Anda di halaman 1dari 13

I

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Karya sastra berasal dari kenyataan hidup yang terjadi dalam masyarakat dalam karya sastra juga
diungkapkan nilai yang lebih tinggi dan lebih agung cipta sastra bukan hanya sekedar tiruan dari alam
tetapi merupakan tentang alam dan kehidupan itu ,karya sastra pada hakikatnya bersifat menyenangkqn
dan berfaedah horatius ,sifat menyenangkan pada karya sastra diartikan sebagai suatu yang tidak
menjenuhkan serta dapat dapat menghibur hati penikmatnya .Karya sastra membicarakan manusia
dengan bermacam macam aspeknya sehingga karya sastra mwnjadi sangat penting dan mengenang
manusia dengan zaman yang sangat sempurna atau secara sempurna .Dalam sastra kita bisa lebih
banyak mengetahui tentang karya karya sastra tersubut sehingga kita mudah lebih mengetahui sastra
salah satu yaitu puisi.

Dengan karya sastra pecinta karya sastra tersebut akan merasa terhibur dengan hadirnya
serangkain cerita yang ditampilkan pengarang dalam karya nya.Dikatakan bermanfaat sebaba dengan
adanya karya sastra seseorang dapat menikmati sastra dan kemudian mengambil makna positif yang
terkandung dalam karya tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan masyarakat sehari hari.

Puisi adalah salah satu karya seni sastra yang dapat dikaji dari berbagai macam aspeknya .Puisi dapat
dikaji struktur dan unsure unsurnya ,hal ini disebabkan puisi disebabkan puisi adalah struktur yang
tersusun dari berbagai macam unsur dan sarana kepuitisan .Puisi dapat pula dikaji dari segi jenisya dan
dapat pula dikaji dari sudut kesejarahannya ,sepanjang zaman puisi selalu mengalami perubahan dan
perkembangan hal ini terjadi karena puisi pada hakikatnya sebagai karya seni terjadi ketengangan
antara konensi dan pembahruan .

Menurut Widrdjosoermo ( 1990: 5) bahwa puisi didefinifisikan sebgai karangan yang terikat
banyak baris dalam tiap baris ,banyak kata dalam tiap baris ,banyak suku kata dalam tiap baris ,rima
puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran dalam berirama .

Menurut Amminuddin (2014:134) secara etimologi ,istilah puisi berasal dari bahasa Yunani
pocima yaitu membuat atau pocisis yaitu pembuatan dan dalam bahasa inggris poein dan poetry.Puisi
diartikan membuat dan pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan
suatu dunia tersendiri,yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana –suasana tertentu baik fisik
maupun batiniah .

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana struktur fisikdan batin puisi dari puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono?

C.Tujuan Masalah

1.Untuk mendeskripsikan struktur fisik dari puisi fisik dari puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko

D.Manfaat

1.Agar lebih banyak mengetahui tentang struktur fisik puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Pengertian Puisi

Puisi adalah salah satu karya yang dapat dikaji dari berbagai macam aspek puisi dapat dikaji dari
unsur dan strukturnnya mengingat bahwa puisi merupakan struktur yang tersusun dari berbagai macam
unsur atau ragam.Puisi juga dapat dilihat dari unsur sejarahnya ,dari tahun ketahun puisi selalu
mengalami perubahan dan perkembangan. Puisi juga salah satu karya sasatra yang digemari
masyarkat .Karena kemajuan masyrakat dari waktu kewaktu terus meningkat,maka corak sifat,dan
bentuk puisi pun berubah ,mengikuti perkembngan jaman. Puisi juga adalah suatu karangan imajinatif
oleh seseorang penyair dan puisi terbentuk dari dua unsur yang saling mendukung .

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Sebagai berikut:

1. Pendapat Mcclaulay,Hudson dalam Amminudin (2014:134) mengungkapkan bahwa puisi adalah salah
satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi
dan imajinasi,seperti halnya likisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan
pelukisanya .Rumusan puisi tersebut tersebut ,sementara dapat kita terima karena kita sering kali diajak
oleh suatu ilusi tentang suatu keindahan ,terbawa dalam suatu angan-angan ,sejalan dengan kindahan
penataan unsur bunyi ,penciptaan gagasan, maupun suasana tertentu sewaktu sedang membaca puisi.

2. Menurut Shelly Percy Bysshe


Puisi adalah catatan yang terbaik dan saat-saat paling bahagia dari bahagia dan pikiran terbaik.

