Anda di halaman 1dari 10

Tugas IPS Halaman 115

9.1
Kelompok : Adhi Kurnia Nugraha
Aisyah Ramadhani Abdillah
Jovan Syarif Samodo
Suku Baduy
Dalam
Apa yang ingin kamu ketahui dari
kehidupan mereka?

-Pendapat mereka tentang kehidupan yang


tidak mengalami perubahan sosial.

Diskusikan dengan temanmu mengenai


faktor penghambat perubahan sosial yang
terjadi dalam kehidupan mereka!

-Faktor penghambat perubahan sosial


budaya suku Baduy dalam, yaitu kehidupan
mereka yang terasing, sikap masyarakat
yang tradisional dan mungkin karena adat
istiadat kebiasaan yang harus mereka
pertahankan.
Suku Baduy melakukan hal-hal yang wajib
mereka pertahankan sejak dulu.
Ada bagian masyarakat Baduy yang tetap
memegang teguh pendirian mereka, ada
yang memilih hidup dengan dunia luar
(Baduy dalam)
Sebutkan etnografi suku bangsa tersebut
dan faktor yang menghambat perubahan
sosial budayanya!

-Suku Baduy dalam (Kanekes) tinggal di


desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar,
Kabupaten Lebak, Banten.
Mereka merupakan salah satu suku yang
masih memegang teguh adat istiadat nenek
moyang mereka dari zaman kerajaan hindu
Buddha.

Contoh perubahan sosial yang terjadi pada


suku baduy dalam :

- Makanan
Suku Baduy Dalam sangat fanatik terhadap
makanan.
Mereka tidak akan memakan makanan
atau
meminum minuman yang tidak dikenal oleh
nenek moyang mereka.

Dulu, mereka hanya makan nasi dengan


ikan asin.
Sekarang, mereka sudah mengenal
makanan luar yang baru seperti “junkfood”
yaitu spaghetti dan
coca cola.

- Pakaian
Kaum laki laki di Suku
Baduy Dalam
mengenakan ikat
kepala puth, baju hitam
dan sarung selutut
berwarna biru tua
bercorak kotak kotak.
Sedangkan kaum
wanita menggunakan
sarung batik biru,
kemben biru, baju luar
putih berlengan
panjang.
Gadis gadis menggunakan gelang dan
kalung dari manik.
Namun, banyak juga di antara mereka yang
berkaos oblong dan bercelana jeans.

- Bahasa
Suku Baduy dalam menggunakan bahasa
Sunda kasar dalam kehidupan sehari hari.
Adat mengharuskan mereka berbahasa
Sunda untuk mempertahankan kemurnian
budaya masyarakat.
Namun, tak sulit menemukan orang Baduy
yang bisa berbahasa Indonesia.
Mereka yang fasih berbahasa Indonesia
biasanya orang-orang yang sering
berpergian ke kota.

- Teknologi
Orang Baduy Dalam tergolong sangat
primitive.
Mereka tidak mempunyai TV, radio atau
sumber informasi lainnya.
Hal itu adalah larangan dari pemuka adat.
Orang Baduy Luar maupun Dalam kadang-
kadang menonton televisi dirumah warga
luar Baduy.
Orang-orang Cibeo menonton di Ciboleger
yang jaraknya sampai 12 km.
Sementara orang Baduy dari Kampung
Batu belah menonton ke Cijahe yang
jaraknya 3 km. Adat hanya melarang
memiliki TV, bukan menonton.
A. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

1.) Kurangnya hubungan dengan


masyarakat lain.
Suku Baduy Dalam hidup dengan
mengandalkan aturan adat.
Kehidupan mereka yang terasing membuat
mereka tidak mengetahui perkembangan
perkembangan yang telah terjadi.
Sehingga pola pikir mereka masih statis.

2.) Terlambatnya perkembangan ilmu


pengetahuan
Karena tidak adanya alat atau sumber
informasi, mereka sangat terbatas dalam hal
pengetahuan.
Bahkan mereka menolak program
pemerintah mendirikan instansi pendidikan
di sekitar Baduy Dalam.
Mereka mengaku bahwa nenek moyang
mereka tidak mengenal pendidikan formal,
sehingga hal itu termasuk larangan adat.
3.) Sikap masyarakat yang masih sangat
tradisional dan adat istiadat yang mengakar
Pada masyarakat Badui terdapat para
tetua yang masih suka mengagung-
agungkan tradisi dan masa lampau dapat
membuat terlena dan sulit menerima
kemajuan dan perubahan zaman.
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola
perilaku bagi anggota masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Adakalanya adat dan kebiasaan begitu
kuatnya sehingga sulit untuk diubah.
Hal ini merupakan bentuk halangan
terhadap perkembangan dan perubahan
kebudayaan.
Mereka masih memegang teguh adat
istiadat nenek moyang mereka.

B. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

1.) Adanya kontak dengan kebudayaan lain


Akan tetapi seiring berjalannya waktu
banyak wisatawan baik dalam maupun luar
negri yang datang mengunjungi suku Badui
dengan membawa pengaruh yang
bermacam-macam yang jelas berbeda
dengan adat Baduy.
Walaupun demikian perubahan dapat
terjadi tanpa melanggar pikukuh, karena
memang perbuatan tersebut dikehendaki
atau keadaan yang memaksa sehingga
perubahan terjadi diluar kehendak mereka,
sehingga muncul toleransi dari pemuka adat
terhadap hal itu.

2.) Sistem Terbuka dari Suku Baduy Dalam


(Open Stratification)
Masyarakat Badui saat ini jauh lebih
terbuka dan lebih bisa di ajak bergaul
ketimbang masyarakat Badui yang
terdahulu, sehingga memudahkan mereka
menerima kebudayaan baru walaupun hal
itu sangat di larang keras oleh tetua/pu’un
mereka.

3.) Ketidakpuasan masyarakat terhadap


bidang bidang tertentu.
Pergaulan dengan dunia luar membuat
masyarakat Baduy bersentuhan dengan
teknologi modern yang selama ratusan
tahun dilarang oleh adat.
Seperti masyarakat lain, mereka saat ini
menonton televisi, menggunakan jam
tangan, dan bahkan memiliki radio.  
Sehingga mau tidak mau mereka berfikir
untuk bisa mengikuti tren saat ini dan
menunjukkan bahwa mereka juga merasa
kurang puas dengan tekhnologi  yang
mereka punya selama ini.

4.) Hal yang paling mempengaruhi


perubahan sosial (Ketidakpuasan)
Hal yang paling mempengaruhi perubahan
sosial pada Suku Baduy Dalam adalah
ketidak puasan masyarakat pada bidang
bidang tertentu dalam kehidupan.
Perlahan, kesadaran akan nilai dan norma
social Baduy setiap keluarga pun mulai
memudar dengan munculnya keinginan
untuk mengalami kehidupan lain.
Mereka ingin memperbaiki kehidupan
mereka, seperti menggunakan teknologi
yang tidak mereka kenal selama ini.
Kesadaran untuk menjaga adat istiadat
adalah kunci masyarakat Baduy untuk tetap
eksis di tengah mordenisasi ini.

Anda mungkin juga menyukai