Tondano, ME
Sejumlah warga di kecamatan Eris, Jumat (14/06), terlihat bergotong royong untuk
membersihkan ruas jalan raya yang menghubungkan kecamatan Eris dan kecamatan Kakas.
Camat Kecamatan Eris Dedy Tumarar menjelaskan, pemerintah kecamatan memang telah
memberikan instruksi kepada para hukum tua desa di kecamatan Eris, agar supaya
menghimbau warga untuk bersama-sama gotong royong membersihkan jalan tersebut.
Menurutnya, selain untuk memelihara kebersihan lingkungan, pembersihan semak-semak
yang tumbuh disisi jalan juga dapat mengurangi resiko kecelakaan.
"Semak yang tumbuh disisi jalan, apalagi yang ada ditikungan jalan, bisa menghalangi
pandangan pengendara kendaraan bermotor, dan itu berpotensi untuk mengakibatkan
terjadinya kecelakaan," ucap Tumarar.
Dia menambahkan, kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan pada setiap hari
Jumat, memang sudah menjadi agenda mingguan di kecamatan Eris. Selain itu, dia juga
berharap, kegiatan seperti ini dapat memberi manfaat yang baik serta mendorong semangat
warga, untuk lebih giat menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan. (Jeksen Kewas)
Pegawai Palembang Wajib Gotong Royong
Akhir Pekan
Arisan yang ini nantinya akan mengumpulkan seluruh aparat pemerintah berkumpul di satu desa. Termasuk
kalangan pelajar dan warga setempat.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menjelaskan, secara teknis program ini sama dengan arisan
pada umumnya. Namun bentuknya bukan 'bertaruh' uang atau emas, tapi arisan yang ini
bertujuan mengumpulkan seluruh aparat untuk berkumpul di satu desa.
"Nantinya akan bekerja mulai dari menjaga kebersihan lingkungan hingga melakukan
pekerjaan lainnya," ujar Dedi saat meninjau arisan gotong royong di Desa Margasari,
Kecamatan Pasawahan, Selasa (29/3/2016).
Dedi mencontohkan, misalnya di satu kecamatan itu ada 10 desa. Nanti digilir per setiap
desa. Jadi, seluruh aparat di kecamatan dan sembilan desa lainnya akan fokus gotong royong
di satu desa yang mendapat giliran itu.
Antisipasi Banjir, Warga Gotong Royong
Bersihkan Selokan
TRIBUNPONTIANAK/TITO RAMADHANI
Warga membersihkan selokan yang berlumpur di Jl Tabrani Ahmad, Minggu (13/3/2016).
Camat Tebing tinggi Fajar Simbolon dan Kabag Humas Indah Dwi Kumala bersama
masyarakat melaksanakan gotong royong di Desa Jambu Kecamatan Tebing tinggi, kemarin.
Bahkan orang nomor satu Sergai itu ikut turun langsung membersihkan lingkungan
permukiman di Kecamatan Sei Rampah. “Kerjasama dalam kebersamaan sangat besar
manfaatnya. Bahkan beban yang berat akan ringan dirasa,” katanya, diselasela kegiatan.
Gotong Royong: Sederhana namun
Berarti Besar
Ingatkah kalian akan pertanyaan ini? "Sebutkan contoh-contoh kerjasama yang ada di sekitar
rumahmu!" Pertanyaan tersebut diberikan di sekolah dasar oleh guru kita, yang kebanyakan
akan dijawab dengan jawaban gotong royong membersihkan selokan atau kerja bakti. Tidak
hanya di sekolah dasar, di SMP hingga bangku kuliah gotong royong merupakan contoh
kongkrit dari bentuk kerja sama di lingkungan sekitar. Namun, kegiatan gotong-royong yang
ada di masyarakat saat ini sangatlah memprihatinkan. Tuntutan ekonomi yang terjadi di
daerah perkotaan mendorong seseorang untuk bekerja lebih keras dan menimbulkan sikap
individualisme yang tinggi, sehingga sosialisasi dengan masyarakat sekitar dalam bentuk
gotong-royong menjadi sulit ditemui. Padahal, gotong-royong merupakan ciri khas bangsa
Indonesia. Dengan adanya gotong-royong dapat mempererat tali persaudaraan antar tetangga
dan warga sekitar, selain itu lingkungan sosial warga akan sehat dalam artian gotong royong
membantu mengurangi adanya kesenjangan sosial antar warga. Kelangkaan kerjasama antar
warga ini jika dibiarkan terus berlanjut, tidak hanya berdampak pada hubungan antar warga
yang merenggang, tetapi juga akan berdampak kepada lingkungan. Sikap individualisme akan
menyebabkan seseorang tidak peduli terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan
hal itulah yang akan menimbulkan dampak negatif.
