Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muchammad Thoriq

Kelas : X – Mipa 2

Absen : 20

Tugas 2 ( hal: 42 )

2. Tentukan pokok-pokok informasi dalam teks biografi tersebut!

 Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Juli 1922. Ia masuk sekolah Hollands Inlandse School
(HIS). Kemudian ia meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs.
Meskpiun pendidikannya tidak selesai Chairil menguasai bahasa inggris, belanda, dan
jerman. Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di
majalah Nisa tahun 1942. Pada saat itu dia baru berusia 20 tahun. Puisi-puisi Chairil beredar
diatas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan
hingga tahun 1945. Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga jiplakan di
kompilasi dalam 3 buku. Chairil Anwar yang dikenal sebagai “Si Binatang Jalan” adalah
pelopor angkatan’45 yang menciptakan trend baru pemakaian kata dalam berpuisi yang
terkesan sangat lugas, solid, dan kuat

3. Tentukan pola penyajian karakter unggul tokoh dalam teks biografi “Chairil Anwar Si Binatang
Jalang”

 Pola penyajian karakter unggul tokoh teks biografi tersebut adalah secara langsung

Tugas 3 ( hal: 42 )

1. f 6. g
2. i 7. k
3. b 8. e
4. c 9. j
5. d 10. A

Uji Kompetensi 3 ( hal: 43 )

1. Pola pengembangan yang digunakan adalah deskriptif dan naratif


2. Untuk mengetahui informasi pokok dalam teks biografi, kita harus memahami isi teks
tersebut. Kemudian kita dapat menentukan pokok-pokok isi paragraf. Pokok-pokok isi teks
dapat ditemukan berdasarkan ide pokok yang biasanya terdapat dalam kalimat utama
3. Keteladanan karakter unggul tokoh biografi dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian karakter tersebut dapat memperbaiki sikap atau perilaku kita dalam
kehidupan sehari-hari
4. Pola penyajian karakter unggul teks tersebut adalah secara langsung
5. Saur Hutabarat, menyebutkan Ashadi Siregar bukanlah sosok yang tergiur dengan
pragmatisme. Ashadi dikenal kkeras memegang pendirian. Ia juga dosen yang disiplin.
Ashadi merayakan pensiunnya dengan meluncurkan sebuah buku. Buku tersebut merupakan
salah satu bentuk apresiasi kepada Ashadi yang memegang teguh pemikiran akal sehat
dalam perkembangan jurnalistik di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai