Anda di halaman 1dari 17

sejarah sastra

indonesia modern

kelompok
2
Dian Maulida Syafri (1905625)
Fadhlan Jihadul Haq (1909972)
Hanifah Nurul Inayah (1905415)
Maysha Aprillia (1905199)
Sarbi (1906370)
Dalam masyarakat Indonesia
istilah Angkatan 45 memiliki 2
pengertian yaitu:

Pengertian 1. Pengertian dalam bidang politik


Angkatan 45 dalam bidang politik mencakup
Angkatan 45 tokoh-tokoh masyarakat yang aktif berperan
dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan sekitar tahun
1945 dan memiliki organisasi dan kepengurusan
sendiri.

2. Pengertian dalam bidang sastra dan seni


Angkatan 45 dalam bidang sastra dan seni
mencakup sejumlah pengarang dan seniman
Indonesia sejak masa sesudah Perang Dunia II.
tentang
Angkatan 45
Nama Angkatan 45 sebenarnya baru dikenal
mulai tahun 1949 pada waktu Rosihan Anwar
untuk pertama kalinya melansir istilah
Angkatan 45 dalam suatu uraiannya dalam
majalah Siasat
pada tanggal 9
Januari 1949. Walaupun namanya Angkatan 45,
sebenarnya angkatan itu sudah timbul sejak
tahun 1942 (zaman Jepang),
yaitu sejak munculnya Ada 4 tokoh utama yang sering dianggap
puisi-puisi Chairil Anwar. sebagai pelopor Angkatan 45 yaitu Chairil
Anwar, Asrul Sani, Rivai Apin, dan Idrus

3
3
1. Puisi-puisinya bercorak bebas.
2. Lebih bergaya ekspresionisme individualisme.
3. Beraliran realisme.
4. Bahasanya menggunakan bahasa sehari-hari, lebih
mementingkan isi daripada bentuk.
5. Puisinya berisi tentang individualisme dan prosanya
mengemukakan masalah kemasyarakatan sehari-hari terutama

karakteristik dengan latar perang kemerdekaan.

Karya Sastra
6. Karya sastranya lebih banyak mengemukakan masalah
kemanusiaan yang universal.
Angkatan 45
4
Pendapat H. B Jassin
1. Gaya
Gaya yang digunakan adalah gaya ekspresi. Berbeda dengan
gaya impresi. Gaya ekspresi yang di maksud adalah gaya yang
berusaha mengadakan pendekatan sumber asal pikiran dan
keinsafan dalam bentuk yang asli, artinya gaya ini masih
berupa inti hakikat dan pernyataan jiwa yang hendak
perbedaan dilahirkan. Intinya bersifat lontaran pernyataan jiwa yang
Angkatan 45 serta merta.

dengan 2. Konsepsi

Angkatan
Angkatan 45 punya konsepsi yang jelas yaitu humanisme
universal = memandang manusia secara umum tanpa
Pujangga Baru membedakan gender usia dan sebagainya.
Pada hakikatnya manusia sama yaitu;
• Memiliki jiwa rasional, etis, dan estetis
• Mendambakan nilai nilai yg luhur; kebebasan, keadilan,
kemerdekaan, kejujuran dan persamaan derajat juga
kedudukan
pendapat dan keterangan
dari Beberapa Pengarang Angkatan 45
tentang Pujangga Baru
Pendapat mengenai Angkatan Pujangga Baru
1. Asrul sani
Angkatan Pujangga Baru memperoleh keindahan karangan dengan segala
bubga kata dan terlalu banyak meggunakan beelspraak (kata berbandingan)
2. Sitor Situmorang
“Pandangan dan tenaga pencipta kebudayaan Pujangga Baru terikat pada
zamannya, zaman sebelum Perang Dunia II, di zaman penjajahan dengan zat-
zat penjajahan”
3. Sultan Takdir Alisahbana
“Sesungguhnya gerakan Angkatan 45 itu suatu sambungan belaka dari
pujangga baru”

6
Surat Kepercayaan Gelanggang adalah pernyataan
sikap dari beberapa sastrawan Indonesia yang
kemudian hari dikenal sebagai Angkatan '45.