Warga Gotong Royong Bersihkan
Sampah di Alun-alun
Oleh: Yusuf Adji
2 Agustus, 2016 - 08:10
SUBANG, (PR).-
Puluhan orang dari
berbagai komponen
yang
mengatasnamakan
Persaudaraan
Rakyat Subang
Inovatif Bebenah,
Senin 1 Agustus
2016 menggelar
aksi bersih-bersih
sampah di saluran
air maupun irigasi
seputar Kantor
Pemkab Subang.
Selain itu mereka
memasang imbauan
yang intinya mengajak semua kalangan bersama-sama memelihara lingkungan.
Kegiatan yang melibatkan perwakilan aktivitis lingkungan, ormas dan organisasi kepemudaan di
Subang tersebut diawali dari Alun-alun. Mereka berkumpul dan membagi tugas, termasuk rute
yang akan dilalui.
Sebagian dari mereka membersihkan saluran air yang ada di Alun-alun dan sebagian lagi
menyebar memasang papan imbauan di sejumlah tempat. Isi imbauan di antaranya "Buktikan
Nyalimu Untuk Lingkunganmu", "Hayu Urang Memeres Subang Babarengan", "Jangan Sampai
Sampah Jadi Musibah", dan "Susukan/Solokan lain Tempat Sampah". Setelah itu mereka
bergabung lagi membersihkan saluran irigasi Cimerta di sekitar Kantor Pemkab Subang.
"Kegiatan ini kami laksanakan dalam rangka menyambut HUT RI tahun ini, ketika awal bulan,
kami sepakat melakukan aksi nyata membersihkan sampah dan memasang imbauan," ujar Ade,
salah seorang peserta kegiatan bertajuk Aksi Nyata Kebersihan dan Pembenahan Menjelang
Peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945 itu.
Peserta lainnya, Alam Rantjatan mengatakan, sesuai komitmen, kegiatan dimulai dengan
membersihkan sampah sekaligus mengajak semua lapisan masyarakat bersama-sama menjaga
dan menciptakan lingkungan tanpa sampah.
"Jadi, kami membersihkan sampah saluran air dan tembok di Alun-alun dan saluran irigasi sekitar
Pemkab Subang. Prioritas kami mengambil sampah plastik karena sulit terurai. Kalau sampah
organik bisa terurai alami," ujarnya.
Selain saluran air, lanjut Alam, tembok yang kotor karena coretan tangan jahil tak
bertanggungjawab dibersihkan pula. Kegiatan itu diharapkan bisa menggugah semua kalangan
untuk mencintai lingkungan. "Banyak yang ikut kegiatan ini seperti Laskar Indonesia, Gibas,
Forum Bela Negara, Rampes, HMI, Massal Adventure, dan banyak lagi," ujarnya.***
TNI dan Warga Gotong-royong Bersihkan
Citarum
Wisma Putra – detikNews
Kabupaten Bandung - Sebanyak 3.000 orang yang terdiri dari personel TNI, aktivis, pelajar,
seniman, LSM dan masyarakat umum, bergotong-royong membersihkan sampah Sungai
Citarum.
Pembersihan sungai itu dipimpin langsung Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI M Herindra.
Kegiatan tersebut dilakukan di daerah aliran sungai (DAS) Citarum yang berada di
Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pantauan detikcom, 3.000 orang itu tumplek di sepanjang aliran Citarum dengan mengenakan
kaos berwarna putih dan membawa peralatan kebersihan.
