Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik atau pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai
jika dikelola dengan prosedur yang benar (Nugroho, 2013). Permasalahan sampah
merupakan hal yang krusial (sulit terselesaikan) (Putra, 2010). Bahkan, dapat
diartikan sebagai masalah kultural atau kebiasaan karena dampaknya mengenai
berbagai sisi kehidupan (Putra, 2010). Oleh sebab itu, bila tidak ditangani secara
benar, maka akan menimbulkan dampak seperti pencemaan air, udara, dan tanah
yang mengakibatkan sumber penyakit (Putra, 2010).
Sumber sampah terbanyak adalah berasal dari pemukiman masyarakat,
komposisinya berupa 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya adalah sampah
anorganik (Putri, 2010). Sampah organik telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan kompos dan biogas, tetapi sampah anorganik masih sangat minim
pengelolaannya (Putra, 2010). Sampah anorganik sangat sulit didegredasi bahkan
tidak dapat didgredasi sama sekali oleh alam (Putra, 2010). Oleh karena itu, KKN
Universitas Negeri Malang Sumberejo 2019 berinisiatif untuk mengurangi dampak
buruk sampah anorganik bagi lingkungan dengan melaksanakan prinsip pendauran
ulang (recycle) dengan diadakannya sosialisasi terkait Bank Sampah.
Harapan dengan diadakannya sosialisasi terkait Bank Sampah dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan
tentang Bank Sampah serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pemanfaatan sampah botol plastik bekas yang dikemas dalam bentuk pot tanaman
untuk meningkatkan upaya pengurangan sampah plastik. Sasaran yang dicapai pada
kegiatan sosialisasi ini adalah seluruh lapisan masyarakat di setiap dusun Desa
Sumberejo Kecamatan Gedangan. Agar dapat diukur berhasil atau tidaknya
kegiatan sosialisi bank sampah diberikan indikator yang berupa targer luaran yaitu
masyarakat dapat membentuk organisasi yang mampu menerapkan mekanisme
pemilahan sampah organik dan non organik dan juga organisasi yang telah dibentuk
dapat terus bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang demi
terwuwjudunya Desa yang bersih.
METODE
Metode pelaksanaan program kerja Sosialisasi dan Pelatihan Bank Sampah dengan
memberikan informasi, sosialisasi serta pemanfaan sampah plastik untuk
digunakan sebagai tempat tanaman gantung. Tahapan pelaksanaannya yaitu pihak
mahasiswa bekerjasama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Malang untuk memberikan sosialisasi pada warga Desa Sumberejo. Setelah pihak
DLH Kab. Malang menyetujui, kemudian pihak mahasiswa memberikan
pengumuman ke perangkat Desa Sumberejo untuk mendelegasikan warga-warga
yang berkenan menghadiri acara tersebut dan sudah berkecimpung di Bank
Sampah. Tindak lanjut dari sosialisai tersebut adalah adanya kerja sama antara
warga pengolah Bank Sampah dan Dinas Lingkungan Hidup untuk pembuatan TPS
dan juga subsidi tempat sampah untuk Desa Sumberejo.
PEMBAHASAN
Terdapat 1 dusun yang aktif dalam kegiatan bank sampah yaitu Dusun Dokosari,
dan terdapat 1 dusun yang mulai merintis kegiatan bank sampah yakni Dusun
Sumbersari. Bank Sampah dari Dusun Dokosari sudah memiliki administrasi dan
pembukuan yang memadai sehingga dapat menjadi contoh untuk dusun-dusun
lainnya.
Warga Desa Sumberejo sangat antusias dengan adanya Kegiatan Sosialisasi dan
Pelatihan Bank Sampah, beberapa diantaranya melontarkan pertanyaan yang
ditujukan kepad ibu Lusiana terkait dengan bagaimana mengolah sampah popok
bayi, bagaimana agar warga tidak membakar sampah, bagaimana dengan
diadakannya TPS di Desa Sumberejo agar warganya tidak membakar dan
membuang sampah di sungai. Dari semua pertanyaan salah satu hal yang paling
penting adalah perlunya kesadaran masyarakat bahwa sampah yang tiap hari kita
keluarkan harus diolah dengan baik, warga harus bisa membedakan mana sampah
yang organic dan non organic, setelah dapat memilih dan memilah warga juga
harus paham bahwa sampah organic tidak perlu dibakar karena dapat menyatu
dengan tanah, sedagnkan untuk sampah non-organic cukup dengan ditimbun.
Salah satu cara untuk mengurangi banyaknya sampah di Desa Sumberejo adalah
dengan mendaur ulang. Dalam proses mendaur ulang terdapat tempat yang dapat
mewadahi kegiatan tersebut yaitu Bank Sampah yang diolah oleh warga Desa
Sumberejo.
Tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan bank sampah, mahasiswa
KKN UM Desa Sumberejo Semester Antara Tahun 2019 memberikan pelatihan
bagaimana mengolah sampah plastik yang kemudian dijadikan hiasan ataupun
barang yang lebih bermanfaat. Kegiatan tersebut banyak diminati oleh anak-anak
sekitar posko KKN, sehingga dapat menembuhkan kesadaran diri sejak dini akan
pentingnya mengolah sampah agar bermanfaat dan tidak menjadi tumpukkan
penyakit.
Harapan dan keinginan dari warga Desa Sumberejo yang telah disampaikan ke
Dinas Lingkungan Hidup terkait sampah adalah subsidi tempat sampah yang
diberikan ketiap-tiap rumah di Desa Sumberejo dan juga pembuatan TPS agar
warga tidak membuang sampah disebarang tempat. Solusi dari harapan tersebut
adalah ada pihak dari desa yang menemui dinas lingkungan hidup dan
mendiskusikan bahwa warga di Desa Sumberejo sudah banyak yang sadar akan
pentingnya lingkungan yang bersih, dan mereka juga mampu menerapkan
bagaimana pemilihan sampah-sampah, dan juga bank sampah yang sudah aktif
kembali, sehingga dari pihak Desa Sumberejo sudah berhak untuk mendapatkan
subsidi tempat sampah dan untuk lebih lanjutnya yakni pembuatan TPS.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, P. 2013. Panduan Membuat Kompos Cair. Jakarta: Pustaka Baru Press.
Putra, H.P., & Yuriandala, Y. 2010. Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi
Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 2 (1), 21-
23. Dari
https://www.researchgate.net/publication/309749015_Studi_Pemanfaatan_Sa
mpah_Plastik_Menjadi_Produk_dan_Jasa _Kreatif