8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
Ibnu Hajar menuturkan, sebelum Isra Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah pernah
shalat, begitu pula para shahabat. Tapi terdapat perbedaan pendapat, adakah shalat yang
diwajibkan sebelum ada kewajiban shalat lima waktu ataukah tidak? Ada yang berpendapat,
yang diwajibkan pada masa itu adalah shalat sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenamnya matahari.
Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari Jalan ibnu Luhaiah secara maushul dari Zaid
bin Haritsah, bahwa pada awal-awal turunnya, Jibril mendatangi Rasulullah Sallallahu Alaihi
wa Sallam dan mengajarkan wudhu kepada beliau. Seusai wudhu beliau mengambil seciduk
air lalu memercikkan ke kemaluan. Ibnu Majah juga meriwayatkan hal ini dengan makna yang
serupa. Juga diriwayatkan dari Al-Barra bin Azib dan Ibnu Abbas di dalam hadits Ibnu Abbas,
dan hal itu termasuk kewajiban yang pertama diturunkan.
Ibnu Hisyam menyebutkan, jika tiba waktu shalat, Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam dan
para shahabat pergi ke tempat yang terpencil lalu secara sembunyi-sembunyi mengerjakan
shalat, agar tidak dilihat kaumnya. Suatu kali Abu Thalib melihat Nabi Sallallahu Alaihi wa
Sallam mengerjakan shalat bersama Ali. Maka Abu Thalib menanyakan shalat itu. Setelah
mendapat penjelasan yang cukup memuaskan, Abu Thalib menyuruh beliau dan Ali agar
menguatkan hati.
Orang-orang Quraisy Mendengar Kabar Secara Global
Setelah melihat beberapa kejadian di sana sini, ternyata dakwah Islam sudah didengar
orang-orang Quraisy pada tahapan ini, sekalipun dakwah itu masih dilakukan secara
sembunyi-sembunyi dan perorangan. Namun mereka tidak ambil peduli.
Muhammad Al-Ghazaly menuturkan, kabar tentang dakwah Islam ini sudah mulai
menyebar di kalangan orang-orang Quraisy, namun mereka tidak ambil peduli. Sebab mereka
mengira bahwa Muhammad hanya salah seorang di antara mereka yang peduli terhadap
urusan agama, yang suka berbicara tentang masalah ketuhanan dan hak-haknya, seperti yang
biasa dilakukan Umayyah bin Ash-Shallat, Qus bin Saidah, Amr bin Nufail dan orang-orang
yang lain. Tapi lama-kelamaan ada pula perasaan khawatir yang mulai menghantui mereka
karena pengaruh tindakan beliau. Oleh karena itu mereka mulai menaruh perhatian terhadap
dakwah beliau.
2) Dakwah Secara Terang-Terangan
Ibnu Ishaq berkata, Orang-orang memeluk Islam secara bergelombang, baik laki-laki
maupun wanita, sehingga berita tentang Islam tersebar luas di kota Makkah, dan Islam
menjadi bahan pembicaraan. Setelah itu Allah Azza wa Jalla memerintahkan Rasul-Nya
menyampaikan Islam dan mengajak manusia secara terang-terangan, menampakkan perintah
Allah kepada manusia, sekaligus mengajak mereka kepada-Nya
Ibn Ishaq berkata lagi. Lalu Allah Swt. berfirman kepada Rasulullah saw:
Artinya : Sampaikanlah olehmu secara terang-etrangan segala yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. (QS al-Hijir [15]: 94).
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
%
%
Artinya : Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat dan rendahkanlah
dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang
beriman. Jika mereka mendurhakaimu, katakanlah, Sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan. (QS asy-Syuara [26]:
214-216).
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
o Mereka tidak akan berbicara dan menengok orang islam yang sakit
o Mereka tidak akan menerima permintaan damai dengan orang-orang islam, sehingga
mereka menyerahkan nabi muhammad untuk dibunuh.