Selain itu, alat berat bekhoe dikerahkan untuk mengeruk sedimentasi yang membuat Sungai
Citarum semakin dangkal.
Herindra mengatakan 3.000 orang yang itu terlibat pada program Karya Bakti Citarum
Bestari 2017.
"Kami prihatin dengan kondisi Citarum yang sudah kotor, oleh karena itu TNI bergerak
dengan pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten, serta masyarakat untuk
membersihkan Citarum," kata Herindra di Lapangan Yon Zipur 3/YW, Jumat (8/9/2017).
"JUMSIH"
Category: Aktivitas Masyarakat Tags: ciamis , cijeungjing , desakertaharja , gotong
royong , jumatbersih ,jumsih , kerja bakti
Kebersihan merupakan bagian dari iman. Membersihkan yang akan menjadi fokus utama
masyarakat Kertaharja karena tidak ada masyarakat yang senang melihat lingkungan tempat
mereka akan sampah. Atas dasar warga Desa Kertaharja yang mengadakan kegiatan
bernama Jumat Bersih (Jumsih). Jumat bersih merupakan sebuah kegiatan gotong royong
masyarakat untuk membersihkan lingkungan rumah mereka. Kegiatan yang menarik yang
menjadi tujuan masyarakat Dusun Sarayuda Desa Kertaharja.
Masyarakat Dusun Sarayuda biasa melakukan kegiatan jumat bersih setiap hari Jumat
setelah Sholat Dzuhur sekitar jam 13.00 - 14.30 WIB. Ibu - ibu menjadi penggerak utama
kegiatan ini. Gunakan topi caping sambil membawa sapu ijuk menjadi ciri khas
mereka. Dalam melakukan jumsih, ibu-ibu mencabuti tumbuhan liar yang menganggu,
menyapu jalan hingga memunguti sampah yang ada di jalan
Semua kegiatan dilakukan dengan santai, karena ibu-ibu melakukan sambil berbincang
satu sama lain, tidak juga sangat mungkin mereka hanya memuji hal tertentu. Adanya
camilan dan minum menjadi pemanis kegiatan jumsih ini. Selain itu, kegiatan juga bertujuan
untuk mempererat tali silaturahmi antar ibu-ibu Dusun Sarayuda karena setelah kegiatan
bersih-bersih akan dilakukan acara makan bersama (ngaliwet bareng) di salah satu rumah
warga. Sungguh kegiatan yang positif dengan suasana yang hangat dan menyenangkan.
Pembangunan Masjid Dusun
Desakolot
Kategori: Aktivitas Masyarakat Tags: ciamis , cijeungjing , desakertaharja , gotong royong , masjid
Suasana goyong royong dan kekeluargaan sangat terasa dalam proses pembangunan ini,
dapat dilihat dari proses pembangunan yang melibatkan orang-orang dari mulai dari laki-laki
hingga perempuan, dan mulai dari anak-anak kecil yang telah bersosialisasi, semua bahu
membahu melakukan pembangunan masjid kebanggaan ini. Pada saat istirahat pun diadakan
makan, di mana makanan sebelumnya telah disediakan dan dilengkapi oleh ibu-ibu. Suatu
budaya yang sederhana, namun patut karena sangat bernilai.
Ngacau Gelamai, Tradisi Gotong Royong
Warga Bengkulu Buat Kudapan
Yuliardi Hardjo Putro
24 Des 2017, 11:05 WIB
Tradisi "Ngacau Gelamai" merupakan cara warga Bengkulu mempertahankan kebiasaan bergotong
royong (Liputan6.comYuliardi Hardjo)
Liputan6.com, Bengkulu - Bengkulu memiliki tradisi gotong royong yang masih dipertahankan di
zaman modern ini, namanya Ngacau Gelamai. Istilah ini dilekatkan dalam aktivitas mengaduk adonan
untuk membuat kudapan bernama gelamai.
Gelamai adalah kudapan seperti dodol yang dibuat selama lebih dari tujuh jam di atas tungku dengan
bara api sedang. Adonannya terdiri dari tepung beras, santan kelapa, gula merah, dan air yang diaduk
secara terus-menerus hingga mengental.