3. Menurut Umberto Eco

Puisi bukanlah masalah perasaan, ini adalah masalah bahasa. Ini adalah bahasa yang menciptakan
perasaan.

4.Menurut Mark Doty

Puisi adalah penyelidikan, bukan ekspresi dari apa yang anda ketahui.

5. Menurut Rahmat Joko Pradopo

Puisi ialah ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, ia mampu membangkitkan imajinasi
panca indera dalam suasana yang berirama.

6.Menurut Samuel Johnson

Puisi adalah seni penyatuan kesenangan dengan kebenaran melalui sentuhan imajinasi yang bernalar.

7.Menurut Djososuroto

Puisi ialah hal mencari dan melukiskan “yang diidamkan” (the idea). Dengan demikian tujuan isi
bukanlah melukiskan kebenaran, melainkan memuja kebenaran dan memberi jiwa suatu gambaran yang
lebih indah. Unsur keindahan dalam puisi satu diantaranya adalah rasa.

8. Menurut Percy Bysshe Shelley

Puisi adalah pengabdian saat-saat yang terbaik dan terbahagia dari sanubari nan bahagia dan indah.

9. Menurut Tjahjono

Puisi adalah pembentuk, pembangun atau pembuat, karena memang pada dasarnya dengan
menciptakan sebuah puisi maka seorang penyair telah membangun, membuat atau membentuk sebuah
dunia baru, secara lahir maupun batin.

10. Menurut Emily Dickinson

Puisi adalah jika saya membaca sebuah buku dan buku itu membuat saya sedemikian menggigil
sehingga tiada api yang mampu menghangatkannya saya segera mengetahui bahwa yang saya baca
adalah puisi. Ketika saya merasa secara pisik bahwa ubun-ubun saya dicomot, saya tahu itulah puisi.

11. Menurut Charles Baudelaire

Puisi adalah karya sastra yang merupakan ekspresi konkret dan bersifat artistik yang berasal dari
kehidupan manusia.

12. Menurut Shahnon Ahmad


bahwa pengertian puisi terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu
berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan,
kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.

13. Menurut Sumardi

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan
bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

14. Menurut James Reeves

Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.

15. Herbert Spencer

Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan
efek keindahan.

Struktur puisi merupakan struktur yang terlihat darin puisi tersebut secara kasat mata .Struktur fisik
puisi terbentuk dari diksi,pengimajian,kata kongkret ,majas vertivikai ,dan tipografi .Sedangkan dalam
analisis semiotik memandang karya satra ,dala hal ini puisi sebagai sistem tanda yang bermakna .Tiap-
tiap fenomena atau unsur puisi diyakini mempunyai makna atau arti sampai menganalisis puisi sampai
menemukan makna yang dimaksud adalah suatu keharusan.

a. Unsur-unsur intrinsik puisi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fisik dan batin.

1. Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk
susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi terdiri dari beberapa macam, yaitu:

1. Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi
kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

2. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah
bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus
dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan
bunyi, dan urutan kata.

3. Imaji
yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti
penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif),
imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca
seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.

4. Kata kongkret

yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini
berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta,
kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor,
tempat hidup, bumi, kehidupan, dan lain-lain.

5. Bahasa figuratif

yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi
tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan banyak makna
atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-macam majas antara lain
metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme,
antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, dan paradox.

6. Verifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum.

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi Rima
mencakup:

a. Onomatope adalah kata tiruan bunyi, misalnya "kokok" merupakan tiruan bunyi ayam, "cicit"
merupakan tiruan bunyi tikus. Bentuk intern pola bunyi yang terdiri dari aliterasi, asonansi, persamaan
akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan
sebagainya.

b.Pengulangan kata/ungkapan.

c.Ritma (ritme; irama) adalah alunan yg terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dl arus
panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme

d.Metrum adalah ukuran irama yg ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl setiap baris
pergantian naik turun suara secara teratur, dengan pembagian suku kata yang ditentukan oleh golongan
sintaksis.

2. Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan
kata-katanya. Struktur batin puisi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1.Tema/makna (sense)
Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang,
menggubah/mengarang sajak, dan sebagainya). Media puisi adalah bahasa maka puisi harus bermakna,
baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

2. Rasa (feeling)

Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan
tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair misalnya latar belakang
pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman
sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam
menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya
bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan,
pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.

3. Nada (tone)

Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya nada ada juga berhubungan dengan tema dan rasa.
Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca
untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada
sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain-lain.

