarakan
Aisyah lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, tindakanmu terhadap Abu Bakar dan ‘Umar
radliallahu ‘anhuma kok tidak seperti tindakanmu pada Utsman [?]” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam lalu menjawab, “Sesungguhnya Utsman adalah seorang pria pemalu dan
saya khawatir jika dia kuizinkan dan saya dalam keadaan demikian, dia lalu tidak
Muslim, no.6362).
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata, Rasulullah pernah mengutus seseorang untuk
Setelah kami melihat Rasulullah menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut
kedatangan yang lain. Dan ucapan terakhir yang disampaikan Rasulullah sambil menepuk
Dan akhirnya perjumpaan yang disabdakan Rasulullah pun terjadi. Dari Abdullah
bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak, “Aku berjumpa dengan
Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi, lalu beliau mengatakan, ‘Wahai Utsman,
berbukalah bersama kami’.” Maka pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah
Katsir bin Ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata, “Amirul mukminin,
keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat melihatmu. Jika engkau lakukan
itu masyarakat akan membelamu. Utsman tertawa lalu berkata, ‘Wahai Katsir, semalam
aku bermimpi seakan-akan aku berjumpa dengan Nabi Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu
beliau bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau akan berbuka bersama kami’. Kemudian
Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah matahari terbenam esok hari, kecuali aku sudah
Demikianlah sedikit cuplikkan tentang keutamaan Utsman bin Affan yang mungkin
tertutupi oleh orang-orang yang lebih senang memperhatikan aib-aibnya. Padahal aib itu
sendiri adalah fitnah yang dituduhkan kepadanya. Semoga Allah meridhai Utsman bin
Tugas Kelompok
dibandingkan dengan umat islam lainnya. Lalu jelaskan dengan ringkas di depan kelas!
Beliau adalah ‘Ali bin Abi Thalib (‘Abdu Manaf) bin ‘Abdul Muththalib (Syaibah) bin
Hasyim (‘Amr) bin ‘Abdi Manaf (Al-Mughirah) bin Qushai (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan. Beliau adalah Abu Al-Hasan
dan Al-Husain (putra beliau adalah Al-Hasan dan Al-Husain). Ali diberi kunyah Abu Turab,
sepupu (anak dari saudara laki-laki ayah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam)
sekaligus menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari putri beliau, Fathimah Az-
Zahra.
Ibu beliau adalah Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai,
ibunya digelari wanita Bani Hasyim pertama yang melahirkan putra Bani Hasyim.
Ali memiliki beberapa saudara laki-laki: Thalib, ‘Aqil, dan Ja’far. Mereka semua
lebih tua dari beliau, masing-masing terpaut sepuluh tahun. Beliau memiliki dua orang
saudari perempuan: Ummu Hani’ dan Jumanah. Keduanya adalah putri Fathimah bin Asad,
Ayah beliau bernama Abu Thalib. Abu Thalib adalah paman kandung yang sangat
menyayangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nama Abu Thalib yang sebenarnya
adalah Abdu Manaf. Demikianlah disebutkan oleh Imam Ahmad dan ulama-ulama ahli nasab
dan sejarah.
Abu Thalib ini sangat menyayangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi ia
tidak beriman kepada beliau. Bahkan ia mati di atas kekufuran seperti yang telah
Ali bin Abi Thalib termasuk salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk
surga dan salah seorang dari enam orang ahli syura. Beliau termasuk sahabat yang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat dalam keadaan rida kepadanya. Beliau adalah
Beliau memiliki kulit berwarna sawo matang, bola mata beliau besar, dan berwarna
kemerah-merahan, berperut besar, dan berkepala botak. Beliau berperawakan pendek dan
berjanggut lebat. Dada dan kedua pundak beliau padat dan putih, beliau memiliki bulu dada
dan bahu yang lebat, berwajah tampan, dan memiliki gigi yang bagus, ringan langkah saat
berjalan.