Ujang Iskandar, sesepuh masyarakat Kota Bengkulu mengatakan, tradisi membuat penganan yang
disebut Ngacau Gelamai ini merupakan cara warga mempertahankan kebersamaan dengan bergotong
royong.
Setiap 15 menit, warga akan bergantian mengayun sendok bertangkai kayu sepanjang satu meter
sambil berkeliling menyapu bagian pinggir belanga atau kuali besar.
"Seluruh warga dan keluarga yang ada di tempat Ngacau Gelamai terlibat secara bergotong royong,
termasuk anak anak," ucap Ujang di Bengkulu, Minggu (24/12/2017).
Setelah adonan diaduk mulai mengental atau lebih dari tiga jam, pergantian orang mengayun sendok
menjadi lebih cepat. Sebab, adonan sudah mulai berat dan memerlukan tenaga yang lebih besar
Biasanya kaum pria mulai mengambil alih dengan jarak waktu pergantian mengaduk dari 10 menit
hingga lima menit saja.
Sri Armaini, ahli pembuat gelamai Bengkulu, mengatakan setelah adonan tidak lengket lagi ditandai
dengan bentuknya yang menyatu. Bara api mulai disingkirkan, namun tetap diaduk hingga adonan
menjadi dingin. Setelah dingin, secara gotong royong diangkat dan dimasukkan ke dalam nampan
beralas daun pisang.
Ayo. . . Gotong royong membayar jembatan rusak
PERBAIKI: Kapolsek Sepang AKP Christian Maruli Tua Siregar bersama personel polisi membantu warga
sekitar bergotong royong Perbaikan jembatan rusak di Kelurahan Sepang Simin, Kecamatan Sepang, Kamis
(18/1). (POLSEK SEPANG FOR RADAR SAMPIT)
PROKAL.CO , KUALA KURUN - Pascabanjir akibat meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kahayan, beberapa sarana dan fasilitas umum kerusakan. Salah satu gedung yang digunakan
untuk warga kecamatan Sepang dan sekitarnya untuk melintas. Atas inisiatif dari personel Polsek
Sepang dibantu warga, mereka pun bersama-sama memperbaiki jalan tersebut.
"Kita bersama-sama warga sekitar bergotong royong Perbaiki jalan yang rusak akibat terjangan
derasnya arus DAS Kahayan, di Kelurahan Sepang Simin, Kecamatan Sepang," ucap Kapolres
Gumas AKBP Yudi Yuliadin melalui Kapolsek Sepang AKP Christian Maruli Tua Siregar
kepada Radar Sampit , Jumat (19) / 1).
Menurut dia, teguran itu sangat vital bagi warga sekitar, karena sering dilewati oleh kendaraan
roda dua dan empat. Jika jembatan ini dibiarkan begitu saja, secara otomatis akan menganggu
aktivitas warga sekitar.
”Dengan telah diperbaikinya tulangan itu, dapat segera dilewati oleh pengendara roda dua dan
empat, dan terhindar dari kecelakaan kecelakaan. Selain itu, warga pun bisa beraktivitas dengan
aman dan lancar, tanpa khawatir dengan jembatan yang rusak, ”tuturnya.
Dia menuturkan, budaya gotong royong seperti ini harus terus dilakukan, karena akan
meningkatkan kesadaran warga untuk bersama-sama menggunakan fasilitas umum, dan dapat
menjadi contoh bagi warga lain, khususnya di Kecamatan Sepang.
“Fasilitas umum ini kan kita yang menggunakan. Jadi, harus bersama-sama kita jaga dan
perbaiki, ”ujarnya.
Dia juga berpesan kepada warga Kecamatan Sepang, agar selalu terlibat dalam upaya menjaga
keamanan dan ketertiban lingkungan masing-masing. Dengan berbagai macam ini, akan tercipta
masyarakat dan ketertiban (kamtibmas) yang aman dan kondusif.