Akibatnya, Bani Hasyim menderita kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan yang tiada
bandingnya saat itu.
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
kedatangan Kekasih Allah tersebut. Masyarakat kota tersebut berharap agar Nabi sudi menginap
di rumah mereka, untuk menghormati penduduk Nabi Muhammad berkata : dimana unta ini
berhenti, maka disanalah aku akan menginap. Dan unta itu ternyata berhenti di rumah anak
yatim Sahal dan Suhail di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari. Dan Rasulullah memutuskan untuk
menginap di rumah Abu Ayyub untuk sementara waktu. Selama tujuh bulan Rasulullah tinggal di
rumah tersebut, dan kaum Muslimin bergotong royong untuk membangun sebuah rumah untuk
kediaman Rasulullah SAW. Sejak saat itu kota Yastrib diubah menjadi Madinah an-Nabi ( Kota
Nabi ), dan kota tersebut juga sering disebut Madinah al-Munawwarah (Kota yang Bercahaya),
karena dari sanalah cahaya Islam bersinar ke seluruh dunia, dalam sebutan sehari-hari kota ini
disebut Madinah.
b. Hijrah ke habsyi yang pertama
Nabi menganjurkan kepada sahabat untuk mengungsi ke Habsyi guna menghindar dari
gangguan dan siksaan serta ancaman orang-orang kafir quraisy. Pada bulan ketujuh tahun kelima
kenabian berangkatlah 11 orang laki-laki beserta 4 wanita,rombongan berikutnya menyusul
hingga jumlah yang hijrah mencapai 70 orang. Di antaranya adalah Utsman Bin Affan, Dan
Istrinya Ruqayyah Putri Nabi, Zubair Bin Awwam, Abdurrahman Bin Auf, Jafar Bin Abi Thalib, dll.
Hijrah kedua ini diikuti oleh 101 orang di antaranya 18 orang wanita yang dipimpin oleh
Jafar Bin Abi Thalib.
Perjanjian aqobah I
Pada tahun ke-12 kenabian/621M, Nabi Muhammad menemui rombongan haji dari yasrib
berjumlah sekitar 12 orang untuk menyampaikan dakwahnya, mereka menyambut dengan
hangat dan menyatakan keislamannya di hadapan Nabi. Pertemuan ini terjadi di salah satu bukit
di kota Mekkah, yaitu bukit Aqobah sehingga perjanjian ini di namakan perjanjian aqobah. Isi
perjanjian aqobah antara lain:
1. Mereka menyatakan setia kepada nabi muhammad saw.
2. Mereka menyatakan rela berkorban harta dan jiwa
3. Mereka bersedia ikut menyebarkan ajaran islam yang di anutnya
4. Mereka menyataakan tidak akan menyekutukan allah
5. Mereka menyatakan tidak akan membunuh
Ketika rombongan kembali ke yasrib nabi mengutus sahabatnya Mushab Bin Umair untuk
membantu penduduk yasrib menyebarkan ajaran islam disana.
Perjanjian aqobah II
Pada tahun ke-13 kenabian/622M,jamaah yasrib berjumlah sekitar 73 orang datang
kembali kekota mekkah unttuk melaksanakan ibadah haji.mereka langsung menemui Rasulullah
untuk menyampaiakan pesan penduduk yasrib meminta nabi agar bersedia datang ke kota
mereka guna memberikan penerangan tentang ajaran islam.
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
dengan Muaz bin Jabal. Dengan demikiandiharapkan masing-masing orang akan terikat dalam
suatu persaudaraan dan kekeluargaan.Dengan persaudaraan yang semacam ini pula, Rasulullah
telah menciptakan suatu persaudaraan baru, yaitu persaudaraan berdasarkan agama,
menggantikan persaudaraan berdasarkan keturunan.