C. Keislaman ‘Ali bin Abi Thalib dan Peran Beliau Sebelum Diangkat Menjadi Khalifah
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu masuk Islam saat beliau berusia tujuh tahun,
ada yang mengatakan delapan tahun, ada pula yang mengatakan sepuluh tahun. Beliau
termasuk orang yang pertama-tama masuk Islam. Beliau adalah dari kalangan anak-anak
yang pertama kali masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama kali
masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak (mawla) yang pertama kali masuk Islam, Abu
Bakar adalah lelaki merdeka yang pertama kali masuk Islam. Motif ‘Ali bin Abi Thalib
masuk Islam dalam usia muda disebabkan ia berada di bawah tanggungan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu pada saat penduduk Makkah tertimpa paceklik dan
kelaparan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambilnya dari ayahnya. Ali bin Abi
Thalib kecil hidup bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Allah mengutus
beliau menjadi seorang rasul yang membawa kebenaran, Khadijah serta ahlul bait beliau,
Ali turut berhijrah setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari kota
piutang beliau dan mengembalikan barang-barang yang dititipkan kepada beliau. Kemudian
Ali menyusul beliau setelah melaksanakan perintah beliau dan turut berhijrah. Rasulullah
Ali ikut serta dalam perang Badar, dan beliau memiliki jasa yang besar dalam
peperangan tersebut. Beliau juga turut serta dalam peperangan Uhud, pada saat itu beliau
tergabung dalam sayap kanan pasukan yang memegang panji setelah Mush’ab bin Umair
radhiyallahu ‘anhu. Beliau juga turut serta dalam perang Khandaq. Dalam peperangan ini
beliau berhasil menewaskan jagoan Arab dan salah seorang pemberani mereka yang sangat
popular, yakni Amr bin Abdu Wud Al-‘Amiri. Beliau juga turut serta dalam perjanjian
Hudaibiyah dan Baiat Ar-Ridhwan. Beliau juga mengikuti peperangan Khaibar. Dalam
peperangan ini beliau menunjukkan aksi yang luar biasa dan kepahlawanan yang
mengagumkan. Allah memberi kemenangan lewat tangannya. Dalam peperangan ini beliau
Beliau juga mengikuti Fathul Makkah, peperangan Hunain, dan peperangan Thaif.
pandangan Ali bin Abi Thalib sama seperti umara’ dari kalangan sahabat yang lainnya,
beliau berpandangan menaati Abu Bakar merupakan kewajiban dan merupakan perkara
Abu Bakar kepadanya, Ali bin Abi Thalib termasuk salah seorang sahabat yang membaiat
Umar. Ali selalu bersama Umar dan memberikan masukan positif kepadanya.
Ketika Umar ditikam dan beliau menyerahkan urusan musyawarah kepada enam
orang sahabat, salah seorang di antara mereka adalah ‘Ali bin Abi Thalib. Lalu mereka
menetapkan dua orang calon yaitu Utsman dan Ali. Lalu Utsman terpilih menjadi khalifah.
Dari Sa’id bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُ الرحْ َم ِن َوأَبُو
َ عبَ ْيدَة َ ط ْل َحةُ َو
َّ ُع ْبد َ الزبَي ُْر َو
ُّ ى َو
ٌّ ع ِل
َ ان َو ُ ع َم ُر فِى ْال َجنَّ ِة َو
ُ عثْ َم ُ عش ََرة ٌ فِى ْال َجنَّ ِة أَبُو بَ ْك ٍر فِى ْال َجنَّ ِة َو
َ
ٍ َّس ْعدُ ب ُْن أَبِى َوق
اص َ َو
“Ada sepuluh orang yang dijamin masuk surga: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman
di surga, ‘Ali di surga, Az-Zubair di surga, Thalhah di surga, ‘Abdurrahman (bin Auf) di
surga, Abu Ubaidah (bin Al-Jarrah) di surga, dan Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga.”
Anak Sa’id berkata, “Kalau dihitung ada sembilan, lantas tidak disebutkan yang kesepuluh.”
Orang-orang berkata, “Kami berdoa kepada Allah, wahai Abul A’war siapakah yang
termasuk yang kesepuluh.” Sa’id berkata, “Kalian mohon berdoa kepada Allah untukku
semoga termasuk yang kesepuluh tersebut yang berada di surga.” Abu ‘Isa berkata, “Abul
A’war itu adalah Sa’id bin Zaid bin ‘Amr bin Nufail. Aku mendengar Muhammad sedang
berkata bahwa hadits ini lebih sahih dari hadits pertama.” (HR. Tirmidzi, no. 3748. Al-
sallam bersabda,
“Abu Bakar di surga, ‘Umar di surga, ‘Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, Az-
Zubair di surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga, Sa’id
(bin Zaid) di surga, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah di surga.” (HR. Tirmidzi, no. 3747 dan
Ahmad, 1:193. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
“Sungguh akan diberikan bendera (yang biasa dibawa oleh pemimpin pasukan, pen.) besok
pada orang yang akan didatangkan kemenangan melalui tangannya di mana ia mencintai
Allah dan Rasul-Nya, lalu Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya.” Lalu kemudian para
sahabat bermalam dan mendiskusikan siapakah di antara mereka yang nanti akan diberi
bendera tersebut. Tiba waktu pagi, mereka semua berharap-harap bisa mendapatkan
bendera itu. Namun, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam malah bertanya, “Di manakah ‘Ali?”