“Kami mengajak semua orang yang berpartisipasi untuk belajar yang aman dan tertib, mulai dari
lingkungan masing-masing,” pungkasnya. (lengan / vin)
Antisipasi Banjir Kembali Terjadi, Warga
Gotong Royong Bersihkan Selokan
Antisipasi Banjir Kembali Terjadi, Warga Gotong Royong Bersihkan Selokan KONTRIBUTOR OGAN KOMERING ILIR,
AMRIZA NURSATRIA Kompas.com - 16/11/2016, 14:51 WIB Warga Kelurahan Tugu Kecil Prabumulih mulai melakukan
pencucian selokan di daerah rumah mereka untuk meng-implementasikan banjir akibat pencemaran nama baik (Kontributor
Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria)
PRABUMULIH, KOMPAS.com - Untuk mengajukan banjir yang terjadi selama beberapa bulan,
warga Kelurahan Tugu Kecil, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan,
gotong royong, membersihkan selokan di kawasan tempat tinggal mereka, Rabu (16/11) / 2016).
Dalam dua hari ini, tempat tempat tinggal mereka sudah dua kali terendam banjir setinggi pinggang
orang dewasa saat hujan deras turun. Pembersihan selokan dilakukan dengan cara mengeluarkan
sampah dan sampah yang menyumbat aliran udara dengan Dengan cangkul dan sekop, warga
bersama-sama membersihkan rumah mereka, termasuk melakukan banjir sebelumnya di lokasi
tersebut.
Salah satu anggota DPRD Prabumulih Adi Susanto yang membantu warga untuk membersihkannya,
mengatakan bahwa, warga Kelurahan Tugu Kecil hingga terendam banjir hingga kedalaman 1 meter.
Akibat banjir, anak-anak jadi orang tidur karena udara yang masuk rumah membuat lantai rumah
terendam.
Adi Minta Pemerintah Kota Prabumulih langsung turun tangannya saat banjir banjir tersebut.
"Sebagai wakil rakyat saya meminta pihak-pihak yang membahas masalah-masalah banjir yang
terjadi saat hujan turun itu, kasihan warga yang menyebabkan setiap hujan turun," katanya. Sementara
itu, Walikota Prabumulih Ridho Yahya yang datang dengan lokasi yang sebelumnya terendam banjir
mengatakan, tempat ini memang kerap terendam banjir sebab tidak dapat menampung udara yang
datang dari berbagai arah. Untuk itu, Ridho mengajak warga mengikhlaskan sedikit lahan yang ada
dipiinggir jalan untuk membangun selokan yang lebih lebar agar bisa menampung air hujan.
“Kami akan perlebar saluran drainase di sekitar sini agar udara yang datang dari jalan jendral
sudirman dan dari arah kiri kanan tempat ini dapat ditampung oleh drainase tersebut,” ujar Ridho. Dia
juga berencana membangun kolam retensi, namun terkendala penginapan yang sulit didapat di Kota
Prabumulih.
Babinsa Bantu Masyarakat Gotong
Royong Bangun Infrastruktur
Diterbitkan 3 bulan yang lalu
16 Januari 2018
Oleh Redaksi NusantaraNews
Dalam kesempatan terpisah Danramil 0803/10 Kapten Kav Umar mengatakan bahwa karya
bakti merupakan salah satu wujud kepeduliaan TNI kepada masyarakat.
"Kita tahu bersama bahwa karya bhakti merupakan salah satu wujud kepedulian TNI kepada
masyarakat di sekitarnya, karya bhakti juga sebagai senjata bagi para korban. Komando
kewilayahan dengan sasaran yang dapat dirasakan manfaat langsung oleh masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan demi tujuan yang terwujud". ungkap Kapten Kav Umar.
"Bagi Kami, program kerja bhakti bersama warga masyarakat sangat penting dan akan kami
laksanakan secara langsung di mana pun. Masyarakat dapat memberikan dorongan semangat
untuk memperbaiki desanya," pungkasnya. (merah / mc)
TNI Gotong Royong Bersama Masyarakat
Ponorogo Bangun Rumah Warga Miskin
Published6 months ago on October 20, 2017
By Redaksi NusantaraNews.co
Pantauan dari Nusantaranews.com hingga Jum’at (13/1) tidak sedikit kasus kecelakaan yang
disebabkan jalanan berlubang di jalur tersebut. “Mungkin kalau orang hamil bisa keguguran atau bisa
lahir dini kalau melalui jalur itu dengan kendaraan karena bisa sebabkan kontraksi,” kritik Cholis,
warga yang tiap hari melalui jalur tersebut.