Dalam isi Surat Kepercayaan Gelanggang


surat menyatakan bahwa kebudayaan ini punya mereka
dan meneruskan juga dengan cara mereka
Kepercayaan tersendiri. Ciri Indonesia bukan kerana bentuk rupa
atau apapun itu, tetapi diwujudkan dengan

Gelanggang perasaan dan akal sehat mereka menghargai orang


sekeliling dengan mengetahui adanya saling
pengaruh antara masyarakat dan seniman. Tidak
ada hubungan antara angkatan 45 dengan
gelanggang seniman merdeka. Ada beberapa
berpendapat bahwa ini lanjutan dari angkatan
pujangga baru , tetapi ada beberapa seniman
membela hak hidup angkatan ini dan menyatakan
bahwa kaum muda tidak bisa lagi di golongkan di
Punjangga Baru . Ada juga yang berhaluan kiri
menyerang Angkatan 45 yang menyatakan
"angkatan 45 sudah mampus"
Chairil Anwar
1. Lahir : Medan, 22 Juli 1922
2. Karya
•Aku (ditempat lain diberi judul Semangat)
•Diponegoro
•Krawang Bekasi
•Doa
•Isa
•dll
Setelah meninggal sajak-sajak nya diterbitkan sebagai buku
oleh orang yaitu :
Kerikil tajam dan yang terhampas dan yang luput (1949)
Deru campur Debu (1959)
Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani
dan Rivai Apin)

8
Asrul Sani
1. Lahir : Rao, Sumatera Barat, 10 Juni 1926
Dia seorang dokter hewan yang dalam dunia sastra bergerak
dalam berbagai bidang
2. Karya
a) Puisi
Surat dari Ibu
Mantra
Dongeng Buat Bayi Zus-Pandu
Anak Laut
b) Cerpen
Bola Lampu
Sahabat Saya Cordiaz
Si Penyair Belum Pulang
Museum
Orang Laki Bisu
Panen
10
Rivai Apin

1. Lahir : Padang Panjang, 30 Agustus 1927


2. Karya
a) Anak Malam
b) Gema Tanah Air (1948)
c) Tiga Menguak Takdir (1950)
d) Dari Dua Dunia yang Belum Sudah
3. Tahun 1954, ia keluar dari Redaksi Gelanggang dan masuk
ke Lingkungan lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Yang
membuat karya-karyanya akhirnya dilarang. Karena
meletusnya pemberontakan G30 S/PKI maka Rivai Apin
termasuk tokoh Lekra yang diamankan oleh yang berwajib.

11
Idrus

1. Lahir : Padang, 21 September 1921


Setelah keluar dari Sekolah Menengah, Idrus bekerja
menjadi redaktur Balai Pustaka.
2. Karya
Cerpen Riwayat Jatuhnya Seorang Walikota
Mata Terbuka (1961)
Hati Nurani Manusia (1963)
Sketsa “Surabaya”
Novel “dari Ave Mari ke Jalan lain Roma; Aki” (1948)
Novel “Perempuan dan Kebangsaan” (1949)
Drama “Keluarga Surono” (1948)

12
Pramoedya Ananta Toer
1. Lahir : Blora, 2 Februari 1925
2. Karya:
a) Kranji dan Bekasi Jatuh(1947)
b) Cerpen “Blora” (1949)
c) Novel “Perburuan” (1950)
d) Kumpulan cerpen yang berjudul”Cerita dari Blora”(1952)
e) percikan Revolusi (1950)
f) Subuh (1950)
g) Di Tepi Kali Bekasi (1950)
h) Gulat di Jakarta (1953)
i) Korupsi (1954)
j) Midah si manis bergigi emas (1954)
k) Cerita dari Jakarta (1957)
l) Suatu peristiwa di Banten Selatan (1959)
Sejak pertengahan tahun 1950-an, ia mulai masuk kedalam
lingkungan Lekra.

13
Mochtar Lubis

1. Lahir : Padang, 7 Maret 1922


2. Karya :
a) Cerpen Si Jamal (1950)
b) Cerpen Perempuan (1956)
c) Cerpen Kebun Pohon Kastanye
d) Buku Tak Ada Esok (1950)
e) Buku Tak Ada Ujung (1952)
f) Buku Senja di Jakarta
g) Buku Tanah Gersang (1966)

14
Sitor Situmorang

1. Lahir : Tapanuli, 2 Oktober 1924


2. Karya :
a) Sajak Surat Keras Hijau (1954)
b) Puisi Lagu Gadis Itali
c) Dalam Sajak (1955)
d) Wajah Tak Bernama (1956)
e) Zaman Baru (1962)
f) Drama Jalan Mutiara (1954)
g) Cerpen Pertempuran dan Salju di Paris (1956)
h) Cerpen Pangeran (1963)
i) Brosur Sastera Revolusioner (1965)

15
Achdiat Karta Mihardja

1. Lahir : Garut, 6 Maret 1911


2. Karya :
a) Atheis (1949)
b) Keretakan dan Ketegangan
c) Bentrokan Dalam Asmara (1961)
d) Polemik Kebudayaan (1948)

16
1. Sejarah Sastra Indonesia Modern

Sumber (Prof. Drs. H. Sawardi)


2. Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia
(Ajip Rosidi)
3. blog.ruangguru.com

17

Anda mungkin juga menyukai