Ada yang menjawab bahwa matanya ‘Ali sedang sakit. (Lalu ‘Ali dibawa ke hadapan Nabi,
pen.), lantas beliau mengusap kedua matanya dan mendoakan kebaikan untuknya. Lantas ia
pun sembuh seakan-akan tidak pernah sakit sebelumnya. Lantas bendera tersebut
diberikan kepada ‘Ali dan ia berkata, “Aku akan memerangi mereka hingga mereka bisa
sungguh jika Allah memberi hidayah pada seseorang lewat perantaraanmu, maka itu lebih
baik dari unta merah.” (HR. Bukhari, no. 3009 dan Muslim, no. 2407).
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meninggalkan ‘Ali bin Abi Thalib saat perang
Tabuk (untuk menjaga para wanita dan anak-anak di rumah). Ali pun berkata, ‘Wahai
Rasulullah, engkau hanya menugasiku untuk menjaga anak-anak dan wanita di rumah?’ Maka
kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi setelahku?” (HR. Bukhari, no.
4416 dan Muslim, no. 2404. Lafaz hadits ini dari Bukhari).
Dari Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Sesungguhnya Al-Hasan dan Al-Husain adalah pemimpin para pemuda di surga.” (HR.
Tirmidzi, no. 3781. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
“Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan melepaskan angin. Sesungguhnya Nabi telah
berjanji kepadaku bahwa tidak ada yang mencintaiku kecuali ia seorang mukmin, dan tidak
ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik.” (HR. Muslim, no. 78).
F. Peristiwa Terbunuhnya Ali bin Abi Thalib
Amirul Mukminin menghadapi masalah yang berat, kondisi negara saat itu tidak
stabil, pasukan beliau di Irak dan di daerah lainnya membangkang perintah beliau, mereka
menarik diri dari pasukan. Kondisi di wilayah Syam juga semakin memburuk. Penduduk
Syam tercerai berai ke utara dan selatan. Setelah peristiwa tahkim, penduduk Syam
Ibnu Jarir dan pakar sejarah lainnya menyebutkan bahwa tiga orang Khawarij,
mereka adalah ‘Abdurrahman bin ‘Amr (Ibnu Muljam Al-Himyari), Al-Burak bin ‘Abdillah
At-Tamimi, dan Amr bin Bakr At-Tamimi, mereka mengenang Kembali perbuatan Ali bin
Abi Thalib yang membunuh teman-teman mereka di Nahrawan, mereka memohon rahmat
untuk teman-teman mereka itu. Masing-masing mereka ingin membunuh Ali, Mu’awiyah,
dan ‘Amr bin Al-‘Ash. Ibnu Muljam membunuh Ali saat mau berangkat shalat Shubuh,
Ketika itu Ibnu Muljam berkata, “Tidak ada hukum kecuali milik Allah, bukan milikmu, dan
Ali terbunuh pada malam Jumat waktu sahur pada 17 Ramadhan 40 H. Masa
kekhalifahan Ali adalah 5 tahun kurang 3 bulan. Beliau meninggal dunia dalam usia 63
tahun.
Setelah Ali wafat, kedua putranya yaitu Al-Hasan dan Al-Husain yang memandikan
jenazah beliau dibantu oleh Abdillah bin Ja’far. Kemudian jenazahnya dishalatkan oleh
putra tertua beliau, Al-Hasan. Jenazah Ali dimakamkan di Darul Imarah di Kufah.
Tugas individu
Jelaskan secara singkat kedudukan Ali bin Abi Thalib di sisi Rasulullah!
DAFTAR PUSTAKA
https://rumaysho.com/26766-syarhus-sunnah-keutamaan-ali-bin-abi-thalib.html
https://rumaysho.com/26610-syarhus-sunnah-keutamaan-umar-bin-al-khatthab.html
http://euis-sri.blogspot.com/2012/03/sejarah-kebudayaan-islam-kelas-vi-bab-1.html