Atas kondisi tersebut jajaran Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Sambit, Kabupaten Ponorogo
Jawa Timur bersama warga berinisiatif melakukan pengecoran jalan berlubang meski dengan bahan
cor ala kadarya, Jumat (13/1). “Sekali lagi kondisinya sangat memprihatinkan,” papar Timur Aji
Hantoro saat melintas pada jalur tersebut.
Nyaris tiap hari terjadi kecelakaan tunggal karena banyaknya lubang jalan yang menganga cukup
besar dan berada di beberapa titik yang berada di wilayah Kecamatan Sambit. “Terutama pengendara
roda dua sering terperosok dan terjatuh, bahkan menelan korban jiwa,” ungkap Tudji, pengendara
sepeda motor warga Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo.
Camat Sambit didampingi jajaran Forpimka Sambit dan puluhan warga melakukan gotong royong
penambahan jalan berlubang. “Terus terang kami sangat khawatir saja terhadap para pengendara roda
dua yang hampir setiap hari terjatuh akibat terperosok kedalam lubang ini. Kita sebagai pemegang
wilayah di Kecamatan Sambit ini mengantisipasi agar kecelakan tidak terus berjatuhan,” ungkap Lista
Ariyani selaku Camat Sambit sembari melihat adukan semen yang dituangkan warga ke dalam lubang
jalan yang dicornya tersebut.
Menurut Camat Lista, upaya itu dilakukan karena hingga saat ini belum ada gelagat pemerintah Pusat
atau Provinsi untuk memperbaiki. “Padahal jalan sepanjang dua kilometer ini merupakan akses utama
penghubung Ponorogo dan Trenggalek,” bebernya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan tersebut juga mendapat bantuan dari para pengusaha toko
bahan bangunan di Kecamatan Sambit dan masyarakat lainnya ikut berpartisipasi menyumbang.
“Ini luar biasa, masyarakat disini dengan sukarela mereka memberikan bantuan, ada yang bantu
semen, pasir, batu cor, makanan dan lainnya. Mereka memiliki rasa kebersamaan dan keiklasan rasa
ikut memiliki jalan Nasional diwilayahnya,” tambah Lista yang baru empat bulan menjabat di
Kecamatan Sambit ini. (MN)
Saat TNI Bantu Wujudkan Jembatan Impian
Warga Dukuh Kopi
Fajar Eko Nugroho
29 Sep 2017, 07:30 WIB
TNI membantu wujudkan impian warga Dukuh Kopi memiliki jembatan lewat program TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD) ke 100. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)
"Demikian juga dengan hasil yang dipetik juga sangat berkualitas," ucap Heru Sujatmoko di
sela kegiatan TMMD Reguler 100 di Dukuh Kopi, Desa Cikuya, Kecamatan Banjarharjo,
Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu, 27 September 2017.
Wabup menilai, lewat TMMD, masyarakat dan TNI juga Organisasi Perangkat Daerah
(OPD), Polri, pemuda desa hingga organisasi kemasyarakatan turun tangan membangun
desanya.
"Ajang TMMD juga bisa dijadikan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan
terhadap NKRI dan ideologi Pancasila," katanya.
Wabup menyatakan gotong royong menjadi ruh utama dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang berlandaskan Pancasila. Dengan kegiatan yang bersifat kebersamaan,
lanjutnya, juga bisa mencegah terorisme dan radikalisme.
"Gerakan radikalisme yang memaksakan kehendak sendiri dengan cara-cara yang membabi
buta akan mendatangkan kemudaratan," katanya.
Begini Jadinya Kalau Preman Bersih-Bersih Masjid
Bareng Bupati
Gilar Ramdhani
29 Mei 2017, 15:35 WIB
Liputan6.com, Jakarta
Bupati Purwakarta Dedi
Mulyadi membawa para
preman sangar untuk
membersihkan masjid di
seluruh wilayah Kabupaten
Purwakarta. Masjid yang
tidak memiliki pengurus
menjadi prioritas
pembersihan yang akan
dilaksanakan selama bulan
Ramadan oleh komunitas
preman ini.
