Anda di halaman 1dari 5

1.

Perubahan Evolusi

Perubahan evolusi merupakan bentuk-bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi secara


lambat pada waktu yang lama. Perubahan evolusi ini diikuti oleh rentetatan perubahan kecil
yang terjadi mengikuti perubahan evolusi. Perubahan ini terjadi dengan sendirinya tanpa
direncanakan atau tanpa adanya kehendak dari masyarakat yang bersangkutan. Tahapan
perubahan evolusi berlangsung secara berulang dan biasanya perubahan ini berlangsung dari
kegiatan sederhana ke perubahan yang lebih maju. Seperti pada contoh perubahan sosial
budaya yang berubah dari masyarakat yang senang berburu dan meramu menjadi masyarakat
yang senang melakukan kegiatan pertanian. Perubahan evolusi ini biasanya terjadi akibat
usaha-usaha masyarakat pada saat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar serta pada
keadaan-keadaan baru yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan
masyarakat. Perubahan secara evolusi ini dapat diketahui dan diamati menurut batas waktu
yang sudah lampau dijadikan sebagai petunjuk atau tahapan awal sampai pada saat sekaranga
yakni ketika sudah berjalan. Masyarakat dalam perubahan evolusi ini sangat berusaha
menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang terjadi di dalam
masyarakat.

Contoh Perubahan Evolusi:

 perubahan pada struktur masyarakat. Pada awalnya, struktur masyarakat pada saat
tertentu mengalami bentuk sederhana, namun karena perkembangannya, struktur
masyarakat menajdi berubah dan lebih kompleks. Mengenai kapan perubahan evolusi
itu terjadi akan tergantung pada orang yang bersangkutan.
 kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatera. Mereka adalah contoh masyarakat yang
mengalami perubahan lambat seperti tempat tinggal dan mata pencaharian penduduk.
Sampai detik ini, masyarakat suku Kubu masih sering menjalankan aktivitas lamanya,
yakni berburu dan meramu sebagai cara mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka sehari-hari.

2. Perubahan Revolusi

Perubahan revolusi merupakan perubahan unsur-unsur kehidupan serta lembaga


kemasyarakatan yang terjadi secara cepat. Ciri-ciri perubahan sosial  revolusi ini biasanya
terjadi diawali dengan terjadinya konflik atau kejadian ketegangan masyarakat. Ketegangan
tersebut berlangsung secara cepat, sulit dihindari atau bahkan semakin berkembang seiring
perkembangan waktu dan menjadi sulit untuk dikendalikan. Proses revolusi ini terjadi akibat
dari persyaratan-persyaratan tertentu seperti :

 Terdapat keinginan umum dari seluruh lapisan masyarakat untuk mengadakan suatu
perubahan
 Terdapat pemimpin atau golongan kelompok yang dapat memimpin masyarakat dengan
baik
 Dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan revolusi
 Terdapat gerakan yang jelas dan ditunjukan kepada rakyat
 Terdapat pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menampung, merumuskan serta
mempertegas rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginannya yang dapat
dijadikan sebagai program gerakan revolusi
Contoh Perubahan Revolusi:

 peristiwa reformasi atau runtuhnya kekuasaan Soeharto. Pada waktu itu masyarakat
berbondong-bondong menuntut Soeharto untuk turun dari jabatan yang sedang beliau
pegang. Hal tersebut tentu saja membawa pro kontra dalam masa pemerintahan
Soeharto, namun pada akhirnya tujuan untuk menurunkan Soeharto dapat terkabul.
 peristiwa tsunami di Aceh
 semburan lumpur Lapindo Sidoarjo
 revolusi Industri yang terjadi di Eropa. Revolusi yang terjadi pada saat itu menimbulkan
perubahan yang sangat besar dalam memproduksi barang-barang industri.

1. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung ataupun berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan
mode pakaian, bentuk rumah, serta mainan anak yang tidak akan membawa pengaruh yang
berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya

2. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat serta
lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan
kekeluargaan, serta stratifikasi masyarakat. misalnya adalah adanya industrialisasi.
Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan itu
memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam hubungan
antarsesama.
Berdasarkan proses terjadinya, perubahan sosial mampu dibedakan menjadi perubahan yang
dikehendaki, serta perubahan yang tidak dikehendaki. Berikut adalah penjelasan serta
misalnya.

1. Perubahan yang Dikehendaki


Berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat mampu dikategorikan sebagai perubahan yang
terencana ataupun dikehendaki serta perubahan tidak terencana ataupunt tidak dikehendaki.
Perubahan yang dikehendaki melibatkan adanya pihak tertentu yang menjadi agen perubahan
(agent of change). Agen inilah yang merencanakan, melaksanakan, serta mengawasi jalanya
perubahan berdasarkan aspirasi yang ditangkap dari warga masyarakat. Usaha yang dilakukan
agen perubahan untuk mempengaruhi masyarakat secara teratur serta terencana agar terjadi
perubahan ke arah yang diinginkan disebut rekayasa sosial (social engineering) ataupun
perencanaan sosial (social planning). Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah
peristiwa reformasi tahun 1998.

2. Perubahan yang tidak Dikehendaki

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki ataupun yang tidak direncanakan ialah perubahan-
perubahan yang terjadi  tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan
masyarakat serta mampu menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki adalah penyalahgunaan teknologi
internet. Teknologi internet yang semula digunakan untuk mempermudah komunikasi serta
berbagi informasi, disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan negatif yang mampu
merusak moral.

Anda mungkin juga menyukai