4. Amanat atau tujuan dan maksud (itention)

Amanat adalah gagasan yg mendasari karya sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.
Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.

b.Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang membentuk puisi dari luar. Unsur ekstrinsik pada puisi
ini antara lain adalah unsur biografi, unsur nilai, dan unsur kemasyarakatan.

1. Unsur Biografi

Yang dimaksud unsur biografi yaitu latar belakang atau riwayat hidup dari penyair puisi. Tentunya
pengalaman hidup dari penyair akan mempengaruhi karya puisi yang diciptakan.

2. Unsur Nilai

Dalam puisi selalu mengandung unsur nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Unsur nilai pada puisi
bisa berupa nilai-nilai di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.
3. Unsur Masyaraka

Yang dimaksud unsur masyarakat ini adalah kondisi dan situasi sosial saat puisi ini dibuat. Unsur
masyarakat bisa berupa keadaan lingkungan sekitar hingga situasi politik suatu negara yang
bersangkutan.

B.PENGERTIAN KAJIAN

Kajian menurut arti kamus adalah hasil mengkaji,analisis,atau telaah.Sedangkan pengkajian adalah
proses,cara ,pembuatan mengkaji,penyelidikan (pelajaran mendalam) penelaahan ,analisis,pemeriksaan,
penelitian,peninjauan,riset,studi,atau telaah.Kemudian orang yang melakukan pengkajian disebut
sebagai pengkaji.Namun ,secara sederhana kajian juga dapat diartikan menjadi dua konsep pemahaman
sja yaitu pelajaran dan penyelidikan. Pelajaran mempunyai makna yaitu proses,cara,perbuatan
mengkaji penyelidikan (pelajaran yang mendalam) dan penelaahan. Kemudian dalam arti penyelidikan
kata kajian bisa memiliki kaitan makna dengan kata penelitian,dalam arti kegiatan
pengumpulan,pengolahan,analisis,dan penyajian,data yang dilakukan secara sistematis dan objektif
untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu teori untuk mengembangkan prinsip umum.

C. CIRI-CIRI PUISI

Ciri-ciri puisi secara umum yaitu:

1. Penulisan puisi dituangkan dalam puisi dituangkan dalam bentuk bait yang terdiri atas baris-
baris,bukan bentuk paragraph.
2. Diksi yang dipakai dalam puisi biasanya bersifat kiasan , padat, dan indah.
3. Penggunaan majas sangat dominan dalam bahasa puisi.
4. Pemilihan diksi yang digunakan mempertimbangkan adanya rima dan persajakan .
5. Dalam puisi , setting, alur, dan tokoh tidak begitu ditonjolkan dalam pengungkapan.

Ciri-ciri Puisi Lama

1. Anonim atau tidak diketahui siapa nama penulis puisi


2. Terikat pada jumlah baris,rima,irama,diksi,intonasi, dan sebagainya
3. Memiliki gaya bahasa yang statis atau tetap dan klise
4. Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut

Ciri-ciri Puisi Baru

1. Nama pengarang atau penulis puisi yang diketahui


2. Tidak terikat jumlah baris,rima, dan irama.
3. Mempunyai gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ubah.
4. Puisi cenderung bersifat simestris atau memiliki bentuk rapi.
5. Lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun.
6. Puisi biasanya berbentuk empat seuntai.
7. Terdiri dari satu kesatuan sintaksis atau gatra.
8. Pada tiap gatra terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
9. Isi puis baru umumnya berisi tentang kehidupan.

Ciri-ciri Puisi Menurut Hikmat ,dan kawan-kawan (2016:15) yaitu fungsi estetik,
kepadatan, ekspresi,dan teks monolog.

1. Fungsi Estetik
Puisi yang baik adalah memberikan keindahan pada kata-katanya baik secara
sintaksis dan semantic .Secara sintaksis merupakan susunan kalimat didalam puisi yang
meski tidak menggunakan bahasa kiasan ,namun memberikan efek keindahan yang
sama .

2. Kepadatan
Didalam puisi ini semua kata bahkan tanda baca yang digunkan penyair
dipertimbangkan dengan sematang –matangnya . Oleh karena itu,kata-kata di dalam
puisi sangat padat , kepadatan dalam puisi menunjukkan kedewasaan penyair dalam
mengespresikan luapan perasaannya.
3. Ekspresi
Puisi merupakan ekspresi atau ungkapan perasaan serta gagasan yang mengendap
dalam pikiran , ekspresi yang dituangkan pun beragam dapat berupa pujian atau
sebaliknya cercaan ,perasaan suka cita atau sebaliknya duka lara.
4. Teks Monolog
Puisi merupakan teks monolog artinya narasi yang menampilkan teks-teks monolog
bukan teks dialog sebagaimana yang terdapat pada karya prosa dan drama sejauh
ini,puisi di Indonesia tidak menggunakan dialog dalam menyampaikan gagasannya.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. SUMBER DATA

Sumber data dalam penelitian puisi ini adalah subjek dari mana data diperoleh adapun data yang dari
dalam penelitian ini adalah yang terkandung didalam puisi “AKU INGIN” Karya Sapardi Djoko Damono.
Data ini di peroleh dari penelitian berdasarkan dari sumber internet maupun dari sumber buku sehingga
kita bisa dapat menyelesaikan penelitian puisi ini.