Ditemui Minggu (28/5) di
Masjid Jami al Hidayah,
Desa Margasari,
Kecamatan Pasawahan,
Kabupaten Purwakarta, Bupati Dedi mengatakan aksi ini, selain dilakukan untuk mengisi aktivitas di
bulan Ramadan, juga dalam rangka membantu warga masyarakat untuk membersihkan tempat ibadah
mereka itu.
Tujuan lain berupa upaya membangun rasa kebersamaan, toleransi dan gotong royong, juga menjadi
orientasi di balik penyelenggaraan kegiatan ini.
“Dalam kegiatan ini kami bertujuan mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan positif, membangun
rasa aman dan nyaman dalam beribadah. Ini kegiatan terbuka, siapa saja boleh ikut, mau anggota
organisasi atau bukan,” jelas Dedi di lokasi Masjid al Hidayah.
Berdasarkan pantauan, tampak para preman tersebut mengikuti arahan dari orang nomor satu di
Purwakarta tersebut. Mereka membagi kelompok yang beranggotakan dua sampai tiga orang,
kemudian membagi tugas, ada yang fokus mengepel, menyapu, membersihkan karpet, menyikat
kamar mandi, hingga membuat saluran pembuangan air.
Seluruhnya mereka lakukan dengan menggunakan alat kebersihan yang mereka bawa sendiri.
Kegiatan ini direspons secara positif oleh Pengurus Masjid al Hidayah, Ace Nasihin. Ia mengaku
merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Biasanya, menurut putra tokoh masyarakat desa setempat
itu, ia kerap kesulitan untuk mengumpulkan warga agar mau bekerja bakti membersihkan masjid.
“Alhamdulillah, semoga ini bagian dari hidayah yang diterima oleh para preman itu. Kami merasa
terbantu,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang preman, Herman Alexander, menyebut aksi yang dipelopori oleh Bupati
Purwakarta Dedi Mulyadi tersebut dapat menghapus stigma negatif yang hari ini melekat pada
preman. Terlebih, yang mereka bersihkan adalah masjid, tempat ibadah mayoritas warga Purwakarta.
Ia dan korps preman yang dia pimpin juga mengaku tengah bersiap untuk membersihkan 17 masjid
lain di lokasi yang berbeda. Jadwal kegiatan sudah ia susun sampai malam peringatan Nuzulul Qur’an
tiba.
“Ini pengabdian kami untuk masyarakat, sesuai arahan dari Pak Bupati, kami datang dengan
menggunakan tiga mobil bak terbuka. Ini akan keliling ke lokasi lain sampai nanti Nuzulul Qur’an,”
pungkasnya.
Mahasiswa Korea Belajar Gotong Royong
di Kulonprogo
Liputan6
16 Jan 2017, 08:55 WIB
Para mahasiswa Korea antusias mencoba hal-hal baru yang tidak dapat ditemui di negara asal mereka.
anggota tni bersama warga melakukan aksi gotong rotong Pekerjaan tanggul. foto sis / nusantaranews
NUSANTARANEWS.CO, Blitar – Bencana alam kembali terjadi di Blitar. Kali ini, seorang warga
bernama Widyawati (50) menjadi korban. Rumah wanita paruh baya tersebut mengalami kerusakan
parah akibat tertimpa pohon tumbang setelah didahului hujan derasa dan angin kencang.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu lalu. Namun, melihat kondisi rumah warga Dusun Sumberkalong,
Desa Tepas Kecamatan Kesamben, Blitar itu rusak parah, warga sekitar langsung mengerahkan
upayanya untuk membantu menyingkirkan pohon yang menimpa rumah.
TNI tak tinggal diam mendengar kabar nahas yang menimpa warga binaannya yang tertimpa musibah.
Serda Eko Noviandaru yang merupakan Babinsa langsung menuju ke lokasi rumah Widyawati.