Dasar kedua
adalah sarana terpenting untuk mewujudkan rasa persaudaraan tsb,yaitu tempat
pertemuan. Sarana yang dimaksud adalah masjid, tempat untuk melakukanibadah kepada Allah
SWT secara berjamaah, yang juga dapat digunakan sebagai pusatkegiatan untuk berbagai hal,
seperti belajar-mengajar, mengadili perkara-perkara yangmuncul dalam masyarakat,
musyawarah, dan transaksi dagang. Nabi SAW merencanakan pembangunan masjid itu dan
langsung ikut membangun bersama-sama kaum muslimin. Masjid yang dibangun ini kemudian
dikenal sebagai Masjid Nabawi.Ukurannya cukup besar, dibangun di atas sebidang tanah dekat
rumah Abu Ayyub al-Anshari. Dindingnya terbuat dari tanah liat, sedangkan atapnya dari daun-
daun dan pelepahkurma. Di dekat masjid itu dibangun pula tempat tinggal Nabi SAW dan
keluarganya.
Dasar ketiga
adalah hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Di
Madinah, disamping orang-orang Arab Islam juga masih terdapatgolongan masyarakat Yahudi
dan orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Agar stabilitas
masyarakat dapat diwujudkan, Nabi Muhammad SAWmengadakan ikatan perjanjian dengan
mereka.Perjanjian tersebut diwujudkan melalui sebuah piagam yang disebut dengan Msq
Madnah atau Piagam Madinah. Isi piagam itu antara lain mengenai kebebasan beragama, hak
dan kewajiban masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban negerinya, kehidupan sosial,
persamaan derajat, dan disebutkan bahwa Rasulullah SAW menjadi kepala pemerintahan
diMadinah. Masyarakat yang dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah setelah hijrah itu
sudah dapat dikatakan sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala
negaranya. Dengan terbentuknya Negara Madinah, Islam makin bertambah kuat. Perkembangan
Islam yang pesat itu membuat orang-orang Mekah menjadi resah. Mereka takut kalau-kalau
umat Islam memukul mereka dan membalas kekejaman yang pernah mereka lakukan. Mereka
juga khawatir kafilah dagang mereka ke Suriah akan diganggu atau dikuasai oleh kaum muslimin.
Untuk memperkokoh dan mempertahankan keberadaan Negara yang baru didirikan itu, Nabi
SAW mengadakan beberapa ekspedisi ke luar kota, baik langsung di bawah pimpinannya maupun
tidak. Hamzah bin Abdul Muttalib membawa 30orang berpatroli ke pesisir L. Merah. Ubaidah bin
Haris membawa 60 orang menuju Wadi Rabiah. Saad bin Abi Waqqas ke Hedzjaz dengan 8 orang
Muhajirin. Nabi SAW sendiri membawa pasukan ke Abwa dan disana berhasil mengikat
perjanjian dengan Bani Damra, kemudian ke Buwat dengan membawa 200 orang Muhajirin dan
Anshar, dan ke Usyairiah. Di sini Nabi SAW mengadakan perjanjian dengan Bani Mudij. Ekspedisi-
ekspedisi tersebut sengaja digerakkan Nabi SAW sebagai aksi-aksi siaga dan melatih kemampuan
calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan negara
yang baru dibentuk. Perjanjian perdamaian dengan kabilah di maksudkan sebagai usaha
8
Makalah Sejarah Kebudayaan Islam
memperkuat kedudukan Madinah. Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah saw Periode
MaDinah
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa sanya nabi Muhammad saw merupakan nabi dan
rasul yang diutus kepada manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus dengan
perjuangan yang gigih. Beliau berhasil merubah kebiasaan umat manusia dari keburukan kepada jalan
kebenaran untuk menyembah allah swt.
Dan bagaimana kita sebagai umat islam untuk menjadikan beliau sebagai contoh dan suri
taulaadan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam lingkungan keluarga, agama, masyarakat,
dan bernegara.