Anda di halaman 1dari 7

Tawuran di Kebayoran Baru, 3 Pelajar Diamankan

JAKARTA - Tawuran pelajar pecah di Lapangan Blok S Kebayoran Baru, Jaksel dan
melukai seorang pelajar SMKN 29 Jakarta. Usai tawuran, polisi mengamankan tiga orang
yang terlibat dalam bentrokan tersebut.
"Tadi telah terjadi keributan pelajar di seputaran Lapangan Blok S. Setelah pengecekan
ada korban pelajar," kata Kapolsek Kebayora Baru AKBP Agustinus Ary Purwanto, Rabu
(18/11/2015). (Baca: Lagi Nongkrong, Pelajar SMK Terkapar Disabet Celurit)
Menurutnya, pihaknya berhasil mengamankan tiga orang yang terlibat dalam tawuran
tersebut. Mereka membawa senjata tajam, yakni Trisna Maulana (18), putus sekolah, Iqbal
Ilyasa (23) lulusan SMA 55, Surya Gemilang (19) Pelajar Tsnawiyah Trisasta Lubang
Buaya. "Mereka sudah diamankan di Unit Reskrim Polsek Kebayoran Baru," jelasnya.
Sementara itu, ada satu korban luka yang kini dalam perawatan rumah sakit. Korban
bernama Rendi (15) siswa SMKN 29 mengalami luka bacok di tangan sebelah kanan
dengan panjang 7 centimeter dan lebar 5 centimeter.
Korban langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Pusat Pertamina
(RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tawuran Pelajar Marak, Polisi Depok Akan Lakukan Ini

DEPOK - Polresta Depok segera membentuk tim pengawas terpadu untuk mencegah aksi
tawuran pelajar. Maraknya tawuran antarpelajar di kota tersebut dinilai polisi sudah masuk
tahap memprihatinkan.
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono mengaku, prihatin atas tawuran yang kerap
terjadi di Depok. Tak jarang tawuran pelajar itu menelan korban jiwa atau luka.
Sebagai upaya penanganan, pihaknya berencana membentuk tim pengawas terpadu untuk
mencegah maraknya tawuran. "Komitmen kami akan bentuk tim gabungan, yang juga
melibatkan polisi, pelajar dan sekolah," kata Dwiyono, Selasa 13 Oktober 2015 kemarin.
Berdasar catatan Polresta Depok, sejak Januari-September 2015 ada 105 kasus tawuran.
Selain itu ada 28 kasus tindak pidana pelajar dan 67 pelajar bermasalah dengan hukum.
Ditambah, sebanyak 210 pelajar terjerat kasus penganiayaan berat, pencurian dengan
kekerasan, melakukan tindak asusila dan penyalahgunaan narkoba. Titik rawan tawuran di
Depok juga sudah dipetakan.
Di antaranya persimpangan Kodim, Jalan Raya Sawangan, Merpati, Depok Timur,
Simpangan, Juanda, dan Jalan Raya Bogor-Cimanggis. "Biasanya mereka tawuran setiap
Jumat. Kami selalu siaga di titik rawan," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Harry Pansila mengatakan sebelumnya sudah dibentuk Satgas
Anti

Tawuran

pelajar.

Hanya

saja

satgas

itu

belum

bekerja

maksimal.

Untuk itu Harry berharap tim terpadu bisa efektif mengurangi tawuran. "Akan dibentuk
juga pembinaan mental melalui konseling pelajar di Gunung Salak selama dua hari,"
katanya.

Terlibat Tawuran, Belasan Pelajar di Kota Tangerang Diamankan

JAKARTA - Belasan pelajar SMK di Kota Tangerang diamankan polisi karena terlibat
tawuran. Dari tangan para pelajar, polisi mengamankan beberapa senjata tajam.
Awalnya, puluhan SMA PGRI 2 Kota Tangerang melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan,
Kecamatan Cikokol, Kota Tangerang, sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (16/2/2016) sore.
Saat yang bersamaan, puluhan pelajar SMK Yupentek juga hendak pulang sehingga kedua
kubu terlibat bentrok. Tawuran baru bisa dihentikan 30 menit kemudian setelah polisi
turun tangan.
Pelajar yang melihat kedatangan polisi langsung kabur ke arah rumah warga. Namun
polisi terus melakukan pengejaran sehingga beberapa pelajar berhasil diamankan.
Saat dilakukan pemeriksaan dan penyisiran, petugas menemukan senjat tajam seperti
celurit di semak-semak sekitar rumah warga. Diduga, celurit tersebut digunakan pelajar
untuk tawuran.
Pelajar yang tertangkap, langsung dibawa ke Polres Metro Tangerang untuk dilakukan
pendataan.
Salah satu pelajar SMA PGRI 2 Kota Tangerang Sigit, mengaku tidak berniat melakukan
tawuran. Ketika itu dia bersama teman- temanya hendak pulang sekolah.
Namun di tengah perjalanan mereka dihadang siswa SMA Yuppentek. "Pas mau pulang,
mereka menyerang, saya sama teman-teman lari, ucapnya.
Hingga saat ini, para pelajar masih dalam pendataan petugas kepolisian Polres Metro
Tangerang. Mereka juga belum diperbolehkan pulang petugas sebelum dijemput keluarga
atau dari perwakilan sekolah.