Serda Eko bersabar membujuk Widyawati agar rumahnya mau diperbaiki. Dengan penuh rasa sabar,
akhirnya warga yang kemudian diketahui mengalami gangguan kejiwaan tersebut bersedia rumahnya
dibenahi sehingga kembali bisa dihuni.
Tepat pada Rabu (24/1/2018), Serda Eko bersama masyarakat sekitar bersama dan begotong-royong
membantu menyingkirkan pohon yang menimpa rumah tersebut kemudian memperbaikinya.
Saat dijumpai di sela-sela kegiatannya, Serda Eko menjelaskan bahwa kondisi cuaca akhir-akhir ini
serning hujan deras dan terus menerus disertai angin kencang. “Kemungkinan besar ini yang
menyebabkan pohon tumbang,” katanya.
Rabu(24/01/2018) Serda eko bersama masyarakat sekitarpun langsung bersama bergotong royong
membantu menyingkirkan pohon yang menimpa rumah Ibu Widyawati,
Ia menambahkan tindakan yang diambil langsung melaksnakan koordinasi dengan kepala desa serta
mendata kerugian dan memberikan bantuan dengan gotong-royong karya bhakti untuk pembenahan
rumah Widyawati
“Walaupun kemaren sempat ada kendala dengan ibunya, ya maklum saja ibu Widya agak mengalami
gangguan kejiwaan sehingga kemaren sempat tidak mau kita bantu untuk membersihkan pohon yang
roboh di rumahnya,” imbuh Serda Eko yang merupakan Babinsa Koramil 0808/14 Kesamben
tersebut. (red)
Babinsa Sertu Ponijan Sigap Bantu Warga yang
Terkena Musibah
Published 4 months ago on January 8, 2018
By Redaksi NusantaraNews
NUSANTARANEWS.CO, Jember - Turunnya hujan yang hampir setiap hari dengan curah
yang cukup tinggi yang menyebabkan rumah seseorang rusak.
Asmad (42) warga yang tidak mampu yang tinggal di Kelurahan Sempusari Jember selesai
tertimpa patahan pohon jabon di sebelah rumah.
Mendengar kejadian ini, tetangga Asmad langsung ungkapkan kepada Babinsa Serka
Suyadi. Setelah menerima informasi tersebut, Serka Suyadi langsung berangkat ke TKP dan
membantu menertibkan rumah Asmad, bersama masyarakat.
Serka Suyadi melaporkan hal tersebut kepada Danramil 0824/12 Kapten Inf Hosnan. Pada Rabu
(15/11) atas kesepakatan warga dan karang taruna, dilakukan pekerjaan untuk memperbaiki
kondisi rumah Asmad agar dapat ditempati seperti semula.
Serka Suyadi Bersama Bhabinkamtibmas, Lurah Sempursari, masyarakat dan karang taruna ikut
bersama-sama Perbaikan rumah Asmad. Akhirnya, berkat kebersamaan Asmad dapat kembali ke
tempat yang semula rusak.
Danramil 0824/12 Kaliwates Kapten Inf Hosnan membenarkan adanya kegiat yang terkandung
yang disebut salah satu anggotanya yaitu Serka Suryadi.
“Babinsa sudah saya tawari bantuan perkuatan namun sudah cukup diatasi oleh Babinsa bersama
3 pilar dan masyarakat dan karang taruna lokal,” kata Kapten Inf Hosnan saat menguasai.
Demikian halnya Komandan Kodim 0824 Jember saat di tempat yang mengaku untuk kegiatan
tersebut.
“Saya sudah menerima laporan dari Danramil dan saya untuk berkomunikasi dengan Kelurahan
dan lain-lain untuk segera dilakukan perbaikan. Dengan dilaksanakannya kerja bakti tersebut
merupakan suatu upaya yang cepat yang bertanggung jawab dengan adanya kejadian tersebut,
saya menyampaikan terima kasih karena dengan itu kesalahan tersebut dapat diatasi bersama
masyarakat lokal dengan gotong royong, ”ujar Letkol Inf Rudianto. (merah)
Tak Kenal Lelah, Satgas TMMD Target Kejar
Diterbitkan 6 bulan lalu di 18 Oktober 2017
Oleh Agus Setiawan