B.TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk memproses suatu data menjadi
informasi sehingga data tersebut menjadi mudah dipahami dan bermanfaat untuk digunakan
menemukan solusi dari permasalahan penelitian ,teknik analisi juga menjadi metode atau cara untuk
mendapatkan sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk
dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan,yang terutama adalah masalah
yang tentang sebuah penelitian. Adapun definisi teknik analisis data menurut para ahli antara lain
adalah sebagai berikut :

a. Prof.Dr. Sugiono
Menurutnya teknik analisis data merupakan proses penelitian adalah hal yang sangat sulit
sebab butuh kerja keras cara berfikir yang kreatif serta wawasan yang cukup tinggi .Menurut
sugiono teknik analisis data satu penelitian dengan penelitian lainnya tidak bisa disamakan
terutama mengenai metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
b. John Tukey
Tukey menyatakan ada beberapa konsep penting yang dipahami perihal teknik analisis data.
Menurutnya analisi data suatu prosedur untuk menganalisis data,cara merencanakan teknik
pengumpulan data untuk membuat analisisnya lebih mudah,lebih akurat,dan semua mesin dan
hasil statistic (matematika) yang berlaku untuk menganalisis data.
c. Prof .Dr. Lexy J Moleng
Prof. Lexy berpendapat bahwa teknik analisis dalam sebuah penelitian yang dilakukan
dengan memeriksa semua data dari isntrumen penelitian ,seperti
dokumen,catatan,rekaman,hasil tes,dan lain-lain.

Ada dua macam teknik analisis data yaitu:


1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Merupakan teknik analisi yang berfokus pada informasi non numerik dengan asas filsafat
positisvisme . Pada penggunaan teknik analisiskualitatif ini lumrahnya membahas secara
konseptual terhadap suatu permasalahan dan tidak terganggu dengan data-data angka.
Beberapa jenis teknik analisis data kualitatif,yakni:
-Analisis konten
-Analisis naratif
-Analisis wacana
-Analisis kerangka kerja dan teori beralas.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif


Merupakan kegiatan analisis data yang mengola data-data numerik seperti penggunaan
data statistik ,data hasil,survey respondem,dan lain sebagainya. Sama halnya dengan teknik
analisis data kualitatif ,pada analisis data kuantitatif juga terdapat beberapa jenisnya,yakni
analisis data kuantitatif deskriptif dan analisis data kuantitatif inferensial.

Tahap Pengolahan Data :


1. Penyuntingan (editing) merupakan kegiatan memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang
dikembalikan respondem.
2. Pengondeam (coding) yakni kegiatan yang dilakukan setelah penyuntingan data dengan
menggunakan cara memberikan simbol atau tanda berupa angka terhdap jawaban
respondem penelitian.
3. Tabulasi (tabulating) yakni kegiatan menyusun dan juga menghitung data dari hasil
pengkodean yang kemudian akan disajikan dalam wujud tabel.
DAFTAR PUSTAKA

Waluyo,Herman ,J. 2005. Apresiasi Puisi. Panduan untuk Pelajar dan mahasiswa .Jakarta . PT Gramedia
Pustaka Utama.

Pradopo, Rachmat Djoko .1987. Pengkajian Analisis Sastra Norma dan Analisis Struktur dan Semiotik
.Yogyakarta : Gajah Mada Universitas Press.

Pradopo,Rachmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sastra ,Metode Kritik,dan penerapannya. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.

Amminuddin,. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra . Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Luxemburg, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Terjemah Bahasa Indonesia oleh Dick Hartoko Jakarta :
Gramedia.
Perron ,Paul . 2005 . Semiotic. Second edition. Amerikns: The John Hopknis University Press.

https://www.kompasiana .com/adesona /5a5b493ccf01b40ac01a07d2/kajian-struktural-dan-semiotik-


pada-puisi-aku-ingin-karya-sapardi-djoko-damono-?page=2

Anda mungkin juga menyukai