Mau Tawuran, Puluhan Pelajar SMK di Tangerang Diamankan


Deny Irawan

TANGERANG - Puluhan pelajar dari sejumlah SMK di Kota Tangerang diamankan polisi
lantaran ingin melakukan tawuran di Jalan MH Thamrin sore tadi. Dari tangan pelajar,
polisi mengamankan sejumlah senjata tajam seperti, celurit, golok, pedang, dan gear motor
yang sudah diberi rantai,.
Kapolsek Tangerang Kompol Bambang Gunawan mengatakan, ada sebanyak 60 pelajar
yang diamankan saat hendak tawuran.
Sebanyak 22 pelajar berasal dari SMKN 4, 29 pelajar dari SMK Yuppentek 1, delapan
pelajar dari SMKN 2, dan satu Pelajar dari SMK Voctek Cimone.
"Mereka diamankan karena diduga akan melakukan tawuran, ini sebagai langkah
antisipasi agar tidak jatuh korban jiwa seperti sebelumnya," tukasnya di Tangerang, Senin
(12/10/2015).
Dia menjelaskan, para pelajar ini diamankan saat menaiki kendaraan truck fuso di Jalan
MH Thamrin. Saat diamankan, petugas juga menemukan beberapa senjata tajam jenis
celurit, parang dan gear motor, yang diduga kuat akan digunakan sebagai alat tawuran.
"Namun sebelum mereka melakukan aksinya, kami berhasil menghadang dan
mengamankannya," tukasnya.
Bambang Gunawan menyatakan, para pelajar itu baru diperbolehkan pulang setelah ada
pertanggungjawaban dari masing-masing sekolah atau orangtua.
"Kita buatkan surat pernyataan terlebih dahulu, yang diketahui oleh guru atau
orangtuanya. Sedangkan, untuk mereka yang kedapatan membawa sajam, sementara
waktu masih kami tahan. Ada di atas, tiga orang," pungkasnya.

Tawuran di Depok Akibat Kalah Sepak Bola di Liga Pelajar


Marieska Harya Virdhani

DEPOK - Sportivitas Liga Pelajar di Stadion Merpati, Pancoranmas, Depok diciderai


dengan insiden tawuran pelajar. Empat kelompok pelajar gabungan pecah ribut di Jalan
Kenanga dekat Stadion Merpati, Pancoranmas, Depok.
Keributan terjadi setelah pertandingan Liga Pelajar pertandingan sepak bola selesai. Liga
Pelajar tersebut diikuti sejumlah sekolah di antaranya SMK Kusuma Bangsam SMK Izatta
SMK Fajar, dan SMKN 2 Depok serta sekolah lainnya.
"Ini terjadinya diluar stadion Merpati ya, jadi pertandingan sudah selesai baru keributan
terjadi," tegas Kapolsek Pancoranmas Depok Kompol Tata Irawan, Jumat (9/10/2015).
Tata menampik, jika tawuran sebagai buntut tawuran susulan atas tewasnya siswa SMKN
2 beberapa minggu lalu. Ia menegaskan tawuran dipicu oleh saling ejek antara sekolah
yang menang dan yang kalah.
"Biasa ceng-cengan, ledek-ledekan sekolahnya menang dan sekolah yang lain kalah main
bola," tuturnya.
Dalam pertandingan tersebut sekolah SMK Kusuma Bangsa meraih kemenangan telak 4-0
atas SMK Izatta. Dalam insiden tersebut satu pelajar luka-luka kena pukul pelajar lainnya.

Korban Tawuran, Pelajar Depok Terkapar di Jalan


R Ratna Purnama

JAKARTA - Diduga menjadi korban tawuran, pelajar SMK 2 Depok, Reza Dewantara
(17) warga Mampang Pancoran Mas Depok tewas dengan sejumlah luka senjata tajam di
tubuhnya.
Reza meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Tawuran terjadi di Jembatan
Serong, Jalan Raya Pitara, Cipayung, Depok, Kamis 17 September 2015 siang.
"Korban mengalami luka serius akibat bacokan di punggung, tangan kiri, serta kaki kiri
hingga kehabisan darah," kata Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas, Iptu Untung ketika
dikonfirmasi, Jumat (18/9/2015).
Saat tiba di RS Citama korban sudah tidak bernyawa. Diduga karena kehabisan darah
maka korban meninggal. Kasus ini masih diselidiki lebih lanjut.
"Untuk pelajar dari sekolah lain yang menyerang korban masih diselidiki," akunya. Tim
Buser pun disebar ke lapangan untuk mencari keterangan.
Peristiwa tawuran hingga menyebabkan korban sudah beberapa kali terjadi. Hingga
akhirnya dinas terkait membuat kesepakatan dengan seluruh sekolah untuk upaya
pencegahan.

Bawa Bom Molotov, Pelajar Mau Tawuran Diamankan


Ari Sandita Murti

JAKARTA - Belasan Siswa SMK dan SMA diamankan polisi karena diduga hendak
tawuran. Saat digeledah, sejumlah pelajar kedapatan membawa bom molotov.
Belasan pelajar tersebut diamankan di Jalan Banjarsari, Cilandak Barat, Jakarta Selatan,
sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu 21 Jauari 2014 malam.
Kapolsek Cilandak, Kompol HM Sungkono mengatakan, awalnya petugas hendak
melakukan razia preman di kawasan tersebut. Namun ketika melihat kumpulan pelajar,
akhirnya petugas melakukan penggeledahan.
"Saat tas mereka digeledah, terdapat sejumlah senjata tajam dan gir yang diberi tali. Ada
juga pelajar yang membawa bom molotov," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Kamis
(22/1/2015).
Selanjutnya, belasan tersebut digiring ke Polsek Cilandak untuk menjalani pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan, diketahui kalau para pelajar ini hendak melakukan tawuran di kawasan
Ciputat.
Bersama pelajar tersebut, polisi mengamankan satu buah parang, empat lempengan besi
sepanjang satu meter, dua bom molotov. Selain itu petugas juga mengamankan sebelas
unit motor milik para pelajar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai