Anda di halaman 1dari 27

PRIODE DAKWAH

RASULLLAH
DI MAKKAH
Oleh Irfannur Diah
PERJALANAN
HIDUP
RASULULLAH
HIDUP
RASULULLAH
Dimanakah Arab itu?
POSISI
BANGSA
ARAB
Arab Ba’idah, yaitu kaum-kaum Arab
terdahulu yang sudah punah dan tidak
1 mungkin sejarahnya bisa dilacak secara rinci KAUM
dan komplit, seperti 'Ad, Tsamud, Thasm,
Judais, 'Imlaq dan lain-lainnya.
KAUM
ARAB
Arab 'Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang
2 berasal dari keturunan Ya'rib bin Yasyjub
bin Qahthan, atau disebut pula Arab
Qahthaniyah berasal dari yaman. Dilihat dari silsilah
keturunan dan cikal-
bakalnya, para sejarawan
Arab Musta'ribah yaitu kaum-kaum Arab membagi kaum-kaum
3 yang berasal dari keturunan Isma'il, yang Arab menjadi
bagian, yaitu:
tiga

disebut pula Arab 'Adnaniyah.


Bagaimana
Kondisi
Arab Saat itu
sebelum
kenabian?
Menurut Ahli sejarah kondisi bangsa
Arab di zaman Jahiliyah waktu itu
dalam segi keagamaan, mereka
menyembah berhala, serta
menyembelih hewan-hewan qurban di
hadapan patung-patung itu untuk
memuliakannya. Mereka pada umumnya
tenggelam dalam kemusyrikan dan
dalam kehidupan yang berpecah belah
serta saling berperang. Setiap
sengketa yang timbul dikalangan
mereka, mereka serahkan
penyelesaiannya kepada para pemimpin
mereka.
Latar belakang masyarakat
kebiasaan-kebiasaan masyarakat Arab, khususnya Mekah. Diantaranya :
• Menyembah Berhala, karena menurut mereka, berhala-berhala itu
anaknya tuhan yg bisa memberikan syafaat. Bahkan, ada yang terbesar dan
terpopuler loh namanya Latta, Uzza dan Manat.
• Sangat memerhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yg tinggi dan
istimewa.
• Gemar minum-minuman keras, judi, berzina dan tenggelam dalam
kehidupan dunia, tanpa memikirkan akhirat.
• Sering terjadi pertikaian antara antar suku atau kabilah.
• Memberikan penghargaan kepada orang lain yang didasarkan pada
keturunan, kebangsawanan dan kekayaan. Bukan didasarkan pada ilmu
ataupun akhlaknya.
kondisi sosial, politik dan moral
• Kondisi Sosial
• Kondisi Ekonomi
• Kondisi Moral
• Kemurahan hati
• Menepati Janji
• Kebanggan pada diri sendiri dan sifat
pantang menerima pelecehan dan
kezhaliman
• Tekad yang pantang surut
• Lemah lembut, tenang dan waspada
• Gaya hidup lugu dan polos ala Badui
yang belum terkontaminasi oleh
kotoran peradaban dan tipu dayanya
Penyebaran Islam di Makkah
Muhammad menjadi Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad
SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, di
malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di gua Hira.
Saat itu Malaikat Jibril membawa wahyu dan menyuruh
Muhammad SAW untuk membacanya, yaitu surah Al
‘Alaq 1-5.
inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan penobatan
beliau sebagai nabi dan rasul bagi seluruh umat manusia
dan sudah menjadi tugasnya untuk berdakwah.
Selanjutnya…
Nabi Muhammad SAW menceritakan kejadian
itu kepada istrinya, Khadijah. Dialah orang
pertama yang masuk islam. Pengangkatan Nabi
Muhammad sebagai rasul bahkan dibenarkan
oleh seorang pendeta nasrani, namanya
Waraqah bin Naufal.
Dua tahun kemudian, rasulullah menerima
wahyu yang kedua, yaitu al Mudassir ayat 1-7.
dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah
misi dakwah rasulullah yaitu mengajak manusia
untuk menyembah Allah.
BAGAIMANA
STRATEGI DAKWAH
RASULULLAH SAW ?
Rasulullah SAW memiliki dua karakter dalam
dakwahnya yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Yaitu secara sembunyi-sembunyi dan terang-
terangan.
Dakwah secara sembunyi-sembunyi

Yang mula-mula beriman kepada Allah SWT adalah :


Istri beliau yaitu Siti Khodijah, Putra paman beliau yaitu
Ali bin Abi Tholib, Budak dan sekaligus putra angkat
beliau yaitu Zaid Bin Haritsah Kemudian dari sahabat
beliau adalah Abu Bakar As-Shidiq yang kemudian
disusul oleh sahabat-sahabat yang lain yaitu : Utsman
bin ‘Affan, Zubair bin ‘Awwam, Sa’ad bin Abi
Waqosh, Abdurrohman bin ‘Auf, Thalhah bin
‘Ubaidillah, Abi ‘Ubaidillah bin Jarrah, Fatimah binti
Khaththab, Sa’id bin Zahid Al ‘Adawi
Karena mereka dalam mengimani tentang Allah
SWT adalah yang pertama kali, maka mereka disebut
PRIODE dengan Assabiqunal Awwaluun. Mereka mendapat
pelajaran tentang Agama Islam adalah dari Rasulullah
MAKKAH SAW sendiri yang dilakukan di rumah sahabat Arqam
bin Abil Arqam.
(3-4 tahun)
Dakwah secara terang-terangan
Firman Allah Q.S. Al-Hijr ayat 94 yang intinya memerintahkan
kepada Nabi untuk mensyiarkan Islam secara terang-terangan, maka
mulailah beliau mengajak secara terang-terangan kepada penduduk
Makkah agar menyembah Allah SWT.
PRIODE
Dengan cara dakwah ini mulailah Nabi dan agama Islam yang beliau
sampaikan menjadi perhatian dan bahan pembicaraan masyarakat MAKKAH
kota Makkah. Pada awalnya mereka menganggap dakwah beliau ini :
- sebuah gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan
- gerakan yang tidak bertahan lama
- gerakan yang tidak perlu diacuhkan
- gerakan yang dianggap sudah tidak waras lagi.

Akan tetapi, dngan petunjuk Allah, gerakan dakwah rasulullah


semakin tersebar luas dan pengikutnya semakin banyak.
Setelah 3 tahun rasulullah berdakwah secara da’watul afrad (sembunyi
sembunyi), maka turunlah QS Al Hijr ayat 94. Yang memerintahkan
rasulullah untuk berdakwah secara terang-terangan/secara umum di
tempat terbuka.
awalnya mereka menganggap dakwah rasulullah sebagai :
• gerakan yang tidak punya dasar dan tujuan
• gerakan yang tidak bertahan lama
• gerakan yang tidak perlu diacuhkan
• gerakan yang dianggap sudah tidak waras lagi.

Akan tetapi, dngan petunjuk Allah, gerakan dakwah rasulullah semakin tersebar
luas dan pengikutnya semakin banyak.
SUBSTANSI DAKWAH
RASULULLAH PADA
PRIODE MAKKAH
Dakwah yang dilakukan beliau pada intinya adalah menegakkan
kalimah tauhid yaitu laa ilaaha illa Allah ( tiada Tuhan selain
Allah ) dengan segala konsekuensinya. Penegakan kalimah tauhid
tersebut bukanlah perkara yang sangat mudah, sebab hal itu
harus diikuti dengan sikap dan perbuatan yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari.

Pada proses dakwah yang dilakukan oleh Nabi SAW juga


mengandung makna mengeluarkan dari zaman kebodohan ke
alam yang terang benderang yaitu, meninggalkan perbuatan-
perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Nabi Saw.
BAGAIMANA
REAKSI
MASYARAKAT
MAKKAH
TERHADAP
DAKWAH
RASULULLAH SAW
?
Mereka meyakini bahwa apa yang
1 disampaikan Nabi SAW adalah
berdasarkan Wahyu

Keteladanan Nabi Muhammad SAW


yang dilakukan dalam kesehariannya. 2

Ajaran yang dibawa beliau


3 bersifat rasional

Alasan orang-orang Dalam melakukan syiarnya beliau


yang menerima tidak melakukan kekerasan 4
ajaran Nabi SAW
(orang Islam)
Yang menolak atau menentang ajaran Nabi SAW
(orang Kafir)
1) Mereka khawatir tuhan mereka akan tidak
disembah oleh masyarakat Makkah
2) Ajaran yang disampaikan Rasulullah
bertentangan dengan ajaran yang mereka
lakukan selama itu.
3) Mereka takut akan kehilangan kekuasaan

Yang berpura-pura menerima ajaran Nabi SAW


(orang Munafiq)
1) Ingin menghancurkan Islam dari dalam
2) Ingin merebut kekuasaan Nabi SAW
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1. Mengapa sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab disebut bangsa


Jahiliyah ?
2. Bagaimana cara Nabi Muhammad SAW dalam mensyiarkan ajaran Islam
?
3. Apakah inti dakwah Rasulullah SAW dalam periode Makkah ?
4. Mengapa sebagian masyarakat makkah menerima ajaran Nabi
Muhammad SAW ?
5. Sebutkan 5 orang yang mendapat gelar Assabiquunal awwaluun ?
6. Bagaimana reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW ?
7. Sebutkan orang-orang yang berpura-pura menerima ajaran Nabi SAW,
dan berikan alasannya !
8. Tuliskan surat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metode dakwah dan
Keteladanan Dakwah Rasul
cara dakwah Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara
lain adalah :
1. Nabi Muhammad berdakwah dengan keeladanan. Sebelum beliau
menyampaikan sesuatu, maka beliau terlebih dahulu
melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan, dakwah
juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan
bahasa yang halus dan lemah lembut serta dengan bahasa yang
mudah dipahami.
Keteladanan Dakwah Rasul
3. Rasulullah saw. memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini
tercermin dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan
‘sahabat’. Cara seperti ini menimbulkan rasa simpati yang luar biasa,
karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan kesetaraan.
4. Rasulullah saw. selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam
keadaan suka maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan,
kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat kuat. Dalam berdakwah
Rasulullah saw. tidak pernah memaksakan kehendak, Rasulullah saw
hanya menyampaikan ajaran dari Allah SWT, dan memberikan
pemahaman secara rasional dan dengan hati yang jernih. Mengikuti atau
tidak hal itu menjadi hak pribadi masing-masing. Dengan kata lain, dalam
berdakwah Rasulullah saw tidak pernah menggunakan cara-cara
kekerasan.
Kesimpulan

Ajaran Islam periode makkah


yang didakwahkan nabi Muhammad SAW
pada awal kenabiannya adalah:
a. Keesaan Allah SWT
b. Hari kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan persatuan
Support by

Anda mungkin juga menyukai